Mahkum fih & mahkum bih

21
MAHKUM FIH & MAHKUM ‘ALAI H Nama kelompok 4 Al gazali Fikri haikal Luthfi sundoro Mutiara guswanti Firdausi dwi isnaini Kelas:XII social 1

Transcript of Mahkum fih & mahkum bih

Page 1: Mahkum fih  & mahkum bih

MAHKUM FIH &

MAHKUM ‘ALAIH

Nama kelompok 4

Al gazali

Fikri haikal

Luthfi sundoro

Mutiara guswanti

Firdausi dwi isnaini

Kelas:XII social 1

Page 2: Mahkum fih  & mahkum bih

1.MAHKUM BIH

A.Pengertian Mahkum fih

Menurut Usuliyyin,yang dimaksud dengan Mahkum fih adalah

obyek hukum,yaitu perbuatan seorang mukalllaf yang terkait dengan

perintah syari’(Alloh dan Rosul-Nya), baik yang bersifat tuntutan

mengerjakan; tuntutan meninggalkan; tuntutan memilih suatu pekerjaan.

Page 3: Mahkum fih  & mahkum bih

Para ulama pun sepakat bahwa seluruh perintah syari’ itu ada objeknya

yaitu perbuatan mukallaf. Dan terhadap perbuatan mukallaf tersebut

ditetapkannya suatu hukum:

Contoh:

1.Firman Alloh dalam surat al baqoroh:43

)البقرة ( و اقيمو االصالة

Artinya:”Dirikanlah Sholat”

Ayat ini menunjukkan perbuatan seorang mukallaf,yakni tuntutan

mengerjakan sholat,atau kewajiban mendirikan sholat.

Page 4: Mahkum fih  & mahkum bih

2.Firman Alloh dalam surat al an’am:151

)االنعا م ( والتقتلواالنفس االتي حر م هللاا اال باالحق

Artinya:”Jangan kamu membunuh jiwa yang telah di haramkan oleh Alloh

melainkan dengan sesuatu (sebab)yang benar”

Dalam ayat ini terkandung suatu larangan yang terkait dengan

perbuatan mukallaf,yaitu larangan melakukan pembunuhan tanpa hak

itu hukumnya haram.

Page 5: Mahkum fih  & mahkum bih

3.Firman Alloh dalam surat Al-maidah:5-6

6-5الى الصالة فا غسلوا وجو هكو و ايد يكم الى المرا فق الما ئد ه اذاقمتم

Artinya:”Apabila kamu hendak melakukan sholat,maka basuhlah mukamu

dan tangan mu sampai siku siku”

Dari Ayat diatas dapat diketahui bahwa wudlu merupakan

salah satu perbuatan orang mukallaf,yaitu salah satu syarat sahnya

sholat.

Dengan beberapa contoh diatas,dapat diketahui bahwa objek hukum

itu adalah perbuatan mukallaf.

Page 6: Mahkum fih  & mahkum bih

B.Syarat –syarat mahkum fih

a. Mukallaf harus mengetahui perbuatan yang akan di

lakukan.sehingga tujuan dapat tangkap dengan jelas dan dapat

dilaksanakan.Maka seorang mukallaf tidak tidak terkena tuntutan untukk

melaksanakan sebelum dia tau persis.

Contoh:Dalam Al qur’an perintah Sholat yaitu dalam ayat “Dirikan Sholat”

perintah tersebut masih global,Maka Rosululloh menjelaskannya sekaligus

memberi contoh sabagaimana sabdanya”sholatlah sebagaimana aku

sholat”begitu pula perintah perintah syara’ yang lain seperti zakat,puasa dan

sebagainya.tuntutan untuk melaksanakannya di anggap tidak sah sebelum di

ketahui syarat,rukun,waktu dan sebagainya.

Page 7: Mahkum fih  & mahkum bih

b. .Mukallaf harus mengetahui sumber taklif. seseorang harus

mengetahui bahwa tuntutan itu dari Alloh SWT.Sehingga ia melaksanakan

berdasarkan ketaatan dengan tujuan melaksanakan perintah Alloh

semata.berarti tidak ada keharusan untuk mengerjakan suatu perbuatan

sebelum adanya suatu peraturan yang jelas.hal ini untuk menghindari

kesalahan dalam pelaksanaan sesuai tuntutan syara’.

Page 8: Mahkum fih  & mahkum bih

c. Perbuatan harus mungkin untuk dilaksanakan atau ditinggalkan,berkait dengan

hal ini terdapat dengan beberapa syatat yaitu:

1. tidak syah suatu tuntutan yang dinyatakan mustahil untuk dikerjakan atau di

tinggalkan.

2. tidak syah hukumnya seseorang melakukan perbuatan yang di taklifkan untuk

dan atas nama orang lain.

3. tidak sah suatu tuntutan yang berhubungan dengan perkara yang berhubungan

dengan fitrah manusia.

4. tercapaianya syarat taklif tersebut, seperti iman dalam masalah ibadah,suci

dalam masalah sholat.

