LP.ATE.doc

16
A. Pe ng er ti an Tonsilitis merupakan inflamasi atau pembengkakan akut pada tonsil atau amandel (Reeves, Roux, Lockhart, 2! ". Tonsilitis adalah peradangan tonsil  palatina #ang merupakan bagian dari cincin $alde#er. %incin $alde#er terd iri atas susun an kel en&a r limfa #ang terda pat di dalam rongga mulu t #aitu ' tonsil faringeal ( adenoid ", tonsil palatina ( tosil faucial", tonsil lingual ( tosil pangkal lidah ", tonsil tuba ustachius ( lateral band dinding faring ) *erlach+s tonsil " ( oepardi, ffiat# Ars#ad,dkk, 2- ". Tonsil it is akut adalah rad ang akut #a ng di sebabkan oleh kuman Str eptococcus bet a hemoly ticus, Str ept oco ccus vir ida ns dan Streptococcus  pyogenes, dapat &uga disebabkan oleh virus (ans&oer, 2". Tonsilektomi adalah suatu tindakan pembedahan dengan mengambil atau mengangkat tonsil untuk mencegah infeksi selan&utn#a ( helov, 2/ ". 0. 1lasifi kas i Tonsilitis acammacam tonsillitis menurut (oepardi, ffiat# Ars#ad,dkk,2- " #aitu ' !. Tons il it is Akut a. Tonsilis vir al Ton sili tis dimana ge& alan #a lebih men #er upa i common d col d #a ng dis ert ai rasa n# eri tenggo rok . Pen#e bab #a ng pal ing seri ng adalah virus Epstein Barr . 3emofilus influen4ae merupakan pen#ebab ton sili tis aku t supura tif . 5ika ter &adi inf eks i vir us coxschakie, maka  pada pemeriksaan rongga mulut akan tampak lukaluka kecil pada  palatum dan tonsil #ang sangat n# eri dirasakan pasien.  b. Tonsilitis bakterial Radang akut tonsil dapat disebabkan kuman grup  A Str ept oko kus , β hemoli tiku s #an g dik en al se bag ai  strep throat,  pneumokokus, Streptokokus viridan, Streptokokus piogenes. 6nfiltrasi  bakteri pada lapisan epitel &aringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang berupa keluarn#a leukosit polimorfonuklear sehingga terbentuk det rit us. 0en tuk ton sill iti s aku t dengan det rit us #ang &ela s dis ebut 1

Transcript of LP.ATE.doc

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 1/16

A. Pengertian

Tonsilitis merupakan inflamasi atau pembengkakan akut pada tonsil atau

amandel (Reeves, Roux, Lockhart, 2! ". Tonsilitis adalah peradangan tonsil

 palatina #ang merupakan bagian dari cincin $alde#er. %incin $alde#er

terdiri atas susunan kelen&ar limfa #ang terdapat di dalam rongga mulut

#aitu ' tonsil faringeal ( adenoid ", tonsil palatina ( tosil faucial", tonsil lingual

( tosil pangkal lidah ", tonsil tuba ustachius ( lateral band dinding faring )

*erlach+s tonsil " ( oepardi, ffiat# Ars#ad,dkk, 2- ".

Tonsilitis akut adalah radang akut #ang disebabkan oleh kuman

Streptococcus beta hemolyticus, Streptococcus viridans dan Streptococcus

 pyogenes, dapat &uga disebabkan oleh virus (ans&oer, 2". Tonsilektomi

adalah suatu tindakan pembedahan dengan mengambil atau mengangkat tonsil

untuk mencegah infeksi selan&utn#a ( helov, 2/ ".

