LPJ KESEHATAN ginanjar

17
Bidang Kesehatan A. Program Non Fisik 1. Penyuluhan PHBS (cuci tangan dan sikat gigi) a. Latar Belakang Kegiatan Berdasarkan paradigma sehat yang ditetapkan oleh visi Indonesia Sehat 2010, dimana ada 3 pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat bentuk konkritnya yaitu perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ini ditujukan pada siswa Sekolah Dasar agar mulai dari kecil membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat. Sasaran kegiatan PHBS adalah siswa siswi Sekolah Dasar kelas 1-3, yaitu SD Negeri 1 Buntu, SD Negeri 2 Buntu, SD Negeri 3 Buntu, dan MI Muhammadiyah Buntu.

description

kesehatan

Transcript of LPJ KESEHATAN ginanjar

Page 1: LPJ KESEHATAN ginanjar

Bidang Kesehatan

A. Program Non Fisik

1. Penyuluhan PHBS (cuci tangan dan sikat gigi)

a. Latar Belakang Kegiatan

Berdasarkan paradigma sehat yang ditetapkan oleh visi Indonesia

Sehat 2010, dimana ada 3 pilar yang perlu mendapat perhatian khusus,

yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang

bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat bentuk konkritnya yaitu

perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah

risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta

berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan.

Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ini ditujukan

pada siswa Sekolah Dasar agar mulai dari kecil membiasakan perilaku

hidup bersih dan sehat. Sasaran kegiatan PHBS adalah siswa siswi

Sekolah Dasar kelas 1-3, yaitu SD Negeri 1 Buntu, SD Negeri 2 Buntu,

SD Negeri 3 Buntu, dan MI Muhammadiyah Buntu.

b. Waktu, tempat, dan peserta kegiatan

Kegiatan penyuluhan cuci tangan dan sikat gigi dilakukan di empat

lokasi yaitu di SD Negeri 1 Buntu, SD Negeri 2 Buntu, SD Negeri 3

Buntu, dan MI Muhammadiyah Buntu kelas 1 sampai 3 dengan jumlah

250 siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Februari

2012 pukul 09.00. Penyuluhan tentang cuci tangan dan penyuluhan

tentang sikat gigi yang benar dibawakan dengan komunikatif oleh Iik

Nurfagy, Fisco Raseno, dan Arifin Yusuf. Kegiatan penyuluhan ini dapat

Page 2: LPJ KESEHATAN ginanjar

berjalan dengan baik dan anak-anak sangat antusias. Penyuluhan cuci

tangan dan sikat gigi ini selesai dalam waktu sekitar 120 menit.

c. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dilakukannya penyuluhan PHBS ini untuk

memberikan informasi kepada anak-anak tentang pentingnya berperilaku

hidup bersih dan sehat terutama dalam tata cara mencuci tangan dan sikat

gigi yang baik dan benar.

d. Capaian

Target kegiatan penyuluhan PHBS telah tercapai 100%. Berperilaku

hidup bersih dan sehat dilakukan dan dipupuk mulai dari masa kecil

sehingga diharapkan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat

Desa Buntu meningkat.

e. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat

Faktor pendorong : adanya dukungan dari pengajar untuk

memberikan informasi mengenai cara cuci tangan

dan sikat gigi yang benar dan baik.

Faktor penghambat : keadaan siswa yang ramai dan kurang

memperhatikan tentang materi yang diberikan.

f. Rekomendasi perbaikan program

Program penyuluhan PHBS (cuci tangan dan sikat gigi) sebaiknya

dilakukan rutin setiap bulan dan berulang agar penyampaian informasi

dapat ditangkap oleh anak-anak. Target dan sasaran dilakukan penyuluhan

PHBS tidak hanya pada anak-anak tetapi juga pada masyarakat sekitar.

g. Penanggung Jawab Kegiatan : Iik Nurfagy

Page 3: LPJ KESEHATAN ginanjar

2. Penyuluhan Bahaya Merokok

a. Latar Belakang Kegiatan

b. Waktu Pelaksanaan, tempat, dan peserta kegiatan

Kegiatan penyuluhan bahaya merokok dilakukan di RW 3 RT 2

dengan jumlah peserta 40 orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari

Senin 25 Agustus 2014 pukul 15.30. Penyuluhan tentang bahaya merokok

dibawakan dengan komunikatif oleh Arifin Yusuf. Kegiatan penyuluhan

ini dapat berjalan dengan baik dan warga sangat antusias. Penyuluhan ini

selesai dalam waktu sekitar 40 menit.

c. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan

kepedulian warga terhadap kesehatan dan memberikan informasi

mengenai bahaya merokok.

d. Capaian

Target kegiatan penyuluhan bahaya merokok telah tercapai 100%.

e. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat

Faktor pendorong : adanya dukungan dari beberapa warga untuk

memberikan informasi tambahan tentang bahaya

merokok.

