Majalah Coconut Maret 2016

36

description

Free magazine terbitan Komisi Pembinaan GKI Kelapa Cengkir

Transcript of Majalah Coconut Maret 2016

Page 1: Majalah Coconut Maret 2016

MAJALAH GKI KELAPA CENGKIR

RETREAT JEMAATEDISI KHUSUS

GKI KELAPA CENGKIR2016

Page 2: Majalah Coconut Maret 2016

ONLINE READSearch “Majalah Coconut” di issuu.com

EMAIL [email protected]

Welcome to

Dari TK sampai SMA, saya disekolahkan dalam institusi pendidikan Katolik, dan di sana saya mengenal budaya retreat untuk pertama kali. Setiap tahun, kami dibawa ke biara untuk berhenti sejenak dari rutinitas belajar, dan fokus selama 3 hari pada kehidupan rohani. Kadang, tugas kami hanya duduk tugas kami hanya duduk pagi-pagi di tepi kolam ikan, dikuasai keheningan dan berdoa. Lain waktu, kami diminta jalan kaki malam-malam membawa lilin sambil mengenang Via Dolorosa. Apapun itu, saya tersadar, semua orang membutuhkan retreat. ‘Untuk men-gasah gergaji kita’, jika saya boleh men-gutip istilah Stephen Covey dalam buku 7 Habits-nya yang tersohor.

Oleh karena itu, dengan sukacita reda-ksi Coconut menyajikan edisi khusus menyambut Retreat Jemaat GKI Kelapa Cengkir 2016 ini. Selamat membaca, sampai jumpa di Grand Pesona 5-7 Mei 2016 nanti!

GBU,Redaksi Coconut

CREWREDAKSIKomisi PembinaanGKI Kelapa Cengkir

PRINTBorobudur 2(0811 830040)

LLAYOUT

(0838 9982 2274)

ADDITIONALDESIGNErnest Widi

KONTRIBUTORPdt. Em Agustinus Kermite PPdt. Gatot Pujo TamtamaWidianto IswantoTim Kespel GKI Kelapa Cengkir Dr. Yuvi Wahyudi Panitia Retreat GKI Kelapa Cengkir MiniMiniCherie Rachel

EDITOR’S NOTE

Page 3: Majalah Coconut Maret 2016

Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya, “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1 Timotius 1:15)

Adolfo Esquivel, seniman Argentina, mengeluarkan serial lukisan ilustrasi Jalan Salib yang unik. Ia menggambarkan bagaimana Kristus keluar dari sebuah penjara modern, dan memikul salib di antara jalanan kota yang sibuk, pabrik yang mencemari udara, penebangan pohon, rumah kumuh, dengan ditemani oleh orang-orang negro korban rasisme, remaja pengangguran yang kecanduan obat, dan ibu-ibu yang anaknya “dihilangkan” oleh para politisi. Interpretasi modern terhadap karya Kristus ini mengingatkan

saya kembali bahwa Kristus sesungguhnya juga datang bagi setiap mereka yang menderita di luar sana, saat ini.

Semasa hidup di dunia, Dia hadir bersama mereka yang dinomorduakan dan direndahkan masyarakat: perempuan, janda, pemungut cukai, orang miskin, penderita kusta, sampai nelayan dari Galilea (yang kala itu terkenal sebagai daerah kaum “kafir” dan warganya gemar berkelahi).

Mari kita terus mengingat bahwa Kristus ada bersama mereka yang merasakan kerasnya kehidupan. Dia ada bersama orang-orang yang kita pinggirkan karena persaingan ekonomi dan perbedaan tingkat sosial. Apakah kita juga ada bersama mereka?—OLV

Coretan Kanvas Adolfo Esquivel

3EDISI JUNI-AGUSTUS/20153

CoConut

DEVOTIONS

Page 4: Majalah Coconut Maret 2016

EDISI JUNI-AGUSTUS/20154

CoConut

The Wedding at Cana (tahun 1562) Oleh: Paolo Veronese

Suatu hari Paolo Veronese, salah satu figur seniman paling ikonik dari Italia di jaman Renaissance, mendapat penugasan oleh sebuah biara Benedictine untuk melukis tentang pernikahan di Kana. Suasana riuh-rendah mengisi kanvas raksasa sang seniman, ketika ia memutuskan membawa hajatan Yahudi itu ke dalam konteks pesta ala kaum ningrat Italia-tujuannya tentu agar peristiwa ini lebih relevan di mata penontonnya.

Dilihat sekilas, mungkin kita hanya menangkap kemegahan pesta ala Eropa masa lalu, semua orang diposisikan dengan gestur ekspresif dan denting peralatan makan ditingkahi musik seakan mengisi telinga kita (sebuah paradoks, pada dasarnya, karena biara Benedictine memiliki ciri khas keheningan).

Tetapi perhatikanlah, tepat di tengah lukisan, figur Kristus dan Maria digambarkan duduk tenang,

pakaiannya sederhana dengan tatapan lurus ke penonton. Mereka menjadi contoh kemampuan memblokir segala gangguan dari dunia material, sebuah ketenangan sejati di tengah dunia yang riuh-rendah.

Mujizat air berubah menjadi anggur bagi orang Italia mengandung metafora kesehatan jasmani, karena mereka percaya jika alpa menenggak anggur setelah jamuan makan, pencernaan akan terganggu. Sebuah simbol lain yang perlu kita perhatikan juga adalah pemotongan daging domba oleh seorang pelayan yang posisinya di atas kepala Kristus. Kritikus seni percaya, elemen tersebut menyimbolkan pengorbanan Kristus di kayu salib, karena dalam lukisan tersebut seluruh tamu sudah usai makan dan sedang menikmati hidangan penutup. Lukisan ini sekarang disimpan di Museum Louvre, Paris.

ARTS

Page 5: Majalah Coconut Maret 2016

5EDISI JUNI-AGUSTUS/20155

CoConut

QUIZ & JOKES

JOKES

Quick QuizWanita oh Wanita1. Siapa nama karakter ratu paling

antagonis dalam Perjanjian Lama?

2. Abigail memberi persembahan pada Daud sebagai permohonan maaf atas kelakuan suaminya. Apa yang ia berikan?

3. Siapa nama isteri pertama Raja Daud?

4. Siapakah wanita yang Tuhan buka hatinya di Tiatira?

5. Rahel mencuri sesuatu dari ayahnya sebelum melarikan diri dari Laban, ayahnya. Apa itu?

Kunci: 1. Izebel 2. Makanan dan Anggur 3. Michal 4. Lidia 5. Terafim

Tante Mei dikenal sebagai sumber gosip paling panas di gerejanya – di setiap acara kebersamaan, ia selalu punya hal baru untuk diceritakan mengenai jemaat yang lain. “Hei ibu-ibu, tahu tidak…” ia mengawali gosipnya di sebuah acara kaum wanita di gereja. “Kemarin saya lihat mobil Pak Gery parkir di depan sebuah bar, sampai larut malam! Tahu kan, apa itu artinya?” Pada saat yang sama Pak Gery melintas dan tanpa sengaja mendengar ucapan tersebut. Jengkel, ia pun memutuskan untuk mengambil tindakan tegas. Saat malam tiba, ia diam-diam memarkirkan mobilnya di depan rumah Tante Mei dan meninggalkannya di sana semalaman.

Tukang Gosip

Page 6: Majalah Coconut Maret 2016

EDISI JUNI-AGUSTUS/20156

CoConut

Bahan:•Foto keluarga (di-print menggunakan mesin cetak laser jet ya)

•Sudip/kepala gunting/alat sejenis

•Acetone (pembersih cat kuku)

•Kayu

Cara membuat:1. Tempatkan foto di atas permukaan kayu (bagian muka menghadap bawah)

2. Tuangkan acetone ke atas kertas (pastikan Anda bekerja di ruangan yang sirkulasi udaranya bagus)

3. Korek-korek permukaan kertas dengan kepala gunting/sudip

4. Perlahan, kupas kertasnya. Voila, gambar sudah berpindah!

DIY

Transfer image pada dasarnya merupakan teknik memindahkan sebuah gambar dari permukaan konvensional seperti kertas, ke sebuah medium yang unik, misalnya kain atau kayu. Caranya mudah!

