LPD Pert 3

13
AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD Aknuntansi Unit Deposito dan Tabungan 1. Deposito Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh temponya. Jatuh tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan dan 24 bulan. Deposito masyarakat dapat dikategorikan kewajiban jangka pendek ataupun kewajiban jangka panjang. Deposito disajikan sebagai kewajiban jangka pendek bila sejak tanggal pelaporan hingga jatuh temponya tidak melebih 1 tahun. Sedangkan deposito yang jatuh tempo lebih dari satu tahun sejak tanggal pelaporan dapat dicatat sebagai kewajiban jangka panjang. a. Deposito Berjangka 1. Pembukaan Deposito Untuk membuka deposito, deposan dapat menggunakan setoran tunai, dengan cek, bilyet giro, bukti transfer masuk, wesel atau warkat lain yang dise-pakati bank. Prinsipnya pada saat disetor warkat itu harus sudah efektif, artinya dapat diuangkan. Bank akan mencatat 0

description

deposito

Transcript of LPD Pert 3

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

Aknuntansi Unit Deposito dan Tabungan

1. DepositoDeposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh temponya. Jatuh tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan dan 24 bulan. Deposito masyarakat dapat dikategorikan kewajiban jangka pendek ataupun kewajiban jangka panjang. Deposito disajikan sebagai kewajiban jangka pendek bila sejak tanggal pelaporan hingga jatuh temponya tidak melebih 1 tahun. Sedangkan deposito yang jatuh tempo lebih dari satu tahun sejak tanggal pelaporan dapat dicatat sebagai kewajiban jangka panjang.a. Deposito Berjangka1. Pembukaan DepositoUntuk membuka deposito, deposan dapat menggunakan setoran tunai, dengan cek, bilyet giro, bukti transfer masuk, wesel atau warkat lain yang dise-pakati bank. Prinsipnya pada saat disetor warkat itu harus sudah efektif, artinya dapat diuangkan. Bank akan mencatat dalam rekening deposito bila waktu itu telah diuangkan. Deposito dicatat sebesar nilai nominal deposito yang tertera dalam perjanjian. 2. Bunga Deposito BerjangkaDalam perkembangan terakhir, beberapa bank memperhitungkan bunga harian untuk deposito. Ini artinya berapa haripun deposito mengendap akan diberikan bunga sebagaimana tabungan, hanya saja tetap terikat jangka waktu deposito. Perhitungan bunga yang lazim adalah minimal mengendap satu bulan. Bank akan memberikan bunga setelah deposito minimal mengendap satu bulan. Kalau yang menjadi pedoman ini, maka untuk deposito yang dibuka pada tanggal akhir bulan bunga diperhitungkan pada akhir bulan juga walaupun tanggalnya berbeda. Misalnya deposito dibuka tanggal 31 Januari, maka jatuh tempo bunga tanggal 28 Februari atau 29 Februari, 31 Maret, 30 April dan seterusnya. Tetapi kalau deposito dibuka tidak pada tanggal akhir bulan, maka jatuh tempo bunga akan sarna dengan tanggal pembukaan deposito. 3. Pencatatan Deposito Jatuh Tempo.Pada contoh diatas dinyatakan bahwa penarikan bunga dilakukan setiap tanggal 5, dengan demikian bank akan membukukan bunga dua kali yaitu saat jatuh tempo bunga dan saat penarikan bunga. Hal ini sampai dengan jatuh tempo deposito. Oleh karena itu penarikan deposito diasumsikan terjadi tanggal 5 juga. Pada kasus ini bank juga harus membukukan dua kali yaitu saat jatuh tempo dan saat deposito qitarik. Bagaimana kalau bunga dan deposito pada saat jatuh tempo ditarik tepat pada tanggal jatuh tempo? Bila ini yang terjadi maka bank hanya membukukan sekali.4. Perpanjangan Deposito BerjangkaDeposito yang telah jatuh tempo bisa diperpanjang dengan dua cara yaitu: a. Perpanjangan Otomatis (Automatic Rollover).Perpanjangan ini dilakukan karena permintaan deposan yang sudah dibuat atau diperjanjikan pada saat penibukaan deposito. Dengan demikian bank tidak perlu menghubungi deposan atau sebaliknya deposan tidak perlu lagi menghubungi bank untuk memperpanjang deposito.b. Perpanjangan BiasaPerpanjangan ini terjadi bila ada kesepakatan antara bank dengan deposan dikemudian hari saat jatuh tempo. Perpanjangan ini bisa inisiatif deposan atau inisiatif bank (home service) untuk nasabah deposan.5. Penarikan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh TempoLazimnya deposito ditarik setelah jatuh tempo, sebab dalam perjanjian sudah tertera jangka waktunya. Namun dalam praktik perbankan, deposan bisa saja menarik deposito yang masih outstanding. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dapat mengganggu likuiditas bank, sebab idealnya bank akan menyiapkan dana untuk membayarkan sesuai dengan jadwal pembayaran. Oleh karena itu bank umum (konvensional) mengenakan penalty tertentu terhadap deposan bila penarikan dilakukan sebelum jatuh tempo. Penalty deposito dicatat sebagai pendapatan lain-lain bank. Kebijakan mengenai Penalty setiap bank berbeda- beda. Namun secara umum adalah:a. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak.b. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga setelah pajak.c. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari nominal deposito.6. Perpindahan Deposito Berjangka AntarKantor CabangDeposito yang telah dibuka di Cabang Bank tertentu dapat dipindahkan ke Cabang bank yang sarna di kota lain. Perpindahan ini atas dasar permintaan deposan (misalnya karena pindah domisili). Perpindahan deposito berjangka antarkantor cabang menimbulkan hubungan rekening antarkantor. Disamping itu harus ada alokasi beban bunga yang sudah berjalan. Alokasi beban bunga dapat diperhitungkan secara prorata berdasarkan lamanya pengendapan deposito di suatu cabang.b. Sertifikat DepositoSertifikat deposito pada prinsipnya sarna dengan deposito berjangka yaitu simpanan dana pihak ketiga/masyarakat dan terikat oleh jangka waktu (fixed time). Perbedaannya adalah sertifikat deposito diterbitkan alas unjuk (pembawa), sedangkan deposito berjangka diterbitkan alas tunjuk (nama). Sebagai deposito yang diterbitkan alas pembawa berarti siapa saja boleh menarik sertifikat deposito selama bisa menunjukkan sertifikat deposito tersebut kepada bank penerbit. Disamping itu sertifikat deposito dapat diperdagangkan oleh masyarakat setelah mendapat ijin dari Bank Indonesia. Perbedaan yang lain dengan deposito berjangka adalah bahwa bunga sertifikat deposito diperhitungkan dan dibayarkan dimuka. Dengan demikian deposan untuk sertifikat deposito pada saat membuka deposit tersebut hanya membayar sebesar nilai tunai sertifikat deposito ditambah sejumlah pajak bunga yang diperhitungkan dimuka. Walaupun demikian pencatatan sertifikat deposito tetap sebesar nilai nominalnya. Nilai tunai sertifikat deposito ditentukan dengan rumus:

Keterangan:P = Nilai Nominal Sertifikat Depositoi = Tingkat Suku bunga Sertifikat Deposito t = Jangka waktu (dalam hari).

2. TabunganTabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarik-annya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro atau yang diper-samakan dengan itu. Pada awalnya tabungan di Indonesia hanya tiga jenis yaitu Tabanas, Taska dan tabungan ONH. Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989 Bank Indonesia memberikan kebebasan kepada bank-bank komersial untuk mencipta-kan produk tabungan. Produk tabungan tersebut pada prinsipnya mengikuti ketentuan BI yang dalam SK Dir. BI No. 22/63 Kep. Dir. Tanggal 01-12-1989 bahwa syarat-syarat penyelenggaraan tabungan adalah sebagai berikut:a. Bank hanya dapat menyelenggarakan tabungan dalam bentuk rupiah.b. Ketentuan mengenai penyelenggaraan tabungan ditetapkan oleh bank masing-masing.c. Penarikan tabungan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro serta surat perintah bayar lainnya yang sejenis.d. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang disediakan untuk keperluan tersebut misalnya Automatic Teller Machine (ATM).e. Bank penyelenggara tabungan diperkenankan untuk menetapkan sendiri cara pelayanan, sistem administrasi, setoran, frekuensi pengambilan, tabungan pasif, tingkat suku bunga, cara perhitungan dan pembayaran bunga, pemberian hadiah, nama tabungan.f. Bunga tabungan dikenakan pajak peng ilan (PPh) sebesar 15% final untuk penduduk dan 20% untuk bukan penduduk.(Kep. Menteri Keu. No. 1308/ KMK.04/1989)a. Pencatatan Transaksi TabunganSetiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditam-bah bunga yang diperhitungkan dikurangi pajak. Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke rekening tabungan. Untuk setor tabungan, seorang penabung bisa menggunakan uang tunai, warkat, transfer masuk dan sebagainya yang dise-tujui bank. Setoran menggunakan warkat atau surat berharga lain bisa dikreditkan ke tabungan kalau warkat itu sudah efektif. Artinya bisa diuangkan saat itu.Penyetoran tabungan tidak hanya bisa dilakukan pada bank tempat penabung membuka tabungan, namun bisa dilakukan di kantor cabang yang lain. Bila ini yang terjadi maka akan dicatat pada rekening antar kantor (RAK).b. Penarikan Tabungan Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai di setiap counter-counter cabang bank yang bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu berupa kartu ATM. Penarikan di cabang lain umumnya dibatasi maksimum plafond penarikannya, sedangkan di cabang tempat membuka tabungan bahwa penarikan diijinkan sampai tabungan bersaldo minimal. Kartu ATM merupakan kartu tunai (cash card) yang hanya bisa digunakan untuk penarikan tunai di setiap tempat yang tersedia Automatic Teller Machine (ATM). Penarikan di cabang lain akan dicatat pada Rek. Perhitungan AntarKantor (RAK).c. Bunga Tabungan dan Perhitungannya.Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke rekening tabungan. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan. Perhitungan bunga bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan mendasarkan pada saldo terendah, suku bunga tetap atau berubah, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.a. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga berubah-ubah. Bila pendekatan ini yang digunakan, lamanya waktu mengendap dihitung sejak perubahan sampai terjadi perubahan bunga. Contoh perhitungan waktu: tanggal 5/5-2005 sampai 10 Mei 2003, maka lamanya dana mengendap 10-4 = 6 hari. Disini hari pada tanggal 5/5-2005 diperhitungkan, sedangkan tanggal 10/5-2005 tidak diperhitungkan. Suku bunga tabungan selama Mei 2005 sebagai berikut :TanggalTingkat Suku Bunga Tabungan

