MAJALAH KONI PAYAKUMBUH

30
In Memoriam Yunir Yalri //O4 Sepak Bola,Membina Karakter Bangsa //O6 //12 Jadi PNS Karena jago Karate //O7 //O3 Tugas Pembinaan Olahraga Makin Berat //15 Tim Bulutangkis payakumbuh Rebut 1 Perak 3 Perunggu Tim U-21 payakumbuh Makin Mengkilap PACU PRESTASI DUNIA OLAHRAGA KOTA PAYAKUMBUH hp://konipayakumbuh.blogspot.com/ “Payakumbuh: Yes!”

description

MAJALAH KONI PAYAKUMBUH

Transcript of MAJALAH KONI PAYAKUMBUH

  • In Memoriam Yunir Yalri //O4Sepak Bola,Membina Karakter Bangsa //O6

    //12 Jadi PNS Karena jago Karate

    //O7//O3 Tugas Pembinaan Olahraga Makin Berat//15 Tim Bulutangkis payakumbuh Rebut 1 Perak 3 Perunggu

    Tim U-21 payakumbuh Makin Mengkilap

    PACU PRESTASI DUNIA OLAHRAGA KOTA PAYAKUMBUH

    http://konipayakumbuh.blogspot.com/

    Payakumbuh: Yes!

  • Kota Payakumbuh di bawah pimpinan Walikota H Riza Falepi dan Wakil Walikota H Suwandel Mukhtar tampaknya tidak mau main-main. Di awal keberangkatan sekitar 450 tim Pekan Olahraga Provinsi, Desember tahun lalu, keduanya mengingatkan bahwa kemenangan harus menjadi target utama. Disamping usaha penuh serta doa bagi kemenangan itu sendiri.

    Alhasil, ternyata tidak sia-sia. Pacu semangat yang dilakukan oleh Riza-Suwandel telah membuahkan ketakjuban. Jika di Porprov sebelumnya posisi Payakumbuh berada di posisi 10 besar, kali ini menjadi posisi kesembilan. Kota Biru berhasil merebut 22 emas, 24 perak dan 30 perunggu. Payakumbuh berada di urutan kesembilan dalam klasemen perolehan medali dari 19 daerah peserta.

    Prestasi yang diukir Payakumbuh dalam Porprov XII/2012, naik satu anak tangga dibandingkan dengan Porprov XI/2010 yang mengantongi 15 emas, 20 perak dan 33 perunggu. Kebanggaan bagi seluruh masyarakat Kota Payakumbuh ini menjadi harapan bagi Payakumbuh yang sedianya pun sukses menjadi lokasi penyelenggaraan beberapa cabang di arena Porprov XII lalu itu.

    Payakumbuh mau disebut sebagai Kota Olahraga Prestasi. Seluruh cabang olahraga prestasinya mendapat dukungan pendanaan dan pembinaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Payakumbuh di bawah pimpinan Drs. Yunir Yalri. KONI sejak mula terbentuk dan di SK kan oleh KONI Sumbar, terus gencar melakukan langkah-langkah progresif ke cabang-cabang olahraga.

    Diantaranya di persiapan Porprov XII lalu, dengan melakukan monitoring dan evaluasi di cabang-cabang dengan kesiapan atlet, pelatih dan ofisialnya masing-masing. Berikutnya, step terdepan KONI Payakumbuh telah melakukan Bimbingan Teknis Pembinaaan Olahraga

    Payakumbuh di akhir tahun lalu.Tidak sampai di situ saja, kemudian

    KONI pun telah melakukan berbagai approaching (pendekatan) program kepada seluruh cabang olahraga prestasi untuk melakukan pembenahan di tubuh organisasi. Sebab, selain tugas pembinaan prestasi, KONI juga mempunyai tugas penting yakni pembinaan organisasi. Hingga, medio 2013, puncaknya KONI pun telah mengadakan Rapat Anggota KONI Payakumbuh 2013.

    Konsolidasi dan koordinasi kita perkuat. Insya Allah, pembuktian berikutnya, prestasi olahraga Payakumbuh akan dibuktikan di ajang Porprov XIII di Dharmasraya 2014 mendatang, tekad dan keyakinan Yunir Yalri, bersama Sekretaris Asril Syamsuddin.

    Sementara itu, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga selaku pemangku kebijakan pemerintah, khususnya di bidang olahraga prestasi menilai target awal Porprov XII lalu terlewati. Target 20 emas sewaktu pembentukan tim dirasa cukup berat. Namun, Payakumbuh berhasil membuktikan, bahwa target medali tidak hanya omong doang.

    Kita bangga, bahwa Payakumbuh akhirnya justru melewati target raihan medali 20 emas yang diprediksi oleh banyak kalangan sangat berat itu. Perjuangan dan semangat para olahragawan dan penggiat olahraga di Payakumbuh telah memberikan dukungan langsung kepada atlet yang berlaga, sehingga memboyong 22 emas ke Kota Batiah ini, ujar Kabid Pemuda dan Olahraga Drs Erman bersama Kasi Olahraga An Denitral, SSn di Ngalau Indah Payakumbuh.

    Ketua DPRD Payakumbuh Wilman Singkuan yang juga Ketua Umum IPSI Payakumbuh, juga lega dengan prestasi Kontingen Payakumbuh. Saya sudah mendapat laporan dari KONI, bahwa atlet Payakumbuh yang turun di Porprov adalah produksi dalam negeri, bukan atlet impor, ucapnya dengan bangga saat Porprov berlangsung akhir .

    Walikota Riza Falepi yang dihubungi akan memperhatikan kebutuhan atlet Payakumbuh dalam memacu prestasi olahraga Payakumbuh ke depan. Prestasi ini, membuat kami (walikota, wawako dan DPRD, Red) untuk membangun stadion olahraga yang reprersentatif ke depan makin terpacu, tegasnya.

    Data yang diperoleh di Disparpora Payakumbuh, cabor-cabor yang mendapat medali itu adalah: senam 5 emas, 4 perak dan 3 perunggu, renang (3 4 1), menembak 3 1 1), judo (2 0 -4), kempo (2 0 -2), tarung derajat (1 5 1), wushu (1 3 4), tinju (1 3 3), balap sepeda (1 1 - 1), bola basket (1 0 -1), balap motor (1- 1- 1), aero sport (0 2 0), karate (0 2 4), bola voli ( 0 2 0), futsal (0- 1 0), atletik 0 3 0), tenis (0 2 4), taekwondo (0 1 0) dan catur (0- 1 0). Sedangkan, cabang yang belum beruntung dalam Porprov XII/2012, masing-masing sepakbola, bulutangkis, tenis meja, sepak takraw, angkat besi dan panjat tebing.

    Kontingen Kota Payakumbuh diseleksi atlet-atlet secara komprehensif. Dipastikan, saat berangkat kee ajang Porprov XII lalu, tidak ada atlet

    tanpa kemampuan dan pengalaman bertanding yang diutus. Semuanya ternyata siap laga, dan akhirnya membuahkan prestasi terbaik.

    Urutan kesembilan bagi Payakumbuh, menurut Erman telah memberikan pembuktian nyata tentang semangat olahragawan Payakumbuh yang pantang menyerah dan selalu bersemangat untuk menang. Jika 2010 lalu posisi 10 dengan 15 medali emas.

    Wako FokusSuatu kebahagiaan bagi insan

    olahraga prestasi di Payakumbuh. Walikota Riza Falepi ternyata fokus pula, selain pembangunan infrastuktur dan SDM, juga mementingkan prestasi olahraga. Makanya, dalam perencanaan pembangunan dimaktubkan pembuatan stadion olahraga bertaraf nasional dan beberapa stadion olahraga mini.

    Selaku ikon olahraga Payakumbuh dan Limapuluh Kota, Riza Falepi sejak mula seringkali menunjukkan semangat putra asli Payakumbuh Nil Maizar ke publik olahraga dan publik Payakumbuh. Putra Nunang yang kini sukses di tampuk teratas menjadi pelatih Timnas Garuda. Meski kini sudah dilepasnya, tawaran datang bertubi-tubi dari nasional dan internasional untuk menjadi pelatih bahkan sampai ke Hongkong dan Korea.

    Nil Maizar, yang selalu menyemangati para insan olahraga di kampung halamannya ini bahwa kunci sukses itu terdapat pada proses membangun respek dan karakter, mental dan spirit atlet. Olahraga prestasi sama dengan meninggikan harkat dan nilai-nilai diri manusia. Sebab itulah, menurut mantan pelatih Semen Padang ini, bahwa perjuangan atlet Kota Payakumbuh di ajang olahraga apapun, harus ditekadkan untuk kemenangan//

    TEKAD BERSAMA; PEMKO, INSAN OLAHRAGA DAN MASYARAKAT

    Menjadi juara. Itulah target utama seorang atlet

    olahraga prestasi untuk bertanding atau berlomba

    di arena. Sebab, memiliki tantangan khusus inilah

    dirasakan ada kendala bagi prestasi, namun harapan masyarakat

    Payakumbuh untuk prestasi yang makin tinggi terus dipenuhi oleh segenap

    lapisan oahragawan dan penggiat olahraga di Kota

    Payakumbuh.

    PACU PRESTASI DUNIA OLAHRAGA KOTA PAYAKUMBUH

    MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH EDISI 2013DITERBITKAN OLEH BIDANG HUMAS KONI KOTA PAYAKUMBUH

  • http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH //3

    Berat, sebab pembinaan olahraga ke depan kian fokus. Selain implementasi UU Olahraga dan regulasi pemerintah terkait dengannya, pelaksanaan pembinaan olahraga harus menyangkut segala aspek. Termasuk aspek kesehatan, gizi, pendidikan, mental dan spiritual. Untuk ini, seluruh pihak harus memiliki kesadaran pembinaan olahraga yang terintegrasi, baik di tempat latihan, lingkungan, sekolah dan di rumah tangga, ujar mantan Kadinas Pemuda dan Olahraga Sumbar ini.

    Tak ada pekerjaan mudah

    dikerjakan dengan beban. Serta tak ada pekerjaan sulit jika dikerjakan dengan solusi yang tepat. Inilah, sebabnya olahraga prestasi itu harus dikawal dan dibina sedari dini. Sebab, negara-megara maju sudah menampilkan bangsanya dengan prestisius prestasi olahraga dunia.

    Maka adagium bahwa negara maju itu, maju pula prestasi olahraganya, benar adanya. Sampai level mana prestasi olahraga kita, segitulah bangsa ini baru bisa berprestasi. Namun, kita harus terus memacu diri, ujar Syahrial Bakhtiar, DAN IV Lemkari ini//

    KETUA UMUM KONI SUMBAR, Dr. H. SYAHRIAL BAKHTIAR, M.Pd

    TUGAS PEMBINAAN OLAHRAGA

    Kematian Yunir Yalri, cukup mendadak. Karena, selama ini almarhum diketahui publik masih menjalani urusan KONI, meski hanya dari rumahnya di Jalan Imam Bonjol Payakumbuh. Dua bulan terakhir, kondisi almarhum tak kuat keluar rumah. Jumat (8/11), sekitar pukul 22.00 WIB, almarhum dilarikan ke rumah sakit, karena kondisinya yang tiba-tiba drop atau lemah. Di rumah sakit diketahui, almarhum mengalami pecah pembuluh darah. Almarhum meninggalkan seorang isteri Ny. Emi Yunir dan sepasang anaknya, Desi Yunir dan Ade Yunir.

    Sabtu pagi itu, berita kematian Yunir Yalri cepat menyebar luas. Sejumlah pejabat pemko, Sekdako H. Benni Warlis, Asisten II Amriul, Ketua TP-PKK Ny. Hennry Riza Falepi, Staf Ahli Walikota Edvianus dan Hendri Refdinal, Wakil Ketua DPRD H. Sudirman Rusma, Sekum KONI H. Asril Syamsuddin, Ketua Bidang Organisasi KONI Ostimardi, Ketum KONI Limapuluh Kota Davis, Ketua LKAAM Indra Zahar Dt. Rajo Simarajo, Ketua Bundo Kanduang Hj. Misnah, sejumlah pimpinan SKPD dan

    keluarga besar STPDN datang melayat ke rumah duka.

    Sebelum jenazah dibawa dengan ambulance ke Bukittinggi, pelayat datang silih berganti, termasuk di antaranya mantan Walikota Payakumbuh H. Fahmy Rasyad, H. Muchtiar Muchtar, mantan Sekdako Payakumbuh Mahmuda Rivai dan Irwandi Dt. Batujuah, mantan Sekdako Kabupaten Limapuluh Kota H. Ben Yuza, mantan Asisten I Payakumbuh Richard Moesa dan H. Abdi Murtani, Ketua PKDP H. Jayusman, sejumlah pengurus parpol, ormas dan OKP, serta pengurus cabang olahraga dan KONI dan ratusan warga kota.

    Sekdako Benni Warlis dan sesepuh pamong senior Payakumbuh yang diwakili Abdi Murtani, saat melepas jenazah, mengajak pelayat dan warga untuk saling bertimbang maaf dengan almarhum dan keluarga, sambil memanjatkan doa, agar arwah almarhum ditempatkan pada tempat yang sebaik-baiknya di sisi Allah SWT. Semangat kerja dan cara bergaul almarhum, pantas diteladani, karena punya etos kerja

    yang tak kenal menyerah. Mudah bergaul dengan segala lapisan. Dunia olahraga Payakumbuh, cukup bergairah sejak beliau memimpin KONI. Posisi Payakumbuh berada di papan atas dalam peroleh medali.

