Macam Macam Planet
-
Upload
joebaili-muhammad -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of Macam Macam Planet
TATA SURYA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
RAHMATIA
NURNAFISAH
KELAS : IX – 2
MTsS LAM UJONG
ACEH BESAR
2015/2016
TATA SURYA
A. MACAM-MACAM PLANET
1. Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat
dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari dan kala rotasi 59 hari.
Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak
namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan Matahari kecil
(dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa
terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui
tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah
mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10
hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
2. Venus
Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah
Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km, diameter 12.104 km.
Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen,
sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Venus mengorbit selama
224,7 hari Bumi. Planet ini dinamai dewi cinta Romawi dan keindahan.
Setelah Bulan, ini merupakan obyek alami terang di langit malam, mencapai
magnitudo tampak dari -4.6, cukup terang untuk melemparkan bayangan.
Karena Venus merupakan planet rendah dari Bumi, ia tidak pernah muncul
untuk usaha jauh dari Matahari : elongasi maksimum mencapai 47,8 °. Venus
mencapai kecerahan maksimum sesaat sebelum matahari terbit atau segera
setelah matahari terbenam, yang untuk alasan ini telah disebut oleh budaya
kuno sebagai Bintang Fajar atau Bintang Sore.
3. Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah
149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala rotasi bumi
adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25
hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang
disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya,
sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti
Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi
menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer
4. Mars
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari
dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah"
karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh
keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars. Mars adalah planet
bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah,
gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es. Periode rotasi dan siklus musim
Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di
Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di
belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan
Mars.
5. Yupiter
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah
Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Jarak rata-rata antara Yupiter dan
Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat
dengan diameter 149.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi.
Periode rotasi planet ini adalah 9 jam 55 menit, sedangkan periode revolusi
adalah 11,86 tahun. Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa
yang disebut Badai Besar Abadi. Atmosfer Yupiter mengandung hidrogen
(H), helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3). Lapisan atas atmosfer
Yupiter terdiri dari 88 - 92% hidrogen dan 8 - 12% helium. Suhu di
permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti
planet lain, Yupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter
memiliki 68 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean
moons).
6. Saturnus
Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet
bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter.
Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak tidak
terlalu jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap
378 hari, Bumi, Saturnus dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus.
Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat,
yaitu 10 jam 40 menit 24 detik.
7. Uranus
Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga
dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit
Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari
Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima
planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu
kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William Herschel
mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas
yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern.
Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan
teleskop.
8. Neptunus
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari.
Planet ini dinamai dari dewa lautan Romawi. Neptunus merupakan planet
terbesar keempat berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga
berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada
Bumi, dan sedikit lebih besar daripada Uranus. Neptunus mengorbit Matahari
pada jarak 30,1 SA atau sekitar 4.450 juta km. Periode rotasi planet ini adalah
16,1 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 164,8 tahun. Simbol
astronomisnya adalah ♆, yang merupakan trident dewa Neptunus.
B. BINTANG
Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan
memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi
adalah matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti
pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan
jupiter.
Bintang-bintang generasi pertama dilahirkan sekitar 13 miliar tahun lalu,
ketika galaksi kita mulai memadat dari proses pemuaian jagat raya. Sebagian
besar diantaranya masih terbuat dari hidrogen dan helium. Kedua unsur ini
memang merupakan satu-satunya elemen yang terbentuk dalam jumlah besar
selama proses dentuman besar (big bang) yang diyakini menandai awal
terciptanya alam semesta.
Bintang-bintang seperti halnya Matahari lahir secara berkelompok dalam
kompleks-kompleks awan besar yang termampatkan yang disebut nebula. Salah
satu nebula yang terkenal yang menjadi tempat kelahiran banyak bintang adalah
sebuah bercak samar di rasi Orion yang dikenal sebagai Nebula Orion. Dilihat dari
luar, sebuah nebula nampak gelap dan suram, namun di bagian dalamnya mereka
teriluminasi dengan cemerlang oleh bintang-bintang yang baru lahir. Setelah itu,
bintang-bintang muda itu akan melanglang keluar dari tempat kelahirannya di
galaksi induknya.
Dalam proses kelahiran sebuah bintang, tumbukan molekul gas dalam
interior awan memanaskannya hingga pada akhirnya tiba ke titik dimana atom-
atom hidrogen mulai bergabung menjadi helium: empat atom hidrogen bersatu
untuk membentuk satu inti helium. Proses ini diikuti dengan pelepasan foton sinar
gamma. Foton tersebut mengalami alternasi emisi dan absorpsi oleh materi yang
terhampar, yang secara berangsur-angsur berupaya mencapai permukaan bintang.
Dalam perjalanannya, foton terus menerus mengalami kehilangan energi.
Butuh waktu hingga sejuta tahun bagi foton untuk mencapai permukaan bintang
dan dipancarkan ke ruang. Sang bintang kini telah menyala. Keruntuhan
gravitasional awan pra-bintang telah terhenti. Beban lapisan-lapisan terluar
bintang sekarang didukung oleh suhu dan tekanan tinggi yang dihasilkan di
bagian interior reaksi inti. Matahari berada pada kondisi stabil seperti itu selama 5
milyar tahun terakhir. Reaksi termonuklir seperti yang terjadi pada bom hidrogen
memberikan tenaga kepada matahari dalam ledakan yang kontinyu dan berwadah,
mengubah sekitar 4 juta ton hidrogen tiap detiknya. Ketika kita menengadahi
langit malam dan memandang kelap-kelip bintang, semua yang kita lihat
bercahaya karena adanya penggabungan inti hidrogen di kejauhan. berpendar,
sisa-sisa dari proses pembentukan yang secara gravitasional masih melekat
padanya. Contoh bintang semacam ini bisa kita lihat pada bintang-bintang di rasi
Pleiades.
Mirip seperti yang dialami manusia, bintang-bintang yang beranjak
dewasa berkelana jauh dari rumah, dan saudara-saudara sekandung jarang saling
bertemu. Bisa jadi di suatu tempat di galaksi Bimasakti ada bintang-bintang,
mungkin lusinan jumlahnya, yang merupakan saudara sekandung dari Matahari
kita. Mereka terbentuk dari nebula yang sama sekitar 5 milyar tahun lalu. Tapi
kita tidak tahu bintang yang manakah itu. Mereka bisa saja berada di sisi lain dari
galaksi kita, atau mungkin menjadi salah satu dari bintang kecil tak berarti yang
kita lihat berkelap-kelip di langit malam.