Majalah Swadaya September 2015

36
Lembaga Amil Zakat Nasional ZIS MANDIRI Bersihkan Diri Berdayakan Sesama DPU Daarut Tauhiid @DPUDT-Indonesia www.dpu-daaruttauhiid.org Mudahkan Diri untuk Berkurban Mudahkan Diri Berkurban di Tahun Ini Inilah Pilihan Berzakat ‘Preman Pensiun’ Melesat dengan Manajemen Waktu Fokus Hikmah Kolom A Deda >>Hal 7 >>Hal 11 >>Hal 22 Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid Media Komunikasi DPU Daarut Tauhii d Ini ik i DPU D tT hii d SAPI Rp. 2,3 Jt 7 Rp. 16.1 Jt 1 DOMBA Rp.2,3 Jt

description

Mudahkan Diri Untuk Berqurban Allah SWT Berfirman : "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamunikmat yang banyak. Maka dirikanlah Sholat dan berqurbanlah". (QS. Al-Kautsar: 1-2)

Transcript of Majalah Swadaya September 2015

Page 1: Majalah Swadaya September 2015

Lembaga Amil Zakat Nasional

ZIS MANDIRI Bersihkan Diri Berdayakan SesamaDPU Daarut Tauhiid

@DPUDT-Indonesia

www.dpu-daaruttauhiid.org

Mudahkan Diri untuk Berkurban

Mudahkan Diri Berkurban di Tahun

Ini

Inilah Pilihan Berzakat ‘Preman Pensiun’

Melesat dengan Manajemen Waktu

Fokus Hikmah Kolom A Deda>>Hal

7>>Hal

11>>Hal

22

Media Komunikasi DPU Daarut TauhiidMedia Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

Ini

ik i DPU D t T hiid

SAPI

Rp. 2,3 Jt 7

Rp. 16.1 Jt 1

DOMBA

Rp.2,3 Jt

Page 2: Majalah Swadaya September 2015
Page 3: Majalah Swadaya September 2015

saparedaksi

KITA tahu bahwa dalam Islam hanya ada dua hari

raya, yakni Idul Fitri (1 Syawal) dan Idul Adha (10

Dzulhijjah). Alhamdulillah, setelah beberapa waktu

lalu Idul Fitri kita rayakan bersama, kini Idul Adha

insya Allah menjelang.

Idul Adha juga dikenal dengan nama Idul

Kurban. Ini karena seorang muslim yang memi-

liki kelapangan rezeki, dianjurkan menyembelih

hewan kurban. Anjuran tersebut nyaris mende-

kati wajib (sunah muakad), dan Rasulullah sangat

menekankan ibadah ini kepada umatnya. “Barang

siapa yang mempunyai keluasan (harta) dan tidak

mau berkurban, maka janganlah mendekati tempat

salat kami!” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, al-Hakim, ad-

Daruquthni, dan al-Baihaqi)

Kurban pun punya banyak hikmah. Bukan ha-

nya pahala berlipat-lipat yang dijanjikan Allah

SWT, tapi juga kurban memiliki manfaat sosial se-

bagaimana ibadah zakat, infak, dan sedekah. Jadi,

sangat merugi jika kita yang dikaruniai kelapangan

rezeki, mengabaikan atau bahkan melupakan iba-

dah kurban.

Nah, yang menjadi pertanyaan bersama, sudah

siapkah kita berkurban di tahun ini? Jika belum

siap, apakah itu memang disebabkan Allah belum

memberikan kita kelapangan rezeki? Atau karena

pengelolaan keuangan yang buruk dan minimnya

niat/tekad berkurban?

Jika hal kedua yang menjadi sebabnya (bu-

ruknya pengelolaan keuangan/kurang berniat un-

tuk berkurban), maka ‘wajib’ bagi kita untuk men-

cari cara memudahkan diri berkurban. Bagaimana

caranya? Silakan sahabat peduli menemukan jawa-

bannya di Swadaya edisi kali ini, edisi tentang kur-

ban. Semoga kita semua memudahkan dan dimu-

dahkan berkurban di tahun ini.

Mudahkan Diri untuk Berkurban

Sapa Redaksi Kabar Cabang

Kolom A Deda

Kabar DPU

Seputar Islam

Keuangan

Curhat Muslimah

Salam

Fokus

Hidup Bugar &KonsultasiHikayat

Pena SahabatHikmah

Info & Kuis Sahabat

Cinta Wakaf

Serba Serbi Jejak Program

Kolom Aa GymGaleri

hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal

halhal

halhal

halhal

halhal

halMudahkan Diri untuk Berkurban

Melesat dengan Manajemen Waktu

Berzakatlah me-lalui Lembaga Amil

Riba Meminjam Uang di Bank Konvensional

Juli 2015

Gelisah karena Melanggar Janji

Empat Manfaat Program Qurban Peduli Negeri

Mudahkan Diri Berkurban di Ta-hun Ini

Bodho Kupat, Makna dari Sebuah Ketupat

Etika Jual Beli Seorang Ulama

Sedekah Tujuh Ribu Penyelamatku

Inilah Pilihan Berzakat “Preman Pensiun”

Yang Muda yang Berwakaf

Memutihkan Gigi dengan Stroberi

DPU DT Bangun Masjid di Palestina

Mandiri Itu Mulia

Program Air Bersih, Solusi Kemarau Panjang di Jawa Tengah

3

224

235

24

6

726

10

30 11

3214

3315

3418

20

daftarisi

S adayaWMedia Komunikasi Daarut Tauhiid

Diterbitkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional SK Menteri Agama RI No. 410 Tahun 2004 Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ISSN 1693-3087 Penasihat KH. Abdullah Gymnastiar Pengarah H. Gatot Kunta Kumara Redaktur Ahli Abu Fadhli, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, KH. Hilman Rosyad Syihab, LC Dewan Redaksi H. Herman. H. Cucu Hidayat, Sansan Darajat Pemimpin Redaksi Suhendri Cahya Purnama Redaktur Astri Rahmayanti Reporter Cristi Aningsih Sarif, Agus Iskandar Darmawan Koresponden Inggar Saputra (Jakarta) Taufi k Hidayat (Bogor) Indra (Priangan Timur) Andri Adi (Semarang) Nurdin Syaiful Baladi (Yogyakarta) Eko Yunianto (Lampung) Indra Firdaus (Palembang) Putri Yulia (Batam) Layouter Magenta Alamat redaksi Jalan Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Jawa Barat Telp/Fax. 022-2021 861 / 2021 862 E-mail [email protected] Website www.dpudt.org

Swadaya Edisi No 157

September 2015

3

Page 4: Majalah Swadaya September 2015

Oleh: H. Herman, S.Sos Direktur Utama DPU Daarut Tauhiid

Oleh:

kabarDPU

Berzakatlah melalui Lembaga AmilSALAH satu kewajiban seorang muslim yang mampu secara fi nansial

adalah berzakat. Berkaitan ibadah zakat, ada aspek yang hendaknya

menjadi perhatian bagi para muzakki (pemberi zakat). Yakni bagaima-

na cara menyalurkan/mendistribusikan zakat kepada mustahik

(penerima zakat).

Ingat, 2,5% yang kita keluarkan berupa zakat

itu bukan milik kita, tetapi milik mustahik. Oleh

sebab itu, ketika mengeluarkan zakat, bukan

berarti mengeluarkan harta kita. Tetapi seba-

liknya, kita sedang mengeluarkan harta milik orang

lain yang berhak. Kita harus benar-benar memer-

hatikan ketika memberikan hak orang lain kepada

yang berhak.

Idealnya zakat itu dikeluarkan lewat lembaga

amil. Mengapa? Karena, jika lewat lembaga amil

maka dampak positif dari zakat menjadi lebih be-

sar. Misal, kalau kita mengeluarkan zakat lima puluh

ribu, kalau disalurkan langsung kepada mustahik,

paling uang lima puluh ribu itu dipakai makan se-

kali atau dua kali. Tetapi, jika menyalurkan lewat

lembaga sebesar lima puluh ribu, lalu lembaga itu

memiliki ribuan donatur, maka terkumpul dana

yang sangat besar dan disalurkan dalam bentuk

program.

Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid

menyalurkan dana zakat tidak hanya bersifat bagi-

bagi uang (charity), tapi menyalurkannya dalam

bentuk program. Contoh, program beasiswa, de-

ngan lima puluh ribu yang kita titipkan, disalurkan

dalam bentuk beasiswa. Hal ini membuat ribuan

anak bisa sekolah. Mudah-mudahan kita menya-

dari pentingnya penyaluran zakat dengan memer-

hatikan dampak dari zakat tersebut.

Lalu, ada alasan lain mengapa berzakat sebaik-

nya melalui lembaga amil. Sudah banyak kejadian,

muzakki yang menyalurkan sendiri zakatnya dalam

jumlah besar, tapi berujung tidak baik. Mohon maaf,

mereka (mustahik) dibagi uang dua puluh ribu per

orang, namun harus mengantre. Banyak yang pus-

ing, pingsan, terinjak-injak hingga meninggal

dunia. Dana yang didapatkan me-

mang itu hak dia, tapi oleh muza-

kki tersebut disuruh ngantre. Seolah-olah mereka

sedang meminta-minta, padahal itu memang hak

mereka. Jadi, membagikan zakat secara langsung

dengan pola tradisional seperti itu adalah hal yang

kurang baik dan sangat fatal.

Pesan untuk Ibadah Kurban

Kami dari DPU Daarut Tauhiid mengajak kepada

kaum muslim yang memiliki kelebihan harta dari

Allah, dan bisa menunaikan kurban, mari bersama-

sama menunaikannya. Meskipun hukumnya sun-

nah muakadah, tapi bagi orang-orang yang mam-

pu, ibadah kurban merupakan bukti penghambaan

kepada Allah SWT.

Nabi Ibrahim disuruh menyembelih anaknya,

beliau taat. Ada pun kita hanya disuruh ‘menyem-

belih’ sebagian harta saja. Semoga untuk pelaksa-

naan ibadah kurban ini, dapat memilih lembaga

amil DPU Daarut Tauhiid, melalui program Qurban

Peduli Negeri.

Mengapa? Karena DPU Daarut Tauhiid

menyalurkan hewan kurban hingga

ke pelosok daerah. Ada survei

dan uji kelayakan yang

dijadikan sasaran pe-

nyaluran. Jadi, hewan

kurban tidak me-

numpuk di wila-

yah perkotaan

saja.

