LPMP DKI JAKARTA TAHUN 2020-2024 · acuan dalam penyusunan rencana kerja (program/kegiatan)lima...
Transcript of LPMP DKI JAKARTA TAHUN 2020-2024 · acuan dalam penyusunan rencana kerja (program/kegiatan)lima...
RENCANA STRATEGIS LPMP DKI JAKARTA
TAHUN 2020-2024
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Kata Pengantar
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) diawali dengan
tuntutan penyusunan perencanaan strategik yang digunakan sebagai pedoman pencapaian
target lima tahun lembaga. Penyelenggaraan SAKIP pada instansi pemerintah termuat dalam
amanah Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014.
Pelaksanaan SAKIP meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan
evaluasi kinerja, dimana Rencana Strategis (Renstra) merupakan salah satu bagian dokumen
perencanaan kinerja. Hal-hal yang wajib termuat di dalam Renstra adalah tujuan dan sasaran
yang akan dicapai selama lima tahun dengan dilengkapi indikator dan target kinerja yang
jelas dan terukur. Tujuan, sasaran, indikator dan target yang ditetapkan harus selaras dengan
rumusan Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, utamanya berkorelasi langsung
dengan unit pembinanya, yakni Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
Renstra LPMP DKI Jakarta Tahun 2020-2024 merupakan dokumen yang disusun bersama
oleh seluruh perwakilan unit kerja di lembaga dengan komitmen menjadikan Renstra sebagai
acuan dalam penyusunan rencana kerja (program/kegiatan)lima tahun ke depan. Semoga
Allah SWT mengukuhkan semangat kolaboratif kita untuk merealisasikan target kinerja yang
telah disepakati bersama.
Pada akhirnya, kami berharap semoga seluruh program/kegiatan yang akan dilakukan lima
tahun mendatang dapat memberi kontribusi yang berarti bagi peningkatan mutu pendidikan,
khususnya di Provinsi DKI Jakarta.
Jakarta, Agustus 2020
Kepala LPMPDKI Jakarta,
Moch. Salim Somad, S.Kom., M.Pd. NIP 197410062003121001
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1. Isu Strategis
1.2. Analisis SWOT
1.3. Logical Framework
Bab II Tujuan dan Sasaran
2.1. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan
2.2. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran
Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi
3.2. Kerangka Regulasi
3.3. Kerangka Kelembagaan
3.4. Reformasi Birokrasi
Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
4.1. Target Kinerja
4.2. Kerangka Pendanaan
Bab V Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Isu Strategis
1.2. Analisis SWOT LPMP DKI Jakarta
KEKUATAN (STRENGTH)
A. SDM
1. Jumlah pegawai terdiri dari 107 orang ASN dan 54 orang PPNPN
2. Sebanyak 87,85% pegawai memiliki latar belakang pendidikan minimal S1
3. Memiliki tenaga fungsional tertentu (widyaiswara, pengembang teknologi
pembelajaran, widyaprada dan pengelola barang dan jasa)
B. Sarana dan Prasarana
1. Berada di ibukota negara
2. Lokasi kantor yang strategis
3. Lahan kantor seluas 25.064 m2
4. Memiliki fasilitas seperti:
a. Unit Layanan Terpadu (ULT);
b. Ruang Pertemuan Gedung Mitra Nusantara dengan daya tampung 400 orang;
c. Ruang Kelas Wijayakusuma dengan daya tampung 360 orang, Gedung Aster daya
tampung 60 orang, gedung Melati dengan daya tampung 20 orang;
d. Sarana Penginapan yang terdiri dari Asrama Bougenville yang terdapat 48 kamar
dengan daya tampung 192 peserta; Asrama Rafflesia yang terdapat 36 kamar dan
daya tampung 144 orang; Asrama Edelweis yang terdapat 72 kamar dan daya
tampung 216 orang; serta 6 Wisma
e. Perpustakaan
