Makala h

17
PROBLEMATIKA PERADABAN GLOBAL PADA KEHIDUPAN MANUSIA DAN DAMPAKNYA BAGI REMAJA Disusun Guna Memenuhi Tugas Ilmu Sosial Budaya Dasar Dosen Pengampu : Sukarno , M.Pd Disusun oleh : Barep Fredy Prakoso M0213016 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 0

Transcript of Makala h

PROBLEMATIKA PERADABAN GLOBAL PADA KEHIDUPAN MANUSIA DAN DAMPAKNYA BAGI REMAJA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Ilmu Sosial Budaya DasarDosen Pengampu : Sukarno , M.PdDisusun oleh :Barep Fredy PrakosoM0213016JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGKata Globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya universal. Globalisasi Belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition),sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses social atau proses sejarah atau proses ilmiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara didunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan batas -batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat.Problematika peradaban diIndonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting dalam kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian

B. RUMUSAN MASALAH1. Apakah pengaruh Globalisasi bagi masyarakat ?2. Apa sajakah bentuk-bentuk problematika penyimpangan globalisasi dikalangan remaja?3. Bagaimanakah langkah untuk mengatasi masalah tersebut?

BAB II PROBLEMATIKA PERADABAN GLOBAL PADA KEHIDUPAN MANUSIA

A. Pengaruh GlobalisasiGlobalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberiimplikasi yang luas bagi bangsa dan masyarakat internasional. Dengan didukung teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas dan kompleks. Manusia begitu mudah berinteraksi dengan manusia lain di mana pun di belahan dunia ini. Berbagai barang dan informasi dengan berbagai tingkatan kualitas tersedia untuk dikonsumsi. Akibatnya, akan mengubah pola pikir, sikap, dan tingkah laku manusia. Hal seperti ini kemungkinan dapat mengakibatkan perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara umum berpengaruh pada system budaya bangsa.[footnoteRef:1] [1: M. Setiadi,Elly, dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media. ]

Globalisasi telah melanda kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Globalisasi telah memberikan pengaruh besar dalam kehidupan bersama, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Proses saling memengaruhi sesungguhnya adalah gejala yang wajar dalam interaksi antarmasyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang menghuni nusantara (sebelum bangsa Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan memengaruhi. Pada hakikatnya, bangsa Indonesia atau bangsa-bangsa lain berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak dari luar. Gambaran di atas menunjukkan bahwa pengaruh dunia luar adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu ditakutkan. Pengaruh tersebut selamanya mempunyai dua sisi, yaitu positif dan negatif.Adapun aspek positif globalisasi antara lain sebagai berikut:a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi.b. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.c. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan efisiensi.Aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut:a. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa dan identitas suatu bangsa.b. Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang makin besar.c. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.d. Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.Globalisasi dapat dilihat dari dua sisi, pertama sebagai ancaman dan yang kedua sebagai peluang. Globalisasi akan menimbulkan ancaman yang ditengarai bisa berdampak negatif bagi bangsa dan negara. Namun, di sisi lain globalisasi memberikan peluang yang akan berdampak positif bagi kemajuan suatu bangsa.[footnoteRef:2] [2: Herimanto dan Winarno, 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Bumi Aksara.]

B. Dinamika dan Problematika Peradaban GlobalProblematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting dalam kehidupan sosial.Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia. Salah satu dampaknya adalah penyimpangan pergaulan remaja.[footnoteRef:3] [3: http://dzimple08.blogspot.com/2010/12/dinamika-dan-problematika-peradaban.html diakses pukul 17:07 WIB 02 april 2014.]

Penyimpangan Pergaulan Pelajar dan DampaknyaSecara psikologis pelajar usia remaja merupakan masa transisi dari remaja menuju kedewasaan dimana didalamnya terjadi gejolak-gejolak batin dan luapan ekspresi kretivitas yang sagat tinggi. Jika lupan-luapan dan pencarian jati diri ini tidak terpenuhi maka mereka akan cenderung mengekspresikanya dalam bentuk kekecewaan-kekecawaan dalam bentuk negatif. Sarana pendidikan yang dimaksud disini, bukan hanya laboratorium, perpustakaan, ataupun peralatan edukatif saja, tetapi juga sarana-sarana olahraga ataupun kesenian untuk mengekspresikan diri mereka.Pada masa remaja berkembang sosial cognition yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa. Pada jenjeng ini kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas. Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya di dalam keluarga. Remaja menghadapi berbagai lingkungan, bukan saja bergaul dengan berbagai kelompok umur. Dengan demikian, remaja mulai memahami norma pergaulan dengan kelompok remaja, kelompok anak-anak, kelompok dewasa, dan kelompok orang tua.Pada masa remaja juga berkembang sikapconformityyaitu kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai,kebiasaan, kegemaran, atau keinginan orang lain. Perkembangan sikap konformitas pada remaja dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif bagi dirinya. Apabila kelompok teman sebaya yang diikuti atau diimitasi itu menampilkan sikap dan perilaku yang secara moral agama dapat dipertanggungjawabkan, misalnya kelompok yang taat agama, berbudi pekerti luhur, kreatif dalam mengembangkan bakat, rajin belajar, aktif berorganisasi, maka kemungkinan besar remaja tersebut akan menampilkan pribadi yang baik. Sebaliknya, apabila kelompoknya itu menampilkan sikap dan perilaku malsuai atau melecehkan nilai-nilai moral, maka sangat dimungkinkan remaja akan menampilkan perilaku seperti kelompoknya itu. Contohnya, tidak sedikit remaja yang mengidap narkotika dan seks bebas, karena mereka bergaul dengan kelompok sebaya yang yang sudah biasa melakukan hal tersebut.[footnoteRef:4] [4: Imron. 2012. Makalah Kenakalan Remaja. Tersedia pada:http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/ makalah-kenakalan-remaja.html.]

