Luka Bakar Listrik

download Luka Bakar Listrik

of 4

description

CSS

Transcript of Luka Bakar Listrik

Luka Bakar ListrikLewatnya tenaga listrik bervoltase tinggi melalui jaringan menyebabkan perubahannya menjadi tenaga panas. Ia menimbulkan luka bakar yang tidak hanya mengenai kulit dan jaringan subkutis, tetapi juga semua jaringan pada jalur arus listrik tersebut. Tahanan listrik jaringan bervariasi, dengan tulang, tendon dan kulit yang paling tahan sedangkan darah dan jaringan saraf memiliki tahanan yang rendah. Ia menyebabkan arus listrik lebih suka berjalan melalui jaringan dan sepanjang berkas neurovaskular. Ia bisa menyebabkan kerusakan vaskular atau saraf pada jarak tertentu dari daerah luka bakar kulit.

Luka bakar listrik biasanya disebabkan oleh kontak dengan sumber tenaga bervoltase tinggi seperti yang terjadi pada petugas listrik yang bekerja di dekat sumber listrik yang kuat. Anggota gerak merupakan tempat kontak yang terlazim, dengan tangan dan lengan yang lebih sering cedera daripada tungkai dan kaki. Kontak sering menyebabkan gangguan jantung dan/atau pernapasan, dan resusitasi kardiopulmoner sering diperlukan pada saat kecelakaan tersebut terjadi. Luka pada daerah masuknya arus listrik biasanya gosong dan tampak mencekung. Luka mungkin dikelilingi dengan daerah-daerah luka bakar yang khas atau jaringan yang tampak normal. Luka keluarnya arus sama seperti luka tembak karena peluru berkecepatan tinggi. Kontak arus listrik dengan sendi dapat menimbulkan luka bakar kulit pada daerah-daerah yang tidak berkontak ketika arus keluar atau masuk ke jaringan. Ukuran luka kulit biasanya membingungkan dan dapat membuat kita salah menentukan kerusakan pada otot, sarat, dan pembuluh darah. Anggota gerak dengan luka bakar listrik mudah terkena komplikasi sindroma kompartemen karena adanya luka otot yang dalam atau vaskular. Dengan rusaknya otot, pengeluaran mioglobin ke aliran darah dan timbulnya mioglobinuria sering terlihat pada luka bakar listrik. Sekuestrasi cairan dan berkurangnya aliran darah ginjal akan menamba kemungkinan kerusakan ginjal karena pengendapan mioglobin di dalam tubulus ginjal.

Terapi luka bakar listrik diarahkan ke bagian kulit trauma suhu permukaan dihitung dengan cara yang sama seperti untuk luka bakar standard. Cairan diberikan seperti pada luka bakar permukaan dengan penambahan volume kerusakan otot. Tindakan ii dilakukan seperti pada penderita luka remuk, yang mirip dengan luka bakar listrik bervoltase tinggi. Pada luka bakar listrik yang luas, penggantian cairan yang cuckup banyak diperlukan untuk menghindari komplikasi. Jumlah ini (di atas dan di bawah kebutuhan untuk luka bakar kulit) tidak dapat ditentukan dengan rumus apa pun. Penderita dengan sejumlah besar mioglobin di dalam urina akan mengeluarkan urina berwana merah anggur dan resusitasi pasien ini mengharuskan pengeluaran urina 75-100ml per jam. Selain itu, urina harus dirubah menjadi basa dengan natrium bikarbonat intravena, yang menghalangi pengendapan mioglobin. Bila urina tidak segera bening atau pengeluaran urina tetap rendah, walaupun sudah diberikan sejumlah besar cairan, maka harus diberikan diuretik yang kuat bersama manitol. (12,5 gr per dosis) mungkin diperlukan selama 12 24 jam. Pasien yang gagal untuk berespon terhadap dosis di atas mungkin membutuhkan amputasi anggota gerak gawat darurat atau pembersihan jaringan nonviabel. Bila meragukan jaringan yang terkena luka bakar listrik bervoltase tinggi harus segera diperiksa untuk menentukan viabilitias otot di bawahnya. Pada saat pemeriksaan, dapat dilakukan pembersihan jaringan nonviabel serta fasiotomi.

