Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

37
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami tuturkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai TAQWA. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. oleh karena itu kami mohon kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Palembang, April 2014 Penulis 1

description

download

Transcript of Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

Page 1: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami tuturkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta

tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “TAQWA”.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.

oleh karena itu kami mohon kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat

membangun kami.

Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Palembang, April 2014

Penulis

1

Page 2: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................1

Daftar Isi .................................................................................................2

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................3

Bab 2 Pembahasan

2.1 Pengertian dan Kedudukan Taqwa ..........................................................6

2.2 Ruang Lingkup Taqwa .............................................................................8

2.3 Ciri – ciri Orang Bertaqwa .....................................................................14

2.4 Makna Taqwa ..........................................................................................17

2.5 Tiga Tingkatan Pribadi Muslim .............................................................18

2.6 Hati Yang Bersih Sebagai Penyempurna Taqwa .................................19

2.7 Salah Satu Bentuk Taqwa .....................................................................20

2.8 Inilah Janji Allah SWT Kepada Orang Bertaqwa .................................21

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 25

Daftar Pustaka ......................................................................................26

2

Page 3: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

Bab 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taqwa adalah kumpulan semua kebaikan yang hakikatnya merupakan tindakan

seseorang untuk melindungi dirinya dari hukuman Allah dengan ketundukan total kepada-

Nya. Asal-usul taqwa adalah menjaga dari kemusyrikan, dosa dari kejahatan dan hal-hal

yang meragukan (syubhat).

Seruan Allah pada surat Ali Imran ayat 102 yang berbunyi, “Bertaqwalah kamu

sekalian dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kamu sekali-kali mati kecuali dalam

keadaan muslim”, bermakna bahwa Allah harus dipatuhi dan tidak ditentang, diingat dan

tidak dilupakan, disyukuri dan tidak dikufuri.

Taqwa adalah bentuk peribadatan kepada Allah seakan-akan kita melihat-Nya dan

jika kita tidak melihat-Nya maka ketahuilah bahwa Dia melihat kita. Taqwa adalah tidak

terus menerus melakukan maksiat dan tidak terpedaya dengan ketaatan. Taqwa kepada Allah

adalah jika dalam pandangan Allah seseorang selalu berada dalam keadaan tidak melakukan

apa yang dilarang-Nya, dan Dia melihatnya selalu.

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah juga menegaskan bahwa “ketakwaan bukanlah

menyibukkan diri dengan perkara yang sunnah namun melalaikan yang wajib”. Beliau

rahimahullah berkata, “Ketakwaan kepada Allah bukan sekedar dengan berpuasa di siang

hari, sholat malam, dan menggabungkan antara keduanya. Akan tetapi hakikat ketakwaan

kepada Allah adalah meninggalkan segala yang diharamkan Allah dan melaksanakan segala

3

Page 4: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

yang diwajibkan Allah. Barang siapa yang setelah menunaikan hal itu dikaruni amal kebaikan

maka itu adalah kebaikan di atas kebaikan

Termasuk dalam cakupan “Taqwa”, yaitu dengan membenarkan berbagai berita yang

datang dari Allah dan beribadah kepada Allah sesuai dengan tuntunan syari’at, bukan dengan

tata cara yang diada-adakan (baca: bid’ah). Ketakwaan kepada Allah itu dituntut di setiap

kondisi, di mana saja dan kapan saja. Maka hendaknya seorang insan selalu bertakwa kepada

Allah, baik ketika dalam keadaan tersembunyi/sendirian atau ketika berada di tengah

keramaian/di hadapan orang (lihat Fath al-Qawiy al-Matin karya Syaikh Abdul Muhsin

al-’Abbad hafizhahullah

Perintah untuk bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla senantiasa relevan dengan waktu

dan tempat, kapanpun dan dimanapun. Mengingat, ragam fitnah yang mengancam hati

seorang hamba, lingkungan yang tidak kondusif ataupun lantaran hati manusia yang rentan

mengalami perubahan dan sebab-sebab lainnya yang berpotensi menimbulkan pengaruh

negatif pada keimanan dan ketakwaan.