Faktor penghambat : masih ada warga yang tidak antusias

f. Rekomendasi perbaikan program

Program penyuluhan bahaya merokok ini sebaiknya dilakukan rutin

setiap bulan dan berulang agar penyampaian informasi dapat ditangkap

Page 4: LPJ KESEHATAN ginanjar

oleh warga. Target dan sasaran dilakukan penyuluhan PHBS tidak hanya

pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja.

g. Penanggung Jawab Kegiatan : Arifin Yusuf

3. Penyuluhan BPJS

a. Latar Belakang Kegiatan

b. Waktu Pelaksanaan, tempat, dan peserta kegiatan

Kegiatan penyuluhan BPJS dilakukan di RW 3 dan RW 4 dengan

jumlah peserta 80 orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin 25

Agustus 2014 pukul 15.30. Penyuluhan tentang BPJS dibawakan oleh

Bidan Desi C.S. Kegiatan penyuluhan ini dapat berjalan dengan baik dan

warga sangat antusias.

c. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan

kepedulian warga terhadap kesehatan dan memberikan informasi

mengenai BPJS.

d. Capaian

Target kegiatan penyuluhan bahaya merokok telah tercapai 100%.

e. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat

Faktor pendorong :

Faktor penghambat :

f. Rekomendasi perbaikan program

Program penyuluhan BPJS ini sebaiknya dilakukan di semua RW agar

penyampaian informasi dapat ditangkap oleh warga secara keseluruhan.

g. Penanggung Jawab Kegiatan : Iik Nurfagy

Page 5: LPJ KESEHATAN ginanjar

B. Program Fisik

1. Posyandu Lansia

a. Latar belakang

Kegiatan posyandu selama ini lebih banyak dikenal untuk melayani

kesehatan ibu dan anak. Padahal dalam pelayanan kesehatan  di puskesmas,

ada juga jenis program posyandu lansia, yang dikhususkan untuk melayani

para manula (manusia usia lanjut) juga memerlukan perhatian khusus,

mengingat perkembangan fisik dan mentalnya yang rentan dengan

bermacam masalah kesehatan.

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia

lanjut yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana

mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan

pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi

lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan

melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan

organisasi sosial dalam penyelenggaraannya. Posyandu lansia di Desa Buntu

perlu dilakukan untuk meningkatkan angka harapan hidup manusia serta

meningkatkan kesehatan lansia (lanjut usia).

b. Waktu pelaksanaan, tempat, dan peserta kegiatan

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini dilakukan setiap satu bulan

sekali yang bertempat didepan rumah orang tua dari bapak kepala desa

Harjobinangun pada hari Selasa tanggal 24 Januari 2012 pukul 08.00

dengan dihadiri oleh 43 orang lanjut usia. Posyandu lansia ini terdiri dari

senam lansia, pemberian obat-obatan, pemeriksaan pada lansia seperti

Page 6: LPJ KESEHATAN ginanjar

timbang berat badan, tinggi badan, tekanan darah, cek gula darah, dan

kolesterol. Kegiatan posyandu lansia ini dapat berjalan dengan baik.

