Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

23
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “MAGOT (Hermetia illucens) SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF UNTUK MENCERAHKAN WARNA IKAN KOI (Cyprinus carpio. L)” BIDANG KEGIATAN: PKM – P (PENELITIAN) Diusulkan oleh: MUH. ARDIANSYAH(KETUA) NIM :08 24 040 /ANGKATAN : 2008 FITNUL AMIR (ANGGOTA) NIM :08 24 024 /ANGKATAN : 2008 NUR INDAH SARI (ANGGOTA) NIM :08 24 054 /ANGKATAN : 2008 NUR FAIDAH (ANGGOTA) NIM :08 24 055 /ANGKATAN : 2008 HASNI (ANGGOTA) NIM :09 24 015 /ANGKATAN : 2009 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PANGKEP 2010

Transcript of Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

Page 1: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“MAGOT (Hermetia illucens) SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF

UNTUK MENCERAHKAN WARNA IKAN KOI (Cyprinus carpio. L)”

BIDANG KEGIATAN:

PKM – P (PENELITIAN)

Diusulkan oleh:

MUH. ARDIANSYAH(KETUA) NIM :08 24 040 /ANGKATAN : 2008

FITNUL AMIR (ANGGOTA) NIM :08 24 024 /ANGKATAN : 2008

NUR INDAH SARI (ANGGOTA) NIM :08 24 054 /ANGKATAN : 2008

NUR FAIDAH (ANGGOTA) NIM :08 24 055 /ANGKATAN : 2008

HASNI (ANGGOTA) NIM :09 24 015 /ANGKATAN : 2009

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

PANGKEP 2010

Page 2: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Magot Black Soldier Fly (Hermetia illucens)

Sebagai Pakan Alternatif untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi (Cyprinus carpio. L).

2. Bidang Kegiatan : PKM-Penelitian 3. Bidang Ilmu : Pertanian 4. Ketua Pelaksana Kegiatan

A. Nama Lengkap : Muh. Ardiansyah B. NIM : 08 24 040 C. Jurusan : Budidaya Perikanan D. Universitas/Institut/Politeknik : Politeknik Pertanian Negeri Pangkep E. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Pondok Damai No 63 Desa Mandalle Kecamatan

Segeri Mandalle/085 299 360 942 F. Alamat Email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis

: 4 (empat) Orang

6. Dosen Pendamping A. Nama Lengkap Dan Gelar : Dr. Ir Dahlia., M.P. B. NIP : 19661231 199303 2 007 C. Alamat Rumah Dan No Tel./HP : Perumdos Unhas Tamalanrea Blok AB No 1/

0811416316 7. Biaya Kegiatan Total

A. Dikti : : Rp 9.835.000 B. Sumber Lain (Sebutkan . . . ) : Rp. -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Pangkep, 10 Oktober 2010

Menyetujui Ketua Jurusan/Program Studi/Departemen (Ir. Ridwan .,M.PNIP 19661231 199403 1 021

)

Ketua Pelaksana Kegiatan (Muh. ArdiansyahNIM 08 24 040

)

Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep (Prof. Dr. Ir. Mursalim,M.Sc.NIP 19610510 198702 1 001

)

Dosen Pendamping (Dr. Ir Dahlia, M.PNIP 19661231 199303 2 007

)

Page 3: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

NAMA DAN DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua Pelaksana Kegiatan Nama : Muh. Ardiansyah

Nim/Jurusan : 08 24 040/ Budidaya Perikanan Tempat tanggal lahir : Pangkep, 15 juni 1990 Alamat : Pondok Damai No. 63 Desa Mandalle Kec.

Mandalle Waktu untuk kegiatan : 24 jam /minggu

2. Anggota Pelaksana Kegiatan Anggota 1

Nama : Fitnul Amir Nim/Jurusan : 08 24 024 / Budidaya Perikanan Tempat tanggal lahir : Takalar, 28 April 1990 Alamat : Pondok Citra Mas No. 35 Desa Mandalle Kec.

Mandalle Waktu untuk kegiatan : 24 jam /minggu

Anggota 2 Nama : Nur Indah Sari Nim/Jurusan : 08 24 054/ Budidaya Perikanan Tempat tanggal lahir : Makassar, 10 Maret 1990 Alamat : Mess UPTD Kesehatan Ikan Sul-Sel Waktu untuk kegiatan : 24 jam /minggu

Anggota 3 Nama : Nur Faidah Nim/Jurusan : 08 24 055/ Budidaya Perikanan Tempat tanggal lahir : Makassar, 30 juni 1990 Alamat : Pondok Ratu No.24 Desa Mandalle Kec.

