MAKALAH 1 KLMPOK 5

56
MAKALAH NUTRISI dan CAIRAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Nutrisi dan Cairan Dosen pembimbing: FITRIA HANDAYANI, M.Kep.,Sp.KMB Disusun oleh: 1. Cahyo Yuwono ( 22020111130102 ) 2. Devy Prihitaningtyas ( 22020111130058 ) 3. Erlangga Galih Z.N ( 22020111130045 ) 4. Ida Novitasari ( 22020111130100 ) 5. Mutiara Ayu Hapsari ( 22020111130103 ) 0

description

KDDK

Transcript of MAKALAH 1 KLMPOK 5

Page 1: MAKALAH 1 KLMPOK 5

MAKALAH

NUTRISI dan CAIRAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Nutrisi dan Cairan

Dosen pembimbing: FITRIA HANDAYANI, M.Kep.,Sp.KMB

Disusun oleh:

1. Cahyo Yuwono ( 22020111130102 )2. Devy Prihitaningtyas ( 22020111130058 )3. Erlangga Galih Z.N ( 22020111130045 )4. Ida Novitasari ( 22020111130100 )5. Mutiara Ayu Hapsari ( 22020111130103 )6. Risawati Sih W ( 22020111110036 )7. Siti Munadliroh ( 22020111130099 )8. Suryatno Situmorang ( 22020111111010 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

2012

0

Page 2: MAKALAH 1 KLMPOK 5

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan lancar dan tepat waktu.

Kami menyusun makalah ini dengan judul “Konsep Nutrisi“, makalah ini kami susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Nutrisi dan Cairan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah hygiene dan teman – teman semuanya.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca pada khususnya, dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Semarang, 8 Maret 2012

Tim Penyusun

1

Page 3: MAKALAH 1 KLMPOK 5

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …..………………………………………………………. 1

Daftar Isi …………………………………………………………………. 2

Bab 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………….. 4

B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 5

Bab 2 PEMBAHASAN

A. Mekanisme lapar pada manusia …………………………………. 6

B. Pengertian metabolisme, katabolisme dan anabolisme pada

glukosa, protein dan lemak ……………………………………… 8

C. Basal Metabolisme Rate (BMR) dan Basal Energy

Expenditure (BEE) ……………………………………………… 15

D. Metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak ………………….. 16

E. Vitamin yang larut dalam air dan lemak serta

sumbernya serta efek kelebihan dan kekurangan vitamin ……… 20

F. Kebutuhan nutrisi pada bayi, usia preschool dan usia sekolah ... 24

G. Kebutuhan nutrisi pada orang dewasa.…………………………. 26

H. Kebutuhan Nutrisi pada lansia …………………………………. 27

I. Proses menua yang dapat mempengaruhi

kebutuhan nutrisi pada lansia ………………………………….. 28

J. Nutrient yang diperlukan terkait masalah-masalah

yang terjadi pada proses menua ………………………………... 29

K. Peran perawat di komunitas untuk mengatasi

masalah nutrisi pada lansia……………………………………... 30

L. Masalah gangguan cairan dan elektrolit pada lansia …………… 32

M. Peran perawat di komunitas untuk memenuhi

kebutuhan cairan pada lansia ………………………………….. 34

2

Page 4: MAKALAH 1 KLMPOK 5

Bab 3 PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………… 36

B. Saran ………………………………………………………….. 36

Daftar pustaka…………………………………………………………. 37

3

Page 5: MAKALAH 1 KLMPOK 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh kita terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan. Oleh sebab itu

kita perlu masukan dari makanan untuk memperoleh zat-zat tersebut. Zat-zat

tersebut yang sering kita sebut dengan nutrisi. Kata Nutrisi adalah ejaan dari kata

bahasa inggris nutrition. Nutrition ini sering diterjemahkan sebagai istilah dari

gizi. Nutrisi berfungsi membentuk dan memelihara jaringan tubuh, memperoleh

tenaga, mengatur kerja organ tubuh, dan melindungi tubuh dari serangan

berbagai penyakit. Secara keseluruhan fungsi utama nutrisi adalah memberikan

energi bagi aktivitas tubuh, membentuk stuktur kerangka tubuh serta mengatur

berbagai proses kimiawi tubuh (Siutor & Hunter, 1980).

Nutrisi yang diperlukan tubuh tersebut terdiri dari zat karbohidrat, protein,

lemak, mineral, vitamin dan air. Zat-zat tersebut mempunyai fungsi yang

berbeda-beda bagi tubuh. Untuk pertumbuhan tubuh diperlukan zat protein,

mineral, dan air. Tenaga yang di perlukan untuk bekerja dan untuk menjalankan

aktivitas didalam tubuh yaitupencernaan makanan, pernafasan, dan peredaran

darah diperoleh dari zat hidrat arang atau karbohidrat, lemak dan protein. Zat-zat

yan berfungsi memelihara, mengatur kerja, didalam tubuh dan memelihara tubuh

kita terhadap serangan penyakit adalah mineral dan vitamin. Zat-zat karbohidrat,

protein, lemak, mineral, vitamin dan air terdapat didalam bahan makanan seperti

beras, jagung, daging, telur, sayur-mayur, buah, kacang-kacangan dan

sebagainya. Nutrisi yang diperlukan tubuh berbeda-beda sesuia dengan tingkatan

usia seperti nutrisi yang diperlukan oleh bayi, remaja, orang dewasa dan lansia.

Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan masalah yang serius bagi kesehatan

tubuh.

4

Page 6: MAKALAH 1 KLMPOK 5

B. Rumusan Masalah

1. Mekanisme lapar pada manusia.

2. Pengertian metabolisme, katabolisme dan anabolisme pada glukosa,

protein dan lemak.

3. Basal Metabolisme Rate (BMR) dan Basal Energy Expenditure (BEE).

4. Metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak

5. Vitamin yang larut dalam air dan lemak serta sumbernya serta efek

kelebihan dan kekurangan vitamin

6. Kebutuhan nutrisi pada bayi, usia preschool dan usia sekolah

7. Kebutuhan nutrisi pada orang dewasa

8. Kebutuhan Nutrisi pada lansia

9. Proses menua yang dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada lansia

10. Nutrient yang diperlukan terkait masalah-masalah yang terjadi pada

proses menua

11. Peran perawat di komunitas untuk mengatasi masalah nutrisi pada

lansia

12. Masalah gangguan cairan dan elektrolit pada lansia

13. Peran perawat di komunitas untuk memenuhi kebutuhan cairan pada

lansia

5

Page 7: MAKALAH 1 KLMPOK 5

BAB II

PEMBAHASAN

1. Mekanisme lapar pada manusia

Rasa lapar pada manusia disebabkan tubuh yang kekurangan sumber energi

berupa glukosa, protein, dan lemak. Jika ketiga zat ini mengalami penurunan

maka secara mekanisme pusat lapar pada hipotalamus bagian lateral, tepatnya di

nucleus bed pada otak tengah yang berikatan serat pallidohypothalamus akan

dipacu sehingga orang tersebut merasa lapar. Rasa lapar juga dapat terjadi bila

lambung seseorang yang sedang kosong berkontraksi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi rasa lapar pada manusia adalah:

a. Hipotesis Lipostatik

Leptin yang terdapat di jaringan adiposa akan menghitung atau mengukur

persentase lemak dalam sel lemak di tubuh, apabila jumlah lemak tersebut rendah,

maka akan membuat hipotalamus menstimulasi kita untuk merasa lapar dan

makan.