Urgensi berwasiat untuk takwa dapat disaksikan dari kenyataan bahwa Allah k

menjadikannya wasiat bagi orang-orang terdahulu dan yang akan datang. Allah k berfirman:

(an-Nisaa 4:131)

“…dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab

sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir

maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang dibumi hanyalah

kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. [an-Nisaa 4:131]

4

Page 5: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

Ketakwaan juga merupakan wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada

umatnya. Pada haji wada’, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:Bertakwalah kepada

Allah, kerjakan sholat lima waktu, berpuasalah di bulan (Ramadhan), tunaikan zakat harta

kalian, taati para penguasa, niscaya kalian masuk syurga Allah. [HR. at-Tirmidzi].

Taqwa sangat penting dan dibutuhkan dalam setiap kehidupan seorang muslim.

Namun masih banyak yang belum mengetahui hakekatnya. Setiap jumat para khatib

menyerukan taqwa dan para makmumpun mendengarnya berulang-ulang kali. Namun yang

mereka dengar terkadang tidak difahami dengan benar dan pas.

5

Page 6: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

Bab 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Kedudukan Taqwa

Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi dan wiqayah yang berarti takut, menjaga,

memelihara dan melindungi. Maka taqwa dapat diartikan sebagai sikap memelihara keimanan

yang diwujudkan dalam pengalaman ajaran agama islam. Taqwa secara bahasa berarti

penjagaan/ perlindungan yang membentengi manusia dari hal-hal yang menakutkan dan

mengkhawatirkan. Oleh karena itu, orang yang bertaqwa adalah orang yang takut kepada

Allah berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan perintah-Nya dan tidak melanggar

larangan-Nya kerena takut terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Taqwa adalah sikap mental

seseorang yang selalu ingat dan waspada terhadap sesuatu dalam rangka memelihara dirinya

dari noda dan dosa, selalu berusaha melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar,

pantang berbuat salah dan melakukan kejahatan pada orang lain, diri sendiri dan

lingkungannya.

Dari berbagai makna yang terkandung dalam taqwa, kedudukannya sangat penting

dalam agama islam dan kehidupan manusia karena taqwa adalah pokok dan ukuran dari

segala pekerjaan seorang muslim. Umar bin Abdul Aziz rahimahullah juga menegaskan

bahwa “ketakwaan bukanlah menyibukkan diri dengan perkara yang sunnah namun

melalaikan yang wajib”. Beliau rahimahullah berkata, “Ketakwaan kepada Allah bukan

sekedar dengan berpuasa di siang hari, sholat malam, dan menggabungkan antara keduanya.

Akan tetapi hakikat ketakwaan kepada Allah adalah meninggalkan segala yang diharamkan

Allah dan melaksanakan segala yang diwajibkan Allah. Barang siapa yang setelah

menunaikan hal itu dikaruni amal kebaikan maka itu adalah kebaikan di atas kebaikan.

6

Page 7: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

Termasuk dalam cakupan takwa, yaitu dengan membenarkan berbagai berita yang

datang dari Allah dan beribadah kepada Allah sesuai dengan tuntunan syari’at, bukan dengan

tata cara yang diada-adakan (baca: bid’ah). Ketakwaan kepada Allah itu dituntut di setiap

kondisi, di mana saja dan kapan saja. Maka hendaknya seorang insan selalu bertakwa kepada

Allah, baik ketika dalam keadaan tersembunyi/sendirian atau ketika berada di tengah

keramaian/di hadapan orang (lihat Fath al-Qawiy al-Matin karya Syaikh Abdul Muhsin

al-’Abbad hafizhahullah

7

Page 8: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

2.2 Ruang Lingkup Taqwa

a. Hubungan manusia dengan Allah SWT

b. Hubungan manusia dengan hati nurani dan dirinya sendiri

c. Hubungan manusia dengan sesama manusia

d. Hubungan manusia dengan lingkungan hidup

A. Hubungan manusia dengan Allah SWT

Seorang yang bertaqwa (muttaqin) adalah seorang yang menghambakan dirinya

kepada Allah SWT dan selalu menjaga hubungan dengannya setiap saat sehingga kita dapat

menghindari dari kejahatan dan kemunkaran serta membuatnya konsisten terhadap aturan-

aturan Allah. Memelihara hubungan dengan Allah dimulai dengan melaksanakan ibadah

secara sunguh-sungguh dan ikhlas seperti mendirikan shalat dengan khusyuk sehingga dapat

memberikan warna dalam kehidupan kita, melaksanakan puasa dengan ikhlas dapat

melahirkan kesabaran dan pengendalian diri, menunaikan zakat dapat mendatangkan sikap

peduli dan menjauhkan kita dari ketamakan. Dan hati yang dapat mendatangkan sikap

persamaan, menjauhkan dari takabur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Segala

perintah-perintah Allah tersebut ditetapkannya bukan untuk kepentingan Allah sendiri

melainkan merupakan untuk keselamatan manusia.