    Selain menjabat ketua umum KONI periode 2008-2012 dan 2012-2016, almarhum di jajaran pemko meniti karirnya dari bawah. Dipercaya sebagai camat perdana di Payakumbuh Barat, 1982, karirnya terus membaik hingga Kepala Dinas Pendapatan, dan terakhir sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan hingga pensiun. Di dunia olahraga, selain ketum KONI, almarhum juga lama menjabat Ketua Eksekutif Pertina.

    Sedangkan, di dunia politik, almarhum juga pernah menjabat Ketua Umum DPD Golkar Payakumbuh, di era Orde Baru. Ia juga tercatat sebagai anggota DPRD Payakumbuh, selama dua tahun periode 1997-1999. Karena peraturan, akhirnya yang bersangkutan mundur sebagai pimpinan parpol//

    Ketum KONI Yunir Yalri Meninggal DuniaPUBLIK OLAHRAGA PAYAKUMBUH BERDUKA

    Publik olahraga dan warga kota Payakumbuh berduka. Tokoh masyarakat setempat, Drs. Yunir Yalri, dipercaya dua periode menjabat Ketua Umum KONI Payakumbuh itu,

    meninggal dunia dalam usian 69 tahun. Mantan pamong senior dan camat teladan tersebut, menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr. Adnaan WD, Sabtu (9/11), sekitar

    pukul 07.00 WIB. Jenazahnya dikebumikan di makam keluarga di Ipuah Mandiangin Bukittinggi, setelah dishalatkan di Masjid Istiqamah Bulakan Balai Kandi, Payakumbuh Barat.

    Menyimak komitmen Kota Payakumbuh terhadap pembinaan prestasi olahraga, Ketua Umum KONI Sumbar,

    Dr. H. Syahrial Bakhtiar, MPd mengaku sangat bangga dan mengapresiasi Pemko Payakumbuh. Menurut mantan pelatih

    tenis di PON XV 2000 di Surabaya ini, bahwa tugas pembinaan olahraga prestasi kini kian berat.

    MAKIN BERAT

  • 04// MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH /http://konipayakumbuh.blogspot.com

    Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Payakumbuh berlangsung dengan semangat keolahragaan di Aula Lantai III Balaikota Payakumbuh, Sabtu (21/4) lalu. Meski sempat alot di pembahasan beberapa pasal tata tertib pemilihan, namun akhirnya diperoleh kesepakatan bersama.

    Seluruh peserta Musorkot yang di pembukaan berjuumlah 111 peserta itu, berduyun-duyun penuh suasana kekeluargaan mengucap selamat ke Yunir Yalri. Salah satu pasal tata pemilihan yang menyatakan bahwa tidak diberikan hak dipilih bagi pejabat struktural dan pejabat fungsional mengunci kesempatan beberapa nama yang mengapung.

    Namun, pilihan sidang Musorkot KONI Payakumbuh oleh banyak pihak dirasa tepat. Sontak Walikota Josrizal Zain dan Wakil Walikota Syamsul Bahri mengucapkan selamat kepada Yunir Yalri. Tokoh yang tekun dan bertekad kuat untuk olahraga prestasi di Payakumbuh ini, kini mengemban amanah yang cukup berat mensukseskan Payakumbuh di Porprov XII.

    Insya Allah bisa. Tentu, kembali harus didukung komitmen yang sama kuat dari tim pengurus yang akan kita rampungkan segera, aku Yunir Yalri usai menerima ucapan selamat bergiliran dari seluruh peserta Musorkot.

    Ketua Umum KONI Sumbar yang diwakili Wakil Ketua I, Syaiful SH MHum mengatakan salut untuk KONI Payakumbuh. April 2008 dilantik, tepat pula April 2012 melakukan Musyawarah. Syaiful berkata hal ini perlu menjadi catatan baik bagi pengurus olahraga lainnya.

    Di hadapan Walikota Payakumbuh, Capt H Josrizal Zain SE MM, Syaiful dengan baik menyampaikan bahwa jelang PON di Riau dan Porprov di Limapuluh Kota, saat ini Sumbar sedang bersemangat tinggi.

    Untuk itu, KONI Kota Payakumbuh ke depan, harus meningkatkan spirit olahraga lebih tinggi. Jika nanti di Desember

    YUNIR YALRI,

    OLAHRAGA

    Suara sebanyak 18 usulan menjadi pengesahan

    terpilihnya kembali Drs Yunir Yalri menjadi Ketua Umum

    KONI Kota Payakumbuh periode 2012-2016. Jumlah

    suara sebanyak 24 usulan nama itu, hanya berlebih 3 untuk Syaiful Rahman (FPTI) dan 2 Mediar Indra (PSSI),

    satu suara abstain.

    in memoriam

    DUNIANYA

  • http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH //05

    2012, tentu akan digunakan venues-venues cabang tertentu. Ini akan menghidupkan dan meramaikan ekonomi Kota Payakumbuh yang tak akan bisa dipisahkan dengan histori Limapuluh Kota, ujar Syaiful yang dekat dengan seluruh kalangan di Payakumbuh ini.

    Syaiful SH MHum sejak lama telah menamcapkan sejarah kinerja yang baik di Payakumbuh. Maka tak heran, banyak insan olahraga langsung menyambutnya sejak menginjakkan kaki kembali selaku petinggi KONI Sumbar.

    Ketua Umum KONI Payakumbuh 2008-2012, Yunir Yalri mengatakan pengurus yang didemisionerkan saat ini telah bekerja dengan optimal. Meski ada beberapa bidang yang tidak aktif, namun secara partisipatif ditutupi dan disukseskan oleh pengurus lainnya.

    Hasilnya, di Porprov XI lalu, Payakumbuh berhasil meraih 15 emas di ajang Sumbar ini. Tentunya, hasil ini seimbang dengan usaha dan upaya keras seluruh pengurus KONI Payakumbuh.

    KONI MITRAWako Payakumbuh Josrizal

    Zain mengakui bahwa KONI adalah mitra

    pemerintah. Makanya, olahraga prestasi menjadi pilot organize yang menyemangati kehidupan masyarakat.

    Olahraga kini menurut Josrizal Zain yang mantan Ketua Umum Perkemi (Kempo) Sumbar ini, juga mempunyai pengalaman tinggi, berkunjung ke hampir semua negara di dunia, mengatakan industri olahraga tengah meledak. Meski, di dalam negeri baru memulai, namun cerminan di Eropa betapa olahraga menjadi sumber pendapatan yang tinggi kini sangat menggiurkan bagi unit-unit usaha.

    Josrizal pun menyatakan salutnya untuk KONI Sumbar yang dipimpin Syahrial Bakhtiar saat ini. KONI Sumbar, selain diwakili oleh Syaiful SH MHum, juga Drs Maidison dan Dodi Syahputra. Sesuai dengan tatib pemilihan ketiganya juga memberikan suara dalam pemilihan tersebut.

    Sidang pun kemudian dibagi dalam tiga bagian. Sidang pembahasan tatib yang berlangsung cukup hangat dipimpin oleh Maharnis Zul. Sidang Pertanggungjawaban dipimpin oleh Tri Venindra. Sidang komisi-komisi dipimpin oleh Syaiful Rahman//

    Sesuailah antara visi Payakumbuh,

    yang meningkatkan SDM masyarakatnya

    dengan olahraga yang membina mental

    serta kesehatan. Olahraga dengan SDM yang sportif menjadikan multi

    warna.

    KONI Payakumbuh bertekad membawa kontingen Payakumbuh, berada di papan atas dalam klasemen umum perolehan medali. Meski belum menyebut target, Payakumbuh kini memadati pembinaan dan latihan atlet lebih keras lagi.

    Ketua Umum KONI Payakumbuh, Yunir Yalri, di Sekretariat KONI Payakumbuh, beberapa waktu lalu menginformasikan, selain dana pembinaan buat 28 cabor, juga tersedia dana buat mengikuti pertandingan terjadwal.

    Pertandingan terjadwal mulai tingkat provinsi sampai ke tingkat nasional, lebih kurang Rp 800 juta. Menurut Yunir, hibah yang diberikan Pemko tahun ini melebihi tahun sebelumnya yang berjumlah Rp 1,6 miliar.

    Kita berharap, dari Payakumbuh ini lahir atlet bertaraf

    nasional dan internasional, bukan hanya sekedar perebut emas pada Porprov Sumbar saja, ungkap Yunir.

    Dana yang sudah dihibahkan Pemko kepada KONI itu, dikatakan Yunir, sudah dapat dicairkan ke-28 cabor sebesar 50 persen dari alokasi dana yang diberikan kepada cabor. Dana pembinaan diproyeksikan untuk persiapan atlet menuju Porprov Sumbar di Dharmasraya.

    Ke-28 cabor yang menerima uang pembinaan itu adalah; atletik, angkat besi, bulu tangkis, bola voli, bola basket, taekwondo, tinju, sepak takraw, tenis, tenis meja, balap sepeda, senam, wushu, silat, karate, kempo, tarung derajat, sepak bola, renang, judo dan dayung, panjat tebing, motor dan terbang layang//Bakhtaruddin

    3O

    Komite Olahraga Nasional Indonesia Payakumbuh terima dana hibah dari Pemko sebesar Rp 2 miliyar dalam tahun anggaran berjalan ini. Dari dana Rp 2 miliar itu, Rp1,2 miliar diantaranya, diperuntukkan untuk dana pembinaan

    prestasi buat 30 cabang olahraga yang akan disertakan dalam Porprov Sumatera Barat XIII/2014, di Dharmasraya.

    2O13, 1,2 miliarRp

    Untuk Cabang Olahraga

  • 06// MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH/http://konipayakumbuh.blogspot.com/

    SEPAKBoLA IKON OLAHRAGA, MEMBINA KARAKTER BANGSA

    KETUA PSSI KOTA PAYAKUMBUH, TRI VENINDRA, SE

    Mereka sudah memperkuat tim-tim nasional. Selain itu Lapangan Poliko baru harus segera hadir, yang menjadi kebanggaan Payakumbuh. Dalam rancangan pembangunannya, Pemko Payakumbuh sejalan dengan keinginan kita, insan olahraga Payakumbuh untuk segera menghadirkan stadion sepakbola bertaraf nasional.

    Stadion bertaraf nasional ini ditambah dengan adanya stadion-stadion mini akan menambah spirit olahraga, khususnya sepakbola dalam membangun

    karakter generasi muda kita, ujar Ketua Umum PSSI Kota Payakumbuh Tri Venindra, SE.

    Bahwa karakter generasi serta keterpacuan prestasi olahraga di Payakumbuh akan dicapai dengan disediakannya kelengkapan latihan dan pertandingan ini sangatlah benar adanya. Menurut Tri Venindra bahwa olahraga prestasi memiliki kekhasan kebehasilan, yakni lewat latihan, latihan, dan latihan.

    PAYAKUMBUH RASIONALOlahraga prestasi Payakumbuh

    dalam kritik memang menuai angka yang minim selama ini. Payakumbuh, khususnya bidang olahraga terasa kental dengan prestasi di level 10 besar tanpa ada keluhan berarti. Artinya, di bidang prestasi Kota Batiah selama ini, setelah sebelas kali dilaksanakan Porprov selalu berada di posisi papan tengah. Cukup membanggakan.

    Soal target medali, Payakumbuh tak pernah main-main. Di Porda I di Padang 1986 Payakumbuh berada di posisi papan atas nomor 2 setelah Padang. Kala itu 7 medali emas diraih. Di Porda II, Bukittinggi 1987 posisi ke-4 dengan 5 medali emas. Di Porda ke-3 di Batusangkar 10 emas menempatkan Payakumbuh di posisi ke-3. Porda IV di Padangpanjang, Payakumbuh posisi ke-4 dengan 10 emas.

    Berlanjut ke Porda V di Pariaman 1994, 10 emas di posisi ke-6. Porda VI di Pasaman di posisi ke-4 dengan 16 emas.

    Porda VII di Payakumbuh posisi ke-2 dengan 21 medali emas. Porda VIII di Painan Payakumbuh ke-5 dengan 9 emas. Porda IX di Solok Payakumbuh urutan ke-8 dengan 10 emas.

    Bukan menyudutkan, Porprov yang dulu namanya Porda, tak melulu dan mengandalkan satu cabang olahraga saja. Sebagai multiiven olahraga prestasi, Porprov menjadi konsekuensi positif dari pembinaan olahraga selama dua tahun berjalan. 15 emas diraih Payakumbuh di Porprov XI Agam lalu memang menjadi angka yang kembali luar biasa. Raihannya pun tersebar di beberapa cabang.

    Kerdil rasanya, kalau kita hanya memandang penting salah satu cabang olahraga saja. Sebab, olahraga mulai dari sekeras bela diri, seberat angkat berat dan besi, secepat renang dan atletik atau sekompak sepakbola, rasanya punya keunggulan dan kelebihan tersendiri. Olahraga secara sistem menyehatkan jasmani dan mental pelakunya. Karena itulah, kita kembali bilang picik jika satu cabang olahraga saja yang dijadikan ikon keberhasilan atau kegagalan.

    OPTIMALSistematis. Justru yang kini

    dilakukan oleh KONI Payakumbuh lebih sistematis, terukur dan terhitung. Mulai dari mengumpulkan data seluruh kontingen di 27 cabang yang direncanakan ikut, mendata langsung ke lapangan, monitoring dan

    Dunia sepakbola tentu

    mengenal baik Hendra M,

    Afdal Yusra, Nil Maizar, Delfi

    Adri, Masferi Kasim, Budi

    Kurnia dan lainnya. Putra-

    putra Luak Limopuluah

    ini bahkan telah sampai

    ke tingkat nasional. Suatu

    kebanggaan, dalam cabang

    olahraga ini.

