Lp Nutrisi Minggu Ke 2
-
Upload
anggar-dwi-untari -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Lp Nutrisi Minggu Ke 2
LAPORAN PENDAHULUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Laboratorium Klinik Keperawatan KDM II
Disusun oleh :
1. Anggar Dwi Untari ( P07120111002 )
2. Dita Amanda Sakti ( P07120111008 )
3. Indah Laily Fadlilah ( P07120111018 )
4. Nurul Fatimah ( P07120111027 )
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus.
1. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam
dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ
perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana,
terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf
olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang
lebih mudah dicerna. Mengunyah dengan baik dapat mencegah
terjadinya luka parut pada permukaan saluran pencernaan. Ludah dari
kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut
dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah
mengandung enzim ptialin untuk mengolah amilum (zat tepung) menjadi
glukosa. Selain itu kelenjar ludah juga memproduksi enzim amilase.
Enzim amilase ini bekerja memecah molekul amilum menjadi sakarida
dengan molekul lebih sederhana yaitu maltosa. Ludah juga mengandung
antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan
menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.
Setelah dikunyah lidah mendorong gumpalan makanan ke dalam faring,
dimana makanan bergerak ke esophagus bagian atas dan kemudian ke
bawah masuk lambung.
2. Esofagus
Esophagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas
terdiri dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang licin.
2
Permukaannya diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan secret mukoid
yang berguna untuk perlindungan. Makanan yang telah diolah oleh mulut
kemudian melewati esofagus dengan gerak peristaltik. Untuk mencegah
agar makanan tidak masuk ke tenggorokan, pertemuan antara esofagus
dan tenggorokan dipisahkan oleh sekat yang disebut epligotis. Ketika
menelan makanan, otot pada epligotis akan menutup tenggorokan
sehingga mencegah makanan masuk ke sistem pernafasan.
3. Lambung
Gumpalan makanan memasuki lambung dengan bagian porsi
tersebar dari saluran pencernaan. Pergerakan makanan melalui lambung
dan usus dimungkinkan adanya peristaltic, yaitu gerakan kontraksi dan
relaksasi secara bergantian dari otot yang mendorong substansi makanan
dalam gerakan menyerupai gelombang. Pada saat makanan bergerak ke
arah spingter prylorus pada ujung distal lambung, gelombang peristaltic
meningkat. Kini gumpalan lembek makanan telah terjadi substansi yang
disebut chyme. Chyme ini dipompa melalui spingter pylorus ke dalam
duodenum. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengosongkan
kembali lambung setelah makan adalah 2-6 jam. Selain itu lambung juga
memproduksi enzim yaitu :
a. Enzim pepsin: mengubah protein menjadi pepton
b. Enzim renin: mengendapkan kasein dalam susu.
c. Enzim lipase: memecah lemak menjadi asam lemak.
d. HCl: mmbunuh kuman dan mengasamkan makanan.
Secara umum gaster memiliki fungsi motorik dan fungsi pencernaan &
sekresi.
1) Fungsi motorik
a) Fungsi reservoir
Menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi
sedikit dicernakan dan bergerak kesaluran pencernaan.
Menyesuaikan peningkatan volume tanpa menambah tekanan
3
denganrelaksasi reseptif otot polos yang diperantarai oleh saraf
vagus dan dirangsang oelh gastrin.
b) Fungsi mencampur
Memecahkan makanan menjadi partikel-partikel kecil dan
mencampurnya dengan getahlambung melalui kontraksi otot yang
mengelilingi lambung.
c) Fungsi pengosongan lambung
Diatur oleh pembukaan sfingter pylorus yang dipengaruhi oleh
viskositas, volume, keasaman,aktivitas osmotis, keadaan fisisk,
emosi, obat-obatan dan kerja. Pengosongan lambung di atur oleh
saraf dan hormonal.
2) Fungsi pencernaan dan sekresi
a) Pencernaan protein oleh pepsin dan HCL
b) Sintesis dan pelepasan gastrin. Dipengaruhi oleh protein yang di
makan, pereganganantrum, rangsangan vagus.
c) Sekresi factor intrinsik. Memungkinkan absorpsi vitamin B12 dari
usus halus bagian distal.
d) Sekresi mucus. Membentuk selubung yang melindungi lambung
serta berfungsi sebagai pelumas sehingga makanan lebih mudah
untuk diangkut.
Proses Pencernaan Makanan di Lambung
a) Mekanik
Beberapa menit setelah makanan memasuki perut, gerakan
peristaltik yang lembut dan berriak yang disebut gelombang
pencampuran (mixing wave) terjadi di perut setiap 15-25
detik.Gelombang ini merendam makanan dan mencampurnya
dengan hasil sekresi kelenjar lambungdan menguranginya
menjadi cairan yang encer yang disebut chyme. Beberapa mixing
waveterjadi di fundus, yang merupakan tempat penyimpanan
utama. Makanan berada di fundusselama satu jam atau lebih
tanpa tercampur dengan getah lambung. Selama ini
berlangsung, pencernaan dengan air liur tetap berlanjut.Selama
pencernaan berlangsung di perut, lebih banyak mixing wave yang
4
hebat dimulai daritubuh dan makin intensif saat mencapai pilorus.
