Makala h
-
Upload
cii-nevy-leqnyaa-beh -
Category
Documents
-
view
106 -
download
0
Transcript of Makala h
TUGAS ASKEB IV ( ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGY )
TENTANG ENDOMETRIOSIS
O
L
E
H
KELOMPOK 10 ( TK. III B )
ASRINA FITRI M.N
NEVY MUSRIYENTI
PUTRI AWALINA S.
TIARA RAIMA VEDRA
DOSEN PEMBIMBING :
DEVI SYARIEF , S.SiT, M.Keb
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
TA. 2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Endometriosis “ , sebagai salah satu
tugas mata kuliah Kebidanan Komunitas (Askeb IV). Pada semester 5 Program Studi D III
Kebidanan STIKes Mercubaktijaya Padang.
Penyusun makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karna itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Devi Syarief, S.Si.T, M.Keb selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan
tugas penyusunan makalah ini sehingga kami mendapatkan pengetahuan tentang
endometriosis.
2. Semua pihak khususnya anggota kelompok yang telah meluangkan waktu dan
pikirannya untuk mengerjakan tugas ini.
3. Serta teman – teman semua yang telah mendukung selesainya makalah ini .
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan
dan semoga makalah ini berguna baik bagi penulis maupun pihak yang memanfaatkannya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna . oleh karna itu saran dari
pembaca sangat penulis harapkan dengan demi perbaikan makalah ini.
Padang , 15 September 2012
Penulis
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 PENGERTIAN
Endometriosis adalah radang yang terkait dengan hormon estradiol/estrogen berupa
pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan pembuluh darah, hingga menonjol
keluar dari rahim (pertumbuhan ectopic) dan menyebabkan pelvic pain.[1]Endometriosis
dikatakan terkait dengan estrogen sebab perkembangan dan simtoma yang ditimbulkan akan
hilang seiring datangnya menopause, oleh karena itu perawatan paling umum bagi penderita
radang ini adalah penggunaan terapi hormonal yang menginduksi kondisi hipoestrogenik.
Estrogen merupakan kelompok hormon steroid yang disekresi ovarium setelah distimulasi oleh
FSH dan/atau LH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis. Lebih lanjut sekresi FSH dan LH
dihamba toleh hormon GnRH yang disekresi oleh hipotalamus.
Setelah kista endometriosis telah terbentuk sepenuhnya, muncul simtoma hiperalgesia vaginal
yang disertai dengan hiperalgesia otot perut. Jaringan di sekitar kista akan mensekresi berbagai
sitokina, faktor pertumbuhan seperti VEGF dan NGF.Biasanya endometriosis terbatas pada
lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya
melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong rahim. Endometrium juga bisa
melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungan ginjal
dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan
rongga dada. Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.
Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak
perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya endometriosis
adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia di atas 30 tahun dan
kulit putih
Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50%
wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja. Endometriosis yang berat bisa
menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.
2.2 ETIOLOGI
Penyebab endometrisis belum diketahuidengan pasti, pada umumna klien mendapat
diagnosis endometrisis usia 20 – 30 tahun. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli
mengemukakan teori berikut:
1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur). Sel-sel
endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu
masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
2. Teori sistem kekebalan. Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi
tumbuh di daerah selain rahim.
3. Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan
yang tinggi terhadap endometriosis.
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim
untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya
kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi
mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama
menstruasi.Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali
akan dirangasang pada siklus menstruasi berikutnya. Proses yang berlangsung terus
menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba
dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba.Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan
sel telur dari ovarium ke tubafalopi terganggu.Selain itu perlengketan juga bisa
mengahalangi perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju uterus.Resiko tinggi
endometriosis ditemukan pada:
1. Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
2. Wanita yang siklus menstruasinya 27 hari atau kurang
3. Wanita yang mengalami menarche (menstruasi pertama) terjadi lebih awal
4. Wanita yang biasa mengalami menstruasi selama 7 hari atau lebih
5. Wanita yang mengalami orgasme ketika menstruasi
2.3 TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala dari endometriosis sebagai berikut:
a. Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul
b. Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
c. Kemandulan
d. Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).
Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa
menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui
rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.
Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa
membentuk massa yang terisi darah (endometrioma).Kadang endomertioma pecah dan
menyebabkan nyeri perut yang hebat yang timbul secara tiba-tiba dan terkadang juga
tidak ditemukan gejala.
2.4 DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan
panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding
belakang vagina atau di daerah ovarium.Selain itu juga dapat ditemukan:
a.Teraba tumor masa yang nyeri tekan, bentuk tidak jelas
b. Dysmenorreae yang nmenjalar ke rectum
Pemeriksaan lain dapat dilakukan dengan cara:
a.Laparaskopi
b. Biopsi Endometrium
c.USG
d. MRI atau CT Scan
2.5 PENATALAKSANAAN
1. Obat : simptomatik
2. Operasi : pada wanita muda dengan kista endometrial yang unilateral hanya
dilakukan salpingo – oophorektomi unilateral, kalau perlu disertai presacral
neurektomi untuk menghilangkan nyeri untuk wanita tua sebaiknya dilakukan
hystrektomi
3. Radioterapi
Dilakukan pada penderita yang diagnosisnya sudah jelas dan keadaan umumnya
kurang baik
4. Therapi Hormonal
Dilakukan pada penderita yang masih ingin punya anak
a. Danazol
mengurangi lonjakan FSH dan LH. Saat Ovulasi, Obat ini untuk memicu
adanya ovulasi
b. Kontrasepsi Oral
c. Progestin
PENGKAJIAN DENGAN MANAJEMEN KEBIDANAN
Proses manajemen kebidanan merupakan pemecahan masalah agar pelayanan yang
komprehensif dapat tercapai.Proses ini merupakan sebuah metode dengan pengorganisasian
pemikiran dan tindakan-tindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien
maupun bagi tenaga kesehatan.Proses ini menguraikan bagaiman perilaku yang diharapkan dari
pemberi asuhan.Proses manajemen ini bukan hanya terdiri dari pemikiran dan tindakan saja
melainkan juga perilaku pada setiap langkah agar pelayanan komprehensif yang aman dapat
tercapai.Dengan demikian proses manajemen harus mengikuti urutan yamg logis dan
memberikan pengertian yang menyatukan penegetahuan,hasil temuan,dan penilaian yang
terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yang berfokus pada manajemen klien.(Varney,1997)
Proses manajemen menurut Varney(1997) terdiri dari 7 langkah yang berurutan dimana
setiap langkah disempurnakan secara periodic.Proses dimulai dengan pengumpulan data dasar
dan berakhir dengan evaluasi.Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang
dapat diaplikasikan dalam situasi apapun.
Ketujuh langakah tersebut diterapkan dalam kasus ini yaitu didapatkan hasil sebagai
berikut:
I. PENGUMPULAN DATA
A. Data Subjektif
a. Identitas Klien
Nama Klien dan suaminya
Perlu ditanyakan agar tidak keliru bila ada kesamaan nama antara satu
klien dengan klien lain.
Umur
Perlu ditanyakan untuk mengetahui pengaruh umur terhadap permasalahan
kesehatan pasien/klien
Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah keadaan bila ditemui keadaan
mendesak. Dengan diketahuinya alamat tersebut, bidan dapat mengetahui
tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya. Dengan tujuan untuk
memudahkan menghubungi keluarganya, menjaga kemungkinan bila ada
nama ibu yang sama, untuk dijadikan petunjuk saat kunjungan rumah.
Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
terhadap permasalahan kesehatan pasien/klien. Dengan mengetahui
pekerjaan pasien/klien, bidan dapat mengetahui bagaimana status tingkat
ekonomi dan sosial budaya agar nasehat bidan sesuai dengan kondisi
klien, juga mengetahui apakah pekerjaan mengganggu atau tidak dalam
kehidupan ibu sehari-hari.
Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan dan kepercayaan kesehatan pasien/klien dalam kehidupannya
sehari- hari. Dengan diketahuinya agama pasien/klien, akan memudahkan
bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan
yang bersifat psikologis.
Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya dalam menerapkan
kehidupan sehari – hari yang menyangkut cara klien dalam menjaga
kesehatannya sehari-hari. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap
perilaku kesehatan seseorang.karena orang yang berpendidikan akan
berbeda dengan orang yang kurang berpendidikan dalam menjaga
kesehatannya.
b. Riwayat Pasien
Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui alasan yang mendorong pasien/klien datang
kepada bidan dan untuk mengetahui keluhan utama yang dirasakan oleh
klien.Pada kasus endometriosis ini kelihan yang dirasakan pasien yaitu
nyeri hebat pada bagian bawah dan didaerah panggul,keluar bercak darah
sebelum menstruasi serta nyeri hebat ketika sedang haid.
c. Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksi
pasien/klien.
1. Menarche
Untuk mengetahui usia pertama kalinya mengalami menstruasi.apakah
termsuk usia normal atau sudah patologis.
2. Siklus Menstruasi
Untuk mengetahui jarak antara menstruasi yang sedang dialami dengan
menstruasi berikutnya, dalam hitungan hari.apakah termasuk siklus
normal atau tidak Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari.
3. Volume / banyaknya
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yangkeluar saat
klien mengalami menstruasi
4. Keluhan( nyeri atau tidaknya saat menstruasi)
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika
mengalami menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan,
atau jumlah darah yang banyak ataupun sedikit. Bahkan terlalu lama atau
sebentar hari saat menstruasi di alami klien.Keluhan yang disampaikan
oleh pasien dapat menunjuk kepada diagnosis tertentu.
5. Dismenorhea
Untuk mengetahui ketika haid terjadi nyeri atau sulit. Dismenorhea
ditandai oleh nyeri mirip kram yang terasa pada abdomen bagian bawah
dan kadang-kadang oleh sakit kepala, keadaan mudah tersinggung(depresi
mental), keadaan tidak enak badan serta perasaan lelah.
II. INTERPRETASI DATA
Pada langkah ini dilakukan identifikasi masalah terhadap maslah atau diagnosa dan
kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data – data yang dikumpulkan.
Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah merupakan kesimpulan yang ditegakkan oleh bidan
dalam lengkap praktik kebidanan dengan memenuhi standar diagnosa nomenklatur
kebidanan.
Pada kasus ini diagnosanya adalah : ibu G0 P0 A0 dengan endometriosis
Dasar :
a. Subjektif
Ibu mengatakan nyeri panggul
Ibu mengeluh dan mengatakan sakit saat coitus
Ibu mengatakan sudah 2 tahun tidak punya anak dan susah ingin punya
anak dari semenjak menikah
b. Objektif
TTV dalam batas normal
Pada pemeriksaan dalam teraba tumor massa yang nyeri tekan, bentuk
tidak jelas, benjolan-benjolan kecil pada ligament secro uterinum
Masalah
nyeri panggul, sakit saat CO, susah punya anak, benjolan di perut bawah, teraba
tumor massa.
Kebutuhan
Perawatan dan tindakan menurunkan nyeri
Pengobatan yang menekan stimulasi hormone jaringan endometrium. Seperti
kontrasepsi hormone kombinasi / kontrasepsi hormone progestin
III. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Pada tahap ini setelah bidan merumuskan diagnosa atau masalah dituntut untuk
memikirkan masalah atau diagnosa potensial yang merupakan akibat dari
masalah/diagnosa yang ada. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalh
potensial ini benar-benar terjadi.
Diagnosa / masalah potensial pada kasus ini : terjadi endometriosis
IV. TINDAKAN SEGERA
Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi ancaman yang fatal, sehingga
nyawa ibu dan janin dapat terselamatkan. Tindakan segera bisa merupakan intervensi
langsung oleh bidan bisa juga berdasarkan hasil kolaborasi dengan profesi lain.
Tindakan pembedakan untuk membuang lesi
Tindakan pembedahan lengkap seperti histerektomi dan ooferoktomi
V. INTERVENSI / PERENCANAAN
Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kepada diagnosa, serta
kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat diberi asuhan.
Lakukan pemeriksaan panggul + abdomen
Dasar : dengan pemeriksaan panggul dan abdomen dapat segera terdeteksi kearah
endometrisosis
Beri perawatan dan tindakan menurunkan nyeri
Dasar : dengan memberikan pengobatan hormone kombinasi, hormone progestin,
untuk membantu memicu terjadinya keadaan an ovulasi
Tindakan segera (di RS) / merujuk RS
Dasar : masih bergantung pada keinginan klien, usia, derajat, yang dialami.