Mandalle Waktu untuk kegiatan : 24 jam /minggu

Anggota 4 Nama : Hasni Nim/Jurusan : 09 24 015/ Budidaya Perikanan Tempat tanggal lahir : Pinrang, 4 – Agustus – 1989 Alamat : Pondok kohati No 65 Desa Mandalle Kec.

Mandalle Waktu untuk kegiatan : 24 jam /minggu

Page 4: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

A. JUDUL

MAGOT (Hermetia illucens) SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF UNTUK

MENCERAHKAN WARNA IKAN KOI (Cyprinus carpio. L)

B. LATAR BELAKANG

Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha budidaya perikanan adalah

ketersediaan pakan yang berkualitas, dalam jumlah yang cukup dan

berkesinambungan. Pakan berfungsi sebagai sumber energi dan materi

kehidupan dalam budidaya ikan. Oleh karena itu, pakan mempunyai pengaruh

penting terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Namun

kebutuhan pakan yang semakin meningkat sejalan dengan semakin intensifnya

budidaya perikanan, ternyata tidak diikuti dengan meningkatnnya penyediaan

bahan baku pakan, terutama tepung ikan.

Produksi tepung ikan dunia dalam lima tahun terakhir kecenderungannya

tetap, sementara Indonesia selama ini menggantungkan sebagian besar

pemenuhan tepung ikan dari pasokan impor yaitu sebesar 70-80% (Hadadi,

dkk., 2006). Hal ini tentunya berdampak terhadap meningkatnya harga pakan.

Oleh karena itu perlu dicari alternatif penyediaan bahan baku pakan selain

tepung ikan.

Maggot, adalah larva lalat bunga dari spesies Hermetia illucens (larva

Black Soldier Fly) yang diproduksi melalui proses biokonversi. Penggunaan

maggot sebagai pakan ikan, bisa diberikan dalam dua cara, yakni langsung

(maggot hidup) dan kedua yaitu pellet yang terbuat dari tepung maggot sebagai

sumber protein pakan menggantikan tepung ikan dalam memformulasi pakan

ikan.

Kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu lebih dari 42 % dan

kandungan lemak 15 %, menyebabkan maggot ini sangat ideal untuk menjadi

subtitusi dari tepung ikan yang masih diimpor. Hasil penelitian dari Loka Riset

Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan bahwa maggot memiliki

kadar protein yang sama dengan tepung ikan yaitu sekitar 40-50%. Kelebihan

Page 5: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

lainnya, maggot mudah dibudidayakan secara massal dengan menggunakan

bungkil kelapa sawit (Palm Kernel Meal/PKM) sebagai media tumbuh.

Selain kandungan gizinya yang tinggi, larva serangga ini juga

mengandung pigmen karotenoid (Klaui dan Bauernfeind, 1981). Karotenoid

merupakan salah satu pigmen yang berperan dalam pewarnaan kulit serta

melindungi kulit dari proses photosensitizing (Mathews-Roth, 1981). Jenis

pigmen ini telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain sebagai

suplemen dalam pakan ikan hias untuk meningkatkan mutu warnanya

(Simpson, et all., 1981).

C. PERUMUSAN MASALAH

Tingginya harga tepung ikan sebagai bahan baku pakan menuntut para

produsen perikanan untuk mencari bahan baku alternatif yang lebih murah

namun bernilai gizi tinggi.

Maggot, adalah larva lalat bunga dari spesies Hermetia illucens (larva

Black Soldier Fly), dengan kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu lebih

dari 42 % dan kandungan lemak 15 %, sangat ideal untuk menjadi subtitusi

dari tepung ikan yang masih diimpor. Selain kandungan gizinya yang tinggi,

larva serangga ini juga mengandung pigmen karotenoid, yaitu salah satu jenis

pigmen yang berperan dalam pewarnaan kulit serta melindungi kulit dari proses

photosensitizing (Mathews-Roth, 1981). Jenis pigmen ini telah dimanfaatkan

untuk berbagai keperluan antara lain sebagai suplemen dalam pakan ikan hias

untuk meningkatkan mutu warnanya (Simpson, et all., 1981).

