LPD Sap 7 FIX

12
AKUNTANSI PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP) Aktiva produktif (earnings assets) adalah penanaman dana bank dalam valuta rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antarbank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. Aktiva produktif memang berfungsi untuk memperoleh pendapatan utama bank. Sebagai sumber utama, pada aset ini juga terdapat risiko terbesar. Potensi kerugian yang diakibatkan oleh memburuknya tingkat kolektibilitas aset ini dapat membawa kebangkrutan bank oleh karena itu bank wajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus guna menutup risiko kemungkinan kerugian. Dalam membentuk PPAP, bank akan memperhitungkan pada setiap jenis aktiva produktif bank yang masih outstanding dari yang berkualitas lancar hingga yang macet. Kriteria lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet didasarkan pada: a. Ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan peminjam yang ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan untuk kredit yang diberikan. b. Tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan, untuk surat berharga. Kolektibilitas aktiva produktif secara lengkap bisa merujuk pada Keputursan Direksi Bank Indonesia No. 30/268/Kep/DIR tertanggal 27 Februari 1998 tentang Pembentukan Penyisihan dan Penghapusan Aktiva Produktif dan Keputusan direksi BI No. 30/267/Kep/DIR tanggal 27 Februari 1998 tentang 1

description

AK BANK DAN LPD

Transcript of LPD Sap 7 FIX

Page 1: LPD Sap 7 FIX

AKUNTANSI PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP)

Aktiva produktif (earnings assets) adalah penanaman dana bank dalam valuta rupiah

maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antarbank,

penyertaan, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. Aktiva

produktif memang berfungsi untuk memperoleh pendapatan utama bank. Sebagai sumber

utama, pada aset ini juga terdapat risiko terbesar. Potensi kerugian yang diakibatkan oleh

memburuknya tingkat kolektibilitas aset ini dapat membawa kebangkrutan bank oleh karena

itu bank wajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus guna

menutup risiko kemungkinan kerugian.

Dalam membentuk PPAP, bank akan memperhitungkan pada setiap jenis aktiva

produktif bank yang masih outstanding dari yang berkualitas lancar hingga yang macet.

Kriteria lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet didasarkan

pada:

a. Ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan peminjam yang

ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan untuk kredit yang diberikan.

b. Tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan, untuk surat

berharga.

Kolektibilitas aktiva produktif secara lengkap bisa merujuk pada Keputursan Direksi

Bank Indonesia No. 30/268/Kep/DIR tertanggal 27 Februari 1998 tentang Pembentukan

Penyisihan dan Penghapusan Aktiva Produktif dan Keputusan direksi BI No.

30/267/Kep/DIR tanggal 27 Februari 1998 tentang kualitas aktiva produktif. Kolektibilitas ini

juga bisa mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 8/19/PBI/2006 tentang Kualitas

Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Ketentuan

PPAP ini sering berubah, tapi secara esensial metodenya sama.

Dengan demikian pencatatan PPAP juga dilakukan secara terpisah pada setiap jenis

aktiva produktif.

A. Komponen Aktiva Produktif

Berikut ini beberapa jenis aktiva produktif dan komponen yang diperhitungkan dalam

PPAP:

1. Kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan

1

Page 2: LPD Sap 7 FIX

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, termasuk: pembelian surat

berharga nasabah yang dilengkapi dengan Net Purchasing Agreement (NPA),

pengambilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang.

2. Surat Berharga

Surat berharga dalam hal ini adalah surat pengakuan utang, wesel, obligasi,

sekuritas kredit, atau derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban

penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar

uang. Contohnya antara lain: Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga

Pasar Uang (SPBU), Surat Berharga Komersial (Commercial Papers), Sertifikat

Reksadana, dan Medium Term Note.

3. Penempatan

Penempatan yang dimaksud dalam hal ini adalah penanaman dana bank pada

bank lainnya berupa giro, call money, deposito berjangka, sertifikat deposito,

kredit yang diberikan, dan penempatan lainnya.

4. Penyertaan

Penyertaan adalah penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang

bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal, serta dalam bentuk

penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur untuk mengatasi akibat

kegagalan kredit.

5. Transaksi Rekening Administratif

Transaksi rekening administratif adalah komitmen dan kontijensi (off balance

sheet) yang terdiri dari: warkat penerbitan jaminan, akseptasi/endosemen,

irrevocable Letter of Credit (L/C) yang masih berjalan, akseptasi wesel impor

atas dasar L/C berjangka, penjualan surat berharga dengan syarat repurchase

agreement (repo), standby L/C dan garansi lainnya, serta transaksi derivatif yang

mempunyai risiko kredit.

B. Metode Pengakuan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

Pengakuan penyisihan aktiva produktif dapat didasarkan pada metode langsung

atau metode cadangan. Penggunaan metode ini didasarkan praktik yang lazim di bank

bahwa terjadinya kerugian aktiva produktif sering terjadi pada periode berikutnya

setelah penempatan aktiva produktif, padahal suatu laporan rugi/laba bank harus

2

Page 3: LPD Sap 7 FIX

mencerminkan perbandingan antara pendapatan dengan biaya yang harus diakui. Untuk

itu, bank menggunakan metode cadangan dalam mencatat penyisihan aktiva produktif.

