LPJ PPL PAI Unwahas 2014
description
Transcript of LPJ PPL PAI Unwahas 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pembaharuan pendidikan merupakan perubahan yang berdasar atas usaha-
usaha sadar, terencana dan berpola dalam pendidikan yang bertujuan untuk
mengarahkan, mengembangkan dan memodernkan pendidikan. Proses ini pada
dasarnya merupakan proses kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan
zaman yang semakin cepat. Setiap subyek pendidikan dituntut mengembangkan
seluruh potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni manusia
paripurna (insan kamil). Dalam kerangka demikian, peranan guru sangat
menentukan keberhasilan tersebut.
Dalam proses pembaharuan pendidikan, guru mempunyai peran sebagai
mediator, motivator, evaluator dan dinamisator, bahkan dengan kekhasan sendiri
tidak jarang juga menjadi motor penggerak perubahan dan pembaharuan itu
sendiri. Oleh karena itu kebutuhan tenaga guru yang unggul secara personal,
social, profesional, dan pelayanan menjadi suatu yang tidak terhindarkan.
Perubahan status madrasah menjadi lembaga pendidikan umum yang
bercirikan Islam melalui keputusan Menteri Agama Nomor: 370, 371, 372 tahun
1993, berkonsekuensi pada perubahan kurikulum madrasah dengan memuat mata
pelajaran yang sama dengan kurikulum sekolah umum ditambah dengan ciri khas
agama islam. Implikasinya, kurikulum ini ditunjang dengan guru-guru yang
berkualitas, yakni yang mampu mengintegrasikan IPTEK dan IMTAQ.
Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang sebagai
lembaga pendidikan tinggi yang memiliki program studi kependidikan dan
keguruan PAI diharapkan mampu menjawab persoalan yang dihadapi
pembangunan pendidikan Nasional sekaligus menyiapkan calon tenaga pendidik
yang profesioanl. Seiring dengan itu pertumbuhan dan perkembangan (termasuk
problema yang dihadapi) lembaga pendidikan umum yang bercirikan Islam
Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah
(MA), menjadikan Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang
1
2
dituntut berpartisipasi aktif dalam mengembangkan dan memecahkan persoalan
tersebut.
Berdasarkan kondisi obyektif tersebut, dengan program studi PAI dan
PGMI FAI Unwahas bertekad merespon tututan masyarakat untuk menyiapkan
guru sekolah dan madrasah yang berkualitas, yaitu yang memiliki potensi sebagai
berikut:
1. Kompetensi personal, yakni berkepribadian kuat yang ditandai dengan
moralitas yang luhur, mental yang kuat, ikhlas, sabar, dan jujur, sehingga
menjadi suri tauladan dalam bertindak dan bertingkah laku.
2. Kompetensi sosial, yang ditandai dengan kesalehan sosial.
3. Kompetensi professional, yang ditandai dengan penguasaan ilmu pengetahuan
agama islam, ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang bernafaskan
Islam dan memiliki seperangkat kemampuan profesi keguruan (kematangan
professional).
4. Kompetensi pelayanan, yang ditandai dengan sifat demokratis, ramah dan
dedikasi yang tinggi.
Agar tujuan tersebut dapat dilakukan dan dicapai secara professional,
maka mahasiswa perlu dibekali seperangkat pengetahuan yang bersifat teori dan
praktik sesuai dengan program studi yang dipilih. Pengetahuan meliputi Mata
Kuliah Dasar Umum, Mata Kuliah Dasar Keahlian, Mata Kuliah Keahlian, Dan
Mata Kuliah Penunjang. Seluruh mata kuliah tersebut merupakan kesatuan yang
terintegral dalam rangka melahirkan output guru yang unggul.
Untuk kepentingan tersebut, FAI Unwahas mewajibkan program PPL pada
mahasiswa program PAI dan PGMI sebagai wahana untuk melatih,
mengembangkan, dan membentuk kematangan professional para calon guru
sehingga mampu menciptakan pendidikan dan pengajaran yang unggul. Melalui
program ini para calon guru diharapkan mampu mengaplikasikan teori dan praktik
dalam mengembangkan model pendidikan dan pembelajaran unggul yang
memiliki ciri-ciri:
3
Kondisi proses belajar mengajar yang dilakukan berkualitas, artinya
mampu memproses setiap anak (tidak hanya pandai) dapat mengembangkan
dirinya sampai batas maksimal untuk menghasilkan output yang unggul.