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka pemanfaatan maggot

sebagai pakan alternatif diharapkan dapat meningkatkan laju pertumbuhan,

sintasan, dan tingkat kecerahan warna ikan koi (Cyprinus carpio, L.),

Page 6: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

D. TUJUAN

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk menganalisa pengaruh

pemanfaatan maggot sebagai pakan alternatif dalam pemeliharaan ikan koi.

Sedangkan tujuan khususnya adalah :

1. Menganalisa pengaruh pemanfaatan maggot sebagai pakan

alternatif dalam meningkatkan laju pertumbuhan dan sintasan ikan

koi.

2. Menganalisa pengaruh pemanfaatan maggot sebagai pakan

alternatif dalam meningkatkan kecerahan warna ikan koi.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang di harapkan dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya para

pembudidaya ikan koi mengenai manfaat dan cara pengelolaan

maggot serta pemberian dosis yang tepat dalam meningkatkan

pertumbuhan, sintasan dan kecerahan warna ikan koi.

2. Mendorong pengembangan teknologi produksi pakan alternatif

berbasis bahan lokal dengan mutu protein tinggi.

F. KEGUNAAN

Sebagai bahan rujukan dalam penelitian lebih lanjut, khususnya dalam

hal teknologi pakan ikan.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Maggot sebagai Pakan Alternatif

Maggot, adalah sejenis binatang yang mirip belatung, hidup dan

berkembang biak dengan baik pada bungkil kelapa sawit, hasil pembuahan

oleh lalat bunga (Black Solder/Hermetia illucens), sangat cocok sebagai

mengganti tepung ikan. Hal ini disebabkan oleh karena maggot memiliki

protein yang tinggi, yaitu lebih dari 42% dan lemak 15%, sehingga maggot

Page 7: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

sangat ideal untuk menjadi substitusi dari tepung ikan yang masih diimpor

(Anonim, 2006).

Harga pellet yang terus melambung, menjadikan maggot sangat

potensial mengurangi pemakaian pelet. Sesuai dengan pernyataan Sukardi

(2009) bahwa maggot ternyata mampu menggantikan pelet sebagai pakan

ternak alternatif untuk ikan. Selain kandungan gizinya yang tinggi, larva

serangga itu juga ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan

pengawet dalam pembiakannya. Dengan kandungan protein yang cukup

tinggi, yaitu sekitar 43%.

Maggot, sebagai pakan alternatif memang layak jadi harapan baru

di bisnis perikanan budidaya utamanya dalam usaha pakan buatan untuk

ikan, baik ikan konsumsi maupun ikan hias. Hasil penelitian dari Loka

Riset Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan, maggot

memiliki kadar protein yang sama dengan tepung ikan yaitu sekitar 40-

50%. Kelebihan lainnya, maggot mudah dibudidayakan secara massal

dengan menggunakan bungkil kelapa sawit (Palm Kernel Meal/PKM)

sebagai media tumbuh. Keberadaannya juga bisa ditemui hampir di

seluruh dunia dengan ukuran larva sekitar 2 cm. Beberapa kelebihan

belatung ini antara lain bisa mereduksi sampah organik, bisa hidup dalam

toleransi pH yang cukup luas, tidak membawa atau menjadi agen ataupun

sumber penyakit, masa hidup cukup lama yakni (± 4 minggu) dan untuk

mendapatkannya tidak memerlukan teknologi tinggi.

Kandungan gizi maggot tidak kalah jika dibandingkan dengan

tepung ikan secara umum. Walaupun maggot mengandung asam amino

dengan kadar yang sedikit lebih rendah dari pada tepung ikan, namun

kandungan asam lemak linoleat (n-6) tepung maggot lebih tinggi daripada

tepung ikan (Ng et al. 2004).

Sebagai media tumbuh maggot dipilih bungkil kelapa sawit.

Alasannya karena bahan ini mempunyai kandungan gizi yang lebih baik

dibandingkan produk limbah lainnya seperti ampas tahu, ampas kecap

serta ketersedianya cukup banyak dan kontinyu di Indonesia. Budidaya

Page 8: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

maggot bisa dilakukan pada skala kecil dengan menggunakan

drum/baskom dan skala besar pada bak-bak yang berukuran besar yang

kedap air. Fermentasi bungkil kelapa sawit menggunakan air dengan

perbandingan 1 bagian bungkil kelapa sawit dengan 2 bagian air. Bungkil

yang telah dicampur air dimasukan dalam tong/baskom atau bak

berukuran besar dan ditempatkan di ruangan terbuka. Agar media tidak

terkena air hujan, wadah budidaya diberi atap sebagai pelindung.