0. 1lasifikasi Tonsilitis

acammacam tonsillitis menurut (oepardi, ffiat# Ars#ad,dkk,2- "

#aitu '

!. Tonsilitis Akut

a. Tonsilis viral

Tonsilitis dimana ge&alan#a lebih men#erupai commond cold

#ang disertai rasa n#eri tenggorok. Pen#ebab #ang paling sering

adalah virus Epstein Barr . 3emofilus influen4ae merupakan pen#ebab

tonsilitis akut supuratif. 5ika ter&adi infeksi virus coxschakie, maka

 pada pemeriksaan rongga mulut akan tampak lukaluka kecil pada

 palatum dan tonsil #ang sangat n#eri dirasakan pasien.

 b. Tonsilitis bakterial

Radang akut tonsil dapat disebabkan kuman grup  A

Streptokokus, β hemolitikus  #ang dikenal sebagai  strep throat,

 pneumokokus, Streptokokus viridan, Streptokokus piogenes. 6nfiltrasi

 bakteri pada lapisan epitel &aringan tonsil akan menimbulkan reaksi

radang berupa keluarn#a leukosit polimorfonuklear sehingga terbentuk

detritus. 0entuk tonsillitis akut dengan detritus #ang &elas disebut

1

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 2/16

tonsilitis folikularis. 0ila bercakbercak detritus ini men&adi satu,

membentuk aluralur maka akan ter&adi tonsilitis lakunaris.

2. Tonsilitis embranosa

a. Tonsilitis difteri

Tonsilitis difteri merupakan tonsilitis #ang disebabkan kuman

Coryne bacterium diphteriae. Tonsilitis difteri sering ditemukan pada

anakanak berusia kurang dari ! tahunan frekuensi tertinggi pada usia

27 tahun.

 b. Tonsilitis septik 

Tonsilitis #ang disebabkan karena Streptokokus hemolitikus #ang

terdapat dalam susu sapi.

c. Angina Plaut 8incent ( stomatitis ulsero membranosa "

Tonsilitis #ang disebabkan karena bakteri spirochaeta atau

triponema #ang didapatkan pada penderita dengan higiene mulut #ang

kurang dan defisiensi vitamin %.

d. Pen#akit kelainan darah

Tidak &arang tanda leukemia akut, angina agranulositosis dan

infeksi mononukleosis timbul di faring atau tonsil #ang tertutup

membran semu. *e&ala pertama sering berupa epistaksis, perdarahan di

mukosa mulut, gusi dan di ba9ah kulit sehingga kulit tampak bercak

kebiruan.

:. Tonsilis 1ronik 

Tonsilitis kronik timbul karena rangsangan #ang menahun dari

rokok, beberapa &enis makanan, higiene mulut #ang buruk, pengaruh

cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsilitis akut #ang tidak adekuat.

%. Anatomi ;isiologi

Amandel atau tonsil merupakan kumpulan &aringan limfoid #ang ban#ak

mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Tonsil

terletak pada kerongkongan di belakang kedua u&ung lipatan belakang mulut.

6a &uga bagian dari struktur #ang disebut Ring of $alde#er (cincin 9alde#er".

1edua tonsil terdiri &uga atas &aringan limfe, letakn#a di antara lengkung

2

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 3/16

langitlangit dan mendapat persediaan limfosit #ang melimpah di dalam cairan

#ang ada pada permukaan dalam selsel tonsil.

Tonsil terdiri atas'

!. Tonsil fariengalis, agak menon&ol keluar dari atas faring dan terletak di

 belakang koana.

2. Tonsil palatina, dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.

:. Tonsil linguais, epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk

Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak men#ebar ke seluruh tubuh

dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan

kerongkongan, oleh karena itu tidak &arang tonsil mengalami peradangan.