Bikin Foto Keluarga Unik: Transfer Image

Yuk, praktik bareng di Retreat Jemaat GKI Kelapa Cengkir 2016!Dalam acara Retreat tanggal 5-7 Mei nanti, kita akan melakukan teknik

transfer image ini bersama-sama, di sebuah objek rumah tangga yang unik pula! Penasaran? Jangan sampai nggak ikut ya

Photos courtesy of http://operationstandbyyourman.weebly.com/

Page 7: Majalah Coconut Maret 2016

7EDISI JUNI-AGUSTUS/20157

CoConut

CHURCH NEWS

#Throwback: Retreat GKI Kelapa Cengkir dari Masa ke Masa

Page 8: Majalah Coconut Maret 2016

EDISI JUNI-AGUSTUS/20158

CoConut

RETREAT SPECIAL 1

Berdasarkan Kategori Usia

•KomisiAnakSayang anak, sayang anak? Pastikan si kecil sudah dibimbing untuk hidup dalam komunitas jemaat yang sehat dalam kegiatan-kegiatan Sekolah Minggu – tak hanya kelas di Minggu pagi pk 09.00, ada kegiatan padus dan perjamuan kasih tiap Minggu ke-5•KomisiRemajaKalau mengikuti Coconut edisi lalu, tentu sudah tahu kalau remaja kita memiliki komunitas komsel Lifegroup (LG). Di sini, kaum muda belajar untuk bertumbuh bersama dalam kehidupan iman yang sehat. •KomisiPemudaTiap Sabtu pk 18.00, kaum muda yang umumnya terdiri dari mereka yang kuliah dan bekerja berkumpul di gereja untuk me-review kotbah Minggu sebelumnya. Selain itu

acara juga divariasikan dengan sesi doa spesial, nobar atau career coaching. •KomisiDewasaKelas Alkitab, persekutuan doa, seminar kesehatan, dll – komisi ini punya berbagai acara yang sesuai untuk kebutuhan pertumbuhan iman di usia Anda•KomisiLansiaPersekutuan Lansia digelar tiap Selasa pk 09.00 di gereja, mari warnai usia emas Anda dengan persekutuan yang hangat.

Berdasarkan Minat

•VoiceofCengkirKelompok Vocal Group ini terdiri atas anggota usia remaja-pemuda, dengan sesi latihan tiap Sabtu sore•BasketRemajaDi lapangan RW belakang gereja tiap Jumat sore, tim basket remaja gereja kita berkumpul dan berlatih

Mari Berkomunitas!

Rajin ke gereja, tiap minggu hanya kebaktian umum dan langsung pulang? Sayang sekali! Di luar ibadah Minggu, ada banyak pilihan kegiatan yang dapat diikuti jemaat/simpatisan. Mari, temukan komunitasmu!

Page 9: Majalah Coconut Maret 2016

9EDISI JUNI-AGUSTUS/20159

CoConut

RETREAT SPECIAL 1

•FutsalPemuda Minggu siang Pk 14.00, tim gabungan remaja dan pemuda berlatih futsal di TIME Futsal, Kelapa Gading. •Self-defenseSabtu sore Pk 15.00, Komisi Pemuda menggelar latihan self-defense yang aman dan terbuka untuk segala usia di gereja. •PaduanSuaraGKI Kelapa Cengkir memiliki sejumlah paduan suara: Efata,

Serunai Kasih, dan Gabungan. Selain melayani di gereja, kelompok paduan suara ini juga melayani di luar kota pada waktu-waktu tertentu.

Jangan malu-malu untuk bertanya lebih jauh dan bergabung dengan komunitas di gereja – jadual rutin dan contact person dapat dicek di Warta Jemaat tiap Minggu atau kantor sekretariat gereja.

Ini dia salah satu komunitas favorit pilihan Coconut – GKI Kelapa Cengkir memiliki sejumlah wilayah: PERSEKUTUAN WILAYAH IPersekutuan Wilayah I ( Kelapa Cengkir Barat dan Timur, Gading Elok Utara, Timur dan Barat, Kelapa Kopyor, Kelapa Molek, Kelapa Sawit, Kelapa Puyuh, Summagung, Gading Putih, Griya Pratama, Kelapa Gading BCS, Taman Buaran, Bekasi PERSEKUTUAN WILAYAH IIPersekutuan Wilayah II (Janur Kuning, Pelepah Kuning, Janur Hijau, Pelepah Hijau, Gading Mediterania, Kayu Putih, Pulo Mas, Pulo Asem, Rawamangun, Kramat Lontar)PERSEKUTUAN WILAYAH III & IVPersekutuan Wilayah III (Janur Indah,

Pelepah Indah, Bukit Gading Villa, Janur Elok, Pelepah Elok, Janur Asri, Pelepah Asri, Gading Kirana, Sunter, Tanjung Priok, Pangeran Jayakarta, Taman Pegangsaan, Gading Griya Lestari) &Persekutuan Wilayah IV (Kelapa Puan Timur, Gading Indah Utara, Kelapa Nias, Gading Ayu, Kelapa Hybrida, Gading Nirwana, Gading Riviera, Villa Permata, Gading Pelangi )

Di komunitas ini kita bisa merasakan kehangatan persekutuan dengan teman-teman yang rumahnya berdekatan. Jangan sampai kelewatan, pantau terus agenda persekutuan wilayah di Warta Jemaat.

Persekutuan Wilayah

Coming Soon: Komunitas Ping-PongLokasi latihan di gereja, terbuka untuk jemaat dan simpatisan segala usia.

Page 10: Majalah Coconut Maret 2016

EDISI JUNI-AGUSTUS/201510

CoConut

RETREAT SPECIAL 2

•SesiInspirasiJika sebelumnya retreat selalu digabung dalam momen Bulan Keluarga, kali ini retreat diadakan terpisah. Apa maknanya? Retret bertajuk “Kasih Kristus di Hidupku” ini bukan retreat keluarga, melainkan retreat jemaat. Tidak masalah jika jemaat/simpatisan hadir sendiri maupun bersama keluarga, karena tiap sesi sudah dimatangkan untuk pengembangan pribadi kita sebagai pembangun jemaat GKI Kelapa Cengkir. Ada sesi yang akan kita ikuti bersama, ada yang akan terpisah berdasarkan kategori usia. Dalam kesempatan ini kita akan mengenal lebih dekat keluarga kita (bagi yang datang dengan keluarga) dan keluarga seiman kita di gereja.

•SpiritualCheckupRajin tes darah dan rutinitas medical checkup lainnya? Bagus, tapi jangan sampai kehidupan rohani kita tidak

mendapat perhatian yang seimbang. Dari hari pertama retreat kita akan langsung lakukan spiritual checkup untuk mengenali kendala kita dalam ber-saat teduh maupun ke gereja. Apa yang kita cari dalam hidup selama ini, sampai-sampai kita tidak mengutamakan Tuhan?

•PlayTime!Jangan lupa, retreat juga artinya berhenti sejenak dari rutinitas keseharian. Apalagi retreat kita kali ini jatuh di long weekend, wah nggak boleh nggak tentu harus ada main-mainnya! Hari kedua akan diisi dengan berbagai permainan seru yang makin menghangatkan relasi kita dengan teman-teman segereja. Semua orang bisa terlibat, dan dari pengalaman ini kita akan merefleksikan peranan masing-masing kita sebagai jemaat di GKI Kelapa Cengkir.

Retreat Jemaat GKI Kelapa Cengkir 2016:

What to Expect?

Retreat bersama ke luar kota telah lama menjadi bagian dari tradisi jemaat GKI Kelapa Cengkir yang biasa kita lakukan sekitar dua tahun sekali. Apa saja

yang menanti kita di retreat Mei ini?

Page 11: Majalah Coconut Maret 2016

11EDISI JUNI-AGUSTUS/201511

CoConut

Barangkali Belum Tahu…Retreat memiliki beberapa makna yang berkaitan, yang pada umumnya berupa gagasan untuk sementara waktu menjauhkan diri sendiri dari lingkungan kesehariannya. Kegiatan retreat dapat dilakukan untuk alasan yang berhubungan dengan kebutuhan spiritual, menghindari stres, menjaga kesehatan, bagian dari gaya hidup, ataupun hal-hal sosial atau ekologis lainnya.Retreat dapat berarti sebuah

periode pengalaman menyendiri ataupun pengalaman mengasingkan diri bersama dengan sebuah kelompok/komunitas. Beberapa retreat dilakukan dalam kesunyian, sementara yang lainnya dilakukan dalam suasana berbagi rasa, tergantung dari pengetahuan dan praktik yang dilakukan oleh fasilitator dan/atau pesertanya. Retret sering kali dilakukan di daerah pedesaan atau pedalaman, atau di tempat-tempat retret khusus.sumber: Wikipedia.