Dalam metode cadangan, pengakuan kerugian aktiva produktif tidak perlu

menunggu sampai terjadinya kerugian tersebut, namun bank harus mengakui pada

periode yang sama dengan terjadinya penempatan aktiva produktif dengan cara

membentuk Cadangan Penyisihan Aktiva Produktif. Cadangan ini dibentuk/bertambah

dengan adanya penyisihan aktiva produktif yang diakui dan dipakai (berkurang) bila

benar-benar terjadi kerugian aktiva produktif. Bank yang melakukan penghapusan

terhadap aktiva produktif tentu menggunakan cadangan yang telah dibentuk

sebelumnya. Pengakuan adanya penyisihan/kerugian aktiva produktif dilakukan pada

setiap akhir periode melalui jurnal penyesuaian yang diaplikasikan pada setiap jenis

aktiva produktif.

C. Penentuan Penyisihan Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan

Pengakuan penyisihan aktiva produktif dengan menggunakan metode cadangan

akan membawa konsekuensi pada penentuan besarnya penyisihan dan cadangan yang

akan disajikan dalam neraca maupun laporan laba / rugi. Untuk menentukan besarnya

cadangan dikenal ada dua pendekatan yaitu:

1. Pendekatan Laba Rugi

Dalam pendekatan ini ditentukan terlebih dahulu adalah besarnya

penghapusan/penyisihan aktiva produktif yang akan disajikan dalam laporan

laba/rugi, sedangkan besarnya cadangan penyisihan ditentukan kemudian.

Penentuan besarnya cadangan penghapusan dapat dilakukan secara intuisi atau

presentase tertentu dari baki debet aktiva produktif.

2. Pendekatan Neraca

Dalam pendekatan ini yang ditentukan lebih terlebih dahulu adalah besarnya

cadangan penghapusan aktiva produktif yang disajikan di neraca. Sedangkan

besarnya cadangan penghapusan yang disajikan di laporan laba/rugi ditentukan

kemudian.

Persoalan selanjutnya adalah menentukan tingkat PPAP yang harus dibentuk.

Dalam hal ini bank wajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan cadangan

khusus guna menutup risiko kemungkinan kerugian. Cadangan yang dibentuk dari

aktiva produktif ini terdiri dari:

3

Page 4: LPD Sap 7 FIX

1. Cadangan umum PPAP ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva

produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk SBI dan surat utang

pemerintah.

2. Cadangan khusus PPAP yang ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar:

a. 5% dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus

b. 15% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah

dikurangi dengan nilai agunan

c. 50% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi

nilai agunan

d. 100% drai aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi nilai

agunan

Perlu diketahui bahwa agunan yang dipergunakan sebagai pengurang dalam

pembentukan PPAP adalah:

a. Giro, deposito, tabungan, dan setoran jaminan dalam mata uang rupiah dan

valuta asing yang diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan. Untuk agunan

ini setinggi-tingginya sebesar 100% yang dapat digunakan sebagai pengurang.

b. Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Pemerintah. Untuk nilai agunan ini

setinggi-tingginya 100% yang dapat digunakan sebagai pengurang.

c. Surat berharga yang aktif diperdagangkan di pasar modal. Untuk agunan surat

berharga yang dapat digunakan setinggi-tingginya 50%. Surat berharga dinilai

dengan menggunakan nilai pasar yang tercatat di Bursa Efek.

d. Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan kapal laut. Untuk agunan ini

untuk penilaian yang digunakan belum melampaui 6 bulan sebesar 70%, antara 6

bulan sampai dengan 18 bulan sebesar 50%, untuk 18 bulan sampai dengan 30

bulan sebesar 30%. Untuk penilaian yang dilakukan setelah 30 bulan sebesar 0%.

Tanah dinilai berdasarkan nilai pasar. Rumah tinggal dinilai berdasarkan nilai

pasar dan kalkulasi biaya. Sedangkan gedung, pesawat udara, dan kapal laut

dinilai berdasarkan nilai pasar, kalkulasi biaya, dan kapitalisasi pendapatan.

Penilaian-penilaian agunan tersebut dilakukan oleh penilai independen (jasa

penilai). Dalam penilaian dikenal beberapa terminologi yaitu:

a. Nilai pasar adalah jumlah uang yang diperkirakan dapat diperoleh dari transaksi

jual beli atau hasil penukaran suatu aset pada tanggal penilaian setelah dikurangi

biaya-biaya transaksi, pihak penjual dan pembeli sebelumnya tidak mempunyai

4

Page 5: LPD Sap 7 FIX

ikatan, memiliki pengetahuan tentang aset yang diperdagangkan dan melakukan

transaksi tidak dalam keadaan terpaksa.

b. Kalkulasi biaya (cost approach) adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk

memproduksi aktiva yang baru setelah dikurangi dengan penyusutan akibat

kerusakan fisik dan penurunan nilai ekonomis.

c. Kapitalisasi pendapatan (income pproach) adalah nilai tunai penerimaan kas masa

depan (present value) dari pendapatan yang diperkirakan akan diterima dalam

jangka waktu 5-10 tahun.

