LPD Sap 7 FIX
-
Upload
anggadewiputri -
Category
Documents
-
view
12 -
download
2
description
Transcript of LPD Sap 7 FIX
AKUNTANSI PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP)
Aktiva produktif (earnings assets) adalah penanaman dana bank dalam valuta rupiah
maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antarbank,
penyertaan, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. Aktiva
produktif memang berfungsi untuk memperoleh pendapatan utama bank. Sebagai sumber
utama, pada aset ini juga terdapat risiko terbesar. Potensi kerugian yang diakibatkan oleh
memburuknya tingkat kolektibilitas aset ini dapat membawa kebangkrutan bank oleh karena
itu bank wajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus guna
menutup risiko kemungkinan kerugian.
Dalam membentuk PPAP, bank akan memperhitungkan pada setiap jenis aktiva
produktif bank yang masih outstanding dari yang berkualitas lancar hingga yang macet.
Kriteria lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet didasarkan
pada:
a. Ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan peminjam yang
ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan untuk kredit yang diberikan.
b. Tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan, untuk surat
berharga.
Kolektibilitas aktiva produktif secara lengkap bisa merujuk pada Keputursan Direksi
Bank Indonesia No. 30/268/Kep/DIR tertanggal 27 Februari 1998 tentang Pembentukan
Penyisihan dan Penghapusan Aktiva Produktif dan Keputusan direksi BI No.
30/267/Kep/DIR tanggal 27 Februari 1998 tentang kualitas aktiva produktif. Kolektibilitas ini
juga bisa mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 8/19/PBI/2006 tentang Kualitas
Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Ketentuan
PPAP ini sering berubah, tapi secara esensial metodenya sama.
Dengan demikian pencatatan PPAP juga dilakukan secara terpisah pada setiap jenis
aktiva produktif.
A. Komponen Aktiva Produktif
Berikut ini beberapa jenis aktiva produktif dan komponen yang diperhitungkan dalam
PPAP:
1. Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan
1
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, termasuk: pembelian surat
berharga nasabah yang dilengkapi dengan Net Purchasing Agreement (NPA),
pengambilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang.
2. Surat Berharga
Surat berharga dalam hal ini adalah surat pengakuan utang, wesel, obligasi,
sekuritas kredit, atau derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban
penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar
uang. Contohnya antara lain: Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga
Pasar Uang (SPBU), Surat Berharga Komersial (Commercial Papers), Sertifikat
Reksadana, dan Medium Term Note.
3. Penempatan
Penempatan yang dimaksud dalam hal ini adalah penanaman dana bank pada
bank lainnya berupa giro, call money, deposito berjangka, sertifikat deposito,
kredit yang diberikan, dan penempatan lainnya.
4. Penyertaan
Penyertaan adalah penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang
bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal, serta dalam bentuk
penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur untuk mengatasi akibat
kegagalan kredit.
5. Transaksi Rekening Administratif
Transaksi rekening administratif adalah komitmen dan kontijensi (off balance
sheet) yang terdiri dari: warkat penerbitan jaminan, akseptasi/endosemen,
irrevocable Letter of Credit (L/C) yang masih berjalan, akseptasi wesel impor
atas dasar L/C berjangka, penjualan surat berharga dengan syarat repurchase
agreement (repo), standby L/C dan garansi lainnya, serta transaksi derivatif yang
mempunyai risiko kredit.
B. Metode Pengakuan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
Pengakuan penyisihan aktiva produktif dapat didasarkan pada metode langsung
atau metode cadangan. Penggunaan metode ini didasarkan praktik yang lazim di bank
bahwa terjadinya kerugian aktiva produktif sering terjadi pada periode berikutnya
setelah penempatan aktiva produktif, padahal suatu laporan rugi/laba bank harus
2
mencerminkan perbandingan antara pendapatan dengan biaya yang harus diakui. Untuk
itu, bank menggunakan metode cadangan dalam mencatat penyisihan aktiva produktif.
Dalam metode cadangan, pengakuan kerugian aktiva produktif tidak perlu
menunggu sampai terjadinya kerugian tersebut, namun bank harus mengakui pada
periode yang sama dengan terjadinya penempatan aktiva produktif dengan cara
membentuk Cadangan Penyisihan Aktiva Produktif. Cadangan ini dibentuk/bertambah
dengan adanya penyisihan aktiva produktif yang diakui dan dipakai (berkurang) bila
benar-benar terjadi kerugian aktiva produktif. Bank yang melakukan penghapusan
terhadap aktiva produktif tentu menggunakan cadangan yang telah dibentuk
sebelumnya. Pengakuan adanya penyisihan/kerugian aktiva produktif dilakukan pada
setiap akhir periode melalui jurnal penyesuaian yang diaplikasikan pada setiap jenis
aktiva produktif.