Peradangan pada tonsil disebut dengan tonsilitis, pen#akit ini merupakan salah

satu gangguan Telinga 3idung < Tenggorokan ( T3T ". 1uman #ang

dimakan oleh imunitas seluler tonsil dan adenoid terkadang tidak mati dan

tetap bersarang disana serta men#ebabkan infeksi amandel #ang kronis dan

 berulang (Tonsilitis kronis". 6nfeksi #ang berulang ini akan men#ebabkan

tonsil dan adenoid beker&a terus dengan memproduksi selsel imun #ang

 ban#ak sehingga ukuran tonsil dan adenoid akan membesar dengan cepat

melebihi ukuran #ang normal. (Pearce,2= > #aifuddin, 2="

?. tiologi

Pen#ebab tonsilitis menurut (;irman , 2=" dan (oepardi, ffiat#

Ars#ad,dkk, 2-" adalah infeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus,

Streptococcus viridans, dan Streptococcus pyogenes. ?apat &uga disebabkan

oleh infeksi virus.

3

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 4/16

. Patofisiologi

0akteri atau virus memasuki tubuh melalui hidung atau mulut. Amandel

atau tonsil berperan sebagai filter, men#elimuti organisme #ang berbaha#a

tersebut. 3al ini akan memicu tubuh untuk membentuk antibod# terhadap

infeksi #ang akan datang akan tetapi kadangkadang amandel sudah kelelahan

menahan infeksi atau virus.

1uman menginfiltrasi lapisan epitel, bila epitel terkikis maka &aringan

limfoid superficial mengadakan reaksi. Terdapat pembendungan radang

dengan infiltrasi leukosit poli morfonuklear. Proses ini secara klinik tampak

 pada korpus tonsil #ang berisi bercak kuning #ang disebut detritus. ?etritus

merupakan kumpulan leukosit, bakteri dan epitel #ang terlepas, suatu

tonsillitis akut dengan detritus disebut tonsillitis falikularis, bila bercak

detritus berdekatan men&adi satu maka ter&adi tonsillitis lakunaris.

Tonsilitis dimulai dengan ge&ala sakit tenggorokan ringan hingga

men&adi parah. Pasien han#a mengeluh merasa sakit tenggorokann#a

sehingga berhenti makan. Tonsilitis dapat men#ebabkan kesukaran menelan,

 panas, bengkak, dan kelen&ar getah bening melemah didalam daerah sub

mandibuler, sakit pada sendi dan otot, kedinginan, seluruh tubuh sakit, sakit

kepala dan biasan#a sakit pada telinga. ekresi #ang berlebih membuat pasien

mengeluh sukar menelan, belakang tenggorokan akan terasa mengental. 3al

hal #ang tidak men#enangkan tersebut biasan#a berakhir setelah -2 &am.

0ila bercak melebar, lebih besar lagi sehingga terbentuk membrane semu

(Pseudomembran", sedangkan pada tonsillitis kronik ter&adi karena proses

radang berulang maka epitel mukosa dan &aringan limfoid terkikis. ehingga

 pada proses pen#embuhan, &aringan limfoid diganti &aringan parut. 5aringan

ini akan mengkerut sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus" #ang

akan diisi oleh detritus, proses ini meluas sehingga menembus kapsul dan

akhirn#a timbul perlengketan dengan &aringan sekitar fosa tonsilaris. Pada

anak proses ini disertai dengan pembesaran kelen&ar limfe submandibula.

(Reeves, Roux, Lockhart, 2! "

4

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 5/16

;. anifestasi 1linik 

Tanda dan ge&ala Tonsilitis menurut ( melt4er < 0are, 2" ialah sakit

tenggorokan, demam, ngorok, dan kesulitan menelan. edangkan menurut

ffiat# Ars#ad oepardi,dkk ( 2- " tanda dan ge&ala #ang timbul #aitu n#eri

tenggorok, tidak nafsu makan, n#eri menelan, kadangkadang disertai otalgia,

demam tinggi, serta pembesaran kelen&ar submandibuler dan n#eri tekan.

*. 1omplikasi

1omplikasi tonsilitis akut dan kronik #aitu '

!. Abses pertonsilTer&adi diatas tonsil dalam &aringan pilar anterior dan palatum mole,

abses ini ter&adi beberapa hari setelah infeksi akut dan biasan#a

disebabkan oleh streptococcus group A ( oepardi, ffiat# Ars#ad,dkk.