  • http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH //07

    evaluasi, pelatihan terfokus serta runutan dan sistemasi kinerja yang sudah dan telah dipublikasikan secara luas.

    Target Kota Payakumbuh di Porprov XII 2012 inipun tidak muluk-muluk. Maksimal 20 emas diraih. Capaian 15 emas di Porprov XI lalu menjadikan seluruh cabang kian terpacu dan memiliki potensi atlet yang sudah ada yang bahkan menasional. Rasanya, tidak muluk-muluk sangat.

    Pun, sebelum KONI Payakumbuhb 2012-2016 di SK kan oleh Ketua KONI Sumbar, juga telah dilakukan berbagai pertemuan rumusan. Jika ada cabang yang merasa sebagai cabang emas pun itu tidak pernah ketengahkan olah KONI Payakumbuh. Toh, kini masih dalam tahapan monitoring dan evaluasi.

    Makanya, sebelum memutuskan atau

    menghukum opini publik tentang olahraga prestasi di Kota Payakumbuh, hendaknya ada pertimbangan memperhatikan program yang telah dijalankan. Betapa terbukanya KONI Payakumbuh, mulai dari persoalan ketersediaan anggaran, tim monev, sampai kepada kesiapan lainnya. Soal persiapan material memang diurusi oleh Disparpora, bukan KONI.

    Hal lain yang tak bisa dipublis, tentu saja menyangkut sport intelijen. Ada data dan angka yang memapas kesiapan daerah lain. Tentu, KONI Payakumbuh tak mau muluk-muluk mengaku bisa mendapatkan medali 15 emas minimal sampai 20 emas maksimal jika belum punya data. Hanya, tentu saja persiapan masih dioptimalkan. Mari kita cermat menilai, paham dengan kondisi dan mengerti dengan apa yang disimpulkan. Entah kalau tidak?

    Partai final turnamen ini, dijadwalkan berlangsung di lapangan yang sama, Jumat (1/11) mendatang. Calon lawan tim U-21 Payakumbuh, pemenang antara tim Pasaman Barat versus tim Pasaman, yang berlaga Selasa (29/10). Saat berita ini naik cetak, belum diketahui hasil pertandingan tersebut. Bagi kita siapa pemenangnya tak soal. Anak-anak sudah siap mental melayani kedua tim tuan rumah itu, tegas Ketua Pengkot PSSI Payakumbuh Tri Venindra di Payakumbuh, Selasa (29/10).

    Sebelum tampil di partai final, dalam penyisihan grup, tim U-21 Payakumbuh berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan skor cukup telak. Di partai

    pertama, Payakumbuh menang 3-1 atas tim Kota Pariaman. Kemudian menang 4-2 atas tim Diklat Padang, dan di semi final mengungguli tim juara Porprov Sumbar XII/2012 , Kabupaten Padangpariaman 4-3, lewat drama pinalti.

    Selain terjun dalam turnamen memperebutan trofi Bupati Pasaman Barat, tim U-21 Payakumbuh, juga bertarung dalam kejuaraan Walikota Cup Sawahlunto. Dalam kejuaraan ini, panitia hanya mengundang 4 tim U-21 terbaik Sumbar, masing-masing PS Talawi Putra, PS Semen Padang, Payakumbuh dan tuan rumah PS Tanah Lapang Sawahlunto.

    Dalam pertandingan pertama,

    Minggu (27/10), tim U-21 Payakumbuh berhasil mengalahkan tuan rumah PS Tanah Lapang dengan skor telak 4 gol tanpa balas. Rencananya, Payakumbuh kembali merumput melawan tim tangguh Semen Padang, Selasa (29/10).

    Menurut Ketua Pengkot PSSI Tri Venindra, anggota DPRD Payakumbuh dari PKS ini, tim asuhan Ismail Fahmi itu, diproyeksikan merebut emas pada Porprov Sumbar di Dharmasraya tahun depan. Melihat kekompakan tim yang makin padu, ditunjang kemampuan individu yang makin baik, seluruh jajaran pengurus dan pelatih optimis merebut emas pada Porprov nanti, ungkap Tri.//

    Lolos ke Final Bupati Pasbar Cup 2O13,

    TIM U-21 PAYAKUMBUH MAKIN MENGKILAP

    Tim sepakbola U-21 Payakumbuh yang disiapkan terjun pada Porprov XIII/2014 di Dharmasraya, tahun depan, makin mengkilap,

    sejak ditangani pelatih Ismail Fahmi. Dalam turnamen sepakbola Bupati Pasaman Barat Cup 2013, di lapangan Simpang Empat,

    Payakumbuh maju ke partai final, setelah mengalahkan tim Pariaman lewat adu pinalti, 4-3, Senin (28/10).

  • PERSATUAN TINJU NASIONAL (PERTINA)

    Disebutkan oleh Pertina Payakumbuh, seperti yang disampaikan oleh Jentra, bahwa kepengurusan yang baru masih dalam proses pembentukan. Musyawarah Kota Pertina Payakumbuh akan diselenggarakan pada Juli 2013. Agenda utama, memang pemilihan ketua Pertina Kota Payakumbuh Periode 2013-2017.

    Supratman, pelatih tinju senior yang Komisi Teknik, Komtek Pertina Kota Payakumbuh menyampaikan walau kepengurusan

    belum kelar namun untuk kesiapan Porprov XIII Sumbar 2014 di

    Dharmasraya, Pertina telah mempersiapkan atlet mulai dari saat ini.Semua atlet yang mendapat medali di Porprov XII, lalu,

    dipastikan akan ikut lagi di Dharmasraya termasuk yang belum mendapat medali. Pertina Payakumbuh mempersiapkan 12 atlet untuk tampil di Porprov XIII nanti.

    10 atlet putra dan 2 atlet putri kini sedang kita latih terus berjadwal. 2012 lalu, Pertina Payakumbuh, hanya menurunkan 8 kelas putra saja. 1 emas 3 perak, 2 perunggu kita raup, ujar Jentra menjelaskan.

    Emas kelas 75 kg (Suryadi), Perak kelas 69 Kg (Frans Sardi), Perak kelas 60 Kg (Ermon J), Perak kelas 52 Kg (Alfurqon), Perunggu Kelas 56 Kg (Tresno Raharjo), Perunggu Kelas 90 Kg (Diko Mardedi).

    Sementara, Abdul Halim di kelas 64 Kg dan Rio Suryadi di kelas 46 dipastikan juga akan ikut dalam Porprop XIII 2014 di Dharmasraya nantinya. Termasuk 2 putra lagi; Efrianto di kelas 81 Kg dan Bayufi di kelas 49 Kg. Untuk putri di kelas 48 kg Friska dan kelas 51 kg Lidia, akan dipasang untuk berebut medali//

    Memasuki pasca Pekan Olahraga Provinsi Sumbar XII di Kabupaten Lima Puluh Kota, Desember 2012 lalu, kepengurusan Pengkot Pertina

    Payakumbuh sebenarnya telah habis masa pengabdiannya. Drs. Harmayunis, Sekretaris Jentra Elbato dan Bendahara Bobby, serta

    pengurus lainnya sudah harus demisioner.

    PAYAKUMBUHSIAPKAN MUSKOT

    ATLETPORPROV DHARMASRAYA

    DAN

    KE

    08// MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH /http://konipayakumbuh.blogspot.com/

  • http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH //09

    Menurut Asril Syamsuddin, sesuai peraturan umum Porprov Sumbar XIII/2014 yang sudah dikeluarkan KONI Sumatera Barat, cabang yang berhak mengikuti Porprov adalah cabang yang kepengurusannya masih berlaku. Bagi cabor yang sudah habis masa baktinya, diminta untuk memperbarui kepengurusannya, lewat musda atau muskot, sesuai dengan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga cabor bersangkutan.

    Dari 32 cabor yang menjadi anggota KONI Payakumbuh, tercatat cabor tinju yang belum memperbarui kepengurusannya. Ada juga tiga cabor lainnya, tapi ketiga cabor tersebut sudah menyusun kepengurusannya, tinggal lagi pengesahannya dari pengurus provinsi cabang bersangkutan. Cabang tinju salah satu andalan Payakumbuh merebut medali. Pada Porprov XII tinju memberikan kontribusi medali buat kontingen 1 emas, 3 perak dan 2 perunggu.

    Sekretaris demisioner Pertina Payakumbuh Jentra Elbato didampingi Komtek/pelatih senior Pertina, Supratman, ketika dihubungi, tidak menampik kepengurusan Pertina Payakumbuh periode 2008-2012, sudah berakhir. Malahan, menurutnya, masa

    bakti itu berakhir menjelang Porprov Sumbar XII/2012. Tapi, kepengurusan ini diperpanjang satu bulan, hingga berakhirnya Porprov XII oleh Pertina Sumatera Barat.

    Dikatakan, pihaknya sudah melirik sejumlah figur yang akan diajak bergabung memimpin Pertina Payakumbuh ini. Mudah-mudahan, dalam satu bulan ke depan, Pertina Payakumbuh, periode empat tahun ke depan sudah terbentuk. Sejumlah nama yang akan memimpin Pertina Payakumbuh sudah dikantong pelatih dan petinju Payakumbuh. Yang bersangkutan dinilai mampu mengayomi petinju dan mendorong berkembangnya olahraga tinju di Kota Batiah. Tapi, Jentra masih enggan menyebut nama calon ketua itu//

    BENTUK PENGURUS BARU

    KONI Payakumbuh desak Pertina Payakumbuh untuk memperbarui kepengurusan organisasinya. Pasalnya, masa bakti kepengurusan Pengkot Pertina Payakumbuh sudah dinilai kadaluarsa, pasca berakhirnya Porprov Sumatera Barat XII/2012 tahun lalu. Kita berharap sangat, orang-orang

    teknis dijajaran Pertina Payakumbuh dapat mengaplikasikan ketentuan ini sesegeranya, ucap Sekum KONI Payakumbuh Asril Syamsuddin

    didampingi Kabid Organisasi KONI Ostimardi, di secretariat KONI Kubu Gadang, Jumat (25/10).

    KONI DESAK PERTINA PAYAKUMBUH

    Ketua Pengkot Percasi Payakumbuh Dedrizal, didampingi pelatih catur Payakumbuh, Roni Busra, di Payakumbuh, Minggu (20/10), menginformasikan, kegagalan pecatur Payakumbuh mendulang emas pada Porprov Sumbar XII/2012, karena factor X yang sulit dilupakan Pengkot Percasi. Pasalnya, Firman, 46 th, atlet yang diharapkan mampu mencuri emas, mendadak meninggal dunia saat berlatih. Akibatnya, atlet tersisa terganggu konsentrasinya, termasuk anak almarhum, Berlian yang menjadi kekuatan tim.

    Karena itu, seluruh atlet Porprov tahun lalu yang kini terus berlatih, ingin mempersembahkan emas buat almarhum Firman. Seluruh atlet yang berlatih,

    termotivasi merebut emas, buat amarhum Firman dan kontingen Payakumbuh, ucap Roni Busra yang melatih atlet tersebut.

    Pada Porprov di Limapuluh Kota, Percasi hanya mampu mengantongi 1 perak, lewat nomor perorangan yang diraih Hadi Amin. Padahal, pada Porprov dua tahun sebelumnya, Percasi sukses mendulang 1 emas dan 2 perunggu. Seluruh pemain sudah melupakan kesedihan atas kepergian Firman, tapi diaplikasikan dalam bentuk pengabdian buat Firman, dengan meraih prestasi terbaik pada Porprov di Dharmasraya nanti.

    Kedelapan atlet yang kini terus menjalani pemusatan latihan di secretariat Percasi Payakumbuh di kawasan Bonai Indah, Tanjung Gadang, Payakumbuh Barat, merdiri

    4 putera dan 4 puteri. Mereka adalah, Hadi Amin, Mhd. Endri, Berlian dan Jeni Kifah. Kemudian di bagian puteri, Selli Kosrini, Fatimah Janah, Sridelva Wulandari dan Monica Dwisepti.

    Untuk membentuk tim yang kuat, ungkap Dedrizal, kedelapan atlet andalan ini, akan menjalani seleksi kembali dengan pecatur-pecatur lainnya. Karena, di Payakumbuh, stok pemain berpotensi cukup banyak, baik di kalangan mahasiswa ataupun di tingkat pelajar SLTA di Payakumbuh. Makanya, Percasi akan melakukan seleksi ketat, guna membentuk tim catur putera-puteri yang kuat, simpulnya//

    PERCASI TARGETKAN EMAS BUAT ALMARHUM FIRMAN

    Target emas pada Porprov Sumatera Barat XIII/2014, di Dharmasraya, tetap dikibarkan pecatur Percasi Payakumbuh. Delapan pecatur andalan Percasi, pasca Porprov Sumatera Barat XII/2012, hingga sekarang tetap

    menjalani latihan intensif. Percasi ingin mempersembahkan emas buat almarhum Firman, alet catur Payakumbuh yang meninggal dunia saat

    berjuang pada Porprov XII di Kabupaten Limapuluh Kota lalu.

    Jelang Porprov Sumbar XIII/2O14,

    Jentra Elbanto - Sekretaris PERTINA

  • 10// MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH/http://konipayakumbuh.blogspot.com/

    Partai final disaksikan sekitar 500-an pelajar, termasuk Wakil Walikota Payakumbuh H. Suwandel Muchtar, Kadisdik H. Hasan Basri, Sy, S.Pd dan sejumlah pengurus Pengkot PSSI Payakumbuh itu, diawali dengan partai SMPN 2 versus SMPN 3. Pertandingan ini dimenangkan SMPN 3, setelah mengalahkan SMPN 2 dengan skor telak 4 gol tanpa balas.