•ApiUnggunApalah arti liburan beramai-ramai jika tidak ada malam api unggunnya! Di malam hari kita akan duduk bersama menikmati camilan di depan kehangatan api unggun sambil menyaksikan sejumlah pertunjukan dari perwakilan komisi yang hadir.

•BerkomunitasSebelum pulang, kita akan merangkumkan lagi semua hal yang

telah didapatkan pada retreat ini dan dampak yang akan kita bawa pada kehidupan selanjutnya. Kita juga akan mengenal sesama jemaat yang rumahnya paling berdekatan dengan kita, untuk kemudian membangun persekutuan bersama.

•Kenang-kenanganSebelum pulang, kita akan melakukan satu aktivitas unik: membuat sendiri kenang-kenangan yang bakal kita bawa pulang ke rumah. Penasaran bukan? Jangan sampai ketinggalan Retreat Jemaat GKI Kelapa Cengkir 2016

Page 12: Majalah Coconut Maret 2016

Pada Retreat Jemaat GKI Kelapa Cengkir Mei nanti, sejumlah sesinya akan dirancang oleh Binawarga. Belum kenal? Yuk kita cari tahu lebih banyak soal organisasi ini!

Mengenal

AwalMulanya…Embrio dari Binawarga yang kita

kenal hari ini sudah ada sejak GKI SW Jabar berinisiatif mendirikan pusat pembinaan jemaat di Cipayung tahun 1977 di bawab pimpinan Pdt. A van der Waal dan Pdt. Andar Ismail. Embrio ini mendapat nafas baru sebagai lembaga pembinaan ketika Pdt. Robby Chandra kembali dari studinya di Oregon, USA.

Pada tahun 1990 Binawarga menyewa ruko di daerah Kayu Putih dan mulai merekrut beberapa staf di antaranya Sdri. Melani dan Tuty yang baru lulus dari sekolah Tinggi Theologia Dutawacana, Jogja. Mulailah Pdt Robby dan staf memberikan pembinaan dengan cara mendatangi jemaat-jemaat yang butuh pembinaan atau mendorong

jemaat mengirim utusannya untuk dibina dalam program Binawarga (come & go structure). Sementara melayani kebutuhan bina jemaat, Binawarga membuat dan mengembangkan materi untuk mengisi jalur-jalur KPMS (Konsepsi Pembinaan Menyeluruh dan Sinambung) lihat lampiran tentang KPMS. Kekhasan dalam pelatihan Binawarga pada waktu itu adalah tekanan tinggi pada aspek aplikasi dan praktika.

Seiring dengan banyaknya permintaan pembinaan bagi jemaat-jemaat, dan juga sekolah BPK Penabur, staf/karyawan Ukrida, maka kemudian staf Binawarga berkembang dari jumlah 6 orang menjadi 12 orang. Kantor pun sempat pindah ke daerah Pulo

EDISI JUNI-AGUSTUS/201512

CoConut

Page 13: Majalah Coconut Maret 2016

VISI BINAWARGA"Memfasilitasi terjadinya transformasi warga gerejadan masyarakat melalui pembinaan, pelatihan dan pengembangan spiritualitas"

Asem, sampai tahun 1994 Binawarga bisa menempati ruko milik sendiri di daerah Kalimalang, Bekasi atas bantuan Ukrida.

Selain itu Wisma Binawarga di Cipayung yang semakin tua juga kemudian direnovasi secara bertahap, mulai dari tahun 1998 pengurus Binawarga di bawah pimpinan Bpk Ichsan Gunawan memutuskan untuk membongkar kompleks hunian yang semula berbentuk bangsal menjadi hunian yang lebih sesuai dengan tuntutan pemakai wisma, kemudian ruang makan ‘disulap’ menjadi lebih sejuk, serta aula dipoles di sana-sini. Seiring dengan perubahan fisik, manajer wisma juga beralih kepada Sdr Jatmiko, setelah Pak Ardy pensiun.

BerkembangdariWaktukeWaktu

Pada April 2001 dilakukan serah terima dari Pdt. Robby Chandra ke Sdri. Melani sebagai pejabat sementara direktur Binawarga di bawah kepengurusan Binawarga yang diketuai oleh Pdt. Suatami Sutedja (sekarang Pdt. Em. Suatami Sutedja). Baru setelah penahbisan Pdt. Melani pada tanggal 17 Maret 2002, beliau diangkat sebagai direktur Binawarga. Pada tahun 2002 juga bagian belakang Wisma Binawarga direnovasi sehingga kapasitas ruang tidur bertambah sekitar 15 orang, gerbang masuk diperindah. Pada tahun 2004 lalu dapur direnovasi secara bertahap, mengganti kasur busa menjadi spring bed supaya lebih nyaman, serta dilakukan pengaspalan halaman Binawarga agar terlihat

rapih dan bersih. Harapan untuk mendapat

tambahan fulltimer di Binawarga untuk mendampingi Pdt. Melani Ayub Egne, M.Pd akhirnya terwujud ketika Pdt. Dianawati S Yuwanda, M.Min menyatakan diri bersedia menjadi Pdt. Tugas Khusus di Binawarga.

SebuahMisiMuliaSaat ini, Binawarga memiliki tiga misi, yakni: • Training & Development "Melakukan pembinaan & pelatihan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dalam proses transformasi kehidupan spiritual."• Penerbitan"Menerbitkan bacaan kristiani yang berkualitas & mendorong pembaca untuk bertumbuh dalam iman."• Wisma“Memberikan layanan yang berkualitas & berkesan.”Dari katanya saja mengandung dua bagian; bina dan warga, maka binawarga adalah badan pelayanan yang memiliki misi membina warga jemaat agar mereka dapat melakukan tugas pelayanannya dengan baik. Intinya, tugas Binawarga adalah memberdayakan warga atau empowerment other. Tugas ini diemban Binawarga sesuai dengan Efesus 4:12, 15 .. “untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus... agar di dalam kasih kita bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus yang adalah Kepala”

13EDISI JUNI-AGUSTUS/201513

CoConut

Page 14: Majalah Coconut Maret 2016

EDISI JUNI-AGUSTUS/201514

CoConut

PARENTING

Mendidik Bayi Tidur Sendiri

oleh Cherie Rachel (Counselor & Social Pedagogic Worker)

Hal pertama yang harus dilakukan, tentu orangtua sudah wajib menyiapkan kamar tidur sendiri untuk si bayi di rumah. Tentukan jam tidur malamnya dan taruh si bayi di boksnya pada jam tersebut, matikan lampu dan tinggalkan.

Memang tidak selalu prosesnya semulus itu; biasanya yang menjadi hambatan orangtua adalah terdengar tangisan si kecil di kamarnya. Cobalah untuk tidak langsung tergopoh-gopoh masuk kamar dan mengangkat si kecil dari boksnya, lalu menggendong bayi sampai tertidur di lengan bunda.

Orang lama kerap berkata, kebiasaan ini membuat si bayi ‘bau tangan’ alias ketika rewel ia harus ditimang-timang di lengan bundanya sampai puas. Tentu jika sudah menjadi kebiasaan, hal ini bisa membuat bunda repot.

Lantas apa alternatifnya? Jangan selalu panik saat bayi Anda menangis, karena bayi toh memang harus menangis-itu caranya mengolahragakan paru-paru bayi. Melalui tangisan, paru-paru anak Anda berkembang dan bekerja. Jadi saat bayi bunda menangis di kamarnya selewat jam tidur, dekati dengan

Dalam keluarga Indonesia, merupakan hal lumrah ketika si kecil terbiasa sekamar dengan orangtua hingga usia tertentu. Tetapi sesungguhnya, kita bisa kok melatih si kecil mandiri tidur di kamarnya sendiri sejak bayi bahkan inilah hal yang direkomendasikan oleh social pedagogic

worker Cherie Rachel.

Page 15: Majalah Coconut Maret 2016

15EDISI JUNI-AGUSTUS/201515

CoConut

tenang dan rileks, coba bacakan cerita atau Mazmur atau ayat Alkitab pilihan Bunda, lantunkan lagu-lagu lembut, tepuk-tepuk dan elus di bayi di boksnya tapi JANGAN DIANGKAT.

Perlahan tapi pasti, bayi akan tertidur dan belajar mengenali timing yang orantuanya telah tentukan untuk tidur. Kalau ia menangis terus sampai terlelap? Tidak masalah, bunda tidak perlu merasa bersalah kok.

Untuk setiap hal ada perkecualian, nah dalam proses training kemandirian tidur ini, bunda boleh angkat si kecil jika ia menangis sampai over, sesenggukkan atau tersedak. Percayalah pada insting keibuan bunda.

