Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

20
Faris Assegaf MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN YANG SETARA Dita Indah Sari BERJUANG DEMI BURUH: DARI JALANAN SAMPAI PEMERINTAHAN MENJALIN KEMBALI KEBERSAMAAN PEKERJA TERMINAL PETIKEMAS 04 13 14 SPJICT Mendukung Manajemen Tingkatkan Kompetensi Pekerja HADAPI PERSAINGAN TERMINAL PETIKEMAS Serikat Pekerja (SP) JICT mendukung setiap langkah manajemen mening- katkan kompetensi pekerja. Bukan hanya tentang produktivitas semata, tapi persiapan bagaimana menghadapi era persaingan pelabuhan.

description

Menyajikan berbagai informasi seputar aktivitas Serikat Pekerja JICT. Terbit setiap dua bulan sekali.

Transcript of Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

Page 1: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

Faris Assegaf

MEWUJUDKAN KESEJAHTERAANYANG SETARA

Dita Indah Sari

BERJUANG DEMI BURUH:DARI JALANAN SAMPAI PEMERINTAHAN

MENJALIN KEMBALI KEBERSAMAAN PEKERJA TERMINAL PETIKEMAS

04 13 14

SPJICT Mendukung Manajemen Tingkatkan Kompetensi Pekerja

HADAPI PERSAINGAN TERMINAL PETIKEMAS

Serikat Pekerja (SP) JICT men dukung setiap langkah ma na je men mening-katkan kom pe tensi pekerja. Bukan hanya ten tang produktivitas semata, tapi per siapan bagaimana meng ha da pi era persaingan pela bu han.

Page 2: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

SPLIKER • EDISI 1 • 20132

Page 3: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

TAJUK

SPLIKER • EDISI 1 • 2013 3

Akhir Februari lalu, SPJICT kedatangan tamu pengurus serikat

pekerja. Tamu pertama, Serikat Pekerja Port Tanjung Pelepas (SPPTP), Malaysia. Tamu kedua, Serikat Pekerja Terminal Petikemas Surabaya (SPTPS). Pengurus SPPTP dengan terus terang mengakui SPJICT merupakan union yang sudah sangat dikenal di Malaysia khususnya kalangan pekerja pelabuhan. Karena itu, pengurus SPPTP sudah lama berkeinginan untuk berkunjung dan belajar tentang keberhasilan SPJICT.

Hal yang sama juga diungkapkan pengurus SPTPS Surabaya. Mereka melihat SPJICT dan SPTPS Surabaya memiliki kesamaan sebagai perusahaan yang diprivatisasi. SPTPS mengaku ingin belajar banyak dari SPJICT sebagai serikat pekerja yang memiliki kesetaraan dengan pihak manajemen.

Apresiasi terhadap SPJICT patut disyukuri. Betapapun apresiasi itu tidak lahir serta-merta. Tapi melalui proses panjang yang sudah dilalui SPJICT. Kita ingat di masa-

masa ketika SPJICT bergerak membangun kekuatan bersa-ma serikat pekerja lainnya di pelabuhan. Tujuan SPJICT ketika itu semata-mata ingin ter wujudnya kesetaraan khu-susnya kesejahteraan di ling-kungan pekerja pelabuhan. Al hasil, jika sekarang serikat pe kerja menyampaikan apresiasi terhadap SPJICT, hal tersebut merupakan buah dari perjuangan panjang yang sudah dilakukan.

Namun demikian, perja-la nan masih panjang. Ba-nyak perubahan di dunia pe la buhan yang kini sedang dan akan terjadi. Kompetisi antar terminal petikemas akan semakin ketat. Karena itu, SPJICT harus bersiap diri menyongsong berbagai perubahan tersebut. Kata kun-ci yang tidak boleh dilupakan adalah soliditas. SPJICT seba-gai wadah aspirasi pekerja me-miliki tanggung jawab besar dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas menghadapi era persaingan tersebut. Kita harus bersama-sama, bahu-membahu me nyi-kapi perubahan yang de mi kian cepat di dunia pelabuhan.

BersiapMemenangkan Kompetisi

Penanggung Jawab : H Muji WahyudiPengarah : Suwarto, Yudi Prasetiyo, Faris AssegafPemimpin Redaksi : Suryansyah BaharSekretaris Redaksi : Vemmy TrinandasariKontributor : Safari Sidakaton – Moch Rizki Ramadhan – Syamsul BahriLay Out : Jagat Alamat : Gate House JICT Lantai 2 Jl Sulawesi Ujung No 1 Tanjung Priok Jakarta Utara

04Hadapi Persaingan Terminal Petikemas

SPJICT MENDUKUNG MANAJEMEN TINGKATKAN KOMPETENSI PEKERJA

06MENJALIN KEMBALI KEBERSAMAAN PEKERJA TERMINAL PETIKEMAS

08SPJICT SALURKAN BEASISWA BAGI 330 ANAK BURUH TKBM

10Kunjungan Kerja SP Port of Tanjung Pelepas

SPJICT TELAH SANGAT DIKENAL DI MALAYSIA

12SP TPS Surabaya

SPJICT BAROMETERPEKERJA TERMINAL PETIKEMAS

13Faris Assegaf

MEWUJUDKAN KESEJAHTERAANYANG SETARA

14Dita Indah Sari

BERJUANG DEMI BURUH:DARI JALANAN SAMPAI PEMERINTAHAN

16PPDI SALURKAN 1.000 PAKET BANTUAN BUKU DAN ALAT TULIS

18Hadapi Persaingan Terminal Petikemas

SPJICT MENDUKUNG MANAJEMEN TINGKATKAN KOMPETENSI PEKERJA

Page 4: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

LAPORAN UTAMA

SPLIKER • EDISI 1 • 20134

HADAPI PERSAINGAN TERMINAL PETIKEMAS

SPJICT Mendukung Manajemen Tingkatkan Kompetensi Pekerja

Serikat Pekerja (SP) JICT men -dukung setiap langkah ma na je-men meningkatkan kom pe tensi pekerja. Bukan hanya ten tang produktivitas semata, tapi per-siapan bagaimana meng ha da pi era persaingan pela bu han.

“KAMI selalu men du kung agen da ma na je men un tuk me ning katkan kom pe tensi pe -ker ja. Da lam jang ka pen dek, ba gai mana me ning kat kan pe -la yanan ter ha dap pengguna jasa, se dang kan jang ka pan jang me ru pakan in ves tasi kita da-lam meng hadapi per saingan pe la buhan khususnya antar ter -minal petikemas” ung kap Ke tua Umum SPJICT, Muji Wah yudi.