6

Page 8: MAKALAH 1 KLMPOK 5

b. Hipotesis Hormon Peptida pada Organ Pencernaan

Makanan yang ada di dalam saluran gastrointestinal akan merangsang

munculnya satu atau lebih peptida, contohnya kolesitokinin. Kolesitokinin

berperan dalam menyerap nutrisi makanan. Apabila jumlah kolesitokinin dalam

GI rendah, maka hipotalamus akan menstimulasi kita untuk memulai pemasukan

makanan ke dalam tubuh.

c. Hipotesis Glukostatik

Rasa laparpun dapat ditimbulkan karena kurangnya glukosa dalam darah.

Makanan yang kita makan akan diserap tubuh dan sari-sarinya (salah satunya

glukosa)akan dibawa oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, jika dalam darah

kekurangan glukosa, maka tubuh kita akan memerintahkan otak untuk

memunculkan rasa lapar dan biasanya ditandai dengan pengeluaran asam

lambung.

d. Hipotesis Termostatik

Apabila suhu dingin atau suhu tubuh kita di bawah set point, maka

hipotalamus akan meningkatkan nafsu makan kita. Teori produksi panas yang

dikemukakan oleh Brobeck menyatakan bahwa manusia lapar saat suhu badannya

turun, dan ketika naik lagi, rasa lapar berkurang. Inilah salah satu yang bisa

menerangkan mengapa kita cenderung lebih banyak makan di waktu musim

hujan/dingin.

e. Neurotransmitter

Neurotransmitter ada banyak macam, dan mereka berpengaruh terhadap

nafsu makan. Misalnya saja, adanya norepinephrine dan neuropeptida Y akan

membuat kita mengkonsumsi karbohidrat. Apabila adanya dopamine dan

serotonine, maka kita tidak mengkonsumsi karbohidrat.

7

Page 9: MAKALAH 1 KLMPOK 5

f. Kontraksi di Duodenum dan Lambung

Kontraksi yaitu pergerakan yang terjadi bila lambung telah kosong selama

beberapa jam atau lebih. Kontraksi ini merupakan kontraksi peristaltik yang ritmis

di dalam korpus lambung. Ketika kontraksi sangat kuat, kontraksi ini bersatu

menimbulkan kontraksi tetanik yang kontinius selama 2-3 menit. Kontraksi juga

dapat sangat ditingkatkan oleh kadar gula darah yang rendah. Bila kontraksi lapar

terjadi tubuh akan mengalami sensasi nyeri di bagian bawah lambung yang

disebut hunger pangs (rasa nyeri mendadak waktu lapar ). Hunger pans biasanya

tidak terjadi sampai 12 hingga 24 jam sesudah makan yang terakhir. Pada

kelaparan, hunger pangs mencapai intesitas terbesar dalam waktu 3-4 hari dan

kemudian melemah secara bertahap pada hari-hari berikutnya.

g. Psikososial

Rasa lapar tidak dapat sepenuhnya hanya dijelaskan melalui komponen

biologis. Sebagai manusia, kita tidak dapat mengesampingkan bagian prikologis

kita, komponen belajar dan kognitif (pengetahuan) dari lapar. Tak seperti makhluk

lainnya, manusia menggunakan jam dalam rutinitas kesehariannya, termasuk saat

tidur dan makan. Penanda waktu ini juga memicu rasa lapar. Bau, rasa, dan tekstur

makanan juga memicu rasa lapar. Warna makanan juga memperngaruhi rasa

lapar. Stres juga dapat berpengaruh terhadap nafsu makan, tetapi ini bergantung

pada masing-masing individu

2. Pengertian metabolisme, katabolisme dan anabolisme pada glukosa,

protein dan lemak

Metabolisme merupakan reaksi biokimia (reaksi kimia didalam sel) yang

terjadi pada tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme pada umumnya bukan

reaksi spontan, tetapi reaksi setahap demi setahap. Metabolisme meliputi pula

proses detoksifikasi (pembuangan racun misalnya lewat urin. Reaksi metabolisme

meliputi Katabolisme dan Anabolisme.

8

Page 10: MAKALAH 1 KLMPOK 5

a. Katabolisme : suatu fase metebolisme terjadinya pembongkaran senyawa-

senyawa bermolekul besar menjadi bermolekul kecil (pemecahan subtansi

kimia menjadi subtansi yang lebih sederhana) . Bersifat eksergonik atau

melepaskan energi. Dalam sel, nutrien organik penghasil energi, misalnya

karbohidrat, protein, lemak, terurai melalui reaksi-reaksi bertahap menjadi

produk akhir yang miskin energi seperti asam laktat, karbondioksida, air,

dan amoniak. Energi yang dihasilkan adalah energi kimia dalam bentuk

ATP dan NADPH (adenosine trifosfat dan nikotinamida adenine

dinukleotida fosfat). Contoh peristiwa : fermentasi dan respirasi

b. Anabolisme : merupakan fase metabolisme berupa penyusunan molekul-

molekul sederhana menjadi molekul-molekul kompleks (produksi dari

substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrien). Bersifat

endergonik, atau reaksi yang membutuhkan energi. Dalam sel molekul

pembangun atau molekul pemula seperti monosakarida, asam lemak, asam

amino, dan basa nitrogen disusun menjadi makrobiomolekul sel, seperti

polisakarida, lemak, protein, dan asam nukleat yang kaya energi. Energi

yang dibutuhkan dalam proses anabolisme antara lain dari proses

pemecahan ATP menjadi ADP dan asam fosfat. Anabolisme

membutuhkan energi kimia yang didapat dari proses katabolisme. Contoh

peristiwa : fotosintesis dan kemosintesis

Proses fisiologi tersebut dapat berlangsung jika ada zat pengikat

(biokatalisator) yang disebut enzim. Hasil akhir katabolisme karbohidrat adalah

glikogen ,sedangkan hasil akhir katabolisme lemak netral adalah energi,

karbondioksida, dan air. Kelebihan protein dalam tubuh tidak akan disimpan

dalam tubuh, tetapi dirombak menjadi asam alfa amino. Metabolisme protein

tidak secara langsung terlibat dalam memproduksi energi, tetapi metabolisme

protein terlibat dalam produksi enzim, beberapa hormon, komponen struktural,

dan protein spesifik. Didalam tubuh manusia terjadi metabolisme karbohidrat,

yaitu katabolisme karbohidrat dan anabolisme karboidrat. Contoh katabolisme

9

Page 11: MAKALAH 1 KLMPOK 5

karbohidrat adalah respirasi sel. Sedangkan proses anabolisme karbohidrat adalah

pembentukan glikogen dan glukosa.