    Sementara, dalam pertandingan kedua, tim juara bertahan SMAN 3 lawan SMAN 1, berakhir dengan 2-0, untuk kemenangan SMAN 3. Partai final LPI tingkat SLTA berlangsung dalam tempo cukup tinggi. Dukungan supporter kedua sekolah di pinggir lapangan, membuat pertandingan berlangsung cukup ketat dan saling melancarkan serangan berbahaya.

    Meski lapangan licin, akibat hujan mengguyur Payakumbuh

    menjelang laga dimulai, tidak membuat teknik permainan kedua tim tak berkembang. Hanya saja, anak-anak SMAN 3 lebih tenang dalam penyelesaian akhir. Sejumlah peluang yang diperoleh berbuah dua gol.

    Tim juara SMPN 3 dan SMAN 3 berhak mengantongi uang pembinaan masing-masing Rp2 juta dan trofi tetap, yang diserahkan Wakil Walikota Suwandel Muchtar didampingi Kadisdik Hasan Basri, usai menutup

    kejuaraan sepakbola LPI itu.Wawako Suwandel Muchtar, berharap, tim juara terus

    berlatih intensif, karena pertarungan lebih berat, LPI Sumatera Barat, sudah menunggu. Publik sepakbola Payakumbuh, berharap sangat, gelar juara LPI tingkat Sumatera Barat kembali menjadi milik Payakumbuh, seperti diukir SMAN 3 tahun lalu//

    Dua tim pelajar Payakumbuh, SMPN 3 dan SMAN 3 Payakumbuh, maju ke Liga Pendidikan Indonesia Sumatera Barat 2013, yang direncanakan akan digelar di Padang,

    akhir tahun mendatang. Kedua tim pelajar Kota Batiah itu maju ke LPI tingkat provinsi, setelah dalam partai final yang keduanya berlangsung di lapangan Saribulan Sawah

    Padang, Payakumbuh Selatan, sukses mengungguli kedua rivalnya, Senin (21/10).

    Pulang dengan tangan kosong membuat tim angkat besi/binaraga Payakumbuh tertunduk lesu, saat penutupan Porprov Sumatera Barat XII/2012, di Kabupaten Limapuluh Kota, Desember tahun lalu. Di Dharmasraya nanti, saat alek Porprov Sumatera Barat XIII/2014 digelar, tim angkat berat/angkat besi/binaraga akan menebusnya. Kami tak ingin pulang dengan tangan hampa, ungkap Ketua Harian Pengkot PABBSI Payakumbuh Jasriyal, Spt.

    Ditemui di gedung KONI Payakumbuh di kawasan GOR Kubu Gadang, Kamis (24/10), Jasriyal didampingi sekretaris dan bendahara PABBSI Aulia Rahman dan Dedet, mengaku, tertantang untuk menuai prestasi terbaik dalam multi iven olahraga milik masyarakat Sumatera Barat itu. Kami tak ingin lagi sebagai pecundang dalam Porprov tahun depan, tegasnya.

    Menurut Jasriyal, atlet yang disiapkan menghadapi

    Porprov nanti, jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain persiapan yang panjang, Pengkot PABBSI melibatkan seluruh pelatih fitnes yang ada di Payakumbuh, dalam memantau atlet potensial. Kita berikan apresiasi seluruh fintes bergairah menyiapkan atlet-atletnya, tambah Jasriyal yang juga PNS di Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan ini.

    Di Porprov Dharmasraya, PABBSI Payakumbuh merencanakan akan mengirim 6 atlet angkat berat dan 6 binaraga. Mulai dari kelas 55 Kg, 60 Kg, 65 Kg, 70 Kg, 75 Kg dan 80 Kg. Untuk merekrut atlet terbaik itu, akan dilakukan seleksi ketat, melibatkan atlet-atlet dari Central Fitnes, Bony Fitnes, Daffa Fitnes dan Popey Fitnes. Atlet-atlet terseleksi akan menjalani pemusatan latihan di bawah pengawasan Pengkot PABBSI, simpulnya//

    ANGKAT BESI TAK INGIN LAGI PULANG TANGAN KOSONG

    DUA TIM PELAJAR WAKILI PAYAKUMBUH KE LPI SUMBAR

  • TEGAR PERENANG PAYAKUMBUH, TERBAIK NASIONAL WAKILI SUMBAR, INGIN JADI PENERBANG

    Diakui oleh orang tuanya, Bintara Polri Aipda Mulia Raja Nasution dan Ninta Arika yang Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Istiqomah Bulakan Balai Kandih Koto Nan Ampek Payakumbuh, Tegar Mulia Nasution punya semangat yang tinggi untuk berprestasi. Diakui bahwa putra mereka ini memang bertekad untuk selalu tampil terbaik.

    Tegar, putra kami selalu ingin tampil dengan prestasi terbaiknya. Jadi, kini menjadi utusan Sumbar ke ajang nasional, O2SN ke Kalimantan Timur, Juli mendatang kami dukung sepenuhnya. Kamipun memohon doa dan dukungan seluruh masyarakat Kota Payakumbuh dan Sumatera Barat umumnya, ujar Mulia dan Ninta, orang tua Tegar.

    Tegar yang lahir 2 Mei 1999 ini dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah Sumbar yang diadakan pada tanggal 27 - 29 Mei 2013 di Padang, juga menyabet 1 medali emas nomor gaya bebas 200 m, 3 medali perak dari nomor gaya kupu kupu putra 200 m, 100 m, 50 m dan 1 medali perunggu nomor gaya ganti 200 m.

    Sulung dari empat bersaudara ini bercita-cita menjadi penerbang, Perwira Angkatan Udara dan sangat ingin bertanding di arena Olimpiade Internasional. Untuk menggapai cita-citanya itu Tegar giat berlatih di kolam renang Ngalau kota Payakumbuh di bawah bimbingan pelatihnya Jumedi yang seorang Honorer di SMAN 1 Harau Kecamatan Limapuluh Kota.

    Payakumbuh sangat dibanggakan dengan tampilnya Tegar di arena renang O2SN ini. Apalagi ke tingkat nasional, Payakumbuh sangat diuntungkan dengan terutusnya Tegar. Di ajang lomba cabang renang, di papan skoring digitalnya, akan tercatat daerah asal Tegar.

    Payakumbuh.Disamping itu, proyeksi Tegar akan tampil sebagai perenang

    unggulan Sumbar kian terbuka. Potensi peraih emas O2SN Sumbar ini sangat luar biasa tinggi di ajang O2SN nasional Juli mendatang.

    Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Wilman Singkuan, mendengar hal ini langsung mengucapkan selamat dan menyampaikan dukungan seluruh masyarakat Payakumbuh kepada Tegar Mulia Nasution untuk berlaga sebaik-baiknya demi prestasi tertinggi.

    Tegar, adalah salah seorang putra Payakumbuh yang kini tampil di ajang nasional. Seluruh masyarakat Kota Payakumbuh akan mendoakan dan memberikan dukungan agar Tegar bisa menang di ajang O2SN nantinya. Insya Allah, Payakumbuh kian berjaya, ungkap Wilman Singkuan yang ikut memperhatikan perkembangan olahraga prestasi di Kota Payakumbuh.

    Bersama Wilman Singkuan, Ketua Komisi B DPRD Kota Payakumbuh, Tri Venindra bahkan memuji prestasi Tegar sebagai prestasi yang luar biasa. Ke depannya, peningkatan prestasi olahraga, di seluruh cabang harus mendapat perhatian optimal dari pemerintah. DPRD menurut Ketua PSSI Kota Payakumbuh ini secara penganggaran telah mendukung penuh olahraga prestasi di kota ini.

    Insya Allah, Payakumbuh akan berjaya dan Tegar akan tampil sebagai juara nasional, harap Tri Venindra//

    Layaknya prestasi awal-awal perenang Sumbar yang dinasionalkan, Harizal, kini hadir Tegar

    Mulia Nasution. Layaknya perenang cepat unggulan, Tegar berhasil menyabet empat medali

    emas di ajang Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional (O2SN) tingkat Sumbar beberapa waktu lalu. Tegar yang bertubuh tegap ini berhasil meraih 4 emas di Cabang renang pada nomor, Kupu-kupu 50 meter, Dada 50 meter, Punggung 50 meter dan

    Gaya Bebas 50 meter.

    http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH //11

  • 12// MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH/ http://konipayakumbuh.blogspot.com

    Cika tak perlu bersusah payah mempersiapkan begitu banyak persyaratan guna mengikuti ujian penerimaan CPNS. Tak perlu bersaing dengan ribuan orang yang bermodalkan kecerdasan, ketelitian, atau sekedar keberuntungan. Tak pernah merasa deg-deg an menunggu pengumuman hasil ujian. Hanya karena jago karate, Cika berkesempatan menjadi PNS di Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh.

    Karena jago karate, bukan berarti CIka masuk lingkungan pegawai dengan kekerasan. Tapi karena prestasi karatenya yang memiliki andil besar mengangkat nama kota Payakumbuh dibidang olahraga. Medali perak yang diraihnya di tahun pertamanya mengikuti kejuaraan PORDA Sumatera Barat di kota Pariaman adalah puncak prestasi yang membukakan pintu PNS bagi CIka.

    Prestasi Cika untuk Payakumbuh tak berhenti disana. Menjadi pegawai negeri seolah memberikan semangat baru bagi Cika untuk lebih berprestasi. Buktinya, dua tahun berikutnya, Cika berhasil membawa

    medali emas untuk Payakumbuh dalam PORDA 1996 yang berlangsung di Lubuak Sikapiang.

    Demikian pula pada dua PORDA Sumatera Barat selanjutnya. Cika menghadiahkan emas untuk tuan rumah kota Payakumbuh di ajang PORDA Sumbar tahun 1998. Dan di tahun 2000, wanita kelahiran 2 Juni 1979 itu kembali mempersembahkan emas untuk Payakumbuh pada PORDA Sumbar yang diselenggarakan di Painan.

    Sayangnya di tahun terakhir mengikuti PORDA Sumbar, di Solok tahun 2000, istri tercinta Abeng itu harus puas dengan medali perak. Tapi uniknya, tanpa disengaja pengalaman Cika selama mengikuti PORDA Sumbar membentuk prestasi yang sistematis, 3 emas di apit 1 perak diawal dan 1 perak diakhir.

    Dan karena karate pula, saat ini,

    Cika tercatat aktif sebagai pengurus KONI Payakumbuh, menjabat Bendahara. Selain itu, penyuka gado-gado itu juga dikenal sebagai pelatih generasi penerus karate Payakumbuh.

    Kemauan keras, percaya diri, dan semangat juang yang tinggi adalah modal Cika meraih prestasi. Karenanya sebagai pelatih, Cika tak lupa memupuk mental juara para atletnya yang akan bertarung di porprov XII Sumbar nanti.

    Cika juga berpesan pada tim karate Payakumbuh

    untuk tidak pernah

    merasa rendah diri melihat jurus-jurus dan berbagai kehebatan lawan. Tapi jadikan kelebihan lawan itu sebagai penyemangat untuk

    memperlihatkan kemampuan kita//

    Jadi PNS KarenaKarate tak bisa dipisahkan dari

    kehidupan Siska Damayanti. Seni bela diri asal Jepang itu telah ditekuninya sejak usia

    belia. Tak sekedar hobi, karate telah memberikan banyak

    medali untuk Cika, begitu Ibu dua anak itu akrab disapa. Dan

    tak pula hanya medali, karena karate pula, Cika diterima

    sebagai pegawai negeri sipil dilingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh dari tahun 1994

    hingga saat ini.

    Jago Karate

    Setiap atlet harus sering berlatih.

    Jangan hanya bergantung pada latihan yang

    telah terjadwal tapi ditambah dirumah

    masing - masing

    Dunia balap sepeda di Payakumbuh baru setahun terakhir bergairah lagi, setelah tidur panjang sejak berakhir Porda Sumatera Barat VI/1996,

    di Lubuk Sikaping, Pasaman lalu. Dalam Porprov Sumatera Barat XII/2012 di Kabupaten Limapuluh Kota, olahraga ini sukses meraup 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu buat kontingen Kota Payakumbuh. Sebuah prestasi membanggakan yang luput dari apresiasi publik Payakumbuh. Kita senang berprestasi, tanpa diketahui publik, kata pelatihnya Ade Yunir.

    Banyak pihak tak menduga, kalau cabang ini mampu menorah prestasi terbaiknya. Padahal, menjelang Porprov, banyak kalangan tak melirik balap sepeda, karena sudah lama tenggelam dan tak eksis dalam percaturan balap sepeda. Tapi, berkat ketekunan atlet dalam berlatih, cabang balap sepeda mampu memberikan satu set medali buat Payakumbuh, sebut Ade.

    Sukses berprestasi pada Porprov Sumbar XII/2012, tenyata membuka mata dunia balap sepeda Sumbar. Pengurus Provinsi Ikatan Sepeda Sport Indonesia Sumatera Barat, memanggil salah seorang pembalap Payakumbuh ikut seleksi, pembentukan tim balap sepeda Sumbar guna diterjunkan pada Tour D Singkarak 2013.

    Pembalap masa depan Payakumbuh, Eka Jonnaidi, 20 tahun, itu akhirnya terpilih memperkuat tim balap Sumatera Barat. Ia turun dalam Tour de Singkarak (TdS) 2013, 2-9 Juni. Eka, peraih medali perak Porprov Sumbar XII/ 2012 itu, menambah pengalaman bertandingnya dalam iven internasional bersama pembalap luar negeri itu.

    Meski belum mampu berprestasi maksimal, tapi kayuhan pedal sepeda Eka dalan iven TDS, mampu menambah motivasinya menjalani latihan hingga sekarang. Pada Porprov XIII/2014 di Dharmasraya. Eko akan menjadi andalan tim balap sepeda merebut medali, tegas Ade.