Pyloric spinchter hampir selalu ada tetapi tidak seluruhnya
tertutup. Saat makanan mencapai pilorus, setiap mixing wave
menekan sejumlahkecil kandungan lambung ke duodenum
melalui pyloric spinchter. Hampir semua makananditekan kembali
ke perut. Gelombang berikutnya mendorong terus dan menekan
sedikit lagimenuju duodenum. Pergerakan ke depan atau
belakang (maju/mundur) dari kandungan lambung bertanggung
jawab pada hampir semua pencampuran yang terjadi di perut.
b) Kimiawi
Prinsip dari aktivitas di perut adalah memulai pencernaan
protein. Bagi orang dewasa, pencernaan terutama dilakukan
melalui enzim pepsin. Pepsin memecah ikatan peptide
antaraasam amino yang membentuk protein. Rantai protein yang
terdiri dari asam amino dipecahmenjadi fragmen yang lebih kecil
yang disebut peptide. Pepsin paling efektif di lingkungan
yangsangat asam di perut (pH=2) dan menjadi inaktif di
lingkungan yang basa. Pepsin disekresikanmenjadi bentuk inaktif
yang disebut pepsinogen, sehingga tidak dapat mencerna protein
di sel-selzymogenic yang memproduksinya. Pepsinogen tidak
akan diubah menjadi pepsin aktif sampai iamelakukan kontak
dengan asam hidroklorik yang disekresikan oleh sel parietal.
Kedua, sel-sel lambung dilindungi oleh mukus basa, khususnya
setelah pepsin diaktivasi. Mukus menutupimukosa untuk
membentuk hambatan antara mukus dengan getah
lambung.Enzim lain dari lambung adalah lipase lambung. Lipase
lambung memecah trigliserida rantai pendek menjadi molekul
lemak yang ditemukan dalam susu. Enzim ini beroperasi dengan
baik pada pH 5-6 dan memiliki peranan terbatas pada lambung
orang dewasa. Orang dewasa sangat bergantung pada enzim
yang disekresikan oleh pankreas (lipase pankreas) ke dalam usus
halusuntuk mencerna lemak. Lambung juga mensekresikan renin
yang penting dalam mencerna susu.Renin dan Ca bereaksi pada
susu untuk memproduksi curd. Penggumpalan mencegah
5
terlaluseringnya lewatnya susu dari lambung menuju ke
duodenum (bagian pertama dari usus halus).Rennin tidak
terdapat pada sekresi lambung pada orang dewasa.
4. Usus Halus
Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum yang
panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri
dari rectum, colon dan rectum yang kemudian bermuara pada anus. Usus
menerima makanan yang sudah berbentuk chime (setengah padat) dari
lambung untuk mengarbsopsi air,nutrient,potassium,bikarbonat dan
enzim.
Chime bergerak karena adanya peristaltic usus dan akan berkumpul
menjadi feces di usus besar. Dari makan sampai mencapai rectum
normalnya diperlukan waktu 12 jam. Gerakan colon dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu :
a. Houstral shuffing adalah gerakan mencampur chyme untuk
membantu mengabsorbsi air
b. Kontraksi haustri yaitu gerakan untuk mendorong materi air dan
semipadat sepanjang colon
c. Gerakan peristaltic yaitu gerakan maju ke anus yang berupa
gelombang.
Makanan yang sudah melewati usus halus: chime, akan tiba di rectum
4 hari setelah ditelan, jumlah chime yang direabsorbsi kurang lebih
350 ml
5. Hati
Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak dibawah kerangka iga.
Beratnya 1,500g dan pada kondisihidup berwarna merah tua karena kaya
akan persediaan darah. Hati menerima darah teroksigenasi dari
arterihepatika dan darah yang tidak teroksigenasi tetapi kaya
akan nutrien dari vena portal hepatica. Hati terbagi menjadi lobus
kanan dan kiri.
a. Lobus kanan hati lenih besar dari lobus kirinya dan memiliki
tiga bagian utama, lobus kanan atas, lobus
kuadratus, dan lobus kaudatus.
6
b. Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan dari lobus kiri.
Diantara kedua lobus terdapat vena portahepatika,jalur
masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan duktus.
c. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan
beranastomosis untuk membentuk jaringan tiga dimensi.
Ruang-ruang darah sinusoid terletak diantara lempeng-
lempeng sel, saluran portal, masing-masing berisi sebuah
cabang vena portal, arteri hepatika, duktus empedu,
membentuk sebuah lobulus portal.
Hati memiliki fungsi utama yaitu sebagai Filter Darah. Darah yang
beredar di tubuh kita akan dibersihkan dan disaring dari bahan-bahan
beracun yang masuk ke tubuh melalui makanan atau pernafasan.