4

Page 5: Majalah Swadaya September 2015

keuangan

DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIID LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA GABUNGAN BULAN JULI 2015 (UN AUDITED) SUMBER DANA Penerimaan dana Zakat Rp 3,252,971,941.94 Penerimaan dana Infaq Shadaqah Rp 736,949,501.15 Penerimaan dana Infaq Shadaqah Terikat Rp 2,544,191,797.38 Penerimaan dana Wakaf Rp 519,160,126.93 Penerimaan dana Pengelola Rp 1,472,574,444.20 Jumlah Penerimaan Dana Rp 8,525,847,811.60 PENGGUNAAN DANA Dana Zakat Penyaluran untuk Fakir Miskin Rp 426,363,083.62 Penyaluran untuk Muallaf Rp 1,450,000.00 Penyaluran untuk Ibnu Sabil Rp 50,000.00 Penyaluran untuk Fisabilillah Rp 48,084,855.00 Jumlah Dana Zakat Rp 475,947,938.62 Dana Infaq Shadaqah Program Pendidikan Rp 1,603,000.00 Program Ekonomi Rp 8,680,000.00 Program Dakwah Sosial Rp 1,112,800,278.00 Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Rp 1,123,083,278.00 Dana Infaq Shodaqoh Terikat Program Dakwah Sosial Rp 111,665,000.00 Program Pendidikan Rp 5,480,000.00 Program Kemanusiaan/ Bencana Rp 246,111,682.00 Program Pusosman Rp 26,430,600.00 Program Aqiqah Rp 30,500,000.00 Penyaluran non cash dan lainnya Rp 477,933,800.00 Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Terikat Rp 1,870,779,332.00 Dana Wakaf Rp 250,000,000.00 Jumlah dana Wakaf Rp 250,000,000.00 Dana Pengelola Operasional Kantor Rp 395,065,254.90 Jumlah Dana Pengelola Rp 395,065,254.90

Jumlah Penggunaan Dana Rp 4,114,875,803.52 Surplus / Defi sit Rp 4,410,972,008.08 Saldo Awal per 01 Juli 2015 Rp 8,106,262,949.59 Saldo Akhir per 31 Juli 2015 Rp 12,517,234,957.67

**Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasikmalaya, Batam, Bekasi , Jambi dan Garut) dan digunakan untuk membiayai program-program bulan berikutnya.

5

Page 6: Majalah Swadaya September 2015

Perintah berkurban telah Allah turunkan

dalam al-Quran surah al-Hajj [22] ayat 34,

“Dan bagi tiap-tiap umat, Kami syariatkan

penyembelihan (kurban), supaya mereka

menyebut nama Allah terhadap binatang ternak

yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka

Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu

berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berikanlah

kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk

kepada-Nya.”

Sejalan dengan makna kurban tersebut, Dom-

pet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid mengede-

pankan tema “Qurban Peduli Negeri”. Ada empat

manfaat berkaitan dengan tema kurban tersebut.

Pertama, berkaitan dengan makna ketauhidan

dan manfaat sosial. Makna kurban mengandung

makna ketauhidan. Ini artinya seorang muslim

mampu menghilangkan rasa memiliki berlebihan

terhadap harta, dan semata mendahulukan per-

intah Allah. Ada pun makna manfaat sosial, men-

jadi jembatan penghubung antara para aghniyaa

(kaum kaya) dan kaum dhuafa (kaum miskin). Mer-

eka bersatu dalam ketaatan karena Allah semata.

Kedua, berkurban membantu memberdayakan

peternak kecil di pedesaan. Melalui program Desa

Ternak Mandiri (DTM), ada 443

peternak yang diberdayakan dengan jumlah dom-

ba yang dikembangkan sebanyak 2.218 ekor. Pas-

camendapatkan program pelatihan dan pendamp-

ingan di program DTM, melalui program QPN ini

dibantu memasarkan domba dengan harga yang

pantas. Harapannya ekonomi keluarga peternak

pun meningkat dan tersejahterakan.

Ketiga, pendistribusian hewan kurban hingga

ke pelosok daerah. Wilayah distribusi QPN 1436 H

meliputi, wilayah bencana dan konfl ik seperti ma-

syarakat sekitar Gunung Sinabung, Tolikara Papua,

Gaza Palestina, dan wilayah lainnya. Wilayah rawan

pangan, rawan akidah, desa-desa yang jarang ter-

distribusi hewan kurban, seperti Pulau Alor, Atam-

bua, NTT, NTB, Toli-toli, dan wilayah lainnya serta

wilayah perkotaan yang padat, kumuh dan terkat-

egorikan miskin. Proses distribusi disinergikan den-

gan lembaga sosial Islam lokal. Wilayah distribusi

QPN 1436 H, lebih memilih prioritas dari beberapa

prioritas pilihan.

Keempat, berkurban sesuai syariah. Kami men-

jaga jangan ada hal-hal dalam ibadah kurban yang

tidak sesuai syariah. Ketentuan hewan kurban,

harga sesuai berat minimal, tata cara dan adab

penyembelihan, ketentuan tidak menjual kulit he-

wan kurban sebagai upah penyembelihan, dan

pelaporan quick report ke mukarib. Semoga ini

semua menjadi jalan agar ibadah kurban para

mukarib menjadi lebih baik dan sesuai syariah,

sehingga menjadi jalan meraih rida ilahi.

DPU Daarut Tauhiid sebagai lembaga amil

zakat nasional siap menjadi fasilitator bagi

mukarib dan penerima manfaat. Bagi mere-

ka yang tidak memiliki cukup waktu, relatif

terbatas relasi pendistribusiannya, dan ingin

mendapatkan pelayanan plus dalam melak-

sanakannya, insya Allah DPU Daarut Tauhiid

siap melayani melalui program Qurban Peduli

Negeri1436 H.

EMPAT MANFAAT PROGRAM QURBAN PEDULI NEGERIBERKURBAN merupakan perintah yang sangat dianjurkan bagi

kaum muslimin yang memiliki kemampuan menunaikannya. Meru-

pakan salah satu ibadah maaliyah ijtimaiyah, memiliki efek ganda,

yaitu ketauhidan dan manfaat sosial.

Dede MulyawanDirektur Program DPU Daarut Tauhiid

Oleh:

fokusfokussalam

( ),

pe

se

m

se

z

m

k

t

m

s

6

Page 7: Majalah Swadaya September 2015

MUDAHKAN DIRI BERKURBAN DI TAHUN INI

fokus

HARI Raya Idul Adha sering disebut dengan Idul Kurban. Ini karena pada hari tersebut

dan tiga hari berikutnya, yakni hari tasyrik, sunah muakad bagi seorang muslim untuk

menyembelih hewan kurban.

7

Page 8: Majalah Swadaya September 2015

Oleh karena itu, ketika niat sudah mantap

berkurban, maka dengan sendirinya kita melaku-

kan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang

telah diniatkan. Apalagi semua terasa mudah ke-

tika niat menghujam dalam dada. Ini merupakan

cara memudahkan diri untuk berkurban.

Persiapan yang matang.

Segala sesuatu perlu perencanaan matang.

Dalam ilmu manajemen Barat, dikenal dengan is-

tilah planning. Begitu pun berkurban yang dirasa

berat oleh sebagian orang. Padahal, dengan per-

encanaan yang disiapkan jauh-jauh hari, hal terse-

but mudah dilakukan.

Menurut  Arthur W. Steller,  pengertian peren-

canaan ialah hubungan antara apa yang ada seka-

rang dengan bagaimana seharusnya, yang mana

bertalian dengan kebutuhan, prioritas, penentuan

tujuan,  program, dan alokasi sumber. Bagaimana

seharusnya yaitu mengacu pada masa datang. Per-

encanaan dalam hal ini menekankan pada usaha

yang disesuaikan dengan apa yang dicita-citakan,

menghilangkan jarak antara keadaan sekarang

dengan keadaan mendatang yang diinginkan.

Sementara itu, Islam dengan jelas membahas

tentang perencaanan. Allah berfi rman, “Hendaklah

setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuat-

nya untuk esok hari (akhirat) dan bertakwalah kepa-

da Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr [59]: 18)

Ayat ini secara tersurat berisi perintah me-

lakukan perencanaan dalam

melakukan suatu

hal. Islam seba-

gai agama yang

sempurna mene-

kankan setelah pe-

rencanaan dilaku-

kan, hendaknya

evaluasi dilakukan.

Ada pun ibadah

kurban, umat mus- l i m

hendaklah memudahkan

diri dengan meren-

canakannya. Se-

perti cerita sarat

hikmah tentang

Emak Yati, mes-

kipun pemu-

Kurban berasal dari bahasa Arab, “Qur-

ban” yang berarti dekat (�����). Kur-

ban juga disebut dengan al-udhhiyyah

dan  adh-dhahiyyah  yang berarti bi-

natang sembelihan, seperti unta, sapi

(kerbau), dan kambing yang disembelih pada Hari

Raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik sebagai bentuk

taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Namun, seringkali kurban dianggap berat oleh

sebagian orang. Mereka beralasan hewan ternak

yang harus dibeli membutuhkan biaya cukup

tinggi. Padahal, keutamaan dan hikmah yang di-

peroleh dari berkurban jauh lebih besar dari harga

yang harus dibayarkan.

Kisah Pemulung yang Berkurban

Ada sebuah kisah yang mengharukan sekal-

igus menggetarkan setiap orang. Yakni seorang

pemulung yang berkurban dua ekor kambing di

2012 silam. Dialah Emak Yati, perempuan tua yang

sehari-harinya mengais sampah (pemulung) untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Emak Yati mengaku sangat ingin berkurban,

sampai-sampai tukang kambing dicegat untuk

membeli hewan kurban ketika uangnya sudah ada.

Dengan niat yang kuat, ia menabung selama tiga

tahun. Menyisihkan uang hasil dari memulung, ser-

ibu atau seribu lima ratus setiap hari. Jelas saja hal

tersebut membuat panitia penyembelihan kurban

merasa terharu. Mereka semua tidak menyangka

sama sekali.

Ada dua pelajaran penting yang dapat dipetik

dari kisah ini:

Niat yang kuat.

Rasulullah bersabda, segala sesuatu tergantung

niatnya. Karena dengan niat yang kuatlah, sesuatu

dapat terlaksana. “Amal itu tergantung niatnya, dan

seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.” (HR.

Bukhari, Muslim, dan empat imam ahli hadis)

Niat memberi kita kekuatan untuk tetap tegar

menghadapi cobaan dan tantangan. Hal ini dibuk-

tikan Dr Kazuo Murakami, penulis buku The Divine

Message of the DNA, Tuhan dalam Gen Kita (Mizan,

20070). Ahli genetika terkemuka dunia yang

memenangi Max Planck Research Award dan Japan

Academy Prize ini, menyatakan pikiran memenga-

ruhi cara kerja gen kita. Ia berusaha menyingkap ra-

hasia kekuatan niat yang diajarkan Rasulullah saw.

8

Page 9: Majalah Swadaya September 2015

lung namun dapat berkurban dengan menabung

selama tiga tahun.