f. Sarana Olahraga yaitu Gedung Gelora Insan Mandiri (GIM) yang dapat digunakan
untuk senam, bulu tangkis, tenis meja, fitness, latihan silat, dan tempat pameran
pendidikan
g. Sarana Keagamaan berupa Masjid At-Tarbiyah LPMP DKI Jakarta
h. Toko Koperasi Pegawai Bataru LPMP DKI Jakarta
i. Pos Satuan Pengaman (Satpam) selama 24 jam
5. Lahan parkir yang luas
6. Memiliki akun aktif media sosial sebagai sarana komunikasi dan informasi lembaga
C. Manajemen
1. Memiliki kewenangan dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan di
provinsi bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
2. Memiliki program-program penjaminan mutu pendidikan yang relevan dan
dibutuhkan oleh stakeholders (pemangku kepentingan)
3. Selama 5 tahun berturut-turut mencapai peringkat tiga besar terbaik SAKIP di
lingkungan Ditjen Dikdasmen
KELEMAHAN (WEAKNESS)
A. SDM
1. Jumlah tenaga fungsional tertentu yang memiliki tugas pembimbingan dan
pendampinngan ke sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan belum memadai
2. LPMP tidak memiliki kewenangan melakukan rekrutmen pegawai, karena LPMP
hanya dapat mengusulkan formasi pegawai
3. Pelatihan teknis dalam penjaminan mutu masih terbatas, sehingga pengetahuan dan
kemampuan pegawai masih perlu ditingkatkan
4. Profil pegawai dan data peningkatan kompetensi yang telah diikutinya belum terekam
dalam data base pegawai
B. Sarpras
1. Gedung kantor belum memiliki IMB
2. Belum terbangun sistem informasi terpadu di dalam Lembaga
3. Fasilitas lembaga belum optimal mendukung pelaksanaan program penjaminan mutu
pendidikan
C. Manajemen
1. Belum terbangun sistem layanan 24 jam di Laman LPMP DKI Jakarta
2. Pengelolaan media cetak dan media sosial belum menerapkan konsistensi skala waktu
terbitan
D. Sumber Daya
1. Memiliki anggaran yang terbatas untuk melaksanakan penjaminan mutu di Provinsi
DKI Jakarta
PELUANG (OPPORTUNITY)
1. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
a. mengembangkan proses penjaminan mutu pendidikan bagi satuan pendidikan sesuai
karakteristik wilayah lingkup tugasnya
b. melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu proses pembelajaran di satuan
Pendidikan
2. Konektivitas
LPMP DKI Jakarta dapat mengembangkan berbagai aplikasi layanan berbasis IT sehingga
kecepatan, kemudahan, efektivitas dan efisiensi dari layanan LPMP DKI Jakarta dapat
dirasakan oleh stakeholder (pemangku kepentingan).
3. Kemitraan
LPMP DKI Jakarta dapat membangun kerja sama dengan berbagai instansi negeri
maupun swasta, baik bidang pendidikan maupun bidang lainnya dalam dan luar negeri
seperti Dinas pendidikan, Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK), Non
Government Organization (NGO) dan sebagainya dalam peningkatan mutu satuan
pendidikan untuk memenuhi standar nasional Pendidikan.
4. Kebijakan Mendikbud “merdeka belajar” merupakan gebrakan dalam upaya pembelajaran
tantangan bagi LPMP DKI Jakarta untuk mengembangkan inovasi dalam meningkatkan
mutu pembelajaran sesuai dengan standar nasional pendidikan, mulai dengan
penyederhanaan perangkat pembelajaran, penggunaan model pendekatan pembelajaran,
hingga penggunaan berbagai variasi penilaian pembelajaran.
5. Perkembangan Teknologi Industri 4.0
Munculnya revolusi industri 4.0 menjadi tantangan tersendiri dalam dunia Pendidikan. Ini
menjadi tantangan bagi LPMP DKI Jakarta untuk mengembangkan berbagai inovasi
layanan berbasis IT, mengedapankan kemudahan akses informasi dan peningkatatan
pembelajaran berbasis IT di satuan Pendidikan.
