Magazine on Wpnb

download Magazine on Wpnb

of 16

Transcript of Magazine on Wpnb

BuletinB A D A N P E L AK S A N A K E G IA T A N U S A H A H U L U M I N YA K D AN G A S B U M I

NO. 56, APRIL 2009

EDITORIAL

hal. 2

WAWANCARA

hal. 9

COMDEV

hal. 14

ReorganisasiIf better is possible, good is not enough, demikianlah sebuah pepatah menginspirasikan kita untuk menjadi lebih baik setiap saat. Menjadi lebih baik adalah keniscayaan bagi semua entitas yang tumbuh dan berkembang ...

Anditya Maulana T. Ibrahim, Kepala Divisi Eksplorasi BPMIGAS : MOBIL CEPU LIMITED

Binding WP&B 2009

INSPIRASI SEMANGAT BELAJAR MELALUI PEMUTARAN FILM LASKAR PELANGI

Patra Office Tower, Jl. Gatot Subroto Kav. 32-34, Jakarta 12950 - http://www.bpmigas.com

EDIT OR IA L

Reorganisasi ...If better is possible, good is not enough, demikianlah sebuah pepatah menginspirasikan kita untuk menjadi lebih baik setiap saat. Menjadi lebih baik adalah keniscayaan bagi semua entitas yang tumbuh dan berkembang, tidak terkecuali sebuah institusi seperti BPMIGAS. Sebagai institusi pemerintah yang mendapatkan amanah untuk mengawal kegiatan industri yang sangat strategis, BPMIGAS terus berbenah diri untuk menjadi lebih baik. Dari sisi organisasi, BPMIGAS melakukan penataan kembali (reorganisasi) berdasarkan persetujuan Menteri ESDM tanggal 26 September 2008. Implementasi reorganisasi BPMIGAS diwujudkan dengan pembentukan struktur baru disusul dengan pelantikan 96 pejabat BPMIGAS pada tanggal

17 Maret 2009. Untuk mengisi jabatan dan formasi yang masih kosong, hingga saat ini BPMIGAS masih melakukan proses rekruitmen untuk mencari personel terbaik. Reorganisasi, tentunya bukan hanya persoalan perubahan struktur dan penempatan pejabat, tetapi lebih dari itu harus ada respirit, menggugah kembali kesadaran dan semangat pengabdian bagi seluruh elemen yang terlibat di industri hulu migas. Di tengah-tengah krisis global dan kenyataan bahwa potensi minyak Indonesia cenderung terus menurun, tantangan serius terhampar di depan mata. Hal ini tentu saja memerlukan spirit baru dari seluruh pemangku kepentingan khususnya BPMIGAS dan KKKS, untuk terus meningkatkan etos kerja, efisiensi dan upayaupaya teknis kreatif demi mengawal produksi migas sesuai harapan bersama.

Buletin edisi 56 : April 2009Redaksi menerima masukan artikel yang dikirim melalui: Email : [email protected] Fax : 021-5290 1261

Upaya pembenahan menuju lebih baik, juga diimplementasikan dalam pembahasan rencana kerja dan anggaran Kontraktor KKS, Work Program & Budget (WP&B). Tidak seperti tahuntahun sebelumnya, mekanisme pembahasan WP&B tahun ini menggunakan sebuah konsep baru, yaitu binding WP&B, sebagai upaya efisiensi waktu dan biaya operasional KKKS. Dalam edisi kali ini, Buletin BPMIGAS akan menyoroti secara khusus apa dan bagaimana mekanisme pembahasan WP&B 2009 dengan konsep baru tersebut dijalankan, serta seberapa besar nilai investasi yang tercermin di dalamnya. Semoga organisasi baru benar-benar membawa spirit baru dan mampu memberikan rona warna baru bagi industri hulu migas Indonesia menuju masa depan lebih baik. Semoga. 2

Redaksi : DINAS HUMAS & HUBUNGAN KELEMBAGAAN BPMIGAS

Patra Office Tower Jl. Gatot Subroto Kav. 32-34, Jakarta 12950 http://www.bpmigas.com

No . 5 6 - A p r il 2 0 0 9

L AP O RAN UT AM A

Meneropong WP&B 2009ork Program & Budget (WP&B) bukanlah hal baru dalam industri hulu minyak dan gas bumi. WP&B merupakan program kerja tahunan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) berupa deskripsi kegiatan dan anggaran biaya yang diusulkan kepada BPMIGAS sebagai wakil pemerintah, sebagai bentuk mekanisme pengendalian dan pengawasan. Proses pembahasan, evaluasi dan pemberian persetujuan WP&B sudah berlangsung dari tahun ke tahun dan menjadi mekanisme rutin yang dilakukan setiap awal tahun, sehingga menjadi prosedur yang sudah biasa. Namun demikian ada hal yang menarik dalam mekanisme pembahasan dan evaluasi WP&B tahun 2009, yang membedakan dengan proses tahun-tahun sebelumnya. WP&B binding, demikianlah WP&B 2009 disebut, untuk membedakan dengan WP&B sebelumnya. Kata binding mengindikasikan sebuah penyatuan dari sesuatu yang sebelumnya terpisah. Dalam konteks WP&B, kata binding dimaksudkan menyatukan pembahasan WP&B dan AFE (Authorization for Expenditure) yang sebelumnya terpisah. Secara filosofis sesungguhnya AFE sangat lekat, kalau tidak boleh dibilang merupakan bagian dari WP&B. Menurut Budget Scedule Manual Revisi Tahun 1993 dan Aturan Pengganti Tahun 1999, acuan pengusulan AFE adalah Project Control Budget yaitu Budget Scedule (BS) 18-26 di dalam WP&B, yang berisi kegiatan-kegiatan yang masuk dalam kategori proyek. BS 18-25 untuk Main Project dan BS 26 untuk Certain Others Project.

W

3

N o . 5 6 - A pri l 2 0 0 9

LA P OR A N U T A M ASehingga usulan WP&B bisa dikatakan lengkap apabila KKKS juga sudah melengkapi Project Control Budget tersebut yang pada hakekatnya adalah AFE. kelancaran operasi perminyakan, maka munculah gagasan WP&B Binding, di mana WP&B dan AFE dibahas bersamaan secara detail. Di sinilah diperlukan sinergi yang lebih baik anatara BPMIGAS dan KKKS dalam hal penyiapan materi sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Evaluasi WP&B Rapat evaluasi WP&B yang di dalamnya juga membahas AFE secara detail telah berlangsung pada bulan Nopember 2008 April 2009. Dari hasil pembahasan dan evaluasi WP&B 2009 komitmen investasi KKKS untuk kegiatan eksplorasi dan produksi mencapai US$ 17 miliar. Saat ini terdapat 142 KKKS bersatatus KKKS ekplorasi dan 67 KKKS produksi. Nilai komitmen investasi sebesar US$ miliar tersebut jauh melampaui target pemerintah sebesar US$ 14 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa minat investasi sektor hulu migas masih sangat bagus, meskipun krisis ekonomi global belum sepenuhnya pulih. Menurut Deputi Perencanaan BPMIGAS, Achmad Luthfi, WP&B hasil evaluasi masih dalam proses finalisasi untuk mendapatkan persetujuan akhir, namun selama kuartal I 2009 banyak program yang sudah berjalan sesuai rencana. Sementara itu Wakil Kepala BPMIGAS, Abdul Muin menjelaskan bahwa total komitmen investasi 2009 didasarkan pada rencana program dan asumsi harga terakhir yang disepakati antara kontraktor dan pemerintah dalam pembahasan WP&B. Disamping itu, nilai investasi riil juga dipengaruhi oleh realisasi harga barang dan jasa ketika suatu program dilaksanakan. Lebih jauh dijelaskan bahwa nilai investasi bisa saja naik atau justru turun. Akan tetapi yang terpenting bagi kita adalah bagaimana KKKS menjalankan komitmen programnya. Dan kendati ada krisis ekonomi global, pihaknya yakin komitmen-komitmen itu akan dilaksanakan.

Selama ini AFE kelihatan seperti bagian yang terpisah dari WP&B, karena AFE dibahas terpisah. Pengajuan AFE dilakukan oleh KKKS setelah usulan WP&B disetuju. Menurut Kepala Divisi Eksplorasi, Anditya Maulana T. Ibrahim, kebiasaan pembahasan AFE secara terpisah dari WP&B yang selama ini berlangsung adalah langkah yang diambil pimpinan BPMIGAS atas usulan KKKS karena mereka kesulitan untuk menyiapkan keduanya pada waktu yang sama. Namun dalam pelaksanaanya, persetujuan AFE yang merupakan Project Control Budget justru oleh KKKS dirasa terlalu lama. Untuk mengakomodasikan dua masukan KKKS tersebut demi

No . 5 6 - A p r il 2 0 0 9

4

L AP O RAN UT AM A

WP&B hasil evaluasi masih dalam proses finalisasi untuk mendapatkan persetujuan akhir, namun selama kuartal I 2009 banyak program yang sudah berjalan sesuai rencana.ACHMAD LUTHFI DEPUTI PERENCANAANRealisasi Investasi Realisasi investasi hulu minyak dan gas bumi hingga kuartal I 2009 mencapai US$ 2,96 atau sekitar 17,4 % dari target tahun 2009 sekitar US$ 15 miliar. Perkembangan realisasi investasi kegiatan usaha hulu migas selama periode 2002 2008 selalu menunjukkan tren meningkat. Kenaikan ini dipicu oleh naiknya harga barang dan jasa dan harga minyak dunia. Di samping itu, kondisi lapanganlapangan produksi Indonesia yang sebagian besar sudah tua (mature), juga menyebabkan biaya operasi pun meningkat sebagai konsekuensi dari upaya untuk mempertahankan produksi dan menahan laju penurunan yang membutuhkan teknologi dan peralatan tambahan. Fenomena kecenderungan peningkatan biaya operasi sesungguhnya juga terjadi di negara lain. Namun bila dibandingkan dengan kenaikan di Indonesia, beberapa kajian menunjukkan bahwa trend kenaikan biaya industri hulu migas Indonesia masih lebih rendah di bandingkan kenaikan biaya rata-rata dunia.

PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI HULU MIGAS (MILIAR US$)

Note: Data Tahun 2005-2008 termasuk PT PERTAMINA EP Tahun 2005 - Tahun 2007, data diambil dari Buku Konsolidasi Laporan Keuangan KKKS Tahun 2002-2004, data diambil dari Buku Laporan Tahunan BPMIGAS Tahun 2005

PEENGELUARAN BIAYA KEGIATAN USAHA HULU MIGAS (JUTA US$)

Sumber : Laporan Tahunan 2008 BPMIGAS

5

N o . 5 6 - A pri l 2 0 0 9

LA P OR A N U T A M A

Realisasi Investasi Hulu Migas 2009Krisis global yang yang dipicu oleh krisis financial di Amerika Serikat sedikit banyak mempengaruhi gairah investasi di berbagai sektor, termasuk industri hulu migas. Namun dampak bagi sektor industri hulu migas nampaknya tidak terlalu mempengaruhi minat investasi KKKS. Hal ini terbukti dengan naiknya komitmen investasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)yang tercemin dalam Work Program and Budget (WP&B) 2009 sebesar 3,057 dibandingkan dengan realisasi investasi tahun 2008 sebesar US$ 12,096 miliar.

Rencana Investasi Kegiatan Usaha Hulu Migas Berdasarkan WP&B 2009 (Ribu US$)

No . 5 6 - A p r il 2 0 0 9

6

L AP O RAN UT AM ARencana investasi hulu migas berdasarkan program kerja dan anggara (WP&B) 2009 yang disetujui BPMIGAS sebesar US$ 15,1 miliar. Dari angka tersebut, hingga kuartal I 2009 telah terealisasi US$ 2,96 miliar, baik untuk kegiatan yang dilaksanakan olek KKKS Produksi maupun KKKS Non Produksi. Untuk KKKS Produksi, realisasi investasi kuartal I tahun 2009 dibandingkan periode yang sama tahun 2008 turun US$14 juta (1%) dari US$2,279 juta menjadi US$2,265 juta. Dari realisasi pengeluaran tersebut, sejumlah US$562 juta merupakan pengeluaran untuk investasi barang-barang modal (termasuk barang-barang modal dalam pengerjaan/Work In Process). Sementara untuk KKKS Non Produksi, realisasi Investasi kuartal I tahun 2009 dibandingkan periode yang sama tahun 2008 naik US$329 juta (90%) dari US$364 juta menjadi US$693 juta. Dari realisasi pengeluaran tersebut, sejumlah US$17 juta merupakan pengeluaran untuk investasi barang-barang modal (termasuk barang-barang modal dalam pengerjaan/Work In Process).

Summary Realisasi Investasi Kegiatan Usaha Hulu Minyak & Gas Bumi Kuartal I Tahun 2005-2009 (Miliar US$)

Realisasi investasi hingga kuartal pertama baru mencapai sekitar 20% dari target tahunan. Hal tersebut merupakan siklus biasa, mengingat WP&B Kontraktor KKS baru saja disetujui BPMIGAS sehingga kegiatan baru mulai bergerak. Berdasarkan siklus kegiatan seperti

tahun-tahuin sebelumnya, maka kegiatan akan melejit pada bulun September dan Oktober nanti. Untuk mendorong peningkatan investasi di sektor migas, di tahun 2009 pemerintah berencana menawarkan 71 Wilayah Kerja

Perminyakan (WKP) baru. Dari jumlah tersebut, ditargetkan akan ditandatangani kontrak kerja sama baru masing-masing 50 kontrak untuk WKP migas dan 14 kontrak untuk WK Coal Bed Methane (CBM)

7

N o . 5 6 - A pri l 2 0 0 9

SERE M ONIA L

EDUKASI INDUSTRI HULU MIGASBAGI WARTAWAN RIAU DAN KEPULAUAN RIAUPEKANBARU- Perkembangan cadangan migas nasional dilihat dari cadangan minyak terjadi penurunan. Namun dengan meningkatnya cadangan gas, membuat cadangan secara gabungan (migas) terjadi kenaikan yang ekuivalen. Hal tersebut disampaikan Deputi Operasi BPMIGAS, Edi Purwanto dalam acara Edukasi Industri Hulu Migas Bagi Wartawan Riau & Kepri di hotel Furaya Pekan Baru (26/2). Acara edukasi diikuti sekitar 100 wartawan, dihadiri Ka.Perwakilan BPMIGAS Sumbagut, Mulyawan, dan menampilkan nara sumber Deputi Operasi BPMIGAS, Edi Purwanto, pengamat perminyakan Rudi Rubiandri R.S., Serta Rinto Pudyantoro dari BPMIGAS. Edi Purwanto menjelaskan, dari segi produksi migas dalam jangka waktu 5 tahun walaupun terjadi penurunan namun tidak terjadi penurunan tajam. Dalam jangka waktu 5 tahun kedepan produksi migas nasional relatif dalam kondisi stabil dan perlahan menunjukan kenaikan. Selanjutnya dikatakan pula bahwa Industri migas merupakan salah satu investasi yang menarik bagi investor asing. Efisiensi kinerja hulu migas mampu menunjukan andil besar bagi pendapatan negara, dimana penerimaan negara dari tahun ke tahun menunjukan tren peningkatan. Berkaitan dengan investasi hulu migas tahun 2009 Edi Purwanto menjelaskan, bahwa BP Migas menargetkan investasi tahun 2009 mencapai US$ 17,706 miliar, meskipun untuk mencapainya diperlukan perbaikan iklim investasi di sektor tersebut. Menurutnya, krisis global ekonomi saat ini juga berdampak pada industri bisnis migas. Namun demikian BP Migas akan berupaya semaksimal mungkin untuk tetap mendongkrak investasi industri Migas.

"Kita memang merasakan dampak krisis global itu. Misalnya, ada penundaan eksplorasi yang seharusnya dilakukan tahun ini ditunda tahun depan. Terus ada lagi perusahaan yang mengurangi wilayah eksplorasinya," kata Edi. Menurut Edi Purwanto, nilai estimasi investasi tahun 2009 secara nasional yang mencapai USD$ 17,7 merupakan data yang diterima dari sejumlah KKKS selama Februari 2009. Estimasi itu terdiri dari investasi kegiatan eksplorasi KKKS sebesar US$ 1,284 miliar, pengembangan sebesar US$ 3,901 miliar, produksi US$ 8,014 miliar, administrasi US$ 1,682 miliar dengan estimasi investasi US$ 14,880 miliar. Selain itu ditambah lagi investasi KKKS non produksi senilai US$ 2,826 miliar. Sehingga total estimasi mencapai US$ 17,706 miliar. Data tersebut merupakan data yang diterima dari seluruh KKKS secara nasional. Hingga Februari 2009 masih ada enam KKKS yang belum menyerahkan data rencana investasi mereka. Untuk merangsang investasi industri migas di tengah krisis global saat ini, kata Eddy, semua pihak harus mendukung segala kegiatan hulu migas. Terutama lagi kepada pemerintah daerah untuk memberikan kemudahan perizinan serta kemudahan dalam melaksanakan eksplorasi industri Migas.

No . 5 6 - A p r il 2 0 0 9

8

Anditya Maulana T. Ibrahim, Kepala Divisi Eksplorasi BPMIGAS

WAWANCAR A

Binding WP&B 2009

alah satu langkah pembenahan birokrasi di BPMIGAS untuk mewujudkan konsep business friendly dalam upaya peningkatan produksi migas nasional adalah percepatan proses persetujuan Work Program & Budget (WP&B) dan Authorization for Expenditure (AFE). Berdasarkan masukan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) berkaitan dengan efisisensi proses evaluasi WP&B dan AFE, BPMIGAS menerapkan model WP&B Binding yang terbilang baru. Seperti apa bentuk model WP&B binding ini dan penerapannya pada evaluasi WP&B 2009, berikut petikan wawancara Buletin BPMIGAS dengan Kepala Divisi Eksplorasi, Anditya Maulana T. Ibrahim.Proses evaluasi WP&B tahun 2009 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu dengan menggunakan model binding. Sebenarnya target apa yang ingin dicapai dari model baru ini? Target utamanya adalah untuk percepatan proses evaluasi serta persetujuan WP&B dan AFE sehingga operasi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tidak terhambat guna menunjang percepatan peningkatan produksi nasional. Model binding akan memangkas lamanya waktu proses evaluasi di fungsi terkait, yang digantikan dengan proses evaluasi komperehensif di dalam rapat tim WP&B. Maksud dari istilah binding sendiri? Istilah binding pada hakekatnya adalah menyatukan proses evaluasi WP&B dan AFE sekaligus. Proses ini justru yang dikehendaki oleh aturan penyusunan WP&B sesuai dengan Budget Schedule Manual Revisi Tahun 1993 dan aturan pengganti tahun 1999. Halaman II-4 Budget Schedule Manual 1993 with Revision 1999 mengatakan begini: To prepare the Annual Budget, starting with the Project Control Budget Schedule 18 to 26 followed by completing the Detailed Financial Budget Schedule 5,6,7,9,10,12,13,14,15,16,17. Finnaly complete the Intermediate Summary Schedules 4, 8, and 11, and Final Summary Schedules 3, 3A, 2, and 1. All schedules should be completed in accordance with the guidelines set forth in this manual. Project Control Budget , yaitu Budget Schedule (BS) 18-25 dan 26 merupakan acuan dalam mengajukan AFE. BS 18-25 untuk kegiatan Main Project, dan BS 26 merupakan acuan untuk Certain Others Project. Jadi prinsipnya, buku usulan WP&B dapat disusun apabila sudah terlebih dahulu menyusun Project Control Budget. Sehingga seharusnya KKKS ketika mengajukan WP&B sudah siap dengan Project Control Budget-nya. Kalau selama ini hal itu tidak dilakukan dan Project Control Budget dibahas secara terpisah dari WP&B yaitu pada saat kegiatannya akan berlangsung, hal tersebut merupakan kebijakan pimpinan BPMIGAS berdasarkan

S

masukan dari KKKS bahwa mereka kesulitan dalam menyiapkan Project Control Budget bersamaan dengan WP&B. Nah sekarang berdasarkan masukan dari KKKS juga, bahwa proses persetujuan AFE yang sebetulnya merupakan Project Control Budget, dirasa relatif lama sehingga menurut KKKS mengakibatkan keterlambatan operasi perminyakan, maka tahun ini pimpinan BPMIGAS melakukan perubahan untuk menerapkan konsep binding. Artinya, seluruh kegiatan dan anggarannya baik WP&B maupun AFE yang dulu dibahas terpisah, sekarang dibahas secara detil di dalam proses evaluasi WP&B. Apa kelemahan model yang lama sehingga perlu model yang baru? Pada dasarnya model yang lama dan baru secara konseptual tidak berubah, yang berubah adalah petunjuk pelaksanaan dari prosedur evaluasi dan persetujuan WP&B. Secara umum terdapat dua masalah utama dalam pelaksanaan proses yang lama yaitu : Pertama, dalam proses yang lama masih dimungkinkan proses evaluasi dilakukan setelah rapat WP&B. Dikarenakan BPMIGAS masih kekurangan SDM, seluruh fungsi yang terkait tidak memungkinkan mendedikasikan waktunya secara khusus untuk melakukan evaluasi WP&B. Sebagai solusi, maka dalam pelaksanaan evaluasi yang baru dibentuklah tim evaluasi WP&B, yang terdiri dari seluruh fungsi yang terkait. Tim ini didedikasikan khusus untuk membahas materi dan anggaran WP&B secara komperehensif. Kedua, kegiatan yang termasuk kategori proyek dalam proses lama (baik proyek utama maupun proyek

9

N o . 5 6 - A pri l 2 0 0 9

WA W A NC A R Atertentu lain) tidak dibahas secara detail teknis kegiatan dan anggarannya, sehingga memerlukan pembahasan lanjutan dengan menggunakan mekanisme AFE. Dalam pelaksanaan yang baru, hanya proyek multiyears yang membutuhkan pembahasan lanjutan dengan menggunakan mekanisme AFE, atau kegiatan yang merupakan usulan baru yang disebabkan oleh kondisi situasional tertentu. Secara umum perbedaan model lama dengan yang baru terletak pada perubahan proses evaluasi, materi WP&B, pelaksanaan proyek dan persetujuan. Evaluasi yang dulunya dikoordinir oleh divisi eksplorasi atau divisi eksploitasi, sekarang oleh Tim Evaluasi WP&B. Pimpinan rapat WP&B yang dulu dilakukan oleh Kadiv atau yang mewakili, sekarang dilakukan oleh ketua tim yang ditunjuk. Materi WP&B yang dulu meliputi BS 1-17, sekarang termasuk Project Control Budget, sehingga pembahasan meliputi BS 1-26. Kalau dulu pelaksanaan pekerjaan proyek harus menunggu AFE, sekarang hanya menunggu persetujuan WP&B. Mengenai persetujuan, yang dulu bisa mencapai kwartal II tahun berjalan, sekarang ditargetkan kwartal I tahun berjalan persetujuan WP&B sudah dikeluarkan. Bila Persetujaun WP&B dikeluarkan tidak persis di awal tahun berjalan, bagaimana dengan kegiatan-kegiatan yang harus running sejak awal tahun, kaitannya dengan alokasi anggaran? Berdasarkan kebijakan pimpinan BPMIGAS, untuk kegaitan-kegiatan yang akan dilaksanakan sebelum pembahasan WP&B maka dapat menggunakan mekanisme persetujuan AFE dengan menuliskan pernyataan dari KKKS bahwa anggaran AFE sudah termasuk di dalam usulan WP&B. Sedangkan untuk yang telah dibahas dalam rapat WP&B namun belum keluar persetujuannya maka KKKS dapat mengajukan ijin prinsip persetujuan AFE nya. Nah, ijin prinsip di sini maksudnya adalah ijin penggunaan anggaran, bukan ijin pelaksanaan kegiatannya. Kalau ijinNo . 5 6 - A p r il 2 0 0 9