Ketaqwaan kepada Allah dapat dilakukan dengan cara beriman kepada Allah menurut

cara-cara yang diajarkan-Nya melalui wahyu yang sengaja diturunkan-Nya untuk menjadi

petunjuk dan pedoman hidup manusia, seperti yang terdapat dalam surat Ali-imran ayat 138

yang artinya:

“inilah (Al-quran) suatu ketenangan bagi manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-

orang yang bertaqwa “. (QS. Ali-imran 3:138)

8

Page 9: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

manusia juga harus beribadah kepada Allah dengan menjalankan shalat lima waktu,

menunaikan zakat, berpuasa selama sebulan penuh dalam setahun, melakukan ibadah haji

sekali dalam seumur hidup, semua itu kita lakukan menurut ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan-Nya. Sebagai hamba Allah sudah sepatutnya kita bersyukur atas segala nikmat

yang telah diberikan-Nya, bersabar dalam menerima segala cobaan yang diberikan oleh Allah

serta memohon ampun atas segala dosa yang telah dilakukan.

B. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

Selain kita harus bertaqwa kepada Allah dan berhubungan baik dengan sesama serta

lingkungannya, manusia juga harus bisa menjaga hati nuraninya dengan baik seperti yang

telah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW dengan sifatnya yang sabar, pemaaf, adil,

ikhlas, berani, memegang amanah, mawas diri dll. Selain itu manusia juga harus bisa

mengendalikan hawa nafsunya karena tak banyak diantara umat manusia yang tidak dapat

mengendalikan hawa nafsunya sehingga semasa hidupnya hanya menjadi budak nafsu belaka

seperti yang tertulis dalam Al-quran Surat Yusuf ayat 53 yang artinya: “Dan aku tidak

membebaskan diriku (berbuat kesalahan), sesungguhnya nafsu itu menyuruh kepada

kejahatan, kecuali siapa yang diberi rahmat oleh tuhanku. Sesungguhnya tuhanku maha

pengampum lagi maha penyayang”. (QS. Yusuf 12:53)

Maka dari itu umat manusia harus bertaqwa kepada Allah dan diri sendiri agar mampu

mengendalikan hawa nafsu tersebut. Ketaqawaan terhadap diri sendiri dapat ditandai dengan

ciri-ciri, antara lain :

1. Sabar

2. Tawaqal

3. Syukur

4. Berani

9

Page 10: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

Sebagai umat manusia kita harus bersikap sabar dalam menerima apa saja yang datang

kepada dirinya, baik perintah, larangan maupun musibah. Sabar dalam menjalani segala

perintah Allah karena dalam pelaksanaan perintah tersebut terdapat upaya untuk

mengendalikan diri agar perintah itu bisa dilaksanakan dengan baik. Selain bersabar, manusia

juga harus selalu berusaha dalam menjalankan segala sesuatu dan menyerahkan hasilnya

kepada Allah (tawaqal) karena umat manusia hanya bisa berencana tetapi Allah yang

menentukan, serta selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah dan berani dalam

menghadapi resiko dari seemua perbuatan yang telah ditentukan.

C. Hubungan manusia dengan manusia

Agama islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan,

kemasyarakatan, kebangasaan dll. Semua konsep tersebut memberikan gambaran tentang

ajaran-ajaran yang berhubungan dengan manusia dengan manusia (hablum minannas) atau

disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan, manusia diciptakan oleh Allah terdiri dari laki-

laki dan perempuan. Mereka hidup berkelompok-kelompok, berbangsa-bangsa dan

bernegara. Mereka saling membutuhkan satu sama lain sehingga manusia dirsebut sebagai

makhluk social. Maka tak ada tempatnya diantara mereka saling membanggakan dan

menyombongkan diri., sebab kelebihan suatu kaum tidak terletak pada kekuatannya, harkat

dan martabatnya, ataupun dari jenis kelaminnya karena bagaimanapun semua manusia sama

derajatnya dimata allah, yang membedakannya adalah ketaqwaannya. Artinya orang yang

paling bertaqwa adalah orang yang paling mulia disisi allah swt.

