MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
-
Upload
praesidhi-caesa-permana -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
1/14
TUGAS MAKALAH
MANAGEMEN AGROEKOSISTEM
“Strategi dan Teknologi Pengelolaan Lahan Kering
Mendukung Pengadaan Pangan Nasional
!isusun Oleh "
Praesidhi #aesa P
Hani$ah E%i Maulida
!&i 'agus Ira&an
(ir)ans*ah 'agus I
Ri+ka Aik)elisa
PROGRAM STU!I AGROEKOTEKNOLOGI
(AKULTAS PERTANIAN
UNI,ERSITAS 'RA-I.A/A
MALANG
0123
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
2/14
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
3/14
KATA PENGANTAR
Pertama kami mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT,
karena atas kuasa dan kasih sayangnya telah memberikan kami kesehatan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah manajemen
agroekosistem aspek tanah.
Dalam pembentukan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu, serta asisten tutorial dan pihak-pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Kami menyadari baha dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan. !leh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah
ini berman"aat bagi kita semua.
#alang, #ei $%&'
Penyusun
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
4/14
'A' I
PEN!AHULUAN
242 Latar 'elakang
Produksi pangan nasional terutama beras pertumbuhan sangat lambat
dibandingkan kebutuhan pangan rakyat yang terus meningkat. (al ini terbukti
dengan masih diperlukannya impor beras alaupun hanya sekitar $'$ ribu ton
pada tahun $%%' )Departemen Pertanian $%%*+. Kelambatan peningkatan
produksi pangan tersebut disebabkan oleh berbagai "aktor, antara lain konersi
lahan saah dan persaingan penggunaan air, selain bencana banjir dan
longsor. ahan pangan terutama beras sebagian besar diproduksi di lahansaah beririgasi teknis dengan tingkat kesuburan tanah cukup tinggi.
Karakteristik budi daya padi saah seperti itu membatasi peluang peningkatan
produksi beras melalui perluasan areal saah, karena sempitnya lahan
cadangan yang sesuai untuk dijadikan saah dan makin ketatnya persaingan
penggunaan air dengan industri, pertambangan, rumah tangga, dan lainnya. Di
sisi lain, konersi lahan saah ke nun pertanian makin sulit dikendalikan.
erdasarkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat$%%&+, ndonesia memiliki daratan sekitar &**,$% juta ha, terdiri atas &/* juta
ha lahan kering )0*1+ dan /%,$% juta ha lahan basah)$$1+.
Peman"aatan lahan kering untuk pertanian sering diabaikan oleh para
pengambil kebijakan, yang lebih tertarik pada peningkatan produksi beras
pada lahan saah. (al ini mungkin karena ada anggapan baha meningkatkan
produksi padi saah lebih mudah dan lebih menjanjikan dibanding padi gogo
yang memiliki risiko kegagalan lebih tinggi. Padahal lahan kering tersediacukup luas dan berpotensi untuk menghasilkan padi gogo 2 3 t4ha. 5ahan
kering yang potensial dapat menghasilkan bahan pangan yang cukup dan
berariasi, tidak hanya padi gogo tetapi juga bahan pangan lainnya, bila
dikelola dengan menggunakan teknologi yang e"ekti" dan strategi
pengembangan yang tepat. ahan pangan bukan hanya beras, tetapi juga
jagung, sorgum, kedelai, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan sebagainya,
yang kesemuanya dapat dibudidayakan di lahan kering.