Kegiatan posyandu lansia ini selesai dalam waktu sekitar 5 jam.

c. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat kegiatan posyandu lansia ini untuk meningkatkan

kesehatan lansia dan meningkatkan angka harapan hidup.

d. Capaian

Target kegiatan posyandu lansia telah tercapai 100%. Lansia di Desa

Buntu berlomba-lomba mendapatkan kesehatan untuk dirinya sendiri.

e. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat

Faktor pendorong : adanya dukungan program rutin dari Desa Buntu

serta dukungan dan bantuan dari Puskesmas

Faktor penghambat : tidak semua lanjut usia di Desa Buntu datang ke

posyandu Lansia karena tempat yang kurang

terjangkau serta kurangnya kesadaran lansia

mengenai kesehatan dan angka harapan hidup.

f. Rekomendasi Perbaikan Program

Posyandu lansia yang telah berjalan di Desa Buntu diharapkan dapat

mencakup serta mengajak seluruh lansia untuk selalu memeriksakan diri

secara rutin di posyandu lansia untuk meningkatkan kesehatan dan angka

harapan hidup di Desa Harjobinangun.

g. Penanggung Jawab Kegiatan: Fisco Raseno

2. Posyandu balita

a. Latar belakang

Page 7: LPJ KESEHATAN ginanjar

Kesehatan dan gizi merupakan Hak Asasi Manusia dan merupakan

faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia. Dengan

pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi

berbagai bidang termasuk kesehatan telah dirumuskan paradigma baru

pembangunan nasional yakni paradigma sehat dimana perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan di semua sektor agar mempertimbangkan

dampak positif dan negatif pada status kesehatan individu, keluarga dan

masyarakat. Untuk mewujudkan paradigma tersebut telah ditetapkan visi

Indonesia Sehat 2010. Anak merupakan investasi masa depan bangsa

sehingga perlu diperhatikan akan kecukupan gizi mereka demi pertumbuhan

yang sehat.

b. Waktu pelaksanaan, tempat, dan peserta kegiatan

Pelaksanaan kegiatan posyandu balita ini dilakukan bergantian

sebanyak lima kali yaitu pada hari Senin tanggal 6 Februari 2012, Rabu

tanggal 8 Februari 2012, Jumat tanggal 10 Februari 2012 dan Sabtu tanggal

11 Februari 2012 pada pukul 10.00. Kegiatan pertama pada posyandu ini

adalah pendataan balita, penimbangan, pengukuran tinggi, imunisasi bagi

bayi dibawah satu tahun oleh bidan desa, pemberian vitamin A yang

dilakukan oleh mahasiswa KKN, serta dilanjutkan dengan pembagian

pamflet tentang gizi balita. Pendataan dan pemberian vitamin A diikuti

sekitar 68 balita, penimbangan diikuti sekitar 68 balita, penyuluhan gizi

balita diikuti oleh 45 balita serta pembagian pamflet pencegahan Demam

Berdarah dan gizi balita masing-masing sebanyak 30 eksemplar. Posyandu

Balita ini selesai dalam waktu sekitar 2 jam.

Page 8: LPJ KESEHATAN ginanjar

c. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari adanya posyandu adalah untuk meningkatkan

kesehatan balita serta pemantauan gizi balita di Desa Buntu.

d. Capaian

Target kegiatan posyandu balita telah tercapai 100%. Balita di Desa

Desa memeriksakan kesehatan dan memantau gizi balita sehingga tidak ada

balita yang gizi dan kesehatannya buruk dan dapat menurunkan angka

kematian balita di Desa Buntu.

e. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat

Faktor Pendorong : adanya dukungan kegiatan rutin di Desa Buntu

serta dukungan dan bantuan dari puskesmas

Faktor Penghambat : belum adanya kesadaran dari warga akan

pentingnya posyandu sehingga tidak semua balita

datang ke posyandu serta tidak semua balita yang

datang ke posyandu menimbang berat badan

karena masalah sarana (timbangan) yang masih

manual yang menyebabkan balita ketakutan.

f. Rekomendasi Perbaikan Program

Posyandu balita yang dilakukan diharapkan menambah sarana untuk

mendukung kegiatan posyandu serta dapat menjangkau semua balita yang

ada di Desa Buntu. Oleh karena itu, penyuluhan tentang pentingnya

posyandu untuk menumbuhkan kesadaran warga perlu dilakukan di Desa

Buntu.

g. Penanggung Jawab Kegiatan: Iik Nurfagy

Page 9: LPJ KESEHATAN ginanjar

3. Demo Cuci Tangan dan Sikat Gigi

a. Latar belakang

Seperti sebelumnya pada penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

dengan mencuci tangan dan sikat gigi, bagi anak-anak sangatlah

diperlukan praktek langsung bagaimana caranya. Sebelumnya kami telah

menghubungi pihak sekolah agar diinformasikan kepada siswa untuk

membawa sikat gigi, pasta gigi dan gelas, sehingga pada hari yang telah

ditentukan anak-anak telah siap dengan peralatannya dan demo sikat gigi

dapat dilaksanakan. Lalu untuk mencuci tangan, kami menyediakan

beberapa sabun sehingga keadaan lebih kondusif dalam

mempraktikkannya.