1. Didukung sarana yang memadai.
2. Perkembangan sekolah/madrasah yang berwawasan global integritas IMTAQ-
IPTEK-AKHLAK sebagai indicator keunggulan sekolah, dan dikelola oleh
sumberdaya yang professional.
3. Manajemen sekolah dan belajar mengajar yang professional.
4. Memiliki kekhususan sekolah yang dikembangkan secara proporsional.
B. Dasar Kegiatan
Dasar dari kegiatan PPL XIII adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
3. Keputusan Menteri Agama RI No. 496 Tahun 1996
4. Keputusan Menteri Agama RI No. 498 Tahun 1997
5. Statuta Universitas Wahid Hasyim Semarang
6. Progam kerja Akademik Fakultas Agama Islam
7. SK Dekan FAI Nomor : 2821/Kep.FAI/UWH/XII/2013 tentang pembentukan
panitia pelaksana PPL XIII Fakultas Agama Islam Universitas Agama Islam
Universitas Wahid Hasyim Semarang.
C. Tujuan PPL
Berangkat dari dasar pemikiran tersebut, maka tujuan dari PPL ini adalah :
1. Memberikan pengalaman pada mahasiswa dalam menerapkan kompetensi
guru, baik kompetensi personal, profesional, sosial maupun pelayanan di
lapangan.
2. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa tentang tugas-tugas pendidik di
lapangan yang bersifat administratif, edukatif, maupun bimbingan di
lapangan.
3. Memberikan pengalaman pada mahasiswa tentang kondisi riil kependidikan
dengan berbagai implikasi sehingga menjadi yakin, cinta,dan dinamis terhadap
profesinya.
4
4. Meningkatkan simbiosis mutualisme antar lembaga pendidikan islam dalam
pembaruan pendidikan.
BAB II
KEADAAN UMUM SMK NU 03 KALIWUNGU KENDAL
1. Sejarah berdirinya SMK NU 03 Kaliwungu Kendal
SMK NU 03 Kaliwungu berdiri atas prakarsa para tokoh masyarakat,
tokoh pendidikan dan pemuka agama di wilayah Kaliwungu. Beliau-beliau ini
berinisiatif demikian karena rasa keprihatinan akan dunia pendidikan di wilayah
Kaliwungu, karena keprihatinan akan letak SMK yang cuma ada di Kendal
dengan jangkauan yang cukup jauh untuk daya tempuhnya dari Kaliwungu.
Mengingat begitu banyaknya perusahaan di wilayah Kaliwungu
diantaranya PT. Kayu Lapis Indonesia, PT. Texmaco, Indo Baja, Perkasa,
Heavindo, Tensindo, dan masih banyak lagi perusahaan yang ada di wilayah
Kaliwungu membutuhkan tenaga ahli yang belum bisa dipenuhi, maka para tokoh
dan intelektual ingin putra daerah bisa berkompetisi di perusahaan tersebut. Juga
mengingat begitu banyaknya potensi-potensi yang besar yang ada di wilayah
Kaliwungu yang belum tersentuh serta masih banyaknya kader-kader penerus
bangsa yang berasal dari wilayah Kaliwungu, dan mengingat begitu beratnya
persaingan hidup yang semakin meningkat, maka para tokoh masyarakat, tokoh
pendidikan dan pemuka agama tersebut dengan niat membantu putra-putri daerah
dengan kearifan dan pemikiran yang panjang di bawah naungan Lembaga
Pendidikan Ma’arif pada tanggal 25 Maret 1996, beliau-beliau ini mengajukan
surat permohonan ijin persetujuan pendirian sekolah swasta pada Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi
Jawa Tengah.
Pada tanggal 20 Mei 1996 sesuai dengan keputusan Kepala Kantor
wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah
memberikan persetujuan pendirian sekolah swasta dengan no. 633/103/X/1996
yang ditandatangani oleh Drs. Koesno NIP. 030098190 tertanggal 20 Mei 1996.
