lpd 13

16

Click here to load reader

description

lpd

Transcript of lpd 13

Page 1: lpd 13

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

STANDAR AKUNTANSI ETAP

Dosen Pengajar: Ketut Alit Suardana , SE.,Msi,.AK

KELOMPOK VI:

Ni Made Ampriyanti 1215351166

Ni Luh Gede Krisna Dewi 1215351169

Ni Nyoman Trysedewi Mahaputri 1215351197

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Page 2: lpd 13

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN SAK ETAP.

Pada tanggal 19 Mei 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)

mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (SAK

ETAP). SAK ETAP ini nampak seide dengan International Financial Reporting Standard

for Small and Medium-sized Entities (IFRS for SMEs). Meskipun memiliki judul yang

berbeda, namun baik SAK ETAP maupun IFRS for SMEs sama-sama diperuntukkan bagi

entitas tanpa akuntabilitas publik, hanya saja istilah yang digunakan sebagai judul pada

IFRS adalah small and medium-sized entities (SMEs). Jadi, apabila kita

membandingkan judul pada IFRS for SMEs dan SAK ETAP, maka istilah entitas tanpa

akuntabilitas publik) sama pengertiannya dengan small and medium-sized entities. Apabila

SAK ETAP telah disahkan pada bulan Mei 2009, IFRS for SMEs sendiri baru disahkan

pada bulan Juli 2009. Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP) adalah standar akuntansi yang disusun sebagai acuan dan

dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik.

SAK ETAP menggunakan acuan IFRS for Small Medium Enterprises (SME) yang lebih

sederhana antara lain:

Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan.

Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.

Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.

Laporan keuangan sesuai SAK ETAP menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,

kinerja, dan arus kas entitas yang berguna bagi pengguna luas.

Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil dan menengah dapat

menyusun laporan keuangannya sendiri dan dapat diausit untuk mendapatkan opini audit.

Informasi keuangan yang sederhana tetapi memberikan informasi yang andal. SAK ETAP

disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi

Indonesia.

Page 3: lpd 13

2. KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF SAK ETAP

Tujuan laporan keuangan,

Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuanga (dapat dipahami, relevan,

materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat,

kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, dan keseimbangan antara biaya dan

manfaat).

Posisi keuangan: asset, kewajiban, ekuitas,

Kinerja keuangan: pendapatan dan beban,

Pengakuan dan pengukuan unsur-unsur laporan keuangan,

Dasar akrual,

Saling hapus tidak diperkenankan.

3. RUANG LINGKUP SAK ETAP

Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik yaitu:

Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik,

Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement)

bagi pengguna eksternal, Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat

langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

Entitas dengan akuntabilitas publilk signifikan boleh menggunakan SAK ETAP jika

diijinkan oleh otoritas berwenang. SE No.11/37/DKBU Bank Indonesia tanggal 31

Desember 2009 yang menetapkan standar akuntansi keuangan untuk BPR adalah SAK

ETAP dan SE No. 12/14/DKBU Bank Indonesia tanggal 1 juni 2010 yang menetapkan

penggunaan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditas Rakyat (PA – BPR) yang

diberlakukan sejak 1 Januari 2010.

SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(ETAP), yaitu entitas yang:

Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal

Page 4: lpd 13

Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan adalah:

Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan

pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan

penerbitan efek di pasar modal; atau

Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat,

seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana

dan bank investasi.

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP

jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contoh:

Bank Perkreditan Rakyat

Entitas berakuntabillitas publik adalah:

Perusahaan kecil yang memiliki saham di pasar modal.

Perusahaan manufaktur besar (bukan emiten).

Bank umum besar (bukan emiten).

Entitas yang bisnis satu-satunya adalah pendapatan bunga atas uang yang dipinjamkan

kepada nasabah. Entitas ini memperoleh semua dana dari seorang pemilik yang

milyuner.

Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar

pengguna laporan keuangan, misalnya: pemegang saham, kreditor, pekerja, dan

masyarakat dalam arti luas.