Hubungan dengan allah menjadi dasar bagi hubungan sesama manusia. Hubungan

antara manusia ini dapat dibina dan dipelihara antara lain dengan mengembangkan cara dan

10

Page 11: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

gaya hidupnya yang selaras dengan nilai dan norma agama, selain itu sikap taqwa juga

tercemin dalam bentuk kesediaan untuk menolong orang lain, melindungi yang lemah dan

keberpihakan pada kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu orang yang bertaqwa akan

menjadi motor penggerak, gotong royong dan kerja sama dalam segala bentuk kebaikan dan

kebijakan.

Surat Al-baqarah ayat 177: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan

barat itu suatukebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada

allah, hari kemudian, malaikat, kitab, nabi, danmemberikan harta yang dicintainya kepada

kerabat, anak yatim, oaring miskin, musafir(yang memerlukan pertolongan), dan orang-

orangyang meminta-minta, dan (merdekakanlah)hamba sahaya, mendirikan shalat

danmenunaikan zakat. Dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan

orang yang bersabar dalam kesempatan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah

orang yang benar(imannya)mereka itulah orang yang bertaqwa. (Al- baqarah 2:177).

Dijelaskan bahwa ciri-ciri orang bertaqwa ialah orang yang beriman kepada Allah,

hari kemudian, malaikat dan kitab Allah. Aspek tersebut merupakan dasar keyakinan yang

dimiliki orang yang bertaqwa dan dasar hubungan dengan Allah. Selanjutnya Allan

menggambarkan hubungan kemanusiaan, yaitu mengeluarkan harta dan orang-orang

menepati janji. Dalam ayat ini Allah menggambarkan dengan jelas dan indah, bukan saja

karena aspek tenggang rasa terhadap sesama manusia dijelaskan secara terurai, yaitu siapa

saja yang mesti diberi tenggang rasa, tetapi juga mengeluarkan harta diposisikan antar aspek

keimanan dan shalat

11

Page 12: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

D. Hubungan Manusia dan Lingkungan Hidup

Taqwa dapat di tampilkan dalam bentuk hubungan seseorang dengan lingkungan

hidupnya. Manusia yang bertakwa adalah manusia yang memegang tugas kekhalifahannya di

tengah alam, sebagai subjek yang bertanggung jawab menggelola dan memelihara

lingkungannya. Sebagai penggelola, manusia akan memanfaatkan alam untuk kesejahteraan

hidupnya didunia tanpa harus merusak lingkungan disekitar mereka. Alam dan segala petensi

yang ada didalamnya telah diciptakan Allah untuk diolah dan dimanfaatkan menjadi barang

jadi yang berguna bagi manusia.

Alam yang penuh dengan sumber daya ini mengharuskan manusia untuk bekerja

keras menggunakan tenaga dan pikirannya sehingga dapat menghasilkan barang yang

bermanfaat bagi manusia. Disamping itu, manusia bertindak pula sebagai penjaga dan

pemelihara lingkungan alam. Menjaga lingkunan adalah memberikan perhatian dan

kepedulian kepada lingkungan hidup dengan saling memberikan manfaat. Manusia

memanfaatkan lingkungan untuk kesejahteraan hidupnya tanpa harus merusak dan merugikan

lingkungan itu sendiri.

Orang yang bertaqwa adalah orang yang mampu menjaga lingkungan dengan sebaik-

baiknya. Ia dapat mengelola lingkungan sehingga dapat bermanfaat dan juga memeliharanya

agar tidak habis atau musnah. Fenomena kerusakan lingkungan sekarang ini menunjukan

bahwa manusia jauh dari ketaqwaan. Mereka mengeksploitasi alam tanpa mempedulikan apa

yang akan terjadi pada lingkungan itu sendiri dimasa depan sehingga mala petaka

membayangi kehidupan manusia. Contoh dari mala petaka itu adalah hutan yang dibabat

habis oleh manusia mengakibatkan bencana banjir dan erosi tanah sehingga terjadi longsor

yang dapat merugikan manusia.

