Luhut Tantang Ansor Jihad Intelektual

2
Luhut Tantang Ansor Jihad Intelektual //Jangan Jadi Penonton saat MEA Mendatang// SLEMAN - Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan menantang anggota GP Ansor untuk berjihad. Tidak hanya dengan fisik namun juga dalam bidang intelektual. Sebab menghadapi masyarakat ekonomi Asean mendatang, jangan sampai rakyat Indonesia hanya menjadi penonton di negeri sendiri. “NU salah satu pilar kuat NKRI, didalamnya ada Ansor. Karena itu harus jadi bagian yang kuat. Kualitas pendidikan menjadi sangat penting. Arus globalisasi sudah besar. Nanti Desember sudah akan Asean Economic Community. Banser harus berperan, jangan hanya jadi penonton,” katanya saat menghadiri Kongres GP Ansor ke-XV di Ponpes Sunan Pandanaran, Sleman, Kamis (26/11). Hal itu, lanjut Luhut, menjadi sangat fundamental dan penting. Sebab warga negara atau manusianya selalubertumbuh, dan kondisi itu akan jadi masalah. “Semakin banyak warga negara, tapi tidak dapat bersaing dengan negara lain akan jadi masalah,” imbuhnya. Karena itu ia mendorong supaya Ansor memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusianya. Terutama di bidang pendidikan dan teknologi. “Seperti tadi itu, buatan pemuda kita, mobil listrik harus dikembangkan.Kalau tidak demikian Indonesia tidak akan maju. Akan selalu dijajah negara lain yang lebih bagus. Kita tidak boleh dijajah.Kalau dijajah, kita marah nangis, padahal kita sendiri yang tidak memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan kita sekarang. Itu kata kuncinya,” tegasnya. Termasuk ketika disinggung mengenai bela negara. Ia menyebutkan bahwa jihad membela negara tidak melulu berupa fisik. Namun juga sumbangan pemikiran, ide yang dapat memajukan bangsa. “Ini sama saja seperti bela negara. Tidak hanya fisik tapi juga intelektual. Harus masyarakat yang buat, pemerintah fasilitasi. Dari warga harus juga bergerak

description

berita

Transcript of Luhut Tantang Ansor Jihad Intelektual

Page 1: Luhut Tantang Ansor Jihad Intelektual

Luhut Tantang Ansor Jihad Intelektual

//Jangan Jadi Penonton saat MEA Mendatang//

SLEMAN - Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan menantang anggota GP Ansor untuk berjihad. Tidak hanya dengan fisik namun juga dalam bidang intelektual. Sebab menghadapi masyarakat ekonomi Asean mendatang, jangan sampai rakyat Indonesia hanya menjadi penonton di negeri sendiri.

“NU salah satu pilar kuat NKRI, didalamnya ada Ansor. Karena itu harus jadi bagian yang kuat. Kualitas pendidikan menjadi sangat penting. Arus globalisasi sudah besar. Nanti Desember sudah akan Asean Economic Community. Banser harus berperan, jangan hanya jadi penonton,” katanya saat menghadiri Kongres GP Ansor ke-XV di Ponpes Sunan Pandanaran, Sleman, Kamis (26/11).

Hal itu, lanjut Luhut, menjadi sangat fundamental dan penting. Sebab warga negara atau manusianya selalubertumbuh, dan kondisi itu akan jadi masalah. “Semakin banyak warga negara, tapi tidak dapat bersaing dengan negara lain akan jadi masalah,” imbuhnya.

Karena itu ia mendorong supaya Ansor memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusianya. Terutama di bidang pendidikan dan teknologi. “Seperti tadi itu, buatan pemuda kita, mobil listrik harus dikembangkan.Kalau tidak demikian Indonesia tidak akan maju. Akan selalu dijajah negara lain yang lebih bagus. Kita tidak boleh dijajah.Kalau dijajah, kita marah nangis, padahal kita sendiri yang tidak memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan kita sekarang. Itu kata kuncinya,” tegasnya.

Termasuk ketika disinggung mengenai bela negara. Ia menyebutkan bahwa jihad membela negara tidak melulu berupa fisik. Namun juga sumbangan pemikiran, ide yang dapat memajukan bangsa. “Ini sama saja seperti bela negara. Tidak hanya fisik tapi juga intelektual. Harus masyarakat yang buat, pemerintah fasilitasi. Dari warga harus juga bergerak kita lihat pemerintah bisa bantu apa untuk maju,” pungkasnya. (riz)