Berdasarkan surat keputusan di atas maka kepala kantor wilayah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 20
Mei 1996 memberikan surat keputusan diantaranya :
5
6
- Nomor : 018/C/kop/I.83 tanggal 23 Pebruari 1983 tentang syarat dan tata cara
pendidikan sekolah swasta.
- Nomor : 019/C/kop/I.83 tanggal 23 Pebruari 1983 tentang syarat dan tata cara
pendidikan sekolah swasta
Sejak itu SMK NU 03 Kaliwungu berdiri resmi, dengan perkembangan
yang sangat pesat, walau dalam ijin pertama hanya program studi teknik mekanik
otomotif 2 kelas dan program studi teknik audio video 1 kelas menempati gedung
Madrasah Diniyah di wilayah Dk. Ngaglik Kutoharjo yang saat itu vacum total
dalam kegiatan belajar mengajar. Tahun berikutnya, Pengurus Madrasah
Ibtidaiyah mengijinkan gedungnya yang terletak di Kp. Patukangan Desa
Kutoharjo tepatnya di sebelah utara Stasiun Kereta Api Resort Kaliwungu untuk
kegiatan belajar mengajar, serta gedung milik Madrasah Ibtidaiyah di Kembangan
Desa Krajan Kulon juga dipersilahkan untuk ditempati KBM SMK NU 03
Kaliwungu. Karena begitu besarnya antusias masyarakat pada SMK, gedung
tersebut tidak mencukupi untuk kegiatan belajar mengajar. Maka pada tahun
2003/2004 dan 2004/2005 SMK juga pernah menempati Madrasah Diniyah
Roudhotus Sibyan Dk. Sabranglor Kutoharjo Kec. Kaliwungu.
Dengan ridho Allah SWT para pengurus dan pengelola serta peran Kepala
Sekolah yang pada saat itu dijabat Bpk. Chusaeni, S.Pd., pada tanggal 5 Agustus
2004 dapat membeli sebidang tanah di wilayah Desa Karang Tengah Kaliwungu
seluas 5250 m2. Secara geografis letak tanah tersebut sangat strategis untuk
pengembangan dunia pendidikan karena letaknya ada diantara jalan Kendal –
Semarang yang tidak begitu jauh dengan pusat pemerintahan, juga mudah
dijangkau dari berbagai jurusan. Pada tahun 2006/2007 di lokal tersebut dapat
dibangun 4 ruang dan saat ini dilanjutkan dengan membangun 9 ruang yang
direncanakan 3 lantai, dan untuk selanjutnya secara bertahap SMK NU 03
Kaliwungu akan disentralkan di lokasi Desa Karang Tengah Kec. Kaliwungu.
7
SMK NU 03 Kaliwungu akhirnya meningkat statusnya menjadi SMK
yang terakreditasi B untuk dua keahlian yaitu program studi teknik mekanik
otomotif dan program studi teknik audio video dengan surat keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan no. : 018/BAS PROP/TU/I/2006 pada tanggal 28
Januari 2006. Pada tahun pelajaran 2008/2009, SMK NU 03 Kaliwungu membuka
program keahlian baru yakni Teknik Komputer dan Jaringan, dan Teknik Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik.
