LPJ KKN Sidakaya Bidang Kesehatan
-
Upload
fauziah-rizki-ismaulidiya -
Category
Documents
-
view
88 -
download
16
description
Transcript of LPJ KKN Sidakaya Bidang Kesehatan
II. Bidang Kesehatan
a. Program Kerja Non Fisik
1. Penyuluhan Pentinganya Imunisasi, Penimbangan Balita, dan Pengisian KMS.
Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi ini
berfungsi melindungi terhadap penyakit. Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap
sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa
kanak-kanak.
Pemberian imunisasi harus dilakukan secara tepat. Orang tua harus mengetahui
mengapa, kapan, dimana dan berapa kali anaknya mendapatkan imunisasi. Orang tua
juga harus mengetahui bahwa pemberian imunisasi aman bagi anak, bahkan saat anak
sedang sakit ringan, mempunyai cacat fisik/mental atau mengalami malnutrisi.
Waktu Pelaksanaan
Penyuluhan Pentinganya Imunisasi, Penimbangan Balita, dan Pengisian KMS
dilaksanakan pada 8 Februari 2012 pada pukul 09.00 WIB s.d. selesai. Kegiatan yang
bertempat di Posyandu Puspitasari 1 RW 1 Kelurahan Sidakaya ini diikuti sebanyak
90 balita dipandu Brilliant Van F.S.R. dan tim KKN Posdaya Unsoed beserta dengan
para kader kesehatan.
Capaian
Target yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu para ibu-ibu dapat mengetahui
dan memahami manfaat dari pemberian imunisasi sehingga ibu-ibu dapat
memberikan lima imunisasi dasar pada balitanya. Selain itu, pengisian KMS juga
dapat memberikan gambaran kondisi status gizi balitanya.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan kesadaran bagi para ibu bahwa
program imunisasi ini sangat penting bagi kesehatan bayi sehingga dapat memberikan
kekebalan buatan terhadap penyakit. Pengawasan status gizi juga bisa memberikan
screening terhadap kemungkinan adanya gizi buruk pada balita di lingkungan RW 1
Kelurahan Sidakaya.
Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor pendorong dari kegiatan ini adalah ijin dari ketua Posyandu untuk
mengadakan penyuluhan di Posyandu Puspitasari 1 RW 1 Kelurahan Sidakaya dan
antusiasme peserta penyuluhan mengingat jumlah peserta yang mencapai 90 orang.
Faktor penghambat dari kegiatan ini adalah mayoritas peserta membawa anak kecil
sehingga jalannya penyuluhan kurang kondusif.
Upaya Untuk Mengatasi Hambatan
Penyuluh lebih mengeraskan suaranya dan sebagian Tim KKN
mengkondusifkan anak peserta penyuluhan yang turut hadir.
Biaya
Penyuluhan ini tidak mengeluarkan biaya.
Penanggungjawab: Brilliant Van F.S.R.
2. Penyuluhan PHBS dan sikat gigi
Pembangunan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah tercapainya
bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir dan bathin. Hanya dengan sumberdaya
yang sehat akan lebih produktif dan meningkatkan daya saing bangsa. Disektor
kesehatan sendiri upaya kesehatan akan lebih mengutamakan upaya-upaya preventif
dan promotif yang proaktif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Kebiasaaan untuk hidup sehat adalah salah satu cara yang cukuup efektif dalam
upaya preventif terjadinya penyakit. Maka sebaiknya upaya untuk membiasakan
hidup sehat dimulai sedini mungkin. Dengan hal ini diharapkan apa yang sudah
menjadi kebiasaan anak-anak akan terus dilakukan sampai dewasa yang secara tidak
langsung nanti akan meningkatkan kualitas kesehatan individu tersebut.