Hikmah Berkurban

Sebagaimana ibadah lainnya, kurban memilik

banyak hikmah. Hikmah inilah yang membuat mus-

lim harus lebih memancangkan niat dan meman-

tapkan perencanaan melakukan ibadah tersebut.

Hikmah kurban di antaranya:

Bukti nyata syukur. “Supaya mereka menyebut

nama Allah atas apa yang Allah karuniakan ke-

pada mereka berupa binatang ternak.” (QS.

al-Hajj [22]: 34)

Bukti sebagai hamba bertakwa.

“Daging kurban dan da-

rahnya itu sekali-kali tidak

dapat mencapai (keri-

daan) Allah, tetapi ket-

akwaanmulah yang

dapat mencapa-

inya.” (QS. al-Hajj

[22]: 37)

Terakui se-

bagai umat

R a s u -

lullah saw. “Barang siapa yang mempunyai keluasan

(harta) dan tidak mau berkurban, maka janganlah

mendekati tempat salat kami!” (HR. Ahmad, Ibnu

Majah, al-Hakim, ad-Daruquthni, dan al-Baihaqi)

Meraih ampunan dosa. “Fatimah, berdirilah dan

saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya

kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu

dari dosa dosa yang kamu lakukan.” (HR. Abu Daud

dan at-Tirmizi)

Berpahala besar. “Pada setiap lembar bulunya

itu kita memperoleh satu kebaikan.” (HR. Ahmad

dan Ibnu Majah)

Mendapat kesaksian yang indah dari hewan

kurban kita kelak. “Sesungguhnya ia (hewan kur-

ban) akan datang pada hari kiamat dengan tan-

duk, kuku dan bulunya. Dan sesungguhnya darah

hewan kurban akan jatuh pada sebuah tempat di

dekat Allah sebelum darah mengalir menyentuh

tanah. Maka berbahagialah jiwa dengannya.” (HR.

at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim)

Semoga kita termasuk orang-orang yang kuat

niat dan matang perencanaannya, sehingga ibadah

kurban mudah dilakukan. Aamiin.

(Agus Iskandar Darmawan)

“Sesungguhnya ia (hewan kurban) akan datang pada hari kiamat

dengan tanduk, kuku dan bulunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban akan jatuh pada sebuah tempat di dekat Allah sebelum

darah mengalir menyentuh tanah. Maka berbahagialah jiwa

dengannya.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim)

9

Page 10: Majalah Swadaya September 2015

hikayat

SUATU hari ada seorang perempuan yang menawarkan pakaian sutra kepada

ulama. “Apakah Anda berkenan membeli pakaian sutra ini?”

ETIKA JUAL BELI SEORANG ULAMA

juru taksir harga barang. Ulama tersebut segera

meminta dia untuk menaksir harga barang yang

ditawarkan perempuan itu. Juru taksir kemudian

menaksir harga barangnya dengan harga 500 dir-

ham. Akhirnya, ulama tersebut membeli pakaian

sutra itu dengan harga 500 dirham.

Masyaallah. Ada pembeli yang tidak mau meru-

gikan penjual seperti itu. Siapakah ulama tersebut?

Beliau adalah Imam Abu Hanifah. Seorang ulama

kaya, namun sederhana dan sangat wara’ (menjaga

diri dari perkara haram dan syubhat). 

Saat ini, banyak orang yang mengambil kesem-

patan karena ketidaktahuan seorang penjual atas

harga barangnya. Mengambil keuntungan seban-

yak-banyak untuk dirinya sendiri. Semoga kita bisa

mengambil hikmah dari riwayat Imam Abu Hanifah

ketika bertransaksi jual beli. (berbagai sumber de-

ngan beberapa perubahan)

“Berapa harganya?” tanya ulama tersebut.

“100 dirham,” jawab perempuan itu.

“Pakaian seperti ini bisa dijual lebih tinggi dari 100

dirham,” kata ulama.

Perempuan itu akhirnya menambah 100 dir-

ham lagi hingga menjadi 200 dirham. Tapi, ulama

itu berkata harga barang tersebut masih layak di-

naikkan lagi. Perempuan itu pun menambah hing-

ga 400 dirham. 

Namun, sekali lagi ulama itu berkata, “Masih

ada harga yang lebih baik dari itu?”

“Anda pasti menghina saya,” jawab perempuan

tersebut merasa dipermainkan.

“Cobalah Anda mencari seorang yang ahli

dalam menaksir harga barang ini. Saya tidak ingin

menzalimi Anda,” jawab sang ulama dengan lem-

but.

Perempuan itu lalu mendatangkan seorang

10

Page 11: Majalah Swadaya September 2015

hikmah

INILAH PILIHAN BERZAKAT

‘PREMAN PENSIUN’MAT Drajat, preman asal Bandung kini terkenal

karena perannya sebagai Kang Komar dalam

sinetron Preman Pensiun. Masyarakat menyukai

totalitas aktingnya sebagai preman yang

berpenampilan sangar tetapi lebay.

Di sela-sela kesibukannya shooting sine-

tron, Mat Drajat mengunjungi kantor

Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut

Tauhiid untuk berzakat. “Saya aja pre-

man berzakat, masa kamu ngga?” kata Mat Drajat

sambil tersenyum.

Komar menjelaskan ia sebenarnya dulu adalah

preman sungguhan. Ayahnya juga seorang preman

di daerah Depok. “Saya dulu pernah jadi preman se-

kaligus seniman. Tapi sekarang mah udah ngga jadi

preman lagi, kan udah pensiun,” ungkap Komar di-

iringi tawa lebay ciri khas dirinya.

Mat Drajat menyatakan dirinya lebih memilih

berzakat ke DPU Daarut Tauhiid. Menurutnya, se-

lain karena program-program penyaluran dana

zakatnya tepat sasaran, ia juga merasa tenang dan

berkah. Menghindari Berbagi kepada Pengemis Ga-

dungan

Banyaknya fakta terungkap mengenai ber-

bagai modus pengemis ketika menjalankan aksi

mengemisnya, membuat Mat Drajat merasa risih.

“Sudah terbukti banyak yang ngemodus. Pura-pura

miskin, pura-pura ngemis, padahal di kampungnya

kaya raya, itu mah bukan pengemis tapi penipu.

Hati-hati ah ketipu!” katanya.

Menurut Mat Drajat, meski mengemis bisa

menjadikan seseorang kaya, namun mengemis bu-

kanlah profesi atau pekerjaan yang baik. “Rasulull-

lah ngajarin bahwa tangan di atas lebih baik dari-

pada tangan di bawah. Jadi lebih baik kita bekerja

keras, berusaha semaksimal mungkin, dan jangan

jadi beban orang lain. Biasakan juga berinfak, ngga

apa-apa ngga banyak juga, yang penting mah is-

tiqamah,” tuturnya.

Pendapat Mat Drajat mengenai pengemis ga-

11

Page 12: Majalah Swadaya September 2015

dungan ini memang benar adanya. Seperti ter-

ungkap beberapa waktu lalu di berbagai media

cetak maupun elektronik tentang tertangkapnya

seorang kakek berkostum badut ‘Winni The Pooh’

di Sidoarjo. Ternyata dia adalah pengemis kaya

yang memiliki rumah mewah, kendaraan,

bahkan mempunyai tujuh istri. Artinya, pe-

nampilan memang bisa menipu.

“Macem-macemlah modusnya, apalagi

pengemis-pengemis di kota-kota besar,

cararanggih. Mangkalnya teh hampir di

setiap lampu merah jalan raya, di pusat

perbelanjaan, di tempat yang ramelah

banyak orang-orang lewat,” kata Mat

Drajat.

“Ada yang pura-pura kakinya

korengan, pura-pura hamil, pura-

pura buntung, pura-pura buta,

ada yang ngedodorong orang

yang ceritanya sakit, ada yang

nyuruh anaknya ngemis, ada

yang nyewa bayi orang, sam-

pai tinggal dina gerobak

buat menarik

12

Page 13: Majalah Swadaya September 2015

“Macem-macemlah modusnya, apalagi pengemis-pengemis di

kota-kota besar, cararanggih. Mangkalnya teh hampir di se ap lampu merah jalan

raya, di pusat perbelanjaan, di tempat yang ramelah banyak

orang-orang lewat,”

simpati masyarakat. Padahal mah nipu we eta mah,

pendapatannya sehari, sebulan bisa lebih tinggi

dari orang yang bener-bener bekerja keras,” lanjut

Mat Drajat.

Agar Rezeki Selalu Berkah

Memiliki harta melimpah, bila didapatkan de-

ngan cara yang salah dan digunakan untuk hal

yang salah pula, tentu tidak akan berkah. “Rezeki

melimpah tetapi tidak berkah, ya buat apa? Dika-

sih rezeki tetapi pelit, da mati mah ngga akan bawa

duit,” tegasnya.

Berbagi kepada yang benar-benar membutuh-

kan, dan menyalurkannya ke lembaga zakat yang

amanah adalah cara Mat Drajat mensyukuri rezeki

dari-Nya. “Saya sadar, saya mah bukan orang baik.

Tapi saya selalu berusaha bersyukur kepada Allah

atas segala rezeki dan kesempatan yang sudah Alah

berikan,” katanya penuh haru.

“Berbagi itu sebenernya membuka pintu rezeki

yang lebih besar dari Allah. Kadang suka malu sama

Allah, saya yang belum saleh aja dikasih rezeki, di-

kasih peluang. Jadi malulah kalau pelit ngeluarin

sebagian rezeki untuk zakat, infak. Allah juga ngga

pernah pelit sama kita,” katanya.

Salurkan ke Lembaga yang Tepat

Berbagi kepada sesama yang

membutuhkan itu baik. Namun,

alangkah lebih baik bila meny-

alurkannya kepada orang yang

benar-benar membutuhkan, atau

dititipkan ke lembaga yang tepat

dan amanah seperti DPU Daarut

Tauhiid.

“Menurut saya, kalau kita

ngasih ke pengemis di jalanan,

sama aja dengan menumbuhkan mental pengemis

bagi orang-orang tersebut. Jadi, kalau mau melaku-

kan amal seperti zakat dan sedekah, menurut saya

mah mending ke lembaga zakat yang resmi seperti

DPU Daarut Tauhiid. DPU Daarut Tauhiid kan di ba-

wah pimpinan Aa Gym, insya Allah amanah,” kata

Mat Drajat mantap.

“Kepada teman-teman artis, guru, pengusaha,

petani, pekerja, dan semuanya. Yuk, salurkan zakat

dan infaknya ke DPU Daarut Tauhiid. Saya aja berza-

kat, masa kamu ngga?” pungkasnya.

