Majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun VI/1423H/2002M

Tidak ada untaian kata yang layak kita ucapkan selainsyukur kepada Allah. Dia telah memberikan nikmatteramat besar. Terlebih pada hari yang penuh suka citadan kebahagiaan. Sepantasnyalah kita merasa bahagiadan bangga terhadap semua nikmat dan rahmat yangdiberikan Allah, sebagai realisasi firman Allah k ,

Bapak-bapak Ibu-Ibu kaum muslimin yangberbahagia, Pada kesempatan yang mulia ini, kami sampaikanwasiat Allah k dan RasulNya, yaitu agar kitasenantiasa bertaqwa kepada Allah. SebagaimanafirmanNya,

Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepadaorang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan(juga) kepada kamu; bertaqwalah kepada Allah.(QS An Nisa’ : 131).Dalam ayat yang lain,

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepadaAllah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apayang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya AllahMaha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS AlHasyr : 18).

Perhatikan pula sabda Rasulullah n ,

Bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada.Ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang akanmenghapusnya dan bergaullah dengan manusiadengan akhlaq yang baik. (HR Ahmad, Tirmidzi danHakim).

Ma’asyiral mukminin rahimakumullah, Kewajiban utama yang Allah embankan kepadasemua Bani Adam, ialah beribadah hanya kepada Allahsemata. Allah berfirman,

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusiamelainkan supaya mereka menyembahKu.(QS Adz Dzariat : 56).

Demikianlah, hikmah terbesar diciptakannya manusiadan diutusnya para rasul.

SSSSSARARARARARANA TANA TANA TANA TANA TAAAAAQWQWQWQWQWAAAAADisusun Oleh : Abu Azzam Al Atsari

Bonus Majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun VI/1423H/2002M 2

Ma’asyiral mukminin rahimakumullah, Merealisasikan ketaqwaan Allah tidaklah mudah.Seorang hamba perlu sarana yang bisamengantarkannya. Tidak ada jalan dan alternatif lainbagi seseorang untuk menjadi hamba Allah yang benar-benar bertaqwa, kecuali dengan tafaqquh fiddin. Diaharus belajar untuk menghilangkan kejahilannyaterhadap Al Islam. Dengan sarana ini, ia akan dapatmerealisasikan taqwa. Dengan wasilah ini pulaseseorang dapat mengetahui makna dan tata caraberibadah kepada Allah. Dapat mengenal danmemenuhi hak-hak Allahk . Sarana itu dapatmengantarkan seseorang mengenal Islam dan imansecara hakiki.

Tak pelak lagi, mendalami dan belajar agama inisecara benar adalah merupakan tanda akan dibukanyapintu-pintu kebaikan oleh Allah k . Nabi bersabda,

Barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikan, makadipahamkanlah dia dalam agama ini (HR Bukhari danMuslim).

Kemudian Allah memberikan jaminan kemudahandalam meniti jalan ke syurga, bilamana ia dapatmenempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu agama ini,

Barangsiapa meniti jalan dalam rangka menuntut ilmu,Allah mudahkan baginya jalan menuju syurga. (HRMuslim).

Ma’asyiral mukminin rahimakumullah Karena bertafaqquh dalam agama dan belajarmerupakan sarana untuk menjadi insan yang bertaqwa,maka kedua hal ini menjadi wajib hukumnya.Sebagaimana dalam sebuah kaidah “sebuah kewajibanyang tidak akan sempurna, kecuali dengan sebuahsarana, maka sarana itu menjadi wajib”Demikian alternatif bagi seorang mukmin menjadi orangyang bertaqwa.

Ma’asyiral mukminin rahimakumullah, Derajat tertinggi dan teragung dalam taqwa, yaitumentauhidkan Allah. Maksudnya ialah meyakini, bahwatidak ada sesembahan yang hak untuk diibadahi kecualiAllah l . Sebagaimana terkandung dalam makna lailaha ilallah. Kemudian kita juga mempersaksikan danmengakui, bahwa Nabi Muhammad n benar-benarutusan Allah. Dan kewajiban kita kepadanya, yaitumembenarkan setiap perkataannya, meyakini semuaberita darinya. Melaksanakan perintahnya dan menjauhi

larangannya. Kemudian kita harus mengikuti jejakbeliau dan senantiasa istiqamah di jalannya n .Mengapa ? Karena beliau sosok pribadi pilihan yangterbimbing wahyu. Bahkah Allah menjadikanmutaba’ah kepada beliau sebagai tolok ukur kecintaankepada Allah,

Katakanlah,”Jika kamu (benar-benar) mencintaiAllah,ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi danmengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampunlagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran : 31).