b. Waktu pelaksanaan, tempat, dan peserta kegiatan

Kegiatan demo cuci tangan dan sikat gigi dilakukan dalam satu kali

pertemuan di SD Negeri Harjobinangun kelas 1 dan 2 dengan jumlah

siswa 66 anak. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2

Februari 2012 pukul 09.00. Demo cuci tangan dan sikat gigi yang benar

dipraktikkan dan dipandu oleh saudari Ika Suhartati. Demo cuci tangan

dan sikat gigi ini selesai dalam waktu sekitar 120 menit.

c. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari kegiatan ini untuk mempraktikkan bagaimana

cara sikat gigi dan cuci tangan yang baik dan benar, agar para siswa benar-

benar mengerti caranya.

d. Capaian

Page 10: LPJ KESEHATAN ginanjar

Target kegiatan demo cuci tangan dan gosok gigi telah tercapai 100%.

Berperilaku hidup bersih dan sehat dilakukan dan dipupuk mulai dari masa

kecil sehingga diharapkan perilaku hidup bersih dan sehat yang telah

dipraktikkan dapat dimengerti dengan baik oleh anak-anak.

e. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat

Faktor Pendorong : adanya dukungan dari tenaga pengajar untuk

memberikan informasi mengenai cara cuci tangan

dan sikat gigi yang benar dan baik.

Faktor Penghambat : keadaan siswa yang kurang disiplin sehingga

terjadi simpang siur antar siswa.

f. Rekomendasi Perbaikan Program

Program demo cuci tangan dan sikat gigi sebaiknya dilakukan rutin setiap

bulan dan berulang agar sasaran dapat mengerti apa yang disampaikan dan

dipraktikkan. Target dan sasaran dilakukan demo cuci tangan dan sikat

gigi tidak hanya pada anak-anak tetapi juga pada masyarakat sekitar.

g. Penanggung Jawab Kegiatan: Ika Suhartati

4. Partisipasi Imunisasi

a. Latar belakang

Imunisasi merupakan upaya bagi anak-anak agar mendapatkan kekebalan

tubuh. Imunisasi juga telah dicanangkan oleh pemerintah agar wajib

diberikan kepada bayi yang baru lahir sampai dengan usia tertentu.

Partisipasi imunisasi dimaksudkan untuk membantu program pemerintah

dan mendukung kesehatan masyarakat.

Page 11: LPJ KESEHATAN ginanjar

b. Waktu pelaksanaan, tempat, dan peserta kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 Februari 2012 di Pos

Klinik Desa Kelurahan Buntu mulai pukul 09.00-12.00 dengan petugas

Pos Klinik Desa. Imunisasi yang diberikan berbeda disesuaikan dengan

umur anak. Bagi anak-anak yang belum memenuhi syarat diimunisasi

seperti demam pada hari tersebut atau beberapa hari sebelumnya terpaksa

ditunda hingga bulan depan.

c. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari adanya pemberian imunisasi adalah untuk

mendapatkan kekebalan tubuh balita dan meningkatkan kesehatan balita di

Desa Buntu.

d. Capaian

Realisasi yang dicapai dalam kegiatan ini mencapai 100%. Sasaran

kegiatan ini adalah bayi dan balita di Desa Buntu.

e. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat

Faktor Pendorong : adanya pemberian imunisasi ini didukung

oleh ibu bidan dan puskesmas

Faktor Penghambat : tidak ada hambatan dalam kegiatan ini

f. Rekomendasi Perbaikan Program

Posyandu balita yang dilakukan diharapkan menambah sarana untuk

mendukung kegiatan posyandu serta dapat menjangkau semua balita yang

ada di Desa Buntu. Oleh karena itu, penyuluhan tentang pentingnya

posyandu untuk menumbuhkan kesadaran warga perlu dilakukan di Desa

Buntu.

Page 12: LPJ KESEHATAN ginanjar

g. Penanggung Jawab Kegiatan: Iik Nurfagy