Page 9: Mahkum fih  & mahkum bih

C .Al masyaqqoh

Perlu diketahui bahwa salah satu syarat tuntutan harus bisa dilakukan, tidak

terlepas dari itu dalam melaksanakannya pasti ada ada suatu kesulitan. untuk itu akan

kami jelaskan yang dimaksud adalah masyaqqoh (halangan) serta pembagiannya

Masyaqqoh itu ada dua macam yaitu:

1. Masyaqqoh mu’tadah

Yaitu kesulitan yang mampu diatasi oleh manusia tanpa menimbulkan

bahaya bagi dirinya kesulitan seperti ini tidak bisa di jadikan alasan untuk tidak

mengerjakan taklif,karena setiap perbuatan itu tidak mungkin terlepas dari

kesulitan.contohnya:Diwajibkannya adanya sholat ini buakan bermaksud agar badan

capek atau bagaimana,akan tetapi untuk melatih dirinya diantaranya bisa mencegah

perbuatan keji dan mungkar

Page 10: Mahkum fih  & mahkum bih

2 Masyaqqoh goiru mu’tadah

Yaitu suatu kesulitan/kesusahan yang diluar kekuasaan manusia

dalam mengatasinya dan akan merusak jiwanya bila di paksakan.Alloh

tidak tidak menuntut manusia untuk melakukan perbuatan yang

menyebabkan kesusahan.seperti puasa yang terus menerus sehingga

mewajibkan selalu bangun malam untuk sahur.

ير يد هللاا بكم اليسر و ال ير يد بكم العسر البقره

Artinya:Alloh menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki

kesukaran bagimu(al baqoroh 185)

Page 11: Mahkum fih  & mahkum bih

D.Macam macam mahkum bih

Dilihat dari segi yang terdapat dalam perbuatan itu maka mahkum fih di bagi

menjadi empat macam:

1. Semata mata hak Alloh,yaitu sesuatu yang menyangkut kepentingan dan

kemaslahatan.dalam hak ini seseorang tidak di benarkan melakukan pelecehan

dan melakukan suatu tindakan yang mengganggu hak ini.hak ini semata mata

hak Alloh.dalam hal ini ada delapan macam:

a. ibadah mahdhoh (murni) seperti iman dan rukun iman yang lima

b. ibadah yang di dalamnya mengandung makna pemberian dan

santunan,seperti:zakat fitrah,karena si syaratkan niat dalam zakat fitrah

Page 12: Mahkum fih  & mahkum bih

c. bantuan/santunan yang mengandung ma’na ibadah seperti: zakat

yang dikeluarkan dari bumi

d. biaya/santunan yang mengandung makna hukuman,seperti:

khoroj (pajak bumi) yang di anggap sebagai hukuman bagi orang yang

tidak ikut jihad.

e. hukuman secara sempurna dalam berbagai tindak pidana sperti

hukuman orang yang berbuat zina

f. hukuman yang tidak sempurna seperti seseorang tidak diberi hak

waris,karena membunuh pemilik harta tersebut.

g. hukuman yang mengandung makna ibadah seperti:kafarat orang

yang melakukan senggama disiang hari pada bulan ramadhan

Page 13: Mahkum fih  & mahkum bih

h hak hak yang harus di bayarkan,seperti: kewajiban

mengeluarkan seperlima harta tependam dan harta rampasan.

2. Hak hamba yang berkait dengan kepentingan pribadi

seseorang seperti ganti rugi harta seseorang yang di rusak.

3. Kompromi antara hak Alloh dengan hak hamba,tetapi hak

alloh didalamnya lebih dominan,seperti hukuman untuk tindak

pidana.

4. Kompromi antara hak Alloh dan hak hamba,tetapi hak hamba

lebih dominan,seperti masalah qishos.

Page 14: Mahkum fih  & mahkum bih

2. MAHKUM ‘ALAIH

A.Pengertian mahkum alaih

Menurut ushuliyyin yang di maksud mahkum alaih

secara bahasa adalah seseorang yang perbuatannya dikenai

khitob Alloh SWT yaitu yang di sebut mukallaf.dalam arti

bahasa yaitu yang di bebani hukum,sedangkan dalam istilah

ushul fiqih mukallaf sering di sebut subjek hukum.

Page 15: Mahkum fih  & mahkum bih

B.Dasar Taklif

Orang yang dikenai taklif adalah mereka yang sudah di anggap mampu

untuk mengerjakan tindakan hukum atau dalam kata lain seseorang bisa di bebani

hukum apabila ia berakal dan dapat memahami secara baik taklif. Maka orang yang

belum berakal di anggap tidak bisa memahapi taklif dari syari’(Allod dan Rosulnya)

sebagai sabda nabi:

البخا رواه )فقر فع القلم عن ثال ث عن النا ئم حتى يستيقظ و عن الصبي حتى يحتلم و عن المجنون حتى ي