"Untuk proyek yang telah dibahas dalam rapat WP&B namun belum keluar persetujuannya maka KKKS dapat mengajukan ijin prinsip persetujuan AFE nya. Nah, ijin prinsip di sini maksudnya adalah ijin penggunaan anggaran, bukan ijin pelaksanaan kegiatannya. Kalau ijin pelaksanaan kegiatannya ya harus melalui mekanisme perijinan sesuai aturan yang berlaku".

pelaksanaan kegiatannya ya harus melalui mekanisme perijinan sesuai aturan yang berlaku. Kalau tidak salah, kegiatan-kegiatan yang menggunakan mekanisme AFE adalah proyek proyek yang bersifat multiyears. Apa sebenarnya kriteria multiyears ini? Kriteria kegiatan yang menggunakan mekanisme AFE adalah kegiatan yang termasuk kategori proyek utama dengan waktu pelaksanaannya lebih dari 12 bulan.

10

WAWANCAR AProyek Utama adalah semua proyek yang berkaitan langsung dengan kegiatan eksplorasi dan produksi serta berpengaruh pada upaya memperoleh minyak dan gas bumi. Semua Proyek Utama menggunakan Budget Schedule 18 - 25. Proyek Utama dapat dibagi menjadi proyek utama kegiatan eksplorasi dan proyek utama kegiatan eksploitasi. Sesuai dengan definisi kegiatan eksplorasi yang tercantum dalam pasal 1 ayat 8 UU Migas No, 22 Tahun 2001 kegiatan eksplorasi meliputi semua kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi geologi untuk menemukan dan memperoleh perkiraan cadangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kerja yang ditentukan, sedangkan definisi kegiatan eksploitasi sesuai dengan pasal 1 ayat 9 UU Migas No. 22 Tahun 2001 meliputi rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan Minyak dan Gas Bumi dari Wilayah Kerja yang ditentukan, yang terdiri atas pengeboran dan penyelesaian sumur, pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk pemisahan dan pemurnian Minyak dan Gas Bumi di lapangan serta kegiatan lain yang mendukungnya. Proses Evaluasi WP&B tahun ini dibahas dalam tim WP&B. Setelah pembahasan selesai apakah tim ini akan dibubarkan atau akan dilanjutkan? Tugas tim WP&B tahun ini berakhir sampai dengan persetujuan WP&B selesai ditandatangani oleh Kepala BPMIGAS. Apakah tim ini akan terus dipertahankan atau tidak selama satu tahun berjalan, hal tersebut belum ditentukan oleh Pimpinan BPMIGAS. Saat ini sudah ada dinas Pengendalian WP&B dan POD, serta dinas pengendalian AFE. Apakah nantinya akan mengambil alih apa yang tahun ini dikerjakan oleh tim? Secara normatif yang dapat menjawab pertanyaan ini adalah Kepala Divisi Pengendalian Program & Anggaran yang membawahi Dinas Pengendalian WP&B, POD dan Dinas Pengendalian AFE. Namun apabila dikaji berdasarkan uraian tugas pokok yang ada maka fungsi dan peran kedua dinas tersebut tidak mengambil alih peran yang dilakukan oleh tim. Kedua dinas tersebut mengambil alih peran koordinator evaluasi dan persetujuan WP&B dan AFE yang dahulunya diperankan oleh Divisi Eksplorasi dan Eksploitasi serta peran evaluasi biaya dan keekonomian kegiatan yang dahulu diperankan oleh Divisi Pegendalian Finansial. Dari hasil evaluasi WP&B, apakah ada kecenderungan pengurangan investasi KKKS di tahun 2009? Wah ini pertanyaan yang menjadi kewenangan Deputi Perencanaan untuk menjawab. Namun untuk investasi di wilayah kerja eksplorasi sampai dengan akhir maret tidak terlihat adanya penurunan investasi. Hal ini disebabkan untuk Wilayah Kerja Eksplorasi diikat oleh ketentuan komitmen program yang tercantum dalam Kontrak Kerja Sama. Sejauh ini sudah ada komentar dari KKKS tentang model evaluasi WP&B? KKKS memberikan apresiasi yang cukup tinggi terhadap perubahan pelaksanaan evaluasi WP&B dengan menggunakan tim WP&B dan berharap model pelaksanaan evaluasi ini dapat ditingkatkan efektifitas dan efisiensinya ditahun-tahun mendatang. Berapa nilai investasi tahun 2009 dibandingkan tahun 2008? Saya tidak berwenang menyampaikan hal tersebut, kewenangannya ada di tingkat pimpinan BPMIGAS. Idealnya kapan BPMIGAS dan KKKS mulai membicarakan WP&B dalam satu tahun anggaran? Di dalam PSC Section IV disebutkan At least three (3) months prior to the beginning of each calendar year or at such other time as otherwise mutually agreed by the parties, CONTRACTOR shall prepare and submit for approval to BPMIGAS a Work Program and Budget of Operating Costs for the Contract Area setting forth the Petroleum Operations which CONTRACTOR proposes to carry out during the ensuing Calendar Year Sehingga wajib bagi KKKS memasukan usulan WP&B tahun anggaran berikut paling lama tiga bulan sebelum tahun berjalan yaitu di akhir bulan Oktober, yang otomatis pembahasan materi WP&B dilakukan sejak usulan WP&B diterima oleh BPMIGAS dari KKKS. Saat ini sedang dilakukan pembahasan untuk pembuatan petunjuk pelaksanaan proses pengajuan, evaluasi dan persetujuan WP&B dan Revisi WP&B, dalam pembahasannya tata cara dan wkatu pengajuan WP&B akan ditentukan untuk dapat mempermudah proses pembahasan dan persetujuan WP&B. Namun demikian untuk diskusi teknis yang menyangkut subsurface atau pembahasan petroleum system sudah dapat dimulai sejak awal tahun. Apa kekurangan KKKS dalam pelaksanaan evaluasi WP&B 2009? Banyak KKKS yang belum siap dalam penyiapan materi teknis dan anggaran di Project Control Budget. Namun hal ini mungkin disebabkan oleh proses sosialiasasi yang cukup singkat. Diharapkan untuk tahun mendatang KKKS lebih siap sehingga dapat mempersingkat proses pembahasan materi WP&B. Apa harapan BPMIGAS kedepan berkaitan dengan evaluasi WP&B? BPMIGAS tentunya menginginkan terjadinya sinergi yang baik antara BPMIGAS dan KKKS dalam proses evaluasi WP&B. Sinergi tersebut dijabarkan melalui kesiapan KKKS dalam penyiapan materi WP&B sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, personel yang berkepentingan dalam melakukan pembahasan materi WP&B juga dapat hadir langsung selama proses evaluasi berlangsung dan dapat memberikan seluruh data yang dibutuhkan ketika proses evaluasi sedang berlangsung.