Salah satu komplikasi lanjut luka bakar listrik adalah terbentuknya katarak. Katarak dapat unilateral atau bilaeral dan biasanya terlihat setelah listrik pada atau sekitar kepala. Katarak karena luka listrik dapat terlihat beberapa hari atau bulan setelah kecelakaan tersebut. Pemeriksaan oftalmologi perlu segera dilakukan dalam evaluasi pasien luka bakar listrik untuk mengetahui katarak atau gangguan penglihatan.

Otot jantung, juga rentan trauma arus listrik. Elektrokardiogram harus dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan jantung dan pemantauan jantung yang terus menerus diperlukan untuk mendiagnosis dan merawat aritmia. Kerusakan neurologi juga sering terjadi, terutama pada medulla spinalis, tetapi sulit dilihat, kecuali bila dilakukan tes elektrofisiologi. Pengamatancermat atas abdomen perlu dilakukan pada tahap segera setelah cedera karena arus yang melewati cavitas peritonealis dapat menyebabkan kerusakan saluran pencernaan.

Perawatan luka bakar listrik yang tepat mengikuti prinsip perawatan umum luka bakar atau luka yang besar. Dengan kehilangan jaringan yang masif atau amputasi jaringan yang besar, mungkin diperlukan rekonstruksi dengan flap otot atau miokutis.

Luka bakar kimia

Luka kulit karena bahan kimia berbeda dengan luka karena panas yaitu derajat luka berhubungan langsung dengan lama kontak. Karena itu, dokter dapat langsung merubah kedalaman luka dengan perawatan yang cermat. Semua pakaian yang terkena harus segera dilepas dan kulit diperiksa untuk melihat daerah luka. Karena kedalaman luka juga ditentukan oleh konsentrasi agen yang ada pada kulit, maka pengenceran dengan pembelian yang banyak menjadi tahap berikut pada penatalaksanaan pasien. Ada berbagai agen neutralisasi yang sudah diusulkan untuk berbagai zat kimia, tetapi tak satupun menawarkan banyak keuntungan daripada irigasi luka segera dengan air bervolume besar. Beberapa di antaranya malah dapat memperparah luka oleh pengeluaran panas dengan neutralisasi bahan kimia. Luka bakar karena basa seringkali kurang dipengaruhi oleh irigasi, bila luka sudah berumur lebih dari 1 jam. Pertambahan kedalaman luka sudah mungkin terlihat dengan irigasi karena dipermudah masuknya ion hidroksil ke lapisan kulit yang lebih dalam. Riwayat penting dalam menentukan komposisi zat kimia sebenarnya karena ia dapat menentukan terapi setelah pengenceran dengan bilasan air.

Luka bakar karena fenol, asam hidrofluorida dan fosfor memerlukan perhatian khusus. Fenol kurang larut dalam air dan irigasi harus diikuti dengan olesan pelarut seperti polietilen glikol, propilen glikol, gliserol, minyak sayur atau larutan air dan sabun. Konsentrasi absorbsi fenol yang tinggi dapat menimbulkan efek pada sistim jantung, gagal ginjal dan susunan saraf pusat serta pasien perlu dipantau untuk melihat fungsi-fungsi ini. Asam hidrofluorat menembus kulit dengan cepat dan bisa menimbulkan pencairan jaringan lunak serta erosi tulang yang mendasarinya. Nyerinya sangat hebat pada jenis luka bakar ini, dan suntikan kalsium glukonat intralesi dapat digunakan untuk menetralisasi ion flurida dan mengurangi nyeri. Luka bakar fosfor membutuhkan perhatian segera untuk menghilangkan semua partikel fosfor yang dapat dikenali dalam luka. Senyawa ini akan leleh bila terpapar pengering udara dan harus diletakkan dalam air setelah dikeluarkan. Pengolesan larutan tembaga sulfat encer pada permukaan luka mungkin diperlukan untuk identifikasi partikel-partikel kecil fosfor yang tertanam.

Setelah pembuangan bahan kimi yang salah, luka bakar ini di terapi dengan cara standar luka bakar kulit apa pun. Luka bakar kecil sering dapat diatasi terapi rawat jalan, tetapi cedera besar membutuhkan protokol resusitasi standar dan pantau kemungkinan efek sistemik karena absorbsi.