(رى والتر مذى والنسا ئى وابن ما جه والدارقطنى عن عا ئثه وابى طا لب

Artinya:Di anggat pembebanan hukum dari 3(jenis orang) orang tidur sampai ia bangun,anak kecil

sampai baligh,dan orang gila sampai sembuh.(HR.Bukhori.Tirmdzi,nasai.ibnu majah dan

darut Quthni dari Aisyah dan Aly ibnu Abi Thalib)

Page 16: Mahkum fih  & mahkum bih

C.Syarat syarat taklif

Syarat taklif ada 2 yaitu:

1. orang itu telah mampu memahami khitob syar’i(tuntutan syara’) yang terkandung

dalam Al qur’an dan sunnah baik langsung maupun melalui orang lain.Kemampuan untuk

memahami taklif ini melalui akal manusia,akan tetapi akan adalah sesuatu yang abstrak dan

sulit di ukur ,indikasi yang kongkrit dalam menentukan seseorang berakal atau belun.indikasi

ini kongkrit itu adalah balighnya seseorang yaitu dengan di tandai dengan keluarnya haid

pertama kali bagi wanita dan keluarnya mani bagi pria melalui mimpi yang pertama kali atau

sempurnanya umur lima belas tahun.

2. Seseorang harus mampu dalam bertindak hukum,atau dalam ushul fiqh di sebut

Ahliyyah.maka seseorang yang belum mampu bertindak hukum atau belum balighnya

seseorang tidak dikenakan tuntutan syara’.begitu pula orang gila,karena kecakapan bertindak

hukumnya hilang.

Page 17: Mahkum fih  & mahkum bih

C.Pengertian Ahliyyah

Secara harfiyyah ahliyyah adalah kecakapan menangani sesuatu urusan

Adapun Ahliyyah secara terminologi adalah suatu sifat yang di miliki seseorang yang

dijadikan ukuran oleh syari’untuk menentukan seseorang telah cakap dikenai

tuntutan syara’

Pembagian ahliyyah

1. Ahliyyah ada’

Yaitu kecakapan bertindak hukum bagi seseorang yang di anggap sempurna untuk

mempertanggung jawabkan seluruh perbuatannya,baik yang bersifat positif maupun

negatif.ukuran untuk menentukan seseorang telah memiliki ahliyyah ada’adalah aqil

baligh dan cerdas

Page 18: Mahkum fih  & mahkum bih

2. Ahliyyah Al-wajib

Yaitu sifat kecakapan seseorang untuk menerima hak hak yang menjadi

haknya,tetapi belum mampu untuk di bebani seluruh kewajiban,

Para usuliyyin membagi ahliyyah al wujub ada 2 bagian:

1 .Ahliyyah al wujub an-naqishoh.

Yaitu anak yang masih berada dalam kandungan ibunya(janin)janin inilah sudah

dianggap mempunyai ahliyyah wujub akan tetapi belum sempurna.

2. Ahliyyah al wujub al kamilah

Yaitu kecakapan menerima hak bagi seseorang anak yang telah lahir ke dunia

sampai dinyatakan baligh dan berakal,sekalipun akalnya masih kurang seperti

orang gila

Page 19: Mahkum fih  & mahkum bih

-Halangan ahliyyah

Dalam pembahasan awal bahwa seseorang dalam bertindak hukum di lihat dari segi

akal,tetapi yang namanya akal kadang berubah atau hilang sehingga ia tidak mampu

lagi dalam bertindak hukum.seseorang kecakapannya bisa berubah karena di

sebabkan oleh hal hal berikut:

Awaridh samawiyyah yaitu halangan yang datangnya dari Alloh bukan di sebabkan

oleh manusia seperti: gila, dungu, perbudakan, sakit yang berkelanjutan kemudian

mati dan lupa

Al awaridh al muktasabah yaitu halangan yang disebabkan oleh perbuatan manusia

seperti mabuk,terpaksa,bersalah,dibawah pengampunan dan bodoh.

Page 20: Mahkum fih  & mahkum bih

III. SIMPULAN

Semua perbuatan mukallaf yang berkaitan dengan hukum syara` dinamakan

dengan Mahkum Fiih. Akan tetapi ada beberapa syarat tertentu agar perbuatannya dapat

dijadikan objek hukum. Dalam mengerjakan tuntutan tersebut tentu mukallaf mengalami

kesulitan-kesulitan (masyaqqah).Ada yang mampu diatasi manusia seperti : sholat, puasa dan

haji. Meskipun pekerjaan ini terasa berat, tapi masih bisa dilakukan oleh mukallaf.Ada

kesulitan yang tidak wajar yang munusia tidak sanggup melakukannya seperti puasa terus

menerus dan mewajibkan untuk bangun malam, atau suatu pekerjaan sangat berat seperti

perang fi- sabilillah, karena hal ini memerlukan pengorbanan jiwa, harta dan

sebagainya.Mukallaf yang telah mampu mengetahui khitob syar’i(tuntutan syara’) maka

sudah di kenakan taklif. Semoga bermanfaat. wallohu a’lam bissowab.

Page 21: Mahkum fih  & mahkum bih