Waktu Pelaksanaan
Penyuluhan PHBS dan sikat gigi dilaksanakan sebanyak 2 kali pada tanggal 28
Januari 2012 di TPQ Masjid An Nuur RW 1 Kelurahan Sidakaya pada pukul 15.30
WIB s.d. selesai dan pada tanggal 30 Januari 2012 di PAUD Puspa Wijayakusuma
RW 1 Kelurahan Sidakaya pada pukul 09.00 WIB s.d. selesai. Kegiatan pertama
diikuti sebanyak 18 anak TPQ sedangkan kegiatan yang kedua bertempat di PAUD
Puspa Wijayakusuma RW 1 Kelurahan Sidakaya diikuti sebanyak 20 anak dan
dipandu Brilliant Van F.S.R. dan tim KKN Posdaya Unsoed beserta dengan para
kader kesehatan.
Capaian
Target yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu para peserta penyuluhan dapat
mengetahui dan memahami pentingnya menjaga kesehatan supaya tidak mudah
terserang penyakit. Anak-anak juga diharapkan untuk dapat melakukan sikat gigi
dengan cara yang benar dengan frekuensi minimal 2x sehari dan periksa ke dokter
gigi setiap 6 bulan sekali.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan kesadaran bagi para peserta
penyuluhan terutama anak-anak untuk senantiasa menjaga kebersihan badan, gigi,
mulut dan lingkungan tempat tinggal untuk meningkatkan kualitas kesehatan.
Manfaat yang bisa diperoleh adalah anak-anak RW 1 Kelurahan Sidakaya memiliki
kebiasaan baik berupa pola hidup bersih dan sehat.
Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor pendorong dari kegiatan ini adalah adanya alat peraga berupa manekin
gigi beserta flipchart yang dipinjamkan oleh PUSKESMAS CILACAP SELATAN.
Selain itu mahasiswa KKN juga menyediakan sikat gigi gratis bagi semua perserta
penyuluhan sehingga bagi anak-anak kegiatan ini lebih menarik untuk diikuti. Ijin
dari pengurus TPQ Masjid An Nuur dan ijin dari pengurus PAUD Puspa
Wijayakusuma RW 1 Kelurahan Sidakaya juga sudah diberikan untuk menyukseskan
acara ini. Faktor penghambat dari kegiatan ini adalah mayoritas peserta adalah anak
kecil sehingga jalannya penyuluhan kurang kondusif.
Upaya Untuk Mengatasi Hambatan
Penyuluh lebih mengeraskan suaranya dan sebagian Tim KKN
mengkondusifkan anak peserta penyuluhan yang turut hadir.
Biaya
Penyuluhan ini mengeluarkan dana sebesar Rp. 38.000,00 untuk penyediaan
sikat gigi bagi para peserta penyuluhan.
Penanggungjawab: Brilliant Van F.S.R.
3. Pengawasan jentik nyamuk
Pencegahan penyakit demam berdarah (DBD) sangat tergantung dengan
pengendalian pada vektornya, yaitu nyamuk aides aegypti. Pengendalian tersebut
dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat baik secara
lingkungan, biologis, maupun secara kimiawi, seperti : Pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) pada dasarnya merupakan pemberantasan jentik.
Kegiatan pengawasan jentik nyamuk adalah salah satu cara yang dirasa efektif
untuk meminimalkan perkembangbiakan nyamuk di lingkungan pemukiman.
Kegiatan ini untuk mencegah pertumbuhan nyamuk menjadi nyamuk dewasa yang
dapat membawa virus pembawa demam berdarah. Bila hal ini dapat dilakukan dengan
baik dan berkesinambungan, secara tidak langsung akan dapat dicegah penularan
penyakit melalui nyamuk.
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pengawasan jentik nyamuk dilaksanakan pada tanggal 7 Februari
2012 di rumah-rumah warga RW 1 Kelurahan Sidakaya pada pukul 09.00 WIB s.d.
selesai. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembagian bubuk abate
gratis dan pembagian leaflet tentang demam berdarah. Pengawasan jentik nyamuk
dilakukan di tempat-tempat penampungan air warga, diantaranya dilakukan di bak
mandi dan di tempat-tempat kaleng bekas yang kemungkinan ada bekas air hujan.
Kegiatan ini dilakukan oleh semua anggota tim KKN.
Capaian
Target yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu warga masyarakat dapat
memahami cara pemeriksaan jentik nyamuk yang ada pada lingkungan tempat
tinggalnya. Selain itu juga diharapkan warga dapat melakukan pengawasan secara
rutin dan langsung membersihkan tempat penampungan air yang terdapat jentik-
jentik nyamuk.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan kesadaran bagi warga bahwa
penularan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk dapat dicegah dengan menjaga
lingkungan tempat tinggal. Dari kegiatan ini juga diharapkan akan menurunkan angka
kejadian demam berdarah. Manfaat yang bisa diperoleh adalah warga masyarakat RW
1 Kelurahan Sidakaya memiliki kebiasaan baik yaitu selalu menjaga tempat
penampungan air dari jentik nyamuk.
Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor pendorong dari kegiatan ini adalah warga masyarakat menyambut baik
adanya kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme warga pada saat dilakukan
pengawasan jentik nyamuk. Selain itu banyak warga yang aktif bertanya tentang ciri-
ciri jentik, maupun frekuensi membersihkan tempat penampungan air. Faktor
penghambat dari kegiatan ini adalah sebagian penduduk sedang tidak berada di rumah
karena sedang bekerja.
Upaya Untuk Mengatasi Hambatan
Penyuluh lebih memilih rumah yang ada penghuninya untuk dilakukan
pemeriksaan jentik nyamuk.
Biaya
Penyuluhan ini tidak mengeluarkan dana.
Penanggungjawab: Brilliant Van F.S.R.
4. Pelatihan tensi dan alat kesehatan
Hipertensi atau darah tinggi teryata bukan hanya menjadi penyakit biasa yang
umumnya diderita oleh kalangan tua. Penyakit ini memiliki kontribusi yang besar
terhadap peningkatan angka kematian di negara-negara berkembang, terutama di
Indonesia.
Penyakit yang diakibatkan oleh penebalan pada dinding pembuluh darah yang
kemudian menyebabkan penyempitan pembuluh darah ini menyebabkan tidak
lancarnya aliran darah yang mengalir ke seluruh organ tubuh manusia, termasuk
jantung dan otak. Hal ini juga memicu timbulnya berbagai bentuk penyakit
kardiovaskuler lain yang lebih berat seperti penyakit jantung koroner dan gangguan
saraf otak yang memungkinkan terjadinya kematian.
Selain hipertensi, angka kejadian stroke di Indonesia meningkat dengan tajam.
Bahkan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar
di Asia, karena berbagai sebab selain pemyakit degeneratif, terbanyak karena stres ini
sangat memprihatinkan mengingat Insan Pasca Stroke (IPS) biasanya merasa rendah
diri dan emosinya tidak terkontrol dan selalu ingin diperhatikan. Data Kementerian
Kesehatan RI (2008) memperlihatkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian
nomor satu pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit. Saat ini yang cukup
memprihatinkan adalah cukup meningkatnya kasus-kasus stroke pada usia muda yang
diakibatkan adanya penyakit kalainan jantung bawaan.
Screening awal memang perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan
dengan baik, sehingga perlu dilakukan pengecekan tekanan darah minimal satu bulan
sekali.
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Pelatihan tensi dan alat kesehatan dilaksanakan pada 26 Januari 2012
pada pukul 15.00 WIB s.d. selesai. Kegiatan yang bertempat di Posyandu Puspitasari
1 RW 1 Kelurahan Sidakaya ini diikuti sebanyak 9 kader kesehatan dan dipandu
Brilliant Van F.S.R. serta tim KKN Posdaya Unsoed.
Capaian
Target yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu para ibu-ibu kader kesehatan
dapat melakukan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan
pengukuran zat biokimia dalam darah antara lain glukosa, asam urat dan kolesterol
dengan menggunakan alat glucometer. Selain itu ibu-ibu kader kesehatan juga
diharapkan mengetahui nilai normal dari masing-masing pemeriksaan tersebut.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan kesadaran bagi para ibu bahwa
screening awal kondisi kesehatan sangat penting untuk diketahui dan dapat hal
tersebut dilakukan dengan pemeriksaan sederhana seperti pengukuran tekanan darah
dan komponen biokimia darah. Manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan ini adalah
para warga RW 1 Kelurahan Sidakaya dapat melakukan pengecekan kondisi
kesehatan dengan biaya yang lebih terjangkau serta lokasi yang lebih dekat dengan
tempat tinggal.
Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor pendorong dari kegiatan ini adalah adanya alat kesehatan glucometer
yang masih baru tetapi belum bisa dipergunakan oleh ibu-ibu kader kesehatan. Selain
itu, keingintahuan para kader kesehatan tentang komponen biokimia darah tersebut
memang cukup tinggi, terbukti dari pelatihan ini diadakan atas usulan dari para
kader.. Faktor penghambat dari kegiatan ini adalah relatif tidak ada.
Upaya Untuk Mengatasi Hambatan
Tidak dilakukan apapun untuk menanggulangi hambatan yang ada.
Biaya
Penyuluhan ini mengeluarkan dana sebesar Rp. 12.500,00 untuk penyediaan
fotokopi berupa nilai normal komponen biokimia darah beserta anjuran yang bisa
dilakukan untuk menjaga kesehatan.
Penanggungjawab: Brilliant Van F.S.R.
5. Pengecekan Kesehatan di Posyandu Lansia (Proker Tambahan)
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya
usia harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup
penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat dari tahun ke
tahun. Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut
Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah penduduk yang telah mencapai usia
60 tahun ke atas. Diseluruh dunia penduduk Lansia (usia 60 +) tumbuh dengan sangat
cepat bahkan tercepat dibanding kelompok usia lainnya. Diperkirakan mulai tahun
2010 akan terjadi ledakan jumlah penduduk lanjut usia. Hasil prediksi menunjukkan
bahwa persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total
penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Pengecekan Kesehatan di Posyandu Lansia dilaksanakan pada tanggal
6 Februari 2012 di Posyandu Lansia RW 1 Kelurahan Sidakaya pada pukul 09.30
WIB s.d. selesai. Kegiatan ini diikuti sebanyak 42 lansia di lingkungan RW 1
Kelurahan Sidakaya dan dipandu oleh Brilliant Van F.S.R. dan tim KKN Posdaya
Unsoed beserta para kader kesehatan.
Capaian
Target yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu para lansia dapat mengetahui
kondisi kesehatan diri masing-masing sehingga diharapkan dapat dilakukan upaya
preventif untuk menghindari penyakit.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan screening kesehatan bagi para lansia
yang bertempat tinggal di RW 1 Kelurahan Sidakaya. Manfaat yang bisa diperoleh
adalah para lansia dapat melakukan cek dan kontrol kesehatan dengan murah dan
mudah dijangkau.
Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor pendorong dari kegiatan ini adalah adanya jadwal rutin POSYANDU
LANSIA sehingga acara ini lebih mudah untuk dilakukan koordinasi dengan para
kader kesehatan. Selain itu juga sudah terdapat alat pengukur tekanan darah serta juga
terdapat alat untuk mengecek komponen biokimia darah. Faktor penghambat dari
kegiatan ini adalah jumlah tim kesehatan terlalu sedikit untuk memeriksa sebanyak 42
orang lansia, jadi waktu untuk kegiatan ini relatif lama.
Upaya Untuk Mengatasi Hambatan
Meminta bantuan kepada ibu-ibu kader dan sebagain tim KKN POSDAYA
untuk membantu jalannya pengecekan kesehatan.
Biaya
Kegiatan ini mengeluarkan dana sebesar Rp. 15.000.00 untuk biaya fotokopi
dan laminating nilai normal komponen biokimia darah.
Penanggungjawab: Brilliant Van F.S.R.
b. Program kerja fisik
1. Penyuluhan dan pembagian leaflet demam berdarah
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat jumlah kasus Demam
Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2009 mencapai sekitar 150 ribu. Angka ini
cenderung stabil pada tahun 2010, sehingga kasus DBD di Indonesia belum bisa
dikatakan berkurang.