2- ".

2. @titis media akut

6nfeksi dapat men#ebar ke telinga tengah melalui tuba auditorius

(eustochi" dan dapat mengakibatkan otitis media #ang dapat mengarah

 pada ruptur spontan gendang telinga ( oepardi, ffiat# Ars#ad,dkk.

2-".

:. astoiditis akut

Ruptur spontan gendang telinga lebih &auh men#ebarkan infeksi ke

dalam selsel mastoid ( oepardi, ffiat# Ars#ad,dkk. 2- ".

/. Laringitis

erupakn proses peradangan dari membran mukosa #ang membentuk

lar#nx. Peradangan ini mungkin akut atau kronis #ang disebabkan bisa

karena virus, bakter, lingkungan, maupunmkarena alergi ( Reeves, Roux,

Lockhart, 2! ".

7. inusitis

erupakan suatu pen#akit inflamasi atau peradangan pada satua atau

lebih dari sinus paranasal. inus adalah merupakan suatu rongga atau

ruangan berisi udara dari dinding #ang terdiri dari membran mukosa

( Reeves, Roux, Lockhart, 2! ".

5

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 6/16

=. Rhinitis

erupakan pen#akit inflamasi membran mukosa dari cavum nasal dan

nasophar#nx ( Reeves, Roux, Lockhart, 2! ".

3. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pasien tonsilitis menurut ( ans&oer, 2" #aitu '

!. Penatalaksanaan tonsilitis akut

a. Antibiotik golongan penicilin atau sulfanamid selama 7 hari dan obat

kumur atau obat isap dengan desinfektan, bila alergi dengan diberikan

eritromisin atau klindomisin. b. Antibiotik #ang adekuat untuk mencegah infeksi sekunder,

kortikosteroid untuk mengurangi edema pada laring dan obat

simptomatik.

c. Pasien diisolasi karena menular, tirah baring, untuk menghindari

komplikasi kantung selama 2: minggu atau sampai hasil usapan

tenggorok :x negatif.

d. Pemberian antipiretik.

2. Penatalaksanaan tonsilitis kronik  

a. Terapi lokal untuk h#giene mulut dengan obat kumur ) hisap.

 b. Terapi radikal dengan tonsilektomi bila terapi medikamentosa atau

terapi konservatif tidak berhasil.

The American Academy of tolaryngology ! "ead and #eck Surgery

Clinical $ndikators Compendium tahun !7 menetapkan indikasi dilakukann#a

tonsilektomi #aitu'

!" erangan tonsilitis lebih dari tiga kali per tahun 9alaupun telah mendapatkan

terapi #ang adekuat.

2" Tonsil hipertrofi #ang menimbulkan maloklusi gigi dan men#ebabkan

gangguan pertumbuhan orofasial

:" umbatan &alan nafas #ang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan &alan

nafas, sleep apnea, gangguan menelan, dan gangguan bicara.

/" Rinitis dan sinusitis #ang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil, #ang tidak

 berhasil hilang dengan pengobatan.

6

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 7/16

7" Bapas bau #ang tidak berhasil dengan pengobatan

=" Tonsilitis berulang #ang disebabkan oleh bakteri grup  A Sterptococcus β

hemoliticus

-" 3ipertrofi tonsil #ang dicurigai adan#a keganasan

C" @titis media efusa ) otitis media supurataif 

( oepardi, ffiat# Ars#ad,dkk. 2- "

Tonsilektomi menurut ( Bettina, 2= " #aitu'

!" Pera9atan pra @perasi '

a" Lakukan pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorok secara seksama dan

dapatkan kultur #ang diperlukan untuk menentukan ada tidak dan sumber

infeksi.

 b" Ambil spesimen darah untuk pemeriksaan praoperasi untuk menentukan

adan#a resiko perdarahan ' 9aktu pembekuan, pulasan trombosit, masa

 protrombin, masa tromboplastin parsial.