    Selain Eka, tiga pembalap lainnya yang menjadi andalan ISSI, masing-masing Anugerah Nandung, 18 th, yang kini menekuni sekolahnya di SMAN PPLP Padang, Erio, 20 th dan Syepri, 20. Ketiga pembalap ini, terus diasah prestasinya, dengan mendaki tanjakan kelok Sembilan, minimal tiga kali dalam seminggu.

    Dikatakan, untuk memacu prestasi pembalap-pembalap Payakumbuh, sepeda masih menjadi masalah klasik bagi ISSI Payakumbuh. Kita memang sulit menggapai prestasi nasional, kalau pembalap belum disentuh tekhnologi yang baik. Mana mungkin memecahkan rekornas, kalau pembalap masih mengayuh sepeda buatan atau mofikasi sendiri. Sementara, pembalap daerah lain sudah memakai sepeda carbon, bertaraf internasional, sebut Ade.

    Harapan kita di ISSI, seyogianya pemko atau KONI Payakumbuh mampu mencari solusi terbaik memenuhi harapan pembalap. Kami rindu dan butuh sepeda balap yang sekaliber internasional itu. Karena, hanya dengan sepeda yang baik kita mampu berprestasi lebih baik, simpul Ade//

    Geliat Balap Sepeda Payakumbuh

  • http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH //13

    Sering menonton pertandingan basket di televisi, Triyosa Mayang Sari yang kala itu duduk dibangku kelas enam SD, menjadi tertarik bermain basket. Tak memungkinkan berlatih sendiri, Yosa memilih bergabung dengan klub basket Omega. Pilihan itu pun tak salah. Dibawah naungan klub basket Omega Payakumbuh itu, kemampuan Yosa benar-benar terasah. Tak sekedar pandai bermain basket, murid kelas 12 SMA 1 Payakumbuh itu sering diikutsertakan dalam pertandingan.

    Bukan saja membawa nama klub Omega, Yosa tercatat sudah berulang kali mengharumkan nama Payakumbuh pada beberapa perhelatan olahraga akbar. Sebut saja O2SN tahun 2008, POPDA 2008, POPDA 2010, dan POPWIL 2010. Dari berbagai pertandingan itu, Yosa berhasil mengantongi 8 medali, terdiri dari 3 emas dan 5 perak.

    Anak pasangan Zetrinaldi dan Helendra itu berharap suatu hari nanti dapat bertanding di NBL (National Basketball League). Tapi Yosa sangsi cita-citanya dapat terwujud lantaran keterbatasan dana. Menurut Yosa, keterbatasan dana berbanding lurus dengan terbatasnya kesempatan. Tapi alumni SMP Fidelis

    Payakumbuh itu tak patah arang, dengan rajin berlatih dan gemar ikut berbagai pertandingan guna meningkatkan kemampuan akan memberikan jalan. Siapa tahu, suatu hari nanti, seorang pemandu bakat akan melihat kemampuannya dalam sebuah pertandingan dan mengajaknya bermain di nasional.

    Meski begitu mencintai basket, tapi menjadi pebasket bukanlah cita-cita gadis kelahiran Payakumbuh, 18 tahun lalu itu. Pemilik tinggi 167 Cm itu berkeinginan menjadi seorang Polwan dan mengelola usaha sampingan. Karena itu, usai menamatkan sekolah menengah tahun depan, Yosa akan adu peruntungan mengikuti ujian masuk Akpol.

    Jika kesempatan menjadi polisi wanita tak ada untuknya, Yosa akan berusaha keras melanjutkan kuliah di fakultas ekonomi di sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Mengapa fakultas ekonomi? Agar cita-citanya sebagai pengusaha tidak kandas begitu saja. Dan kenapa pula harus di ibukota? Agar atlet basket yang juga hobi olahraga atletik tolak peluru itu berpeluang bermain basket di lapangan nasional//

    Yosa

    Hingga duduk dibangku SMA 2 Payakumbuh, basket semakin akrab dengan keseharian anak ketiga dari pasangan Usman dan Darmawati itu. Ia tak pernah absen dari berbagai kejuaraan basket. Hingga gelar juara basket antar pelajar seringkali menjadi milik timnya. Begitu juga dengan gelar juara basket antar klub. Riko tercatat pernah menjuarai pertandingan basket antar pelajar se-Sumbar tahun 2005, 2006, dan 2008. Tahun 2009, Riko dan timnya

    berhak atas juara pertama dalam lomba basket antar pelajar empat propinsi,yaitu Sumbar, Riau, Kepri, dan Jambi.

    Setelah lulus SMA, Riko diterima sebagai mahasiswa jurusan Olahraga Universitas Padang melalui jalur prestasi. Berbagai teori dan praktek kegiatan olahraga yang didalaminya di bangku kuliah, terutama basket, menambah keahliannya bermain basket. Kuliah di Padang tak menjadi alasan Riko hengkang dari klub basket Omega Payakumbuh. Disela waktu luangnya yang bisa pulang kampung dua kali seminggu, penggemar Lebron James itu masih menyempatkan waktu berlatih dengan kawan-kawannya di Omega.

    Selain kemampuannya, mungkin kesetiaannya itulah yang membuat Riko selalu dipanggil dalam berbagai pertandingan basket yang akan diikuti klub Omega ataupun kota Payakumbuh. Bahkan talentanya dibasket terdengar hingga kabupaten Sinjunjung, yang memintanya membawa nama Sijunjung dalam ajang Porprov Sumbar 2010.

    Tapi diajang Porprov kali ini, Riko takkan membawa nama daerah lain. Riko

    bertekad menghadiahkan emas bagi kota kelahirannya. Bersama tim basket kota Payakumbuh, saat ini, Riko berlatih setiap hari di lapangan Omega. Kebetulan, 4 bulan menjelang Porprov ini, mahasiswa semester tujuh itu tengah praktek kerja lapangan (PKL) di SMA 1 Payakumbuh sebagai guru olahraga.

    Selain mengajar olahraga, Riko juga diminta sebagai pelatih basket di SMA tersebut. Kesempatan itu tentu saja menambah intensitas waktu Riko bermain basket. Tak hanya berlatih basket bersama tim Omega, tapi juga melatih basket para muridnya.

    Sebagai atlet dan akademisi, Riko mengurai sebuah harapan untuk Pemko dan KONI Payakumbuh. Atlet yang pernah merebut 3 emas dan 1 perak itu meminta perhatian lebih Pemko dan pengurus KONI pada sarana dan prasarana olahraga, juga masa depan atlet. Khusus pada basket, Pemko tak memiliki lapangan basket yang representatif untuk berlatih dan bertanding. Sementara atlet dituntut bermain maksimal, tapi fasilitas berlatih tak pernah dioptimalkan//

    Ingin ke NBL

    Hariko Usman, Atlet Sekaligus Pelatih

    Hariko Usman, lahir di Payakumbuh, 1 April 1992. Usia

    sekolah dasar dihabiskannya di SD 31 Labuh Baru Payakumbuh.

    Kemudian Ia melanjutkan sekolah di SMP 1 Payakumbuh. Di sekolah

    menengah pertama inilah Riko mengenal basket. Tak hanya masuk

    ekstrakurikuler basket di sekolah, Riko juga bergabung dengan dengan klub basket Omega

    Payakumbuh.

  • Pengurus Kota Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) Payakumbuh punya potensi tinggi untuk prestasi. Sayang, menurut Ketuanya, Yulizon

    Datuak Bagindo, saat ini ketertinggalan cabang olahraga ini masih terkendala di peralatan dan alat untuk terbang. Yulizon mengatakan, saat ini saja, duo atlet putri terbang layang Payakumbuh; Riani Kusuma Kembari dan Revi Susi Ekawati, menjadi atlet andalan Kota Payakumbuh dengan peluang

    emas di Porprov XIII tahun 2014 di Kabupaten Dharmasraya.

    Dalam perjuangannya di tingkat nasional, dalam Bupati Cup di Puncak Bogor, 3 Mei hingga 2 Juni lalu berhasil menggondol 2 medali perak. Prestasi yang luar biasa untuk tingkat nasional yang disabet oleh atlet paralayang asal Kota Payakumbuh ini.

    Bicara soal fasilitas dan tempat latihan, Yulizon mengakui, bahwa di puncak Talang, komplek perbukitan Ngalau Indah, lokasinya sangat bagus. Bahkan, banyak atlet paralayang dunia mengakui bahwa lokasi ini terbaik saat ini, jika dibandingkan lokasi-lokasi terbang lainnya di dunia.

    Namun, masih disayangkan, untuk alat transportasi serta prasarananya belum baik sama sekali. Sehingga, jalan yang ditempuh menuju ke puncxak Talang itu luar biasa tingkat kesulitannya. Apalagi kalau musim penghujan.

    Yulizon mengatakan, sudah pernah Walikota Payakumbuh

    melakukan survey ke daerah atas dan melihat langsung kelayakan lokasi ini. Namun, sampai saat ini, lokasi terbang layang belum termaksimalkan, akibat fasilitas jalan menuju ke sana yang masih buruk.

    FASI Payakumbuh pun punya pelatih terbang layang yang andal. Ialah Erwin N Harahap yang punya lisensi kepelatihan nasional. Potensi cabang ini sungguh besar. Ditambah, dengan banyaknya nomor terbang yang akan memperebutkan banyak medali di Porprov XIII di Dharmasraya, tahun depan itu.

    FASI Kota Payakumbuh optimis bahwa cabang olahraganya akan berhasil menyumbangkan beberapa emas buat Kota Batiah. Tinggal lagi, fokus dan kelancaran fasilitas serta prasarana yang diberikan oleh pemerintah kota?

    FEDERASI AEROSPORT SELURUH INDONESIA

    BUTUH PERALATAN MENUJU PRESTASI PAYAKUMBUH

    14// MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH /http://konipayakumbuh.blogspot.com

    PARALAYANG, RAIH DUA MEDALI,

    FASI KOTA PAYAKUMBUH

  • http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH //15

    Cabang bulutangkis gagal memberikan kontribusi medali buat kontingen Payakumbuh pada Porprov Sumatera Barat XII/2012. Meski bertanding di kandang sendiri, di tempat sehari-hari atlet PBSI Payakumbuh berlatih, di GOR M. Yamin Kubu Gadang, tapi tak satupun medali yang bisa dibawa pulang. Seluruh pemain yang turun tersandung di babak perdelapan.

    Mohon maaf, kami gagal mendulang medali pada multi iven bergengsi ini. Anak-anak sudah berjuang maksimal, ternyata pemain lawan lebih baik dari kita, sebut Ketua Harian PBSI Paya-kumbuh H. Maharnis Zul, S.Pd. Banyak faktor yang membuat kita kalah dengan pemain lawan, tambahnya.

    Pada Porprov XII/2012 itu, PBSI Payakumbuh menu-runkan 5 putera dan 5 puteri. Kesepuluh pemain bulutangkis itu, menurut pelatihnya Firdaus, masih dipertahankan tampil pada Porprov XIII/2014 nanti. Seluruh pemain, masih lolos usianya, kelahiran di atas 1990.

    Setelah gagal di Porprov XII/2012, menurut Fairdaus dan Jupiter, pengurus PBSI lainnya, seluruh atlet digenjot berlatih di GOR M. Yamin Kuibu Gadang. Menurutnya, jika daerah peserta benar-benar menurunkan pemain binaan sendiri, kemungkinan merebut medali sangat terbuka. Hanya saja, masih ada daerah lain yang mencederai pertandingan, dengan mendatangkan pemain impor.

    Tapi, menurut Firdaus, persoalan tersebut bukan alasan baginya mencatat prestasi terbaik. Secara sportif pelatih yang mantan atlet bulutangkis Porda Payakumbuh ini, mengakui anak-anaknya kalah teknis dari pemain lawan. Semua kekurangan anak-anaknya itu, disebut Firdaus, telah diperbaiki. Sekarang ini seluruh pemain menampakkan grafik positif dalam pencapaian prestasi, katanya.

    Menurut Firdaus, dalam persiapan ke Porprov nanti, anak-anak asuhannya butuh uji tanding dengan pebulutangkis daerah lain atau provinsi di luar Sumbar. Harapan kami, untuk menguji kemampuan atlet dan menambah pengalaman bertand-ing, seyogianya, pemain yang disiapkan diberi kesempatan try out, melakukan pertandingan persahabatan dengan daerah lain. Hanya saja, PBSI tersandung dana untuk itu, katanya//

    BULUTANGKIS

    Tim bulutangkis PBSI Kota Payakumbuh berhasil merebut 1 perak dan 3 perunggu dalam Kejuaraan Bulutangkis Gubernur Cup 2013 di GOR PT Semen Padang, yang berakhir Selasa (15/10). Hasil tersebut, cukup mengembirakan, karena peta kekuatan bulutangkis Sumbar sudah dapat diukur, dalam rangka menghadapi Porprov Sumbar XIII/2013, di Dharmasraya tahun depan.

    Ketua Harian PBSI Payakumbuh Firdaus yang memimpin tim bulutangkis Payakumbuh dalam laga Gubernur Cup itu, mengaku cukup puas dari hasil kejuaraan tersebut. Meski belum mampu membawa pulang emas ke Payakumbuh, tapi gambaran kekuatan lawan dalam menghadapi Porprov mendatang sudah dapat terbaca. Kita senang, kekuatan lawan pada Porprov nanti sudah bisa dibaca, tegas Firdaus, staf bagian Humas Permko Payakumbuh ini.