Dibanding mengkonsumsi makanan mengandung protein dan karbohidrat,

makanan yang mengandung lemak lebih mengenyangkan. Hal ini disebabkan

karena metabolisme lemak lebih banyak menghasilkan energy dari pada

metabolisme karbohidrat dan protein. Lemak merupakan senyawa yang lebih

mudah tereduksi, sedangkan protein dan karbohidrat merupakan senyawa yang

lebih mudah teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak

menyimpan energi dan jika dibakar sempurna akan membebaskan energi lebih

banyak. Hal ini disebabkan karena pembesan elektron yang lebih banyak. Jumlah

elektron yang dibebabkan meningkatkan jumlah energi yang dihasilkan.

Metabolisme dari 1 g hasil lemak, lebih dari dua kali energy yang diberikan oleh

karbohidrat dan protein.

10

Page 12: MAKALAH 1 KLMPOK 5

KARBOHIDRAT

Merupakan sumber energi utama. Tiap gramnya menghasilkan 4 kilokalori

(kkal). Karbohidrat diperoleh dari tumbuhan, kecuali laktosa (gula susu).

Karbohidrat diklasifikasi menurut unit gula atau sakarida :

1. Monosakarida : seperti glukosa atau fruktosa tidak dapat dipecah menjadi

unit gula yang lebih dasar.

2. Disakarida : seperti laktosa, sukrosa, dan maltose yang dibentuk dari

monosakarida dan air.

3. Polisakarida : glikogen dibentuk dari banyak unit gula

Metabolisme karbohidrat terdiri dari tiga proses utama :

1. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbondioksida dan air

(glikogenolisis)

2. Anabolisme glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan (glikogenesis)

3. Perubahan asam amino dan gliserol menjadi glikogen untuk energi

(glukoneogenesis)

11

Page 13: MAKALAH 1 KLMPOK 5

PROTEIN

Metabolism protein dimualai setelah protein diubah menjadi asam amino.

Asam amino akan memasuki proses TCA bila dibutuhkan sebagai sumber energi

atau bila berada dalam jumlah berlebih dari yang dibutuhkan untuk sintesa

protein. Mula-mula asam amino akan mengalami deaminase, yaitu melepas gugus

amino. Proses ini membutuhkan vitamin B6 dalam bentuk PLP. Asam amino

kemudian dikataboisme melalui tiga cara. Kira-kira separuh dari asam amino

yaitu, alanin, serin, glisin, sistein, metionin, dan tripofan diubah menjadi asetil

KoA. Sisa asam amino kecuali asam aspartat diubah menjadi asam glutamate,

dideaminase dan langsung memasuki TCA.

Asam amino yang diubah menjadi piruvat dapat diubah menjadi glukosa.

Oleh karena itu bisa dinamakan asam amino glukogenik. Asam amino yang dapat

diubah menjadi asetil KoA dapat digunakan untuk memperoleh energi atau dapa

diubah menjadi lemak. Asam amino ini dinamakan ketogenik. Asam amino yang

12

Page 14: MAKALAH 1 KLMPOK 5

langsung masuk kedalam siklus TCA juga merupakan asam amino glukogenik,

karena dapat menghasilkan energi atau keluar dari siklus dan diubah menjadi

glukosa. Berbeda dengan lemak, protein merupakan sumber glukosa bila

karbohidrat tidak mencukupi. Seperti halnya lemak dan karbohidrat, bila

kelebihan asam amino akan diubah menjadi lemak. Jadi protein dalam jumlah

berlebihan untuk pertumbuhan dapat memelihara tubuh, dapat diubah menjadi

lemak tubuh dan dapat menyebabkan kegemukan.

ANABOLISME PROTEIN KATABOLISME PROTEIN

Protein Protein

Energi Energi

Asam Amino + Asam Amino Asam Amino + Asam Amino

LEMAK

Gliserol dan asam lemak diperoleh dari hasil pemecahan trigliserida

melalui proses lipolisis. Gliserol memasuki jalur metabolisme diantara glukosa

dan piruvat dan dapat diubah menjadi glukosa/piruvat. Piruvat kemudian diubah

menjadi asetil KoA untuk kemudian memasuki Tricarboxylic Acid Cycle (TAC).

Sebagian besar asam lemak alami terdiri atas atom karbon dalam jumlah

genap misalnya 16 atau 18. Asam lemak mula-mula akan dipecah melalui proses

oksidasi kedalam unit-unit yang terdiri dari 2 –karbon. Tiap pecahan 2-karbon ini

akan mengikat satu molekul KoA untuk membentuk asetil KoA. Proses perubahan

asam lemak bebas menjadi banyak molekul asetil KoA dinamakan beta-oksidasi.

Setiap molekul asetil KoA kemudian akan memasuki TCA seperti halnya

yang dilakukan glukosa. Setiap kali unit dua karbon pecah dari molekul asam

13

Page 15: MAKALAH 1 KLMPOK 5

lemak, akan dilepas sedikit energi. Bila unit2-karbon ini kemudian memasuki

TCA dalam bentuk asetil KoA akan dihasilkan energi sebanyak kurang lebih tiga

kali lipat. Energi dalam hal ini diikat dalam bentuh NADPH dan FADH2. Bila

asam lemak mempunyai atom karbon dalam jumlah ganjil, maka disamping asetil

KoA akan dibentuk ikatan KoA dengan 3-ikatan karbon, yaitu proponil KoA.

Proponil KoA seperti halnya asetil KoA yang memasuki sikluk TCA. Bila sel

tidak membutuhkan energi, asetil KoA yang berasal dari oksidasi asam lemak

akan membentuk lemak, seperti halnya asetil KoA yang dibentuk dari kelebihan

karbohidrat.

Sel tubuh dapat membuat glukosa dari piruvat dan ikatan 3-karbon lain ,

akan tetapi glukosa tidak dapat dibuat dari pecahan 2-karbn yang dihasilkan oleh

asam lemak. Dengan demikian asam lemak tidak dapa digunakan untuk

membentuk glukosa. Ini berarti bahwa lemak tidak dapat digunakan sebagai

sumber energi untuk organ-organ tubuh yang memerlukan glukosa sebagai bahan

bakar (misalnya otak dan saraf). Pembentukan glukosa dari gliserol tidak berarti

karena gliserol hanya merupakan 5% dari lemak.

ANABOLISME LEMAK KATABOLISME LEMAK

Trigliserida Trigliserida

Energi Gliserol Asam Lemak

Gliserol+Asam Lemak

energi energi

14

Page 16: MAKALAH 1 KLMPOK 5

Hubungan antara metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.

3. Basal Metabolisme Rate (BMR) dan Basal Energy Expenditure (BEE)

Perbedanan antara Basal Metabolic Rate (BMR) dengan Basal Energy

Expenditure (BEE) yaitu Basal Metabolic Rate ( BMR ) adalah kebutuhan kalori

minimum yang dibutuhkan seseorang hanya untuk sekedar mempertahankan

hidup, dengan asumsi bahwa orang tersebut dalam keadaan istirahat total , tidak

melakukan aktivitas sedikitpun. Perhitungan metabolisme menggunakan satuan

BMR.

Sedangkan Energi Pengeluaran Basal (Basal Energy

Expenditure [BEE]) atau Metabolisme basal adalah kebutuhan energi untuk

mempertahankan kehidupan atau energi yang mendukung proses dasar kehidupan,

contohnya : mempertahankan temperature tubuh, kerja paru-paru, pembuatan sel

15

Page 17: MAKALAH 1 KLMPOK 5

darah merah, detak jantung, filtrasi ginjal, dan lain sebagainya. Untuk menentukan

nilai dari BEE ini harus dalam kondisi basal. Kondisi basal tersebut meliputi : 12-

16 jam setelah makan, posisi berbaring, tidak ada aktivitas fisik satu jam sebelum

pemeriksaan, kondisi rileks, temperature tubuh normal, temperature ruangan harus

21-250C, dan dalam kondisi yang kelembapannya normal.

Dalam menentukan nilai Basal Energy Expenditure (BEE) ini, Harris dan

Benedict menemukan sebuah metoda dengan cara perhitungan : 

Laki-laki 66 + (13,7 x BB kg) + (5 x TB cm) - (6,8 x umur)

Perempuan 66,5 + (9,6 x BB kg) + (1,7 x TB cm) - (4,7 x umur)

Dengan BB adalah nilai dari berat badan normal dapat dihitung dengan cara :

Jika umurnya kurang dari 30 tahun (<30)

BB = (TB-100)-(10%(TB-100))

Jika umurnya lebih dari 30 tahun (>30)

BB = (TB-100) → 100%

Over weight → 110-120 %

Obesitas       → > 120 %

4. Metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak

a. Metabolisme lemak

Metabolisme lemak adalah mengubah lemak menjadi gliserol dan asam

lemak. Gliserol mengikuti jalan metabolisme glukosa. Sedangkan

Oksidasi asam lemak yaitu rangkaian atom C dipecah menjadi fragmen

16

Page 18: MAKALAH 1 KLMPOK 5

2-C melalui Beta-Oksidasi. Proses ini menyangkut pertautan koenzim A

pada gugusan Karboksil (COOH) akhir dari molekul asam lemak.

Hasilnya yaitu pembentukan beberapa komponen 2-C yang disebut

Asetil Ko-A. jumlahnya tergantung pada jumlah atom C pada asam

lemak. Keton Bodies atau badan-badan keton yaitu hasil akhir oksidasi

asam lemak, terdiri dari: Asam aseto asetat, β-hidroksi butirat, dan

Aseton.

b. Metabolism protein

Proses dalam metabolisme protein:

1) Proses dekarboksilasi (Decarboxylation Process)

Memisahkan gugusan karboksil dari asam amino, sehingga terjadi

ikatan baru yang merupakan zat antara yang masih mengandung N.

2) Proses transaminasi (Transamination Process)

Pemindahan gugusan asam amino (NH2) dari suatu asam amino ke

ikatan lain yang biasanya asam keton sehingga terjadi asam amino.

3) Proses deaminasi (Deamination Process)

Memisahkan gugusan amino (NH2) dari suatu asam amino.

Biasanya diikuti produksi asam alfa keton yang bila dioksidasi

sempurna menjadi CO2+H2O atau disintesa menjadi aseto asetat

mengikuti metabolisme asam lemak.

c. Metabolisme pada glukosa

Metabolisme pada glukosa sering kita kenal dengan nama

glikolisis. Glikolisis merupakan salah satu bentuk metabolisme energi

yang dapat berjalan secara anaerobik tanpa kehadiran oksigen. Proses

metabolisme energi ini mengunakan simpanan glukosa yang sebagian

besar akan diperoleh dari glikogen otot atau juga dari glukosa yang

terdapat di dalam aliran darah untuk menghasilkan ATP. Inti dari proses

glikolisis yang terjadi di dalam sitoplasma sel ini adalah mengubah

molekul glukosa menjadi asam piruvat dimana proses ini juga akan

disertai dengan membentukan ATP. Jumlah ATP yang dapat dihasilkan

oleh proses glikolisis ini akan berbeda bergantung berdasarkan asal

17

Page 19: MAKALAH 1 KLMPOK 5

molekul glukosa. Jika molekul glukosa berasal dari dalam darah maka 2

buah ATP akan dihasilkan namun jika molekul glukosa berasal dari

glikogen otot maka sebanyak 3 buah ATP akan dapat dihasilkan.

Mokelul asam piruvat yang terbentuk dari proses glikolisis ini

dapat mengalami proses metabolism lanjut baik secara aerobik maupun

secara anaerobik bergantung terhadap ketersediaan oksigen di dalam

tubuh. Pada saat berolahraga dengan intensitas rendah dimana

ketersediaan oksigen di dalam tubuh cukup besar, molekul asam piruvat

yang terbentuk ini dapat diubah menjadi CO2 dan H2O di dalam

mitokondria sel. Dan jika ketersediaan oksigen terbatas di dalam tubuh

atau saat pembentukan asam piruvat terjadi secara cepat seperti saat

melakukan sprint, maka asam piruvat tersebut akan terkonversi menjadi

asam laktat.

Secara singkat proses metabolime energi dari glukosa darah atau

juga glikogen otot akan berawal dari karbohidrat yang dikonsumsi.

Semua jenis karbohidrat yang dkonsumsi oleh manusia baik itu jenis

karbohidrat kompleks (nasi, kentang, roti, singkong dsb) ataupun juga

karbohidrat sederhana (glukosa, sukrosa, fruktosa) akan terkonversi

menjadi glukosa di dalam tubuh. Glukosa yang terbentuk ini kemudian

dapat tersimpan sebagai cadangan energi sebagai glikogen di dalam

hati dan otot serta dapat tersimpan di dalam aliran darah sebagai

glukosa darah atau dapat juga dibawa ke dalam sel-sel tubuh yang

membutuhkan. Di dalam sel tubuh, sebagai tahapan awal dari

metabolisme energi secara aerobik, glukosa yang berasal dari glukosa

darah ataupun dari glikogen otot akan mengalami proses glikolisis

yang dapat menghasilkan molekul ATP serta menghasilkan asam

piruvat. Di dalam proses ini, sebanyak 2 buah molekul ATP dapat

dihasilkan apabila sumber glukosa berasal dari glukosa darah dan

sebanyak 3 buah molekul ATP dapat dihasilkan apabila glukosaberasal

dari glikogen otot.

18

Page 20: MAKALAH 1 KLMPOK 5

Setelah melalui proses glikolisis, asam piruvat yang di hasilkan ini

kemudian akan diubah menjadi Asetil-KoA di dalam mitokondsia.

Proses perubahan dari asam piruvat menjadi Asetil-KoA ini akan

berjalan dengan ketersediaan oksigen serta akan menghasilkan produk

samping berupa NADH yang juga dapat menghasilkan 2-3 molekul

ATP. Untuk memenuhi kebutuhan energi bagi sel-sel tubuh, Asetil-

KoA hasil konversi asam piruvat ini kemudian akan masuk ke dalam

siklus asam-sitrat untuk kemudian diubah menjadi karbon dioksida

(CO2), ATP, NADH dan FADH2 melalui tahapan reaksi yang

kompleks.