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
5/14
240 Tu5uan
&. #engetahui potensi dan masalah yang adapadalahan kering$ #engetahui teknologi pengolahan padalahan kering6 #engetahui strategi pengolahanpada lahan kering
642 Man$aat
Dengan adanya makalah ini diharap kan mahasisa dan pembaca dapat
mengetahui potensi-potensi dan masalah yang ada pada lahan kering dan juga
dapat mengetahui teknologi yang di gunakan dalam peman"aatan lahan kering
serta dapat mengetahui strategi pengolahan pada lahan kering
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
6/14
'A' II
PEM'AHASAN
042 Potensi Lahan Kering
5ahan kering merupakan salah satu agroekosistem yang mempunyai
potensi besar untuk usaha pertanian, baik tanamanpangan, hortikultura
)sayuran dan buah-buahan+maupun tanaman tahunan danpeternakan. Tidak
semua lahan kering sesuai untuk pertanian, terutama karena adanya "aktor
pembatas tanah seperti lereng yang sangat curam atau solum tanah dangkal
dan berbatu, atau termasuk kaasan hutan. Dari total luas &/* juta ha, lahan
kering yang sesuai untuk budi daya pertanian hanya sekitar 0',$$ juta ha
)3$1+, sebagian besar terdapat di dataran rendah )0%,0& juta ha atau 761+
dan sisanya di dataran tinggi. Di ilayah dataran rendah, lahan
datarbergelombang )lereng 8 &31+ yang sesuai untuk pertanian tanaman
pangan mencakup $6,$' juta ha. 5ahan dengan lereng&3-6%1 lebih sesuai
untuk tanaman tahunan )/0,/3 juta ha+. Di dataran tinggi, lahan yang sesuai
untuk tanaman pangan hanya sekitar $,%0 juta ha, dan untuk tanaman tahunan
6,// juta ha. Permasalahan dalam pengelolaan lahan kering berariasi pada
setiap ilayah, baik aspek teknis maupun sosial-ekonomis. 9amun, dengan
strategi dan teknologi yang tepat, berbagai masalah tersebut dapat diatasi.
Pada umumnya lahan kering memiliki tingkat kesuburan tanah yang
rendah, terutama pada tanah-tanah yang tererosi, sehingga lapisan olah tanah
menjadi tipis dan kadar bahan organik rendah. Kondisi ini makin diperburuk
dengan terbatasnya penggunaan pupuk organik, terutama pada tanaman
pangan semusim. Di samping itu, secara alami kadar bahan organik tanah di
daerah tropis cepat menurun, mencapai 6%:'%1 dalam aktu &% tahun )ron
dan 5ugo &77% dalam Suriadikarta et al . $%%$+. ahan organik memiliki
peran penting dalam memperbaiki si"at kimia, "isik, dan biologi tanah.
#eskipun kontribusi unsur hara dari bahan organik tanah relati" rendah,
peranannya cukup penting karena selain unsur 9PK, bahan organik juga
merupakan sumberunsur esensial lain seperti ;,
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
7/14
)Suriadikarta et al . $%%$+.(al lain yang perlu diperhatikan adalah adanya
tanah masam, yang dicirikan oleh p( rendah )8 3,3%+, kadar Al tinggi, "iksasi
P tinggi, kandungan basa-basa dapat tukar dan KTK rendah, kandungan besi
dan mangan mendekati batas meracuni tanaman, peka erosi, dan miskin unsur
biotik )Adiningsih dan Sudjadi &776= Soepardi $%%&+. Dari luas total lahan
kering ndonesia sekitar &/* juta ha, &%$,*% juta ha )'7,/'1+ merupakan
tanah masam )#ulyani et al . $%%/+. Tanah tersebut didominasi oleh
nceptisols, >ltisols, dan !?isols, dan sebagian besar terdapat diSumatera,
Kalimantan, dan Papua. 5ahan kering masam di ilayah berbukit dan
bergunung cukup luas, mencapai 36,3% juta ha atau 3$1 dari total tanah
masam di ndonesia. Tanah masamtersebut umumnya kurang potensial untuk pertanian tanaman pangan karena tingkat kesuburannya rendah, lereng curam,
dan solum dangkal.
040 Masalah Pe)an$aatan Lahan Kering
Permasalahan dalam pengelolaan lahan kering berariasi pada setiap
ilayah, baik aspek teknis maupun sosial-ekonomis. 9amun, dengan strategi
dan teknologi yang tepat, berbagai masalah tersebut dapat diatasi dengan baik.@aktor yang menjadi masalah dalam peman"aatan lahan kering diantara nya
$.$.& Kesuburan TanahPada umumnya lahan kering memiliki tingkat kesuburan
tanah yang rendah, terutama pada tanah-tanah yang tererosi,
sehingga lapisan olah tanah menjadi tipis dan kadar bahan organik
rendah. Kondisi ini makin diperburuk dengan terbatasnya
penggunaan pupuk organik, terutama pada tanaman pangansemusim. Di samping itu, secara alami kadar bahan organik tanah
di daerah tropis cepat menurun. ahan organik memiliki peran
penting dalam memperbaiki si"at kimia, "isik, dan biologi tanah.