    Perak yang diukir tim bulutangkis Payakumbuh itu dari nomor bergengsi tunggal putera. Pebulutangkis Payakumbuh Rocky Kurniadi yang berjumpa di final dengan pebulutangkis Agil Wahyu dari Dharmasraya, kalah rubber set, 1-2 (23-21, 15-21 dan 14-21). Meski kalah, tapi Rocky mampu memberikan perlawanan yang sengit dan sering merepotkan pemain lawan, ungkap Firdaus.

    Tiga perunggu lainnya yang direbut Payakumbuh, masing-masing dari tunggal putera KU 19 th, atas nama Ahmad Faisal. Kemudian, dari nomor tunggal puteri pada KU 16 th, lewat Rahmi Susanti. Berikutnya, lewat tunggal putera KU 12 th, lewat Ikhsan.

    Kejuaraan bulutangkis ini diikuti 491 pemain, dimulai dari

    KU 10 th, 12 th, 14 th, 16 th, 19 th dan kelompok senior. Selain nomor perorangan, juga dipertandingkan nomor beregu putera dan puteri. Lewat kejuaraan ini, mudah-mudahan bakal membangkitkan gairah pebulutangkis Payakumbuh meningkatkan prestasinya ke depan, karena ada iven yang akan dituju, simpulnya//

    TIM BULUTANGKIS PAYAKUMBUH

    REBUT 1 PERAK 3 PERUNGGU

    TIM BULUTANGKIS PAYAKUMBUH JELANG PORPROV 2O14

    BUTUH UJI TANDING

  • 16// MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH /http://konipayakumbuh.blogspot.com

    Walau begitu, kata pelatih bersertifikat daerah ini, pada Porprov Sumatera Barat XIII/2014 di Dharmasraya nanti, cabang taekwondo

    akan mampu mendulang emas. Bukan sesumbar, tambahnya, berdasarkan catatan prestasi pasca Porprov baru lalu, sejumlah atlet andalan Payakumbuh mampu mempertajam prestasinya dalam kejuaraan di tingkat Sumbar dan nasional.

    Selain mengandalkan Wahyu Wardian, pemegang medali perak Porprov XII/2012, pada kelas kyorogi 80 Kg, Persatuan Taekwondo Indonesia (TI) Cabang Payakumbuh, juga berharap emas dari Bob Asri kelas kyorogi 51 Kg dan Haryadi Abrian, kelas under 73 Kg. Kedua atlet ini, sukses merebut emas pada POPDA Sumbar Juni 2013 lalu. Kemudian medali juga diharapkan, dari Ghani Fadhil Hibatullah pada kelas under 54 Kg, Annisa Hidayatullah dan Belly Putra kelas under 68 Kg.

    Menurut pelatih TI Payakumbuh Nofrial, tanda-tanda untuk merebut emas

    itu semakin kelihatan. Pasalnya, dua atlet taekwondo Payakumbuh, Bob Asri dan Haryadi Abrian yang ikut POPNAS di Jakarta, September 2013, satu di antaranya mampu merebut perunggu atas nama Haryadi. Perunggu di kejuaraan berskala nasional itu, mudah-mudahan akan membawa berkah bagi tim TI Payakumbuh dalam Porprov mendatang, simpulnya.

    Dikatakan, kendala yang dialami cabang TI dalam menggambleng atlet berprestasi, tidak jauh beda dengan cabang-cabang bela diri lainnya. Kami masih terkendala arena latihan. Latihan di alam terbuka, menumpang di halaman sebuah sekolah, sulit memaksimalkan prestasi atlet. Sudaah saatnya, kita punya gedung latihan, dilengkapi dengan fasilitas matras yang reprrsentatif, sebut kedua pelatih ini//

    OPTIMIS MEREBUT EMAS TAEKWONDO

    PADA PORPROV SUMBAR XIII/2O14

    Ini bukanlah kali pertama Parto, begitu sapaannya, memperoleh prestasi di dunia pencak silat. Alumni SMK 2 Payakumbuh itu telah mengantongi segenap prestasi. Bahkan prestasinya seolah tak pernah meleset dari gelar Juara I. Sejak tahun 2007, Parto tak pernah absen meraih juara pertama.

    Tahun 2007, Parto meraih juara I kelas D putra Kejuaraan Pencak Silat Laga Antar Sasaran dalam Wilayah Pengda IPSI Sumbar. Anak pasangan K. Nainggolan dan Renti Sihaloha itu juga menyabet Juara I kelas D putra Kejurda Sumbar di Padang Panjang di tahun yang sama.

    Tahun 2009, peringkat pertama diraihnya secara beruntun

    dalam Kejurda Bupati Cup di Kabupaten Siak, Kejurda Pencak Silat se-Sumbar, dan Pekan Olah Raga Anak Nagari (PORAN) Limapuluh Kota. Sementara itu, di tahun 2010 prestasinya tercatat sebagai Juara I kelas D putra Kejuaraan Silat Pandeka Minang HUT Semen Padang ke 100 dan Juara I kelas D putra Porprov Sumbar.

    Menarik, atlit kelahiran 1 September 1990 itu tak hanya berprestasi di dunia persilatan. Saat sekolah, di jurusan Otomotif, Parto 4 (empat) kali tercatat sebagai pemenang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Autobody Repair di tahun 2009 dan 2010 di tingkat Propinsi dan Tingkat Nasional.

    Saat berlaga di PON XVII/2012 di Pekanbaru, Riau, Parto sukses memberikan medali perunggu buat kontingen Sumatera Barat. Mohon maaf, saya gagal mempersemahkan emas buat masyarakat Sumbar. Tapi, saya tetap bertekad memberikan yang terbaik buat masyarakat Sumbar dan Payakumbuh khususnya.

    Pelatih silatnya Atrimon optimis dengan keberhasilan Parto di Porwil nanti. Bahkan Atrimon yakin Parto bisa menjadi atlit bertaraf internasional, melihat motivasi dan semangat juangnya yang tinggi. Atrimon berharap jejak keberhasilan Parto dapat diikuti oleh pecinta pencak silat berbakat lainnya, sehingga budaya bela diri bangsa satu-satunya itu dapat dilestarikan//MQ

    Langganan Juara IAdalah atlit pencak silat Payakumbuh yang berhasil menghadiahkan satu-satunya emas bagi Sumbar usai Kejuaraan Nasional Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia IV di Denpasar Bali kemarin. Tak hanya dinobatkan sebagai juara I kelas D putra dewasa, atlit bernama lengkap Suparto Alfansus itu juga dianugerahi gelar pesilat terbaik putra dewasa.

    Suparto Alfansus,

    Sebuah perak dipersembahkan tim

    Taekwondo buat kontingen Payakumbuh pada Porprov Sumatera Barat XII/2012. Hanya itu hasil maksimal

    yang baru mampu kami persembahkan kepada

    kontingen Payakumbuh, ucap duet pelatih

    Taekwondo Payakumbuh Nofrial Devinta dan Iwan

    Sandi, di Kantor KONI Payakumbuh, Kamis

    (10/10).

    Atrimon, pelatih silat nasional bersama anak asuihnya Suparto, andaln tim silat Payakumbuh pada

    Porprov. Ia juga meraih perunggu di PON Riau 2012.

  • http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH //17

    Wakil Ketua PTMSI Payakumbuh Erizon dan Sekretaris PTMSI, Tavril Samry, dalam pertemuan bersama pengurus KONI Payakumbuh, di Sekretariat KONI di GOR Kubu Gadang, Senin (21/10), menyampaikan keinginannya itu, untuk memberikan kontribusi emas buat kontingen Payakumbuh, pada Porprov di Dharmasraya tahun depan.

    Kami ingin menyepuh sebuah perunggu yang dikantongi pada Porprov XII/2012 menjadi emas pada Porprov XIII/2014 nanti, sebut Erizon dan Tavril di Balaikota Payakumbuh, Selasa (22/10). Menurutnya, keinginan itu bukan basa basi, seperti iklan sebuah rokok. Tapi, berdasarkan kenyataan, hasil pertandingan pada beberapa iven yang dilakukan petenis meja PTMSI

    Payakumbuh di tingkat regional dan nasional.Dikatakan, kekuatan Payakumbuh

    bukan bertumpu pada pasangan ganda putera Hendri Syaputra dan M. Hafiz, peraih sebuah perunggu pada Porprov XII/2012 lalu, Tapi, sudah merata kepada sejumlah atlet lainnya. Malahan, beberapa petenis meja Kota Batiah sudah menjadi kekuatan tim Sumatera Barat dalam iven Pekan Olahraga Madrasah dan Pondok Pesantren Tingkat Nasional.

    Pada Kejuaraan Pondok Pesantren Sumatera Barat di Padang, April, petenis meja Payakumbuh sukses merebut 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu, yang ditoreh petenis muda Payakumbuh. Emas diraih Muspa Hendra, peraih diukir pasangan ganda campuran M. Ikhsan/Mela Qolbi dan

    perunggu juga dari nomor ganda campuran Deby Wahyudi/Puput Saputri.

    Prestasi di tingkat Sumbar itu, berlanjut pada Pekan Olahraga Madrasah tingkat nasional di Gorontalo, Agustus lalu. Muspa Hendra yang berpasangan dengan Deby Wahyudi berhasil meraih emas buat kontingen Sumbar pada iven pelajar madrasah ini.

    Sukses beruntun itu, membuat tiga atlet tenis meja Payakumbuh, juga akan memperkuat tim tenis meja Sumbar dalam Pekan Olahraga Pesantren Nasional di Malang, November bulan depan. Ketiga atlet yang dipanggil itu adalah Muspa Hendra, Deby Wahyudi dan Puput Saputri.

    Sebuah perunggu yang direbut tim

    tenis meja PTMSI Payakumbuh dalam

    Porprov Sumbar XII/2012, di

    Kabupaten Limapuluh Kota, terasa pahit.

    Pengurus PTMSI bersama seluruih atlet dan pelatih,

    punya obsesi menyepuh perunggu menjadi emas, pada

    Porprov XIII/2014 mendatang.

    SEPUH PERUNGGU JADI EMASOBSESI TENIS MEJA,

    Photo | Tim Petenis Meja Payakumbuh

    Kelelahan membuat pemain Payakumbuh U-21 tampil

    tak maksimal dalam partai final Turnamen Sepakbola

    Piala Bupati Pasaman Barat 2013, di lapangan sepakbola

    Simpang Ampek, Jumat (1/11). Squad Payakumbuh

    asuhan Ismail Fahmi itu, harus mengakui keunggulan tim Pasaman yang menjadi

    siterunya di final, dengan skor 0-2. Payakumbuh harus puas

    berada di tempat kedua.

    Partai final Payakumbuh dengan Pasa-man itu, berlangsung cukup seru dan ketat. Meski tertinggal 0-1 di babak pertama, Mutarizaki Cs masih mampu memperlihatkan permainannya dengan kombinasi serangan bervariasi. Hanya saja, ketika memasuki babak kedua, pemain Payakumbuh mulai kedodoran, sehingga akhirnya kembali kebobolan. Dua gol tanpa balas itu, membuat Payakumbuh gagal memboyong Piala Bupati Pasaman Barat itu ke Payakumbuh.

    Anak-anak terlalu lelah, karena bermain dalam partai final dalam turna-men berbeda, dua haru berturut. Sehari sebelum tampil di final Piala Bupati Pasaman Barat, Mutarizaki sudah habuis-habisan melawai tim Talawi Putera dalam turnamen Piala Walikota Sawahlunto. Anak-anak hanya punya waktu 12 jam isti-rahat, selanjutnya sudah harus melakukan perjalanan jauh dari Payakumbuh menuju Simpang Ampek Pasaman Barat. Perjala-

    nan panjang itu membuat anak-anak tak berkembang dalam partai final melawan Pasaman, ungkap Ismail Fahmi.

    Walau begitu, Ketua Pengkot PSSI Payakumbuh Trivenindra, yang dihubungi Minggu (3/11), mengaku tak kecewa dengan hasil tak maksimal di dua turna-men berbeda itu. Menurut Tri, politisi PKS anggota DPRD Payakumbuh ini, kedua tur-namen itu hanya sasaran antara, sebelum terjun pada Porprov XIII/2014 di Dharmas-raya, tahun depan.

    Dikatakan, tim bermaterikan sejumlah klub di Payakumbuh itu, akan terus diasah dalam pemusatan latihan yang cukup panjang. Pihaknya, akan terus memantau pemain-pemain berbakat dari klub lainnya, untuk bergabung dalam squad Payakumbuh U-21. Target emas Porprov Sumbar nanti, harus mampu kami wujudkankan buat masyarakat Payakum-buh, tegas Tri//

    PAYAKUMBUH U-21 GAGAL REBUT PIALA BUPATI PASAMAN

  • 18// MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH http://konipayakumbuh.blogspot.com

    Menghadapi Porprov Sumatera Barat XIII/2014 yang akan digelar di Dharmasraya, tahun depan, dua perak itu, minimal satu di antaranya akan dicelup menjadi emas. Kami akan berusaha optimal dan menyiapkan diri jauh-jauh hari, tambah pelatih senior Zulfahmi yang mendampingi ketua PBVSI Taufik Idral.

    Menurut kedua pembina bola voli ini, obsesi merebut emas pada Porprov, bukan bualan atau sekedar menumbuhkan kepercayaan KONI kepada PBVSI. Tapi, berdasarkan catatan prestasi yang dibuat tim putera-puteri Payakumbuh dalam iven Piala Anak Nagari Sumatera Barat di Padang, sebelum lebaran baru lalu.