Menurut Pidarta (2007:184), ada beberapa pengaruh globalisasi terhadap masyarakat Indonesia, diantaranya yaitu dampak pada bidang kebudayaan dan kehidupan remaja. Banyak sekali fakta yang menunjukkan dampak penyimpangan pergaulan remaja khususnya para pelajar, Berdasarkan survei 3 dari 10 pelajar di Indonesia pernah merokok sebelum usia 10 tahun, 34,58 persen pelajar tingkat SLTA perokok aktif dan survei Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan prevalensi penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar mencapai 4,7 persen dari jumlah pelajar dan mahasiswa atau sekitar 921.695 orang. Penyebab timbulnya penyimpangan pergaulan pelajarPermasalahan para pelajar berakar pada kran globalisasi yang semakin terbuka lebar. Arus deras informasi dan jaringan komunikasi menjadi sedemikan cepat. Bahkan, berbagai informasi kini semakin mudah dan murah dijangkau yang pada titik kritisnya informasi terakses cepat tanpa filterisasi. Menurut Satari globalisasi seperti mata uang yang memiliki dua sisi mata uang (positif dan negatif) yang menjadi penyebab infiltrasi budaya tidak terbendung. Budaya-budaya sedemikian cepat dan mudah saling bertukar tempat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Termasuk budaya hidup Barat yang liberal dan bebas merasuki budaya ketimuran yang lebih cenderung teratur dan terpelihara oleh nilai-nilai agama.Menurut Sofyan (2011), semakin merosotnya moral para pelajar merupakan salah akibat dari pesatnya perkembangan teknologi yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas budi pekerti pelajar. Padahal perkembangan teknologi memang sangat dibutuhkan bangsa ini untuk dapat terus bersaing di era globalisasi. Kemerosotan moral banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial-budaya dalam masyarakat sekitarnya. Lingkungan sosial yang buruk adalah bentuk dari kurangnya pranata sosial dalam mengendalikan perubahan sosial yang negatifMenurut Imron (2012), perilaku nakal remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal:a. Krisis identitas:Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.b. Kontrol diri yang lemah:Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:a. Keluarga danPerceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.b. Teman sebaya yang kurang baikc. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.Memang tidak semua golongan muda atau pelajar kita melakukan hal- hal negatif tersebut, akan tetapi hal yang sedikit itu mudah membawa pengaruh dan pergaulan terhadap yang lain, hingga makin hari jumlahnya terus meningkat. Hal inilah yang sesugguhnya harus di atisipasi oleh keluarga sebagai media pokok dan penentu keberhasilan anak. Dalam hal ini munculah pertanyaan dimanakah letak fungsi dan peranan pendidikan agama dalam peningkatan akhlak dan moralitas bangsa?. Para pakar pendidikan menyatakan bahwa kemerosotan moral yang terjadi di sebabkan banyak faktor, salah satunya adalah kurang efektifnya pembinaan yang dilakukan oleh rumah tangga, sekolahan dan masyarakat. Pembinaan yang dilakukan oleh institusi tersebut tidak berjalan seimbang dengan ketentean yang disepakati.