Sejauh ini, menurutnya, keberhasilan JICT tidak

terlepas dari produktivitas yang sudah dibuktikan pekerja. Karena itu, upaya peningkatan kompetensi pekerja merupakan agenda yang harus didukung dalam

mem per siapkan sumber daya yang le bih baik lagi. Apalagi seiring de ngan perkembangan teknologi bongkar muat yang tentunya membutuhkan kete-rampilan yang lebih baik lagi.

Wakil Ketua Umum SPJICT, Suwarto, menambahkan bah-wa serikat pekerja memiliki ko mit men yang tinggi agar JICT tam pil sebagai pemenang dalam per saingan dalam pela-ya nan jasa bongkar muat di pelabuhan.

“Modal kita jelas, sumber da ya manusia yang bagus, sis-tem dan sa rana prasarana bong-kar muat. Dengan tiga modal ter se but, kami optimis bisa mela ya ni pengguna jasa dengan lebih baik lagi” katanya.

Namun demikian, hal ini

Suasana bongkar muat petikemas di PT JICT

Muji Wah yudi, Ketua SP JICT

Page 5: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

LAPORAN UTAMA

SPLIKER • EDISI 1 • 2013 5

ha rus juga ditunjang komit-men manajemen untuk terus ber inves tasi. Tidak hanya alat, namun juga sumber daya ma-nu sia. Dari sisi alat maupun sis-tem, sejauh ini JICT dikenal se-ba gai terminal petikemas yang me miliki peralatan modern dan canggih.

Begitu pun dengan sum-ber daya manusia yang ju ga me miliki kemampuan le bih baik. Se iring dengan ber kem-bangnya tek nologi dan me-ning katnya kebutuhan akan pe la yanan yang semakin baik, in vestasi untuk peningkatkan pro duktivitas itu merupakan se buah kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi.

”Ada atau tidaknya termi nal baru, sebenarnya tidak ma sa-lah. Karena yang paling pen ting adalah bagaimana kita te rus-menerus memiliki jiwa kom pe-tisi untuk tetap tam pil sebagai yang terbaik da lam me la yani peng guna jasa” imbuhnya.

Selain itu, antisipasi ter-ha dap berbagai hal yang bisa ber dam pak terhadap pe la-yanan. Misalnya saja anti si-pasi terha dap kerusakan di lapangan pe num pukan agar pelayanan tidak terganggu. Begitu juga dengan sarana bongkar muat yang ka re na kon disinya sudah tua agar secepatnya diganti. Dari si si ke padatan lapangan, tetap ber-usaha mempertahankan yard occu pan cy ratio (YOR) agar tidak le bih dari 80%.

”Saya sangat optimis, jika semua itu bisa kita la ku kan, JICT akan mampu meng-hadapi persaingan de ngan terminal petikemas lain nya. Pengguna jasa pun te tap melakukan aktivitas bong kar muat di JICT karena pela ya-nan terbaik itu,” katanya.

INOVASI

Optimisme kesiapan JICT menghadapi persaingan terminal petikemas juga di-ungkap kan Sekretaris Jenderal SPJICT, Yudi Prasetiyo. Me nu-rutnya, JICT sudah memiliki banyak pengalaman dalam melayani pengguna jasa. Ini ditunjang dengan kesiapan sumber daya manusia mau-pun alat bongkar muat.

”Saat ini kita sebagai ter-minal petikemas terbesar de-ngan troughput tertinggi di Indonesia. SPJICT akan men-du kung upaya perusahaan mem pertahankan prestasi tersebut” katanya

Termasuk dalam dukungan tersebut inovasi-inovasi yang dilakukan pihak manajemen. Menurut Yudi, selain persai-ngan dengan terminal lain, ke depan tantangan yang tidak kalah penting juga ter-kait dengan kapasitas JICT. Tahun 2012 lalu, troughput JICT sebesar 2,3 juta TEUs, sedangkan tahun ini ditarget-kan 2,5 juta TEUs. Di tahun-ta hun berikutnya, angkanya ten tu akan terus meningkat lagi. Sementara saat ini kapa-sitas JICT sendiri hanya 3 juta TEUs.

”Karena itulah, kita men-do rong pihak manajemen untuk melakukan inovasi serta optimalisasi di lapangan penumpukan. Tujuannya agar pelayanan yang terbaik bisa tetap diberikan kepada para pengguna jasa” ungkapnya.

Terkait dengan peningkatan kompetensi pekerja, Yudi ber-harap pihak manajemen me-rea lisasikan sesuai dengan ke-ten tuan sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

”Konsep SP mengenai pe-latihan ini disesuaikan de ngan kebutuhan pada ma sing-masing departemen. Karena itu, kita akan berkomuniasi dengan HRD dan manajer di masing-masing departemen untuk mengetahui program me reka dalam meningkatkan kom petensi pekerja. Hal ini akan menjadi acuan SP da lam men dorong pihak ma na jemen agar lebih intensif lagi melak-sa na kan program tersebut” katanya.

Yudi mengungkapkan, dalam PKB sudah tercantum mengenai kewajiban peru sa-haan menyediakan angga ran untuk peningkatan kompe ten-si tersebut.*** (Tim Spliker)

Yudi Prasetyo, Sekjen SPJICTSuwarto, Wakil Ketua SP JICT

Page 6: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

LAPORAN UTAMA

SPLIKER • EDISI 1 • 20136

Kiprahnya menonjol selama kurun waktu 2005-2009. Namun, seiring dengan

kesibukan pengurus serta perubahan struktur organisasi di masing-masing serikat pekerja, aliansi ini seperti kehilangan semangat. Padahal, banyak pihak yang menganggap organisasi ini cukup ideal karena mewakili seluruh unsur pekerja pelabuhan.

Dardo Pratistyo, aktivis pekerja pelabuhan yang merupakan salah seorang deklarator dari organisasi tersebut mengatakan proses pembentukan aliansi pekerja pelabuhan tidak terlepas dari gagasan besar untuk menyatukan

seluruh potensi dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja. Yang menarik, menurut Dardo, meski dihimpun dalam satu wadah organisasi, masing-masing SP yang tergabung di dalamnya tetap dapat mengenakan baju organisasi masing-masing. Yang terpenting, tetap mengusung ide besar untuk duduk bersama memecahkan persoalan atau aspirasi secara bersama-sama pula.

Dardo optimis, kebersamaan pekerja pelabuhan masih bisa dibangun. Dengan catatan, ada kemauan untuk duduk bersama masing-masing pimpinan SP.

Menjalin Kembali Kebersamaan Pekerja

Terminal Petikemas

Pekerja Pelabuhan Tanjung Priok pernah bersatu dalam sebuah

wadah organisasi bernama Aliansi

Pekerja Pelabuhan Indonesia (APPI) atau

yang lebih dikenal dengan sebutan Indonesian Port

Workers Alliance (IPWA).