PROFIL SEKOLAH
1. NAMA SEKOLAH SMK NU 03 Kaliwungu
2. NSS
NDS
NIS
NPSN
322032408095
4203020011
400080
20321843
3. STATUS AKREDITASI Terakreditasi B (TKR dan TAV)
4. ALAMAT SEKOLAH Jl. Soekarno-Hatta RT 01 RW 03 Karang Tengah
Kaliwungu
Telepon Sekolah : ( 0294 ) 3686987, 385375
Email : [email protected]
Website : www.smknu03klw.blogspot.com
5. SK. PENDIRIAN
Nomor
Tanggal
Ka. Kanwil P & K Jawa Tengah
633/103/I/’96
20 Mei 1996
6. BIDANG / PROGRAM
KEAHLIAN
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Program Studi Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio – Video
Program Studi Keahlian : Teknik Informasi dan
Komunikasi
8
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan
Jaringan
Program Studi Keahlian : Teknik
Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Tek. Instalasi Tenaga
Listrik
7. KEPALA SEKOLAH
Nama
NRM
SK yang mengangkat
Nomor SK
Tanggal
TMT
Muhaidin, S.Ag.,M.Pd.I
110640065
PC. LP Ma’arif NU Kabupaten Kendal
SK. 713/II.06/Kep.01/LPMNU/VII/2010
20 Juli 2010
12 Juli 2010
8. NAMA YAYASAN
Nama Ketua Yayasan
LP Ma’arif NU MWC Kaliwungu
Drs. H. Asro’i Thohir, M.Pd.I
9. ALAMAT YAYASAN Kp. Sabrang Lor Kutoharjo Kaliwungu
Telepon Yayasan : 0294 384117
10. KOMITE SEKOLAH
Nama
Nomor SK / Tanggal
KH. Nur Rois
810/210/SMK NU 03/VIII/2010 tanggal 28
Agustus 2010
No BIDANG / PROGRAM
KEAHLIAN
DATA SISWA
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3Jumlah
Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas Siswa
1. Teknik Otomotif X 137 XI 124 XII 126 387
2. Teknik Audio – Video X 22 XI 22 XII 25 69
3. Teknik Komputer Jaringan X 36 XI 27 XII 18 81
4. Tek. Instalasi Tenaga X 16 XI 13 XII 12 41
9
Listrik
Jumlah 211 186 181 578
2. Keadaan Guru dan Murid di SMK NU 03 Kaliwungu Kendal
Keadaan guru di SMK NU 03 Kaliwungu terbilang ideal dilihat dari mata
pelajaran yang ada. Untuk lebih jelasnya, data guru dan staf kami lampirkan.
3. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (KBM) secara umum
a. Kelompok mata pelajaran
Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan pasal 6 ayat 1 menyatakn bahwa kurikulum untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas :
- Kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia
- Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
- Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
- Kelompok mata pelajaran estetika
- Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
b. Mata pelajaran dan alokasi waktu
Struktur kurikulum sekolah menengah kejuruan, kelompok teknologi :
Komponen
Durasi
waktua)
(jam)
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan agama
2. Pendidikan kewarganegaraan
3. Bahasa indonesia
4. Bahasa inggris
5. Matematika
6. Ilmu pengetahuan alam
6.1. IPA
6.2. Fisika
192
192
192
440
516
192
276
10
6.3. Kimia
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni budaya
9. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
10. Ketrampilan komputer dan pengelolaan
informasi
11. Kewirausahaan
12. Produktif
12.1. Dasar kompetensi kejuruan
12.2. Kompetensi kejuruan
192
128
128
192
202
192
140
1044c)
B. Muatan Lokal
1. Bahasa jawa
2. Ke NU an
3. Aqidah akhlaq
192
192
192
C. Pengembangan dirid) (ekstrakurikuler) (192*)
Keterangan Notasi :
a). Durasi waktu adalah : jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap
program keahlian,program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam
tambahannya diintegrasikan kedalam mata pelajaran yang sama, diluar jam
yang dicantumkan.
b). Terdiri dari berbagai macam mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan
kebutuhan setiap program keahlian.
c). Ekuivalen 2 jam pembelajaran
c. Waktu tatap muka
Adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta
didik dan pendidik. Lama belajar untuk setiap satu jam kegiatan tatap muka
adalah 45 menit, kecuali hari jum’at yaitu 40 menit.