Demikian juga dengan tingkat kematiannya, tidak banyak berubah dari 0,89
pada tahun 2009 menjadi 0,87 pada pada 2010. Ini berarti ada sekitar 1.420 korban
tewas akibat DBD pada 2009 dan sekitar 1.317 korban tewas pada tahun berikutnya.
Data Depkes untuk tahun 2010 jumlah kematian sekitar 1.317 orang, Indonesia
menduduki urutan tertinggi kasus demam berdarah dengue di ASEAN. Untuk itu,
Indonesia bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN dalam membasmi
penyakit DBD. Berdasarkan data P2B2, jumlah kasus DBD di Indonesia tahun 2010
ada 150.000 kasus.
Salah satu langkah efektif di musim hujan saat ini adalah dengan cara mengajak
warga untuk membiasakan diri membersihkan tempat tinggal supaya tidak menjadi
sarang nyamuk serta memberikan sedikit gambaran mengenai tanda-tanda penyakit
demam berdarah agar apabila suatu saat terjadi penyakit, warga dapat langsung
membawa ke tempat pelayana kesehatan untuk mendapat pertolongan.
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan dan pembagian leaflet tentang demam berdarah
dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2012 di rumah-rumah warga RW 1 Kelurahan
Sidakaya pada pukul 09.00 WIB s.d. selesai. Kegiatan ini dilakukan bersamaan
dengan kegiatan pembagian bubuk abate gratis dan pengawasan jentik nyamuk.
Kegiatan ini dilakukan oleh semua anggota tim KKN.
Capaian
Target yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu para penduduk mengetahui ciri-
ciri nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dan mengetahui tempat-tempat yang
bisa menjadi habitat nyamuk. Dengan dilakukannya hal ini diharapkan penduduk
dapat menanggulangi dan meminimalkan terjadinya penyakit demam berdarah
ataupun penyakit lain akibat gigitan nyamuk.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan sedikit tambahan pengetahuan
untuk warga seputar demam berdarah. Selain itu secara tidak langsung warga juga
dapat diajak untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya demam berdarah dengan
cara menjaga kebersihan lingkungan. Manfaat jangka pangjang yang bisa diperoleh
adalah menurunkan terjadinya angka kejadian demam berdarah di lingkungan sekitar
RW 1 Kelurahan Sidakaya.
Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor pendorong dari kegiatan ini adalah adanya bantuan berupa leaflet
tentang demam berdarah yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap.
Selain itu, warga juga antusias dalam menyambut kedatangan tim penyuluh yang
datang ke tiap-tiap rumah. Faktor penghambat dari kegiatan ini adalah terdapat
beberapa rumah warga yang kosong karena penghuninya masih bekerja sehingga
tidak dapat diberikan penyuluhan.
Upaya Untuk Mengatasi Hambatan
Penyuluh lebih memilih rumah yang ada penghuninya untuk dilakukan
penyuluhan dan pembagian leaflet tentang demam berdarah.
Biaya
Kegiatan ini tidak mengeluarkan dana.
Penanggungjawab: Brilliant Van F.S.R.
2. Pembagian bubuk abate
Demam berdarah dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk
Demam Berdarah (Aedes Aigepty) dengan cara melakukan PSN (Pembersihan
Sarang Nyamuk). Upaya ini merupakan salah satu cara yang terbaik, ampuh, murah,
mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat. Selain itu pemberian bubuk abate juga
menjadi salah satu cara yang mudah dan efisien untuk menghambat
perkembangbiakan nyamuk. Dengan ditaburkannya bubuk abate, maka akan dapat
menjadikan tempat-tempat air warga menjadi bebas dari jentik nyamuk.