Page 7: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

LAPORAN UTAMA

SPLIKER • EDISI 1 • 2013 7

”Selama 4 tahun perjalanan APPI /IPWA itu, banyak manfaat yang dirasakan pekerja Pelabuhan Tanjung Priok, di antaranya solidaritas sesama buruh sangat kuat” ujarnya.

Selain itu, kalau ada persoalan buruh di pelabuhan baik yang bersifat lokal maupun nasional bisa diselesaikan dengan baik.

“Aliansi pekerja pelabuhan memperkokoh persatuan di antara SP-SP di Pelabuhan Tanjung Priok ketika itu” ungkapnya.

OPTIMIS

Meski saat ini pekerja Pelabu-han Tanjung Priok terkesan ber-gerak sendiri-sendiri, namun bukan berarti kebersamaan yang pernah tercipta tidak bisa di-bangun kembali. Yang terpenting, semua serikat pekerja menyadari tujuan utama membangun kebersamaan itu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan.

“Sekarang ini hanya per-soalan waktu dan cara menya-tu kan saja. Bukan satu hal yang tidak mungkin ke depan gagasan mereaktualisasi semangat kebersamaan itu bisa dimunculkan kembali terutama oleh pimpinan-pimpinan serikat

pekerja di pelabuhan khususnya Tanjung Priok” papar Dardo.

Menurutnya, saat ini yang harus dilakukan adalah mengeksplporasi pemikiran bersama untuk sebuah ide besar yang menjadi alasan membangun kebersamaan antarpekerja pelabuhan.

Mantan Ketua Umum SP JICT, Hazris Malsyah, mengatakan mendukung gagasan membangun kembali kebersamaan pekerja pelabuhan.

“Dari dulu saya berpandangan seluruh pekerja di pelabuhan itu punya keinginan yang sama memperoleh kesejahteraan yang layak. Karena itu sebagai mantan pengurus SP, saya mendukung sekali upaya membangun sebuah wadah bersama,”ungkapnya.

Hazris optimis, SPJICT akan kembali mampu mewujudkan persatuan pekerja di pelabuhan dan selanjutnya bersinergi mewujudkan kebersamaan yang dicita-citakan.

“Saya kira pengurus SPJICT siap mewujudkan gagasan mewujudkan kebersamaan khususnya di kalangan pekerja terminal petikemas” ujarnya. ***

(Tim Spliker)

“Dari dulu saya berpandangan selu ruh pekerja di pelabuhan itu punya keinginan yang sama mem peroleh kesejahteraan yang la yak. Karena itu se ba gai mantan pengurus SP, saya mendukung sekali upa ya membangun se buah wadah bersama”

Dardo Pratistyo, Mantan Wakil Ketua SP JICT 2006-2009Hazris Malsyah, Mantan Ketua SP JICT 2006-2012

Page 8: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

DOLPHIN

SPLIKER • EDISI 1 • 20138

Kegiatan penyaluran beasiswa tersebut sudah berlangsung sejak tahun

2008. Bantuan beasiswa di berikan setiap bulan dalam ben tuk SPP, ujian, buku, seragam se ko lah serta peralatan sekolah lainnya.

“Kita berikan beasiswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga SMA/SMK” ujar Yudi Prasetyo, Penanggung Jawab Penyaluran Beasiswa SPJICT.

Menurutnya, sumber dana beasiswa berasal dari para orang tua asuh (karyawan JICT) serta ban tuan pihak manajemen mela-lui pro gram Corporate Social Res pon sibility (CSR). Kepedulian kar ya wan serta manajemen JICT di maksudkan agar anak-anak dari

ke luarga buruh TKBM bisa tetap me nem puh pendidikan dengan baik tan pa diganggu persoalan biaya.

Sementara itu, Presiden Direk-tur JICT Albert Pang menilai pro gram Dolphin yang digagas SPJICT sangat bermanfaat tidak hanya bagi keluarga TKBM tapi juga lingkungan masyarakat kare-na anak-anak dapat memperoleh pen didikan secara layak. Dia ber -harap program ini bisa terus ber-lanjut dalam rangka memban tu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hal yang sama juga diungkap-kan Ketua Umum SPJICT, H Muji Wahyudi. “Kami menyadari hingga saat ini masih banyak anak-anak yang rentan putus se kolah. Karena

SPJICT Salurkan Beasiswa Bagi Hingga akhir 2012

lalu, SPJICT melalui

pro gram Dolphin telah menya lur kan

beasiswa bagi 330

anak bu ruh Tenaga

Kerja Bongkar Muat

(TKBM) Pelabuhan

Tanjung Priok.

Jajaran Direksi PT JICT bersama penerima beasiswa Dolphin

saat penandatanganan beasiswa Program Dolphin, 31 Oktober 2012

Page 9: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

DOLPHIN

SPLIKER • EDISI 1 • 2013 9

330 Anak Buruh TKBM

itu melalui ke giatan penyaluran beasiswa, pen didikan anak-anak bisa terus ber lanjut,” katanya. Di sisi lain, dia juga mengatakan de-ngan ban tuan beasiswa tersebut, para TKBM yang bekerja di JICT bisa lebih meningkatkan kemam-puan produktivitasnya dalam melayani para pengguna jasa.

SEKILAS PROGRAM

BEASISWA DOLPIN

Tahun 2013 ini, Program Penyaluran Beasiswa bagi anak-anak dari keluarga buruh TKBM telah berlangsung selama 5 tahun. Pertama kali program ini digulirkan pada bulan April 2008 bertepatan dengan Rapat Kerja SPJICT di Hotel Cempaka Jakarta Pusat. Program

ini diresmikan oleh Dirjen Hubungan Industrial Kementerian Tenaga Kerja, Mina Maria Hanartani.

Program Dolphin di-ga gas untuk mengatasi per ma sala han tersebut agar anak-anak buruh bisa men dapatkan hak-hak nya ter utama hak untuk men-da pat kan pendidikan yang layak, Serikat Pekerja PT. Jakarta International Con-tainer Terminal (SPJICT) te lah merumuskan program bea siswa DOLPHIN untuk anak-anak buruh di lingkungan pelabuhan Tanjung Priok. Anak-anak yang mendapatkan program beasiswa ini tidak harus berprestasi tetapi mereka yang berasal dari keluarga buruh dan mengalami kerentanan putus sekolah.

SISTEM BEASISWA

Program beasiswa DOL-PHIN menggunakan me ka-nis me sebagai berikut :

DATA BASE DI WEBSITE

Program beasiswa ini dikelola secara transparan, data-data kondisi anak didik dan orang tua anak akan di masukkan kedalam data base di situs yang selalu diupdate. Situs ini bisa di-akses secara langsung oleh orang tua asuh atau siapa saja yang memerlukannya.