6. Lembaga Profesional Pendidikan
Lembaga Profesional Pendidikan yang bergerak di bidang pengembangan pendidikan
dan pembelajaran seperti Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Pembelajaran
(LP3) yang ada di LPTK, Ikatan/Paguyuban Guru, Penerbit buku yang memil iki
program peningkatan kompetensi guru menjadi tantang bagi LPMP DKI untuk
melakukan penguatan kapasitas lembaga baik sumberdaya manusia, pengembangan
media, pengunaan metode dan efektivitas penggunaan dana dalam memberikan
layanan pendidikan kepada satuan pendidikan untuk pemenuhan standar nasional
pendidikan
TANTANGAN (THREAT)
1. Kebijakan Presiden dan MenpanRB
Kebijakan perampingan organisasi membuat perubahan nomenklatur dan struktur
organisasi di lingkungan Kemdikbud, termasuk LPMP DKI Jakarta. Hal ini berpengaruh
terhadap penyesuain program dan pelaksanaannya serta berimbas pada capaian kinerja
lembaga. Untuk itu LPMP DKI Jakarta harus melakukan penguatan kapasitas sumberdaya
manusia internal dan pengelolaan/manajemen lembaga dalam melaksanakan tugas dan
fungsi sesuai dengan rincian tugas yang baru.
2. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kebijakan PPDB berbasis zonasi diikuti dengan kebijakan peningkatan mutu pendidikan
berbasis zonasi. LPMP DKI Jakarta dalam mengembangkan program pembinaan satuan
pendidikan di Provinsi DKI Jakarta, perlu menyesuaikan dengan hal tersebut karena
menyebabkan sistem pembinaan sekolah yang sudah berjalan sebelumnya tidak
berkesinambungan dan berkelanjutan.
3. Adanya Pandemi Covid-19 di tahun 2020, banyak mempengaruhi sendi kehidupan
masyarakat, termasuk pendidikan. LPMP DKI Jakarta harus tetap dapat melakukan
pembimbingan dan pembinaan serta memastikan bahwa mutu pendidikan tidak
terpengaruh dengan kondisi tersebut. Hal ini cukup sulit dilakukan mengingat di DKI
Jakarta seluruh sekolah menerapkan pembelajaran dari rumah, yang sulit diukur tingkat
keberhasilannya dan tidak semua sekolah dapat melaksanakannnya secara optimal.
1.3. Logical Framework
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
2.1. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan
No Tujuan Strategis Indikator Tujuan Strategis Target
Akhir
Renstra
1 Meningkatnya mutu satuan
pendidikan jenjang pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar dan
menengah
Persentase satuan pendidikan
jenjang PAUD, SD, SMP, SMA,
dan SLB dengan nilai scorecard
minimum 75 (kateqori tinggi)
20%
2 Meningkatnya kualitas pembelajaran
pada jenjang pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar dan menengah
Persentase siswa dengan nilai
Asesmen Kompetensi (Literasi)
memenuhi kompetensi minimum
61,2%
Persentase siswa dengan nilai
Asesmen Kompetensi (Numerasi)
memenuhi kompetensi minimum
30,1%
3 Meningkatnya karakter peserta didik Persentaqe siswa dengan nilai
Survei Karakter memenuhi tingkat
minimum
61,2%
4 Terwujudnya pengelolaan
pendidikan yang partisipatif,
transparan dan akuntabel jenjang
pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar dan menengah
Persentase data pokok PAUD
Dikdas, dan Dikmen yang akurat,
terbarukan dan berkelanjutan
96%
5 Terwujudnya tata kelola Ditjen
pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar dan menengah
Predikat SAKIP Ditjen Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah minimal
BB
A
2.2. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran
No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Strategis Target
Akhir
Renstra
1 Meningkatnya penjaminan mutu
pendidikan di seluruh jenjang
pendidikan
Persentase satuan pendidikan
jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB)
yang memiliki nilai kinerja sekolah
