Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

download Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

of 14

Transcript of Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    1/14

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    2/14

    BAB I' PEN(A#ULUAN

    1'1 Latar Belakan)

    Bioetanol merupakan etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung

    komponen gula, pati, maupun selulosa. Bioetanol biasanya dimanfaatkan

    sebagai bahan untuk membuat minuman keras, untuk keperluan medis, sebagai

    zat pelarut, pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif. Bioetanol

    dapat dengan mudah diproduksi dari bahan bergula, berpati dan berserat.

    Dengan berkembangnya proses sakarifikasi bahan - bahan berpati

    menggunakan enzim, bahan baku pembuatan etanol juga berkembang dari gulake pati. Pati adalah polimer gula atau sakarida. Jika pati dipecah akan

    menghasilkan gula yang bisa difermentasi menjadi etanol.

    Labu kuning (Cucurbita Moschata Durch) merupakan bahan pangan yang

    kaya kandungan gizinya yaitu mengandung arbohidrat !,! g, protein "," g

    #itamin $ "%& g, $ir '" g, dan mineral ()ue et al., *&&%+. Daging buahnya

    mengandung antioksidan sebagai penangkal berbagai jenis kanker. anaman

    Labu uning biasanya hanya ditanam sebagai tanaman sampingan, namun

    jumlah produksi labu tetap melimpah. Jumlah produksi yang melimpah tidak

    diimbangi dengan pemanfaatan yang optimal. aat ini sedang diusahakan

    secara intensif pemanfaatan bahan - bahan yang mengandung serat kasar

    dengan karbohidrat yang tinggi, dimana semua bahan yang mengandung

    karbohidrat dapat diolah menjadi bioethanol. engingat kandungan karbohidrat

    dan gula yang cukup tinggi, labu kuning memungkinkan untuk dimanfaatkan

    sebagai bahan baku pembuaatan bioetanol.

    Produksi bioetanol (alkohol+ dihasilkan melalui proses fermentasi gula

    sederhana dengan bantuan mikroorganisme. ikroorganisme utama yang

    digunakan dalam fermentasi bioetanol adalah ragi yaitu Saccharomyces

    cerevisiae yang dapat memproduksi etanol dalam jumlah besar ($stuty,"''"+.

    Saccharomy cescerevisiae dapat mengkon#ersi gula menjadi etanol karena

    adanya enzim in#ertase dan zimase. Jika gula yang tersedia dalam substrat

    merupakan gula disakarida maka enzim in#ertase akan bekerja menghidrolisis

    disakarida menjadi monosakarida. etelah itu, enzim zymase akan mengubah

    monosakarida tersebut menjadi alkohol dan /0*.

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    3/14

    Dalam penelitian ini, labu kuning (Cucurbita moschata Durch) dijadikan

    sebagai bahan baku bioetanol dengan #ariasi lama fermentasi menggunakan

    Saccharomyces cerevisiae.elama ini labu kuning (Cucurbita moschata Durch)

    hanya memanfaatkan kandungan patinya, sedangkan komponen - komponen

    biomassa seperti selulosa dan hemiselulosa yang juga mempunyai potensi

    menghasilkan bioetanol belum dimanfaatkan secara maksimal. aka dari itu,

    penelitian ini perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan potensi labu kuning

    sebagai bahan alternatif pada pembuatan bioetanol.

    1'2 Peru*u+an Ma+alah

    erbatasnya pengetahuan masyarakat akan manfaat komoditas pangan, aat

    ini sedang diusahakan secara intensif pemanfaatan bahan - bahan yang

    mengandung serat kasar dengan karbohidrat yang tinggi, dimana semua bahan

    yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi bioethanol. Labu kuning

    potensial untuk dikembangkan menjadi suatu produk yang memiliki nilai lebih

    sebagai bahan pembuatan bioetanol. Bioetanol dihasilkan melalui proses

    fermentasi gula sederhana dengan bantuan mikroorganisme. ikroorganisme

    utama yang digunakan dalam fermentasi etanol yaitu ragi. Saccharomyces

    cerevisiae merupakan ragi yang digunakan dalam proses fermentasi bioetanol.

    Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan dalam

    penelitian ini adalah mengembangkan alternatif teknologi pembuatan Bioetanol

    berbasis labu kuning (Cucurbita Moschata Durch) 0leh Saccharomyces

    cerevisiae. 1ntuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan

    Saccharomyces cerevisiae terhadap bioetanol yang dihasilkan dan bagaimana

    pengaruh 2aktu lama fermentasi terhadap bioetanol yang dihasilkan.

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    4/14

    1', Tu-uan Penelitian$dapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut3

    ". emanfaatkan labu kuning (Cucurbita moschata Durch) sebagai bahanbaku pembuatan bioetanol.

