majas

5
Macam-Macam Majas dan Contohnya: Majas perbandingan 1. Metafora adalah Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam 2. Alegori adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi 3. Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945 4. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja. 5. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia. 6. Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya. 7. Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si jangkung, Si kribo. 8. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang. 9. Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang. 10. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib. 11. Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya (Padahal rumahnya besar dan mewah), Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku. 12. Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan

description

hyu

Transcript of majas

Page 1: majas

Macam-Macam Majas dan Contohnya:Majas perbandingan

1. Metafora adalah Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam

2. Alegori adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

3. Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945

4. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

5. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.

6. Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

7. Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si jangkung, Si kribo.

8. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.9. Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah

nenek naik kijang.10. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan

hubungan karib.11. Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk

merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya (Padahal rumahnya besar dan mewah), Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.

12. Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan

13. Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk, Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.

14. Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.

15. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Contoh: Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.

16. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian. Contoh:Indonesia bertanding volly melawan Thailand.

17. Eufemisme adalah Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh: Para tunakarya itu perlu diperhatikan.

18. Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.

Page 2: majas

19. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.

20. Perumpamaan (Majas Asosiasi) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk, Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.

21. Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat.

22. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata. Contoh:Kita bermain ke rumah Ina.

23. Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.24. Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.

Majas sindiran

1. Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca

2. Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal.

3. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.4. Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau

menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.5. Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.

Majas Penegasan

1. Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.2. Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan

maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh: Mari naik ke atas agar dapat melihat pemandangan.

3. Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku.

4. Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.

5. Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian?

6. Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu

7. Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was-was dengannya.

8. Sigmatisme: Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.9. Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna

yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah.10. Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama

makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek.

Page 3: majas

11. Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa.

12. Inversi adalah Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia.

13. Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup?

14. Elipsis adalah Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek (penghilangan predikat pergi).

15. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.

16. Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.

17. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.18. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur

kalimat.19. Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.20. Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu

keseluruhan.21. Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.22. Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.23. Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam

kalimat.24. Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang

berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.25. Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk

konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.

Majas Pertentangan

1. Antilesis adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba

2. Oksimoron adalah Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis.

3. Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.

4. Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.

5. Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.

6. Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya.