Magnet

22
KELOMPOK 2 1. Devi Yunita 2. Tri Ananda Komala 3. Randa Permanda 4. Ade Saputra

Transcript of Magnet

Slide 1

KELOMPOK 2Devi YunitaTri Ananda KomalaRanda PermandaAde SaputraMedan magnet adalah ruang disekitar magnet dimana tempat benda-benda tertentu mengalami gaya magnet. Medan magnet adalah magnet yang dipengaruhi oleh arus listrik dan berbahan magnet. Medan magnet mempunyai besar dan arahMedan Magnet

Momen dipol magnet dihasilkan oleh spin elektron dari atom penyusun medium dimana elektron sebagai ion negatif yang menghasilkan momen momen magnetik.

Arah dipol magnet dari kutub selatan ke utara.

Momen Dipol MagnetPrinsip utama dari kemagnetan suatu medium bergantung pada spin elektronnya. Jika elektron pada atom suatu medium berpasangan, maka elektron tersebut tidak akan menarik garis-garis gaya magnetik luar dan sebaliknya.Spin elektron inilah yang menentukan apakah suatu medium dapatdikatakan bersifat megnetik atau tidak.MagnetisasiMagnetisasi adalah momen dipol magnet per satuan volume. Asal dari magnetisasi adalah perputaran (spin) dan pengorbitan dari elektron dan bagaimana elektron-elektron tersebut berinteraksi dengan elektron lainnyaMagnetisasi merupakan tingkat kemampuan untuk di se-arahkan momen-momen dipol magnetiknya oleh medan magnetik luar.

Suatu bahan yang bersifat magnetik berada dalam pengaruh kuat medan magnet luar maka bahan tersebut akan termagnetisasi.Besaran dari magnetisasi ini sebanding dengan momen magnetik per volume.Stabil tidaknya magnetisasi pada suatu batuan sangat tergantung pada jenis mineral dan ukurannya. Ditinjau dari sifat magnetiknya, mineral umumnya dikelompokan menjadi :DiamagnetikParamagnetikFeromagnetikAntiferomagnetikFerimagnetik

Bahan diberi medan magnet luar, tapi sangat lemah. Diamagnetik ini kulit elektronnya lengkap, terisi oleh elektron yang berpasangan

Jika dipengaruhi oleh kuat medan luar, putaran elektron ini akan menghasilkan arah momen magnetik yang berlawanan dengan arah kuat medan luar sehingga akan menghasilkan resultan yang berarah negatifContoh bahan : Emas, Perak, Hidrogen, air, CO2.

DiamagnetikTidak memiliki momen magnetiksuseptibilitas < -10-5 SIJika diberi medan magnet luar, maka feromagnetik akan mengikuti medan magnet luar. Jika dihilangkan, medan magnet hilang.

Magnetisasi searah dengan medan B.

Contoh bahan: Oksigen, Aluminium, Sodium.

Dipol dipol yang berputar (spin) menyearahkan ke medan magnet B

ParamagnetikParamagnetik: yaitu bahan yang jumlah elektron pada kulit atomnya tidak lengkap (sebagin ada elektron yang tidak berpasangan)

Memiliki momen magnetik

Suseptibilitas 10-3 - 10-6 SI

Tanpa pengaruh kuat medan luar, momen magnetik memiliki arah orientasi yang acak Jika ada pengaruh dari kuat medan luar, maka momen momen magnetik akan mensejajarkan diri searah dengan medan tersebut.

Tetapi megnetisasi yang dihasilkan sangat kecil terhadap kuat medan magnetnya sehingga harga suseptibilitasnya kecil walaupun positif.Feromagnetik

Jika diberi medan magnet luar, maka feromagnetik akan mengikuti medan magnet luar. Jika dihilangkan, medan magnet masih bersisa.

Momen dipol searah dengan medan magnet luar.

Contoh Bahan: Besi

Feromagnetik dimanfaatkan untuk memori.

Feromagnetik

Momen magnetik timbul dari putaran elektron yang barinteraksi kuat dengan elektron disekitarnya secara exchange coupling sehingga terjadi penyearahan momen magnetik dalam atomnya dengan arah yang sama , bahkan tanpa adanya pengaruh medan magnet luar. Sehingga jika dipengaruhi oleh medan magnet luar, akan termagnetisasi dengan kuat.Sifat feromagnetik inilah yang digunakan untuk menentukan umur batuan dan gaya magnet bumi. Dengan melihat rekaman batuan yang tersisa di bahan. Melihat arah medan yang terekam dapat ditentukan pergeseran medan magnetMedium ini memilki struktur elektron yang hampir sama dengan medium ferromagnetik, tetapi memiliki dua arah momen magnetik yang berlawanan dengan besar yang sama. Ketika ada pengaruh dari kuat medan luar, maka momen momen ini akan saling meniadakan. Momen yang saling berlawanan ini disebut momen paralel dan anti paralel.Contoh: hematit (Fe2O3).

