M. SYAMSUL MA'ARIF dan Am IMAM -...

3
RlNGKASAN EKSEKUTIF UCUP HIDAYAT, (1999). " Kajian Manajemen Teknologi Pengolahan jamu celup pelangsing (slimming tea) pada PT.Mustika Ratu, Jakarta". Dibawah bimbingan M. SYAMSUL MA'ARIF dan A m IMAM SUROSO. Di Indonesia kebiasaan menggunakan obat tradisional yang lebih dikenal dengan istilah jamu, sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Seizing dengan makin menggemanya semangat "back to nature", banyak orang diseluruh dunia kini makin menggandrungi produk-produk yang terbuat dari bahan alami dan proses produksinya tidak merusak kelestarian alam. PT.Mustika Ratu (MR) merupakan salah satu perusahaan yang telah lama tumbuh berdasarkan prinsip ini. Produk-produk jamu tradisional Mustika Ratu dibuat dari bahan-bahan alami . Hampir seluruh produk diramu sesuai resep leluhur, pusaka Keraton Surakarta Hadiningrat, yang diwariskan turuh temurun Jamu celup pelangsing (slimming tea) yang merawat tubuh dari dalam mampu mengatur keseimbangan berat badan serta memberikan sinar kecerahan dan kesegaran pada wajah dibuat berdasarkan resep-resep asli dari keraton dan telah dikaji melalui proses empiris yang berlangsung ratusan tahun dengan hasil yang positip. Slimming tea mengandung akar, daun-daun dan sari bunga berasal dari sari tumbuh-tumbuhan yang terpilih secara cennat, mengandung zat-zat yang mampu memperbaiki metabolisme tubuh yang secara kontinyu pemakaiannya dapat membongkar kelebihan lemak pada perut, lengan, paha dan bagian lain pada tubuh. Visi perusahaan PT.MR adalah " melestarikan nilai-nilai budaya tradisional warisan leluhur bangsa Indonesia", dan misinya " sebagai sumbangsih nyata, dicanangkan tekad untuk membuka usaha pengolahan jamu dan kosmetika tradisional agar setiap orang dapat mewujudkan kecantikan paripurnan. Untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, produktivitas dan keuntungan, perusahaan perlu mengetahui sampai dimana tingkat teknologi yang dimiliki. Dengan memperhatikan komponen- komponen teknologi, sumberdaya manusia, informasi dan organisasi diharapkan perusahaan dapat mengembangkan manajemen teknologi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pemsahaan serta pennintaan pasar. Dari uraian diatas, rumusan kajian dalam geladikarya ini adalah bagaimana strategi PT. MR dalam rnelaksanakan dan rnengembangkan manajemen teknologi pengolahan jamu celup pelangsing untuk memperoleh keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan industri jamu berupa slimming tea, baik dari segi harga, mutu, jenis produk, kesehatan dan keamanan lingkungan dalam upaya untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan geladikarya ini adalah mengkaji penerapan manajemen teknologi dan merumuskan alternatif pengembangan strategi teknologi dan strategi bisnis dalam upaya mencapai keuntungan perusahaan Geladikarya difokuskan pada Manajemen Teknologi pengolahan jamu celup pelangsing di PT.MR serta faktor-faktor dominan yang mempengaruhinya. Kajian hanya terbatas pada tahap kajian manajemen http://www.mb.ipb.ac.id

Transcript of M. SYAMSUL MA'ARIF dan Am IMAM -...

Page 1: M. SYAMSUL MA'ARIF dan Am IMAM - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/387/2/7(E4)-02-Ucup_Hidayat-ringkasan_eksekutif.pdfproses produksinya tidak merusak kelestarian alam.

RlNGKASAN EKSEKUTIF

UCUP HIDAYAT, (1999). " Kajian Manajemen Teknologi Pengolahan jamu celup pelangsing (slimming tea) pada PT.Mustika Ratu, Jakarta". Dibawah bimbingan M. SYAMSUL MA'ARIF dan A m IMAM SUROSO.