Mengapa kita sebagai orangtua tidak direkomendasi untuk membiarkan si kecil diangkat dari boksnya tiap kali menangis? Jika habit ini dibiarkan, sama saja ayah dan bunda menanamkan pesan dalam benak si kecil: ia akan mendapatkan apa yang ia mau jika menangis. Sebenarnya secara alamiah pun, saat malam tiba dan ruangan digelapkan, insting bayi sudah tahu bahwa inilah saatnya tidur. Jagalah ia sebisa mungkin tetap di tempat tidurnya sampai pagi. Jika tidak, si kecil bisa bertumbuh menjadi anak yang rewel dan menguji kesabaran orangtua ke batas akhirnya.

Jangan pernah menyalahkan anak atas perilakunya, karena pada dasarnya selalu itu menjadi hasil bentukan orangtua. Keuntungan lain jika sudah sukses menerapkan pola tidur mandiri ini? Hingga ia pra-remaja bahkan SMA sekalipun, anak

sudah tertanam disiplin waktu dan jam tidur yang sehat. Selamat, karena orangtua telah sukses menanamkan pola hidup teratur yang akan menjadi bekal anak sampai dewasa!

RekomendasiCoconut!Lagu Pengantar Tidur untuk Bayi• Lullaby – Brahms • Sonata no. 12 – Wolfgang Amadeus Mozart• In the Hall of the Mountain King – Edvard Greig• Fur Elise – Beethoven • Dreams are the Flowers (That Bloom in Your Heart) – Jackie Cusic

Page 16: Majalah Coconut Maret 2016

MY PARENTS

M e n g a t a s i Post-Power S y n d r o m e

Barangkali, orangtua yang kita kasihi menghabiskan masa produktifnya sebagai sosok yang amat aktif di gereja, memegang sejumlah tanggung jawab maupun mengabdi sebagai penatua. Bagaimana kita dapat menolongnya beradaptasi setelah masa itu berlalu?

Pada acara Bina Penatua GKI Klasis Jakarta 1 di GKI Taman Cibunut Bandung beberapa waktu lalu, Pdt. Agus Wiyanto mengajak peserta memahami sindrom yang satu ini. Tentu tidak bisa tidak, akan ada perasaan yang berbeda ketika seseorang biasa aktif di gereja, lalu harus duduk diam di bangku jemaat.

Secara psikologis akan muncul gejala perasaan tidak berguna, konflik batin, krisis identitas, hilangnya harga diri dan pengakuan, sedih, merasa takut, inferior, tidak percaya diri bahkan terus dibayangi masa lalu. Sindrom ini terutama akan sangat dirasakan orang-orang dengan warna

EDISI JUNI-AGUSTUS/201516

CoConut

Page 17: Majalah Coconut Maret 2016

karakter tertentu, misalnya:• Ingin Dihargai Dulu, masukannya selalu dipatuhi dan ia pun mendapat pelayanan dari orang di sekitarnya. Sekarang, semua harus dilepas• Butuh PengakuanSetelah tidak aktif, ia merasa harga dirinya jadi rendah• PrestiseIa memandang jabatan sebagai prestise dan senang mengatur orang, sehingga setelah pensiun ia merasa hilang kekuasaannya Nah post-power syndrome ini sendiri dapat mewujud ke dalam 4 tipe, mari kita mengenalinya:1. Tipe Pengkritik KebijakanDengarkan baik-baik hal yang dikeluhkan orangtua Anda – apakah ia selalu komplain pada hal-hal baru yang terjadi di gereja, misalnya? Kemudian ia membandingkan aturan baru itu dengan aturan ketika ia aktif dulu? Perubahan adalah bagian tak terhindarkan dari kekinian, tetapi orangtua yang mengalami gejala ini akan selalu membandingkan dengan masa dulu dan melihat segala sesuatu dari sisi negatifnya.2. Kasak-Kusuk di BelakangSerupa dengan tipe pengkritik kebijakan, orang yang mengalami post-power syndrome jenis ini akan melontarkan kritiknya tapi tidak secara langsung pada oknum terkait; ia akan memilih sejumlah teman di sekitarnya, lalu mengompori mereka sampai aspirasinya menyebar ke pihaknya langsung. Misalnya, jika ia ingin mengkritik penatua, ia akan memulai ‘curhat’ pada anggota komisi dimana ia aktif.

3. Kekanak-kanakanKita sering mendengar guyon bahwa semakin lanjut usia seseorang, ia akan semakin mirip dengaan anak-anak lagi. Orangtua dengan tipe ini akan (mungkin ia sadari) melampiaskan kekesalannya pada institusi pelayanan ke orang terdekatnya, seperti keluarga. Misalnya ketika ia menyurati MJ untuk sebuah keputusan yang tidak ia setujui, tetapi surat itu tidak mendapat tanggapan secepat yang ia mau, maka bisa jadi ia bakal uring-uringan juga kepada keluarga. 4. Diam Seribu BahasaSebaliknya, ada juga yang tipe diam tidak berkomentar; ia duduk di bangku jemaat dengan prinsip 3D: Duduk – Dengar – Diam. Konon inilah salah satu manifestasi post-power syndrome yang paling bijak, tetapi sulit dilakukan. Meski dimintai pendapat/dipancing orang, ia akan tetap legowo memantau dari tepi ‘arena’ dan paling maksimal hanya menjadi penasehat di belakang.Bagaimana kita menolong orangtua beradaptasi dengan masa pensiunnya? Pertama-tama pahamilah bahwa post-power syndrome muncul karena pandangan bahwa identitas seseorang bergantung pada apa yang ia lakukan (‘you are what you do’). Kita mengira karena punya piagam penghargaan/jabatan, kita jadi berarti. Lalu ada juga pandangan sejenis seperti ‘you are what you have’ atau ‘you are what other people say’. Bisa jadi kita juga punya pandangan seperti ini, maka mulailah memberi pandangan baru pada orangtua kita, bahwa ‘you are what Jesus say’ – identitas engkau ditentukan oleh apa kata Yesus.

17EDISI JUNI-AGUSTUS/201517

CoConut

Page 18: Majalah Coconut Maret 2016

EDISI JUNI-AGUSTUS/201518

CoConut

KetIKa KIta KehIlanGan anaK teRKasIh…Silvia Wiguno adalah praktisi pendidikan Kristen dan pelayanan anak dengan latar belakang

psikologi dan teologi. Bersama suaminya yang juga bergerak di bidang pelayanan, Johan Setiawan, mereka dikaruniai dua putera: Samuel dan Nathanael. Putera bungsu mereka meninggal dunia

secara mendadak menjelang usia 3 bulan. Dari kungkungan duka yang mereka harus hadapi, lahir sebuah trilogi yang sangat indah.

Sampai Berjumpa Lagi - Hidup Dengan Setia Apa yang harus kita lakukan saat menunggu waktunya tiba untuk bertemu dengan Tuhan dan Nathan di surga?Peristiwa kehilangan orang terkasih bisa sudah lama berlalu, tetapi perasaan dan ingatan kita akan hal itu tidak sirna. Orangtua dapat memakai kesempatan-kesempatan yang demikian untuk menolong anak-anak belajar hidup dengan setia dan bertanggung jawab sebagaimana yang diajarkan Alkitab, sampai mereka suatu saat bertemu muka dengan Tuhan dan orang-orang yang mereka kasihi.

Saat Aku Merindukanmu“Seperti apakah surga itu, Mama ? Apakah aku bisa ke sana suatu saat nanti?”Perasaan kehilangan karena kematian orang terkasih sewaktu-waktu datang menyayat hati kita dan anak-anak kita. Namun, ini adalah juga kesempatan yang paling tepat untuk belajar tentang pengharapan dan kerinduan yang kita miliki sebagai anak-anak Tuhan.

LIBRARY

Aku Selalu Mengasihimu :“Ah ... Mengapa harus ada orang yang meninggal?” Kedukaan karena kehilangan selalu menjadi pengalaman yang menggoncangkan. Sambil kita sendiri menjalani lembah kekelaman ini, seringkali kita juga harus mendampingi anak-anak kita dalam menghadapi kedukaan, kebimbangan, dan pertanyaan mereka.Buku ini lahir dari kedalaman hati dan pengalaman pribadi penulis, untuk menolong Anda mendampingi anak menjalani kesedihannya dan menemukan pengharapan yang sejati di dalam Juruselamatnya.