Mengatasi Penyimpangan Pergaulan PelajarKeluarga merupakan institusi yang utama dan pokok dalam masalah pendidikan karena keluarga merupakan tempat dimana seseorang melakuan yang seharusnya dilakukan, dengan keluarga maka seseorang dapat mengenal apa yang belum pernah didengar. Moral bukanlah suatu pelajaran yang dicapai dengan mempelajari saja, tanpa pembinaan dalam kesehariaan dalam hidup bermoral sejak dini.Menurut Nalland (1998) ada beberapa sikap yang harus dimiliki orangtua terhadap anaknya pada saat memasuki usia remaja, yakni :1. Orang tua perlu lebih fleksibel dalam bertindak dan berbicara2. Kemandirian anak diajarkan secara bertahap dengan mempertimbangkan dan melindungi mereka dari resiko yang mungkin terjadi karena cara berfikir yang belum matang. Kebebasan yang dilakukan remaja terlalu dini akan memudahkan remaja terperangkap dalam pergaulan buruk, obat-obatan terlarang, aktifitas seksual yang tidak bertanggung jawab All3. Remaja perlu diberi kesempatan melakukan eksplorasi positif yang memungkinkan mereka mendapat pengalaman dan teman baru, mempelajari berbagai keterampilan yang sulit dan memperoleh pengalaman yang memberikan tantangan agar mereka dapat berkembang dalam berbagai aspek kepribadiannya.4. Sikap orang tua yang tepat adalah sikap yang authoritative, yaitu dapat bersikap hangat, menerima, memberikan aturan dan norma serta nilai-nilai secara jelas dan bijaksana. Menyediakan waktu untuk mendengar, menjelaskan, berunding dan bisa memberikan dukungan pada pendapat anak yang benar.[footnoteRef:5] [5: (http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-kenakalan-remaja.html)]

Selain itu peranan sekolah sangatlah membantu dalam membentuk karakter anak karena dengan adanya sekolah maka pendidikan yang tidak dapat di rumah akan mereka dapatkan di dalam sekolah. Sekolah mempunyai fungsi sebagai pembina dan pendidikan moral. Sekolah hendaknya mengusahakan lapangan bagi tercapainya pertumbuhan pengembangan mental dan moral pesertadidik. Dengan demikian sekolah merupakan lapangan sosial bagi anak-anak, dimana pertumbuhan mental, moral, dan sosial serta segala aspek kepribadiaan dapat berjalan dengan baik. Dalam sebuah sekolahan harus mempunyai metode dan strategi yang efektif dalam pelaksanaannya selain itu pendidikan agama hendaknya dilakukan secara intensif berkesinambungan, baik dalam kelas maupun di luar kelas.Dibutuhkan strategi yang benar-benar bagus dalam mewujudkan pendidikan moral yang efektif dan aplikatif. Beberapa diantaranya adalah:a. Pendidikan dapat di lakukan dengan memantapkan pelaksanan pendidikan agama.b. Pendidikan agama harus dirubah dari metode pengajaran menjadi pendidikan agama agar dapat belaja sopan santun.c. Pendidikan moral harus dilaksanakan secara integraed, yaitu dengan melibatkan semua pihak yang bersangkutan baik keluarga, sekolahan, masyarakat agar kemrosotan moral dapat di minimalisir keberadaannya.Adapun peran masyarakat yang dapat membantu mengatasi problematika pergaulan pelajar yang terjadi saat ini salah satunya yaitu dengan mengadakan penyuluhan mengenai dampak yang akan ditimbulkan jika para pelajar terjerumus pada pergaulan yang menyimpang seperti menggunakan obat-obatan terlarang, minum-minuman keras sampai pada pergaulan bebas.[footnoteRef:6] [6: Sofyan, Ahmad. 2011. Runtuhnya Moral Pelajar. Tersedia pada:http://www.radarbanjarmasin. co.id/index.php/berita/detail/ 50/1619.]

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANGlobalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan. Globalisasi telah memberikan pengaruh besar dalam kehidupan bersama, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting dalam kehidupan sosial. Contoh yang bisa dilihat adalah penyimpangan dikalangan remaja . Untuk itu, untuk mengantisipasinya dapat dilakukan dengan cara: Orang tua perlu lebih fleksibel dalam bertindak dan berbicara, Kemandirian anak diajarkan secara bertahap dengan mempertimbangkan dan melindungi mereka dari resiko yang mungkin terjadi karena cara berfikir yang belum matang, dan remaja perlu diberi kesempatan melakukan eksplorasi positif yang memungkinkan mereka mendapat pengalaman dan teman baru.

DAFTAR PUSTAKA

Herimanto dan Winarno, 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Bumi Aksara.Imron. 2012. Makalah Kenakalan Remaja. Tersedia pada:http://ilmu27.blogspot.com /2012/08/ makalah-kenakalan remaja.html.M. Setiadi,Elly, dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.Sofyan, Ahmad. 2011. Runtuhnya Moral Pelajar. Tersedia pada:http://www.radarbanjarmasin. co.id/index.php/berita/detail/ 50/1619.

http://dzimple08.blogspot.com/2010/12/dinamika-dan-problematika-peradaban. html diakses pukul 17:07 WIB 02 april 2014.http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-kenakalan-remaja.html11