Kegiatan belajar mengajar di SMK NU 03 kaliwungu ditetapkan sebagai
berikut :
1. 07.00 – 07.45 (masuk jam 07.00 WIB)
11
2. 07.45 – 08.30
3. 08.30 – 09.15
4. 09.15 – 10.00
10.00 – 10.30 (istirahat 30 menit)
5. 10.30 – 11.15
6. 11.15 – 12.00
7. 12.00 – 12.45
8. 12.45 – 13.20 (Pulang jam 13.20 WIB)
Untuk hari jum’at kegiatan belajar mengajar di SMK NU 03 kaliwungu
sampai jam ke 6
Jam kegiatan belajar mengajar khusus hari jum’at
1. 07.00 – 07.40 (masuk jam 07.00 WIB)
2. 07.40 – 08.20
3. 08.20 – 09.00
4. 09.00 – 09.40
09.40 – 09.55 (Istirahat 15 menit)
5. 09.55 – 10.35
6. 10.35 – 11.15 (Pulang jam 11.15 WIB)
4. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (KBM) PAI
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar mata pelajaran PAI, mahasiswa
PPL diberi kesempatan mengajar 3 jam mata pelajaran seminggu selama satu
bulan. Mata pelajaran PAI merupakan mata pelajaran yang cukup dikuasai oleh
sebagian siswa SMK NU 03 Kaliwungu sehingga kami para mahasiswa praktikan
tidak begitu merasa kesulitan dalam mengajar siswa SMK NU 03 Kaliwungu.
Antusias siswa yang cukup bagus membuat kami tidak kehilangan semangat
dalam mengajar.
BAB III
PELAKSANAAN PPL
A. Organisasi PPL
Organisasi adalah unsur yang terlibat dan bertanggungjawab terhadap
perjalanan dan kesuksesan dari pelaksanaan kegiatan PPL. Organisasi dalam hal
ini terdiri dari beberapa komponen yaitu Pelindung, Penanggungjawab,
Supervisor, Pelaksana dan DPL, sebagaimana Surat Keputusan Dekan FAI
terlampir. Organisasi tersebut bertugas menyiapkan sistem pelaksanaan PPL. Hak
dan kewajiban organisasi PPL diatur tersendiri dalam tata aturan kepanitiaan yang
tidak bertentangan dengan statuta Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Di samping itu, secara praktis pelaksana pelaksana PPL melibatkan
mahasiswa praktikkan, DPL, guru pamong dan kepala sekolah/madrasah tempat
praktik.
1. Mahasiswa Praktikan
a. Mahasiswa praktikkan pada Pengalaman Praktik Lapangan adalah
mahasiswa yang mengambil program studi keguruan, baik Program Strata
1 (PAI) yuang telah memenuhi persyaratan, sebagai berikut :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan (tidak sedang
cuti);
2. Telah menempuh (lulus) jumlah SKS Komulatif sekurang-kurangnya
100 SKS pada program S;
3. Indek Prestasi (IPK) minimal 2,00;
4. Telah menempuh (lulus) mata kuliah keahlian sesuai bidang PPL,
yakni :
a. Administrasi pendidikan
b. Perencanaan sistem PAI
c. Pengembangan kurikulum PAI
d. MK PAI dan materi PAI
e. Pengembangan sistem evaluasi dan Evaluasi pengajaran
12
13
5. Telah mendaftarkan diri sebagai peserta PPL sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan.
6. Siap dan sanggup melaksanakan kegiatan-kegiatan PPL sesuai dengan
tata urut dan tata tertib kegiatan yang yang ditentukan dengan
bersungguh-sanggup;
2. Dosen Pembimbing Lapangan
3. (DPL) adalah para dosen program studi PAI (S1) dan PGMI (S1) yang telah
ditugaskan sesuai SK Dekan FAI sebagai dosen pembimbing lapangan dan
bersedia memberikan bimbingan kepada para praktikan secara tertib dan
bersungguh-sungguh.
4. Guru pamong adalah guru bidang studi PAI dan atau guru kelas disekolah atau
madrasah praktik yang di usulkan kepala sekolah atau madrasah kepada
panitia.
5. Kepala sekolah atau madrasah praktik adalah kepala sekolah atau madrasah
yang dipergunakan lokasi PPL atau yang mewakilinya.
B. Program Kegiatan
1. Persiapan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan sebelum pelaksanaan
PPL.dalam perencanaan ini dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut :
a. Rapat dan koordinasi
b. Pendaftaran
c. Survei dan observasi di madrasah atau sekolah praktik
2. Pembekalan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menyiapkan peserta dalam
melaksanakan tugas di lapangan. Pembekalan dilakukan dengan 2 pendekatan
yaitu teoritis (ceramah) dan praktis (simulasi dan microteaching).