(Cristi Aningsih Sarif)

13

Page 14: Majalah Swadaya September 2015

YANG MUDA YANG BERWAKAF

cintawakaf

KIRA-kira, apa yang terpikirkan jika ada muwakif

(pemberi wakaf) berusia belia? Masih bersekolah

tapi bersemangat dan gemar berwakaf? Tidak

seperti lazimnya anak-anak seusianya yang cenderung menghabiskan uang untuk

kebutuhan konsumtif. Mereka lebih memilih membelanjakan

hartanya di jalan Allah.

Kisah nyata yang diceritakan salah seorang

petugas Jemput Wakaf Daarut Tauhiid

(DT) ini, dapat menjadi bahan inspirasi

bagi kita. Kebiasaan berwakaf seyogyan-

ya ditanamkan kepada anak-anak sejak kecil. Pun,

kebiasaan wakaf juga ada dalam diri kita, sebagai

orang dewasa dan lebih paham ilmu agama. Jika

anak kecil/berusia belia bisa dengan ringannya me-

mutuskan berwakaf, maka kita tentunya juga bisa

bersikap serupa. Insya Allah.

Berawal dari tugas rutin saya menjemput

wakaf di kediaman salah seorang donatur

wakaf di daerah Citarum, Bandung. Dona-

tur ini termasuk sangat peduli untuk

berwakaf. Sudah sangat banyak

barang atau uang yang

ia wakafkan.

Ketika saya

berada di rumah

donatur tersebut,

sembari menunggu saya dihampiri oleh tiga anak

laki-lakinya. Nama mereka adalah Rizky (kelas 2

SMA), Fikri (kelas 2 SMP), dan Irfan (kelas 3 SD). Se-

telah menyapa mereka, tanpa diduga ketiga anak

laki-laki itu berkata kepada saya, “Kang saya mau

wakaf, mau wakaf masjid.”

Awalnya saya mengira mereka hanya bercan-

da. “Bener nih dek, adek-adek bertiga mau ikutan

wakaf Masjid DT?” tanya saya masih sangsi.

Saya menanyakan hal ini karena wakaf Masjid

DT senilai Rp5 juta. Sepertinya agak tidak mungkin

ada anak-anak seusia mereka yang berpikiran un-

tuk berwakaf. Apalagi ketiga anak itu dari keluarga

kaya, yang biasanya lebih memilih menggunakan

uangnya membeli barang-barang kesukaan atau

untuk hobi mereka.

Tapi saya keliru. “Iya kang, benar. Kita bertiga

bermaksud menggunakan tabungan yang ma-

sing-masing sebesar lima juta ini untuk berwakaf

Masjid DT. Kita ingin punya rumah di surga.”

Saat itu saya benar-benar tertegun dan belajar

banyak dari mereka bertiga. Mereka yang masih

berusia belia—bahkan ada yang masih duduk di

kelas 3 SD—tapi sudah punya pandangan jauh ke

depan. Orientasi mereka tidak lagi di dunia ini, tapi

sudah menjangkau kehidupan di akhirat nanti.

Bahkan yang lebih luar biasanya lagi, menurut

penuturan kedua orangtuanya, ketiga anak laki-

lakinya itu karena sudah dibiasakan gemar berbagi,

seringkali membuat repot kedua orangtuanya. Re-

pot dalam artian positif. Ini karena setiap mengeta-

hui ada info program wakaf dari Wakaf DT, mereka

pasti gencar mendorong kedua orantuanya untuk

segera ikutan berwakaf. Subhanallah!

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari ki-

sah ini. Bagi siapa pun yang hen-

dak mengalokasikan sebagian

rezeki untuk berwakaf Masjid DT,

dapat disalurkan melalui transfer

ke BNI 22512118 a.n Yayasan Daarut

Tauhiid. Bisa juga menggunakan fasilitas

Jemput Wakaf dengan menghubungi 085-

200-123-123 atau 022-2006655. Jika hen-

dak bersilaturahim langsung, bisa ke

kantor Wakaf DT di lantai 2 SMM DT,

Gegerkalong Girang No. 6 Bandung.

(Suhendri Cahya Purnama)

j g , g

orang dewasa dan lebih paham ilmu agama. Jika

anak kecil/berusia belia bisa dengan ringannya me-

mutuskan berwakaf, maka kita tentunya juga bisa

bersikap serupa. Insya Allah.

Berawal dari tugas rutin saya menjemput

wakaf di kediaman salah seorang donatur

wakaf di daerah Citarum, Bandung. Dona-

tur ini termasuk sangat peduli untuk

berwakaf. Sudah sangat banyak

barang atau uang yang

ia wakafkan.

Ketika saya

berada di rumah

donatur tersebut,

j g p

Bahkan yang lebih luar b

penuturan kedua orangtuan

lakinya itu karena sudah dibia

seringkali membuat repot ke

pot dalam artian positif. Ini ka

hui ada info program wakaf d

pasti gencar mendorong ked

segera ikutan berwakaf. Subh

Semoga kita bisa meng

sah ini. Bag

dak meng

rezeki untu

dapat disalur

ke BNI 2251211

Tauhiid. Bisa juga m

Jemput Wakaf denga

200-123-123 atau 0

dak bersilaturah

kantor Wakaf D

Gegerkalong

(Suhe

14

Page 15: Majalah Swadaya September 2015

USAI salat Jumat berjamaah (31/7), Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid memulai

pembangunan masjid di Gaza Tengah, tepatnya di wilayah Deir Balah. Masjid ini diberi nama Masjid

Daarut Tauhiid Indonesia.

jejak program

DPU DAARUT TAUHIID BANGUN MASJID DI PALESTINA

15

Page 16: Majalah Swadaya September 2015

Diberi nama Masjid Daarut Tauhiid In-

donesia karena uang yang digunakan

membangun masjid, merupakan do-

nasi dari muslim Indonesia melalui

DPU Daarut Tauhiid. “DPU membangun masjid di

Gaza karena melihat kebutuhan saudara-saudara

kita untuk tempat ibadah yang aman dan nyaman.

Pascapenyerangan kaum zionis tahun lalu, banyak

bangunan dan masjid yang hancur. Bahkan mere-

ka melaksanakan salat tarawih , salat Jumat, dan

salat berjamaah lima waktu di antara puing-puing

bangunan masjid yang hancur,” tutur H. Herman, Di-

rektur Utama Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut

Tauhiid.

“Kami juga melihat banyak masyarakat Indone-

sia yang punya kepedulian membantu mereka. Kita

bangun terlebih dahulu masjid, karena yang perta-

ma kali dilakukan oleh Rasulullah saw ketika hijrah

ke Madinah adalah membangun masjid,” katanya.

Masjid dibangun di atas lahan milik Departe-

men Agama dan Perwakafan Palestina. Ditambah

dengan wakaf tanah dari warga setempat seluas

250 meter persegi. Masjid Daarut Tauhiid Indonesia

diperkirakan mampu menampung 300 jamaah.

“Kami berharap dengan dibangunnya Masjid

Daarut Tauhiid di Gaza, Palestina, dapat memper-

mudah saudara kita sesama muslim dalam men-

jalankan ibadah salat berjamaah. Seperti yang kita

ketahui, banyak masjid-masjid di sana yang dihan-

curkan oleh zionis Israel,” kata Deni Rizki Setiawan,

Manager Corporate Fundraising DPU Daarut Tauhi-

id.

“Selain berfungsi sebagai tempat beribadah,

kami berharap masjid tersebut dapat menggalang

persatuan umat muslim di sana, seperti digunakan

sebagai sarana pendidikan dan hal-hal bermanfaat

lainnya. Semoga ini dapat membangkitkan kepedu-

lian rakyat Indonesia untuk menolong saudara

sesama muslim melewati batas-batas negaranya.

Karena walau berbeda negara dan bahasa, semua

16

Page 17: Majalah Swadaya September 2015

Kami berharap dengan dibangunnya Masjid Daarut Tauhiid di Gaza, Pales na, dapat mempermudah saudara kita sesama muslim dalam menjalankan ibadah salat berjamaah. Seper yang kita ketahui, banyak masjid-masjid di sana yang dihancurkan oleh zionis Israel.”

umat muslim itu bersaudara,” ujarnya.

Pada acara peletakan batu pertama Masjid

Daarut Tauhiid Indonesia di Gaza, Abdillah Onim

mewakili masyarakat Palestina menyatakan rasa

terima kasihnya. “Terima kasih kepada DPU Daarut

Tauhiid dan umat Islam di seluruh penjuru Nusan-

tara atas bantuan program pembangunan masjid

ini. Sudah 15 tahun lebih kami berharap ada masjid

di sini. Karena seperti yang kita lihat, kondisi masjid

beratap dan berdinding terpal. Bila musim panas

tiba, kita seperti berada di dalam oven. Sekarang

saja, suhu udara di Gaza mencapai 36 derajat cel-

cius, sangat panas,” ujar Abdillah Onim.

“Semoga pembangunan Masjid Daarut Tauhiid

Indonesia di Gaza ini segera selesai. Karena tidak

sedikit warga di sini yang harus menempuh perjala-

nan hingga satu kilometer dengan berjalan kaki,

melewati gurun berpasir untuk melaksanakan salat

berjamaah,” tuturnya.

Pembina DPU Daarut Tauhiid, KH. Abdullah

Gymnastiar (Aa Gym) menyampaikan ajakannya

kepada masyarakat untuk turut membantu pem-

bangunan masjid tersebut.“Bismillah, kita sudah

mulai membangun Masjid Daarut Tauhiid di Jalur

Gaza, Palestina. Ayo ikutan, jangan ketinggalan.

Berapa pun jumlahnya akan besar nilai di sisi Allah

dan mengalir melimpah pahalanya, aamiin,” kata Aa

Gym.

Bagi yang hendak berdonasi, bisa transfer me-

lalui BCA 777.0333.151 a.n DPU IS KHUSUS. Konfi r-

masi dan informasi bisa menghubungi 0815-4121-

3828 dan (0721) 5600-613. Klik website resminya

www.dpudt.org. Bila ada kelapangan waktu bisa

silaturahim ke kantor DPU Daarut tauhiid di Jalan

Gegerkalong Girang No.38 Bandung.

(Cristi Aningsih Sarif)

17

Page 18: Majalah Swadaya September 2015

galeriBatam: Ngaji on the Mall bagi umum di Mall Khazanah, Batam, Sabtu (4/7)

Bandung: Peringatan Hari Zakat Nasional ke-2 bersama Baznas, FOZ, dan LAZ di Kota Bandung, Selasa (14/7).

Semarang: Donasi BII Syariah kepada yatim dan dhuafa di Grasia, Semarang (11/7).

Semarang: Up grading santri karya DPU DT Semarang bersama ustaz Komarudin Chalil, Rabu (1/7).

Priangan Timur Pelatihdengan metode GENIM Pemberdayaan DPU DT Tasikmalaya, Selasa (7/7

Batam: Donasi Balai Pelatihan Kesehatan untuk program-

program DPU DT, Kamis (9/7).