(scorecard) minimal 75
30,1%
Persentase kesenjangan hasil AKM
dan Survei Karakter antara sekolah
dengan kinerja terbaik dan kinerja
terburuk
5
Persentase kab/kota yang memiliki
data pokok pendidikan dasar dan
menengah akurat, terbarukan dan
berkelaniutan
95,6%
2 Meningkatnya tata kelola LPMP
DKI Jakarta
Predikat SAKIP A
Nilai kinerja anggaran atas
pelaksanaan RKAKL
85
Nilai Pembangunan ZI-WBK ≥ 91
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,
KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA PENDANAAN
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi
Arah Kebijakan
1. Implementasi standar nasional pendidikan (SNP) lebih difokuskan pada peningkatan
proses pembelajaran dan kinerja guru
2. Mengembangkan kerangka penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan
berpusat pada peningkatan keunggulan sekolah, agar dapat diidentifikasi langkah-
langkah peningkatan mutu pembelajaran di sekolah
3. Memperkuat peran kelembagaan yang berwenang untuk melakukan peningkatan mutu
pendidikan
4. Memberikan layanan penjaminan mutu pendidikan yang menjangkau seluruh satuan
pendidikan di wilayah DKI Jakarta
Penerapan arah kebijakan tidak terlepas dari mendukung visi dan misi Kemendikbud
sebagai berikut:
Visi:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk
mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global
Misi:
4. Mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan,
didukung oleh infrastruktur dan teknologi.
5. Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa dan
sastra.
6. Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung
transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan kebudayaan.
Strategi
Pemetaan Mutu dan Pelaksanaan Supervisi di Satuan Pendidikan
a. Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah
b. Pelaksanaan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam
penjaminan mutu pendidikan
•Pengiriman Fasilitator nasional
•Pelatihan Fasilitator Daerah
Penyiapan SDM
•Pengumpulan data
•pengolahan data
•Analisis Data
•Penyusunann rekomendasi
Proses Pemetaan •Sosialisasi
•Diseminasi
•Tindak Lanjut
sosialsisasi
•Pengiriman Fasilitator Nasional
•Pelatihan Fasilitator Daerah
•Pelatihan bagi Seluruh Pengawas Provinsi DKI Jakarta
Penyiapan SDM
•Dilaksanakan secara daring dan luring
•Setiap pengawas melaksankan supervisii di salah satu sekolah binaan yang ditunjuk dan sekolah binaan yang lainnya mengikuti secara darimg
•Dilakukan monev oleh LPMP, dan Dinas Pendidikan
Proses Supervisi
• Sosialisasi
• Diseminasi
• Tindak Lanjut
sosialsisasi
Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pengembangan Kemitraan di Bidang
Penjaminan Mutu Pendidikan
a. Pelaksanaan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah
dalam penjaminan mutu pendidikan nasional;
b. Pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang penjaminan mutu pendidikan
secara nasional
Pengembangan model penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah
secara nasional
Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah untuk menemukan perubahan-
perubahan apa yang penting dan tepat untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.
Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji
lapangan.
LPMP DKI Jakarta mengembangkan model penjaminan mutu pendidikan dengan mengacu
pada pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan yang telah berlangsung selama Tahun 2015-
2019.
Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan secara garis besar dilakukan dalam dua system,
SPMI dan SPME dimana target dari implementasi kedua sistem tersebut adalah tercapainya
peningkatan capaian 8 SNP di satuan pendidikan.