Perpustakaan Cengkir buka setiap hari Minggu setelah kebaktian kedua, terletak di belakang Ruang Kebaktian Remaja. Tersedia juga fasilitas perpustakaan mandiri di lobi gereja.

Page 19: Majalah Coconut Maret 2016

Hotel Grand PesonaCimande Hilir

Kel. Lemah Dhuhur Kec. Caringin - Bogor

19EDISI JUNI-AGUSTUS/201519

CoConut

Melepaskan diri sejenak dari hutan beton, Retreat Jemaat GKI Kelapa Cengkir mengajak kita semua melepas penat di suasana rindang ala Grand Pesona di Caringin, Bogor.

Terletak di kawasan seluas 33.000m2 dengan dilatarbelakangi panorama indah Gunung Salak dan Gunung Pangrango, Hotel Grand Pesona memiliki lokasi yang cukup strategis, tatar Sunda secara geografis ditandai oleh banyaknya lansekap dengan panorama yang indah. Tak sekedar akomodasi, hotel ini telah mengembangkan perkebunan dan perikanan dalam lingkungannya.

Fasilitas yang dimiliki Grand Pesona:-Kolamrenang-Kolampancing-Playground-Taman-JoggingTrack-LapanganBasket-Outbound&Outing

Nah… kalau-kalau ada yang berencana extend setelah retreat usai, hotel ini terletak dekat dengan Danau Lido, Perkebunan Teh Puncak, Taman Safari dan Kebun Raya Bogor.

RetReat NAN h I Jau

GREEN LIVING

Page 20: Majalah Coconut Maret 2016

MAIN TOPIC

Apa itu Retreat GKI? Kita hidup di pusat kota dengan fasilitas pendidikan yang memadai kita bisa dengan mudah

Seperti apa awal mula tradisi retreat di GKI? Redaksi Coconut kali ini mencoba menilik asal-mula retreat di GKI bersama Pdt. Gatot Pujo Tamtama, sekaligus menjawab pandangan yang kerap

beredar di antara kita, bahwa retreat merupakan ritual milik gereja tertentu, Katolik misalnya.

BicaraSejarahMenyisir kembali arsip dokumen GKI, maka kita akan menemukan program pokok dan mata program kerja BPMS GKI Jawa Tengah masa pelayanan 1997-2000 yang tercantum dalam lampiran XXIV Akta Persidangan IV Majelis Sinode GKI Jawa Tengah pada tanggal 24-27 Agustus 1997 di GKI Pondok Indah dan Hotel Indonesia Jakarta, yang terdapat kalimat sebagai berikut:

Program pokok pembinaanspiritualitas:1. Pengadaan dan peningkatan bahan dan pemimpin retret.2. Penyelenggaraan retret.

Dokumen tersebut menegaskan bahwa GKI (setidak-tidaknya GKI Sinode Wilayah Jateng) telah menyetujui untuk menggunakan

retret sebagai salah satu sarana pembinaan spiritualitas. Namun, saya belum dapat menemukan dokumen yang dapat memberikan informasi tentang awal mula tradisi retreat di GKI.

MilikSiapaRetreat?Saya menyangsikan kebenaran dari pernyataan: “Bukankah sebelumnya retreat merupakan ritual Gereja Katolik?” Dugaan saya, tradisi retreat telah dilakukan oleh gereja sebelum gereja terpecah menjadi Gereja Katolik dan Gereja Protestan.

Ketika GKI melaksanakan kebaktian Rabu Abu, relatif banyak anggota jemaat GKI yang menanggapi: “Bukankah itu tradisi Gereja Katolik?” Padahal, kebaktian Rabu Abu telah diselenggarakan oleh gereja sebelum gereja terpecah menjadi Gereja

EDISI JUNI-AGUSTUS/201520

CoConut

Page 21: Majalah Coconut Maret 2016

Katolik dan Gereja Protestan, tetapi Gereja Katolik-lah yang tekun untuk melakukannya.

Jikalau benar bahwa retret merupakan tradisi Gereja Katolik, maka menurut saya hal itu tidak perlu dipersoalkan. Kita mengadopsi Sekolah Minggu sebagai salah satu sarana bagi pembinaan anggota jemaat, khususnya bagi anak-anak. Padahal, awal mula Sekolah Minggu bukanlah inisiatif gereja, dilakukan di luar gereja dan tidak ada sangkut pautnya secara langsung dengan gereja.

EtimologiRetreatRetret (Bahasa Indonesia) atau retreat (Bahasa Inggris) secara harafiah berarti menarik diri atau mengasingkan diri. Melalui kegiatan ini, kita sengaja mengasingkan diri dari keramaian atau dari kesibukan rutin untuk pergi ke suatu tempat

yang tenang selama waktu tertentu untuk pembinaan spiritualitas kita.

Di dalam retret, peserta dapat mengalami pencerahan dan pertobatan serta membuat komitmen untuk hidup baru. Para peserta dapat memperbarui sikap dan tingkah laku mereka dalam hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama. Retret dapat juga menjadi tempat untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri yang dilakukan melalui perenungan secara pribadi maupun di dalam kelompok. Juga melalui peran yang dimainkan di dalam setiap acara.

Di samping itu, retret juga bisa menjadi sarana untuk lebih mengakrabkan relasi antar anggota jemaat yang menjadi peserta retret. Oleh karena itu, daftarkanlah diri Anda sekarang juga untuk mengikuti retret jemaat GKI Kelapa Cengkir Jakarta.

Page 22: Majalah Coconut Maret 2016

Bento Box

Bekal sekolah kini makin hip dengan beredarnya tren bento box. Meski

banyak jasa katering anak kini menyediakan langganan bento box

dengan tarif tertentu, Anda bisa kok berkreasi sendiri tanpa harus

mengerutkan kening. Cek tips berikut dari Wendy Copley.

Bahan:1. Peralatan wajib: kotak bekal, cup kue silikon, pisau dan cetakan kue kering2. Susun bahan pilihan Anda dalam tumpukan rapi

3. Potong roti memakai cetakan kue kering dan manfaatkan selai sebagai bahan perekat4. Untuk hidangan asin yang unik, gulung ham dengan keju 5. Voila! Bekal si kecil sudah siapphotos courtesy of alpha mom

EDISI JUNI-AGUSTUS/201522

CoConut

RECIPE

Page 23: Majalah Coconut Maret 2016

HEALTH

Liburan kok malah sakit? Sayang sekali! Nah berikut ini panduannya agar hal tersebut tidak menimpa Anda.

# Tidur CukupBanyak orang yang terlalu excited saat akan ke luar kota, sampai sulit tidur malam sebelum berangkat, padahal tubuh mungkin sudah lelah karena berkemas. Terdengar familiar? Jangan anggap sepele, Anda bisa mengakalinya dengan mencicil packing, agar bisa rileks sehari sebelum keberangkatan. Beberapa orang memilih meminum obat tidur, tentunya yang telah disetujui dokter.

#Perbanyak Air Putih Bepergian atau tidak, kita harus minum 2 liter air per hari. Saat bepergian, agar tak terlupa, bawalah selalu botol berisi air dan refill setiap kali ada kesempatan. Membawa snack kecil juga dianjurkan juga Anda punya sakit maag.

#SarapanKeasyikan berlibur juga kerap membuat orang lupa sarapan. Jangan sepelekan, usahakan selalu makan pagi yang padat. Jika bangun kesiangan sehingga makanan dari hotel sudah habis, carilah makanan di luar tanpa menunggu waktu makan siang. Atau, selalu sedia makanan seperti roti atau biskuit di mobil.

#Senam KecilPagi hari di hotel atau di sela perjalanan, usahakan Anda berolahraga ringan. Bingung? Panduan senam praktis sekarang bisa diGoogle dengan mudah, bahkan banyak yang dirancang khusus untuk dalam pesawat/mobil. Tidak ada alasan enggan berolahraga.

#Cairan Pencuci TanganLiburan bukan alasan untuk jorok. Selalu kenakan antiseptik setiap kali habis dari toilet umum dan saat akan makanm

Jaga Kesehatan Saat Traveling

23EDISI JUNI-AGUSTUS/201523

CoConut

Page 24: Majalah Coconut Maret 2016

Tak mudah melupakan peristiwa pahit yang telah merenggut nyawa orang yang kita kasihi, namun jika Tuhan sendiri yang memerintahkan langsung maka kita harus menaatinya. Elisabeth Diana menuturkan pada Majalah Coconut, sebuah pergolakan batin yang ia alami sebelum mampu mengampuni pembunuh anak tunggalnya.