KERJASAMA DENGAN

PIHAK SEKOLAH

Untuk memperlancar anak-anak bersekolah dan

menghindari terjadinya kasus-kasus yang tidak diinginkan program beasiswa ini beker ja sama secara langsung de ngan pihak sekolah, baik me-ngenai pembayaran biaya se kolah ataupun mengenai peman tauan prestasi anak didik.

SPJICT memberikan lapo ran perkembangan anak di dik secara tertulis setiap 4 bu lan sekali kepada orang tua asuh dan pihak-pihak terkait me nge nai perkembangan anak didik.

ORANG TUA ASUH

Orang tua asuh program beasiswa DOLPHIN berasal dari para pekerja PT. JICT. Pengelola merencanakan akan mengembangkan kepada para pekerja/perusahaan yang pe duli pada program-program sosial yang berada di sekitar daerah pelabuhan Tanjung Priok.

SHARING BIAYA

Hal-hal yang di biayai oleh orang tua asuh dalam program beasiswa DOLPHIN ini adalah apa saja yang terkait dengan biaya sekolah anak meliputi :

1. Seragam Sekolah2. SPP (bagi sekolah yang

belum geratis)3. Ekstra Kurikuler/Les 4. Buku-buku5. Transport6. Dll

Page 10: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

KABAR SP

SPLIKER • EDISI 1 • 201310

M. Nur Azman Ketua SP PTP mengaku senang bisa bertemu

dengan Pengurus SPJICT. ”Kami bahagia bisa jumpa teman-teman SP JICT yang telah kami dengar kiprahnya sejak lama dari negeri kami, Malaysia. Niat berkunjung sudah ada pada akhir tahun lalu saat menghadiri pertemuan ITF (International Transportworker Federation) di Jakarta, namun niatan

itu baru terlaksana hari ini” ujar Azman, di sela acara kunjungan Kamis (28/1).

Menurut Azman, yang menjadi Ketua Umum SP PTP sejak 2011 lalu itu, keberadaan Serikat PTP yang dipimpinnya masih perlu banyak belajar terutama dari teman-teman SP JICT yang sudah berpengalaman, bukan saja di lingkup nasional namun di tingkat regional.

Dari 4000 karyawan PTP,

kata Azman, baru 1.100 karyawan yang bergabung atau berserikat, selebihnya masih perlu banyak pemahaman. ”Misalnya saja soal safety dan kesehatan kerja, kami perlu mendapat masukan dari teman-teman serikat yang sudah berpengalaman,” ujarnya.

Begitu juga denga PKB (Perjanjian Kerja Bersama) yang saat ini masih perlu pengkajian terus, sehingga

SPJICT Telah Sangat Dikenal KUNJUNGAN KERJA SP PORT OF TANJUNG PELEPAS

Serikat Pekerja JICT (SPJICT) menerima kunjungan Pengurus serikat pekerja dan manajemen PTP

(Port of Tanjung Pelepas) Malaysia. Kunjungan tersebut untuk menjalin silaturahim sekaligus bertukar

informasi seputar kegiatan serikat di masing-masing perusahaan.

Ketua Umum SP PTP, M Nur Azman (keempat kanan), Ketua Umum SP PTP, M Nur Azman (keempat kanan),

Ketua SP JICT Muji Wahyudi (keempat kiri) bersama Ketua SP JICT Muji Wahyudi (keempat kiri) bersama

jajaran pengurus SP JICT saat kunjungan SP PTP di JICTjajaran pengurus SP JICT saat kunjungan SP PTP di JICT

Page 11: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

KABAR SP

SPLIKER • EDISI 1 • 2013 11

di Malaysiabenar-benar memberi manfaat kepada pekerja. ”Lebih dari itu PKB kami tentunya harus sesuai standar internasional, sekali lagi kami perlu banyak belajar dari teman-teman di SPJICT” imbuhnya.

Hal senada dikemukakan Rozali Manap, supervisor PTP. Menurutnya, nama besar SP JICT sudah sangat terkenal di negeri Malasia. ”Dan karena itu, SPJICT menjadi salah satu motivasi kami pada 2011 lalu untuk mendirikan serikat pekerja PTP” ungkapnya.

Rozali mencontohkan, dalam memperjuangkan kesejahteraan atau kenaikan upah atau bonus tahunan, pihaknya banyak mendengar perjuangan SPJICT.

”Awalnya kami hanya mendapat bonus 2 bulan gaji dalam setahun, namun ketika kami berserikat manajemen PTP akhirnya menaikkan nominal bonus kami menjadi 5 bulan gaji saat ini” ujarnya.

Sejak ada serikat PTP maka manajemen cukup berhati-bati dalam membuat kebijakan atau aturan terutama jika bersentuhan dengan kinerja pekerja PTP. ”Setiap manajemen buat kebijakan atau aturan pasti kami pertanyakan”ujar Rozali.

Bahkan manajemen PTP selalu berunding terlebih dulu dengan Serikat Pekerja PTP sebelum membuat kebijakan atau aturan. ”Mereka (manajemen PTP) tidak ingin kebijakan yang dibuat tidak

efektif kalau ternyata tidak sejalan dengan keinginan pekerja” tambahnya.

HUBUNGAN YANG

BERKELANJUTAN

Dalam kesempatan itu, Nur Azman berharap ada kerja sama berkelanjutan antara SP PTP dengan JICT. ”Bahkan kami akan undang teman-teman SPJICT pada Pemilihan Ketua SP PTP pada September mendatang” katanya.

Azman yakin, akan banyak hal yang bisa ditularkan teman-teman JICT, bagi perkembangan SP PTP. ”Kalau kami yang bicara perlu waktu lama dan kerja keras, tetapi kalau ilmu berserikat itu disampaikan orang lain kami yakin, teman-teman anggota SP PTP akan mudah memahami, sehingga kedepan kami akan lebih profesional dalam menjalankan atau

memperjuangkan hak-hak pekerja terutama di lingkup PTP” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Umum SP JICT H Muji Wahyudi mengaku senang bila dapat bertukar ilmu dan pengalaman dengan SP PTP.

”Pengalaman kita di sini dengan serikat pekerja di negeri Malaysia tentu berbeda, sehingga kita bisa saling menambah pengalaman yang pada gilirannya kita harapkan lebih mendukung lagi kemajuan SPJICT” tuturnya.

Hal senada dikemukakan Yudi Prasetyo. Menurutnya kerja sama dengan serikat di lingkup regional merupakan peluang bagus yang harus dimanfaatkan. ”Saat ini kita akan menghadapi era global, sehingga perlu sebanyak-ba-nyak nya pengalaman ber se-rikat termasuk dari kawan kita dari SP PTP” ungkapnya.***

Suasana Kunjungan SP PTP di JICT

Page 12: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

KABAR SP

SPLIKER • EDISI 1 • 201312

Ibarat bertemu kawan yang lama berpisah lalu bertemu dalam satu kesempatan, ber-

bagai ungkapan perasaan serta ce rita dan pengalaman pun ter-cu rah kan, apalagi mengingat sang teman itu kini senasib dan seperjuangan. Kesan itulah yang muncul saat pengurus SP TPS (Serikat Pekerja Terminal Peti-kemas Surabaya) berkunjung ke Kantor SP JICT, Kamis (28/2) lalu.