Setelah melewati berbagai tahapan proses reaksi di dalam siklus

asam sitrat, metabolisme energy dari glukosa kemudian akan

dilanjutkan kembali melalui suatu proses reaksi yang disebut sebagai

proses fosforilasi oksidatif. Dalam proses ini, molekul NADH dan juga

FADH yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat akan diubah menjadi

molekul ATP dan H2O. Dari 1 molekul NADH akan dapat dihasilkan

3 buah molekul ATP dan dari 1 buah molekul FADH2 akan dapat

menghasilkan 2 molekul ATP. Proses metabolisme energi secara aerob

melalui pembakaran glukosa/glikogen secara total akan menghasilkan

38 buah molekul ATP dan juga akan menghasilkan produk samping

berupa karbon dioksida (CO2) serta air (H2O). Persamaan reaksi

sederhana untuk mengambarkan proses tersebut dapat dituliskan

sebagai berikut :

Metabolisme Energi Secara Aerob

19

Glukosa + 6O2 + 38 ADP + 38Pi

6 CO2 + 6 H2O +38 ATP

Page 21: MAKALAH 1 KLMPOK 5

Glikolisis:

Glukosa —> 2 asam piruvat + 2 NADH + 2 ATP

Siklus Krebs

2 asetil piruvat—> 2 asetil KoA + 2 C02 + 2 NADH + 2 ATP

2 asetil KoA ——> 4 CO2 + 6 NADH + 2 PADH2

Rantai Transport electron respirasi

10 NADH + 502 ——> 10 NAD+ + 10 H20 + 30 ATP

2 FADH2 + O2 ——> 2 PAD + 2 H20 + 4 ATP

Total ATP 38

5. Vitamin yang larut dalam air dan lemak serta sumbernya serta efek

kelebihan dan kekurangan vitamin

Seperti halnya karbohidrat , protein, lemak, vitamin adalah senyawa

organik terdiri dari atom karbon, hidrogen dan tidak jarang mengandung oksigen,

nitrogen dan sulfur. Vitamin berbeda dengan senyawa lain seperti karbohidrat,

lemak, dan protein yang harus ada dalam jumlah besar dalam makanan, tetapi

vitamin dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit walaupun fungsinya sangat

esensial. Berdasarkan daya larutnya vitamin dapat dibedakan menjadi dua jenis

diantaranya:

1. Vitamin yang larut dalam air

Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C, B1, B2, B6, niasin,

asam folat, vitamin B12, asam pantotenik dan biotin. Istilah vitamin B

kompleks biasanya mencangkup semua vitamin yang larut dalam air

kecuali vitamin C (Hui, 1985 hal.71).

Sumber vitamin, fungsi, kebutuhan tubuh perhari serta tanda dan

gejala defisiensi dari vitamin-vitamin yang larut dalam air diuraikan

sebagai berikut:

20

Page 22: MAKALAH 1 KLMPOK 5

a. Vitamin C (asam askorbat)

Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin C adalah

buah-buahan segar, strawberry, dan tomat. Fungsinya adalah sebagai

perombagan protein, seperti asam amino, pembentukan jaringan

kolagen, dan mempengaruhi absorpsi ginjal.Kebutuhan tubuh sekitar 45

mg/hari. Gejala klinik defisiensi vitamin C disebut “scurvy” meliputi:

kerusakan tulang, kerusakan atau pecahnya pembuluh darah,

pendarahan gusi, infeksi, pendarahan seperti hematemesis, feses

mengandung darah (Bloody stools) dan pendarahan cerebral.

b. Vitamin B1 (thiamin)

Sumber makanan yang mengandung thiamin adalah daging babi,

hati, biji gandum, dan susu. Kebutuhan tubuh akan vitamin B setiap hari

adalah 1,5 mg. Zat ini perlu untuk metabolisme karbohidrat dan asam

amino. Defisinsi thiamin dapat mengakibatkan sindroma klinik yan

disebut beri-beri.

c. Vitamin B2 (riboflavin)

Sumber makanan yang mengandung vitamin B2 adalah susu,

organ-organ dalam seperti hati, jantung, dan ginjal, brokoli, padi

ladang, ragi bir, amandel dan keju. Vitamin ini diperlukan untuk proses

oksidasi didalam sel dan jaringan normal, dan memelihara jaringan

tubuh. Kebutuhan setiap hari adalah 1,8 mg.

d. Vitamin B6 (piridoksin)

Sumber makanan yang mengandung piridoksin adalah gandum,

ragi, ikan, dan hati, daging babi. Fungsi vitamin ini berperan dalam

metabolisme protein terutama dalam pembentukan beberapa asam

amino dan mempengaruhi kerja membran sel. Kebutuhan tubuh akan

vitamin ini sebesar 2 mg/hari. Tanda-tanda klinik defisiensi vitamin B6

21

Page 23: MAKALAH 1 KLMPOK 5

adalah kejang, dermatitis, gangguan saluran gastrointestinal seperti

nause (rasa mual) dan vomiting (muntah).

e. Vitamin B9 (asam folat, asam pteroilglutamat)

Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin B9 adalah

sayuran hijau, hati, daging, ikan dan kacang-kacangan. Fungsi dari

vitamin in adalah pertumbuhan, reproduksi sel-sel genetika dan

berperan dalam pematangan sel-sel darah merah. Kebutuhan tubuh

terhadap vitamin ini sejumlah 0.4 mg/hari. Tanda-tanda klinik yang

spesifik akibat defisiensi vitamin B9 adalah terjadi anemia

megaloblastik dan anemia makrositik.

f. Asam panthotenat

Sumber makanan yang mengandung asam panthotenat adalah hati,

kuning telur, ragi, biji gandum. Fungsinya membantu pembentukan

acetil CoA dari asam pirufat sehingga membantu metabolisme

karbohidrat dan lemak. Kebutuhan tubuh akan asam ini tidak diketahui.

Tanda-tanda klinik dari kekurangan asam panthotenat ini adalah

penurunan metabolisme karbohidrat dan lemak.

g. Vitamin B12 (cobalamin)

Sumber makanan yang mengandung vitamin ini adalah hati, injal,

sayur-sayuran hijau segar dan asparagus. Fungsi vitamin ini untuk

meningkatkan sel darah merah, dan berperan dalam sintesis RNA dan

DNA. Keperluan tubuh setiap hari sekitar 3 mg. Manifestasi klinik

defisiensi vitamin B12 adalah anemia pernisiosa, penurunan sensasi

perifer dan peralisis.