1
• Merencanakan kegiatan fasilitasi dan kerjasama peningkatan mutu pendidikan
2
• Melakukan penyusunan bahan fasilitasi dan kerjasama peningkatan mutu pendidikan
3
•Melakukan pemberiaan layanan, bimbingan dan bantuan teknis implementasi SNP
•Melakukan kerjasama peningkatan mutu pendidikan
4
• Mengevaluasi pelaksanan tugas fasilitasi dan kerjasama peningkatan mutu pendidikan
5
• Menyusun laporan kegiatan fasilitasi dan kerjasama peningkatan mutu pendidikan
6
• Mempublikasikan hasil-hasil fasilitasi peningkatan mutu yang telah dilaksanakan
Model Pengembangan Penjaminan Mutu di LPMP DKI Jakarta melekat pada setiap fungsi
yang harus dilaksnakan oleh LPMP sesuai dengan Permendikbud No 26 Tahun 2020.
a. Pengembangan model pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah; dan
supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu
pendidikan; dengan cara mengembangkan instrumen, aplikasi pengolahan datanya, dan
perangkat lainnya dalam pelaksanaan kedua fungsi tersebut, yang dilakukan dalam
rangka melangkapi program yang ditetapkan oleh Pusat.
b. Pengembangan model pelaksanaan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan nasional; berfokus pada
layanan fasilitasi peningkatan mutu di standar isi, SKL, proses, dan penilaian
c. pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dengan melakukan banyak inovasi dalam publikasi dan pengembangan
aplikasi serta sistem informasi terpadu baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal
LPMP DKI Jakarta
Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah
Pelaksanaan urusan administrasi
Fungsi pelaksanaan urusan administrasi dilakukan di bawah arahan Subbagian Tata Usaha
yang melakukan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, hubungan
masyarakat, persuratan dan kearsipan, barang milik negara, dan kerumhtanggaan
1
• Merencanakan kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan pendidikan
2
• Melakukan penyusunan bahan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan
3
• Melakukan pelaksanaan pengembangan sistem informasi untuk memudahkan pengelolaan data mutu pendidikan
• Melakukan proses pengumpulan, pemetaan, verivikasi dan validasi data pada sistem informasi mutu pendidikan
4
• Mengevaluasi pelaksanan tugas pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan
5 • Menyusun laporan kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan
6 • Memberikan informasi dan mempublikasikan hasil pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan
1 • Melakukan koordinasi penyusunan program kerja meliputi urusan perencanaan,
keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, hubungan masyarakat, persuratan dan kearsipan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan.
2 • Menetapkan strategi pencapaian Skor SAKIP A
3 • Menetapkan strategi pencapaian Nilai Kinerja Anggaran di atas 81
4
•Menetapkan strategi pencapaian nilai pembangunan ZI-WBK yang meningkat setiap tahunnya
5
•Mengkoordinasikan penetapan program inovasi lembaga guna peningkatan layanan internal dan eksternal
6 •Mempublikasikan hasil-hasil pemberian layanan internal dan eksternal
7
•Melakukan evaluasi atas pelaksanaan program kerja yang meliputi pelaksanaan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, hubungan masyarakat, persuratan dan kearsipan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan
3.2. Kerangka Regulasi
Penjaminan Mutu Pendidikan
a. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan;
b. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru;
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan;
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
g. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data
Indonesia;
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;
i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru;
k. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar
Dan Menengah;
l. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
m. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun
2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Pemerintah Daerah;
n. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008
Tentang Standar Proses Pendidikan Khusus Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita,
Tunadaksa dan Tunalaras;
o. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;
p. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
q. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah;
r. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompentensi Guru Pendidikan
Khusus;
s. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun
2008 Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas Luar
Biasa (SMALB);
t. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 40
Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas Luar Biasa;
u. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 157
Tahun 2014 Tentang Kurikulum Pendidikan Khusus;
v. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2015 Tentang Data Pokok Pendidikan;
w. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan
Menengah;
x. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah;
y. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah;
z. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan;
aa. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Tata Kelola Kelembagaan
a. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
c. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005- 2025;
d. Undang Undang Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara;
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Tentang
Pendanaan Pendidikan;
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2019 Tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
g. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
h. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019
Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun
2020- 2024;
i. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih
Dan Melayani Di Lingkungan Instansi Pemerintah;
j. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 52
Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas Dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Di Lingkungan
Instansi Pemerintah;
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan;
l. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2016 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
m. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2018 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di Lingkungan Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan Aceh, dst;
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45
Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
p. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020-2024;
q. Surat Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
127.1/M.PAN/4/2003 Tanggal 30 April 2003 Tentang Persetujuan Pendirian
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan.
3.3. Kerangka Kelembagaan
Tugas LPMP:
Melaksanakan penjaminan mutu, pengembangan model dan kemitraan penjaminan mutu
pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan.
Fungsi LPMP:
a. Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah
b. Pelaksanaan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam
penjaminan mutu pendidikan
c. Pelaksanaan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah
dalam penjaminan mutu pendidikan nasional;
d. Pengembangan model penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah
secara nasional
e. Pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang penjaminan mutu pendidikan
secara nasional
f. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah
g. Pelaksanaan urusan administrasi
Kepala LPMP
Kelompok Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Tata Usaha
Struktur Organisasi
Tata Nilai LPMP DKI Jakarta
1. Religius adalah taat/patuh menjalankan aturan agama yang dianutnya;
2. Kerjasama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang dengan
saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama;
3. Komitmen adalah keterikatan untuk melakukan sesuatu dengan tanggung jawab;
4. Kualitas adalah tingkat baik buruknya, derajat atau taraf kepandaian dan kecakapan,
bentuk tingkah laku yang baik dari seseorang sebagai warga negara yang dapat
dijadikan teladan dalam hidup bermasyarakat dan bernegarasesuai standar/
peraturan/rincian tugas/kepuasan pelanggan;
5. Peduli adalah memberikan perhatian/empati/simpati terhadap diri sendiri, orang lain,
lembaga, dan lingkungan.
Kelima nilai tersebut disingkat menjadi RK3P dengan deskripsi makna utuh yang
dicita-citakan oleh seluruh warga LPMP DKI Jakarta sebagai berikut:
“Dengan menjunjung tinggi nilai keagamaan, seluruh warga LPMP DKI Jakarta
bersemangat menumbuhkan iklim kerja sama dan kepedulian dalam menjaga
komitmen bersama untuk mencapai hasil kerja yang berkualitas”.
Kondisi SDM LPMP DKI Jakarta
Komposisi Jabatan ASN
13
9
9
9
9
8
8
7
6
5
3
Struktural
Kepala
Kasubbag TU
Fungsional Tertentu
PTP Muda
Widya Prada Muda
Pengelola PBJ Muda
Widyaiswara Pertama
Dokter Pertama
Fungsional Umum
Penyusun…
Pengolah/Pengelola…
Pengadministrasi
Pramu Bakti
Kelas Jabatan
Nama Jabatan
S3 3 S2
31
S1 60
Dibawah S1 13
Kualifikasi Pendidikan ASN
Komposisi Jabatan PPNPN
3.4. Reformasi Birokrasi
Reformasi Birokrasi merupakan salah satu langkah awal mendukung program pemerintah
untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan organisasi yang baik, efektif dan
efisien.
Pembangunan ZI-WBK/WBBM di lingkungan LPMP DKI Jakarta didasarkan pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di
lingkungan Instansi Pemerintah.
Pada akhir tahun 2019, LPMP DKI Jakarta menjadi salah satu sakter di lingkungan
Kemdikbud peraih predikat ZI-WBK.
S1 4
D3 2
SMA/SMK 45
Dibawah SMA/SMK
3
Kualifikasi Pendidikan PPNPN
KOMPOSISI Nama Jabatan Jumlah
Satuan Pengamanan (Satpam) 15 orang
Petugas Kebersihan 31 orang
Pengemudi 3 orang
Unit Layanan Terpadu (ULT) 4 orang
Perawat 1 orang
Total 54 orang
Dalam membangun ZI-WBK/WBBM, LPMP DKI Jakarta memiliki target perubahan yang
ingin dicapai untuk mewujudkan birokrasi bersih dan akuntabel, birokrasi efektif dan efisien,
dan pelayanan publik berkualitas. Target perubahan disusun untuk 5 tahun ke depan mulai
tahun 2020 s.d tahun 2024.