Keimanan seseorang belum dikatakan sempurnaapabila kecintaannya kepada beliau belum melebihicintanya kepada selain beliau n . Rasulullah nbersabda,

Belum sempurna keimanan salah seorang di antarakalian, hingga aku lebih dicintai daripada orangtuanya, anak dan semua orang. (HR Ahmad, Bukhari,Muslim dan lain-lain).

Ma’asyiral mukminin rahimakumullah, Kewajiban kita selanjutnya, ialah menjaga pilarIslam. Yaitu dengan menegakkan shalat serta berusahamenjaga dan saling berwasiat. Nabi n bersabda,

Pokok agama ini adalah Islam, tiangnya adalahshalat, sedangkan ujung tulangpunggungnya adalahjihad (HR Ath Thabrani).

Setelah itu kita tunaikan zakat, sebagai pilar ketiga.Kemudian melaksanakan puasa Ramdhan dan haji bagikaum muslimin yang mampu. Semua ini merupakan pilar-pilar dan sendi-sendi agama yang harus kita jalankan.Sabda Rasulullah

Bonus Majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun VI/1423H/2002M 3

Sesungguhnya Islam dibangun di atas lima sendi. Yaitubersaksi, bahwa tidak sesembahan yang haq selainAllah dan Muhammad adalah utusan Allah,mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasaRamadhan dan pergi haji ke Baitul Haram. (HRMuttafaq ‘alaih).

[KHUTBAH II]Ma’asyiral mukminin rahimakumullah

Mengawali khutbah kedua, sedikit kami inginmemberikan bahan renungan untuk jama’ah sekalian

Jama’ah jum’at rahimakumullah Kalian tidak akan selamat dari siksa neraka, kecualidengan mentaati perintah Allah dan RasulNya.Berbekallah kalian sebelum menghadap keharibaanNya.Bekal yang harus saudaraku miliki adalah,Pertama. Ilmu yang shahih (benar). Ilmu merupakanbekal termulia dan paling berharga. Lantarankemuliaannya, Allah mengajarkan kita lewat perantaraRasulNya sebuah do’a dalam Al Qur’an,

Dan katakanlah,”Ya Rabbku, tambahkanlah kepadakuilmu pengetahuan.” (QS Thaha : 114).

Ketahuilah,Kebaikan seseorang bertumpu pada ilmu, bukan padakeelokan rupa. Barangsiapa terkumpul padanya ilmu,maka terkumpul pulalah baginya banyak kebaikan. Hanyadengan ilmulah, kalian tehindar dari fitnah, sehinggadapat menyelamatkan diri. Oleh karena itu, bekalilah dirikalian dengan ilmu agama. Insya Allah kalian akanmenjadi baik dan selamat.

Kedua. Bekal selanjutnya ialah dawamul muraqabah(merasa selalu dalam pengawasan Allah).Allah berfirman,

Sesungguhnya Rabbmu benar-benar mengawasi.(QS Al Fajr : 14).Berkaitan dengan ayat di atas, Abdul Aziz bin Rabbahdan Ahmad Yusuf berkomentar,“Bahwasannya amal-amal hamba, sedikitpun tiada yang luput dari pengawasanAllah. Kemudian Allah membalas amal-amal itu.Untuk itu janganlah kalian lalai terhadap pengawasanSang Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Karena

Ia selalu bersama dengan hamba di manapun berada.Allah berfirman,

Dan ia (Allah) selalu menyertaimu di manapunengkau berada. (QS Al Hadid : 4).

Ayat tersebut menjelaskan, bahwa pengawasan Allahterhadap makhluk meliputi ilmu, qudrah, kekuasaan danpengaturannya. Maka tak ada sedikitpun perbuatan yanglepas dari pengawasannya. Oleh karena itu, waspadalahwahai kaum muslimin!

Jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah, Demikianlah di antara bekal yang harus kita miliki.Agar selamat dari fitnah dan kobaran api neraka. SemogaAllah selalu memberikan taufiq dan hidayahNya danmenyelamatkan kita dari adzab yang penih.

Bonus Majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun VI/1423H/2002M 4