AntiFeromagnetikMedium ini juga hampir sama dengan medium ferromagnetik tetapi sebagian ada yg berbeda arah momen magnetiknya

Tanpa adanya pengaruh kuat medan luar, arah momen magnetik paralel dan saling berlawanan, tetapi berbeda dengan antiferromagnetik, momen paralelnya lebih besar dibandingkan momen anti paralelnya.

Contoh: magnetit (Fe3O4), ilmenit (FeTiO3), pirhotit (FeS), hematit (Fe2O3), ferrite (NiOFe2O3), yttrium (Y3Fe5O12).

FerimagnetikMedium ferro-, anti ferro, dan ferrimagnetikdipengaruhi oleh suhu, dimana jika medium inidipanaskan sampai pada suhu terntentu maka medium iniakan berubah menjadi medium paramagnetik. Batasantersebut dinamakan suhu curie .

Sifat feromagnetik habis jika diatas temperatur curie, sekitar 770 C.

Klasifikasi unsur atas sifat magnetiknyasifat magnetik batuan terkadang cukup rumit karena batuan atau tanah dapat mempuyai beberapa jenis mineral magnetik secara sekaligus. Kerumitan juga bertambah karena sifat dari suatu mineral magnetik juga dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran dari bulir-bulir (grains) mineral tersebut, aspek bentuk dan ukuran bulir disebut dengan istilah granulometri. Misalnya, bentuk mineral magnetik akan berpengaruh terhadap medan demagnetisasi pada mineral tersebut. Singkat kata, bulir berbentuk lonjong akan mempunyai sifat- sifat yang berbeda dengan bulir berbentuk bola. Di lain pihak, bentuk mineral magnetik sangat dipengaruhi oleh proses genesa dari mineral tersebut Ukuran bulir mejadi penting karena berkaitan dengan apa yang disebut domain magnetik. Bulir magnetik yang kecil akan cenderung untuk memiliki satu domain dan karenanya disebut bulir berdomain tunggal atau single domain (SD). Bulir yang lebih besar, sebaliknya, akan mempunyai domain yang banyak dan karenanya disebut bulir berdomain jamak atau multi domain (MD). Bulir-bulir SD mempunyai sifat magnetik yang sangat berbeda dengan bulir-bulir MD. Stabilitas magnetisasi pada bulir-bulir SD, misalnya, jauh lebih baik dibanding hal yang sama pada bulir- bulir MD. Selain bulir- bulir SD dan MD, ada juga bulir-bulir yang berukuran transisi. Mereka mempunyai 2- 3 domain saja, tetapi kelakuannya lebih mirip SD dibanding MD. Bulir-bulir ini disebut sebagai bulir berdomain tunggal semu atau pseudo- single domain ( PSD)

Melalui serangkaian metode magnetik dan non magnetik, mineralogi dangranulometri dari mineral magnetik batuan dapat dianalisis dan dikaitkan dengan masalah lingkungan maupun arkeologi yang ingin dipecahkan. Metode-metode magnetik tersebut antara lain pengukuran suseptibilitas magnetik,pengukuran kurva histerisis, pengukuran anisotropi magnetikSuseptibilitas BatuanHarga suseptibilitas (k) ini sangat penting di dalam pencarian bendaanomali karena sifat ferromagnetik untuk setiap jenis mineral dan batuanyang berbeda antara satu dengan lainnya. Nilai (k) pada batuan semakin besarjika dalam batuan tersebut semakin banyak dijumpai mineral-mineral bersifat magnetik. Berdasarkan nilai (k) dibagi menjadi kelompok-kelompok jenis material dan batuan penyusun litologi bumi

ANISOTROPI MAGNETIKAnisotropi magnetik adalah kebergantungan sifat magnetic oleh arah dari magnetisasi

Anisotropi digolongkan menjadi beberapa tipe yaitu:Tipe : Dipengaruhi oleh :Magnetokristalin strukturBentuk bentuk butirTekanan (Stress) tekanan yang diberikan

Anisotropi magnetic sangat mempengaruhi bentuk dari kurva histerisis dan control dari remanensi dan koersivitas

Anisotropi Magnetokristalin Adalah sifat intrinsic dari bahan ferrimagnetik yang tidak terpengaruh oleh bentuk dan ukuran dari butir magnetic Hal ini dapat mudah dilihat dengan melakukan pengukuran magnetisasi pada arah yang berbeda pada sebuah kristal magnetSekian