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pembagian bubuk abate gratis dilaksanakan pada tanggal 7 dan 13
Februari 2012 di rumah-rumah warga RW 1 Kelurahan Sidakaya pada pukul 09.00
WIB s.d. selesai. Kegiatan yang pertama dilakukan bersamaan dengan kegiatan
penyuluhan dan pembagian leaflet tentang demam berdarah dan pengawasan jentik
nyamuk. Sedangkan kegiatan yang kedua dilaksanakan khusus di rumah-rumah yang
dekat dengan sungai. Kegiatan ini dilakukan oleh semua anggota tim KKN.
Capaian
Target yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu penduduk dapat mempergunakan
bubuk abate dengan baik sehingga perkembangbiakan nyamuk di daerah lingkungan
tempat tinggal dapat dihambat.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari kegiatan ini adalah meminimalkan tempat-tempat yang dapat
menjadi habitat nyamuk untuk berkembang biak di RW 1 Kelurahan Sidakaya.
Manfaat secara tidak langsung yang bisa diperoleh adalah menurunkan angka
penyakit demam berdarah maupun penyakit akibat gigitan nyamuk di lingkungan RW
1 Kelurahan Sidakaya.
Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor pendorong dari kegiatan ini adalah adanya bantuan berupa bubuk abate
sebanyak 3 kg dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. Faktor penghambat dari
kegiatan ini adalah adanya beberapa rumah yang kosong karena penghuninya sedang
berkerja.
Upaya Untuk Mengatasi Hambatan
Tim KKN lebih memilih rumah yang ada penghuninya untuk dilakukan
penyuluhan dan pembagian leaflet tentang demam berdarah.
Biaya
Kegiatan ini tidak mengeluarkan dana.
Penanggungjawab: Brilliant Van F.S.R.
3. Budidaya bibit tanaman pengusir nyamuk (Proker Tambahan)
Di tengah cuaca panas saat ini, serbuan nyamuk sangat menjengkelkan. Selain
gatal, gigitannya juga bisa menimbulkan penyakit berbahaya seperti Demam
Berdarah Dengue (DBD). Daripada mengobati, lebih baik mencegahnya dengan
menanam beberapa tanaman pengusir nyamuk. Jenis-jenis tanaman yang bisa
dibudidayakan maupun untuk menambah penghijauan antara lain adalah geranium,
lavender, serai wangi, zodia, rosemary dan kecombrang.
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan tambahan berupa budidaya bibit tanaman pengusir nyamuk
dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2012 di Posko KKN RW 1 Kelurahan
Sidakaya pada pukul 15.00 WIB s.d. selesai. Kegiatan ini dikerjakan oleh semua tim
KKN Posdaya Unsoed.
Capaian
Target yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu terdapat salah satu cara yang
efektif dan efisien biaya untuk meminimalkan adanya nyamuk di sekitar lingkungan
warga yaitu dengan cara menanam tanaman pengusir nyamuk.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari kegiatan ini adalah meminimalkan adanya nyamuk dengan
menanam tanaman pengusir nyamuk, selain itu juga dapat menambah penghijauan di
lingkungan tempat tinggal warga RW 1 Kelurahan Sidakaya. Manfaat yang bisa
diperoleh adalah menurukan jumlah nyamuk yang mendekat ke perumahan warga
sehingga dapat menurunkan pula gigitan nyamuk terhadap manusia.
Faktor Pendorong dan Penghambat
Faktor pendorong dari kegiatan ini adalah adanya bantuan berupa bibit tanaman
zodia dari BLH (Badan Lingkungan Hidup) sebanyak 10 bibit. Faktor penghambat
dari kegiatan ini adalah kegiatan ini dilaksanakan terlalu mepet dengan jadwal
berakhirnya KKN sehingga jumlah yang dikembangkan kurang maksimal.
Upaya Untuk Mengatasi Hambatan
Melakukan perawatan dengan lebih baik lagi diantaranya adalah menyiram
tanaman pada pagi dan sore serta menempatkan tanaman di bawah sinar matahari
langsung untuk membuat pertumbuhannya lebih baik lagi.
Biaya
Kegiatan ini mengeluarkan dana sebesar Rp. 32.000,00 untuk pembelian pupuk
organic, sekam, dan polibag.
Penanggungjawab: Brilliant Van F.S.R.