Suasana akrab itu tampak ter lihat dari dari perbincangan Ketua SP JICT H Muji Wahyudi yang didampingi Sekjen Yudi Prasetyo, dengan Ketua SP TPS Slamet Pamuju dan wakil Ketua SP TPS, Aji Joko.

”Kami ini tidak bisa dipisah-kan dengan teman-teman SPJICT, yang sejak awal menjadi baro-meter kami bahkan seluruh pe kerja terminal peti kemas In-do nesia tentunya. Karena itu, kami tak akan melewatkan tu-kar-menukar informasi bersama

te man-teman di SP JICT” kata Slamet Pamuju, kepada Spliker.

Menurut Pamuju, JICT dengan TPS memiliki kesamaan sebagai perusahaan yang diprivatisasi sehingga PKB pun seharusnya tak jauh beda. “Kami mengakui sampai saat ini PKB di TPS masih berbeda jauh dibandingkan dengan PKB SPJICT” ujarnya.

Pamuju mencontohkan, keberadaan sekretariat SPTPS Surabaya yang belum memiliki fasilitas seperti SPJICT. Selain itu, pencapaian perusahaan dalam bentuk award belum melibatkan unsur pekerja. ”Padahal penghar-gaan yang diterima perusahaan itu ada peran pekerja, dengan produktivitas kerja yang terus meningkat setiap tahunnya” katanya.

Di JICT, kata Pamuju, keti ka perusahaan mendapat peng-hargaan (award) maka ada yang diberikan kepada karyawan. ”Ini yang saya dengar langsung

dari Ketum SPJICT mengenai bonus saat perusahaan mendapat penghargaan dituangkan dalam PKB, ini sesuatu yang belum ada di PKB SP TPS” ungkapnya.

Pamuju menjelaskan ke ber-hasilan SP JICT dalam mening kat-kan kualitas PKB sebagai acuan untuk memperjuangkan PKB TPS kepada manajemen khususnya manajemen Dubai Port Holding.

Hal senada diungkapkan Aji Joko, wakil Ketua SP JICT. Menurutnya, SP TPS perlu banyak bertemu dengan SP JICT sehingga kualitas PKB TPS terus membaik. ”Jangan seperti selama ini yang terkesan stagnan, kami SP TPS dinilai tidak bekerja, kurang berani berhadapan dengan pihak manajemen” ujarnya. Dengan tukar informasi ini, kata Aji, pihaknya punya bekal untuk bisa lebih berargumentasi dengan manajemen TPS yang dinilainya belum sepenuhnya berpihak pada kesejahteraan karyawan TPS selama ini.

”Dengan kata lain kami di depan manajemen punya gam ba-ran jelas dan akurat bagaimana seharusnya kualitas PKB itu di-buat untuk ke depannya” kata Aji.

Slamet Pamuju menambah-kan, pihaknya berharap banyak agar teman-teman SPJICT me mo-tivasi perjuangan teman–teman SP TPS.

”Kami berharap ke depan ada kerja sama berkelanjutan, misalnya saja kami setuju dan mendukung terhadap rencana pembentukan aliansi pekerja terminal petikemas seluruh Indo-nesia, untuk menghadapai era globalisasi logistik yang semakin ketat” imbuhnya. (Tim Spliker)

SPJICT BarometerPekerja Terminal Petikemas

SP TPS SURABAYA

Ketua SP TPS, Slamet Pamuju (kedua kiri), Wakil Ketua SP TPS, Aji Joko (kedua kanan), Ketua SP JICT,

Muji Wahyudi (kiri), Wakil Ketua SP JICT, Suwarto (kanan) saat berkunjung ke dermaga utara JICT

Page 13: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

SOSOK

SPLIKER • EDISI 1 • 2013 13

Perjalanannya sebagai pengurus SPJICT telah dimulai se jak era M Syaifuddin, ke mu dian berlanjut masa Hazris

Malsyah dan seka rang sebagai bendahara pada kepengurusan H Muji Wahyudi. Pada masa kepengurusan sebelumnya, pernah menjadi kabid KESRA, Organisasi dan men-jabat sebagai Wasekjen bidang Kaderisasi yang ber tugas menggelar berbagai kegiatan kaderisasi dalam upaya memuluskan proses regenerasi di tubuh serikat pekerja.

“Kepengurusan seka rang ini banyak dilibat kan generasi muda da lam upaya regenerasi yang di kombinasi dengan kepe-ngu rusan sebelumnya,” ungkapnya.

Berbekal pengalamannya berkecimpung di SPJICT, dengan lancar Faris menceritakan berbagai dinamika serikat pekerja khususnya di lingkungan pelabuhan Tanjung Priok. Apalagi dia sendiri sempat aktif di kepengurusan Aliansi Pekerja Pelabuhan Indonesia (IPWA). Dalam kapasitas SPJICT sebagai anggota ITF, dia pun beberapa kali mengikutikegiatan organisasi tersebut.

Kini, dengan posisinya sebagai bendahara dan pengurus harian, dia ikut terlibat dalam pengambilan kebijakan organisasi.

Mewujudkan Kesejahteraan yang Setara

FARIS ASSEGAF

Termasuk dalam menyam paikan gagasan menge nai kesia pan JICT meng hadapi era baru per saingan pelabuhan khu sus nya terminal petikemas.

“Dalam bisnis di Terminal Petikemas, semua pekerjaan yang dilakukan sama dan membutuhkan standarisasi pengupahan. Paling tidak, sama dari sisi komponen pengupahannya. Karena itu kita membutuh-kan satu wadah yang dapat menghimpun para pe kerja terminal petikemas mem per-baiki kesejahteraan se cara be sama-sama” katanya.

Untuk mewujudkan ga ga san itu, dia pun terlibat ak tif dan menjadi tim inti yang

menggodok ide pem bentukan seri kat pekerja terminal pe ti-

kemas seluruh Indonesia.”Kita ingin benar-

benar mewujudkan kesejahteraan pekerja terminal yang setara antara satu terminal dengan terminal lainnya,” ungkap Senior Account Mar-

keting di Depar te men Komersil JICT .**

Page 14: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

SOSOK

SPLIKER • EDISI 1 • 201314

Meski demikian, semangat Dita tidak pernah surut. Dia terus bergerak mem-

bela buruh. Tidak heran jika dia dan para aktivis lainnya seperti Budiman Sujatmiko, Andi Arief, Faisol Reza, Raharja Waluyo Jati, dan lain-lainnya, kerap menjadi buruan pihak penguasa.