Jadwal pembekalan PPL XIV sebagai berikut:
No Hari /tanggal Jam Tempat
1 Senin, 25 januari 2013 13.00 WIB –
selesai
Aula Unwahas
Semarang
2 Ahad, 27 januari 2013 13.00 WIB –
selesai
Pekalongan
14
3 Ahad, 27 januari 2013 13.00 WIB –
selesai
Pati
3. Orientasi
Kegiatan ini dilakukan setelah pembekalan dilaksanakan sampai
pelaksanaan praktik. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan
keberadaan sekolah/madrasah praktik kepada mahasiswa praktikan.
Adapun materi orientasi meliputi:
1. Keberadaan sekolah
2. Organisasi sekolah
3. Sistem administrasi kelas
4. Kurikulum dan pelaksanaanya
5. Sistem pengajaran
6. Jadwal dan manajemen praktikan
7. Lain-lain yang relevan dengan kegiatan PPL
C. Pelaksanaan PPL di SMK NIU 03 Kaliwungu
a. Pengajaran model, yang dimaksudkan adalah pola yang digunakan untuk
mengelola sistem PPL di lapangan, meliputi :
1. Informasi tentang pengajaran dan permasalahan yang akan dihadapi di
lapangan baik bersumber dari guru pamong, pembimbing maupun kepala
sekolah/madrasah
2. Kegiatan real teaching (pengajaran sesungguhnya) yang terevaluasi
minimal 3 tatap muka yang di asumsikan dengan tugas yang di atur dalam
sistem penilaian.
3. Keterlibatan kegiatan kurikuler, ko kulikuler dan ekstra kulikuler.
b. Tempat dan waktu kegiatan
Adapun waktu pelaksanaan kegiatan PPL sesuai dengan kebijakan
fakultas adalah 30 hari efektif di sekolah atau madrasah praktik yaitu mulai
tanggal 28 Januari sampai dengan 28 Februari 2013. Setelah mendapat
pembekalan dari Kampus, observasi PPL di SMK NU 03 Kaliwungu,
dilaksanakan pada Senin 28 Januari. Hari pertama yang kami lakukan adalah
15
penyerahan secara resmi dari pihak kampus yang diwakili Bapak Ali Rozikin
S.H.,M.Hum sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kepada pihak
sekolah oleh Bpk. Muhaidin S.Ag . yang juga menjabat sebagai Kepala
Sekolah .
Susunan acara penyerahan peserta PPL yaitu:
1. Pembukaan, MC (Nurul Afifah).
2. Sambutan-sambutan.
a. Dari Ketua Kelompok PPL (Shodiqin).
Dalam sambutannya, beliau memaparkan bahwa pelaksanaan PPL
diharapkan bukan hanya sebagai formalitas tuntutan akademik belaka,
melainkan benar-benar mampu dimanfaatkan oleh semua pihak terutama
peserta PPL untuk mengaplikasikan teori-teori pendidikan yang selama ini
diperoleh di kampus. Selanjutnya, beliau menambahkan ucapan terima
kasih dan permohonan saran, arahan, bimbingan, dan kritikan dari
berbagai pihak kerangka mencapai tujuan ideal yang didambakan. Beliau
juga minta maaf apabila kelak dalam pelaksanaan, terdapat kesalahan dan
selalu merepotkan.
b. Dari DPL (Bapak Ali Rozikin S.H.,M.Hum.)
Setelah mengucapkan salam, syukur, dan bershalawat kepada Nabi
Muhammad SAW, beliau berterima kasih kepada Kepala SMK NU 03
Kaliwungu atas kesediannya menerima tim PPL dari UNWAHAS. Karena
momen ini merupakan perdana, beliau mengharapkan agar kerja sama ini
bisa berkesinambungan,kemudian meneruskan sanbutannya dengan
memohon timbal balik, arahan, serta catatan dari pihak sekolah sebagai
upaya perbaikan pelaksanaan PPL di tahun mendatang.Pesan khusus bagi
peserta PPL adalah menjadikan civitas sekolah sebagai keluarga sendiri.