#eskipun kontribusi unsur hara dari bahan organik tanah relati"
rendah, peranannya cukup penting karena selain unsur 9PK, bahan
organik juga merupakan sumber unsur esensial lain seperti ;,
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
8/14
5ahan kering berlereng curam sangat peka terhadap erosi,
terutama bila diusahakan untuk tanaman pangan semusim dan
curah hujannya tinggi. 5ahan semacam ini lebih sesuai untuk
tanaman tahunan, namun kenyataan nya banyak diman"aatkan
untuk tanaman pangan, sedangkan perkebunan banyak diusahakan
pada lahan datar-bergelombang dengan lereng 8 &31.
$.$.$ Ketersediaan Air Pertanian
Keterbatasan air pada lahan kering mengakibatkan usaha
tani tidak dapat dilakukan sepanjang tahun. Penyebabnya antara
lain adalah distribusi dan pola hujan yang "luktuati", baik secaraspasial maupun temporal. Wilayah barat lebih basah dibandingkan
dengan ilayah timur, dan secara temporal terdapat perbedaan
distribusi hujan pada musim hujan dan kemarau.
$.$.6 Kepimilikan 5ahan
Tantangan yang lebih berat dan sukar di- atasi adalah
permasalahan sosial ekonomi, antara lain pemilikan lahan oleh
petani cenderung menyempit. Data sensus pertanian tahun &776
dan $%%6, serta hasil penelitian Puslitbangtanak pada tahun
$%%$4$%%6 )Abdurachman et al. $%%3+ menunjukkan luas lahan
pertanian di Baa cenderung menurun, sedangkan di luar Baa
sedikit meningkat. Sejalan dengan itu, jumlah petani gurem )luas
lahan garapan 8 %,3% ha+ meningkat dari &%,*% juta CTP pada tahun
&776 menjadi &6,0% juta pada tahun $%%6, atau rata-rata meningkat
$,/%14tahun. ila luas lahan pertanian tidak bertambah secara
signi"ikan seiring dengan laju pertambahan penduduk maka jumlah
petani gurem akan makin bertambah dan peluang perambahan
hutan meningkat
$.$./ Penggunaan dan Ketersediaan 5ahan
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
9/14
Selain meningkatkan produktiitas lahan kering yang sudah
ada (existing), produksi bahan pangan dapat pula di tingkatkan
melalui perluasan areal tanam pada lahan kering. Perluasan areal
pertanian memerlukan lahan cadangan yang sesuai dari aspek
bio"isik dan saat ini belum digunakan. 5ahan yang masih tersedia
saat ini umumnya ditumbuhi alang-alang dan semak belukar.
9amun, lahan cadangan tersebut sulit ditemukan di lapangan, ter-
utama karena status kepemilikannya belum jelas, apakah tergolong
tanah negara, tanah masyarakat yang diterlantarkan, atau lainnya.
!leh karena itu, untuk memperoleh luas dan lokasi lahan terlantar
secara pasti, perlu penghitungan secara menyeluruh denganmelibatkan Departemen Pertanian, Depar- temen Kehutanan,
adan Pertanahan 9asional, Departemen Pemukiman dan
Prasarana Wilayah, dan Departemen Dalam 9egeri.
046 Teknologi Pengolahan Lahan Kering
Dari segi luas, potensi lahan kering di ndonesia tergolong tinggi, namun
terdapat permasalahan bio"isik dan sosial ekonomi yang harus diatasi untuk meningkatkan produktiitasnya secara berkelanjutan. eberapa tindakan untuk
menanggulangi "aktor pembatas bio"isik lahan meliputi pengelolaan
kesuburan tanah, konserasi dan rehabilitasi tanah, serta pengelolaan sumber
daya air secara e"isien.
$.6.& Pengelolaan Kesuburan Tanah
Pengelolaan kesuburan tanah tidak hanya terbatas pada
peningkatan kesuburan kimiai, tetapi juga kesuburan "isik dan
biologi tanah. (al ini berarti baha pengelolaan kesuburan tanah
tidak cukup dilakukan hanya dengan memberikan pupuk saja,
tetapi juga perlu disertai dengan pemeliharaan si"at "isik tanah
sehingga tersedia lingkungan yang baik untuk pertumbuhan
tanaman, kehidupan organisme tanah, dan untuk mendukung
berbagai proses penting di dalam tanah. Salah satu teknologi
pengelolaan ke- suburan tanah yang penting adalah pemupukan
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
10/14
berimbang, yang mampu memantapkan produktiitas tanah pada
leel yang tinggi.
