MAJAS METAFORA DALAM TABLOID “WORLD SOCCER INDONESIA” EDISI BULAN DESEMBER 2013 DAN ALTERNATIF PEMBELAJARANNYA

Oleh: Dewi Setiawati

Mahasiswa PBSI FPBS IKIP PGRI Semarang

E-Mail: dewi17cs79@yahoo.co.id

PENDAHULUAN

Sebagai media komunikasi, media cetak memegang peran penting dalam menyalurkan informasi kepada masyarakat.

Media cetak yang ingin dikaji adalah tabloid. Tabloid memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri, yaitu informasi yang disajikan kepada pembaca selalu aktual, menarik, dapat dibawa kemana-mana, terdokumentasi, mudah diperoleh, dan dapat dibaca berulang-ulang dalam kondisi apapun.

Tabloid olahraga sepakbola merupakan tabloid yang penggunaan bahasa tulisnya menggunakan berbagai macam majas. Penggunaan bahasa dalam tabloid olahraga sepakbola sering kali menggunakan gaya bahasa metafora karena sangat tepat untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi.

Penelitian mengenai majas metafora di media cetak sangat menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, dalam penulisan karya ilmiah ini Saya akan membahas tentang majas metafora yang ada di media cetak yaitu tabloid olahraga sepakbola. Tabloid ini terpilih karena tabloid ini merupakan tabloid yang berskala nasional yang berarti bahasa yang digunakan dapat dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat pengguna bahasa di seluruh wilayah Indonesia, khususnya yang gemar olahraga sepakbola.

Rumusan Masalah:1. Bagaimanakah pengaruh penggunaan majas metafora

dalam penulisan tabloid. 2. Bagaimanakah majas metafora dalam tabloid olahraga

sepakbola edisi Desember 2013. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan penggunaan majas metafora dalam Tabloid World Soccer Indonesia edisi bulan Desember 2013

2. Mendeskripsikan pembelajaran majas metafora di SMA.

Manfaat Penelitian:

Manfaat secara praktis dalam penelitian ini yaitu akan memperkaya pengetahuan tentang ilmu bahasa Indonesia dan memperkuat gambaran tentang majas yang telah dilakukan oleh para ahli tata bahasa. Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi pengajaran bahasa Indonesia khususnya penggunaan majas metafora.

LANDASAN TEORITIS1. Majas dalam Tabloid Bola

Gaya bahasa adalah cara mempergunakan bahasa secara imajinatif, bukan pengertian yang benar-benar alamiah saja (Warner dalam Tarigan, 1986: 5).

2. Majas MetaforaMetafora berasal dari bahasa Yunani Metaphora

yang berarti ‘memindahkan’ : dari meta ‘di atas, melebihi’ dan pherem ‘membawa’ . Metafora membuat perbandingan antara dua hal atau benda untuk menciptakan suatu kesan mental yang hidup walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit dengan penggunaan kata-kata (Date dalam Tarigan, 1985: 15).

3. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam PersBahasa pers itu adalah bahasa ragam resmi baku,

bukan ragam santai seperti bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari (Badudu, 1992: 61

METODOLOGI PENELITIAN:

1. Metode Penelitian: metode deskriptif kualitatif.

2. Pendekatan Penelitian: pendekatan struktural.

3. Teknik pengumpulan data:a.Teknik purposive samplingb.Teknik pencatatan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN1. Majas metafora

Majas metafora dapat terlihat dalam Tabloid World Soccer Indonesia edisi Desember 2013. Diantara lain sebagai berikut:

a. Kutipan 1:Butir 25.2 dari total 27 butir – dan butir 27 merupakan tanggal pertemuan berikutnya – adalah butir yang berhubungan dengan Qatar.

Pembahasan:Kata butir dalam kalimat di atas merupakan majas metafora yang memiliki makna kiasan dengan arti keputusan musyawarah partai.

b. Kutipan 2:Babak gugur dimainkan pada pukul 13.00 dan 17.00.

Pembahasan:Kata gugur pada kalimat di atas mengandung majas metafora yang memiliki makna kiasan dengan arti kalah, batal, atau tidak jadi.

c. Kutipan 3:Pernyataan Hodgson menjadi perdebatan panas di Inggris, yang semakin panas oleh komentar gelandang Arsenal, jack Wilshere.

Pembahasan:Kata panas dalam kalimat di atas mengandung majas metafora yang memiliki makna kiasan dengan arti suatu keadaan yang genting sekali; berbahaya.

d. Kutipan 4:Dia bisa menjadi pemain yang sangat berharga, yang bisa bermain agak ke belakang dan menekan ke depan.

Pembahasan: Kata berharga dalam kalimat di atas mengandung majas metafora yang memiliki makna kiasan dengan arti kehormatan diri; bernilai; tinggi nilainya; penting.

e. Kutipan 6:FIFA mengubah peraturan soal syarat membela tim nasional pada 2003 setelah Qatar mencoba jalur cepat dalam menaturalisasi penyerang asal Brasil, Alton, dan dua pemain Brasil lainnya, Dede dan Leandro.

Pembahasan:Kata soal dalam kalimat di atas mengandung majas metafora yang memiliki makna kiasan dengan arti hal yang harus dipecahkan; masalah; perkara; hal; urusan.

f. Kutipan 6: Dari enam kemenangan, hanya satu laga – Derby yang selalu berlangsung ketat melawan Lazio – yang dipandang lebih dari sekadar pencarian tiga poin.

Pembahasan: Kata ketat dalam kalimat di atas mengandung majas metafora yang memiliki makna kiasan dengan arti teliti; cermat; dan rapi (penjagaan).

g. Kutipan 7: Fransesco Totti mencetak dua gol pertama yang membawa total golnya menjadi 230 buah di Serie A, hanya kalah dari pemegang rekor Silvio Piola (274 gol).

Pembahasan: Kata mencetak dalam kalimat di atas mengandung majas metafora yang memiliki makna kiasan dengan arti memperoleh kemenangan dalam pertandingan; memasukkan gol dalam sepak bola; memperoleh keuntungan luar biasan dalam pertandingan itu.

h. Kutipan 8: Mereka tidak punya satu pun pemain yang bisa bersaing untuk meperebutkan sepatu emas (topskor) turnamen.

Pembahasan: Kata bisa dalam kalimat di atas mengandung majas metafora yang memiliki makna kiasan dengan arti mampu (kuasa melakukan sesuatu); dapat melakukan sesuatu yang sukar.

i. Kutipan 9: Sejak bertugas pada 2010, Labbadia terlalu bermuka batu dan serius, sosok yang percaya pada disiplin dan etika kerja yang seiring waktu tidak lagi melihat sisi kreatif dan tontonan sepakbola.

Pembahasan: Kata bermuka batu dalam kalimat di atas mengandung majas metafora yang memiliki makna kiasan dengan arti orang yang tampaknya lemah lembut, tetapi hatinya keras (sukar mengalahkannya; melawannya).

j. Kutipan 10: Dalam benua besar yang rusak oleh rivilitas dan sejarah yang pahit.

Pembahasan: Kata pahit dalam kalimat di atas mengandung majas metafora yang memiliki makna kiasan dengan arti sesuatu hal yang tidak menyenangkan hati; menyusahkan hati; pengalaman yang menyedihkan.

ALTERNATIF PEMBELAJARAN:

1. Metode Tanya Jawab2. Metode Diskusi3. Metode Pemberian Tugas4. Metode Penemuan5. Metode Ceramah6. Strategi Berpasangan

TERIMAKASIH...

^_^