12

Page 13: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

Bagi orang yang bertaqwa, lingkungan alam adalah nikmat Allah yang harus disyukuri

dengan cara memenfaatkan dan memelihara lingkungan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Disamping itu alam ini juga adalah amanat yang harus dipelihara dan dirawat dengan baik.

Mensyukuri nikmat Allah dengan cara ini akan menambah kualitas nikmat yang diberikan

oleh Allah kepada manusia. Sebaliknya orang yang tidak bersyukur terhadap nikmat Allah

akan diberi azab yang sangat menyedihkan. Azab Allah dalam kaitan ini adalah bencana alam

akibat eksploitasi alam yang tanpa batas karena kerusakan manusia.

13

Page 14: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

2.3 Ciri – ciri Orang Bertaqwa

Dalam Al-Quran banyak disebutkan ciri-ciri orang yang bertaqwa. Ciri utama orang

yang bertaqwa ialah, “yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang

maupun sempit, orang-orang yang menahan amarahnya, dan orang-orang yang memaafkan

(kesalahan) orang lain, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Q.S. Ali

Imran: 134).

Ayat di atas menyatakan orang yang bertaqwa dan mulia, minimal mempunyai lima

syarat:

1. Bersadaqah dalam kondisi apapun yang dialami, baik lapang ataupun sempit, merugi

atau beruntung.

2. Siap menahan amarahnya. Yakni, hamper-hampir tidak pernah marah dan kalu

terpaksa marah cepat sekali berhenti.

3. Memaafkan kesalahan orang adalah baik, tapi tidaklah sempurna tanpa disertai

memperlihatkan kebaikan, misalnya dengan mencarikan solusi.

4. Sesudah memperlihatkan kebaikan dan mencarikan solusi, tidaklah sempurna tanpa

mencintainya. Yakni berubah mencintainya, sekalipun pernah bermusuhan.

5. Mencintainya tidaklah sempurna, tanpa memperlakukan seperti mencintai dirinya

sendiri. Artinya, cinta yang diperlihatkan cinta sejati. Dan itulah yang dapat mencabut

total akar permusuhan

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan

melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-

yat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS.7:96)

14

Page 15: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

A. Ciri- ciri Orang Taqwa Menurut Al-qur'an

I. Surat al baqarah 2 - 5 :Al Kitab ini (Al Quran) adalah petunjuk buat orang yang

bertaqwa, dengan ciri sebagai berikut:

1. Beriman pada yang ghaib

2. Mendirikan salat

3. Menafkahkan sebagaian rezeki yang ALlah kurniakan kepadanya

4. Beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad saw) dan sebelum mu.

5. Yakin kepada hari akhirat

Setiap manusia tak kira agama apapun memungkinkan untuk menjadi insan yang

taqwa, Mendirikan salat misalnya, Dalam bahasa melayu "salat" disebutnya juga

sembahyang. Setiap agama mengajarkan sembahyang, Hanya cara, metoda, waktu dan tempat

yang berbeda-beda.

II. Surat Al baqarah 177, Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka

itulah orang-orang yang bertaqwa dengan ciri-ciri sbb :

1. Beriman kepada Allah(Tuhan YME),hari akhirat,malaikat-malaikat,kitab-kitab,nabi-

nabi

2. Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang

miskin,

3. musafir (orang dalam perjalanan), orang yang meminta-minta.

4. Membebaskan perbudakan

5. Mendirikan salat

6. Menunaikan zakat

7. Memenuhi janji bila berjanji

8. Bersabar dalam dalam kesengsaraan,penderitaan dan dalam waktu peperangan.

15

Page 16: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

B. Surat Aali 'Imraan 133 - 135, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari

Tuhan mu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi

orang-orang yang bertaqwa, yaitu :

1. Orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada waktu lapang maupun sempit

2. Orang-orang yang menahan amarahnya

3. Orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain

4. Dan (juga) orang-orang yang apabila berbuat keji atau zalim terhadap dirinya, mereka

5. ingat kepada ALlah dan memohon ampun atas dosa-dosanya.

6. Dan Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu.

16

Page 17: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

2.4 Makna Taqwa

Dalam Al-Quran hanya terdapat satu ayat yang secara eksplisit menyebut kata haqiq

(haqiqat), tapi ada 227 ayat yang tafsirnya lain, akan tetapi memiliki hakikat yang sama

dengan hakikat. Diantaranya :

1.      “Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-

benarnya taqwa kepada-Nya; dan jangan sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan

beragama islam” (Q.S. Ali Imran 102).