Penerapan teknologi pemupukan organik juga sangat penting dalam pengelolaan kesuburan tanah. Pupuk orga- nik dapat
bersumber dari sisa panen, pupuk kandang, kompos atau sumber
bahan organik lainnya. Selain menyumbang hara yang tidak
terdapat dalam pupuk anorganik, seperti unsur hara mikro, pupuk
organik juga penting untuk memperbaiki si"at "isik dan biologi
tanah. 5ahan kering akan mampu menyediakan air dan hara yang
cukup bagi tanaman bila struktur tanahnya baik sehingga
mendukung peningkatan e"isiensi pemupukan.
Di samping pemupukan, pengapuran juga penting untuk
meningkatkan produktiitas tanah masam, antara lain untuk
mengurangi keracunan aluminium )Al+. ;ara untuk menentukan
takaran kapur yang perlu diberikan adalah dengan menentukan
sensitiitas tanaman dan kemudian mengukur kejenuhan Al dalam
tanah dengan analisis tanah
$.6.$ Konserasi 5ahan Dan Cehabiliasi 5ahan
rosi merupakan salah satu penyebab menurunnya
produktiitas lahan kering, terutama yang diman"aatkan untuk
usaha tani tanaman semusim seperti tanaman pangan baik itu
jagung kedelai ataupun padi gogo. rosi bukan hanya mengangkut
material tanah, tetapi juga hara dan bahan organik, baik yang
terkandung di dalam tanah maupun yang berupa input pertanian.
rosi juga merusak si"at "isik tanah. !leh karena itu, penerapan
teknik konserasi merupakan salah satu prasyarat keberlanjutan
usaha tani pada lahan kering.
Teras bangku merupakan teknik konserasi yang banyak
diterapkan di Baa dan ali. Teknik ini telah dikembangkan secara
luas sejak tahun &703 melalui inpres penghijauan. Teras bangku
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
11/14
cukup disukai petani, dan juga e"ekti" mencegah erosi dan aliran
permukaan. eberapa teknik konserasi lain dapat dijadikan
alternati", seperti teras gulud untuk tanah yang dangkal )8 /% cm+,
rorak atau teknik konserasi egetati" seperti alley cropping dan
strip rumput. Selain murah, teknik konserasi egetati" memiliki
keunggulan lain, yaitu dapat ber"ungsi sebagai sumber pakan dan
pupuk hijau atau bahan mulsa, bergantung pada jenis tanaman yang
digunakan.
Pengaturan pola tanam dengan mengusahakan permukaan
lahan selalu tertutup oleh egetasi atau sisa-sisa tanaman atau
serasah, juga berperan penting dalam konserasi tanah. Pengaturan
proporsi tanaman semusim dan tahunan pada lahan kering juga
penting, makin curam lereng sebaiknya makin tinggi proporsi
tanaman tahunan. Pengaturan jalur penanaman atau bedengan yang
searah kontur juga berkontribusi dalam mencegah erosi.
Pengolahan tanah secara instensi", juga merupakan salah
satu penyebab menurun nya hasil produktiitas. Karena tanah yangterlalu sering di olah akan mengakibatkan kerusakan struktur tanah
dan rusak nya bahan organic tanah. . !lah tanah konserasi )!TK+
merupakan alternati" penyiapan lahan yang dapat mempertahankan
produktiitas lahan tetap tinggi. !TK dicirikan oleh berkurangnya
pembongkaran atau pembalikan tanah, mengintensi"kan
penggunaan sisa tanaman atau bahan lainnya sebagai mulsa.
$.6.6 Pengelolaan Air PertanianKelangkaan air sering kali menjadi pembatas utama dalam
pengelolaan lahan kering. !leh karena itu, inoasi teknologi
pengelolaan air dan iklim sangat diperlukan, meliputi teknik panen
hujan (water harvesting), irigasi suplemen, prediksi iklim, serta
penentuan masa tanam dan pola tanam.Pemanenan air dapat
dilakukan dengan menampung air hujan atau aliran permukaan
pada tempat penampungan sementara atau permanen, untuk
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
12/14
diguna- kan mengairi tanaman. !leh karena itu, pemanenan air
selain ber"ungsi menyediakan air irigasi pada musim kemarau, juga
dapat mengurangi risiko banjir pada musim hujan.
rigasi suplemen merupakan istilah yang digunakan dalam pemberian dan pendistribusian air pada lahan kering, yang
mencakup dua aspek penting, yaitu besar- nya air yang diberikan
dan interal pem- beriannya. Bumlah air yang diberikan ditetapkan
berdasarkan kebutuhan tanaman, kemampuan tanah memegang air,
serta sarana irigasi yang tersedia. erdasarkan sarana irigasi yang
digunakan, sistem irigasi suplemen terdiri atas&. irigasi permukaan,
$. irigasi baah permukaan,6. irigasi sprinkle,/. irigasi tetes, dan3. kombinasi dari dua atau lebih sistem )irigasi hybrid+.
