Macam Medium Pertumbuhan
-
Upload
rita-hanszclar-zhentgraf -
Category
Documents
-
view
19 -
download
4
description
Transcript of Macam Medium Pertumbuhan
MACAM MEDIUM PERTUMBUHAN
1. Medium dasar/ basal mineral
Medium dasar adalah medium yang mengandung campuran senyawa
anorganik. Medium dasar ini selanjutnya ditambah zat lain apabila
diperlukan, misalnya sumber karbon, sumber energi, sumber nitrogen, faktor
tumbuh, dan faktor lingkungan yang penting seperti pH dan oksigen serta
tekanan osmosis.
2. Medium sintetik
Medium sintetik adalah medium yang seluruh susunan kimia dan
kadarnya telah diketahui dengan pasti. Sebagai contoh adalah medium dasar
yang ditambah NH4Cl (medium 1) dengan sumber karbon berupa gas CO2,
apabila diinkubasikan dalam keadaan gelap dapat digunakan untuk
menumbuhkan bakteri nitrifikasi khemoototrof, misalnya bakteri
Nitrosomonas. Bakteri ini memperoleh energi dari oksidasi amonium, selain
itu amonium juga berfungsi sebagai sumber nitrogen. Contoh lain adalah
medium dengan susunan sama dengan medium 1 tetapi ditambah glukosa
(medium 2). Dalam keadaan aerob merupakan medium untuk perbanyakan
jamur dan bakteri yang bersifat heterotrof. Glukosa berfungsi sebagai
sumber karbon dan sumber energi. Dalam keadaan anaerob, medium ini
dapat digunakan untuk menumbuhkan bakteri fakultatif anaerob maupun
anaerob obligat. Energi diperoleh dari hasil fermentasi glukosa. Untuk
menumbuhkan mikroba yang memerlukan faktor tumbuh dapat
menggunakan medium yang komposisinya sama dengan medium 2 tetapi
ditambah asam nikotinat (vitamin) sebagai faktor tumbuh (medium 3).
3. Medium kompleks
Medium kompleks adalah medium yang susunan kimianya belum
diketahui dengan pasti. Sebagai contoh medium ini adalah medium dasar
yang ditambah glukosa dan ekstrak khamir (medium 4). Susunan kimia
ekstrak khamir tidak diketahui secara pasti, tetapi mengandung berbagai
faktor tumbuh yang sering diperlukan oleh mikroba. Medium ini dapat
untuk menumbuhkan mikroba khemoheterotrof aerob maupun anaerob baik
yang memerlukan maupun yang tidak memerlukan faktor tumbuh. Medium
yang juga termasuk medium kompleks adalah yang mengandung ekstrak
tanah.
4. Medium diperkaya
Medium Medium diperkaya adalah medium yang ditambah zat
tertentu yang merupakan nutrisi spesifik untuk jenis mikroba tertentu.
Medium ini digunakan untuk membuat kultur diperkaya (enrichment
culture) dan untuk mengisolasi mikroba spesifik, dengan cara mengatur
faktor lingkungan (suhu, pH, cahaya), kebutuhan nutrisi spesifik dan sifat
fisiologinya. Dengan demikian dapat disusun medium diperkaya untuk
bakteri yang bersifat khemoheterotrof, khemoototrof, fotosintetik, dan untuk
mikroba lain yang bersifat spesifik.
Syarat-syarat Suatu Medium
Supaya mikroorganisme dapat tumbuh baik, maka medium harus memenuhi
syarat-syarat :
- Harus mengandung nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroorganisme.
- Harus mempunyai tekanan osmose, tegangan permukaan dan pH yang
steril
- Harus tidak mengandung toksin
- Harus steril
Berdasar Kegunaannya
- Medium Umum
Medium ini ditumbuhi oleh mikroorganisme secara umum, yaitu
banyak jenis mikroorganisme yang dapat tumbuh pada media ini,
misalnya, Nutrient Agar (NA), Potato Dextrose Agar (PDA), Taoge
Ekstrak Agar (TEA) dan lain sebagainya.
- Medium selektif
Medium ini komposisinya sedemikian rupa, sehingga hanya
jenis-jenis mikroorganisme tertentu saja yang dapat hidup, misalnya
Salmonella ShigellaAgar (SSA), Brilliant Green Lactose Broth (BGLB)
- Medium differensial
Medium ini digunakan untuk membedakan jenis
mikroorganisme satu dengan yang lain, disebabkan adanya suatu reaksi
atau cirri yang khas. Reaksi ini terjadi karena mikroorganisme mampu
mengurai salah satu bahan dalam medium, misalnya, Eosin Methylen
Blue Agar (EMBA), Blood Agar (BA), dan sebagainya.