”Kaum buruh itu penting kare-na mereka penggerak ekonomi. Sa yangnya nasib mereka kurang diperhatikan. Waktu itu kami mengorganisasi kaum buruh, meli-puti petani, nelayan, dan guru. Jadi, nggak benar buruh hanya se ba tas mereka yang bekerja di pa brik.” ungkap Dita saat ditanya alasannya terlibat dalam gerakan buruh.

Menurut Dita, buruh sendiri terbagi dua yakni yang bekerja di sektor formal dan informal. Di sektor formal meliputi mereka

yang bekerja di pabrik. Sedangkan di sektor informal, mereka yang bekerja menjadi petani, nelayan, PRT, guru honorer, dan pekerjaan lain yang tidak memiliki kontrak kerja. Mereka dibayar dengan sistem upah.

Dita mengaku terdorong untuk memperjuangkan nasib buruh karena kondisi kehidupan buruh yang memang memprihatinkan. Dia mencontohkan kondisi anak-anak para buruh yang sangat menyedihkan.

”Saking mereka tidak mampu membeli susu, anak-anak mereka yang masih bayi hanya diberi air tajin. Untuk bedak, mereka pakai tepung kanji. Bayi berusia tiga bulan sudah diberi teh manis agar tetap terlihat segar dan tidak lemas. Bayi-bayi itu memang jadi segar dan gemuk karena mengonsumsi

Berjuang Demi Buruh:Dari Jalanan Sampai Pemerintahan

DITA INDAH SARI

Siapa yang tak kenal

sosok aktivis buruh ini?

Di era orde baru, nama

Dita Indah Sari sangat

populer sebagai salah

seorang penentang

kekuasaan rezim

tersebut. Dia pernah

dijatuhi hukuman

penjara 8 tahun saat

Rezim Soeharto

berkuasa karena

dituding menjadi

dalang aksi buruh.

Dita Indah Sari, aktivis buruh

Page 15: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

SOSOK

SPLIKER • EDISI 1 • 2013 15

glukosa, tapi gemuk yang tidak sehat. Be lum lagi situasi rumah yang pa nas dan tidak ada ventilasi. Me reka hidup dalam kondisi yang benar-benar tidak layak,” katanya.

Namun demikian, Dita me nilai persoalan yang di hada pi buruh bukan se mata-mata faktor upah se ma ta. Namun lebih kepada ma salah ekonomi dengan har-ga yang terus merangkak naik. Menurut Dita, jika para buruh itu mendapatkan fasilitas kesehatan, sekolah, dan perumahan yang layak, mereka tidak akan melakukan aksi demonstrasi. Yang terjadi, ketika harga naik, kenaikan upah buruh tidak sesuai dengan kenaikan tersebut.

Karena aktivitasnya itu, banyak orang yang kemudian menyamakan sosok Dita de ngan Marsinah, pahlawan pergerakan buruh dari Porong Sidoarjo yang kematiannya tidak terungkap hingga saat ini. Namun kuat dugaan, Mar sinah tewas dibunuh ok num-oknum aparat yang ti dak menyukai aktivitasnya mem-per juangkan nasib buruh pa-brik. Selain aktif dalam kegiatan pergerakan buruh, Dita juga dikenal sebagai ak t i vis politik. Dia bahkan per nah menjadi Ketua Umum Par tai Rakyat

Demokratik (PRD) bentukan para aktivis mahasiswa pasca tragedi 27 Juli. Di partai tersebut, Dita menggantikan Budiman Sujat miko yang berkiprah di partai lain. Sayangnya, partai besutan para aktivis tersebut tidak mendapatkan suara yang signifikan, Dita pun kemudian pin dah ke partai politik lainnya.

Nama Dita kembali muncul secara mengejutkan ketika Men-teri Tenaga Kerja dan Trans migrasi, Muhaimin Iskandar menunjuknya seba gai staf ahli. Banyak yang mem pertanyakan keputusan Dita me nerima penunjukan ter se but. Pertanyaan tersebut me mang sangat beralasan, sejauh ini Dita dikenal sebagai aktivis buruh yang banyak me nyuarakan aspirasinya le wat aksi-aksi demonstrasi. Sasaran nya jelas penguasa di pe me rintahan. Lalu, ke na pa seolah-olah Dita be ru bah dengan masuk ke da lam pemerintahan (Kemenakertrans)?

”Ada dua hal dasar yang men -dorong sa ya men ja di bagian Keme-na ker trans. Pertama, persoa lan per bu ru han dan ketenaga ker jaan merupakan bid ang yang sudah digeluti sejak tahun 1992. Jadi saya bukan orang baru di bidang ini, juga bukan orang awam dan tidak tahu apa-apa. Su dah 18 tahun saya berkecimpung di bidang ini, jadi tahu per ma-sa lahannya. De ngan ilmu dan pengalaman yang saya miliki, saya ingin me m be ri kan usulan, duku-ngan, solusi ka rena masalah ke-tenagakerjaan me mang kom pleks,” jelasnya.

Sedangkan yang kedua, dia menganggap sebagai upa ya berbagi peran. “Te man-teman aktivis akan se di kit lebih mudah menyam pai kan pikirannya, lebih mu dah berkomunikasi, le bih memudah memahami per soa lan,” katanya. (Safari Sidakaton)

BIODATA:

Nama : Dita Indah Sari

Tempat/Tanggal Lahir:Medan, 30 Desember 1972

Pendidikan :Fakultas Hukum UI, Depok (1991)

Pengalaman Organisasi:* Bergabung dengan Forum

Belajar Bebas, Fakultas Sastra

UI (1992)

* Ketua Pusat Perjuangan Buruh

Indonesia (PPBI)

* Koordinator Aliansi Parpol

untuk Keadilan (Oktober 2006)

* 2008: Ikut mendirikan Koalisi

Calon Perseorangan Seluruh

Indonesia (KCPSI), 2008, dll.

Pengalaman Forum:* Tour Against Sweatshop

(menjadi pembicara di

lima kota besar di Inggris)

menyangkut perusahaan-

perusahaan Inggris di

Indonesia yang memekerjakan

buruh dengan melanggar

hak-haknya (2001)

* Menjadi pembicara dalam

Forum Tripartit ILO di

Jenewa menyangkut situasi

perburuhan Indonesia (2002)

* Bergabung bersama Peace

Mission (Misi Perdamaian)

di Baghdad untuk mencegah

penyerangan Amerika

terhadap Irak (2003)

* Pembicara utama dalam

Forum Sosial Dunia di

Mumbai, India (2004)

* Pembicara dalam seminar

Solidaritas Selatan-Selatan di

Helsinki, Finlandia, tentang

partai politik dan gerakan

social (2007).