4. LAPORAN KEUANGAN SAK ETAP

Laporan keuangan yang dipersiapkan sesuai dengan SAK ETAP untuk menyediakan

informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas yang berguna untuk

pengguna luas yang tidak dalam posisi meminta laporan untuk memenuhi kebutuhan

informasi tertentu, misalnya diberikan kepada: Bank, Pemilik, dan Penyandang dana.

Penyajian Laporan Keuangan

Entitas harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and

unreserved statement) atas kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan laporan

keuangan. Terdiri dari:

1. Penyajian Wajar,

Page 5: lpd 13

Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan

arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyarakatkan penyajian jujur atas pengaruh

transaksi, peristiwa, dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan

asset, kewajiban, penghasilan, dan beban.Penyajian wajar posisi keuangan, kinerja

keuangan dan arus kas.

Entitas yang menggunakan SAK ETAP harus secara eksplisit menyatakan secara

penuh atas kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan laporan keuangan. Entitas harus

menilai kelangsungan usaha pada saat menyusun laporan keuangan. Entitas menyajikan

laporan keuangan minimal satu kali dalam setahun. Informasi komparatif dengan periode

sebelumnya dengan keunggulan yang sama. Pos-pos yang material disajikan terpisah.

2. Kepatuhan terhadap SAK ETAP,

Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu

pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan

tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan

mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP.

3. Kelangsungan Usaha,

Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen entitas yang menggunakan SAK

ETAP membuat penilaian atas kemampuan entitas melanjutkan kelangsungan usahanya.

4. Frekuensi Pelaporan,

Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan (termasuk informasi

komparatif) minimum satu tahun sekali.

5. Konsistensi Penyajian,

Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar perioda harus

konsiseten kecuali:

Terjadi perubahan yang signifikan atas sifat operasi entitas atau perubahan penyajian

atau pengklasifikasian bertujuan menghasilkan penyajian lebih baik sesuai kriteria

pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, atau

SAK ETAP mensyaratkan suatu perubahan penyajian.

Penyajian dan klasifikasi pos-pos harus konsisten, kecuali:

Page 6: lpd 13

Terjadi perubahan signifikan operasi entitas atau perubahan tersebut menghasilkan

penyajian yang lebih andal dan relevan.

SAK ETAP mensyaratkan perubahan penyajian.

Reklasifikasi harus dilakukan retrospektif, kecuali tidak praktis dapat secara prospektif.

Jika prospektif: diungkapkan sifat reklasifikasi dan jumlah pos yang direklasifikasi serta

alasannya.

6. Informasi Komparatif

Informasi harus diungkapkan secara komparatif dengan perioda sebelumnya kecuali

dinyatakan lain oleh SAK ETAP (termasuk informasi dalam laporan keuangn dan catatan

atas laporan keuangan).

7. Materialitas dan Agregasi,

Pos-pos yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan sedangkan yang

tidak material digabungkan dengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis.

Kelalalian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat suatu pos dianggap

material jia, baik secara individuan maupun bersama-sama, dapat memengaruhi pengguna

laporan keuangan dalam penggambilan keputusan ekonomi. Besaran dan sifat unsur

tersebut dapat menjadi factor penentu.

8. Identifikasi Laporan Keuangan Lengkap

Terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas,

catatan atas laporan keuangan. Perubahan perioda laporan keuangan sehingga perioda

laporan berbeda, maka ETAP mengungkapkan:

Fakta tersebut.

Alasan penggunaan perioda yang lebih pendek atau lebih panjang.

Fakta bahwa jumlah informasi komparatif dalam laporan keuangan yang terkait tidak

dapat diperbandingkan.

Identifikasi secara jelas setiap komponen laporan keuangan.

Informasi berikut, jika perlu, pada setiap halaman:

Nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama tersebut sejak laporan perioda terakhir;

Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi

setiap komponen laporan keuangan;

Page 7: lpd 13

Mata uang pelaporan, seperti didefinisikan dalam Bab 25 Mata Uang Pelaporan;

Pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.