Bandung : Miskyat DPU DT mengadakan Silaturahmi Anggota

se-Jawa Barat di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Ahad (9/8).

Bekasi: Launching Rumah Quran di Vila Mutiara Gading, Babelan, Bekasi, Ahad (28/6).

Bogor: Kegiatan pekanan belajar mengaji metode Aku bersama Abah Iman di kantor DPU DT Bogor, Selasa (30/6).

Jakarta: Bakti sosial di KaJakarta, Ahad (5/7).

18

Page 19: Majalah Swadaya September 2015

galeri

Pelatihan guru madrasah ENIM di Gedung

PU DT Priangan Timur, sa (7/7).

Palembang: Safari dakwah bersama Syekh Hamzah Mahmoud Abdilah Zibdeh di Masjid al-Aqobah 1 PT. Pusri, Palembang, Jumat (3/7).

Lampung: Mukernas Qurban Peduli Negeri di Bandar Lampung, Rabu-Kamis (29-30/7).

Yogyakarta Program Jelajah Santri di Dusun Puser, Kalibawang, Kulon Progo, Kamis (2/7).

Lampung: Pemberian bantuan al-Quran Braille dan sembako di Bandar Lampung,

Jumat (19/6).

Garut :Pembukaan program Tahfi dz Quran Unit DPU DT

Garut di Masjid Permata Hijau, Senin (6/7).

al di Kampus Unindra, Jakarta: Up grading marketing DPU DT Jakarta di Masjid al-Ikhlas, Selasa (7/7).

Jambi: Bantuan bagi anak yatim dan dhuafa hasil kerja sama dengan Tupperware di Pulau Pandan, Selasa (7/7).

Jambi: Pemberian santunan bagi tukang sapu di Kota Jambi bekerja sama dengan Tupperware, Selasa (28/7).

19

Page 20: Majalah Swadaya September 2015

kabarcabangsemarang

PROGRAM AIR BERSIH, SOLUSI KEMARAU PANJANG DI JAWA TENGAH

Bencana kekeringan sepertinya men-

jadi bagian yang tidak terpisahkan

dari Indonesia. Bencana ini menjadi

ancaman menakutkan bagi masyara-

kat, khususnya di daerah rawan air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana

menyatakan, kekeringan sudah melanda di se-

luruh wilayah Jawa Tengah. Diperkirakan akan

berlangsung hingga November 2015.

Dalam hal ini, Dompet Peduli Ummat

(DPU) Daarut Tauhiid menggulirkan beberapa

program sebagai solusi dari dampak kekerin-

Sebanyak tujuh kabupaten di Provinsi Jawa Tengah berstatus darurat kekeringan. Status ini disampaikan bupati masing-masing

wilayah, setelah adanya dua kecamatan di kabupaten tersebut yang warganya menderita kekeringan.

20

Page 21: Majalah Swadaya September 2015

gan di Jawa Tengah, yaitu:

Pengadaan air bersih: berupa penyediaan dan

penyaluran air bersih ke berbagai tempat/pelosok

daerah yang membutuhkan air bersih dengan mo-

bil tangki air.

Pengadaan pompa air: berupa pengadaan me-

sin pompa air di daerah yang ada sumber airnya,

tetapi sulit dijangkau atau kesulitan dialirkan ke

rumah warga.

Pembuatan water well: berupa pengadaan dan

pembuatan instalasi air bersih dengan membuat

sumur artetis.

Ada pun DPU Daarut Tauhiid cabang Semarang,

menjadikan program air bersih ini sebagai program

regular tahunan. Contohnya, pada 2014 yang lalu,

DPU Daarut Tauhiid mengadakan program air ber-

sih berupa penyediaan dan penyaluran air bersih

dengan tangki ke area sasaran di pelosok kampung.

Teknis pelaksanaannya, DPU Daarut Tauhiid

bersinergi dengan mitra dan donatur agar program

ini berkesinambungan, mengingat lamanya musim

kemarau. Butuh waktu, tenaga ekstra, dan biaya

besar, tapi DPU Daarut Tauhiid tetap berjuang agar

program ini berjalan maksimal.

Oleh karena itu, DPU Daarut Tauhiid mengajak

kerja sama lembaga lain (pihak perusahaan/in-

stansi) sebagai bagian dari implementasi CSR (Cor-

porate Social Responsibility). DPU Daarut Tauhiid

juga menerima bantuan donasi dari perseorang-

an. Semoga apa yang dilakukan untuk menolong

saudara kita yang diuji dengan kekeringan, men-

dapatkan balasan lebih baik dari Allah SWT. Aamiin.

(Andri Adi)

21

Page 22: Majalah Swadaya September 2015

kolomadeda

Oleh:

Melesat dengan Manajemen Waktu

Abdurrahman YuriDewan Pembina Yayasan Daarut Tauhiid

Ingat kematian

Dunia tempatnya beramal dengan waktu san-

gat terbatas. Bagi yang berharap selamat dunia

dan akhirat, maka sangat mempertimbangkan

modal utama berupa waktu.

Isi waktu dengan memperbaiki diri dan berbuat

terbaik.

Fastabiqul khairat

Sangat berbeda antara berjalan dengan lomba

jalan. Berjalan boleh jadi tanpa persiapan, na-

mun lomba jalan dengan persiapan memadai.

Berlomba dengan menggunakan waktu yang

sama (sedunia) untuk meraih prestasi.

Berdoa memohon kepada Allah agar amanah

dengan modal waktu yang diberikan.

Tenang dengan hidup terencana

Tentukan tujuan utama jangka panjang (den-

gan mohon pertolongan Allah SWT).

Apa tujuan utama.

Apa alasan utama dengan mengambil tujuan

tersebut.

Apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan

tersebut.

Buat rangkaian rencana jangka pendeknya dari

tujuan utama.

Tidak menunda.

Menguasai yang prioritas

Ukur prioritas berdasarkan risiko.

Buat prioritas 1, 2, dan 3.

Latih terus untuk tegas dalam prioritas.

Waspada dengan hal yang melalaikan

Nonton televisi, obrolan yang tidak berujung,

ponsel, internet, hobi yang tidak jelas.

Siapkan berbagi dengan delegasi

Latih kemampuan mendelegasikan pekerjaan.

Tiga kata hebat, MAAF, TOLONG, dan TERIMA

KASIH (jazakallah khairan).

Berani mengatakan ‘tidak’

Terhadap pekerjaan atau ajakan yang dapat

merusak manajemen waktu yang sudah diban-

gun.

Kenali waktu produktif

Produktif untuk belajar, baca, dan menghafal

Quran, saat produktif untuk silaturahim, beker-

ja, beres-beres rumah, produktif dengan kelu-

arga, olahraga.

Tetapkan waktu di setiap kegiatan/aktivitas.

Siapkan rencana kedua

Kita punya rancana dan Allah pun punya ren-

cana. Tentu saja rencana Allah jauh lebih baik

dan sempurna.

Buat rekomendasi untuk perbaikan manajemen

waktu

Dengan evaluasi manajemen waktu harian,

mingguan, bulanan, dan tahunan.

10 TIPS MENGGUNAKAN WAKTU DENGAN BAIK:

22

Page 23: Majalah Swadaya September 2015

seputarislam

Riba Meminjam Uang di Bank Konvensional

Oleh:

Pak kiai, puasa Sya’ban itu yang benarnya

tanggal berapa? Mengapa ada yang tanggal 1, 2,

3? Saya jadi bingung.

51E61xxx

Puasa Sya’ban sama dengan puasa di bulan selain

Ramadan.

Meminjam uang di bank konvensional itu apa-

kah termasuk riba, pak kiai?

+6285640953xxx

Ada potensi-potensi riba atau syubhat. Pilih sya-

riah, kecuali kalau terpaksa.

Bolehkah mengobati luka sariawan ketika

berpuasa dengan menggunakan obat tetes, ter-

masuk juga untuk berkumur-kumur?

+6285624163xxx

Asalkan tidak termakan, atau masuk ke tenggoro-

kan, maka puasa tidak batal.

Pak kiai, apakah sebelum sahur ketika bu-

lan Ramadan boleh salat tahajud? Apakah sunah

tarawih sama dengan sunah tahajud?

+6281910356xxx

Salat tahajud dan salat tarawih sama-sama salat malam.

Bedanya tahajud dilakukan di bulan apa saja di akhir malam,

sedangkan tarawih hanya di bulan Ramadan. Boleh dilakukan

pada awal malam, tengah malam, atau akhir malam.

Apa benar setelah salat witir tidak boleh me-

lakukan tahajud pada malam harinya? Mohon

penjelasannya.

+6285794304xxx

Salat witir itu penutup salat malam, baik itu

tarawih maupun tahajud. Karena sudah ditutup maka

tidak ada salat malam lagi. Tapi boleh melakukan salat

lain selain tahajud atau tarawih.

Pak kiai, bacaan ‘Lailaha illa anta subhanaka inni

kuntu minadzalimin’, doa itu untuk apa? Lalu, apa-

kah salat tarawih boleh dikerjakan sendirian?

+6285624163xxx

Lailaha illa anta subhanaka inni kuntu minadza-

limin, itu doa Nabi Yunus dan baik dijadikan doa kita

yang isinya pengakuan atas dosa. Tujuannya memo-

hon ampunan kepada Allah SWT. Bisa dilakukan seba-

gai pengantar permohonan ampun atau pengantar

berdoa. Salat tarawih boleh dilakukan sendiri-sendiri

(munfarid) atau dengan berjamaah.

Saya pernah punya kenalan cewek dan kita

berpacaran. Tapi saya berbohong, saya mengaku

orang punya, nama saya pun disamarkan. Dia be-

nar-benar cinta dan sayang sama saya. Saya juga

sama. Tapi, saya malu dengan kebohongan saya,

karena saya hanya orang biasa. Apa yang harus

saya lakukan?

+6285759826xxx

Anda telah berbohong kepada seseorang. Berarti

Anda berdosa kepada Allah dan berdosa kepada yang

bersangkutan. Anda wajib membebaskan dosa tersebut

dengsn jalan meminta maaf kepada yang bersangkut-

an, dan memohon ampun (bertobat) kepada Allah SWT.

Selanjutnya Anda harus memperbanyak amal saleh dan

berterus terang apa adanya kepada yang bersangkutan,

sebelum Anda melakukan pinangan (khitbah) kepada

yang bersangkutan.

Pak kiai, apa saja syarat-syarat hewan akikah?

Mohon jawabannya.

+6285317906xxx

Hewan akikah itu sama dengan hewan untuk kur-

ban kambing atau biri-biri. Untuk akikah syaratnya le-

bih ringan dibandingkan dengan hewan kurban. Cara

pendistribusiannya juga lebih longgar.