Hari itu Rabu, 5 Maret 2014 sekitar pukul 10.00 WIB. Saya sedang bekerja di kantor seperti biasa ketika sebuah panggilan telepon masuk. Nama suami saya terpampang di layar ponsel. “Segera pulang ke rumah,” ujarnya. Suroto, suami saya, pun datang menjemput. Penuh misteri,

ia enggan memberitahukan alasan sikapnya.

Kemudian, setelah kami tiba di RSCM, barulah saya tahu- Ade Sara, puteri saya satu-satunya, tewas dibunuh. Suami saya memilih diam seribu bahasa karena kuatir saya akan terguncang. Sejujurnya, rasa terkejut dan tak percaya memenuhi benak ini, ketika saya harus berdiri di depan jasadnya.

Sembari menunggu informasi dari tim dokter, saya termangu. Tiba-tiba rasanya seakan saya sudah tidak lagi berada di RSCM; keriuhan sebuah pertandingan mengelilingi saya. Terdengar jelas suara sorak-sorak penonton yang menyemangati saya

Text by Mini

EDISI JUNI-AGUSTUS/201524

CoConut

SHARING

Kekuatan untuk Mengampuni

Page 25: Majalah Coconut Maret 2016

untuk berjuang, dan saya mendengar suara Tuhan berkata, “Kamu harus mengasihi musuhmu, kalau tidak keselamatanmu akan dicabut. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Allah itu kasih. Akulah Dia, Aku tidak dapat menyangkali diri-Ku. Aku menciptakan manusia serupa dengan gambar-Ku, dengan Roh-Ku Aku menghembuskan nafas kehidupan. Jadi kamu kuat.”

***Setelah pengalaman itu, saya tidak

lekas mengampuni pembunuh puteri saya. Tidak mudah. Lagi-lagi suara itu muncul, “Kamu harus selalu mencurahkan isi hatimu pada Tuhan apapun yang terjadi.” Saya tersadar, Tuhan nggak mau kita lari sama orang, kalau ada masalah apapun harus lari ke Tuhan.

Sejak itulah saya berupaya mengikuti kata Tuhan. Saya pun berkeluh kesah pada Tuhan mengenai peristiwa ini.

Mengapa tragedi ini harus terjadi? Mengapa harus merenggut anak semata wayang saya?

Dalam keluhannya ini, Tuhan kembali hadir dalam hidup saya. Tuhan mengingatkan saya bahwa rancanganNya adalah rancangan yang terbaik bagi. Saya pun diingatkan mengenai kisah Ayub. Saya melihat Tuhan seperti seorang Bapa, yang menggandeng puteriNya, yang menangis karena permintaannya tidak dituruti. Meski menangis, tapi tidak meronta-ronta karena Bapa pasti menyertai. Puteri itu adalah saya.

***“Tuhan, apakah anak saya sudah

mengampuni pembunuhnya, sebelum ia meninggal?”

Satu kali, pertanyaan itu saya ajukan pada Tuhan. Dalam doa itu pula, Tuhan kembali menunjukkan pada saya bahwa Ade sudah melakukannya. Belakangan dari pengakuan pembunuhnya saya tahu, ternyata putri saya sempat mengucapkan Doa Bapa Kami sebelum meninggal.

Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni mereka yang bersalah kepada kami…

Saya pun melepaskan pengampuan bagi mereka berdua. Saya mengalami pemulihan berkat kekuatan dari Tuhan. Saya dimampukan untuk mengampuni pembunuh anak saya, karena Tuhan.

*Elisabeth Diana lahir di Morotai, 20 Mei 1974. Ia dan suaminya adalah anggota jemaat GKI Layur. Pada 23 Juli 2015 lalu, kedua orang pelaku pembunuhan puteri mereka dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

25EDISI JUNI-AGUSTUS/201525

CoConut

Page 26: Majalah Coconut Maret 2016

BETTER YOU

Ernest berumur 4 tahun dan sedang ikut lomba mencari telur di acara Paskah Sekolah Minggu, sewaktu diumumkan minggu lalu, orangtuanya sudah tahu bahwa Ernest yang kurus, kurang sigap, dan paling kecil itu tidak akan mendapatkan sebutir pun, karena lawannya adalah anak-anak SD kelas 1 sampai 3, dan Ernest adalah anak terkecil di situ. Dari rumah sudah disiapkan telur Paskah sendiri dan disembunyikan agak jauh dari arena lomba serta menyuruh Ernest mencarinya.

Bisa Anda bayangkan betapa sumringahnya dia ketika mendapati telur-telur yang disembunyikan orang

tuanya itu, dengan cerah dia memeluk ayah-ibunya dan mengatakan “aku dapat Ma, aku dapat Pa.“ “Aduh hebat anakku bisa dapat telur Paskah.” Telur itu dipandanginya terus-menerus sebagai “tonggak prestasinya.” Hatinya berbunga-bunga, bangga. Tetapi ceritanya bisa menjadi suram untuk Ernest jika ada yang menjawab “Ah, itu kan sudah disediakan sama mama papa-mu, jadi kamu nggak perlu rebutan sama orang lain, pantes aja dapet.”

Mungkin tak sengaja, sikap, komentar, atau perilaku saya telah membuat tawar hati adik, orangtua, anak, atau teman saya. Padahal entah berapa

KETIKA KASIH ITU MENJADI TAWAR

oleh Widianto Iswanto

EDISI JUNI-AGUSTUS/201526

CoConut

Page 27: Majalah Coconut Maret 2016

kali orang-orang yang mengasihi saya telah memperlakukan saya mirip dengan Ernest.

Sebuah jalan setapak di hutan, semakin sering dilalui, maka jalanan itu tidak akan sempat tertutup rumput dan semak, sangat mudah dilacak, sangat mudah dilalui, cobalah jika jalanan itu semakin jarang dilalui, maka rumput dan semak di sebelahnya akan semakin mempersempit jalan setapak itu. Pada akhirnya jalan itu tak terlacak lagi dan hilang.

Kasih dan hati yang menjadi tawar bisa terjadi karena ketakutan, kecewa, dan berapa banyak Anda dan saya telah menciptakannya sehari-hari dengan orang-orang yang “katanya” kita sayangi. “Hai bapa-bapa, jangan sakiti hati anakmu supaya jangan tawar hatinya“ (Kol 3 :21), kalau boleh saya ganti: Hai bapa-bapa, jangan (cuek-in perasaan anakmu, anggap remeh kemampuan anakmu, pelit pujian atas perbuatan anakmu, sibuk dengan pekerjaan hingga lupa keluargamu, membuat ketakutan anakmu, lupa terus berkomunikasi dengan anakmu), supaya jangan tawar hatinya.

Tawar adalah sebuah keadaan rasa (atau perasaan) dimana tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Benci? tidak, suka? juga tidak, berharap? tidak, putus asa pun belum, lebih pada pasrah. Kakak-kakak Yusuf tawar hatinya setelah uang pembeli gandum mereka dikembalikan “ …. Uangku dikembalikan, lihat ada dalam karungku “ … lalu hati mereka menjadi tawar ……. “(Kej42 : 28),

atau ketakutan orang Israel saat menghadapi Filistin dalam 1 Sam 17 : 32 “ Berkatalah Daud kepada Saul : Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.”

Hati dan kasih yang tawar bisa juga karena perilaku kasar suami,

istri, anak dan sebaliknya, juga karena ketidakperdulian, dan makin sedikitnya usaha untuk berkomunikasi karena sibuk mengurusi “gadget tersayang.” Maka lengkaplah jalan setapak itu akan semakin tertutup semak dan rumput sehingga saat Anda akan mencoba melewatinya (berkomunikasi), sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya.

“…. Janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik …. “ (2Tes 3:13), bahkan yang terbaik untuk orang-orang yang Anda kasihi. Berikan waktu, ciptakan “special memorable moment” dengan mereka, jalin komunikasi terus-menerus kapanpun waktunya, sebelum hubungan itu atau kasih itu, atau hati itu menjadi tawar.(WDT)

27EDISI JUNI-AGUSTUS/201527

CoConut

BETTER YOU

Page 28: Majalah Coconut Maret 2016

Punya pertanyaan atau ingin curhat seputar kehidupan beriman? Kirim pertanyaan anda ke [email protected] (nama boleh disamarkan).

Bertepatan dengan suasana Paskah, kali ini Pdt. Gatot Pujo Tamtama menjawab pertanyaan pembaca mengenai peristiwa Taman Getsemani.