c" Lakukan pengka&ian praoperasi '

Perdarahan pada anak atau keluarga, ka&i status hidrasi, siapkan anak

secara khusus untuk menghadapi apa #ang diharapkan pada masa

 pascaoperasi, gunakan teknik teknik #ang sesuai dengan tingkat

 perkembangan anak ( buku, boneka, gambar ", bicaralah pada anak tentang

hal hal baru #ang akan dilihat di kamar operasi, dan &elaskan &ika terdapat

konsepkonsep #ang salah, bantu orang tua men#iapkan anak mereka

dengan membicarakan istilah #ang umum terlebih dahulu mengenai

 pembedahan dan berkembang ke informasi #ang lebih spesifik, #akinkan

orang tua bah9a tingkat komplikasi rendah dan masa pemulihan biasan#a

cepat, an&urkan orang tua untuk tetap bersama anak dan membantu

memberikan pera9atan.

2" Pera9atan pascaoperasi '

a" 1a&i n#eri dengan sering dan berikan analgesik sesuai indikasi.

 b" 1a&i dengan sering adan#a tandatanda perdarahan pascaoperasi

c" iapkan alat pengisap dan alatalat nasal packing untuk ber&aga&aga

seandain#a ter&adi kedaruratan.

7

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 8/16

d" Pada saat anak masih berada dalam pengaruh anestesi, beri posisi

telungkup atau semi telungkup pada anak dengan kepala dimiringkan

kesamping untuk mencegah aspirasi

e" 0iarkan anak memperoleh posisi #ang n#aman sendiri setelah ia sadar

( orangtua boleh menggendong anak "

f" Pada a9aln#a anak dapat mengalami muntah darah lama. 5ika diperlukan

 pengisapan, hindari trauma pada orofaring.

g" 6ngatkan anak untuk tidak batuk atau membersihkan tenggorok kecuali

 &ika perlu.

h" 0erikan asupan cairan #ang adekuat> beri es batu ! sampai 2 &am setelah

sadar dari anestesi. aat muntah susah berhenti, berikan air &ernih dengan

hatihati.

i" 5aga agar anak dan lingkungan sekitar bebas dari drainase bernoda darah

untuk membantu menurunkan kecemasan.

 &" An&urkan orang tua agar tetap bersama anak ketika anak sadar.

6. Pengka&ian ;okus dan Pemeriksaan Penun&ang

!. ;okus pengka&ian menurut (;irman , 2=", #aitu '

a. $a9ancara

!" 1a&i adan#a ri9a#at pen#akit sebelumn#a (tonsillitis"

2" Apakah pengobatan adekuat

:" 1apan ge&ala itu muncul

/" 0agaimana pola makann#a

7" Apakah rutin ) ra&in membersihkan mulut

 b. Pemeriksaan fisik 

?ata dasar pengka&ian menurut ( ?oengoes, 2", #aitu '

!" 6ntergritas go

*e&ala ' Perasaan takut, kha9atir 

Tanda ' ansietas, depresi, menolak.

2" akanan ) %airan

*e&ala ' 1esulitan menelan

Tanda ' 1esulitan menelan, mudah terdesak, inflamasi

8

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 9/16

:" 3#giene

Tanda ' kebersihan gigi dan mulut buruk 

/" B#eri ) 1eamanan

Tanda ' *elisah, perilaku berhatihati

*e&ala ' akit tenggorokan kronis, pen#ebaran n#eri ke telinga

7" Pernapasan

*e&ala ' Ri9a#at menghisap asap rokok ( mungkin ada anggota

keluarga #ang merokok ", tinggal di tempat #ang berdebu.

2. Pemeriksaan penun&ang

a. Tes Laboratorium

Tes laboratorium ini digunakan untuk menentukan apakah

 bakteri #ang ada dalam tubuh pasien dengan tonsilitis merupakan

 bakteri grup A, kemudian pemeriksaan &umlah leukosit dan hitung

 &enisn#a, serta la&u endap darah. Persiapan pemeriksaan #ang perlu

sebelum tonsilektomi adalah '

!" Rutin ' 3emoglobine, lekosit, urine.