c. Dari Kepala SMK NU 03 Kaliwungu (Bapak Muhaidin S.Ag.,M.Pd.I)
Tahap awal pasca mukadimah sambutan dari beliau adalah
menceritakan sekilas historisitas dan sistem kurikulum di SMK NU 03
Kaliwungu dalam sistem pembelajarannya.Selain itu, aspek kedisiplinan
menurut beliau menjadi faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap
16
tenaga pendidik.Sebagai penutup, beliau berpesan agar PPL ini dijadikan
sebagai rekreasi mahasiswa. Kepenatan dan kesibukan di kampus mudah-
mudahan sedikit terobati dengan adanya PPL di SMK ini. Pasca PPL,
harapan beliau terhadap mahasiswa adalah mampu membawa oleh-oleh
yang bermanfaat.
Pada hari berikutnya, selasa 1 Februari 2013 kami melakukan
penyesuaian dan pembagian jadwal. Selengkapnya dapat dilihat dalam
lampiran.
Proses kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai jadwal yang telah
disepakati sebelumnya. Guru praktikan diminta pihak madrasah untuk
mengkonsultasikan RPP yang dibuat kepada guru pamong masing-masing
sebelum interaksi pembelajaran.Adapun mata pelajaran yang kami ampu
adalah agama Lebih jelas dapat dibaca dalam lampiran.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan, hambatan, dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan aktivitas PPL, kami juga rutin mengadakan
evaluasi pada hari senin. Adapun hasil-hasil evaluasi akan kami jabarkan
dalam sub bab di bawah ini.
BAB IV
PROBLEM YANG TIMBUL SELAMA KEGIATAN
(Menjelaskan Faktor Penunjang dan Penghambat)
A. Faktor Pendukung PPL di SMK NU 03 Kaliwungu
Evaluasi rutinan yang kami adakan membuahkan beberapa keputusan yang
kami anggap sebagai faktor pendukung pelaksanaan PPL, antara lain:
a. Koordinasi dan komunikasi dengan pihak madrasah terutama guru pamong
berjalan baik sehingga mempermudah peserta PPL dalam menjalankan
tugasnya sebagai guru praktikan.
b. Keterbukaan guru pamong dalam memberikan arahan, bimbingan, saran, dan
kritik membuat guru praktikan terbantu.
c. Letak geografis SMK NU 03 Kaliwungu yang setrategis (pinggir jalan raya
masuk 300m) secara otomatis memperlancar proses PPL karena tidak
terkendala dengan jarak.
d. Tenaga pendidik SMK NU 03 Kaliwungu banyak yang sehingga terjalin
hubungan ideologis dan emosional yang berimbas pada kelancaran PPL.
e. Penempatan peserta PPL di lembaga madrasah yang akan dijadikan praktek
pembelajaran sudah diatur pihak akademik, sehingga guru praktikan bisa
langsung fokus di lapangan.
f. Adanya peran DPL yang membantu proses koordinasi antara pihak Kampus
dan madrasah.
g. Di SMK NU 03 Kaliwungu, guru praktikan disediakan ruang khusus
sehingga mendukung kelancaran PPL tanpa mengganggu aktivitas tenaga
pendidik madrasah.
B. Faktor Penghambat PPL di SMK NU 03 Kaliwungu
Dalam aktivitas PPL di SMK NU 03 Kaliwungu menemui hambatan-
hambatan, di antaranya:
1. Kesulitan dalam pengkondisian kelas (peserta didik) Variasi metode dan teori
pembelajaran yang selama ini dipelajari mahasiswa pada kenyataan di
lapangan sulit dipraktekkan. Selain skill guru praktikan yang lemah (karena 17
18
belum banyak jam terbang), faktor lain yang menyebabkan sulitnya
menguasai kelas adalah adanya pengelompokan anak didik antara yang pintar
dan yang kurang pintar. Saat guru praktikan menghadapi golongan ke dua
tersebut (kurang pintar), maka kecenderungan kesulitan penguasaan kelas
semakin besar.
Indikator dari hambatan ini yaitu:
1. Banyak peserta didik yang kurang memperhatikan dan mendengarkan ketika
guru praktikan menyampaikan materi pembelajaran.
2. Banyak peserta didik yang keluar masuk kelas (baik meminta ijin kepada
guru praktikan maupun tidak).