    Pada iven tersebut, tim putera Payakumbuh yang diwakili Kelurahan Balai Jariang, Payakumbuh Timur, tampil sebagai runner up. Sementara, tim bola voli puteri diwakili Kelurahan Sicincin, Payakumbuh

    Timur, juga tampil di final dan keluar sebagai pemenang kedua. Kedua tim, hanya 50% diperkuat pemain andalan PBVSI Payakumbuh.

    Berdasarkan evaluasi dari kejuaraan itu, kata Zulfahmi, pada Porprov Sumatera Barat XIII nanti, tim indoor putera-puteri Payakumbuh akan mampu mengukir prestasi lebih baik. Selain pada nomor lapangan indoor, bola voli juga mengincar medali pada nomor bola voli pantai.

    Pemain yang disiapkan menghadapi Porprov mencapai 50 atlet, rata-rata berusia di bawah 22 tahun. Mereka ditangani 4 pelatih, Yose Nurwahid, Tedi Azmi, Yuliar dan Zulfahmi. Ke-50 pemain itu, sejak usai lebaran Idul Fitri 1434 H, menjalani latihan di dua tempat berbeda. Tim putera berlatih di lapangan Balai Jariang dan tim puteri berlatih di lapangan Labuh Basilang//

    CABANG VOLI INCAR EMAS PORPROV XIII/2O14Dua perak yang direbut tim bola voli PBVSI Payakumbuh pada Porprov Sumatera Barat XII/2012

    di Kabupaten Limapuluh Kota, hasil maksimal yang

    dicapai pemain. Meski ditargetkan emas oleh KONI

    Kota Batiah, tapi belum mampu diwujudkan pebola

    voli Kota Batiah. Mohon maaf, baru dua perak yang

    bisa kami persembahkan kepada Kontingan Porprov Kota Batiah, ucap Ketua PBVSI Payakumbuh Taufik

    Idral, di Payakumbuh, Rabu (30/10).

    ATLETIK

    Cabang atletik pada Porprov XII/2012 hanya mampu memberikan kontribusi medali buat kontingan Payakumbuh, berupa 3 perak. Mohon maaf kami gagal memenuhi target emas buat kontingen, ucap pengurus ISSI Payakumbuh Drs. Edvianus dan Helmi. Kematian mendadak pelatih atletik Payakumbuh Aria

    Kenova, dikatakan, sangat memukul mental atlet yang akan berlaga pada Porprov. Pasalnya, Aria terkenal dekat dengan semua atlet. Makanya, ketika mendengar Aria sudah tiada, pulang memenuhi

    panggilan Allah SWT tuk selama-lamanya, seluruh atlet jadi sock. Mereka tidak konsentrasi lagi dalam berlatih dan menghadapi perlombaan. Masih untung, tiga perak masih bisa didulang anak-anak, ungkap Edvianus.

    Kepala pelatih atletik PASI Payakumbuh Zulfadjri, S.Pd, yang juga pengurus PASI Payakumbuh,adalah orang yang paling terpukul dengan kepergian Aria. Karena Aria, adalah putera sulungnya sendiri, yang selalu mendampinginya melatih atlet atletik Payakumbuh. Kepada publik Payakumbuh, Zulfadjri juga mohon maaf, karena tak maksimal memberikan yang terbaik buat Payakumbuh. Mohon maaf, kami belum

    memberikan prestasi maksimal buat Payakumbuh, tamnbahnya. Ketiga atlet peraih perak itu, disebutkan Zulfadjri, masih

    menjadi andalan Payakumbuh dalam Porprov Sumatera Barat XIII/2014 di Dharmasraya mendatang. Ketiganya adalah Gusti Ade Irawan, Puji Rahmani dan Yulfi Saputra. Ketiganya menjadi motivasi bagi 27 atlet lainnya yang tengah menjalani latihan di SMPN 9 di Labuh Basilang Payakumbuh.

    Gusti Ade Irawan, saat merebut perak pada Porprov XII/2012, dari nomor lompat tinggi, mampu mencatat prestasi dengan tinggi 170 Cm. Dalam latihan sekarang ini, lompatan Gusti naik tajam mencapai 200 Cm. Mudah-mudahan, hingga Porprov nanti, kemampuannya terus membaik, kata Zulfadjri.

    Sementara itu, Puji Rahmani, peraih perak dari nomor tolak peluru, dengan catatan prestasi 10,80 meter, juga makin mengkilap dalam latihan. Puji juga terpilih memperkuat Sumatera Barat, tampil di Kejurnas Atletik di Semarang yang barakhir, Jumat (23/8). Pada Kejurnas Semarang, Puji sukses merebut perak buat Sumbar, dengan catatan prestasi 10,85 meter.

    Kemudian, Yulfi Saputra, merebut perak dari nomor lempar lembing dengan jauh lemparan 45 meter. Menurut Zulfadjri, Yulfi juga diproyeksikan mampu merebut emas pada Porprov di Dharmasraya nanti.

    Sama dengan cabang lainnya, Zulfadjri juga mengeluhkan, prasarana latihan. PASI Payakumbuh berharap, agar GOR Kubu Gadang bisa dimanfaatkan buat latihan atletik, dengan harapan Disparpora dan KONI Payakumbuh, membenahi lintasan berlari yang ada di lapangan Kubu Gadang. Karena tak punya lintasan berlari, sulit bagi PASI Payakumbuh merebut medali pada nomor lari sprint, sebutnya//

    Fuji Rahmami ketika berdiri di podium pengalungan medali di Kejurnas Semarang.

    Fuji Rahmami bersama pelatihnya Zulfadjri.

    Kalau cabang ini tak maksimal memberikan kontribus-inya pada Porprov Sumatera Barat XII/2012 di Ka-

    bupaten Limapuluh Kota, wajar-wajar saja. Pasalnya, cabang atletik ini dirundung malang, berkabung atas

    meninggalnya pelatih atletik Payakumbuh, Aria Kenova Fajri, sehari menjelang pertandingan dimulai. Sejak, kosentrasi seluruh tim atletik jadi pecah, mereka tak

    fokus menghadapi perlombaan, meski sudah dimotivasi pengurus PASI dan KONI Payakumbuh.

  • http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH //19

    Insya Allah, pada Porprov Sumatera Barat XIII/2014, di Dharmasraya tahun depan, kegagalan tersebut akan kami bayar lunas. Kami merasa malu pulang tanpa medali, ucap Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Payakumbuh Fauzi Firdaus, Rabu (6/11).

    Didampingi pelatih takraw Payakumbuh, Khairul Azwar, dikatakan, seluruh pengurus PSTI sudah melupakan kegagalan di Porprov XII/2012 di Limapuluh Kota itu. Pasca Porprov seluruh atlet yang disiapkan berjumlah belasan pemain, berlatih keras di home base-nya di SMPN 7 Payakumbuh. Secara teknis dan kekompakan tim mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Pengurus, pelatih dan atlet, bertekad memberikan kontribusi medali buat kontingen Kota Batiah, sebutnya.

    Menurut Khairul Azwar, pelatih yang sudah bersertifikasi ini, obsesi merebut medali pada Porprov di Dharmasraya, bukan

    asal cuap. Tapi, didasari dengan prestasi yang diukir sejumlah pesepaktakraw Kota Batiah, pasca Porprov tahun lalu. Menurut Azwar, dua atlet andalannya, Andre Pratama Novira dan Sugeng Erianto, sudah berpengalaman bermain di tingkat nasional dan internasional.

    Andre Pratama, ungkap Khairul, sukses mengantarkan tim merah putih Indonesia merebut medali perunggu, dalam kejuaraan Asean School Games, di Hanoi Vietnam. Mei 2013. Sementara, Sugeng Erianto juga berhasil merebut perunggu saat memperkuat tim Sumatera Barat, dalam iven POPNAS 2013 di Jakarta, September 2013.

    Pengalaman kedua pemain muda Payakumbuh itu, sebut Khairul, mudah-mudahan akan mendorong pemain sepak takraw Payakumbuh lainnya, dalam berburu medali pada Porprov nanti. Kita optimis, target yang diberikan KONI Payakumbuh untuk merebut medali akan terpenuhi, simpulnya//

    PORPROV SUMBAR XIII/2O14, TAKRAW MALU PULANG TANPA MEDALITim sepak takraw Payakumbuh

    gagal mendulang medali pada Porprov Sumatera Barat

    XII/2012, di Kabupaten Limapuluh Kota. Dua

    pesepaktakraw andalan Kota Batiah waktu itu, bertarung mewakili Provinsi Sumatera

    Barat dalam kejuaraan antar-PPLP se Indonesia di Batam.

    Tim Kota Batiah terpaksa turun dengan pemain pelapis minim

    pengalaman pada Porprov Limapuluh Kota.

    Ketua Pengkot Persatuan WI Payakumbuh Drs. Dafrul Pasi, bersama trio pelatihnya, Epi, Mul dan Dona, di sekretariat KONI di GOR Kubu Gadang Payakumbuh, Rabu (23/10), menginformasikan, kekuatan atlet pendulang medali bagi tim wushu Payakumbuh, tidak terfokus kepada pemain-pemain lama. Sejumlah atlet yunior sudah mulai mengancam prestasi seniornya, sebut Dafrul Pasi.

    Menurut Dafrul Pasi, bisa saja sejumlah atlet senior akan tersingkir dengan yuniornya. Karena itu, dalam pembentukan

    tim wushu ke Porprov nanti akan dilakukan seleksi yang ketat. Kalau perlu dilakukan beberapa seleksi, sehingga atlet yang dikirim nanti benar-benar pejuang yang mampu memberikan kontribusi buat kontingen Payakumbuh, tegas Dafrul Pasi yang juga Sekretaris Disparpora Payakumbuh ini.

    Kendala latihan, dikatakan, lagu klasik yang hingga kini belum ada solusinya, Kita dari sejumlah cabang olahraga beladiri sudah sering berteriak dan menjerit, karena tak punya gedung latihan yang representatif. Tapi, jeritan tersebut belum ada yang menolongnya, karena keterbatasan financial

    daerah. Hingga sekarang kita masih saja sabar berlatih beratap angin di lapangan bola basket GOR Kubu Gadang. Bila hujan langsung gulung tikar dan menghentikan latihan, tambah Epi ketua pelatih.

    Atlet andalan Payakumbuh yang mengantongi medali pada Porprov XII/2012 lalu, Diva dengan torehan 1 emas dan 1 perak. Kemudian, Michael dengan 1 perak dan 1 perunggu. Ivan S, 1 perak, serta Riski, Adam M, dan Nanda, masing-masing 1 perunggu. Medali-medali tersebut diraih lewat nomor tootu atau peragaan jurus serta nomor laga atau sanda//

    Cabang wushu di antara cabor yang menjadi harapan KONI Payakumbuh untuk menyumbang emas pada Porprov Sumatera Barat XIII/2014, di Dharmasraya. Berbekal dengan prestasi yang diukir pada Porprov Sumatera Barat XII/2012,

    di Kabupaten Limapuluh Kota, 1 emas, 3 perak dan 5 perunggu, sudah jaminan bagi Persatuan Wushu Indonesia (WI) Payakumbuh, untuk memenuhi

    keinginan KONI itu.

    WUSHU PAYAKUMBUH HARAPAN KONI REBUT EMAS PORPROV

  • 20// MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH http://konipayakumbuh.blogspot.com

    SENAM,

    Tiada Porda atau Porprov tanpa

    emas. Cabang ini, salah satu andalan

    Kontingen Kota Payakumbuh dalam perolehan medali.

    Sejak Porprov Sumatera Barat

    I/1986, cabang ini tak pernah terhenti mendalang emas

    buat Payakumbuh. Terakhir pada

    Porprov Sumatera Barat XII/2012,

    senam memperoleh 5 emas, 3 perak dan

    5 perunggu.

    Soal loyalitas dan komitmen Pengurus Persani, induk cabang olahraga ini, jangan ditanya. Setiap figur yang memimpin Persani Payakumbuh, semuanya punya kemauan keras dalam meningkatkan prestasi senam di kota ini. Padahal, cabang senam hingga sekarang tak obahnya seperti marapulai pakai jas baru, tapi tak punya sepatu. Cabang ini boleh disebut miskin dengan prasarana dan sarana latihan.

    Komisi Teknik Persani Payakumbuh, Jhon Kenedi, yang paling bertanggung jawab dengan prestasi atlet senam Payakumbuh, megaku sudah berkali-kali menyampaikan keluhan itu. Tapi, karena keterbatasan dana daerah, mantan pesenam Sumbar yang kini tercatat sebagai wasit nasional ini, tak mengendorkan semangatnya membina senam di kota ini.

    Pengurus Persani Payakumbuh sejak era Syafril Nita, hingga ke Syafruddin Dt. Garang, Benni Muchtar, Richard Moesa dan Aribus Madri serta Syafwal, senam masih punya obsesi tinggi melahiran pesenam-pesenam berprestasi nasional. Saat ini, dari belasan pesenam yang

    menjalani latihan persiapan Porprov, dua di antaranya sudah berprestasi di tingkat nasional, kategori pelajar. Keduanya, Ridho Musta dan Aulia Fitri, sudah mendulang emas pada kejuaraan Popnas dan 02SN tahun 2012 dan 2013.

    Ketua Harian Pengkot Persani Payakumbuh Drs. Syafwal, ketika dihubungi, mengaku, akan total mengurus cabang senam ini. Beri saya waktu untuk membenahi cabang ini, katanya. Meski baru tiga bulan bergabung dengan Persani, tapi Syafwal sudah menampakkan rasa cintanya terhadap senam. Yaitu, dengan memerintahkan kepada komisi tekni dan pelatih, membenahi tempat latihan dan menginventarisasi alat-alat latihan.