Penghargaan:* Ramon Magsaysay Award

2001, Filipina

* Reebok Human Rights Award

2002, Amerika Serikat (ditolak)

* 20 Pemuda Berprestasi

Indonesia 2006, Menteri

Pemuda dan Olahraga RI

* 100 Wanita Asia Berprestasi,

Majalah Globe Asia

* 10 Wanita yang Menginspirasi

2007 versi Tabloid Wanita

Indonesia

* 35 Wanita yang Menginspirasi

2007 versi Majalah Femina

Group

* 10 Wanita yang Menginspirasi

2008 versi Kompas-LKBN

Antara dan Kelompok 10

Media

Dita Indah Sari saat aksi demo buruh

Page 16: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

ORKESTRA

SPLIKER • EDISI 1 • 201316

TINGGINYA curah hujan pada pertengahan Januari 2013 telah menyebabkan kali Citarum meluap. Sejumlah pemukiman tergenang air hingga ketinggian 2 meter. Salah satu lokasi banjir de ngan ketinggian mencapai lebih dari 2 meter di Desa Teluk Bango, Kecamatan Batu jaya Karawang. Di desa ini, aki bat tanggul Citarum yang je bol menyebabkan pe mu kiman dan pesawahan terendam.

Data dari pemerintah se-

tem pat menyebutkan, ben cana ban jir telah menye bab kan 2.272 hektar sawah ter genang, 5.258 rumah pen du duk yang dihuni 8.622 kepala keluarga atau 25.868 jiwa terendam. Banjir juga merendam 22 masjid dan mushola, 7 kantor, serta 14 buah sekolah serta 14.536 orang mengungsi.

Pusat Pembinaan Dak wah Islam (PPDI) JICT ter ge rak untuk membantu meringan-kan beban para korban banjir khususnya para pelajar. Ka-

PPDI Salurkan 1.000 Paket Bantuan Buku dan Alat Tulis

KOMPETISI Persitara (Persatuan Sepakbola Indo-ne sia Jakarta Utara) yang di gelar Pengurus Ca bang PSSI Jakarta Utara kem-bali digelar. Kompetisi ini di ikuti 14 tim yang se mua-nya merupakan klub ang-gota Persitara dan mulai ber gulir sejak 14 Feb ruari 2013. Per tan dingan digelar

se tiap hari Sabtu dan Ming gu de ngan meng gunakan sis tem se tengah kompetisi.

Manajer Tim Sepakbola JICT, Budiantoro, memasang target juara dalam kompetisi kali ini. Menurutnya, target ter sebut cukup realistis me-ng ingat para pemain JICT me-miliki ke mam puan yang ti dak kalah di ban ding kan de ngan

tim-tim lainnya.“Kita pernah menjadi

juara satu Liga Perhubungan. Karena itu, di kompetisi Persitara pun ki ta mematok target juara,” katanya.

Tim sepakbola JICT sen diri dilatih Liston Tampubolon dan asisten pelatih Jamil Rah man. Tim beranggotakan 30 orang pemain dan 6

Tim Sepakbola JICT Ikut Kompetisi Persitara

re na itu, Selasa (5/2), Tim Relawan PPDI JICT me-nyalurkan 1000 paket ban-tuan berupa buku dan alat tu lis. Bantuan diserahkan ke sejumlah sekolah antara lain SMP Negeri Batu Jaya, SD Teluk Bango I, Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Teluk Bango, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batu Jaya serta Pondok Pesantren Nurul Muslimin Batu Jaya.

Dalam pernyataannya saat menerima Bantuan, Kepala SMP Negeri Batu Jaya, Teten Setiyadi mengungkapkan sangat berterima kasih kepada Tim PPDI JICT yang telah peduli dengan anak-anak korban banjir. Menurutnya, PPDI JICT merupakan satu-satu nya lembaga yang menya-lur kan bantuan dalam bentuk buku dan alat tulis.

Sementara itu, panitia pem beri bantuan Ahmad Syarifuddin mengungkapkan ke pedulian tersebut merupa-kan perwujudan dari amanat yang diberikan karyawan JICT un tuk menyalurkan bantuan ke pada pihak-pihak yang mem butuhkannya secara tepat sasaran. ***

Tim PPDI bersama Kepala Sekolah dan Guru SMPN Batu Jaya, Karawang

Page 17: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

ORKESTRA

SPLIKER • EDISI 1 • 2013 17

KOMPETISI antar ter minal petikemas meru pakan sebuah ke nis cayaan. Karena itu selu ruh komponen pe ru sahaan ber sama-sama mem persiapkan diri meng hadapi kom -pe tisi ter se but. Ter ma-suk di dalam nya, Con-tainer Ladies Club (CLC).

Ketua CLC, Evi Kusu ma-wati mengungkap kan pi hak nya memiliki komitmen yang sa ma dengan seluruh unsur di JICT untuk meningkatkan ke mam -puan menghadapi per sai ngan

ter sebut. CLC sebagai bagian dari SPJICT me-miliki kewajiban untuk me ning kat kan peran karyawati JICT da lam men dukung kinerja perusahaaan.

“CLC yang menjadi ba gian dari SPJICT ha dir da lam kerangka

men du kung kema juan peru-sahaan seba gai ma na di amanat-kan Perjan jian Kerja Ber sama (PKB),” katanya.

Karena itu, menurut Evi, strategi yang dijalankan tetap me ngacu pada program-pro-

CLC Persiapkan SDM Hadapi Kompetisi Pelabuhan

orang official. Di klub Persitara yang kini bermain di Divisi Uta ma PSSI, Tim Sepakbola JICT menyertakan dua pe main terbaiknya untuk mem per -kuat Persitara yakni Ja jat Su drajat dan Eko Prasetiyo.

“Kami mohon dukungan da ri seluruh karyawan agar Tim Sepakbola JICT bi sa me-me nangkan per tan dingan,” harap nya.***

gram SPJICT. CLC dikem bang -kan berdasarkan prin sip-prin sip demokrasi, be bas dan ber tang-gung ja wab ser ta ber tujuan un-tuk me nye rap aspirasi ang gota, me ning katkan kualitas sumber daya, serta mendorong setiap anggo ta nya men jadi karyawati yang aktif, man diri, maju, se suai dengan peran nya di peru sa haan dan kodratnya seba gai wanita.

Untuk mendukung tujuan tersebut, sejauh ini CLC telah menyelenggarakan berbagai macam kegiatan sosial yang berdampak positif terhadap hubungan silaturahim di an tara pengurus dan para ang gota-nya. Program-program yang bersifat meningkatkan ka pa-sitas kemampuan anggota pun disusun dan berusaha dijalan-kan secara konsisten, antara lain training public speaking, attitude, dan kegiatan lainnya.