EDISI JUNI-AGUSTUS/201528

CoConut

KONSULTASI

Q: Saya agak bingung dengan konsep Tuhan Yesus berdoa di Taman

Getsemani...bukan Dia itu Tuhan? Kepada siapa Dia berdoa, dan kenapa Dia masih perlu berdoa? SW, simpatisan GKI KC

A: Saya bisa memahami bahwa kebingungan tersebut berangkat

dari ajaran gereja tentang Allah Tritunggal yang sukar untuk dimengerti dan dijelaskan. Bagaimana mungkin Allah yang esa dan tunggal (monoteisme) pada saat yang bersamaan diyakini sebagai tiga pribadi ilahi, tanpa terjerumus ke dalam keyakinan pada tiga Allah (triteisme)? Bagaimana pada saat yang bersamaan, Yesus Kristus dapat diterima sebagai Allah sepenuhnya dan manusia sepenuhnya?Ajaran tentang Allah Tritunggal dapat dirumuskan lewat enam proposisi berikut ini:1. Hanya ada satu Allah2. Sang Bapa adalah sepenuhnya Allah3. Sang Anak adalah sepenuhnya Allah 4. Sang Roh Kudus adalah sepenuhnya

Allah5. Sang Bapa bukan Sang Anak dan bukan Roh Kudus, Sang Anak bukan Sang Bapa dan bukan Roh Kudus, Roh Kudus bukan Sang Bapa dan bukan Sang Anak. Ketiganya merupakan pribadi yang berlainan.6. Ketiga pribadi ilahi tersebut berelasi satu dengan yang lain dalam sebuah persekutuan ilahiKeenam proposisi iman tersebut dapat disarikan menjadi dua proposisi yang lebih mendasar yaitu:a. Allah itu satub. Allah itu dikenal selaku tiga pribadi dalam relasi sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus.Dengan demikian, Yesus Kristus sungguh-sungguh berdoa, bukan sedang pura-pura berdoa, ketika Ia berada di taman Getsemani. Yesus Kristus bukan berdoa kepada diriNya sendiri, tetapi berdoa kepada Sang Bapa. Di dalam doa tersebut, Yesus Kristus bukan sedang berbicara kepada diriNya sendiri, tetapi Ia sedang berbicara kepada Sang Bapa dan berbicara dengan Sang Bapa.Semoga jawaban ini, tidak membuat Anda bertambah bingung.

BInGunG dI TAMAn GeTSeMAnI

Page 29: Majalah Coconut Maret 2016

ReTReATPdt. em. A. Kermite

Kita tahu bahwa nanti tanggal 5-7 Mei 2016 akan ada retreat jemaat. Tapi apa itu retreat? Istilah ini sering dipakai begitu saja seolah-olah semua orang telah mengerti artinya. Karena tidak tahu apa itu retreat maka tidak bisa disalahkan kalau kemudian orang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan retreat itu sendiri. Orang mengikuti retreat itu tetapi berharap yang lain dari retreat itu

Karena itulah sebelum kita berbicara labih jauh, penting bagi kita untuk mengerti apa itu retreat. Kata “retreat” berasal dari bahasa Inggris “mundur” atau “mengasingkan diri”.Dengan demikian retreat adalah sebuah kegiatan dimana orang mundur sejenak dari keramaian atau kehidupan sehari-sehari dan pergi ke tempat pengasingan untuk memperoleh sesuatu yang kita butuhkan untuk melanjutkan kehidupan lagi.Itu berarti selain penting sekali calon peserta mengerti apa itu retreat, penting juga calon peserta itu tahu apa yang akan mereka peroleh

sepulang dari retreat. Apa yang akan mereka peroleh tentulah sesuai dengan kebutuhan jemaat, karena itulah menurut saya panitia yang menyelenggarakan retreat itu tahu secara persis apa yang dibutuhkan oleh jemaat yang memang dirasa penting bagi pembangunan jemaat, kalau retreat ini adalah retreat jemaat. Dengan cara ini retreat jemaat sungguh-sungguh bermanfaat bagi pembangunan jemaat dan terhindar dari sekedar aktivitas yang menghabiskan daya dan dana.

MENGAPA RETREAT DIBUTUHKAN DAN UNTUK APA

29EDISI JUNI-AGUSTUS/201529

CoConut

Page 30: Majalah Coconut Maret 2016

Sebagaimana sudah diterangkan sebelumnya bahwa di dalam retreat, jemaat berhenti sejenak dari kehidupan rutin, mengundurkan diri, untuk memperoleh sesuatu bagi pembangunan jemaat. Jadi jelaslah bahwa retreat jemaat diadakan, bukan sekedar memutus kebosanan tapi adalah untuk kepentingan pembangunan jemaat. Retreat jemaat diadakan agar jemaat sungguh-sungguh mewujudkan visinya. Retreat jemaat dilakukan agar melaluinya selain jemaat memperoleh kesegaran baru, jemaat juga mendapat pembinaan bagi pembangunan jemaat untuk mewujudkan visi GKI Kelapa Cengkir. Karena itu melalui tulisan ini izinkanlah saya mengajak marilah kita mengikuti retreat ini.Siapakah yang akan membangun jemaat GKI Kelapa Cengkir untuk mewujudkan visinya? Menurut saya bukan Majelis Jemaat, bukan bidang-bidang yang ada, bahkan bukan komisi-komisi saja, tetapi seluruh anggota jemaat tentu saja sesuai dengan bakat dan talenta yang Tuhan telah beri. Itu sebabnya saya mengajak seluruh anggota jemaat untuk mengikuti retreat ini

BAGAIMANA RETREAT INI DILAKSANAKANPertanyaannya sekarang adalah, bagaimana retreat ini harus dilaksanakan? Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, calon peserta harus mengetahui apa yang akan mereka terima sepulang dari retreat. Dan sudah dikatakan juga sebelumnya bahwa apa yang akan

mereka terima tentulah sesuai dengan kebutuhan jemaat itu. Karena itulah pelaksana dari retreat ini harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan jemaat. Untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan jemaat, orang dapat mengadakan semacam angket sederhana, tapi juga bisa dari pengamatan yang sungguh-sungguh. Harus diakui bahwa melalui angket lebih akurat. Tetapi pembuatan pertanyaan-pertanyaan dalam angket bukanlah sesuatu yang sederhana. Karena itulah orang sering melakukan retreat berdasarkan pengamatan sekilas. Pengamatan sekilas atau yang lebih mendalam saya kira tidak apa, yang penting panitia pelaksana retreat mengerti apa yang dibutuhkan oleh jemaat, agar dengan demikian peserta mengetahui apa yang akan mereka terima sepulang dari retreat yang mereka ikuti.

DOA SANGAT PENTING BAGI BERHASILNYA RETREATSatu hal yang sering terlupakan bahwa seluruh anggota jemaat dan simpatisan mempunyai peran yang sangat penting yaitu“berdoa bagi keberhasilan retreat”. Retreat dapat dikatakan berhasil bukan kalau yang ikut dalam retreat itu banyak, tapi ketika setiap peserta melaksanakan apa yang diharapkan oleh retreat itu sepulang mereka dari retreat itu. Sudah dikatakan sebelumnya bahwa retreat ini bukalah sebuah aktivitas tetapi untuk pembangunan jemaat bagi terwujudnya visi GKI Kelapa Cengkir.Doa, bukanlah tambahan dalam

EDISI JUNI-AGUSTUS/201530

CoConut

CHRISTIANITY TODAY

Page 31: Majalah Coconut Maret 2016

sebuah retreat, tetapi sebuah kegiatan yang sangat penting bagi selama berlangsungnya retreat maupun sebelum retreat itu berlangsung. Sebuah retreat hanya akan berhasil kalau Tuhan bekerja dalam retreat itu. Kalau bukan karena Tuhan, tidak mungkin peserta retreat kemudian melaksanakan apa yang diharapkan oleh retreat itu sepulang mereka dari retreat itu. Doa, tidak dapat dihindari kalau kita rindu Tuhan bekerja dalam retreat itu. Itulah sebabnya seluruh anggota dan simpatisan berdoa untuk keberhasilan retreat ini.