1 Mei 200512%

15 Mei 200514%

20 Mei 200515%

25 Mei 200511%

Bila diminta untuk menentukan bunga yang diperoleh pada bulan Mei 2005, maka perhitungan bunganya adalah :Waktu Dana MengendapHari BungaSaldoSuku BungaJumlah Bunga

1/5 sampai 5/5/2005415.940.00012%21.253,33

5/5 sampai 10/5/2005525.940.00012%43.233,33

10/5 sampai 15/5/2005515.940.00012%26.566,67

15/5 sampai 20/5/2005515.940.00014%30.994,44

20/5 sampai 25/5/2005515.940.00015%33.208,33

25/5 sampai 31/5/20056940.00011%1.723,43

Jumlah156.979,53

Keterangan : Perhitungan 4/360 x 15.940.000 x 12% = 21.253,33 , yang lain sama perhitungannya.

Pencatatan bunga dan PPh dapat ditunjukkan di bawah ini :Pencatatan BungaDr. Biaya Bunga156.979,43

Cr. Tabungan Prima156.979,43

Pencatatan PajakDr. Tabungan Prima23.546,92

Cr. Hutang PPh23.546,92

Bila PPh disetor ke kas negaraDr. Hutang PPH23.546,92

Cr. Giro kantor kas negara23.546,92

b. Perhitungan Bunga berdasarkan lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga tetap. Dengan menggunakan contoh sebelumnya dan tingkat suku bunga tetap 12%, maka dapat ditentukan bunga sebagai berikut :TanggalHari BungaSaldoSuku BungaJumlah Bunga

1/5 sampai 5/5/2005415.940.00012%21.253,33

5/5 sampai 10/5/2005525.940.00012%43.233,33

10/5 sampai 25/5/20051515.940.00012%79.700,00

25/5 sampai 31/5/20056940.00012%1.880

Jumlah146.066,66

c. Perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo terendah dalam bulan yang bersangkutan dengan bunga berjenjang.Contoh :Saldo Terendah Dalam Bulan itu (Rp)Suku Bunga (%)

0 sampai 10.000.00012

10.000.000 sampai 20.000.00013

20.000.000 sampai 50.000.00014

Lebih dari 50.000.00015

Perhitungan bunganya adalah (31/360) x 940.000 x 12% = 9.713,33d. Hadiah Untuk PenabungBank sering menyelenggarakan tabungan berhadiah. Hadiah yang diberikan ini dalam pandangan akuntansi dicatat sebagai biaya. Biaya ini umumnya diperhitungkan proporsional dengan kemampuan suatu cabang dalam menghimpun dana melalui tabungan. Kemampuan itu tercermin dari posisi saldo tabungan di neraca cabang. Dengan demikian semakin besar suatu cabang menghimpun dana tabungan, maka semakin besar porsi biaya hadiahnya. Sebaliknya semakin kecil saldo tabungan di neraca cabang maka semakin kecil kontribusi untuk menanggung biaya hadiah.Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana tabungan yang dihimpun dari seluruh cabang (termasuk kantor pusat) ditambah sumbangan untuk sosial melalui pemerintah dan pajak undian. Pajak undian ini adalah pajak yang ditanggung bank. Bila pajak ditanggung pemenang, maka pajak tidak diperhitung-kan bank. Nilai hadiah undian sebelum sumbangan sosial berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari posisi saldo tabungan bank yang bersangkutan. Sumbangan sosial sekitar 10% dan pajak undian sekitar 25%.Bila dalam undian terdapat penabung yang memenangkan hadiah, maka Cabang akan mendebet RAK kantor pusat dan mengkredit rekening tabungan nasabah yang bersangkutan. Pencatatan seperti ini dilakukan karena pada saat pembagian hadiah, asumsinya dana promosi telah di pool di kantor pusat sebagaimana ditunjuk an dalam jurnal diatas sehingga pada saat pembagian ke nasabah, kantor cabang meminta ke kantor pusat.e. Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH)Tabungan ONH diselenggarakan baik oleh bank konvensional maupun bank Syari'ah. Pada bank konvensional tabungan ONH tidak diberikan bunga, namun jasa tabungan diberikan dalam bentuk lain misalnya bingkisan tertentu pada setiap bulan selama saldo tabungan masih mengendap. Sedangkan pada Bank Syari'ah, tabungan ONH mendapatkan bagi Hasil. Biaya untuk membeli suvenir tertentu dibukukan sebagai biaya promosi.

Daftar Pustaka

Taswan, Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2008.

8