2" Reaksi alergi, gangguan perdarahan, pembekuan.

:" Pemeriksaan lain atas indikasi (Rongten foto, 1*, gula darah,

elektrolit, dan sebagain#a.

 b. 1ultur 

1ultur dan u&i resistensi bila diperlukan.

c. Terapi

?engan menggunakan antibiotik spectrum lebar dan sulfonamide,

antipiretik, dan obat kumur #ang mengandung desinfektan. ( oetomo,

2/ "

5. ?iagnosa 1epera9atan

?iagnosa kepera9atan #ang mungkin muncul '

!. Pre @perasi

a. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan intake tidak adekuat.

 b. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan respon inflamasi.

9

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 10/16

c. %emas berhubungan dengan kurang pengetahuan akan dilakukann#a

tonsilektomi.

2. Post @perasi

a. B#eri akut berhubungan dengan insisi bedah, diskontinuitas &aringan.

 b. Resiko tidak efektif bersihan &alan nafas berhubungan dengan

 penumpukan sekret.

c. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan adan#a

 perdarahan .

d. Resiko infeksi berhubungan dengan pema&anan mikroorganisme.

( ?oengoes, 2 "

1. ;okus 6ntervensi

!. Pre @perasi

a. ?x ! ' Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

 berhubungan dengan anoreksia

Tu&uan ' kebutuhan nutrisi terpenuhi

1riteria hasil ' kebutuhan nutrisi pasien adekuat, tidak ada tanda

malnutrisi, mampu menghabiskan makanan sesuai porsi #ang

diberikan

6ntervensi '

!" A9asi masukan dan berat badan sesuai indikasi

Rasional ' emberikan informasi sehubungan dengan kebutuhan

nutrisi dan keefektifan terapi

2" Auskultasi bun#i usus

Rasional ' akanan han#a dimulai setelah bun#i usus membaik 

:" ulai dengan makanan kecil dan tingkatkan sesuai toleransi

Rasional ' 1andungan makanan dapat mengakibatkan

ketidaktoleransian, memerlukan perubahan pada kecepatan

/" 0erikan diet nutrisi seimbang ( makanan cair atau halus " atau

makanan selang sesuai indikasi

Rasional ' mempertahankan nutrisi #ang seimbang

( ?oengoes, 2 "

10

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 11/16

 b. ?x 2 ' Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan respon inflamasi

Tu&uan ' setelah dilakukan tindakan kepera9atan diharapkan suhu

tubuh normal

1riteria hasil ' suhu tubuh normal ( :=D%:-D% " tubuh tidak terasa

 panas,pasien tidak gelisah.

6ntervensi '

!" Pantau suhu tubuh pasien, perhatikan menggigil atau diaphoresis

Rasional ' suhu :C,!E%/!,!E% menun&ukan infeksius

2" Pantau suhu lingkungan, batasi) tambahan linen tempat tidur sesuai

indikasi

Rasional ' uhu ruangan harus diubah untuk mempertahankan suhu

mendekati normal

:" 0erikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol

Rasional ' ?apat membantu menurunkan suhu tubuh

/" 0erikan antipiretik 

Rasional ' obat antipiretik sebagai obat penurun demam

( ?oengoes, 2 "

c. ?x :' %emas berhubungan dengan kurang pengetahuan akan

dilakukan#a tonsilektomi

Tu&uan ' cemas berkurang atau hilang

1riteria hasil ' kecemasan berkurang, pasien tampak tenang.

6ntervensi '

!" 5elaskan prosedur bedah kepada anak dan orang tua dengan

menggunakan bahasa #ang sederhana.

Rasional ' informasi #ang demikian dapat mengurangi rasa takut

dan kecemasan dengan mempersiapkan anak dan orang tua.