Prof. Dr. KH. Miftah Faridl

Dewan Syariah DPU Daarut Tauhiid dan Ketua MUI Kota Bandung

Konsultasi: SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357

23

Page 24: Majalah Swadaya September 2015

Ninih Muthmainnah

Oleh:

Gelisah karena Melanggar Janji

curhatmuslimah

Teteh, bagaimana menyikapi suami yang ti-

dak mau membaca al-Quran? Lalu bagaimana

menyikapi utang yang belum kunjung selesai

dicicil karena suami kerjaannya tidak tetap, dan

dia tidak mau tahu dengan utang-utang saya?

Hamba Allah

Saudariku, terlaksananya membaca al-Quran

dipengaruhi beberapa faktor, selain dari kemauan

juga harus memiliki ilmu membaca Quran. Misalnya

hafal huruf hijaiyah, bisa membaca rangkaian kata,

juga ditambah ilmu tajwidnya. Di sisi lain, pemaha-

man seseorang terkait dengan membaca Quran

adalah perintah Allah SWT.

Tugas bagi seorang muslim ketika melihat

kelalaian dari muslim yang lain adalah saling me-

nasihati dan mengingatkan dengan ahsan (baik).

Apalagi seseorang itu suami, maka teruslah mengin-

gatkan untuk mencoba membiasakan membaca al-

Quran. Jika pun ada kendala dari ketidakmampuan

membaca, maka belajarlah sedikit demi sedikit. Hal

yang penting juga adalah terus mendoakan agar

Allah melembutkan hati suami dan tergerak untuk

melaksanakan seluruh perintah-Nya.

Terkait dengan utang, saudariku, Rasulullah per-

nah mencontohkan untuk berdoa yang diriwayatkan

oleh Abu Said al-Khudhri bertutur, “Pada suatu hari Ra-

sulullah masuk masjid. Tiba-tiba ada seorang sahabat

bernama Abu Umamah sedang duduk di sana. Beliau

bertanya, ‘Wahai Abu Umamah, mengapa aku melihat

kau sedang duduk di luar waktu salat?’ Ia menjawab,

‘Aku bingung memikirkan utangku, wahai Rasulullah.’

Beliau bertanya, ‘Maukah aku ajarkan kepadamu se-

buah doa yang apabila kau baca maka Allah akan

menghilangkan kebingunganmu dan melunasi

utangmu?’ Ia menjawab, ‘Tentu, wahai Rasulullah.’ Be-

liau bersabda, ‘Jika kau berada di waktu pagi maupun

sore hari, bacalah doa:

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung ke-

pada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlin-

dung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku

berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir.

Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan

utang dan kesewenang-wenangan manusia.”

Kata Abu Umamah, ‘Setelah membaca doa ter-

sebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku

dan membayarkan lunas utangku.’” (HR. Abu Dawud)

Doa ampuh yang diajarkan Nabi saw kepada

Abu merupakan doa untuk mengatasi masalah

utang berkepanjangan. Di dalam doa tersebut, ter-

dapat beberapa permohonan agar Allah SWT me-

lindungi seseorang dari beberapa masalah dalam

hidupnya. Dan segenap masalah itu ternyata sa-

ngat berkorelasi dengan keadaan seseorang yang

sedang dililit utang.

Selain terus berdoa agar Allah memudahkan

segala urusan, satu hal yang perlu diperhatikan

adalah ketaatan terhadap seluruh aturan Allah

dalam rangka memperbaiki hubungan kita den-

gan-Nya.Terkadang kita sering melalaikan perintah

Allah SWT atau bahkan meninggalkan tanpa rasa

bersalah seolah dosa itu kecil. Namun, jika banyak

kelalaian yang dilakukan, maka dosa itu pun akan

menggunung.

Aturan Allah itu adalah pedoman yang me-

nyelamatkan kita dunia-akhirat. Aturan Allah

memiliki keterikatan satu sama lain, sehingga

kita tidak bisa mengambil aturan yang satu dan

membuang aturan yang lain. Kesulitan yang dih-

adapi manusia datang ketika ada salah satu atau

bahkan seluruh aturan Allah dilanggar, sehingga

ketaatan pada hukum/aturan Allah harus benar-

benar diperhatikan. Semoga Allah memberikan

jalan yang terbaik untuk menyelesaikan semua

urusan saudariku. Aamiin.

Teteh, saya dulu pernah pacaran, tetapi ti-

dak direstui oleh orangtua. Sewaktu menjalin

Ninih MuthmainnahKetua Dewan Pembina Yayasan Daarul Muthmainnah

SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357

24

Page 25: Majalah Swadaya September 2015

hubungan tersebut, saya banyak mengucap jan-

ji demi Allah untuk tetap setia, sampai rela tidak

diberi rezeki oleh Allah bila berkhianat kepadan-

ya. Ternyata, saya memang tidak berjodoh den-

gannya. Sekarang saya sudah menikah dengan

orang lain, begitu pun dia. Bagaimana caranya

ya Teh agar hati saya bisa tenang dan tidak pu-

nya beban, karena saya juga ingin diberikan

rezeki anak dari Allah?

291B7xxx

Berjanji itu harus ditepati dan melanggar janji

berarti berdosa. Bukan sekadar berdosa kepada

orang yang kita janjikan, tetapi juga kepada Allah.

Dasar dari wajibnya kita menunaikan janji yang

telah kita berikan antara lain:

a. Perintah Allah SWT dalam al-Quran.

Allah SWT telah memerintahkan kepada setiap

muslim untuk melaksanakan janji-janji yang pernah

diucapkan.

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila

kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan

sumpah-sumpah itu, sesudah meneguhkannya, se-

dang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu.

Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu per-

buat.” (QS. an-Nahl [16]: 91)

“Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sump-

ahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menye-

babkan tergelincir kaki sesudah kokoh tegaknya, dan

kamu rasakan kemelaratan karena kamu mengha-

langi dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar.”

(QS. an-Nahl [16]: 94)

b. Hukuman bila melanggar janji/sumpah.

“Allah tidak menghukum kamu disebabkan

sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud, tetapi

Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah

yang kamu sengaja, maka kaff arat sumpah itu, ialah

memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari

makanan yang biasa kamu berikan kepada keluar-

gamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau

memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak

sanggup melakukan yang demikian, maka kaff arat-

nya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah

kaff arat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah.

Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah mene-

rangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu

bersyukur.” (QS. al-Maidah [5]: 89)

Dari ayat tersebut bisa diambil beberapa keten-

tuan hukum, antara lain:

1. Tidak semua pelanggaran atas sumpah itu di-

ancam dengan hukuman. Karena ada jenis sumpah

tertentu yang dinilai oleh Allah sebagai sumpah

yang main-main saja.

2. Apabila seseorang melanggar sumpah yang

disengaja, maka harus ditebus dengan beberapa

alternatif yaitu:

Memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu

dari makanan yang biasa kamu berikan kepada ke-

luargamu, atau

Memberi pakaian kepada mereka, atau

Memerdekakan seorang budak.

Barang siapa tidak sanggup melakukan yang de-

mikian, maka kaff aratnya puasa selama tiga hari.

25

Page 26: Majalah Swadaya September 2015

SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357

26

Dr. Tauhid Nur Azhar, M.Kes Akademisi, peneliti, penulis buku, trainer, konsultan, dan pendiri Fakultas Kedokteran Unisba

Oleh:

hidup bugar & Konsultasi

BODHO KUPAT, MAKNA DARI SEBUAH KETUPATKETUPAT. Siapa yang tidak hafal dengan makanan yang satu ini? Namun, jangan salah sangka makanan yang satu ini hanya sejenis varian sederhana dari upaya manusia memenuhi kebutuhan zat patinya. Memang benar kandungannya hanya beras, meski ada juga berasnya adalah ketan. Dibungkus dengan keterampilan khusus untuk menjalin bentukan geometris tertentu (belah ketupat), lalu sekadar dikukus.

357

n

n h

Page 27: Majalah Swadaya September 2015

Sebagai jarwa dhosok-keratabasa idiom kupat pun dapat diar kan sebagai akronim dari “ngaku lepat” alias mengakui kelemahan sebagai bagian dari fi trah manusia yang tak luput dari kesalahan saat nafsu diperturuntukan. Puasa dan ibadah di dalamnya adalah upaya penyadaran mandiri yang kemudian dikemas rapi dalam sebuah “ngaku lepat” yang punya ar hadir kembali dalam bentuk yang fi tri

27

Jangan salah pula, ketupat punya makna

dalam terkait dengan nilai luhur manusia

dalam memaknai jati dirinya. Tradisi ketupat

atau kupat memang hanya dikenal di komu-

nitas muslim Nusantara, termasuk para tetangga

kita Melayu Malaysia, Singapura, dan Brunei Darus-

salam di Kalimantan Utara sana. Justru di sinilah

uniknya kupat, dibuat secara sederhana, dipadukan

dengan apa saja bisa nikmat terasa.

Saudara-saudara kita suku Bugis dan orang

Gowa Mangkasara menggunakan kupat sebagai te-

man makan Coto, meski ada varian beras lain yang

dibentuk menjadi burasa. Sementara para akang

dan teteh dari Singaparna memadukannya dengan

saus kacang, tahu, toge, dan kurupuk lalu menye-

butnya kupat tahu. Ada lagi kupat sayur dengan

kuah kari bersantan dan beragam jenis kupat lain-

nya dengan pendamping yang berbeda-beda.

Hal yang jamak dijumpai di hari raya Idul Fitri

adalah kupat yang disandingkan dengan opor

ayam, sambal goreng hati, dan bubuk kedelai di

pelaminan piring yang tersaji menggoda hampir

di setiap meja. Pada hari fi tri itu, kupat menjadi

primadona, bersama dengan kue-kue Belanda sep-

erti kaastengel, nastar, dan kacang mente, dia akan

menjadi tamu utama lambung kita. Bahkan di Mad-

ura, kupat punya hari raya. Tidak ada salat Ied-nya,

akan tetapi tidak kalah gegap gempitanya. Demiki-

an pula di sebagian wilayah Jawa, kupat adalah raja,

tanda, atau benda sarat makna.

Nah, hal ini tentu saja harus “dibaca” sebagai

sebuah produk sintesis budaya. Dalam hal ini, ma-

nusia selalu menyimbolkan nilai-nilai yang diyaki-

ninya dalam serangkaian pertanda. Sesungguhnya

bagi kaum spiritualis Jawa yang menjunjung tinggi

konsep manunggaling kawula gusti dalam bentan-

gan alam raya, beras atau nasi adalah perlam-

bang nafsu manusia.

Hawwah atau waduk adalah lambung dan

perut manusia yang tak pernah terpuaskan dan

selalu menuntut untuk diperturuntukan. Maka,

beras atau nasi adalah “emas nafsu” yang akan

selalu diperebutkan, diperjuangkan, dan dike-

jar sampai kapan pun dan di mana pun selama

manusia itu masih bernyawa. Bahasa psikolog-

inya, nasi adalah bagian dari respons defensif

hakiki, respons untuk bertahan hidup. Dengan

demikian, dia akan selalu diminati dan dicari.