Disamping itu untuk memudahkan lalat Black soldier menempelkan telur

maka di atas media fermentasi ditempatkan daun kering. Setelah 2-4

minggu pemeliharaan, maggot sudah bisa dipanen. Ukuran panen

disesuaikan dengan bukaan mulut ikan yang akan diberi pakan maggot

(BBAT Jambi, 2008).

Retnosari dan Dian (2007), menyatakan bahwa penggunaan

maggot sebagai pakan ikan, bisa diberikan dalam dua cara. Yakni

langsung (maggot hidup) dan ke dua yaitu pellet yang terbuat dari tepung

maggot sebagai sumber protein pakan menggantikan tepung ikan dalam

pembuatan pakan ikan. Penggunaan pakan maggot telah dilakukan pada

beberapa ikan di BBAT Jambi. Antara lain pada ikan patin, nila merah,

nila hitam, mas, toman, gabus dan arowana. Juga pada beberapa ikan

konsumsi lainnya di BBPBAT Sukabumi dan ikan hias di LR-BIHAT di

Depok, Jawa Barat.

Hasilnya cukup memuaskan. Misalnya pada ikan patin, substitusi

maggot segar dengan pakan komersial pada ikan patin jambal menunjukan

bahwa benih patin jambal yang diberi pakan substitusi maggot hidup 25%

dan pakan komersial 75%, menghasilkan laju pertumbuhan terbaik serta

bisa menurunkan biaya pakan Rp 352 per kg ikan. Substitusi maggot

masih bisa ditingkatkan sampai 35% tanpa menurunkan performan

pertumbuhan dan efisiensi pakan. Sebagai sumber protein pakan pengganti

tepung ikan, penggunaan protein tepung maggot sekitar 28%. Pada

pembesaran ikan patin siam kebutuhan protein tepung maggot mencapai

34,7%.

Page 9: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

Hasil penelitian dari Loka Riset Kementerian Kelautan dan

Perikanan menyebutkan bahwa maggot memiliki kadar protein yang sama

dengan tepung ikan yaitu sekitar 40-50%. Kelebihan lainnya, maggot

mudah dibudidayakan secara massal dengan menggunakan bungkil kelapa

sawit (Palm Kernel Meal/PKM) sebagai media tumbuh. Selain itu maggot

juga mengandung beberapa zat (karotenoid) yang dapat memperbaiki

kualitas warna pada ikan (Klaui dan Bauernfeind,1981).

2. Tingkat Kecerahan Warna Ikan Koi

Ikan koi (Cyprinus carpio. L.) merupakan ikan hias yang kaya

akan warna. Menurut Tiana dan Murhananto (2002) bahwa warna ikan

koi pada dasarnya ditentukan oleh pigmen merah, hitam dan kuning.

Sementara warna lain biasanya muncul akibat refleksi sel yang disebut

iridosit. Sel ini menimbulkan bayangan metalik yang masuk ke dalam

pigmen sehingga mempengaruhi warnanya.

Pigmen merah dan kuning merupakan kontribusi dari senyawa

golongan karotenoid, yaitu kelompok pigmen alami yang banyak

ditemukan pada kulit, cangkang, dan kerangka luar hewan air serta hasil

laut lainnya, seperti mollusca (clam, oyster, dan scallop), krustacea

(lobster, kepiting, dan udang), dan ikan (trout, sea bream, kakap merah,

dan tuna). Selain itu juga banyak ditemukan pada bakteri, jamur, kapang,

ganggang, dan tanaman hijau (Simpson, et al,, 1981; Simpson, 1982).

Fungsi utama beberapa pigmen karotenoid adalah sebagai sumber

vitamin A. Selain itu juga berperan dalam pewarnaan kulit serta

melindungi kulit dari proses photosensitizing (Mathews-Roth, 1981 dalam

Dahlia, 2005). Pigmen karotenoid dimanfaatkan untuk berbagai keperluan

antara lain sebagai suplemen dalam pakan ikan hias untuk meningkatkan

mutu warnanya (Simpson, et al., 1981).