11

N o . 5 6 - A pri l 2 0 0 9

SEP U TA R KK K S

LAPINDO BRANTAS SUKSES LAKSANAKAN KEGIATAN SEISMIK LEPAS PANTAIAssessment untuk mengidentifikasi resiko dan melakukan pengelolaan resikonya dalam melakukan setiap kegiatan. Pemetaan sosial dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui profil komunitas dan pemangku kepentingan di wilayah kegiatan survei, dilanjutkan dengan sosialisasi untuk memberi penjelasan tentang proses kegiatan survei seismik laut sebagai kegiatan yang lazim dan harus dilakukan oleh industri migas. Sosialisai juga menekankan dan menjamin bahwa kegiatan tersebut aman untuk dilakukan, tidak akan merusak lingkungan dan mengganggu populasi ikan di perairan, serta tidak akan memicu semburan lumpur. Berkaitan dengan aktifitas nelayan, Lapindo Brantas berhasil memberi pengertian kepada masyarakat untuk mendukung kegiatan tersebut, dan bersamasama tetap menjaga populasi ikan di perairan. Berbagai peralatan tangkap ikan diangkat terlebih dahulu agar tidak menganggu proses survei seismik lepas pantai tersebut, dan dikembalikan seperti semula setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Selain itu pihak nelayan juga mendapatkan ganti rugi sesuai kesepakatan. Bahkan dalam pelaksanaan survei seismik tersebut, para nelayan dilibatkan sebagai pekerja, dan bertugas sebagai pengawal kapal survei seismik agar kapal survei seismik dapat melintasi jalur survei tanpa hambatan. Berhubungan dengan pelayaran reguler, sosialisasi juga dilakukan terhadap para syahbandar di Pasuruan, Probolinggo danNo . 5 6 - A p r il 2 0 09

Peta Wilayah Survey Seismik Laut Lapindo Brantas, Inc.

risis Lumpur Sidoarjo yang saat ini masih berlangsung telah menimbulkan persepsi negatif bagi kinerja Lapindo Brantas, Inc. di hadapan publik. Namun demikian semua ini bukan merupakan halangan bagi Lapindo Brantas, Inc. untuk tetap melakukan kegiatan utama sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama minyak dan gas bumi di Jawa Timur. Sebagai perusahaan migas, Lapindo Brantas, Inc tetap berkomitmen untuk terus berusaha menemukan cadangan migas baru diwilayah kerjanya. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Lapindo Brantas, Inc. telah melakukan survei seismik 2D lepas pantai selama satu bulan, dari tanggal 4 September 2008 hingga 4 Oktober 2008. Kegiatan seismik dilaksanakan di Blok Brantas, tepatnya perairan Selat Madura, dan berhasil dilaksanakan tanpa mengalami

K

hambatan berarti. Sukes survei seismik Lapindo tanpa kecelakaan kerja, pencemaran lingkungan dan kerugian bagi masyarakat sekitar khususnya nelayan, membuktikan bahwa Lapindo Brantas merupakan perusahaan minyak nasional yang profesional dan mendapat dukungan semua pihak, khususnya masyarakat nelayan dan pemangku kepentingan yang ada di Pemda Provinsi Jawa Timur, Pemkab Pasuruan, Pemkab Probolinggo, Pemkab Situbondo, POLRI, TNI-AL, Kamla dan Syahbandar setempat. Bukan hal yang mudah bagi Lapindo Brantas memang untuk mendapatkan kepercayaan kembali dari para pemangku kepentingan, khususnya masyarakat Jawa Timur pasca bencana semburan lumpur di wilayah Sidoarjo. Trauma atas bencana semburan lumpur menyisakan keraguan atas aktifitas hulu migas. Berangkat dari keraguan masyarakat semacam ini, maka Lapindo Brantas melakukan Risk

12

S EP UTAR KKKSSitubondo sehingga para syahbandar dapat mengatur kembali lalu lintas pelayaran reguler tanpa terganggu kegiatan survei seismik laut tersebut. Koordinasi cuaca selama survei seismik dilaksanakan, Lapindo Brantas melakukan koordinasi dan kerjasama dengan BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) untuk sebelumnya. Dengan semangant Together We Rise, semua rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, sosialisasi sampai pelaksanaan kegiatan akhirnya dapat diselesaikan dengan baik berkat kerjasama yang solid di internal Lapindo Brantas, serta kerjasama yang harmonis dengan pihak-pihak eksternal seperti Pemda setempat, unsur aparat keamanan, pemuka masyarakat, BPMIGAS Perwakilan Japalu serta instansi terkait lainnya. Keberhasilan survei seismik laut ini diharapkan akan menumbuhkan kepercayaa masyarakat sehubungan dengan aktifitas industri hulu migas khusunya di wilayah Jawa Timur, dan mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang lain tetap percaya diri dalam upaya memberi kontribusi bagi peningkatan pendapatan negara melalui sektor migas.