Catatan laporan keuangan:

Domisili , bentuk hukum dan alamat kantor yang terdaftar;

Penjelasan sifat operasi dan aktivitas Utama.

5. MANFAAT DAN TUJUAN SAK ETAP.

SAK ETAP dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan memiliki prinsip going concern

yakni menginginkan usahanya terus berkembang. Untuk mengembangkan usaha perlu

banyak upaya yang harus dilakukan. Salah satu upaya itu adalah perlunya meyakinkan

publik bahwa usaha yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam akuntansi wujud

pertanggungjawaban tersebut dilakukan dengan menyusun dan menyajikan laporan

keuangan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Penyajian laporan keuangan yang

sesuai dengan standar, akan membantu manajemen perusahaan untuk memperoleh berbagai

kemudahan, misalnya: untuk menentukan kebijakan perusahaan di masa yang datang; dapat

memperoleh pinjaman dana dari pihak ketiga, dan sebagainya.

Standar ETAP ini disusun cukup sederhana sehingga tidak akan menyulitkan bagi

penggunanya yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas public (ETAP) yang mayoritas

adalah perusahaan yang tergolong usaha kecil dan menengah. ETAP sebagaimana

kepanjangan yang telah diuraikan di atas merupakan unit kegiatan yang melakukan aktifitas

tetapi sahamnya tidak dimiliki oleh masyarakat atau dengan kata lain unit usaha yang

dimiliki oleh orang perorang atau sekelompok orang, dimana kegiatan dan modalnya masih

terbatas. Jenis kegiatan seperti ini di Indonesia menempati angka sekitar 80 %. Oleh sebab

itu perlu adanya perhatian khusus dari semua pihak yang berkepentingan dalam hal

penyajian laporan keuangan.

6. KARAKTERISTIK SAK ETAP.

Stand alone accounting standard (tidakmengacukeSAK Umum)

Mayoritas menggunakan historical cost concepts.

Hanya mengatur transaksi yang umum dilakukan Usaha Kecil dan Menengah

Pengaturan lebih sederhana dibandingkan SAK Umum.

Page 8: lpd 13

Alternatif yang dipilih adalah alternatif yang paling sederhana.

Penyerdehanaan pengakuan dan pengukuran.

Pengurangan pengungkapan.

Tidak akan berubah selama beberapa tahun.

7. IMPLEMENTASI SAK ETAP.

PSAK ETAP mulai diberlakukan pada akhir tahun 2011. Penggunaan PSAK ini harus

konsisten untuk tahun-tahun berikutnya. Apalagi yang sudah memutuskan untuk

menggunakan PSAK umum dalam penyajian laporan keuangan, maka untuk selanjutnya

tidak boleh merevisi kebijakannya ke PSAK ETAP.

Entitas dapat menerapkan SAK ETAP secara retrospektif, namun jika tidak praktis, maka

entitas diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP secara prospektif. Entitas yang

menerapkan secara prospektif dan sebelumnya telah menyusun laporan keuangan maka:

Mengakui semua aset dan kewajiban yang pengakuannya dipersyaratkan dalam SAK

ETAP;

Tidak mengakui pos-pos sebagai aset atau kewajiban jika SAK ETAP tidak mengijinkan

pengakuan tersebut;

Mereklasifikasikan pos-pos yang diakui sebagai suatu jenis aset, kewajiban atau

komponen ekuitas berdasarkan kerangka pelaporan sebelumnya, tetapi merupakan jenis

aset, kewajiban, atau komponen ekuitas yang berbeda berdasarkan SAK ETAP;

Menerapkan SAK ETAP dalam pengukuran seluruh aset dan kewajiban yang diakui.