3. Banyak peserta didik yang membuat forum tersendiri saat forum
pembelajaran berlangsung.
4. Guru praktikan dianggap bukan pendidik yang sebenarnya. Peserta didik
menganggap guru praktikan bukanlah pendidik yang sebenarnya
(meremehkan). Sugesti ini secara kejiwaan telah membentuk mindset peserta
didik yang berpengaruh pada kekuranghormatan kepada guru praktikan.
BAB V
UPAYA PEMECAHAN PROBLEM
Dari problematika hambatan di atas, maka kami menawarkan beberapa
alternatif pemecahannya, yaitu:
1. Bagi guru praktikan hendaknya melakukan variasi metode pembelajaran.
Pelajari berbagai teori-teori mengajar seperti bagaimana kiat-kiat untuk
mengkondisikan kelas. Bangunlah hubungan emosional dengan peserta didik
dengan cara pendekatan indivual (di dalam maupun di luar kelas).
2. Mengubah mindset peserta didik tentang definisi pendidik. Buka cakrawala
mereka dan yakinkan bahwa yang dimaksud guru bukanlah hanya seseorang
yang biasa berdiri di depan kelas dan selalu menceramahi mereka. Sebagai
contoh, kutipkan pandangan Sayyidina Ali bin Abi Tholib yang mengatakan
bahwa guru adalah setiap orang yang telah berhasil memberikan informasi
kepada kita, meskipun sedikit (satu huruf). Dengan demikian, sugesti mereka
tentang guru praktikan yang dianggap bukanlah guru sebenarnya akan
mengikis.
19
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. PPL merupakan media bagi para calon pendidik untuk mengaplikasikan teori-
teori pembelajaran yang didapat dari kampus dalam realita yang sebenarnya.
2. PPL Mahasiswa UNWAHAS di SMK NU 03 Kaliwungu ini mendapat
dukungan dan hambatan sebagaimana dalam bab IV laporan ini.
3. Guru praktikan dituntut untuk selalu siap untuk memberikan materi
pembelajaran meskipun bukan dalam bidang keilmuannya. Hal ini untuk
mengantisipasi kekosongan jam pelajaran.
B. Saran
1. Saran untuk Fakultas Agama Islam UNWAHAS.
a. Hendaknya PPL dipersiapkan dengan baik, mulai perencanaan,
pelaksanaan, hingga evaluasi.
b. Pembekalan kepada peserta PPL harus dimaksimalkan agar tercapai tujuan
yang diharapkan. Terutama terkait dengan materi, pemateri, metode
penyampaian dan fasilitas.
2. Saran bagi peserta PPL (guru praktikan).
a. Peserta PPL hendaknya menyiapkan pembelajaran secara matang dengan
pembuatan RPP.
b. Berusaha memenuhi standar kompetensi dan kecakapan sebagai pendidik
mencakup kompetensi paedagogik, kepribadian, professional, dan sosial.
c. Interaksi kepada anak didik hendaknya bukan saja dilakukan di dalam
ruang kelas, tetapi juga di luar jam pembelajaran. Hal ini untuk
membangun hubungan emosional kepada mereka.
d. Peserta PPL seyogyanya menguasai berbagai metode agar tidak terjadi
kejenuhan dalam proses pembelajaran.
e. Berusaha menjadi suri tauladan bagi anak didik
20
21
f. Memberikan motivasi positif kepada anak didik supaya mereka sadar arti
penting pendidikan.
3. Saran untuk SMK NU 03 Kaliwungu
Tingkatkan terus kwalitas dan mutu pendidikan sesuai amanat ISO yang telah
disandangnya dan menjadi kebanggaan warga NU pada Khususnya dan
Masyarakat Kabupaten Kendal pada umumnya
C. KATA PENUTUP
Demikian laporan PPL ini kami susun. Terima kasih atas dukungan semua
pihak yang telah membantu terlaksananya PPL di SMK NU 03 Kaliwungu. Saran
kritik tetap kami harapkan sebagai bahan perbaikan laporan ini. Mohon maaf dan
semoga bermanfaat. Amin.
Kendal, 28 Februari 2013