2.      “Apa yang telah kami ciptakan itulah yang benar, yang datang dari tuhanmu,

karena itu janganlah kamu termasuk orang yang ragu-ragu” (Q.S. 3:60).

3.      “Sesungguhnya manusia betul-betul berada dalam kerugian, kecuali orang-orang

yang beriman dan beramal shaleh, dan saling menasehati tentang haq (kebenaran) dan

kesabaran”. (Q.S. Al-‘Ashri : 1-3).

Mayoritas ulama tafsir berpendapat, ayat pertama di atas mansukh (dihapus), atau

tabdil (hukumnya diubah) dengan ayat “fattaqullah mastatha’tum” (bertaqwalah kepada Allah

sesuai kesanggupanmu) (Q.S. Al-Taghabun: 16).

Pada mulanya, ketika ayat di atas (hakikat taqwa) turun, banyak diantara para sahabat

yang gelisah, karena hakikat berarti taat yang terus menerus, tidak pernah mendurhakai,

syukur secara terus menerus dan tidak pernah mengingkari, mengingat terus dan tidak pernah

melupakan-Nya. Kemudian sahabat itu berkata, tidak mungkin seorang hamba mampu

bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa (hakikatnya) sesuai bunyi ayat di atas.

17

Page 18: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

2.5 Tiga Tingkatan Pribadi Muslim

1. Disebut Islam (Muslim), yaitu baru tingkat penyerahan diri kepada Tuhan. Misalnya

sholat, maka ia akan melakukan dalam kondisi yang formal dan tidak membantah.

2. Disebut Iman (Mukmin), yaitu apabila yang dilakukan dan diucapkan tergurat sampai

kedalam hati dan tidak puas, karena baru sebatas menjalankan rukun islam.

3. Disebut Ihsan (Muhsin), tingkatan ini adalah tingkatan kepastian dan kesadaran batin,

yaitu dalam menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya. (H.R. Muslim).

Dari tiga tahap tersebut, maka tahapan ketigalah yang tertinggi, karena telah terbuka

kesadarannya (tabir ma’rifat). Selanjutnya menjadikan dirinya sebagai batas tertinggi dalam

merealisasikan perintah pada awal waktu, dan terpelihara dari segala yang dilarang (termasuk

makruh sekalipun). Jadi, seorang muslim yang berlatih meningkatkan kadar keislamannya dri

tahap ke tahap, maka ia termasuk yang berlayar di atas perahu ke tingkat taqwa. Artinya

mukmin yang tidak pernah naik ke kelas yang lebih tinggi, ialah kelompok yang hanya

melaksanakan sebagian perintah, ala kadarnya dan selalu dipenghujung waktu. Kelompok

seperti inilah yang masih jauh dari hakikat taqwa.

18

Page 19: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

2.6 Hati Yang Bersih Sebagai Penyempurna Taqwa

Begitu banyak orang yang melakukan sholat, puasa, zakat, haji, dan ibadah yang lain,

tetapi kenyataannya mereka masih saja melakukan hal-hal tercela,seperti menghian orang

orang lain, menggunjing, dan memfitnah. Anehnya, mereka seakan-akan tidak merasa

berdosa dengan melakukan hal itu. Kenapa bisa terjadi seperti itu?

Orang yang bertaqwa tidak otomatis terbebas dari kesalahan dan dosa , apalagi orang

yang hanya bertaqwa secara lisan . Taqwa yang sebenarnya ada dalam hati dan

tindakan,bukan dalam lisan dan penampilan .Orang yang memakai peci, sorban, sarung, atau

jilbab, belum tentu hatinya benar-benar bertaqwa kepada Allah.

Apa yang harus kita lakukan agar menjadi orang yang benar-benar bertaqwa kepada

Allah?

Modal Utama yang harus kita miliki adalah ilmu. Sebab dengan ilmu kita dapat

mengetahui dan memahami segala perintah Allah dan laranagan-Nya.

Bagaimana kita dapat melaksanakan perintah Allah, sementara kita tidak mengetahui

apa saja yang diperintahkannya?

Karena itulah mencari ilmu sangat dianjurkan, bahkan diwajibkan dalam Islam. Dengan

ilmu, kita bisa mengetahui apa yang wajib kita kerjakan dan yang wajib kita

tinggalkan.Ibadah yang dilakukan tanpa ilmu takkan berarti apa-apa.