Namun, nasi pun dapat mengaburkan ke-

waskitaan hati; membuat jiwa kehilangan orientasi,

frustasi, dan terbelenggu dalam pusaran kebutuhan

badani. Maka, beras atau nasi meski perlu, dan bah-

kan jadi syarat untuk hidup, tidak boleh dijadikan

Tuhan yang berkehendak mengatur kehidupan. Dia

harus dibungkus oleh “jatining nur” alias janur alias

cahaya kesejatian diri; atau kerap pula diasosiasikan

dengan hati nurani. Maka, nasi yang dibungkus oleh

hati akan indah, presisi, tepat proporsi, dan hadirkan

keselarasan duniawi-surgawi.

Sebagai jarwa dhosok-keratabasa idiom kupat

pun dapat diartikan sebagai akronim dari “ngaku

lepat” alias mengakui kelemahan sebagai bagian dari

fi trah manusia yang tak luput dari kesalahan saat naf-

su diperturuntukan. Puasa dan ibadah di dalamnya

adalah upaya penyadaran mandiri yang kemudian

dikemas rapi dalam sebuah “ngaku lepat” yang punya

arti hadir kembali dalam bentuk yang fi tri.

an

Page 28: Majalah Swadaya September 2015

KONSULTASI KESEHATAN

KECANDUAN MI INSTAN

Remaja 17 tahun yang ingin naik berat badan,

sebenarnya saya perlu mengetahui terlebih dahulu

berat badan dan tinggi badan saat ini. Sehubungan

dengan tinggi dan berat adalah variabel utama

dalam proses menghitung Berat Badan Relatif (BBR)

dan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang hasilnya dapat

menggambarkan posisi berat badan dan tinggi

badan ideal. Demikian pula untuk jumlah asupan

ideal. Semua bergantung pada hasil penghitungan

BBR dan IMT.

Faktor lain yang dapat menjadi pertimbangan

adalah jenis kelamin dan aktivitas (ringan-sedang-

berat). Sebagai gambaran, jika aktivitas kita ter-

golong berat sedangkan asupan kalori protein

tidak seimbang dengan kebutuhan, akan ada po-

tensi berat badan berkurang. Demikian pula seba-

liknya. Sementara untuk kandungan nutrisi pada

asupan juga perlu diperhatikan. Keseimbangan

antara jumlah karbohidrat dengan sumber protein,

lemak, mineral, dan serat harus terpenuhi.

Keberadaan fl ora normal atau bakteri baik di

saluran cerna juga dapat membantu mengoptimal-

kan proses pencernaan. Dengan demikian, men-

gonsumsi pre dan pro biotik pada dasarnya baik

dan perlu untuk saluran cerna. Keberadaan serat

mikro yang berasal dari rumput laut (agar-agar),

sayur, buah, dan biji-bijian juga dapat membantu

memelihara metabolisme tubuh. Kemampuan se-

rat mikro dalam berikatan dengan garam empedu

terbukti dapat menurunkan kadar lemak darah.

Selain faktor nutrisi, perlu diperhatikan juga

soal olahraga dan gerak. Kebiasaan bergerak dan

berolahraga secara rutin terbukti mampu men-

goptimalkan fungsi biokimiawi tubuh yang antara

lain ditandai dengan baiknya ekspresi dari resep-

tor insulin. Maka, asupan yang sehat dan olahraga

yang tepat dapat mengoptimalkan berbagai fungsi

tubuh.

Dokter, saya seorang remaja berusia 17 tahun. Selama ini saya mengalami

masalah dengan menaikkan berat badan. Padahal, saya sudah merasa

mengonsumsi makanan yang baik. Apakah ada masalah dengan pencernaan

saya? Jika ada, mohon solusinya.

+6289695081xxx

28

antara jumlah karbohidrat dengan sumber protein, tubuh.

22888

Page 29: Majalah Swadaya September 2015

Dokter, bagaimana caranya menghilangkan

bekas noda hitam di kaki bagian betis, bekas

sakit gatal dahulu? Mohon solusinya Dok.

+6281295042xxx

Noda hitam di kulit bekas luka sesungguhnya

adalah hiperpigmentasi yang terjadi akibat ad-

anya proses penyembuhan luka. Kondisi ini dapat

diatasi dengan pemberian salep atau krim pemutih

yang mengandung retinol A dan alfa tokoferol. Ada

pun untuk pengobatan secara alamiah, kita dapat

menggunakan pula jeruk dan mentimun yang

dibuat menjadi semacam masker dan dapat dioles-

kan di daerah hiperpigmentasi.

Dok, bagaimana caranya menghilangkan

singkayo di kulit? Adakah bahan dan cara alami

untuk menghilangkannya?

+6285755048xxx

Striae gravidarum (SG) atau kerap disebut sing-

kayo dapat dicegah dengan manajemen berat

badan selama kehamilan. Normalnya pada sembi-

lan bulan kehamilan berat badan tidak naik lebih

dari 11 kg. Kenaikan berat badan yang mendadak

akan mengakibatkan regangan pada kulit daerah

abdomen yang timbulkan SG.

Penanganan saat kehamilan berlangsung,

dapat dilakukan dengan menggunakan krim

pelembab yang mengandung vitamin E. Sedang-

kan setelah proses persalinan dapat diberikan krim

anti stretch mark yang antara lain mengandung hi-

droksi prolin, vitamin E, dan ekstrak pegagan atau

Centella asiatica. Kita pun dapat mengolesinya den-

gan minyak zaitun secara rutin.

Pak Dokter, bagaimana mengatasi kecan-

duan mi instan. Saya bisa mengonsumsi 2-3

bungkus per hari? Apa pula efeknya bagi ke-

sehatan tubuh? Terima kasih.

+6281311244xxx

Kecanduan mi instan, 3-4 bungkus per-

hari. Jika konsumsi ini bagian dari upaya

pemenuhan kebutuhan kalori dan nutrisi

harian, tentu tidak dapat dikatakan sebagai

adiksi atau kecanduan. Mungkin tidak ada

makanan pensubstitusi atau pengganti yang

dapat dikonsumsi. Namun, ada baiknya ber-

variasilah dalam memilih makanan dan kede-

pankan konsep gizi seimbang.

Keberadaan unsur protein, lemak, vitamin,

dan mineral serta serat mikro dalam makanan

amat penting. Jadi kalau mi instan dilengkapi

dengan sayur mayur, telur, atau ditambah

ayam, sebenarnya cukup sehat.

Proses pembuatan mi instan yang diga-

gas oleh Momofuku Endo sebenarnya ada-

lah mengawetkan mi basah dengan cara

dikeringkan. Jadi semestinya tidak ada zat

yang berbahaya di sana. Tetapi pola kon-

sumsi kita yang monoton dan berprinsip

asal enak, murah, serta banyaklah yang

membuat pola itu tidak sehat. Apalagi jika

garam dan penyedap rasa diberikan dalam

jumlah berlebih. Kalau bisa pilihlah makan-

an segar dengan jenis yang beragam. Bu-

kankah kita punya lotek, gado-gado, pecel,

atau pun lontong sayur yang tidak mahal-

mahal amat.

29

Page 30: Majalah Swadaya September 2015

Lukman Syarief (Alumnus Siswa SMA Angkasa Bandung)

Oleh:

SEDEKAH TUJUH RIBU PENYELAMATKU

HARI itu seharusnya aku bekerja di sebuah stand makanan kecil. Tapi kuambil cuti, karena ajakan dari teman-teman

sekolah yang hendak menyelesaikan foto angkatan. Aku pun bangun dan melakukan aktivitas seperti biasa. Tidak terpikir mengalami peristiwa yang nyaris membuatku masuk rumah

sakit, bahkan merenggut nyawa.

penasahabat

kecil. Tapi kuambil cuti, karena ajakan dari teman-teman sekolah yang hendak menyelesaikan foto angkatan. Aku pun bangun dan melakukan aktivitas seperti biasa. Tidak terpikir mengalami peristiwa yang nyaris membuatku masuk rumah

sakit, bahkan merenggut nyawa.

Tepat jam 09.00 WIB, aku berkumpul

bersama teman sekelas di depan seko-

lah. Kami semua sepakat lokasi foto di

Cikole, Lembang. Namun, ada bebera-

pa teman yang datang terlambat. Aku pun me-

mutuskan menunggu mereka di masjid seko-

lah. Di masjid itu, aku menunaikan salat Dhuha

dan bersedekah ala kadarnya, Rp7.000,-

Setelah semuanya berkumpul, ternyata

ada beberapa teman akhwat (perempu-

an) yang belum memiliki tebengan.

Hal ini membuat beberapa ikh-

wan (laki-laki) menyediakan

boncengan untuk me-

reka. Pun halnya aku.

Meski hati kecil ini

menolak, tapi terpak-

sa aku membonceng

mereka.

Singkat cerita,

kami menuju lokasi

yang disepakati.

Jalanan yang dile-

wati menyuguh-

kan pemandangan

yang elok, agak

lengang, dan

berkelok. Aku

30

Page 31: Majalah Swadaya September 2015

sangat menikmati perjalanannya, karena sangat

berbeda dengan di Bandung yang sering macet.

Saking senangnya, aku sampai lupa keselamatan

berkendara. Kupacu motor sekencang mungkin

di jalanan berkelok itu, layaknya pembalap motor

profesional.

Ketika melewati sebuah tikungan, tiba-tiba

aku hilang keseimbangan. Ban belakang motor

bergoyang dengan kerasnya. Saat itu yang ter-

pikir aku pasti jatuh dengan kecepatan tinggi.

Tapi alhamdulillah, Allah menyelamatkanku. En-

tah bagaimana, aku tidak terjatuh. Padahal den-

gan kondisi seperti itu, biasanya pasti terjatuh

dan mungkin menabrak mobil atau motor dari

arah lain. Jika ini yang terjadi, aku dan temanku

bisa dipastikan terbaring di rumah sakit atau

malah meninggal di tempat.

Aku belum menyadari ternyata ban belakang

motorku bocor. Aku baru sadar setelah melewati

beberapa tikungan, dan mengalami hal serupa.

Namun tetap tidak terjadi apa-apa, karena boleh

jadi Allah Yang Mahaberkehendak masih melind-

ungi.