Di Indonesia kebiasaan menggunakan obat tradisional yang lebih dikenal dengan istilah jamu, sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Seizing dengan makin menggemanya semangat "back to nature", banyak orang diseluruh dunia kini makin menggandrungi produk-produk yang terbuat dari bahan alami dan proses produksinya tidak merusak kelestarian alam.

PT.Mustika Ratu (MR) merupakan salah satu perusahaan yang telah lama tumbuh berdasarkan prinsip ini. Produk-produk jamu tradisional Mustika Ratu dibuat dari bahan-bahan alami . Hampir seluruh produk diramu sesuai resep leluhur, pusaka Keraton Surakarta Hadiningrat, yang diwariskan turuh temurun

Jamu celup pelangsing (slimming tea) yang merawat tubuh dari dalam mampu mengatur keseimbangan berat badan serta memberikan sinar kecerahan dan kesegaran pada wajah dibuat berdasarkan resep-resep asli dari keraton dan telah dikaji melalui proses empiris yang berlangsung ratusan tahun dengan hasil yang positip. Slimming tea mengandung akar, daun-daun dan sari bunga berasal dari sari tumbuh-tumbuhan yang terpilih secara cennat, mengandung zat-zat yang mampu memperbaiki metabolisme tubuh yang secara kontinyu pemakaiannya dapat membongkar kelebihan lemak pada perut, lengan, paha dan bagian lain pada tubuh.

Visi perusahaan PT.MR adalah " melestarikan nilai-nilai budaya tradisional warisan leluhur bangsa Indonesia", dan misinya " sebagai sumbangsih nyata, dicanangkan tekad untuk membuka usaha pengolahan jamu dan kosmetika tradisional agar setiap orang dapat mewujudkan kecantikan paripurnan. Untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, produktivitas dan keuntungan, perusahaan perlu mengetahui sampai dimana tingkat teknologi yang dimiliki. Dengan memperhatikan komponen- komponen teknologi, sumberdaya manusia, informasi dan organisasi diharapkan perusahaan dapat mengembangkan manajemen teknologi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pemsahaan serta pennintaan pasar.

Dari uraian diatas, rumusan kajian dalam geladikarya ini adalah bagaimana strategi PT. MR dalam rnelaksanakan dan rnengembangkan manajemen teknologi pengolahan jamu celup pelangsing untuk memperoleh keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan industri jamu berupa slimming tea, baik dari segi harga, mutu, jenis produk, kesehatan dan keamanan lingkungan dalam upaya untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Tujuan geladikarya ini adalah mengkaji penerapan manajemen teknologi dan merumuskan alternatif pengembangan strategi teknologi dan strategi bisnis dalam upaya mencapai keuntungan perusahaan

Geladikarya difokuskan pada Manajemen Teknologi pengolahan jamu celup pelangsing di PT.MR serta faktor-faktor dominan yang mempengaruhinya. Kajian hanya terbatas pada tahap kajian manajemen

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 2: M. SYAMSUL MA'ARIF dan Am IMAM - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/387/2/7(E4)-02-Ucup_Hidayat-ringkasan_eksekutif.pdfproses produksinya tidak merusak kelestarian alam.

teknologinya saja, sedangkan implementasi selanjutnya diserahkan kepada manajemen perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan adalah observasi. Data dianalisis dengan menggunakan statistika nonparametrik, yaitu metoda Mann-Whitney dan metoda Chi-square. Hasil pengolahan data dianalisis dengan menggunakan metoda Manual Indikator Teknologi Industri yang diembangkan oleh Project Science and Technological Management Information System terhadap dua indikator teknologi, vaitu indikator transformasi teknologi dan indiiator kemampuan teknohi. hengkajian dilakukan terhadap empat komponen teknologi yaitu perangkat teknologi, perangkat manusia, perangkat informasi, dan perangkat organisasi.