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. Target Kinerja
Sasaran Kegiatan/
Indikator Kinerja Kegiatan
Target Kinerja
2020 2021 2022 2023 2024
SK 1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan
IKK 1.1 Persentase satuan pendidikan
(jenjang SD, SMP, SMA, dan
SLB) yang memiliki nilai kinerja
sekolah (scorecard) minimal 75
26,5% 27,4% 28,3% 29,2% 30,1%
IKK 1.2 Persentase kesenjangan hasil
AKM dan Survei Karakter antara
sekolah dengan kinerja terbaik
dan kinerja terburuk
5% 5% 5% 5% 5%
IKK 1.3 Persentase kab/kota yang
memiliki data pokok pendidikan
dasar dan menengah akurat,
terbarukan dan berkelaniutan
95% 95,2% 95,4% 95,6% 95,8%
SK 2. Meningkatnya tata kelola LPMP DKI Jakarta
IKK 2.1 Rata-rata predikat SAKIP
A A A A A
IKK 2.2. Rata-rata nilai kinerja anggaran
atas pelaksanaan RKAKL
81 82 83 84 85
IKK 2.3 Rata-rata nilai pembangunan ZI-
WBK
83 85 87 90 ≥ 91
4.2. Kerangka Pendanaan
No Sasaran Kegiatan Uraian Proyeksi Kebutuhan Anggaran
2020 2021 2022 2023 2024
1 Meningkatnya
penjaminan mutu
pendidikan di
seluruh jenjang
pendidikan
Kegiatan yang meliputi pemetaan, supervisi, fasilitasi dan pengembangan kemitraan, model
4M 5M 6M 7M 8M
pengembangan PMP dan pengembangan system informasi mutu pendidikan
2 Terwujudnya tata Kelola LPMP DKI Jakarta yang baik
Pengembangan kapasitas kelembagaan
11M 12M 13M 15M 16M
Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai
17M 18M 19M 20M 21M
No Sasaran Kegiatan Uraian Proyeksi Kebutuhan Anggaran
2020 2021 2022 2023 2024
1 Meningkatnya
penjaminan mutu
pendidikan di
seluruh jenjang
pendidikan
Kegiatan yang meliputi pemetaan, supervisi, fasilitasi dan pengembangan kemitraan, model pengembangan PMP dan pengembangan system informasi mutu pendidikan
13.4% 14.2% 15.6% 17.1% 18.1%
2 Terwujudnya tata Kelola LPMP DKI Jakarta yang baik
Pengembangan kapasitas kelembagaan dan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai
86.6% 85.8% 84.4% 82.9% 81.9%
BAB V
PENUTUP
Implementasi SAKIP akan memberikan kontribusi bermakna bagi akuntabilitas sebuah
lembaga, bilamana unsur-unsur kinerja yang termuat di dalamnya diwujudkan menjadi
sebuah budaya berkinerja yang mewarnai setiap diri pegawai.
Pengelolaan kinerja yang handal adalah sebagai wujud upaya menciptakan pemerintahan
yang baik (good governance). Renstra LPMP DKI Jakarta Tahun 2020-2024 yang telah
tersusun mengacu pada Renstra Kementerian dan unit kerja eselon I atasannya.
Renstra yang memuat tujuan strategis, sasaran strategis, indikator dan target kinerja serta
strategi pencapaian akan menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan program.
Pemantauan dan evaluasi akan dilakukan secara periodik untuk mengetahui permasalahan
dan hambatan yang jumpai dalam upaya pencapaian target.
Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan juga untuk memastikan ketercapaian target yang
ditetapkan dalam Renstra sesuai yang direncanakan. Capaian kinerja yang dihasilkan tersebut
disajikan dalam Laporan Kinerja LPMP DKI Jakarta setiap tahunnya sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja.
Semoga Renstra LPMP DKI Jakarta 2020-2024, dapat memberikan kontribusi bagi
penguatan akuntabilitas kinerja dan peningkatan kinerja di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.