Setelah menyadari ban motor belakangku

bocor, aku lalu mencari bengkel sembari berpi-

kir, “Kok aneh ya, seharusnya aku terjatuh tapi

mengapa tidak terjatuh?” Tiba-tiba terbersit di

pikiranku ada amalan yang kulakukan dan mem-

buat Allah menjaga aku dan temanku itu. Amalan

tersebut adalah sedekah yang kulakukan ketika

selesai salat Dhuha di masjid sekolah. Meskipun

secara nominal terbilang kecil, hanya Rp7.000,-,

tapi aku percaya itulah penyebabnya. Karena bu-

kankah salah satu manfaat sedekah adalah me-

nolak datangnya bala’ atau musibah? Terima ka-

sih Ya Allah atas pertolongan yang telah Engkau

berikan.

Amalan tersebut adalah sedekah yang

kulakukan ke ka selesai salat Dhuha di masjid

sekolah. Meskipun secara nominal terbilang kecil, hanya Rp7.000,-, tapi aku percaya itulah penyebabnya. Karena bukankah salah satu

manfaat sedekah adalah menolak datangnya bala’ atau musibah?

Terima kasih Ya Allah atas pertolongan yang telah

Engkau berikan

31

Page 32: Majalah Swadaya September 2015

info&kuissahabat

Sumawilaga, putra dari Lucky Rahman dan Ai Rita Sofi a, cucu dari Hj. Ade Suryati (Koordinator Donatur DPU DT Bandung), pada 4 Juli 2015 di Bandung.

Abdurrahman Ra’uf, putra dari Hafi izhullah dan Astri Rahmayanti (Redaktur Majalah Swadaya), pada 27 Juli 2015 di Bandung.

INFAQZAKAT

KANTOR PUSATJl. Gegerkalong Girang No. 32 Bandung 40153Telp./Fax. 022-2021861, 2021862Website: www.dpu-daaruttauhiid.org

KANTOR CABANG DPU DAARUT TAUHIID & REKENING:

JAKARTAKomplek Depkes Blok B No. 16 B Pasar Minggu, Jakarta SelatanTelp/Fax. 021-7823039, Hotline. 021-99966498 Rek: Bank CIMB Syariah 5200 1004 69000 a/n. DPU Daarut Tauhiid

BOGORJalan Johar Raya, Ruko Perum Johar Grande No. 3 Taman Cimanggu, Tanah Sareal, BogorTelp/Fax. 0251-8358441

Rek: BNI Syariah 009-1540-948 a/n. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

TASIKMALAYAJalan Ir. H. Juanda Komplek Juanda Offi ce Center No. 4, Tasikmalaya Telp. 0265-7296890Rek: BSM 700-8274-163 a/n. DPU DT Priangan Timur

YOGYAKARTAJalan KH. Agus Salim No. 56 A Notoprajan, Ngampilan, D.I.YTelp. 0274-6560086Rek: BSM 700-5029-958 a/n. DPU DT Yogyakarta Zakat

SEMARANGJalan Sriwijaya No. 130, SemarangTelp. 024-8444272Rek: Mandiri Syariah 700.793.4836 a/n. daarut tauhiid

SOLOJalan Setiabudi No. 110, SoloTelp. 024-8444272Rek: Mandiri Syariah 700.793.4836 a/n. daarut tauhiid

LAMPUNGJalan Terusan Way Semangka No. 42 Pahoman, Bandar LampungTelp. 0721-5600613Rek: Bank Mandiri 114 000 571 7726 a/n. DPU DT Lampung

PALEMBANGJalan Mayor Salim Batubara Lorong Lebak Rejo No. 3 Sekip Jaya, PalembangTelp/Fax. 0711-7390009, 812763Rek: BSM 700-3146-361 a/n. DPU DT Palembang Zakat

BATAMJalan Suprapto No. 10, Ruko Pemda 2, Batuaji, Batam

Telp. 0778-361944Rek: BMI 4130.0022.77 a/n. Zakat dpu dt

JAMBIJalan Jenderal Sudirman (depan Polda) No. 02 A RT 29 Kel. Tambaksari, Kec. Jambi SelatanTelp. 0823 7746 4808Rek: BNI Syariah 30301-30307 a/n DPU Daarut Tauhiid Zakat

GARUT:Jalan Ranggalawe No. 72, GarutTelp. 0822 171 80001Rek: Bank Muammalat 104.000.6758 a.n dpu dt priatim

BEKASI:Jalan Raya Candrabaga C Blok AQ No. 6 A, Kab. BekasiTelp. 0812 8063 6868Rek. Mandiri 15600-267-88788 a.n yayasa n fi krul akbar

DifabelCarePEDULI KEMANUSIAAN

CP. P Bambang Aji

Per orang Rp 200.000

1 Kursi Roda Rp 2.000.000

INVESTASI AMAL

0819 1020 6855

infosahabat

pada 30 Juli 2015 di Purbalingga.

(Santri karya DPU DT Semarang)

(Santri karya DPU DT Semarang)

Vita Febriarini

Aji Setyawan

R. Kenzi Rasyid Pradipta

Muhammad Salman Dengan

MenikahMelahirkan

5300.10025.1003

32

Page 33: Majalah Swadaya September 2015

serbaserbi

TERNYATA stroberi bisa digunakan memutih-

kan gigi. Caranya, hancurkan satu buah stroberi

menggunakan garpu. Tambahkan baking soda,

lalu aduk rata. Setelah diaduk, gosoklah gigi de-

ngan campuran tersebut dan tunggu selama

3-5 menit. Kemudian gosok gigi dengan pasta

gigi biasa dan kumur-kumur. Itulah cara memu-

tihkan gigi secara alami. Gunakan dua kali sehari

untuk hasil yang maksimal.

MUSEUM Lourve merupakan penyimpanan

berbagai benda berharga milik Prancis. Selain

lukisan Monalisa, ada lukisan karya Ugolino ber-

judul “The Virgin and The Child.” Dalam lukisan

itu tampak Bunda Maria menggendong bayi-

nya. Yang mencengangkan, jilbab yang dipa-

kai Bunda Maria terdapat tulisan Arab Pseudo

Kufi c. Setelah diteliti oleh peneliti Arab World

Institute, ternyata tulisannya adalah “Laa Ilaaha

Illallah”.

MESKI pertentangan Islam terus bergulir, tapi

Islam tetap eksis di negeri Romawi. Hal ini ter-

bukti dengan keberadaan Masjid Agung Roma

yang merupakan simbol dan kebanggaan mus-

lim di sana. Masjid Agung Roma ada di utara

Kota Roma. Berjarak 5 kilometer dari inti kota

yang paling bersejarah di Roma. Uni Komunitas

Islam Italia (UCOI) menyatakan sebanyak 150

ribu warga Italia memeluk Islam pada 2015. Al-

hamdulillah.

MENURUT Dr. Sindre Rolstad, seorang psiko-

log Swedia, ada hubungan erat antara aktivitas

menulis dengan upaya mencegah penurun-

an fungsi otak, yaitu demensia (pikun). Secara

fungsi organ tubuh, otak bekerja berbeda de-

ngan organ fi sik lain, seperti tangan dan kaki.

Otak memerlukan pekerjaan yang variatif, tidak

monoton, dan bersifat menantang. Salah satu

pekerjaan itu adalah menulis.

MEMUTIHKAN GIGI DENGAN STROBERI

JILBAB BUNDA MARIA

INILAH MASJID TERBESAR DI ITALIA

MENULIS AGAR TIDAK PIKUN

33

Page 34: Majalah Swadaya September 2015

Oleh:

Mandiri Itu Mulia

kolom aa gym

SAUDARAKU, kemuliaan (izzah) itu diberikan Allah SWT kepada yang

mandiri. Seperti anak-anak yang mandiri cenderung lebih disegani

dari anak-anak manja. Begitu juga halnya remaja mandiri lebih tinggi

kemuliaannya di sisi Allah. Masjid yang mandiri lebih disegani daripada

masjid yang terus-menerus tergantung kepada makhluk. Tentu saja

sebuah bangsa yang mandiri juga lebih disegani.

Kemandirian adalah salah satu yang mem-

buat seseorang dimuliakan Allah. Tidak

bisa dipungkiri, manusia membutuhkan

orang lainnya. Tetapi jangan pernah me-

nikmati membebani orang lain. Contohnya dalam

mencukur rambut.

Misalkan, kita minta tolong teman yang men-

cukur. Sebetulnya, pada saat yang sama, kemuliaan

kita sudah turun. Kecuali kalau kita membayarnya.

Mungkin teman kita tidak mau dibayar. Katakan ke-

padanya kalau, “Ini bukan bayaran, tapi ini adalah

rezeki dari Allah untuk saudara.” Sehingga izzah kita

naik lagi.

Mungkin ada kalanya kita tidak punya pilihan.

Tapi ingat, jika kita terus menerus menjadi beban,

maka kita akan kehilangan izzah. Kalau kita menge-

luarkan uang untuk menjaga kehormatan di jalan

Allah, yakinlah tidak rugi dan rezeki kita juga akan

diganti oleh-Nya.

Kalau pun kita memang terpaksa harus mem-

bebani orang lain, maka balaslah, dan kalau bisa

dengan kebaikan yang lebih. Bulatkan tekad bah-

wa: “Saya harus membalas budi.” Tidak ada enaknya

kalau kita menjadi beban bagi orang. Karena itu ti-

dak sesuai dengan jalan kemuliaan.

Rasulullah saw adalah orang yang mandiri. Be-

tapa kemandirian Rasul bisa dirasakan sejak saat

masa kecil. Beliau yang melihat langsung kematian

sang ibu, dalam perjalanan pulang dari berziarah

di makam sang ayah. Rasul dibantu Barakah al-

Habsyiyyah atau Ummu Aiman mengantar kem-

bali jenazah sang ibu dari tengah padang pasir. “Dia

(Barakah) adalah ibuku setelah ibuku,” kata Rasul.

Dan pada waktunya, anak Barakah, yakni Usamah

bin Zaid, pun begitu beliau cintai dan sering beliau

pangku.

Jadi, semakin tinggi derajat seseorang di sisi Al-

lah SWT, sebetulnya dia semakin tidak mau tergan-

tung kepada selain-Nya. Sekecil apa pun akan men-

jaga hati. Karena itu, kemandirian ini sama sekali

tidak menjadikan kita sombong dan ujub.

Kemandirian merupakan salah satu hikmah dari

asma Allah, al-Qayyuum. Yang Mahaberdiri Sen-

diri. Allah tidak membutuhkan sesuatu pun dalam

mengurus semesta ini. Sedangkan kita, semandiri

apa pun pasti tetap membutuhkan sesuatu. Allah

yang terus-menerus mengurus kita. Dan semua

amal ibadah yang kita lakukan adalah untuk diri

kita sendiri. Mari jaga kemuliaan kita di sisi Allah,

dengan membangun kemandirian dan terus mem-

perbanyak kebaikan.

KH Abdullah Gymnastiar

Pemimpin Pesantren Daarut Tauhid

34

Page 35: Majalah Swadaya September 2015
Page 36: Majalah Swadaya September 2015