Selama ini, bahan pakan pembawa pigmen yang banyak digunakan

dalam formulasi pakan ikan hias adalah tepung kepala udang dan tepung

spirulina. Sementara itu, tepung kepala udang diperoleh dari udang-

Page 10: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

udangan yang banyak mengandung astaxanthin, yaitu salah satu pigmen

alami yang berfungsi antara lain sebagai sumber vitamin. Dalam budidaya

ikan, astaxanthin biasanya digunakan untuk membangkitkan warna pada

daging. Warna pink menarik pada daging ikan salmon atau trout, bias

dihasilkan apabila astaxanthin ditambahkan dalam pakannya.

Tepung spirulina diperoleh dari mikroorganisme multiselluler yaitu

sejenis ganggang yang biasa juga disebut alga ungu. Mengandung

karotenoid yang dapat digunakan sebagai pakan dalam meningkatkan

kualitas warna pada beberapa ikan hias seperti koi, udang, burung, ayam,

dan kuning telur (Lorenz, 1999).

H. METODE PELAKSANAAN

1. Alat Dan Bahan

Alat dan bahan yang di gunakan dalam penelitian ini, adalah

sebagai berikut :

1. Alat

Akuarium Drum Plastik

Mesin resirkulasi Baki Plastik

Timbangan Hand Sprayer

Kandang Lalat Stoples Plastik

Petri Dish Scope Net

Blender Sepatu Boat

Sarung Tangan Kertas saring

Peralatan Panen Maggot

2. Bahan

Juvenil ikan koi Bungkil Kelapa Sawit

Kantong Plastik Pellet ikan koi

Zodium sulfat Ikan kering

Page 11: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

Aseton Petroleum eter

Kertas saring Aquadest

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL) (Steel dan Torrie, 1989), terdiri atas 3 perlakuan

dengan masing-masing 3 ulangan, sehingga terdapat 9 satuan atau

unit percobaan. Ketiga perlakukan tersebut adalah A (Maggot

segar 100%), B (Maggot segar 50% + Pellet komersial 50%), dan

C (Pellet komersial 100%).

3. Prosedur Penelitian

1. Penumbuhan maggot

Maggot yang dibudidayakan berasal dari larva insekta

black solder Hermetia illucens, Pertama-tama bungkil kelapa sawit

fermentasi disimpan dalam wadah (waskom) secara merata, lalu

ditambahkan dengan ikan asin sebagai penarik insekta untuk

bertelur, dengan perbandingan antara bungkil kelapa sawit dengan

ikan asin adalah 80% : 20%. Dalam tempo seminggu, biasanya

sudah ditemukan larva maggot. Maggot usia 10 – 14 hari sudah

bisa dipanen dengan cara memisahkan maggot dari substratnya,

kemudian dicuci, dan siap diberikan pada organisme uji.

2. Pelaksanaan penelitian

Wadah penelitian (akuarium) dibersihkan kemudian diisi

air PAM yang telah diendapkan selama 48 jam, sebanyak 80 %

dari volume akuarium. Untuk mensuplai oksigen dan mencegah

terjadinya penimbunan sisa makanan dan sekresi, maka pada setiap

wadah penelitian dipasang mesin resirkulasi. Organisme uji

(juvenil koi) dimasukkan ke dalam setiap wadah penelitian

sebanyak masing-masing 20 ekor dan dipelihara selama 20

minggu. Selama pemeliharaan, organisme uji diberi pakan sesuai

Page 12: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

perlakuan, dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari, dosis

sebanyak 3 % dari berat total per hari (Tiana dan Murhananto,

2002).

3. Parameter yang diamati

a. Pertumbuhan.

Persentase penambahan berat badan. Berat badan juvenil koi

pada setiap unit percobaan diukur pada awal dan akhir

penelitian, kemudian persentase penambahan berat badan

dihitung mengikuti petunjuk Hadadi, dkk., (2006) dengan

rumus :

((Wt2 – Wt1)/Wt1) x 100 %

Keterangan :

Wt1 : Berat badan awal

Wt2 : Berat badan akhir

Spesific growth rate (%) dihitung dengan rumus :

Ln Wt – Ln Wo

SGR = x 100 %

t

Keterangan :

SGR : Specific growt rate (%)

Wt : Berat badan akhir (g)

Wo : Berat badan awal (g)

t : Periode waktu (20 minggu)

Page 13: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

b. Sintasan.