- Medium perkayaan
Medium ini dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme
tertentu, sebelum dipakai dalam suatu proses fermentasi. Tujuannya
adalah untuk mengaktifkan mikroorganisme tersebut, misalnya,
medium MEA untuk khamir.
- Medium Penguji (Assay Medium)
Medium yang susunannya tertentu, digunakan untuk pengujian
vitamin, asam amino, antibiotic, misalnya : PAA (Phenyl Alanin Agar),
dan sebagainya.
- Medium Khusus
Medium untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroorganisme
dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia
tertentu
c. Berdasarkan Fisiknya
- Medium Padat (Agar)
Medium ini diberi agar, sehingga pada suhu kamar medium
mengeras. Contoh : Nutrient Agar
- Medium Cair (Broth)
Medium ini tidak diberi agar sehingga bentuknya cair. Contoh :
Nutrient Broth.
Pada praktikum kali ini, praktikan mempelajari tentang medium dan cara
pembuatan medium. Pengertian dari medium sendiri adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Medium yang diamati dan dibuat pada praktikum ini merupakan
medium semi alamiah. Yaitu Potato Dextrose Agar, atau disingkat PDA. Dikatakan
sebagai medium semi alamiah karena medium ini terdiri atas bahan-bahan alami yaitu
kentang dan campuran senyawa kimia yaitu dextrose.
Pembuatan PDA ini menggunakan air rebusan kentang, glukosa, dan agar dengan
dipanaskan dan dicampur homogen. Kentang pada medium PDA berfungsi untuk
memberikan sumber karbohidrat, vitamin, dan energy pada medium sedangkan Dextrosa
berfungsi sebagai sumber gula dan energy. Dengan adanya agar, ketika medium
ditempatkan pada kondisi dingin maka akan memadat. Serta aquades berfungsi sebagai
pelarut antara kentang (air kentang), dextrose, dan agar.
Pada pembuatan PDA ini digunakan bahan kentang karena kentang mengandung
komposisi lengkap dan dibutuhkan mikroba, yaitu air kentang mengandung vitamin dan
mineral yang cukup tinggi, selain itu juga merupakan sumber karbohidrat. Seperti yang
diketahui, mikroba membutuhkan karbohidrat untuk memperbanyak produksi asam
amino dan gas, selain itu mikroba juga membutuhkan unsur-unsur mikro dan makro
sebagai nutrisinya. Karena itulah dengan menggunakan kentang sebagai bahan dasar
pembuatan medium, diharapkan mikroba dapat memperoleh asupan nutrisinya dan dapat
tumbuh dengan optimal.
Pembuatan medium PDA diawali dengan pengambilan rebusan air kentang.
Rebusan air kentang ini diperoleh dari kentang dengan massa sebesar 50 gram yang
dipotong berbentuk dadu. Potongan berbentuk dadu memungkinkan agar zat-zat yang
terkandung di dalam kentang tidak hilang saat potongan-potongan kentang dicuci. Namun
bila kentang dipotong tipis-tipis maka akan menyebabkan hilangnya zat-zat yang
terkandung dalam kentang saat potongan-potongan itu dicuci. Kentang yang dipotong
dalam bentuk dadu ini direbus dengan menggunakan aquades sebanyak 250 ml. Dalam
hal ini aquades berfungsi sebagai pelarut zat yang terkandung dalam kentang. Bila saat
merebus kentang tidak menggunakan air maka akan menyebabkan rusaknya zat-zat yang
terkandung dalam kentang karena adanya kontak langsung antara zat-zat yang ada pada
kentang dengan panas. Sebaiknya dalam merebus aquadest, volumenya dilebihkan untuk
penguapan. Ketika kentang direbus dalam aquadest, sebaiknya sambil diaduk-aduk untuk
mencegah terjadinya bumping/letupan dan mencegah keluarnya air. Setelah mendidih,
rebusan tersebut ditunggu sampai 20 menit sambil diaduk. Kemudian, rebusan air
kentang tersebut disaring dengan kertas saring. Tujuaannya adalah untuk memisahkan air
kentang dengan filtratnya (endapan). Bila rebusan air kentang tidak disaring maka akan
menyebabkan rebusan air kentang itu tidak tahan lama karena filtratnya akan
menyebabkan kontaminasi pada rebusan air kentang dan medium yang akan dibuat.