    *. engetahui proses pembuatan bioetanol berbahan baku labu kuning4. engetahui pengaruh lama fermentasi terhadap kadar alkohol dan Ph

    selama proses fermentasi bioetanol menggunakan Saccharomyces

    Cereviceae.

    1'& Man.aat Penelitian

    Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya ilmiah iniadalah sebagai berikut 3

    ". eningkatkan nilai guna dan ekonomi dari Labu uning*. engetahui manfaat labu kuning sebagai bahan baku pembuatan

    bioetanol.4. engetahui lama fermentasi yang optimal dalam fermentasi bioetanol

    dengan Saccharomyces Cereviceae

    BAB II' TIN"AUAN PUSTAKA

    2'1 La/u Kunin) (Cucurbita moschata Durch)

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    5/14

    anaman labu kuning merupakan suatu jenis tanaman sayuran menjalar

    dari famili Cucurbitaceae, yang tergolong dalam jenis tanaman semusim yang

    setelah berbuah akan langsung mati. anaman labu kuning ini telah banyak

    dibudidayakan di negara - negara $frika, $merika, 5ndia dan /ina. anaman ini

    dapat tumbuh didataran rendah maupun dataran tinggi. Di 5ndonesia labu kuning

    memiliki nama yang cukup dikenal yaitu 2aluh, sedangkan secara ilmiah Labu

    kuning disebut Cucurbita Moschata

    Labu uning banyak mengandung gizi yang cukup lengkap seperti beta

    karoten atau pro#itamin $ yang bermanfaat bagi kesehatan. elain itu, labu

    kuning juga mengandung zat gizi seperti protein, karbohidrat, beberapa mineral

    seperti kalsium, fosfor, besi serta #itamin yaitu #itamin B dan / (6endrasty,

    *&&4+. Di 5ndonesia labu kuning memiliki nama yang cukup dikenal yaitu 2aluh,

    sedangkan secara ilmiah Labu kuning disebut Cucurbita Moschata (7ida2ati,

    *&&&34+. Berikut klasifikasi pada labu kuning 3

    lasifikasi ilmiah labu kuning 3

    Di#isi 3 permatophytaub di#isi 3 $ngiospermae

    elas 3 Dicotyledonae

    0rdo 3 /ucurbitales

    8amilia3 /ucurbitaceae

    9enus 3 /ucurbita

    pesies 3 Cucurbita moschata Durch

    Labu kuning (Cucurbita moschata Durch) juga dikenal kaya akan

    karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel dan jaringan

    dari kerusakan akibat adanya radikal beba dalam tubuh. Daging buahnya

    mengandung antioksidan sebagai penangkal berbagai jenis kanker.idak hanya

    itu kandungan beta-carotene yaitu sumber antioksidan dalam labu kuning

    mampu mencegah penuaan dini dan kanker. arena kandungan gizinya yang

    lengkap ini, labu kuning dapat menjadi sumber gizi yang sangat potensial bagi

    masyarakat yang membutuhkannya.

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    6/14

    elama ini labu kuning dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan

    sayuran. $ngka produksi labu kuning yang cukup tinggi, namun pemanfaatan

    labu kuning sampai saat ini kurang optimal, maka perlu dilakukan peningkatan

    pemanfaatan labu kuning. alah satu cara untuk meningkatkan pemanfaatan

    labu kuning adalah dengan mengolah labu kuning sebagai bahan pembuatan

    bioetanol. Penyebabnya adalah terbatasnya pengetahuan masyarakat akan

    manfaat komoditas pangan. aat ini sedang diusahakan secara intensif

    pemanfaatan bahan-bahan yang mengandung serat kasar dengan karbohidrat

    yang tinggi, dimana semua bahan yang mengandung karbohidrat dapat diolah

    menjadi bioethanol.

    2'2 Bioetanol

    Bioetanol merupakan etanol atau kependekan dari etil alkohol (/*6:06+ atau

    sering juga disebut dengan grain alcohol. ;tanol berbentuk cairan tidak ber2arna

    dan mempunyai bau khas. Bahan baku pembuatan etanol berasal dari berbagai

    tanaman, baik yang secara langsung menghasilkan gula sederhana seperti tebu,

    gandum manis ataupun yang menghasilkan pati seperti jagung, ubi kayu dan

    gandum. Bioetanol dapat dipergunakan sebagai bahan bakar alternatif memiliki

    beberapa keunggulan yaitu mampu menurunkan emisi /0* hingga "%

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    7/14

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    8/14

    etanol, 44,4< karbondioksida, dan *,:< asam asetat. Pada tahun "%"& lebih

    lanjut 9ay Lussac memperkenalkan persamaan reaksi yang dikenal sebagai

    persamaan 9ay Lussac yang ditunjukkan diba2ah ini 3

    Persamaan @eaksi on#ersi 9lukosa enjadi ;tanol

    8ermentasi menurut jenis medianya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

    fermentasi media padat dan media cair. 8ermentasi media padat adalah

    fermentasi yang subtratnya tidak larut dan tidak mengandung air bebas, tetapi

    cukup mengandung air untuk keperluan mikroba. 8ermentasi media cair adalah

    proses fermentasi yang subtratnya larut atau tersuspensi dalam media cair.