2" 5elaskan bah9a tergantung 9aktu pembedahan, anak mungkin

tidak diberi makan atau minum setelah tengah malam pada hari

 pembedahan dilakukan untuk mencegah anak muntah dan aspirasi

selama pembedahan.

11

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 12/16

Rasional ' anak mungkin ter&adi takut &ika ia tidak memperoleh

makanan atau minuman sepan&ang malam, atau pagi hari sebelum

 pembedahan.

:" 5elaskan kepada orang tua bah9a pembedahan mungkin tidak

dilakukan &ika anak memiliki tanda dan ge&ala infeksi akut,

termasuk peningkatan suhu, hidung terdapat sekret, dan n#eri pada

telinga pada hari pembedahan.

Rasional ' pembedahan tidak dapat dilakukan dalam kondisi ini,

sehubungan dengan risiko septikemia atau infeksi meluas.

/" 0eri tahu orang tua tentang kemungkinan lama pembedahan dan

tempat mereka menungggu selama prosedur dan periode

 pemulihan.

Rasional ' tidak mengetahui berapa lama pembedahan berlangsung

dapat membuat orang tua cemas selama pembedahan.

7" 5elaskan kepada anak dan orang tua tentang kemungkinan kondisi

 pasca operasi

Rasional ' memahami apa #ang akan ter&adi setelah prosedur, dapat

mengurangi rasa cemas.

( ?oengoes, 2 "

2. Post @perasi

a. ?x ! ' B#eri akut berhubungan dengan insisi bedah, diskontinuitas

 &aringan.

Tu&uan ' tidak ada masalah tentang n#eri , n#eri dapat hilang atau

 berkurang

1riteria hasil '

!" elaporkan n#eri berkurang

2" kspresi 9a&ah tampak rileks

6ntervensi '

!" Lakukan pengka&ian n#eri secara komprehensif termasuk lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi.

Rasional ' sebagai dasar penentuan intervensi berikutn#a

12

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 13/16

2" A&arkan teknik non farmakologi dengan distraksi ) latihan nafas

dalam.

Rasional ' teknik distraksi)latihan nafas dalam dapat mengurangi

n#eri.

:" Tingkatkan istirahat pasien

Rasional ' istirahat dapat melupakan dari rasa n#eri

/" An&urkan klien untuk mengurangi n#eri dengan'

a" inum air dingin atau es

 b" 3indarkan makanan panas, pedas, keras

c" elakukan teknik relaksasi

Rasional ' tindakan non analgesik diberikan dengan cara

alternatif untuk mengurangi n#eri dan menghilangkan

ketidakn#amanan

7" %iptakan lingkungan tenang dan n#aman

Rasional ' menurunkan sterss dan rangsangan berlebihan,

meningkatkan istirahat

( ?oengoes, 2 "

 b. ?x 2 ' Resiko tidak efektif bersihan &alan nafas berhubungan dengan

 penumpukan secret.

Tu&uan ' &alan nafas efektif 

1riteria hasil ' setelah dilakukan tindakan kepera9atan, resiko

ketidakefektifan &alan nafas dapat teratasi ditandai dengan tidak adan#a

secret.

6ntervensi '

!" Pantau irama ) frekuensi irama pernafasan

Rasional ' pernafasan dapat melambat dan frekuensi ekspirasi

meman&ang dibanding inspirasi

2" Auskultasi bun#i nafas, cata adan#a bun#i nafas, misaln#a mengi,

krekles, atau ronkhi

Rasional ' bun#i nafas krekles dan ronkhi terdengar pada inspirasi

dan atau ekspirasi pada respon terhadap pegumpulan sekret

13

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 14/16

:" 1a&i pasien untuk posisi #ang n#aman, misaln#a peninggian kepala

tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur.