Selain itu juga memberikan kualitas yang jelek pada medium itu.
Kemudian rebusan air kentang sebanyak 250 ml dimasukkan dalam beaker glass,
lalu dipanaskan dengan menggunakan penangas air sampai mendidih. Setelah mendidih
ke dalam air kentang itu kami masukkan 2,5 gram glukosa dan 3,75 agar sambil diaduk-
aduk. Pemanasan berfungsi untuk memecah partikel-partkikel besar yang terdapat pada
ketiga bahan menjadi partikel-partikel kecil sehingga memudahkan dalam pelarutan. Lalu
pengadukan berfungsi agar ketiga bahan cepat tercampur menjadi larutan homogen.
Setelah ketiga bahan tersebut tercampur menjadi suatu larutan yang homogen, lalu
kompor penangas air dimatikan dan mengangkat campuran larutan homogen yang ada
pada beaker glass ke tempat lain. Setelah itu kami mengambil 5 mL untuk pembuatan
medium miring. 5 mL campuran larutan homogen kami tuangkan ke dalam tabung reaksi.
Lalu dilakukan penyumbatan dengan kapas yang dibalut dengan kertas kayu dan
dibungkus lagi dengan aluminium foil. Penyumbatan dilakukan supaya medium yang
akan disterilkan tidak akan kontak langsung dengan panas. Selain itu penyumbatan
digunakan untuk menghalangi mikroba yang akan masuk ke dalamnya. Untuk membuat
medium miring, tabung reaksi yang berisi medium cepat-cepat dimiringkan dengan
menggunakan rak tabung reaksi. Bila tidak cepat-cepat dimiringkan, medium yang di
dalam tabung reaksi akan memadat.
Medium miring memiliki keunggulan yaitu memiliki permukaan tanam bakteri
yang luas dibandingkan dengan medium tegak. Tetapi medium miring juga memiliki
kelemahan yaitu sedikitnya kandungan nutrisi yang tersimpan di dalamnya karena
medium miring hanya menggunakan 5mL saja.
Pembuatan medium tegak lebih mudah dibandingkan pembuatan medium miring
karena setelah menuangkan campuran larutan homogen ke dalam tabung reaksi tidak
harus memiringkan tabung reaksi itu. Cukup hanya menaruh tabung reaksi pada rak
tabung reaksi dengan posisi tegak.
Medium tegak memiliki keunggulan yaitu kandungan nutrient di dalamnya lebih
banyak dibandingkan dengan medium miring karena pembuatan medium ini memerlukan
10mL campuran larutan homogen (air kentang, glukosa, agar) dan pembuatannya mudah.
Tetapi medium tegak juga memiliki kelemahan diantaranya sempitnya permukaan tanam
bakteri sehingga hanya sedikit bakteri yang dapat hidup di dalamnya.
Pembuatan medium cawan dilakukan dengan menuangkan sisa campuran larutan
homogen yang digunakan untuk membuat medium miring dan tegak ke dalam
Erlenmeyer. Campuran larutan homogen yang ada di dalam Erlenmeyer ditutup dengan
menggunakan aluminium foil sebelum disterilkan. Hal ini dimaksudkan supaya campuran
larutan homogen tidak kontak langsung dengan panasnya autoclave. Campuran larutan
homogen yang sudah disterilkan itu dituangkan ke dalam cawan petri dan cawan petri
tidak boleh cepat-cepat ditutup. Hal ini dimaksudkan supaya uap air yang ada pada
medium itu menghilang. Bila setelah dituang ke dalam cawan petri medium langsung
ditutup maka uap air bisa menyebabkan kontaminasi dan menyebabkan tidak aktifnya
enzim metabolisme pada medium dan bakteri.
Medium cawan memiliki keunggulan yaitu memiliki permukaan tanam bakteri
yang luas dan memiliki suplai makanan yang banyak bagi bakteri yang hidup di
dalamnya. Hal ini karena dalam pembuatan medium cawan campuran yang digunakan
lebih besar da medium miring dan medium tegak yaitu sebesar 15 mL.
VII. KESIMPULAN
- Medium adalah bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang
diperlukan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
- Medium PDA terbuat dari air rebusan kentang, dextrose, dan agar. Rebusan air kentang
berfungsi sebagai sumber karbohidrat, vitamin, dan energi. Dextrosa berfungsi sebagai
sumber gula dan energy. Dan agar berfungsi sebagai pemadat medium PDA
- Medium PDA dapat dibuat menjadi 3 tipe medium antara lain medium miring, medium
tegak dan medium cawan petri.