    8ermentasi media padat umumnya berlangsung pada media dengan kadar air

    berkisar antara !& - %&

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    9/14

    ahap fermentasi merupakan tahap kedua dalam proses produksi

    bioetanol. Pada tahap ini terjadi pemecahan gula - gula sederhana menjadi

    etanol dengan melibatkan enzim dan ragi. 8ermentasi dilakukan pada kisaran

    suhu *?-4*o/. Laju a2al produksi etanol dengan menggunakan khamir akan

    meningkat pada suhu yang lebih tinggi, namun produktifitas keseluruhan

    menurun karena adanya pengaruh peningkatan etanol yang dihasilkan (@atledge

    "''"+.Lama fermentasi pada proses produksi bioetanol sangat mempengaruhi

    kadar bioetanol yang dihasilkan. emakin lama 2aktu fermentasi maka semakin

    tinggi kadar bioetanol yang dihasilkan. Jika bioetanol yang terkandung di dalam

    substrat tinggi maka hal ini justru akan berpengaruh buruk terhadap

    pertumbuhan Saccharomycescerevisiae.

    2'& Saccharomyces cerevisiae

    Saccharomyces cerevisiae termasuk ke dalam kelasAscomycetes yang

    dicirikan dengan pembentukan askus yang merupakan tempat pembentukan

    askospora. Saccharomyces cerevisiaememperbanyak diri secara aseksual yaitu

    dengan bertunas (Pelezar dan /han "'%!+. Dinding sel Saccharomyces

    cerevisiae terdiri dari komponen - komponen glukan, manan, protein,kitin danlemak (7aluyo *&&A+.

    Saccharomyces cerevisiae sering digunakan dalam fermentasi etanol

    karena sangat tahan dan toleran terhadap kadar etanol yang tinggi ("*-"%< ##+,

    tahan pada kadar gula yang cukup tinggi dan tetap aktif melakukan fermentasi

    pada suhu A - 4*o/. Saccharomy cescerevisiae dapat mengkon#ersi gula

    menjadi etanol karena adanya enzim in#ertase dan zimase. Dengan adanya

    enzim - enzim ini Saccharomyces cerevisiae memiliki kemampuan untuk

    mengkon#ersi baik gula dari kelompok monosakarida maupun dari kelompok

    disakarida. Jika gula yang tersedia dalam substrat merupakan gula disakarida

    maka enzim in#ertase akan bekerja menghidrolisis disakarida menjadi

    monosakarida. etelah itu, enzim zymase akan mengubah monosakarida

    tersebut menjadi alkohol dan /0*. 6al ini sesuai dengan pernyataan

    Judoamidjojo etal.("''*+, yang menyatakaan bah2a Saccharomyces cerevisiae

    dapat menghasilkan etanol yang berasal dari fermentasi gula. 9ula akan diubah

    menjadi bentuk yang paling sederhana oleh enzim in#ertase baru kemudian gula

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    10/14

    sederhana tersebut akan dikon#ersi menjadi etanol dengan adanya enzim

    zymase.

    Saccharomyces cerevisiae mempunyai akti#itas optimum pada suhu 4-

    4:o/ dan tidak aktif pada suhu lebih dari A& o/. Saccharomyces cerevisiae dapat

    memfermentasi glukosa, sukrosa, galaktosa serta rafinosa (unkee dan ardon

    "'?&+. Biakan Saccharomyces cerevisiae mempunyai kecepatan fermentasi

    optimum pada p6 A,A% (6arrison dan 9raham "'?&+. @endemen alkohol dari

    heksosa dalam fermentasi menggunakan khamir dari genus accharomyces

    dapat mencapai '& < (Boyles "'%A+. Proses fermentasi oleh accharomyces

    adalah proses pengubahan sebagian besar energi dari gula ke dalam bentuk

    etanol.

    *.A." @agi

    @agi atau khamir adalah jamur yang terdiri dari satu sel, dan tidak

    membentuk hifa. ermasuk golongan jamur $scomycotina. @eproduksi dengan

    membentuk tunas (budding+. /ontoh dan peranan @agi hamir 3

    "+ accharomyces cere#ciae3 berfungsi untuk pembuatan roti, tape, dan

    alkohol.*+ accharomyces tuac3 berfungsi untuk mengubah air niral legen menjadi

    tuak.4+ accharomyces ellipsoideus3 berfungsi untuk peragian buah anggur menjadi

    anggur minuman (akhyasrinuki , *&""+.