Sintasan dihitung dengan rumus :

SR = N/No x 100%

Keterangan :

SR : Sintasan

N : Jumlah hewan uji pada akhir penelitian

No : Jumlah hewan uji pada awal penelitian

c. Tingkat kecerahan warna.

Pengamatan tingkat kecerahan warna juvenil koi dilakukan

terhadap setiap unit percobaan. Pengamatan ini dilakukan

secara visual pada akhir penelitian. Tingkat kecerahan warna

dinyatakan dalam skor (angka) berdasarkan petunjuk Tiro

(2000), yaitu merah pudar (skor 1), merah (skor 2), dan merah

cemerlang (skor 3).

d. Konsentrasi karotenoid total.

Konsentrasi karotenoid total pada juvenile koi dilakukan

terhadap setiap unit percobaan pada akhir penelitian

berdasarkan metode Simpson and Haard (1985). Sampel (0,25

– 0,50 g) dihomogenasi dengan 10 ml aseton dingin (4oC, 5

menit). Homogenat di saring dengan kertas saring Whatman

no. 1. Residu diekstrak lagi dengan 15 ml aseton dingin, filtrat

dikumpulkan dalam corong pembersih, ditambahkan 25 ml

petroleum eter dan 50 ml aquades, setelah itu dikocok beberapa

kali untuk memudahkan pemisahan antara aseton dan air

dengan petroleum eter, dibiarkan selama 10 menit pada suhu

23oC. Lapisan bawah (aseton dan air) dimasukkan dalam

corong pemisah lain dan lapisan atas (karotenoid dan petroleum

eter) ditampung dengan tabung reaksi 40 ml. Kemudian

Page 14: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

ditambahkan sodium sulfat anhydrous (0,5 – 1,0 g) dan

dipanaskan di atas pemanas air, lalu di evaporasi. Filtrat yang

mengandung sodium sulfat dicuci dengan petroleum eter

beberapa kali. Minyak yang dihasilkan ditetapkan menjadi 10

ml dengan petroleum eter. Nilai absorbansi ekstrak diukur

dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 468 nm, dan

konsentrasi pigmen karotenoid total dihitung berdasarkan

rumus berikut :

CA

= 468

0,2 × berat sampel (g)

× volume ekstrak × dilusi

Keterangan :

C = Konsentrasi pigmen karotenoid total (mg/g

sampel)

0,2 = Standar karotenoid 1 g/ml, A468

nm

e. Parameter kualitas air

Pengamatan parameter kualitas air media pemeliharaan

terhadap setiap unit percobaan, sebanyak 3 kali sehari yaitu

pagi hari (pukul 07.00), siang hari (pukul 13.00) dan sore hari

(pukul 19.00), meliputi suhu dengan menggunakan

thermometer, pH dengan pH meter, oksigen terlarut dengan DO

meter, karbondioksida bebas dengan metode titrasi. Sedangkan

kadar NH3

diukur 2 kali seminggu dengan menggunakan

spektrofotometer.

5. Analisis Data

Untuk mengetahui peranan maggot sebagai pakan alternatif dalam

pemeliharaan ikan koi, maka data tentang laju pertumbuhan, tingkat

Page 15: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

kecerahan warna, konsentrasi karotenoid total, dan sintasan juvenil koi

yang didapatkan selama penelitian dianalisis dengan analisis varians.

Apabila terdapat perbedaan diantara setiap perlakuan maka dilanjutkan

dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil pengujian bermakna

bila dipenuhi harga P < 0,05 (Steel dan Torrie, 1989). Sedangkan data

tentang parameter kualitas air media pemeliharaan dianalisis secara

deskriptif.