Dari pengkajian indikator transformasi teknologi dapat d i i a h u i : (a). Tingkat kecanggihan Perangkat teknologi adalah tergolong menengah-tinggi yaitu termasuk jenis serbaguna sampai mesin otomatis (median 5,5), tidak berbeda nyata dengan harapan perusahaan yaitu jenis mesin otomatis sampai mesin terpadu (median 6,s). @).Tingkat kecanggihan perangkat manusia PT.MR termasuk dalam katagori rendah yaitu berada pada kemampuan mengoperasikan sampai mereparasi (median 3), tidak berbeda nyata dengan harapan perusahaan dengan (median7) yaitu dengan tingkat kemampuan mereparasi sampai mengadaptasi.(c).Tingkat kecanggihan perangkat informapi perusahaan masih tergolong rendah yaitu pada tingkat menerangkan W a hingga menspesifikasi fakta (median 3), tidak berbeda nyata dengan harapan perusahaan menggunakan fakta sampai menyimpulkan fakta (median 5). Pemanfatan perangkat informasi masih terdapat beberapa kelemahan yaitu pada fungsi dokumentasi, pengarsipan. (d). Tingkat kecanggihan perangkat organisasi masih diitagoxikan tinggi, yaitu berada antara melindungi pola kerja sampai menstabilkan pola kerja (median 6), tidak berbeda nyata dengan harapan perusahaan (median 7), yaitu mampu menstabilkan pola kerja sampai memapankan pola keja baru.

Pengkajian indikator kemampuan teknologi menunjukkan bahwa kemampuan yang sebanding dengan rata-rata perusahaan di Indonesia (median 2,5) yang memproduksi slimming tea. Hal ini tidak berbeda nyata dengan harapan perusahaan (median 4) yaitu sebanding dengan perusahaan di tingkat ASEAN, agar tetap mampu mempertahankan khasiat pemakaian jamu celup pelangsing setelah masa pemakaian 28 hari yang diakui oleh Institut Immunology, Universitas of Tokyo, Japan. Berdasarkan uji statistika non parametrik dengan metode chi-square, hubungan antara indikator transformasi dengan indikator kemampuan teknologi bersifat bebas, artinya bahwa kedua faktor tersebut tidak saliig berhubungan.

Strategi teknologi yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam rangka memperoleh keunggulan bersaing baik secara kompetitif maupun komparatif adalah strategi teknologi ekspoiter (pemanfaatan) dengan memanfaatkan standar yang ada dipasar. Sedangkan strategi bisnis adalah unggul mutu dengan memaksimumkan mutu termasuk khasiat jamunya. Industri jamu celup pelangsing memiliki daya tarik yang tinggi, ha1 ini ditunjukkan oleh melimpahnya bahan baku yang tersedia sebagai tanaman obat , dan dilain fihak masih banyak investor yang ingin menanamkan modalnya dalam industri ini. Posisi tawar pemasok bahan baku empon-empon cukup h a t . Intensitas persaingan industri yang tinggi, posisi tawar pembeli vana semakin b a t serta Deraturan ~emerintah vane

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 3: M. SYAMSUL MA'ARIF dan Am IMAM - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/387/2/7(E4)-02-Ucup_Hidayat-ringkasan_eksekutif.pdfproses produksinya tidak merusak kelestarian alam.

melakukan pengawasan dan pembinaan tentang CPOTB. Adanya barang substitusi sebagai bahan baku yang memiliki khasiat tanaman obat dengan jenis aroma-aroma yang ramah lingkungan.

Strategi generik yang dapat diterapkan oleh PT.MR untuk menghadapi kondisi tersebut adalah keunggulan biaya menyelwh (Overall cost leadership) yaitu unggul harga dalam menghadapi pesaing-pesaingnya. Menerapkan strategi bisnis unggul mutu dengan didukung oleh integrasi kedepan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada kosumen bahkan sampai jaminan keamanan atas khasiat produknya

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka integrasi strategi teknologi dan strategi bisnis untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan adalah strategi pemanfaatan teknologi (tahap 11) dengan pemanfaatan teknologi standar, dan strategi bisnis jangka pendek adalah unggul harga dengan meminimalkan harga. Untuk jangka menengah-panjang strategi bisnis yang sesuai adalah unggul mutu dengan cara memaksimalkan mutu produksi dan perusahaan secara proaktif meningkatkan mutu pelayanan dan jaminan kearnanan atas produknya kepada pembeli.

http://www.mb.ipb.ac.id