Kapal Teknik Perdana yang digunakan Lapindo untuk Survei Seismik

dengan TNI-AL juga dilakukan mendapatkan ramalan cuaca secara intens dalam kaitan bantuan setiap hari untuk tiga hari kedepan. keamanan laut (kamla), di samping Dengan adanya ramalan cuaca koordinasi dengan pihak POLRI seperti ini maka kondisi cuaca buruk untuk antisipasi keamanan di yang dapat mengganggu dan darat. membahayakan kegiatan survei Sosialisasi dan koordinasi seismik laut dapat diantisipasi dengan PLTU Paiton tentang rencana kegiatan survei seismik laut menjadi sangat penting, mengingat lalu-lintas supplay batubara melalui laut ke PLTU Paiton sangat vital sebagai pemasok listrik di kawasan Jawa Timur. Berkat sosialisasi yang dan koordinasi yang baik, kegiatan masing-masing kedua belah pihak berjalan dengan baik tanpa saling terganggu. Sosialisasi dan koordinasi juga dilakukan dengan PT. Pertamina Gas yang mengoperasikan saluran transmisi gas bawah laut. Berkat koordinasi yang baik, survei seismik lepas pantai dapat dilakukan, dengan komitmen kapal survei seismik tidak melepas jangkar di lokasi pipa. Sosialisasi kepada masyarakat Nelayan dan Proses Pembayaran Berkaitan dengan kondisi Ganti Rugi Alat Tangkap Ikan milik Nelayan

13

N o . 5 6 - A pri l 2 0 0 9

COM DE V

MOBIL CEPU LIMITED

INSPIRASI SEMANGAT BELAJAR MELALUI PEMUTARAN FILM LASKAR PELANGIobil Cepu Limited (MCL) bekerjasama dengan Bojonegoro Institute menyelenggarakan pemutaran film Laskar Pelangi untuk siswa SD, SMP dan SMK di kabupaten Bojonegoro. Pemutaran film tersebar di 10 kecamatan yakni, Ngasem, Kaltidu, Dander, Bojonegoro, Kapas, Balen, Sumberejo, Trucuk, Malo dan Padangan. Pemuran film berlangsung selama 3 hari (26/2 sd 28/2) dengan waktu tayang 3 kali sehari dan dihadiri 13.500 siswa. Koordinasi peserta dilakukan oleh Depdiknas Bojonegoro melalui surat Bupati yang diteruskan ke sekolah-sekolah. Pemutaran hari pertama

M

dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Suyoto; MCL Development Manager, Arti N. Sudarsono; MCL Acting Development Manager, Yogi Santoso, dan MCL Development PA Manager, Deva Rachman. Selama pemutaran film para siswa terlihat sangat antausias mengikuti jalan cerita film yang sarat dengan nilai pendidikan tersebut, walaupun sebelumnya harus menghabiskan waktu untuk mengantri. Di sela-sela acara pemutaran film, MCL memberikan EncyclopeBee Oil & Gas kepada para siswa yang hadir, sebagai bahan bacaan untuk menambah

wawasan para siswa tentang dunia minyak dan gas bumi. MCL berharap dengan memutar film Laskar Pelangi, siswa terinspirasi dan termotivasi untuk mendukung penuh program pendidikan pemerintah.

No . 5 6 - A p r il 2 0 09

14

COM D EV

Kegiatan Bantuan Sosial BPMIGAS - KKKSJAKARTA - BPMIGAS - KKKS selama bulan Pebruari 2009 banyak melakukan kegiatan sosial, diperuntukkan bagi daerah yang terkena bencana. Adapun beberapa daerah yang menerima bantuan adalah : Yogyakarta, Tarakan, Penajam Paser Utara, Manokwari, Sorong dan Semarang. Melalui ESDM Siaga, BPMIGAS bekerja sama dengan DESDM memberikan bantuan bencana senilai Rp. 120 Juta. Kepala BPMIGAS R. Priyono mendampingi Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro menyerahkan bantuan tersebut kepada 650 kepala keluarga korban banjir di kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, Jum'at (20/2). KKKS Conocophilips menyerahkan hasil rekonstruksi dan rehabilitasi Daerah Istimewa Yogyakarta dan 17 sekolahan di Kabupaten Klaten, Jawa tengah pasca bencana gempa 2007 hari jum'at (27/2) di Yogyakarta. Bantuan dengan total nilai US$ 1 juta (non cost recovery) tersebut diberikan Copi melalui USAID Indonesia. Selanjutnya, KKKS Medco E&P Tarakan telah selesai membangun 15N o . 5 6 - A pri l 2 0 0 9

taman baca di Mamburungan, Tarakan Timur yang diresmikan oleh Walikota Tarakan, Dr. Jusuf SK. (27/2). Medco juga telah mengisi rumah pintar tersebut dengan 5000 buku dengan biaya non cost recovery. Sementara itu di Penajam Paser Utara, korban angin ribut mendapatkan bantuan dari KKKS Chevron. Chevron menyerahkan bantuan berupa 3000 genteng, 180 lembar seng, dan 30 sak semen yangg diberikan langsung kepada tokoh masyarakat setempat (27/2). Di Manokwari dan SorongPapua, BPMIGAS - KKKS memberikan bantuan dengan total nilai Rp. 1,5 miliar kepada korban gempa bumi

Manokwari. Bantuan yang diberikan dalam 2 tahap yang terbagi di Manokwari dan Sorong merupakan program "Bantuan Kemanusiaan Gempa Bumi Provinsi Papua Barat BPMIGAS - KKS". Kegiatan bantuanbantuan sosial yang diberikan oleh BPMIGAS - KKKS dan DESDM merupakan bentuk kepedulian sektor migas kepada masyarakat Indonesia. Diharapkan dengan bantuan tersebut dapat memulihkan keadaan masyarakat di wilayah yang terkena dampak bencana.