I. JADWAL KEGIATAN

Tabel 1. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian Waktu

Kegiatan

Bulan 1 minggu)

Bulan 2 (minggu)

Bulan 3 (minggu)

Bulan 4 (minggu)

Bulan 5 (minggu)

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Penyediaan

Variabel

Penelitian

Pengkulturan

Maggot

Pemanenan

Maggot

Pelaksanaan

Penelitian

Pengambilan

Kesimpulan

Pembuatan

Laporan

Kegiatan

Page 16: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

J. RANCANGAN BIAYA

Tabel 2. Rincian Biaya Penelitian

No Nama Alat dan Bahan Jumlah Satuan Harga (Rp) Total

A. Alat dan Bahan

Sewa Akuarium 9 Buah 50.000 450.000

Sewa Mesin Resirkulasi 9 Buah 50.000 450.000

Sewa Timbangan 2 Buah 100.000 200.000

Waskom Plastik 10 Buah 50.000 500.000

Baki Plastik 5 Buah 15.000 75.000

Hand Sprayer 5 Buah 5.000 25.000

Kandang Lalat 2 Buah 25.000 50.000

Stoples Plastik 5 Buah 10.000 50.000

Petri Dish 10 Buah 5.000 50.000

Scope Net 1 Buah 100.000 100.000

Blender 1 Buah 350.000 350.000

Sepatu Boat 2 Pasang 25.000 50.000

Sarung Tangan 5 Pasang 7.500 37.500

Juvenil ikan koi 180 Ekor 5.000 900.000

Kantong Plastik 15 Buah 500 7.500

Bungkil Kelapa Sawit 250 Kilogram 1.500 375.000

Pellet ikan koi 25 Kilogram 4.500 112.500

Ikan kering 5 Kilogram 10.000 50.000

Peralatan Panen Maggot 3 Buah 50.000 150.000

Aseton 1 Liter 350.000 350.000

Petroleum eter 1 Liter 750.000 750.000

Kertas saring 1 Dos 120.000 120.000

Aquadest 25 Liter 1.500 37.500

Zodium sulfat 1 Liter 300.000 300.000

Jumlah 5.540.000

B. Operasional transportasi tim 6 100.000 600.000

Konsumsi 6 300.000 1.800.000

Jumlah 2.400.000

C. Lain-Lain Studi pustaka 1 Buah 500.000 500.000

Dokumentasi 1 200.000 200.000

Kertas 3 Rim 50.000 150.000

Disk 6 Keping 7.500 45.000

Pelaporan 2 Paket 500.000 1.000.000

Jumlah 1.895.000

TOTAL (A+B+C) 9.835.000

Page 17: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

K. DAFTAR PUSTAKA

Hadadi, A., Herry, Setyorini, A. Surahman, dan E. Ridwan. 2006. Pemanfaatan Limbah Sawit untuk Bahan Pakan Ikan. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar.

Klaui, H. dan J.C. Bauernfeind. 1981. Carotenoids As Food Colour. In J.C.

Bauernfeind. Ed. Carotenoids As Colorants And Vitamin A Precursors. Academic Press, N.Y.

Lorenz, R.T. 1999. Spirulina plantensis as a source of cobalamin Vit. B-12.

Spirulina Pacifica Technical Bulletin No. 052. Mathew-Roth, M.M. 1981. Carotenoids in medical applications. In J.C.

Bauerfeind. Ed. Carotenoids as colorants and vitamin A precursors. Academic Press, N.Y.

Ng et al. 2004. Researching the use of palm kernel cake in aquaculture feeds. Fish

Nutrition Laboratory, Universiti Sains Malaysia. Penang. Ng, W.K. and M.L. Chen,. 2002. Replacement of soybean meal with palm kernel

meal in practical diets for hybrids Asian-Africancatfish. Aquaculture 12: 67-76.

Simpson, K.L. dan N. F. Haard. 1985. The use of proteolitic enzymes extracts

carotenoprotein from shrim wastes. J. Appl. Biochem. 7 : 212 – 222.

Simpson, K.L. 1982. Carotenoid pigments in seafood. In G.J. Flick, C.E. Hebart,

dan D.R. ward. Ed. Chemistry and Biochemistry of Marine Food Products. AVI Publ. Coy., Westport, connecticut.

Simpson, K.L., T. Kayama, dan C.D. Chichester. 1981. Carotenoid in fish feeds.

In J.C. Bauernfeind. Ed. Carotenoids as colorants and vitamin a precursors. academic press, N.Y.

Steel, R.G.D. dan Torrie, J.H. 1989. Prinsip dan Prosedur Statistika. PT.

Gramedia. 145-146. Tiana, O.A. dan Murhananto. 2002. Budidaya Koi Agromedia Pustaka. Jakarta. Tiro, M.A. 2000. Analisis Regresi Dengan Data Kategori. Makassar State

University Press.

Page 18: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

LAMPIRAN 1.