2. Vitamin yang larut dalam lemak

Selain dapat larut didalam air, beberapa vitamin dapat larut

didalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K. Sumber vitamin, fungsi,

22

Page 24: MAKALAH 1 KLMPOK 5

kebutuhan tubuh perhari serta tanda dan gejala defisiensi dari vitamin-

vitamin yang larut dalam air diuraikan sebagai berikut:

a. Vitamin A

Sumber makanan vitamin A adalah hati, wortel, kentang manis,

bayam, brokoli, semangka, labu. Fungsinya menjaga pengelihatan agar

tetap normal. Memelihara kulit dan membran mukosa dan

meningkatkan pertumbuhan normal sel. Keperluan tubuh adalah 500 IU

(International units) dalam setiap hari. Tanda dan gejala kekurangan

vitamin ini antara lain kulit bersisik, kegagalan pertumbuhan, gangguan

pada kornea mata dan kebutaan.

b. Vitamin D

Sumber makanan yang mengandung vitamin D adalah susu dan

minyak hati ikan. Dibuat didalam kulit ketika terkena sinar matahari.

Fungsi vitamin ini adalah meningkatkan absorpsi kalsium dari saluran

gastrointestinal dan penting bagi pembentukan tulang. Kebutuhan tubuh

400 IU dalam setiap hari. Manifestasi klinik defisiensi vitamin D

menyebabkan riketsia (kelainan bentu dan ukuran tulang).

c. Vitamin E

Sumber makanan yang mengandun vitamin E adalah biji gandum,

sayur-sayuran hijau, minyak sayuran. Fungsi vitamin E adalah

membantu memelihara struktur sel darah merah. Kebutuhan tubuh akan

vitamin in adalah 15 IU setiap hari. Walaupun jarang, tanda dan gejala

defisiensi vitamn E dapat menyebabkan kemandulan pada hewan

jantan. Oleh sebab itu disebut vitamin anti kemandulan.

d. Vitamin K

Sumber makanan yang mengandung vitamin K adalah sayuran

hijau, kacang kedelai. Fungsi vitamin K sangat penting untuk me

23

Page 25: MAKALAH 1 KLMPOK 5

mbantu pembentukan prothombin didalam hepar sehingga berperan

dalam pembekuan darah. Kebuuhan tubuh setiap hari tidak diketahui

secara pasti. Tanda-tanda klinik defisiensi vitamin K tidak aplikabel

(not aplikabel). Vitamin ini disentesis oleh bakteri pada kolon (usus

besar).

6. Kebutuhannutrisi pada bayi, usia preschool dan usia sekolah

a. Kebutuhan Nutrisi pada Bayi dan Balita

Nutrisi untuk bayi 0-6 bulan

ASI eksklusif

Satu bentuk rangsangan untuk mrngoptimalkan pertumbuhan dan

perkembangan otak bayi adalah denan menerapkan pola asah, asih, dan

asuh dalam perawatannya sehari-hari, dalam pemberian ASI juga perlu

ditunjan dengan pemenuhan zat-zat gizi yang tepat. ASI merupakan

sumber makanan utama dan paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan.

Untuk itu harus diterapkan pola makan yang sehat agar zat gizi yang

dibutuhkan dapat dipenuhi melalui ASI.

ASI eklusif menurut WHO (World Health Organization) adalah pemberian

ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk,

ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai usia 6 bulan sistem

pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia

belum mampu mencerna makanan selain ASI.

Makanan untuk bayi umur 6-12 bulan

Dalam usia ini bayi mampu berkomunikasi meski dalam bentuk

sangat sederhana. Berkat pemenuhan zat gizi yang diperolehnya dari ASI

sejalan dengan peningkatan proses tumbuh kembang yang sedang dijalani,

kini ASI saja tidak cukup untuk memenuhi zat gizi yang dibutuhkan oleh

tubuhnya, maka mulai usia ini perlu diperkenalkan beberapa jenis

makanan padat yang disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

24

Page 26: MAKALAH 1 KLMPOK 5

Makanan untuk perkembangan anak usia 12-18 bulan

Asupan zat-zat gizi yang lengkap masih terus dibutuhkan anak

selama proses tumbuh kembang masih terus berlanjut. Zat gizi yang

dibutuhkan anak usia 12-18 bulan ini porsi makanan yang dikonsumsi

sekarang ini yang bertambah, sesuai dengan pertambahan berat tubuhnya

dan peniningkatan proses tumbuh kembang yang terjadi. Tubuh anak tetap

membutuhkan semua zat gizi utama yaitu karbohidrat, lemak, protein,

serat, vitamin dan mineral. Asupan makanan sehari untuk anak harus

mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat.

Setiap kg berat badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100

kkal.Asupan lemak juga perlu ditingkatkan karena struktur utama

pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh antara lain

dari minyak dan margarine.

Pada usia balita, anak mulai memiliki daya ingat yang kuat dan

tajam, sehingga apa yang diterimanya akan terus melekat erat sampai usia

selanjutnya. Dengan memperkenalkan anak pada jam-jam makan yang

teratur dan variasi jenis makanan, diharapkan anak akan memiliki disiplin

makan yang baik. Pola makan yang baik semestinya juga mengikuti pola

gizi seimbang, yaitu pemenuhan zat-zat gizi yang disesuaikan dengan

kebutuhan tubuh dan diperoleh melalui makanan sehari-hari. Dengan

makan makanan bergizi seimbang secara teratur, diharapkan pertumbuhan

anak akan berjalan optimal. Disadari maupun tidak, Anda sedang

mengajarkan pola hidup teratur dan sehat pada anak sejak dini.

b. Kebutuhan Nutrisi pada preschool

Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan :

Susus ; 2 atau 3 kali dalam sehari. Dalam 1 kali minum kira-kira 1/2

- gelas.

Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari.

Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. 1 kali pemberian kira-

kira 1/2 -1 potong roti atau 1/2 - gelas bubur.

25

Page 27: MAKALAH 1 KLMPOK 5

Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi

sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali

pemberian sayuran hijau/kuning.

c. Kebutuhan Nutrisi pada usia sekolah

Anak sekolah membutuhkan jumlah yan sama denan penyediaan

makanan dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan

lebih banyak dari anak usia preschool.

Contoh :

Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas

roti 1 - 2 iris

sereal '/2 - 1 mangkok

7. Kebutuhan nutrisi pada orang dewasa

a. Dewasa Muda

Harus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah

kalori yang keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui.

Wanita hamil dan menyusui membutuhkan:

1. Protein

2. Calsium dan fosfor

3. Magnesium 150 mg/hari

4. Besi

5. Iodine 175 mg/hari

6. Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan

jaringan baru.

b. Midle Age Adult (Dewasa Tengah)

Intake kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan

sudah lengkap dan aktivitas berkurang.Penurunan intake bertujuan

mencegah obesitas.Mereka sebaiknya berhati-hati dalam memilih

makanan.Makanan yang dianjurkan makanan rendah lemak, unggas, ikan,

26

Page 28: MAKALAH 1 KLMPOK 5

kacang, dan telur hanya boleh 3 kali seminggu.

Sayur, buah, sereal dan roti kasar dapat memenuhi kebutuhan serat dan

protein.

8. Kebutuhan nutrisi pada lansia

Kebutuhan kalori lansia karena kebutuhan kalori dasarnya berkurang dari

kebutuhan fisik.Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhka dengan keadaan tubuh

istirahat yaitu jantung,usus,pernafasan ,dan ginjal.

Pedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab :

a. Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak,

memakan lebih banyak unggas-unggasan dan ikan dari pada daging

merah. Batas porsi daging adalah 4-6 ons perhari. Tambahan lemak

yang terbatas dari butter, margarin, dan salad berminyak.

b. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding

yang dibuat dari susu rendah lemak lebih baik dari pada

mengkonsumsi pie, biscuit, cake atau es krim.

c. Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup,

karena konsumsi makanan ini berkurang pada manula.

d. Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek

seperti roti, sereal, beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih

baik dari makanan yang banyak mengandung gula.

e. Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan

tulang. Susu dan produk-produknya seperti keju, yoghurt, sup krim,

puding susu, produk susu yang dibekukan adalah sumber kalsium yang

utama.

f. Cukup konsumsi vitamin D untuk mempertahankan keseimbangan

kalsium. Didapatkan dari susu. Bila susu dan produknya tidak dapat

mentoleransi defesiensi laktosa, suplemen vitamin D bisa diberikan.

27

Page 29: MAKALAH 1 KLMPOK 5

g. Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan

penyakit kardiovaskuler. Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam,

rokok dan lain-lain.

h. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan

zat besi akan meningkat.

i. Kesulitan mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat

menyebabkan defesiensi vitamin A dan C, mineral dan serat. Buah dan

sayur yang dipotong, sayur berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti

daging, unggas, ikan yang susah dikunyah.

j. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah

konstipasi dan mengurangi penggunaan zat-zat laxatif.

Makanan sebaiknya :

a. Menarik, warna lebih ditonjolkan untuk menimbulkan selera makan.

b. Memasak makanan dengan baik, agar mudah dikunyah oleh gusi.

c. Menyedikan zat-zat makanan yang penting, baru kemudian yang

bergula/karbohidrat.

d. Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat

membuat insomnia.

9. Proses menua yang dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada

lansia

Terjadi perubahan fisiologis seperti : kurangnya gigi, kurangnya

kemampuan merasa dan mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan

makanan. Kerongkongan mengalami pelebaran, penyerapan makanan usus

menurun.

Perubahan fisiologis lainnya:

Penurunan sekresi empedu dan asam lambung

28

Page 30: MAKALAH 1 KLMPOK 5

Penurunan peristaltik

Berkurangnya sirkulasi

Menurunkan toleransi glukosa

Menurunkan massa tulang

BB turun

10. Nutrient yang diperlukan terkait masalah-masalah yang terjadi pada

proses menua

Makanan untuk lansia yang harus di penuhi:

1. Makanan harus mengandung zat gizi yang beraneka ragam yang

berupa zat tenaga,pengangkut, dan pengatur

2. Perlu di perhaikan porsi makanya,porsi makan yang tidak porsi besar

namun teratur

3. Banyak minum, dan kurangi garam karena dengan minum banyak

dapat melancarkan sisa makanan sedangkan makanan asin tidak baik

bagi lansia karena dapat meringankan kerja ginjal sehingga mudah

terkena darah tinggi.

4. Batasi makan-makanan manis,dan mengandung lemak seperti santan

dan mentega

5. Bagi lansia yang prose penuananya lebih lanjut perlu di perhatikan hal-

hal:

Makanlah makanan yang mudah di cerna

Hindari makanan yang terlalu manis,gurih,dan goreng- gorengan

Makanan yang d makan harus lunak jika gigi rusak atau gigi palsu

kurang baik

Makanan porsi kecil tetapi sering

Makanan selingan susu,sari buah,snack,buah haus di berikan.

29

Page 31: MAKALAH 1 KLMPOK 5

Contoh bahan makanan yang harus dipenuhi:

1. Karbohidrat:

Nasi, bubur beras, nasi jagung, ubi, talas, biskut, roti, maizena,

tepung hungkue, tepung trigu, mie, bihun.

2. Sumber lemak:

Minyak goreng.margarin,kelapa parut,kelapa,santan,lemak daging.

3. Protein hewani:

Daging sapi,ayam,udang,ikan,telur,usus,hati

4. Protein nabati:

oncom,tahu,tempe,kacang tanah,kedelai,kacang ijo

11. Peran perawat di komunitas untuk mengatasi masalah nutrisi pada

lansia

PEMANTAUAN STATUS NUTRISI

1. Penimbangan Berat Badan

a. Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu sekali,

waspadai peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu.

Peningkatan BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap

kelebihan berat badan dan penurunan berat badan lebih dari 0.5

Kg/minggu menunjukkan kekurangan berat badan.

b. Menghitung berat badan ideal pada dewasa :

Rumus : Berat badan ideal = 0.9 x (TB dalam cm – 100)

Catatan untuk wanita dengan TB kurang dari 150 cm dan pria

dengan TB kurang dari 160 cm, digunakan rumus :

Berat badan ideal = TB dalam cm – 100

Jika BB lebih dari ideal artinya gizi berlebih.

Jika BB kurang dari ideal artinya gizi kurang.

30

Page 32: MAKALAH 1 KLMPOK 5

2. Kekurangan kalori protein

Waspadai lansia dengan riwayat : Pendapatan yang kurang,

kurang bersosialisasi, hidup sendirian, kehilangan pasangan hidup atau

teman, kesulitan mengunyah, pemasangan gigi palsu yang kurang

tepat, sulit untuk menyiapkan makanan, sering mangkonsumsi obat-

obatan yang mangganggu nafsu makan, nafsu makan berkurang, makanan

yang ditawarkan tidak mengundang selera. Karena hal ini dapat

menurunkan asupan protein bagi lansia, akibatnya lansia menjadi

lebih mudah sakit dan tidak bersemangat.

3. Kekurangan vitamin D

Biasanya terjadi pada lansia yang kurang mendapatkan paparan sinar

matahari, jarang atau tidak pernah minum susu, dan kurang

mengkonsumsi vitamin D yang banyak terkandung pada ikan, hati, susu

dan produk olahannya.

PERENCANAAN MAKANAN UNTUK LANSIA

Perencanaan makan secara umum:

1. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka

ragam, yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

2. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi

makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat

makan lebih sering dengan porsi yang kecil.

Contoh menu :

Pagi : Bubur ayam

Jam 10.00 : Roti

Siang : Nasi, pindang telur, sup, pepaya

3. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat

memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan

yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah

kemungkinan terjadinya darah tinggi.

31

Page 33: MAKALAH 1 KLMPOK 5

4. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan

yang berlemak seperti santan, mentega dll.

5. Bagi pasien lansia yang prose penuaannya sudah lebih lanjut perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Makanlah makanan yang mudah dicerna.

b. Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring-gorengan.

c. Bila kesulitan mengunyah karena gigirusak atau gigi palsu

kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang.

d. Makan dalam porsi kecil tetapi sering.

e. Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah

sebaiknya diberikan

Malam : Nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan, pisang

6. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus

diencerkan sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan

menambah nafsu makan.

7. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati,

telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.

8. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus,

direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng

Perencanaan makan untuk mengatasi perubahan saluran cerna untuk

mengurangi resiko konstipasi dan hemoroid :

1. Sarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari,

seperti sayuran dan buah-buahan segar, roti dan sereal.