Contoh : Bank ABCD pada 31 Desember 2012 memiliki saldo-saldo seperti tampak pada

neraca sederhana. Misalkan kita ingin menentukan PPAP untuk kredit yang diberikan, maka

kita harus melihat baki debet (saldo terakhir pelaporan) kredit yang diberikan. Dalam neraca

sebesar Rp 11.242.000,00.

PT Bank ABCDNeraca Per 31 Desember 2012

No Rekening Jumlah (Rp) No Rekening

Jumlah (Rp)

1 Kas 400.000.000 1 Giro 700.000.0002 Giro BI 600.000.000 2 Sb Diterbitakan 450.000.0003 Bank-Bank Lain 450.000.000 3 Tabungan 2.000.500.0004 PPAP-BBL -30.000.000 4 Deposito 8.000.000.0005 Sekuritas Jangka Pendek 1.500.000.000 5 Pinjaman Diterima 4.000.000.0006 PPAP-SJP -100.000.000 6 Kewajiban

Lainnya500.000.000

7 Kredit Diberikan 11.242.000.0008 PPA-Kredit Diberikan -545.000.0009 Penyertaan 4.000.000.00010 PPAP-Penyertaan -447.000.00011 Aktiva Tetap 1.000.000.000 7 Modal 2.176.500.00012 Akumulasi Penyusutan -243.000.000

Jumlah 17.827.000.000 Jumlah 17.827.000.000

Untuk dapat menentukan PPAP akhir tahun 2012, perlu diketahui kualitas kreditnya

dan bobot agunan yang digunakan dalam perhitungan. Untuk itu ilustrasi Perincian

Perhitungan PPAP dapat memberikan gambaran tentang PPAP.

Kalau kita perhatikan saldo penyisihan penghapusan kredit yang diberikan yang telah dibentuk

tahun lalu sebesar Rp 545.000.000. Sedangkan pada akhir tahun 2012 PPAP yang wajib dibentuk

sebesar Rp 1.209.700.000. Dengan demikian yang perlu ditambahkan sebesar Rp 1.209.700.000 – Rp

545.000.000 = Rp 664.700.000. Jurnal yang diperlukan pada saat pembentukan PPAP adalah :

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)5

Page 6: LPD Sap 7 FIX

31/12-2012 Dr. Biaya Penyisihan Penghapusan Kredit 664.700.000

Cr. Penyisihan Penghapusan Kredit 664.700.000

Dengan demikian saldo Penyisihan Penghapusan Kredit pada 31 Desember 2012 kalau

ditampilkan dalam laporan keuangan adalah sebesar Rp 1.209.700.000.

Penghapusan Kredit Macet

Kredit yang telah digolongkan dalam kolektibilitas macet pada waktunya atas

pertimbangan tertentu dapat dihapusbukukan. Pengertian penghapusbukuan adalah

dikeluarkan dari neraca bank. Namun demikian kredit tetap ditagih terus sampai dengan

lunas. Nilai pokok kredit (baki debet) dan bunga yang macet dan harus dihapuskan

selanjutnya dibebankan kepada rekening penyisihan penghapusan kredit.

Contoh :

Kredit macet atas nama PT ABC sebesar Rp 300.000.000 dan tunggakan bunga Rp 30.000.000

dihapusbukukann. Pencatatan transaksi ini adalah

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Penyisihan Penghapusan Kredit 330.000.000

Cr. Kredit yang Diberikan 300.000.000

Cr. Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 30.000.000

Bila kemudian kredit tersebut dilunasi, maka bank harus membukukan kembali kredit tersebut ke

dalam rekening efektif yaitu:

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Kredit yang Diberikan 300.000.000

Dr. Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 30.000.000

Cr. Penyisihan Penghapusan Kredit 330.000.000

Selanjutnya bank mencatat pelunasannya dengan jurnal sebagai berikut:

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Kas/Giro 330.000.000

6

Page 7: LPD Sap 7 FIX

Cr. Kredit yang Diberikan 300.000.000

Cr. Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 30.000.000

Bagaimana dengan pencatatan pembentukan aktiva produktif yang lain (penempatan pada

bank lain, penyertaan, surat berharga)? Pada prinsipnya sama dengan pencatatan pada PPAP

untuk kredit yang diberikan yaitu mencatat jurnal pembentukan PPAP sebagai berikut:

Untuk penempatan pada bank lain:

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Biaya Penyisihan Penempatan pd Bank Lain

Cr. Penyisihan Penempatan pd Bank Lain

Untuk surat berharga:

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Biaya Penurunan Nilai Surat Berharga

Cr. Penyisihan Penurunan pd Bank Lain

Untuk pencatatan PPAP penyertaan:

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Biaya Penyisihan Penurunan Nilai

Penyertaan

Cr. Penyisihan Penurunan Nilai Penyertaan

DAFTAR PUSTAKA

7

Page 8: LPD Sap 7 FIX

Taswan. 2005. Akuntansi Perbankan “Transaksi dalam Valuta Rupiah” Edisi III. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN

8