C. Penentuan Penyisihan Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan
Pengakuan penyisihan aktiva produktif dengan menggunakan metode cadangan
akan membawa konsekuensi pada penentuan besarnya penyisihan dan cadangan yang
akan disajikan dalam neraca maupun laporan laba / rugi. Untuk menentukan besarnya
cadangan dikenal ada dua pendekatan yaitu:
1. Pendekatan Laba Rugi
Dalam pendekatan ini ditentukan terlebih dahulu adalah besarnya
penghapusan/penyisihan aktiva produktif yang akan disajikan dalam laporan
laba/rugi, sedangkan besarnya cadangan penyisihan ditentukan kemudian.
Penentuan besarnya cadangan penghapusan dapat dilakukan secara intuisi atau
presentase tertentu dari baki debet aktiva produktif.
2. Pendekatan Neraca
Dalam pendekatan ini yang ditentukan lebih terlebih dahulu adalah besarnya
cadangan penghapusan aktiva produktif yang disajikan di neraca. Sedangkan
besarnya cadangan penghapusan yang disajikan di laporan laba/rugi ditentukan
kemudian.
Persoalan selanjutnya adalah menentukan tingkat PPAP yang harus dibentuk.
Dalam hal ini bank wajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan cadangan
khusus guna menutup risiko kemungkinan kerugian. Cadangan yang dibentuk dari
aktiva produktif ini terdiri dari:
3
1. Cadangan umum PPAP ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva
produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk SBI dan surat utang
pemerintah.
2. Cadangan khusus PPAP yang ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar:
a. 5% dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus
b. 15% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah
dikurangi dengan nilai agunan
c. 50% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi
nilai agunan
d. 100% drai aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi nilai
agunan
Perlu diketahui bahwa agunan yang dipergunakan sebagai pengurang dalam
pembentukan PPAP adalah:
a. Giro, deposito, tabungan, dan setoran jaminan dalam mata uang rupiah dan
valuta asing yang diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan. Untuk agunan
ini setinggi-tingginya sebesar 100% yang dapat digunakan sebagai pengurang.
b. Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Pemerintah. Untuk nilai agunan ini
setinggi-tingginya 100% yang dapat digunakan sebagai pengurang.
c. Surat berharga yang aktif diperdagangkan di pasar modal. Untuk agunan surat
berharga yang dapat digunakan setinggi-tingginya 50%. Surat berharga dinilai
dengan menggunakan nilai pasar yang tercatat di Bursa Efek.
d. Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan kapal laut. Untuk agunan ini
untuk penilaian yang digunakan belum melampaui 6 bulan sebesar 70%, antara 6
bulan sampai dengan 18 bulan sebesar 50%, untuk 18 bulan sampai dengan 30
bulan sebesar 30%. Untuk penilaian yang dilakukan setelah 30 bulan sebesar 0%.
Tanah dinilai berdasarkan nilai pasar. Rumah tinggal dinilai berdasarkan nilai
pasar dan kalkulasi biaya. Sedangkan gedung, pesawat udara, dan kapal laut
dinilai berdasarkan nilai pasar, kalkulasi biaya, dan kapitalisasi pendapatan.
Penilaian-penilaian agunan tersebut dilakukan oleh penilai independen (jasa
penilai). Dalam penilaian dikenal beberapa terminologi yaitu:
a. Nilai pasar adalah jumlah uang yang diperkirakan dapat diperoleh dari transaksi
jual beli atau hasil penukaran suatu aset pada tanggal penilaian setelah dikurangi
biaya-biaya transaksi, pihak penjual dan pembeli sebelumnya tidak mempunyai
4
ikatan, memiliki pengetahuan tentang aset yang diperdagangkan dan melakukan
transaksi tidak dalam keadaan terpaksa.
b. Kalkulasi biaya (cost approach) adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk
memproduksi aktiva yang baru setelah dikurangi dengan penyusutan akibat
kerusakan fisik dan penurunan nilai ekonomis.
c. Kapitalisasi pendapatan (income pproach) adalah nilai tunai penerimaan kas masa
depan (present value) dari pendapatan yang diperkirakan akan diterima dalam
jangka waktu 5-10 tahun.
Contoh : Bank ABCD pada 31 Desember 2012 memiliki saldo-saldo seperti tampak pada
neraca sederhana. Misalkan kita ingin menentukan PPAP untuk kredit yang diberikan, maka
kita harus melihat baki debet (saldo terakhir pelaporan) kredit yang diberikan. Dalam neraca
sebesar Rp 11.242.000,00.