2. Anjurkan pasien untuk minum paling sedikit 8 gelas cairan setiap

hari untuk melembutkan feses.

3. Anjurkan untuk tidak menggunakan laksatif secara rutin , karena

pasien akan menjadi tergantung pada laksatif.

12. Masalah gangguan cairan dan elektrolit pada lansia

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada lanjut usia dapat terjadi

karena adanya beberapa hal yang terkait dengan usia antara lain yaitu cairan

32

Page 34: MAKALAH 1 KLMPOK 5

tubuhtotal berkurang, rangsang haus berkurang, kemampuan memekatkan

urinmenurun, multipatologi dan berbagai masalah pada geriatri.Apapun

penyebabnya pengkajian terhadap semua penyebab yang mungkinmenimbulkan

hilangnya cairan dan elektrolit dari tubuh atau berkurangnya asupancairan dan

elektrolit harus selalu dilakukan secara seksama. Perlu diingat bahwapada

umumnya faktor yang berperan untuk timbulnya gangguan cairan danelektrolit

pada pasien lanjut usia tidak satu macam melainkan beragam.

Hal ini terjadi karena pada lanjut usiagangguan elektrolit paling sering

ditemui baikyang bersifat fisiologis ataupunpatologik, secara umum pada lanjut

usia terjadi penurunan kemampuanhomeostatik seiring dengan bertambahnya

usia. Secara khusus terjadi penurunanrespon rasa haus terhadap kondisi

hipovolemik dan hiperosmolaritas, disampingitu juga terjadi penurunan

kemampuan laju filtrasi glomerolus, kemampuan fungsikonsentrasi ginjal, renin,

aldosteron, dan penurunan respon ginjal terhadapvasopresin, peningkatan

kadaratrial natriuretik peptide (ANP) akan menyebabkansuprese sekresi renin

ginjal, aktivitas renin plasma, angiotensin II plasma dankadar aldosterone. Cairan

tubuh total berkurang pada usia lanjut. Hal ini disebabkan karenamenurunnya

massa bebas lemak (lean body mass) dan meningkatnya lemak tubuh.

Berkurangnya cairan tubuh tersebut membuat pasien usia lanjut rentanmengalami

gangguan elektrolit, apalagi bila asupan cairan juga berkurang akibatrangsang

haus yang sudah menurun.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan pada lansia:

1. Berat badan (lemak tubuh)cenderung meningkat bertambahnya usia

sedangkan setiap sel lemak ngandung sedikit air sehingga komposisi

dalam tubuh lansia kurang dari manusia dewasa atau lebih muda, anak-

anak, dan bayi.

2. Fungsi ginjal menurun dengan bertambahnya usia.Terjadi penurunan

kemampuan memekatkan urine,mengakibatkan kehilangan air yang

lebih tinggi.

33

Page 35: MAKALAH 1 KLMPOK 5

3. Terdapat penurunan asam lambung yang mempengaruhi mentoleransi

makanan tertentu.Masukan cairan sedikit,pantangan diet dan

penurunan aktivitas dapat menunjang perkembangan konstipasi

(penurunan pergerakan usus).

4. Lansia mempunyai pusat haus yang kurang sensitif dan mungkin

mempunyai masalah mendapatkan cairan(misalnya gangguan dalam

berjalan) / mengungkapkan keinginan untuk minum (misalnya pada

pasien stroke).

MASALAH CAIRAN PADA LANSIA

Masalah cairan yang lebih sering dialami lansia adalah kekurangan

cairan tubuh, hal ini berhubungan dengan berbagai perubahan-perubahan

yang dialami lansia, diantaranya adalah peningkatan jumlah lemak pada

lansia, penurunan fungsi ginjal untuk memekatkan urin dan penurunan rasa

haus.

13. Peran perawat di komunitas untuk memenuhi kebutuhan cairan pada

lansia

A. Pemantauan status cairan pada lansia:

1. Tanda-tanda kekurangan cairan

Tanda-tanda vital

a. Terjadi peningkatan suhu tubuh

b. Peningkatan frekuensi pernafasan dan kedalaman pernafasan

(normal 14-20 x/mnt)

c. Peningkatan frek denyut.nadi(normal 60-100 x/mnt),nadi

lemah,nadi halus

d. Tekanan darah menurun.

Pemerikasaan fisik

a. Kulit kering agak kemerahan

b. Lidah kering dan kasar

c. Mata cekung

d. Penurunan BBB turun secara tiba-tiba/ derastis

34

Page 36: MAKALAH 1 KLMPOK 5

e. Turgor kulit menurun(lansia kurang akurat)

Perilaku

a. Lemah

b. Pusing

c. Penurunan kesadaran

d. Gelisah

e. Tidak nafsu makan

f. Mual dan muntah

g. Kehausan(pada lansia kurang siknifikan)

2. tanda- tanda kelebihan cairan

Tanda- tanda vital

a. Terjadi peurunan suhu tubuh

b. Sesak nafas

c. Denyut nadi teraba kuat dan frekuensi meningkat

d. Tekanan darah meningkat

Pemeriksaan fisik

a. Turgor kulit meningkat(lansia kurang akurat)

b. Edems

c. Peningkatan BB secara tiba- tiba

d. Kulit lembab

Perilaku

a. Mual muntah

b. Pusing

c. Anoreksia/tidak nafsu makan

Peningkatan jumlah urine (jika ginjal masih baik).

35

Page 37: MAKALAH 1 KLMPOK 5

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi setiap mahluk hidup membutuhkan nutrisi dan cairan untuk

mempertahankan kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat

gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan metabolismenya.

Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat

membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan

perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga

kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia.

Kebutuhan kalori pada lansia berkurang karena berkurangnya kalori dasar dari

kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk malakukan

kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya : untuk jantung, usus,

pernafasan dan ginjal.

B. Kritik dan Saran

Dari penulisan makalah ini, pasti ada kekeliruan dalam pembuatannya. Maka

dari itu, kami siap menerima semua kriti dan saran yang membangun dari

para pembaca, dosen, maupun pihah yang lainnya. Sehingga yang

diharapkan, kami dapat menulis makalah selanjutnya dengan lebih sempurna

dari penyusunan makalah ini.

36

Page 38: MAKALAH 1 KLMPOK 5

DAFTAR PUSTAKA

Dudek, Susan G. 1997. Third Edition. Nutrition Hand Book For Nursing Practice.

Philadelphia: Eashington Square.

Nettina, Sandra M. 1996. 6 Th Edition. Nursing Manual Of Nursing Practice.

Lippinciott: Raven Publishers.

Nurahmah, Elly. 2001. Nutrisi Dalam Keperawatan. Jakarta: CV Sagung Seto.

Potter, Patricia A. et all. 1992. Fundamental Of Nursing, Concepts Process &

Practice.Washington: Mosby Year Book.

Taylor, Carol et all.1997. Fundamental of Nursing. Washington:Lippincott Raven.

Yuniastuti, Ari. 2008. Gizi Dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

37