Penerapan secara retrospektif artinya bahwa kebijakan akuntansi yang baru

diterapkan seolah-olah kebijakan akuntansi tersebut telah digunakan sebelumnya. Oleh

karena itu, kebijakan akuntansi yang baru, diterapkan pada kejadian atau transaksi sejak

tanggal terjadinya kejadian atau transaksi tersebut. Sedangkan penerapan secara prospektif

artinya kebijakan akuntansi yang baru, diterapkan pada kejadian atau transaksi yang terjadi

setelah tanggal perubahan. Tidak ada penyesuaian yang dilakukan terhadap periode

sebelumnya.

Kebijakan akuntansi yang digunakan oleh entitas pada saldo awal neracanya berdasarkan

SAK ETAP mungkin berbeda dari yang digunakan untuk tanggal yang sama dengan

menggunakan kerangka pelaporan keuangan sebelumnya. Hasil penyesuaian yang muncul

Page 9: lpd 13

dari transaksi, kejadian atau kondisi lainnyasebelum tanggal efektif SAK ETAP diakui

secara langsung pada saldo laba pada tanggal penerapan SAK ETAP.

Pada tahun awal penerapan SAK ETAP, entitas yang memenuhi persyaratan untuk

menerapkan SAK ETAP dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK ETAP,

tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas

tersebut tidak diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk

penyusunan laporan keuangan berikutnya. Entitas yang menyusun laporan keuangan

berdasarkan SAK ETAP kemudian tidak memenuhi persyaratan entitas yang boleh

menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut tidak diperkenankan untuk menyusun

laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Entitas tersebut wajib menyusun laporan

keuangan berdasarkan PSAK non- ETAP dan tidak diperkenankan untuk menerapkan SAK

ETAP.

Entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun laporan

keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat menggunakan SAK

ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETA ini dalam menyusun laporan

keuangan. Entitas tersebut menerapkan persyaratan dalam paragraf 29.1 – 29.3.

8. KEBIJAKAN AKUNTANSI SAK ETAP.

Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, yang terdiri dari perubahan estimasi

dan Koreksi kesalahan periode lalu. Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi,

aturan dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan

menyajikan laporan keuangannya. Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi,

kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP. Namun, jika

dampak tidak material maka entitas tidak perlu mengikuti persyaratan dalamSAK ETAP.

Jika transaksi, peristiwa tidak diatur spesifik dalam SAK ETAP, maka manajemen dengan

menggunakan judgementnya mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi

yang menghasilkan informasi:

Relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi; dan

Andal yaitu dalam laporan keuangan yang menyajikan dengan jujur posisi keuangan,

kinerja keuangan, dan arus kas dari suatu entitas.

Page 10: lpd 13

Mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya, serta

tidak hanya mencerminkan bentuk hukumnya.

Netral yaitu bebas dari bias

Mencerminkan kehati-hatian.

Bersifat lengkap dalam semua hal yang material

Acuan dalam membuat pertimbangan (Bab 9.5):

Persyaratan dan panduan dalamSAK ETAP yang berhubungan dengan isu yang serupa

dan terkait; dan

Definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, pendapatan

dan beban dan prinsip-prinsip pervasif di Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.

PSAK non ETAP dan panduan tambahan dapat dijadikan rujukan, namun tidak boleh

bertentangan dengan Bab 9.5

9. PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN SAK ETAP DENGAN PSAK.

SAK ETAP PSAK  Neraca

  Laporan laba rugi

  Laporan perubahan ekuitas

  Laporan arus kas

  Catatan atas laporan keuangan

  Laporan posisi keuangan (neraca)

  Laporan laba rugi komprehensif

  Laporan perubahan ekuitas

  Laporan arus kas

  Catatan atas laporan keuangan

  Laporan posisi keuangan pada awal

periode komparatif untuk penyajian

kembali

DAFTAR PUSTAKA

http://daniels-stephanus.blogspot.com/2013/07/standat-akuntansi-keuangan-entitas.html.

http://syannegracetine.blogspot.com/2013/11/materi-sak-etap_14.html.

Page 11: lpd 13