Tersedianya sarana irigasi memungkinkan pemberian air
dapat dilakukan lebih teliti. >ntuk irigasi tetesatau sprinkle,
pemberian air dapat di- kombinasikan dengan pemupukan.
'A' III
KESIMPULAN
upaya peningkatan produksi bahan pangan nasional dapat dilakukan
dengan cara mengoptimalkan peman"aatan lahan kering melalui
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
13/14
a+ peningkatan produktiitas lahan pertanian yang sudah ada saat ini
b+ perluasan lahan pertanian tanaman pangan dengan meman"aatkan
lahan kering terlantar.
ilayah dataran rendah di indonesia lahan yang sesuai untuk pertanian
tanaman pangan berupa lahan datar-bergelombang )lereng 8 &31+, yang luasnya
sekitar $6,6% juta ha. Di ilayah dataran tinggi, lahan yang sesuai untuk tanaman
pangan men-cakup $,&% juta ha. 9amun, lahan tersebut sebagian besar telah
digunakan untuk berbagai kepentingan, baik pertanian maupun non pertanian.
5ahan kering yang dapat digolongkan sebagai cadangan untuk tanaman pangan
semusim tersedia sekitar 0,%* juta ha, yang saat ini berupa lahan alang-alang atau
semak-belukar.>paya pengelolaan lahan kering untuk meningkatkan produksi
lahan pangan menghadapi permasalahan teknis dan sosial-ekonomis, antara lain
lahan berlereng terjal, kesuburan tanah rendah, kemasaman tinggi, kekurangan air
irigasi, dan status kepemilikan lahan tidak jelas. erbagai masalah tersebut perlu
diatasi dengan menerapkan teknologi, kelembaga-an, dan kebijakan pemerintah
yang tepat.erbagai teknologi pengelolaan lahan kering telah tersedia, mencakup
pengelolaan kesuburan tanah, pengen-dalian erosi )konserasi tanah+, rehabilitasi
lahan, dan pengelolaan sumber daya air secara e"isien. Eang menjadi masalah
adalah minimnya teknologi inoati" para petani dan lambat-nya adopsi teknologi
tersebut.Peman"aatan lahan kering untuk meningkatkan produksi bahan pangan
memerlukan perencanaan dan strategi yang tepat, dengan cara identi"ikasi lahan
kering yang sesuai untuk pertanian, seleksi teknologi pengelolaan lahan kering
yang tepat guna, penyuluhan teknologi pengelolaan lahan kering secara intensi"
dan peningkatan penelitian pertanian lahan kering.
!A(TAR PUSTAKA
Abdurachman, A., A. #ulyani, F. rianto, dan 9. (eryani. $%%3. Analisis
potensi sumber daya lahan dan air dalam mendukung pemantapan
ketahanan pangan. hlm. $/3−$'/. Dalam Prosiding Widyakarya
-
8/16/2019 MAES PAK CAHYO Fix(Sudah Selesai)
14/14
9asional Pangan dan FiGi H, &0−&7 #ei $%%/. Ketahanan Pangan
dan FiGi di ra !tonomi Daerah dan Flobalisasi. 5P bekerja sama
dengan adan Pusat Statistik, Departemen Kesehatan, appenas,
Departemen Pertanian, dan Kementerian Ciset dan Teknologi, Bakarta
Departemen Pertanian. $%%*. Impor beras per negara asal . .deptan.go.id. Diakses pada tanggal $7 mei $%&'.
Suriadikarta, D.A., T. Prihatini, D. Setyorini, dan W. (artatiek. $%%$. Teknologi pengelolaan bahan organik tanah. hlm. 183−238. Dalam Teknologi engelolaan
!ahan "ering #en$%$ ertanian rod$kti& dan 'amah !ingk$ngan. PusatPenelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, ogor.
#ulyani, A., (ikmatullah, dan (. Subagyo. $%%/. "arakteristik dan potensi tanahmasam lahan kering di Indonesia. hlm. 132. Dalam rosiding *imposi$m
+asional endaag$naan Tanah #asam. Pusat Penelitian dan Pe-ngembanganTanah dan Agroklimat, ogor.