Rasional ' peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi

 pernafasan

/" ?orong pasien untuk mengeluarkan lendir secara perlahan

Rasional ' membersihkan &alan nafas dan membantu mencegah

komplikasi pernafasan

( ?oengoes, 2 "

c. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan

#ang berlebihan

Tu&uan ' kebutuhan cairan terpenuhi

1riteria hasil ' setelah dilakukan tindaka kepera9atan resiko

kekurangan volume cairan dapat teratasi ditandai dengan tanda vital

stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik, kapiler refill cepat

6ntervensi '

!" 1a&i ) ukur dan catat &umlah perdarahan

Rasional ' potensi kekurangan cairan, khususn#a &ika tidak ada

tambahan cairan

2" A9asi tandatanda vital

Rasional ' perubahan tekanan darah, nadi dapat digunakan untuk

 perkiraan kehilangan darah

:" %ata respon fisiologis individual pasien terhadap perdarahan,

misaln#a perubahan mental, kelemahan, gelisah, ansietas, pucat,

 berkeringat, peningkatan suhu.

Rasional ' simtomatologi dapat berguna dalam mengukur berat

 badan atau laman#a episode perdarahan

/" A9asi batuk dan bicara karena akan mengiritasi luka dan

menambah perdarahan.

Rasional ' aktifitas batuk dan bicara meningkatkan tekana intra

abdomen dan dapat mencetuskan perdarahan langitlangit.

( ?oengoes, 2 "

14

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 15/16

d. Resiko infeksi berhubungan dengan pema&anan mikroorganisme.

Tu&uan ' men#atakan pemahaman pen#ebab atau fakto resiko individu

1riteria hasil ' mengidentifikasi intervensi untuk mencegah atau

menurunkan resiko infeksi, tidak ada tandatanda infeksi, tandatanda

vital normal.

6ntervensi '

!" Pantau tandatanda vital.

Rasional ' 5ika ada peningkatan suhu tubuh kemungkinan infeksi

2" Lakukan pera9atan luka aseptik dan lakukan pencucian tangan

#ang baik.

Rasional ' encegah risiko infeksi

:" Lakukan pera9atan terhadap prosedur invasive.

Rasional ' engurangi infeksi nosokomial

/" 1olaborasi untuk pemberian antibiotik.

Rasional ' encegah perkembangan mikroorganisme patogen.

( ?oengoes, 2 "

15

7/21/2019 LP.ATE.doc

http://slidepdf.com/reader/full/lpatedoc 16/16

?A;TAR PFTA1A

http'))id.shvoong.com)medicineandhealth)!-7=:operasiamandel#ang

 beru&ung kematian)

http'))klikharr#.9ordpress.com)2-))7)tonsilektomitonsillectom#)

http'))999.merck.com)mmpe)secC)chCb.html

%arpenito, L#nda 5uall (2", 0uku aku ?iagnosa 1epera9atan . 5akarta ' *%

?oengoes, aril#nn (!". Rencana Asuhan 1epera9atan ' Pedoman FntukPerencanaan dan Pendokumentasian Pera9atan Pasien 5akarta ' *%

?rake A. Tonsillectom#. avaible from' http'))999. emedicine. com)ent)topic:!7.

htm)emed tonsilektomi

1ornblut A,1ornblut A?. Tonsillectom# and adenoidectom#. 6n'

Paparella,*luckman ,a#erhoff, eds. @tolar#ngolog# head and neck

surger#. Philadelphia, $0 aunders :rd edition,!!'2!/7=

Tukel ?,Little 5P. Pediatric head and neck emergenc#. 6n ' iscle ?$

and cGuone 5. mergenc# of the head and neck. osb#. FA.

2':2/:2=

Adams *L,Pen#akitpen#akit nasofaring dan orofaring. ?alam' Adams *L,0oies

 buku a&ar pen#akit T3T,5akarta, Penerbit buku kedokteran *% edisi =,

!/ ' ::-/

3atmans#ah, Tonsilektomi. ?alam' %ermin ?unia 1edokteran no C. !:' !C2!

16