    Ke depan, katanya, secara bertahap akan mencoba membenahi kebutuhan-kebutuhan senam, agar tak menganggu kepada program latihan. Menurutnya, tanpa dukungan fasilitas, sulit meningkatkan prestasi atlet ke level lebih tinggi. Karena, cabang senam selain berkompetisi dibidang SDM atlet, tapi juga berpacu dengan prasarana dan sarana olahraganya, simpul Syafwal.

    TIADA PORPROV TANPA EMAS

    Drs. Syafwal MM Ketua Persani Payakumbuh

  • http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH //21

    Tak ada cita-cita lain?.

    Tak ada, ucapnya spontan. Bukankah dengan menjadi juara nasional di senam, kita suah punya masa depan, tambahnya. Itulah Ridho Musta, atlet senam masa depan Sumatera Barat dari Kota Payakumbuh. Ia dilahirkan di Payakumbuh, 2 Juli 1995.

    Anak bungsu dari dua bersaudara, buah kasih pasangan suami isteri Muslim dan Novrita ini, mengenal senam sejak dibangku kelas IV SD. Hingga sekarang, saat ia menuki pendidikan di SMAN 4 Payakumbuh, masih bergelut dengan senam. Hanya saja, enam bulan terakhir, intensitas latihannya harus dikurangi, karena fokus menyiapkan diri menghadapi UN tahun pelajaran 2013/2014.

    Diakuinya, berkarir pada cabang senam sangat menjanjikan dan punya masa depan yang lumayan cerah. Tapi, itu hanya bisa dinikmati, ketika masih berkutat sebagai atlet atau pelatih. Jika tenaga ini

    sudah uzur, Saya harus bagaimana lahi, kata Ridho penggemar musik RMB ini.

    Di cabang senam, Ridho mengaku, prestasi tertingi baru ia ukir di POPNAS 2011, di Pekanbaru, Riau. Waktu itu, ia sukses merebut emas pada nomor

    meja lompat, selain perak untuk nomor beregu. Kemudian, ia juga beberapa kali merebut emas pada kejuaraan antar-PPLP di Indonesia. Semuanya itu, dilakoni Ridho, ketika ia masih tercatat sebagai pelajar PPLP Sumbar.

    Di iven Porprov Sumatera Barat, Ridho juga sukses merebut emas pada Porprov Sumbar XI/2010 di Lubuk Sikaping dan di Porprov XII/2012 di Kabupaten Limapuluh Kota. Obsesi saya ingin mempersembahkan emas buat tim senam atau kontingen Sumbar pada PON di Jawa Barat, 2016 nanti.

    Hanya saja, untuk menggapai keinginan itu, terkendala dengan prasarana dan sarana latihan. Payakumbuh tak punya hal senam. Karena itu, setamat sekolah nanti, Saya harus berlatih ke Padang, bergabung dengan klub senam Semen Padang, sebut Ridho. Doain Ya, mudah-mudahan Ridho sukses mewujudkan cita-cita mulia ini, kata pemilik tinggi 165 cm ini.

    INGIN SUMBANG EMAS DI PON JABAR

    Senam sudah mendarah daging baginya. Kalau diizinkan dan jika tak ada rutinitas belajar sekolah, ia ingin setiap hari berada dalam hal senam. Tidur dimatras senam, lebih berarti ketimbang tidur di kasur empuk sekelas spring

    bad sekalipun. Hari-hariku, ingin berlatih senam sepanjang masa.

    RIDHO MUSTA,

    Saya harus fokus belajar,

    guna menghadapi UN tahun depan.

    Nggak mungkin Saya tak punya ijazah SMA,

    guna menatap masa depan

    yang lebih baik, setelah mundur dari

    senam,

  • 22// MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH /http://konipayakumbuh.blogspot.com/

    Ketua Perkemi Payakumbuh Indra Syofran, bersama tiga pelatih kempo, Saidina Irawan, Trisna Rahmawati dan Abdul Khalik, menginformasikan di Kantor KONI Payakumbuh, Kamis (10/10), seluruh kenshi yang disiapkan punya peluanguntuk merebut medali buat kontingen Kota Batiah. Insya Allah, kita siap mempertahankan prestasi terbaik, kata Indra yang diamini tiga pelatihnya.

    Pada Porprov Sumatera Barat XII/2012, dua emas diraih Perkemi lewat atlet Suci Rahayu Fatahillah, yang turun pada nomor rundori kelas 43 Kg, kemudian Aditia Kurnia Fajdri, kelas randori 70 Kg. Tiga perak diraih lewat pasangan Suci Rahayu/Firman Suryadi pada nomor embu pasangan campuran kyu II, serta Yeti Yuliani kelas rundori 56 Kg dan Elif Ramadhan, rundori putrid 50 Kg.

    Sedangkan, empat perunggu diukir Perkemi dari Fajri Ramonda kelas rundori putra 50 Kg dan Odie Saundana, rundori putra kleas 66 Kg. Kemudian dua nomor

    berpasangan lewat duet Suci Rahayu/Jamilah Pratiwi (embu putri kyu II), Firman Suryadi/M. Izan (embu putra kyu II) dan

    Pengakuan ketiga pelatih yang selalu bersimbah keringat dengan kenshi-kenshinya, kemampuan atletnya akan lebih

    terasah, jika diimbangi dengan prasarana latihan memadai. Saat ini, katanya, berlatih di alam terbuka di kawasan GOR Kubu Gadang, bukan tak mampu meningkatkan prestasi. Tapi, loncatannya amat terbatas. Kita ingin, dari sejumah kenshi yang ada mampu meraih medali di iven tingkat nasional. Tapi, bagaimana naik pentas nasional, jika prasarana dan latihan sangat terbatas sekali, aku Trisna.

    Sarannya, seyogianya Pemko

    Payakumbuh didorong KONI, membangun sebuah gedung beladiri yang representatif, sehingga seluruh cabang beladiri bisa berlatih secara terpadu. Kami amat rindu dengan gedung olahraga milik cabang beladiri, kata pelatih lainnya.

    KEMPO CABANG ANDALAN PAYAKUMBUH REBUT EMAS PORPROVKempo masih tetap cabang andalam

    KONI Payakumbuh dalam merebut emas

    pada Porprov Sumatera Barat XIII/2014 di

    Dharmasraya. Cabang olahraga impor ini

    dari Korea ini, sukses memberikan kontribusi

    berupa 2 emas, 3 perak dan 4 perunggu

    terhadap kontingan Payakumbuh. Untuk

    mempertahankan prestasi emas itu, Persatuan

    Kempo Seluruh Indonesia (Perkemi) Payakumbuh, menyiapkan 15 kenshi untuk diterjunkan pada

    multi iven bergengsi tersebut.

    KEMPO

    Kempo in action

    Drs Indra Sofyan MM - Ketua Perkemi Payakumbuh

  • http://konipayakumbuh.blogspot.com/ MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH //23

    Dua gadis energik ini mengaku siap membawa emas

    untuk Payakumbuh diajang porprov Sumbar 2012. Keduanya juga

    berperan dalam pencapaian emas Payakumbuh dua

    tahun lalu diajang yang sama

    yang digelar di kabupaten Agam. Adalah Sofia Intan

    dan Tri Elvina, dua pemain

    yang memperkuat tim voli putri

    Payakumbuh ke ajang porprov Sumbar ke XII di Kabupaten

    Limapuluh Kota, Desember ini.

    Tri Elvina, yang lebih akrab dipanggil pipin, telah mengenal olahraga voli sedari kecil. Gadis taurus itu mengenal voli

    dari sang kakak. Tapi kemampuan bermain volinya jauh melebihi kakaknya itu. Tak seperti kakaknya yang hanya sekedar bermain voli dirumah, Pipin dengan sepenuh hati menggeluti olahraga voli. Anak ketiga dari tiga bersaudara itu mulai berlatih voli semenjak duduk dibangku sekolah dasar.

    Anak pasangan Faisal Syarif dan Roslini itu tercatat beberapa kali membawa pulang medali. Selain emas yang diraih pada Porprov lalu, Pipin memperoleh perunggu pada POPWIL 2008, dan mendapat perak pada POPDA 2006 dan 2008. Bagi Pipin, medali bukanlah

    tujuan. Yang terpenting adalah kegemarannya bermain voli terlampiaskan. Tak peduli menang ataupun kalah, yang penting kecanduannya terpuaskan.

    Demikian pula dengan Sofia Intan yang kerap disapa Intan. Gadis kelahiran 7 September 1993 itu tak pernah menargetkan menang. Yang penting adalah bermain maksimal, menikmati olahraga yang digemarinya. Atlet yang pernah masuk Pra-PON 2011 itu menganggap juara sebagai bonus.

    Voli bagi anak Dasril dan Napisa itu adalah kehidupan. Karena Voli , ia mendapatkan kesenangan dan ketenangan. Karena voli pula Ia bisa jalan-jalan, ke daerah Batam, Bangka Belitung, hingga Ibukota negara Jakarta. Karena voli Ia

    cukup dikenal banyak orang. Karena voli Ia bisa memperoleh uang.

    Pipin dan Intan senang bermain voli tanpa beban. Bagi kedua mahasiswi STTP Payakumbuh jurusan teknik Komputer itu, memikirkan target dan menjadikannya beban justru memecah konsentrasinya saat pertandingan berjalan. Lebih baik fokus pada pertandingan dan mengerahkan segala kemampuan, dan gelar kemenangan akan mengikut dibelakang.

    Trik itulah yang akan dipergunakan dua atlet yang tergabung dalam klub voli Kota Biru Payakumbuh itu pada porprov mendatang. Target emas takkan dijadikan beban, yang penting menikmati pertandingan.

    DUET VOLI YANG BERGELORA

    Tambah Pergaulan Lewat Voli

    Pemilik nama lengkap Ali Akbar itu bergabung dengan klub Vegas ketika duduk dibangku kelas 3 SMP Muhammadiyah Andalas. Hingga bersekolah di SMA 1 Lareh Sago Halaban dan sampai hari ini, Voli menjadi bagian dari rutinitasnya. Hampir setiap hari, atlet kelahiran 28 September 1990 itu

    disibukkan dengan voli, hanya untuk sekedar berlatih atau mengikuti beragam pertandingan.

    Al mengaku, karena voli Ia mempunyai banyak kenalan di seluruh daerah Sumbar. Bahkan tawaran pekerjaan tak jarang Ia dapatkan. Al pernah diminta menjadi satpam PLN, satpam

    Bank, dan pegawai perusahaan swasta lainnya. Namun untuk saat ini, Al lebih memilih mengelola usaha ikan Ayahnya H. Syofyan. Sebagai pengusaha yang berkerja tentatif, Al punya banyak waktu luang untuk bermain voli, yang memang belum bisa Ia tinggalkan. Tapi anak

    Syafnidar itu takkan menolak jika suatu hari nanti tawaran sebagai PNS datang.

    Jangan ditanya sudah berapa kali Al mengikuti pertandingan. Karena anak sulung dari dua bersaudara itu takkan tahu jawabnya. Saking seringnya mengikuti turnamen dan pertandingan resmi, Al tak bisa menghitungnya. Berikut sedikit dari pertandingan yang pernah diikuti Al. POPDA 2006. POPWIL 2006. Kejurnas Voli 2008. Kapolda

    Cup 2008. Porprov 2010. Bahkan dua bulan menjelang porprov Sumbar ke

    12 ini, hari-hari Al masih dipenuhi berbagai turnamen yang diikuti klubnya, Vegas. Al harus mengikuti turnamen ke kota Padang, Sijunjung, hingga pasaman. Tapi meski demikian, Al tak pernah absen berlatih bersama Tim Kota Biru Payakumbuh satu kali seminggu untuk persiapan porprov.

    Cowok yang satu ini gemar bersosialisasi. Mempunyai pergaulan yang luas adalah

    sesuatu yang menyenangkan baginya. Siapa yang menyangka, keahliannya

    bermain voli saat ini berawal dari keinginan meningkatkan pergaulan. Sejak

    memutuskan bergabung dengan klub karang taruna Vegas yang ada didaerah

    tempat tinggalnya, Andalas Kabupaten Limapuluh Kota, Al hanya membawa satu

    misi, untuk berkenalan dengan banyak orang.

  • 24// MAJALAH KONI KOTA PAYAKUMBUH/ http://konipayakumbuh.blogspot.com

    Sekum PSSI Kota Payakumbuh, Ostimardi SIP yang sekaligus Sekretaris Panitia membacakan rekomendasi itu di depan peserta Bimtek di akhir kegiatan. Bimtek yang dihadiri langsung Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Wakil Ketua DPRD H Sudirman Rusma SIP, dan Sekum KONI Sumbar Indra Jaya SH itu berlangsung hangat penuh suasana semangat olahraga.

    Keterjaminan hidup dan pekerjaan bagi atlet, payung hukum di Kota Payakumbuh sekaitan UU nomor 3 Tahun 2005 sekaitan Sistem Keolahragaan Nasional, revitalisasi sistem dan nasionalisme membangun atlet berkarakter. Terpenting juga, rekomendasi Bimtek ini, setiap Pekan Olahraga perlu diawali dengan pra Pekan Olahraga di setiap jenjang multiiven, tutur Ostimardi di podium.

    Termasuk juga, sistem transparansi anggaran, perBerita Dodi Syahputrauntukan pembiayaan, sampai kepada kebijakan khusus yang tidak merugikan atlet. Khusus yang terakhir, terkait dengan nilai akademis dan pekerjaan di saat atlet mengikuti kejuaraan yang diutus oleh pengurus olahraga atau KONI.

    Porprov Prestasi Ketua KONI Kota

    Payakumbuh, Drs Yunir Yalri yang tampil selaku pembicara, mengatakan sejak awal bahwa ia telah meminta secara