PEMBIAYAAN RETREAT JEMAATLogikanya pembiayaan retreat ini harus dilakukan oleh setiap peserta retreat ini, tetapi karena perwujudan visi adalah tanggung-jawab seluruh anggota dan simpatisan, karena itu pembiayaan retreat ini tidak hanya tanggung-jawab peserta melainkan juga tanggung-jawab kita semua. Itulah sebabnya tidak seluruh

pembiayaan retreat ini dibebankan kepada peserta, melainkan melalui Anggaran Program Kerja Majelis Jemaat membiayai sebagian dari retreat ini. Saya kira pembiayaan retreat bukanlah sesuatu yang terpenting, juga bukan terlaksananya program ini, bahkan bukan banyaknya peserta yang penting, tetapi terwujudnya visi GKI Kelapa Cengkir itu yang terpenting dimana jemaat GKI Kelapa Cengkir sungguh-sungguh menjadi berkat dan damai sejahtera bagi sesama.Kegiatan ini jelas merupakan kegiatan yang merupakan sebuah pembinaan kehidupan rohani bagi anggota jemaat GKI Kelapa Cengkir. Dan harus dikatakan bahwa kegiatan retreat sudah biasa dilakukan oleh GKI dimana melalui retreat yang lebih mengutamakan perenungan pribadi, gereja sedang melakukan pembinaan rohani bagi kehidupan anggota jemaatnya.

31EDISI JUNI-AGUSTUS/201531

CoConut

CHRISTIANITY TODAY

Page 32: Majalah Coconut Maret 2016

EDISI JUNI-AGUSTUS/201532

CoConut

CHRISTIANITY TODAY

Kabar dari Wonosobo Redaksi Coconut bekerja sama dengan Tim Kesaksian dan Pelayanan GKI Kelapa Cengkir, menyajikan informasi terbaru dari SDK dan SMPK Wonosobo yang sedang dalam progress dukungan perbaikan sarana dan prasarana. Persembahan dari jemaat dan simpatisan telah turut mendorong terjadinya perubahan!

KemajuanSDK3WonosoboBeberapa waktu lalu, Isabella Sugiarto dari SDK 3 Wonosobo menjuarai Lomba Sains Internasional ASMOPS di Kuala Lumpur, Malaysia. Sungguh kemenangan ini menjadi hadiah yang indah dari Tuhan, di tengah segala masalah dan keterbatasan yang harus dihadapi sekolah tersebut. Tentunya pencapaian ini juga turut menambah spirit Tim Kespel dari GKI Kelapa Cengkir, makin semangat membantu sekolah-sekolah Kristen di Jawa Tengah. Tak lama berselang, pada 17 Februari 2016 lalu, Roberto Sugiarto dari SD yang sama menjuarai lomba matematika dalam seleksi tingkat kabupaten. Dengan demikian, ia akan mewakili Wonosobo untuk maju di tingkat Jawa Tengah. Tim

Kespel ikut bersyukur, bantuan yang diberikan telah menghasilkan dua anak berprestasi. Semoga SDK 3 Wonosobo terus maju.

KeprihatinanSMPKWonosoboTim Kespel GKI Kelapa Cengkir mengapresiasi SMPK Wonosobo, yang meski masih berada dalam kondisi sarana yang sangat kurang, tetap menjaga komitmennya sebagai lembaga pendidikan Kristen. Sejalan dengan misi GKI Kelapa Cengkir yang ingin mendukung sekolah-sekolah Kristen di Jawa Tengah, SMPK Wonosobo turut menjadi sasaran bantuan. Di bawah pengelolaan Komisi Pelayanan Pendidikan Sekolah Kristen (KPPSK) GKI Wonosobo, eksistensi Sekolah Kristen ini mulai

Page 33: Majalah Coconut Maret 2016

33EDISI JUNI-AGUSTUS/201533

CoConut

CHRISTIANITY TODAY

didorong untuk menjadi lembaga pendidikan yang mempunyai daya saing sekolah dengan tetap mengutamakan pola ajar Kristiani.Berangkat dari kondisi sekolah yang kurang terkelola dengan baik, dan persaingan antar lembaga pendidikan secara universal, berdampak kepada menurunnya kualitas pendidikan di SMP Kristen Wonosobo. Menurunnya jumlah siswa baru dan semakin merosotnya kualitas sekolah (minimnya gaji tenaga pendidik, kurangnya fasilitas pendidikan, tidak terpeliharanya sarana dan prasarana sekolah, dsb) adalah situasi yang harus segera diselesaikan dan ditingkatkan. Untuk mewujudkan masa depan anak didik melalui peningkatan kualitas SMP Kristen Wonosobo, selain pelaksanaan program peningkatan kualitas sekolah jangka panjang, hal mendesak yang perlu dilakukan dalam upayanya mempromosikan sekolah dalam Penerimaan Siswa Didik Baru Tahun 2016/2017 adalah dengan pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah serta melengkapi beberapa fasilitas sekolah yang dianggap “darurat”

Tujuan dari kegiatan pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana untuk peningkatan mutu pendidikan SMP Kristen Wonosobo adalah sebagai berikut :1. M e m p e r b a i k i / m e m b u a t gedung Sekolah Kristen yang kokoh, rapi, indah dan cantik untuk lebih mencerminkan lingkungan pendidikan dengan pola ajar Kristiani.2. Menyediakan ruang kelas dan aula sekolah yang mampu menampung dan mendukung kegiatan Belajar Mengajar anak dalam

mengembangkan pengetahuannya.3. Menyediakan fasilitas laboratorium IPA, LCD Proyektor, CCTV, dan sarana higienitas anak dan lingkungan. Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dalam waktu dekat adalah meningkatnya kualitas pendidikan SMP Kristen dan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMP Kristen Wonosobo. Adapun pelaksanaannya dimulai dari Februari 2016. Kebutuhan dana perbaikan sekolah totalnya Rp 233.015.000. Bantuan Dana yang telah masuk per tanggal 15 Februari 2016 dari donatur adalah sebesar Rp. 146.125.000,00, sehingga kekurangan dana saat ini adalah Rp. 86.890.000,00 (Delapan Puluh Enam Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah).Beberapa waktu lalu, telah masuk sumbangan senilai Rp. 100 juta dari anggota jemaat.

Beasiswa untuk SDK 3

Tim Kespel GKI Kelapa Cengkir secara rutin mendukung pendidikan sejumlah murid di SDK 3. Saat ini ada 36 anak asuh yang diberi beasiswa 50%, sehingga uang sekolah yang senilai Rp 150.000 per bulannya cukup ditanggung Rp 75.000 saja. Beasiswa 100% tersedia bagi mereka yang ranking 1-3. Terpanggil untuk menjadi orangtua asuh bagi SDK 3 Wonosobo? Kontak Tim Kespel GKI Kelapa Cengkir.

Page 34: Majalah Coconut Maret 2016

EDISI JUNI-AGUSTUS/201534

CoConut

CHURCH NEWS

Pre-event R e t r e at: Kebersamaan Pasutri

"Kas ih Bersemi Kembali"Ruangan ditata penuh keceriaan, pasangan-pasangan datang berkumpul...wahh acara apa ini?

Dalam rangka memanaskan Retreat Jemaat 2016 di Mei nanti, panitia menggelar acara kebersamaan pasutri Sabtu 20 Februari 2016 pk 17.00 lalu.

Masih dalam suasana Valentine, acara dipandu Bpk Widianto Iswanto dan Ibu Ria. Uniknya, tidak ada ceramah atau makalah apapun hari ini, digantikan oleh sesi games

membuat rumah/kapal sambil sharing antarpeserta.

Acara ditutup dengan dinner challenge, dimana tiap suami diminta memilihkan dari semua menu yang teraedia, mana yang jadi favorit istrinya. Kebersamaan yang hangat dan penuh tawa itu pun ditutup pk 20.00

Page 35: Majalah Coconut Maret 2016

Mari dukung Retreat Jemaat GKI Kelapa Cengkir sambil mempromosikan produk/jasa Anda! Berikut ini adalah daftar harga untuk halaman iklan Buku Acara Retreat GKI Kelapa Cengkir yang akan dibagikan pada saat acara:

Informasi dan pertanyaan lebih lanjut: Olivia Elena 0813 1029 5536 / [email protected]

DUKUNGRETREAT JEMAATGKI KECE!

UKURAN HARGA

1/6 HALAMAN Rp 200.000,-1/4 HALAMAN Rp 300.000,-1/2 HALAMAN Rp 600.000,-1 HALAMAN Rp 1.200.000,-2 HALAMAN Rp 2.400.000,-

Page 36: Majalah Coconut Maret 2016

JL. Kelapa Cengkir Barat IV FK I/1021 450 [email protected]: Pdt. Em. Agustinus Kermite

Menjadi Saluran Berkat dan Damai Sejahtera bagi Sesama

Menciptakan rasa memiliki gereja sebagai sebuah keluarga

Menitikberatkan pembangunan SDM

Membantu eksistensi pendidikan kristen di Jawa Tengah