1. Biodata ketua kelompok

Nama : Muh. Ardiansyah

Tempat dan Tanggal Lahir : Laikang, 15 juni 1990

NIM : 08 24 040

Jurusan : Budidaya Perikanan

Alamat : Pondok Damai No 63 Desa Mandalle Kec. Mandalle

Waktu untuk Kegiatan : 24 jam / minggu

No. HP : 085 299 360 942

Alamat Email : [email protected]

Pengalaman Organisasi : Anggota HMI Cabang Pangkep

Anggota LKMI Politeknik Pertanian

Negeri Pangkep

Koordinator Debate Polypangkep

English Club

Anggota Himpunan Mahasiswa

Budidaya Perikanan

Pangkep, 10 Oktober 2010

Tanda Tangan

Muh. Ardiansyah

Page 19: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

2. Biodata Anggota 1.

Nama : Fitnul Amir

Tempat dan Tanggal

Lahir

: Takalar,28 April 1990

NIM : 08 24 024

Jurusan : Budidaya Perikanan

Alamat : Pondok Citra Mas No 35 Desa Mandalle Kec. Mandalle

Waktu untuk

Kegiatan

: 24 jam / minggu

No. HP : 085 255 499 068

Alamat Email : [email protected]

Pengalaman

Organisasi

: Anggota Himpunan Mahasiswa Budidaya

Perikanan

Anggota UKM Taekwondow PPNP

Anggota UKM Seni dan Budaya PPNP

Pangkep, 10 Oktober 2010

Tanda Tangan

Fitnul Amir

Page 20: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

3. Biodata Anggota 2.

Nama : Nur Indah Sari

Tempat dan Tanggal

Lahir

: Makassar, 10 Maret 1990

NIM : 08 24 054

Jurusan : Budidaya Perikanan

Alamat : Mes UPTD Kesehatan Ikan Sul-Sel, Desa Mandalle Kec. Mandalle

Waktu untuk

Kegiatan

: 24 jam / minggu

No. HP : 081 241 811 628

Alamat Email : [email protected]

Pengalaman

Organisasi

: Anggota Poly Pangkep English Club

Anggota Himpunan Mahasiswa

Budidaya Perikanan

Pangkep, 10 Oktober 2010

Tanda Tangan

Nur Indah Sari

Page 21: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

4. Biodata Anggota 3.

Nama : Nur Faidah

Tempat dan Tanggal

Lahir

: Makassar, 30 juni 1990

NIM : 08 24 055

Jurusan : Budidaya Perikanan

Alamat : Pondok Ratu No 24 Desa Mandalle Kec. Mandalle

Waktu untuk Kegiatan : 24 jam / minggu

No. HP : 081 343 567 229

Alamat Email : [email protected]

Pengalaman Organisasi : Anggota Himpunan Mahasiswa

Budidaya Perikanan

Anggota Poly Pangkep English Club

Pangkep, 10 Oktober 2010

Tanda Tangan

Nur Faidah

Page 22: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

5. Biodata Anggota 4.

Nama : Hasni

Tempat dan Tanggal

Lahir

: Pinrang, 4 Agustus 1989

NIM : 09 24 015

Jurusan : Budidaya Perikanan

Alamat : Pondok Kohati No 65 Desa Mandalle Kec. Mandalle

Waktu untuk

Kegiatan

: 24 jam / minggu

No. HP : 085 656 258 427

Alamat Email : [email protected]

Pengalaman

Organisasi

: Anggota Poly Pangkep English Club

Anggota UKM Taekwondo

Anggota Himpunan Mahasiswa Budidaya

Perikanan

Pangkep, 10 Oktober 2010

Tanda Tangan

Hasni

Page 23: Magot Sebagai Pakan Alter Nat If Untuk Mencerahkan Warna Ikan Koi

6. Biodata Dosen Pembimbing

Nama : Dr. Ir. Dahlia, M.P.

NIP : 19661231 199303 2 007

Dosen Jurusan : Budidaya Perikanan

Golongan : III-d

Alamat : Perumahan Dosen UNHAS Tamalanrea

Blok AB No 1. Makassar

No. HP : 0811 41 6316

Alamat Email : [email protected]

Judul PKM yang

Pernah Dibimbing :

Usaha Pembenihan Ikan Koi (Cyprinus

carpio. L.)

Pangkep, 10 Oktober 2010

Tanda Tangan

Dr. Ir. Dahlia, M.P.