    @agi yang digunakan pada penelitian ini yaitu ragi tape ikroorganisme ini

    dipilih karena ragi tape adalah Saccharomyces cerevicae yang dapat

    memproduksi alkohol dalam jumlah besar dan mempunyai toleransi pada kadar

    alkohol yang tinggi. adar alkohol yang dihasilkan sebesar %-*&< pada kondisi

    optimum. Bakteri tidak banyak digunakan untuk memproduksi alkohol secara

    komersial, karena bakteri tidak dapat tahan pada kadar alkohol yang tinggi

    (udarmadji ., "'%'+.

    2'0 #iote+i+

    hamir yang sering dipergunakan dalam proses fermentasi etanol adalah

    Saccharomyces cereviseae. Saccharomyces cerevisiae merupakan

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    11/14

    mikroorganisme utama yang sering digunakan dalam fermentasi bioetanol,

    karena sangat tahan dan toleran terhadap kadar etanol yang tinggi ("*-"%< ##+,

    tahan pada kadar gula yang cukup tinggi dan tetap aktif melakukan fermentasi

    pada suhu A - 4*o/. ecara umum khamir dapat tumbuh dan memproduksi

    etanol secara efisien pada p6 4,:-!,& dan suhu *%-4:o/. Jika bioetanol yang

    terkandung di dalam substrat tinggi maka hal ini justru akan berpengaruh buruk

    terhadap pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae.

    Pada saat proses produksi bioetanol haru memperhatikan proses lama

    fermentasi, karena dapat mempengaruhi kadar bioetanol yang dihasilkan.

    emakin lama 2aktu fermentasi maka semakin tinggi kadar bioetanol yang

    dihasilkan.

    BAB III' METO(OLOGI PENELITIAN

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    12/14

    ,'1 Ranan)an PenelitianPenelitian ini dilakukan di laboratorium Biokimia dan

    ikrobiologi 8akultas eknologi Pertanian, 1ni#ersitas Jember.

    ,'2 Bahan dan Alat4.*." Bahan

    Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah Labu

    uning (Cucurbita Moschata Durch). ikroorganisme yang digunakan

    untuk fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiaeyang diperoleh di

    Laboratorium ikrobiologi 1ni#ersitas Jember

    4.*.* $lat

    $lat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ;rlenmeyer,

    Buret, Beaker glass, Pemanas, 9elas ukur, Labu takar, ermometer,

    elang, /orong, Pipet, ompor listrik, ertas saring, Ceraca analitis,

    Pengaduk, p6 meter, magnetik stirrer.

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    13/14

    (A$TAR PUSTAKA

    $stuty, ;. D, Fermentasi Etanol ulit !uah "isang, Penerbit 19, ogyakarta

    ,"''".

    B. @. 9ibson, . J. La2rence, J. P. @. Leclaire, /. D. Po2ell dan . $. mart,

    =east responses to stresses associated 2ith industrial bre2ery handling>

    FEMSMicrobiology #evie$s, #ol. 4", no. :, hal :4:E:!', *&&?.

    Djoko 7iyono. ("'':+. 6and out teknologi fermenasi. ogyakarta3 Pascasarjana

    19.

    9.. 7alker, =Bioethanol3 science and technology of fuel alcohol>.

    BookBoon.com.8rederiksberg, Denmark, *&"&.

    6arrison J. 9raham J9J. "'?&. east in Destilery Practice. $cademic Press,

    Ce2 ork.

    6endrasty. 6. . *&&4. %e&ung 'abu uning "embuatan an "emanfaatannya.

    anisus,ogyakarta.

    J. 6arrison dan J. /. J. 9raham, =east in Distilery Practice>, $cademic Press.

    London, ;ngland, "'?&.

    unkee D, / J ardon. "'?&. east *ine Ma+ing. $cademic Pre, London.

    Pelezar , /han ;/. "'%!. Dasar-Dasar Mi+robiologi. erjemahan @

    6adioetomo, 5ma, jitrosomo, L $ngka. 15-Press, Jakarta.

    @atledge /. "''". east Physiology-icro-ynopis. J !io&rocess Engineering

    !3"':-*&4.

    aherzadeh J, arimi . *&&?. Enyme-!ase yrolysis "rocess for Ethanol

    from 'ignocellulosic Material. @e#ie23 J Bio@eources * (A+ 3 ?&?-?4%.

  • 7/21/2019 Maharani Sandiana Lukito 12-1102_THP-C

    14/14

    uite, .8. ("''*+. Strategies for %he enetic Mani&ulation of Saccharomyces

    cerevisiae. @e# Biotech "*3 ":?-"%%.

    7aluyo L.*&&A. Mi+robiologi /mum. 1 Press, alang.

    7idayati.; dan Damayanti, *&&&, Ane+a "anganan 'abu uning, rubus

    $grisarana, urabaya.