19

Page 20: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

2.7 Salah Satu Bentuk Taqwa

Sesungguhnya kenikmatan Allah kepada kita sangat banyak. Oleh karena itu, kita

wajib bersyukur dengan sebenar-benarnya atas semua kenikmatan itu. Yaitu bersyukur

dengan hati, lisan dan anggota badan. Bersyukur dengan hati, yaitu dengan mengakui bahwa

kenikmatan itu datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bersyukur dengan lisan, yaitu

dengan memuji Allah dan menyebut-nyebut kenikmatan tersebut, jika tidak dikhawatirkan

hasad.  Dan bersyukur dengan anggota badan, yaitu menggunakan anggota badan kita ini

untuk taat kepada-Nya, dengan bertakwa kepada-Nya secara sebenar-benarnya. Takwa ini

merupakan perintah Allah kepada seluruh manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu

dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah

memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada

Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya, kamu saling meminta satu sama lain, dan

(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi

kamu. (Q.s. an Nisaa`: 1).

Keutamaan takwa sangat sering kita dengar, antara lain firman Allah:

Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

(Q.s. ath Thalaq: 2).

Juga firman-Nya:

Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya

kemudahan dalam urusannya. (Q.s. ath Thalaq: 4).

Dan firman-Nya,

Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menutupi kesalahan-

kesalahannya, dan akan melipatgandakan pahala baginya. (Q.s. ath Thalaq: 5)

20

Page 21: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

2.8 Inilah janji Allah SWT kepada orang bertaqwa:

 

A. Keistimewaan di dunia:

1. Allah SWT bebaskan dari kesusahan dan memperolehi rezeki. Firman Allah SWT:

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah nescaya Dia akan mengadakan baginya

jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka." (At-

Talaq: 2-3)

2. Allah SWT mempermudahkan segala urusan. Firman Allah SWT:  "Dan barangsiapa

yang bertaqwa kepada Allah, nescaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam

urusannya." (At-Talaq: 4)

3. Allah SWT mempermudahkan memperolehi ilmu. Firman Allah SWT: "Dan

bertaqwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala

sesuatu." (Al Baqarah: 282)

4. Allah SWT mengasihinya. Firman Allah SWT: "Sebenarnya siapa yang menepati

janji (yang dibuatnya) dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang bertaqwa." (Ali Imran: 76)

5. Allah SWT membela dan membantunya. Firman Allah SWT: "Allah adalah pelindung

orang-orang bertaqwa." (Al-Jaatsiyah: 19)

6. Allah SWT buka pintu keberkatan. Firman Allah SWT: "Jikalau sekiranya penduduk

negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada

mereka barakah dari langit dan bumi." (Al-A'raaf: 96)

7. Allah SWT terima amalan. Firman Allah SWT: "Sesungguhnya Allah hanya

menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa." (Al-Maidah: 27)

21

Page 22: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

8. Dipelihara Allah SWT dari tipu daya musuh lahir dan batin. Firman Allah SWT: "Jika

kamu bersabar dan bertaqwa, nescaya tipu-daya mereka sedikit pun tidak

mendatangkan kemudaratan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa

yang mereka kerjakan." (Ali Imran: 120) Firman Allah SWT: "Sesungguhnya orang-

orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada

Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (Al A'raaf: 201)

9. Allah SWT beri khabar gembira (mubasyirah). Firman Allah SWT: "Ingatlah,

sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuatiran terhadap mereka dan tidak

(pula) mereka bersedih hati. (Iaitu) oranq-oranq yang beriman dan mereka selalu

bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam

kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah.

Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar." (Yunus: 62-64)

10. Allah SWT pelihara zuriat. Firman Allah SWT: "Dan hendaklah takut kepada Allah

orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang

lemah, yang mereka khuatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu,

hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar." (An Nisa': 9) Firman Allah SWT: "Adapun dinding rumah itu

adalah kepunyaan dua orang anak muda yang yatim di kota itu, (dan di bawahnya ada

harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang

soleh, maka Tuhanmu mengkehendaki agar mereka sampai kepada kedewasaannya

dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku

melakukannya menurut kemahuanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-

perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya." (Al-Kahfi: 82)

22

Page 23: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

11. Allah SWT selamatkan dari bencana. "Dan adapun kaum Tsamud maka mereka

telahpun Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari

petunjuk itu. Maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa

yang telah mereka kerjakan, Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan

mereka adalah orang-orang yang bertaqwa." (Fusshilat: 17-18)

12. Allah SWT pelihara dari kebatilan. Firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang

beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, nescaya Dia akan memberikan kepadamu

furqan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-

dosa) mu. Dan Allah mempunyai kurnia yang besar." (Al-Anfaal: 29)

Di Akhirat:

1. Allah SWT padamkan dosa. Firman Allah SWT: "Itulah perintah Allah yang

diturunkan-Nya kepada kamu, barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah nescaya Dia

akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya."

(At-Talaq: 5)

Firman-Nya lagi:

"Dan sekiranya ahli kitab beriman dan bertaqwa, tentulah Kami tutup (hapus)

kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan ke dalam syurga-syurga

yang penuh kenikmatan." (Al-Maidah: 65)

2. Allah SWT tinggikan darjat. Firman Allah SWT: "Kehidupan dunia kelihatan indah

bagi orang kafir sehingga mereka memandang rendah kepada orang beriman, tetapi

orang yang bertaqwa adalah lebih tinggi daripada mereka di hari kiamat."

3. Allah SWT wariskan syurga. Firman Allah SWT:  "Itulah syurga yang akan Kami

wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertaqwa." (Maryam: 63)

23

Page 24: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

4. Allah SWT dekatkan syurga. Firman Allah SWT:  "Dan dekatkanlah syurga itu

kepada orang-orang yang bertaqwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka)." (Al-

Qaf: 31)

5. Allah SWT sediakan syurga bertaraf tinggi. Firman Allah SWT: "Ini adalah

kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa

benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik." (Shaad: 49)

6. Allah SWT tambat hati sesama mereka. Firman Allah SWT:  "Teman-teman akrab

pada hari itu sebahagiannya menjadi musuh bagi sebahagian yang lain kecuali orang-

orang yang bertaqwa." (Az-Zukhruf: 67)

7. Allah SWT kumpulkan mereka bersama-sama. Firman Allah SWT:  "Dan orang-

orang yang bertaqwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan

(pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah

terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: Kesejahteraan

(dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu

kekal di dalamnya." (Az Zumar: 73)

24

Page 25: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

Bab 3

PENUTUP

3.1 Simpulan

Amal ibadah itu sama, ada yang lahir maupun yang batin adalah syariat. Kita beramal

dan bersyariat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk mendapat ridho, kasih

sayang dan kekuasaan Allah. Untuk mendapat pemeliharaan, perlindungan dan keselamatan

dari Allah. Atau dengan kata lain, untuk mendapat taqwa. Segala amalan itu untuk menambah

taqwa. Kerana Allah hanya menerima ibadah dari orang-orang yang bertaqwa. Allah hanya

membela, membantu dan melindungi orang-orang yang bertaqwa. Hanya orang-orang yang

bertaqwa saja yang akan selamat di sisi Allah Ta’ala.

Dari berbagai makna yang terkandung dalam taqwa, kedudukannya sangat penting

dalam agama islam dan kehidupan manusia karena taqwa adalah pokok dan ukuran dari

segala pekerjaan seorang muslim.

Taqwa tidak hanya berhubungan dengan Allah swt, tetapi juga berhubungan dengan

manusia dengan dirinya sendiri, antar sesama manusia, dan dengan Lingkungan Hidup

25

Page 26: Makalah Taqwa Klmpok 8 (Recovered)

DAFTAR PUSTAKA

Azra. Azumardi, Dr. Prof. Dkk, 2002. Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi

Umum, Jakarta.

Cholid, M, Drs. M, M.Ag, dkk. 2003. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi,

Bandung : STPDN Press

Husein, Mochtar. 2008. Hakikat Islam Sebuah Pengantar Meraih Islam Kaffah.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mufid AR, Ahmad. 2008.  Tanya Jawab Aqidah Islamiah. Yogyakarta : Insan Madani.

http://taqwadanberiman.blogspot.com/2013/04/makalah-taqwa-dan-ruang-lingkupnya.html

http://carakamu.blogspot.com/2012/04/makalah-pendidikan-agama-islam-taqwa.html

26