PT Bank ABCDNeraca Per 31 Desember 2012
No Rekening Jumlah (Rp) No Rekening
Jumlah (Rp)
1 Kas 400.000.000 1 Giro 700.000.0002 Giro BI 600.000.000 2 Sb Diterbitakan 450.000.0003 Bank-Bank Lain 450.000.000 3 Tabungan 2.000.500.0004 PPAP-BBL -30.000.000 4 Deposito 8.000.000.0005 Sekuritas Jangka Pendek 1.500.000.000 5 Pinjaman Diterima 4.000.000.0006 PPAP-SJP -100.000.000 6 Kewajiban
Lainnya500.000.000
7 Kredit Diberikan 11.242.000.0008 PPA-Kredit Diberikan -545.000.0009 Penyertaan 4.000.000.00010 PPAP-Penyertaan -447.000.00011 Aktiva Tetap 1.000.000.000 7 Modal 2.176.500.00012 Akumulasi Penyusutan -243.000.000
Jumlah 17.827.000.000 Jumlah 17.827.000.000
Untuk dapat menentukan PPAP akhir tahun 2012, perlu diketahui kualitas kreditnya
dan bobot agunan yang digunakan dalam perhitungan. Untuk itu ilustrasi Perincian
Perhitungan PPAP dapat memberikan gambaran tentang PPAP.
Kalau kita perhatikan saldo penyisihan penghapusan kredit yang diberikan yang telah dibentuk
tahun lalu sebesar Rp 545.000.000. Sedangkan pada akhir tahun 2012 PPAP yang wajib dibentuk
sebesar Rp 1.209.700.000. Dengan demikian yang perlu ditambahkan sebesar Rp 1.209.700.000 – Rp
545.000.000 = Rp 664.700.000. Jurnal yang diperlukan pada saat pembentukan PPAP adalah :
Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)5
31/12-2012 Dr. Biaya Penyisihan Penghapusan Kredit 664.700.000
Cr. Penyisihan Penghapusan Kredit 664.700.000
Dengan demikian saldo Penyisihan Penghapusan Kredit pada 31 Desember 2012 kalau
ditampilkan dalam laporan keuangan adalah sebesar Rp 1.209.700.000.
Penghapusan Kredit Macet
Kredit yang telah digolongkan dalam kolektibilitas macet pada waktunya atas
pertimbangan tertentu dapat dihapusbukukan. Pengertian penghapusbukuan adalah
dikeluarkan dari neraca bank. Namun demikian kredit tetap ditagih terus sampai dengan
lunas. Nilai pokok kredit (baki debet) dan bunga yang macet dan harus dihapuskan
selanjutnya dibebankan kepada rekening penyisihan penghapusan kredit.
Contoh :
Kredit macet atas nama PT ABC sebesar Rp 300.000.000 dan tunggakan bunga Rp 30.000.000
dihapusbukukann. Pencatatan transaksi ini adalah
Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Penyisihan Penghapusan Kredit 330.000.000
Cr. Kredit yang Diberikan 300.000.000
Cr. Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 30.000.000
Bila kemudian kredit tersebut dilunasi, maka bank harus membukukan kembali kredit tersebut ke
dalam rekening efektif yaitu:
Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Kredit yang Diberikan 300.000.000
Dr. Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 30.000.000
Cr. Penyisihan Penghapusan Kredit 330.000.000
Selanjutnya bank mencatat pelunasannya dengan jurnal sebagai berikut:
Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Kas/Giro 330.000.000
6
Cr. Kredit yang Diberikan 300.000.000
Cr. Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 30.000.000
Bagaimana dengan pencatatan pembentukan aktiva produktif yang lain (penempatan pada
bank lain, penyertaan, surat berharga)? Pada prinsipnya sama dengan pencatatan pada PPAP
untuk kredit yang diberikan yaitu mencatat jurnal pembentukan PPAP sebagai berikut:
Untuk penempatan pada bank lain:
Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Biaya Penyisihan Penempatan pd Bank Lain
Cr. Penyisihan Penempatan pd Bank Lain
Untuk surat berharga:
Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Biaya Penurunan Nilai Surat Berharga
Cr. Penyisihan Penurunan pd Bank Lain
Untuk pencatatan PPAP penyertaan:
Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Biaya Penyisihan Penurunan Nilai
Penyertaan
Cr. Penyisihan Penurunan Nilai Penyertaan
DAFTAR PUSTAKA
7
Taswan. 2005. Akuntansi Perbankan “Transaksi dalam Valuta Rupiah” Edisi III. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN
8