Serah terima hasil rekonstruksi dan rehabilitasi gedung sekolah senilai 1 miliar oleh Conocophilips di Klaten, Jawa tengah.

EXPA NSI

Mencari Model Reservoir Stromatolit PraKambrium di IndonesiaOleh : Awang Harun Satyana (Divisi Eksplorasi BPMIGAS)

Ekspedisi Satonda,

inggu pertama Desember 2008, empat belas pekerja dari beberapa fungsi di BPMIGAS melakukan ekskursi untuk mempelajari lingkungan pembentukan stromatolit dan kemungkinannya sebagai reservoir migas. Pulau Satonda, sebuah pulau kecil berukuran sekitar 6,5 km di sebelah utara Pulau Sumbawa sekitar 10km di seberang kaki Gunung Tambora, menjadi tujuan ekspedisi. Melihat Satonda tak ubahnya melihat awal kehidupan planet Bumi awal setua 2500 juta tahun yang lalu, atau dalam ilmu geologi dikenal sebagai permulaan Kurun Proterozoikum, atau secara umum disebut sebagai Kurun PraKambrium dengan umur lebih tua dari 540 juta tahun. Pulau Satonda merupakan gunung api mati dengan sisa kawah berupa sebuah danau air asin (air laut) seluas 1,2 km. Danau air asin Satonda adalah satu dari lima tempat di dunia yang mempunyai keunikan karena kondisi air laut dan lingkungannya yang menyerupai lautan pada Kurun PraKambrium, sekitar 2500 juta tahun yang lalu. Lingkungan laut Satonda mengandung kimia air laut yang sangat basa atau alkalin, banyak mengandung soda karena dijenuhi oleh karbonat (CO3), kadar garam (salinitas) yang tinggi, dan hanya dihuni oleh organisme bersel tunggal, bakteri dan ganggang biru-hijau (cyanophyta). Keunikan organisme prokariotik (intisel belum terpisah secara sempurna dari cytoplasma) ini adalah bahwa mereka bersintesis dengan sedimen karbonat membentuk suatu struktur organosedimen (sintesis zat organik makhluk hidup, dengan sedimen) berupa sembulan-sembulan gampingan yang disusun bakteri-ganggang bernama stromatolit. Pada Kurun PraKambrium, stromatolit mendominasi banyak lautan di dunia. Karena keberlimpahannya,

M

stromatolit terkenal sebagai bukti tergolong istimewa. Dari contohpertama kehidupan yang masif di Bumi. contoh singkapannya di Danau Satonda Target utama ekspedisi adalah terlihat bahwa porositasnya sangat mempelajari sembulan stromatolit ini. berkembang baik secara primer melalui Sembulan stromatolit sebagai reservoir batas-batas laminasinya, maupun migas telah ditemukan di Oman, Montana, sekunder melalui pelarutan batuannya dan New Mexico. Semuanya merupakan membentuk porositas. Secara reservoir berumur PraKambrium- mineralogi, stromatolit didominasi oleh Paleozoikum Bawah. Stromatolit masih mineral aragonit, suatu jenis mineral ditemukan sampai Masa Paleozoikum yang mudah terlarut membentuk Bawah (540400 juta tahun yang lalu) meskipun tidak berlimpah lagi dibandingkan pada Kurun PraKambrium. Eksplorasi migas di I n d o n e s i a , Laminasi konsentrik stromatolit yang merupakan ciri spesifik struktur sembulan khususnya di stromatolit. Perhatikan perkembangan porositas pada bidang laminasi dan Indonesia Timur, juga pada materi stromatolit secara keseluruhan. Bila menjadi reservoir migas, mulai memasuki gejala ini merupakan hal yang baik. target reservoir tua berumur PraKambrium-Paleozoikum. porositas. Bisa dibayangkan bila di Reservoir-reservoir dalam periode Indonesia ditemukan formasi sembulan ini antara lain merupakan sembulan- stromatolit pada PraKambrium atau sembulan gampingan stromatolit. Paleozoikum Bawah, maka potensinya Stromatolit yang berkembang di Danau sebagai reservoir diperkirakan sangat Satonda adalah stromatolit modern (masa besar, melihat kecenderungannya yang kini) yang berumur sekitar 4000 tahun mudah membentuk porositas. (4000 tahun dalam skala waktu geologi Dari model pembentukan stromatolit adalah modern), bukan stromatolit modern di Danau Satonda, Tim dapat berumur ribuan atau ratusan juta tahun. memperkirakan di mana kira-kira Tetapi, dengan mempelajari stromatolit stromatolit berumur PraKambrium dan masa kini, para ahli geologi dapat mencari Paleozoikum Bawah yang berpeluang kemungkinan wilayah perkembangan reservoir migas dapat ditemukan. stromatolit masa lalu yang saat ini telah terkubur di kedalaman ribuan meter. Ke wilayah-wilayah seperti itulah eksplorasi migas target reservoir stromatolit harus diarahkan. Kecenderungan stromatolit membentuk porositas sehingga dapat berperan sebagai reservoir, juga dapat dipelajari dari stromatolit masa kini. Peluang reservoir migas Peluang stromatolit sebagai reservoir migas sangat besar danTim Ekspedisi Satonda-Sumbawa BPMIGAS 2008

No . 5 6 - A p r il 2 009

16