“Semua yang kami laku kan tidak terlepas dari visi or ganisasi yang bertujuan me ning katkan kualitas SDM para ang gotanya dan mendukung pro gram kerja SP JICT serta ber peran aktif melaksanakan ke giatan-kegiatan sosial dan ke organisasian di lingkungan mau pun di luar JICT” ujar Evi****

Jajaran

pengurus

CLC

Evi Kusumawati,

Ketua CLC SPJICT

Tim Sepak Bola PT JICT

Page 18: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

REGULASI

SPLIKER • EDISI 1 • 201318

Pertanyaan:Saya mau tanya, apa sih yang dimaksud dengan

KHL atau Kebutuhan Hidup Layak itu?Martono – Cilincing Jakarta Utara

Jawab:Pak Martono, KHL merupakan dasar bagi pemerintah

dalam menetapkan upah minimum, selain faktor produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Berikut ini kami sampaikan, beberapa hal tentang pengertian dan cara perhitungan KHL berdasar Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 13 Tahun 2012.

Kebutuhan Hidup Layak (KHL) adalah standar kebutuhan seorang pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak secara fisik untuk kebutuhan 1 (satu) bulan.

Komponen KHL Pasal 2

KHL terdiri dari komponen dan jenis kebutu han sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.13 Tahun 2012.

Pasal 3

(1) Nilai masing-masing komponen dan jenis KHL diperoleh melalui survei harga yang dilakukan secara berkala.

(2) Kualitas dan Spesifikasi teknis masing-masing komponen dan jenis KHL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disepakati sebelum survei dilaksanakan dan ditetapkan oleh Ketua Dewan Pengupahan Provinsi atau Ketua Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota.

(3) Survei dilakukan oleh Dewan Pengupahan Provinsi atau Dewan Pengupahan Kabu paten/Kota dengan membentuk tim yang ke anggo taannya terdiri dari anggota Dewan Pengupahan dari unsur tripartit, unsur perguruan tinggi/pakar, dan dengan mengikutsertakan Badan Pusat Statistik setempat.

(4) Hasil survei sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan sebagai nilai KHL oleh Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota.

(5) Survei komponen dan jenis KHL dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini.

KHL Dalam Penetapan Upah Minimum Pasal 6

(1) Penetapan Upah Minimum oleh Gubernur berdasarkan KHL dan dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

(2) Dalam penetapan upah minimum sebagai mana dimaksud pada ayat (1) Gubernur ha rus membahas secara simultan dan memper tim bangkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. nilai KHL yang diperoleh dan ditetapkan dari hasil survei;

b. produktivitas makro yang merupakan hasil perbandingan antara jumlah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan jumlah tenaga kerja pada periode yang sama;

c. pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan nilai PDRB;

d. kondisi pasar kerja merupakan perban dingan jumlah kesempatan kerja dengan jumlah pencari kerja di daerah tertentu pada periode yang sama;

e. kondisi usaha yang paling tidak mampu (marginal) yang ditunjukkan oleh perkem-bangan keberadaan jumlah usaha marginal di daerah tertentu pada periode tertentu.

(3) Dalam penetapan Upah Minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Gubernur memper ha ti -kan saran dan pertimbangan Dewan Pengu pa han Provinsi dan rekomendasi Bupati/Walikota.

Pasal 7 Upah Minimum Provinsi yang ditetapkan Gubernur

didasarkan pada nilai KHL Kabupaten/Kota terendah di Provinsi yang bersangkutan dengan mempertimbangkan produktivitas, pertumbuhan ekonomi, kondisi pasar kerja dan usaha yang paling tidak mampu (marginal).

Pasal 8 Upah minimum yang ditetapkan oleh Gubernur

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun.

Pelaksanaan Tahapan Pencapaian KHLPasal 9

(1) Pencapaian KHL dalam penetapan upah minimum merupakan perbandingan besarnya Upah Minimum terhadap nilai KHL pada periode yang sama.

(2) Penetapan upah minimum sebagaimana di mak sud dalam Pasal 6 diarahkan kepada pencapaian KHL.

(3) Pencapaian KHL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diwujudkan secara bertahap dalam pe netapan Upah Minimum oleh Gubernur.

Demikian jawaban kami, semoga bermanfaat.Tim Spliker

Kebutuhan Hidup Layak

Page 19: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013

SPLIKER • EDISI 1 • 2013 19

PEN

ASE

HAT

Hazr

is M

, Bay

u S,

Tom

i I, H

acel

ino,

Lubr

inar

so, A

zwar

U

KET

UA

UM

UM

/

WA

KIL

KET

UM

Muj

i Wah

yudi

Suw

arto

STR

UK

TUR

OR

GA

NIS

ASI

SP JI

CT 2

012-

2015

DEP

UTY

Irvan

Affi

anta

riSa

tyo

Utom

oEr

man

to U

sman

WA

SEK

JEN

I

Rico

Nap

itupu

lu

KA

BID

KES

RA

Yogi

Pra

tam

aK

AB

ID H

UJU

M

Juva

T. Si

rait

KABI

D HU

B. O

RGAN

ISAS

I

Nova

Sofy

an H

akim

KO

OR

. KO

MSA

R A

Ahm

ad H

aji

KO

MSA

R E

NG

T1

Rest

u M

urdi

yant

o

KA

BID

AD

VO

KA

SI

Rode

r Sih

otan

gKA

BID

HUB

. IN

STAN

SI

Dick

y Rul

lizar

KO

OR

. KO

MSA

R B

Bur L

aham

adi

KO

MSA

R E

NG

T2

Suw

anto

KA

BID

OR

G/K

DR

S

Yaya

n A.

Nur

aedi

KA

BID

LIT

BA

NG

Dian

Pre

ntib

oK

OO

R. K

OM

SAR

C

Suha

rjoK

OM

SAR

GED

UN

G

(STA

FF) S

HIF

T

Ahm

ad A

mril

KO

MSA

R G

EDU

NG

(STA

FF) N

ON

SH

IFT

Ujan

g He

rmaw

an

KO

OR

. KO

MSA

R D

M. D

edi Z

ainu

ddin

KOO

R. K

OM

SAR

E (T

2)

Agus

Suda

ryad

i

KABI

D W

OMEN

SEC

Evi K

usum

awat

i

KABI

D KO

M &

INFO

Purw

adi

KA

BID

HU

MA

S

Ibra

him

WA

SEK

JEN

II

Budi

anto

roW

ASE

KJE

N II

I

Bayu

Per

man

aW

ASE

KJE

N IV

Agun

g Su

dono

WA

SEK

JEN

V

Besa

r Win

du

SEK

JEN

Yudi

e Pra

setiy

o

BEN

DA

HA

RA

Faris

Ass

egaf

M. R

icky F

ardi

yan

Page 20: Majalah SPLIKER Edisi 1/Maret 2013