Fungsi Utama hati pada orang dewasa adalah :
1) Menimpan berbagai bentuk glukosa, vit B12, dan zat besi
2) Penyediaan tenaga (zat gula) dan protein
3) Pengeluaran hormon-hormon dan insulin
4) Pembentukan dan pengeluaran Lemak dan Kolesterol
5) Penyaring dan pembuang bahan bahan beracun di dalam darah
melalui proses pembongkaran hemoglobin
6) Merubah amonia menjadi urea
6. Kandung Empedu
Kandung empedu merupakan kantong berbentuk seperti bauah
alpukat yang terletak tepat dibawah lobus kanan hati. Kandung
empedu memiliki bagian-bagian fundus, korpus, infundibulum, dan
kolum. Fundus bentuknya bulat, ujungnya buntu dari kandung empedu.
Korpus merupakan bagian terbesar dari kandung empedu. Kolum
adalah bagian yang sempit dari kandung empedu. Empedu yang
disekresi secara terus menerus oleh hati masuk ke saluran empedu
yang kecil dalam hati. Saluran empedu yang kecil bersatu membentuk
dua saluran yang lebih besar yang keluar dari permukaan hati sebagai
duktus hepatikus komunis. Duktus hepatikus bergabung dengan duktus
sistikus membentuk duktus koledoktus. Salah satu fungsi hati adalah
untuk mengeluarkan empedu, normalnya empedu dihasilkan antara
600-1200 ml/hari. Kandung empedu mampu menyimpan sekitar 45 ml
7
empedu. Diluar waktu makan, empedu disimpan untuk sementara di
dalam kandung empedu, dan mengalami pemekatan sekitar 50 %.
Fungsi utama dari kandung empedu adalah memekatkan empedu
dengan absorpsi air dan natrium. Kandung empedu mampu
memekatkan zat terlarut yang kedap, yang terkandung dalam empedu
hepatik 5-10 kali dan mengurangi volumenya 80-90% (Guyton &Hall,
1997)
Fungsi penting garam empedu yaitu:
a. Berperan dalam emulsi lemak, asam empedu membantu
mengemulsi partikel-partikel lemak yang besar menjadi partikel
yang lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja
enzim.
b. Dengan bantuan enzim lipase yang disekresikan dalam getah
pangkres, Asam empedu membantu transport dan absorpsi produk
akhir lemak yang dicerna menembus membrane sel.
c. Berperan dalam mengeluarkan beberapa produk buangan dari
darah antara lain bilirubin, suatu produk akhir dari penghancuran
hemoglobin, dan kelebihan kolesterol yang di bentuk oleh sel- sel
hati. Sedangkan fungsi utama dari kandung empedu adalah;
menyimpan cairan empedu yang secara terus menerus disekresi
oleh hati, mengkonsentrasikan cairannya dengan cara
mereabsorpsi cairan dan elektrolit.
7. Usus Besar (kolon)
Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-1250 cm atau 50-
60 inchi, terdiri dari : sekum, yang berhubungan langsung dengan usus
halus. Kolon terdiri dari kolon asenden,tranversum, descenden dan
sigmoid. Rectum 10-15 cm/4-6inch.
Fungsi utama usus besar (kolon) adalah :
a. Absorpsi air dan nutrient
b. Proteksi / perlindungan dengan mensekresikan mucus yang akan
melindungi dinding usus trauma oleh feses dan aktivitas bakteri
8
c. Menghantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan cara
berkontraksi
d. Anus/ana/anfisium eksternal
Panjangnya kurang lebih 2,5-5cm atau 1-2 inchi, mempunyai 2
spingter yaitu internal (involunter)dan eksternal (volunteer). Panjang
rectum bervariasi sesuai dengan usia :
Bayi : 2,5-3,8 cm
Toddler : 4 cm
Pra sekolah: 7,6 cm
Sekolah : 10 cm
Dewasa : 10-15 cm
B. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan zat sisa.
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses- proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama
nutrisi (suitor dan hunter, 1980) adalah untuk memberikan energy bagi
aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta
mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta factor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum factor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah factor fisiologis untuk kebutuhan
metabolism basal, factor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang
mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, factor sosio-
9
ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.
Nutrient adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi
tubuh. Gizi adalah substansi organic dan non-organik yang ditemukan dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik
(kozier,2000).
C. Komponen-komponen Nutrien
1. Air
Air meliputi 60% - 70% berat badan individu dewasa dan 80% berat
badan bayi (potter dan perry, 1992 ). Individu dewasa dapat kehilangan
cairan kurang lebih 2-3 liter per hari melalui keringat, urin dan
pernapasan.
Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai
komponen penyusun sel utama, air juga berperan dalam mengeluarkan
zat-zat makanan menuju sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri adalah untuk
membantu proses/reaksi kimia dalam tubuh serta berperan dalam
mengontrol temperature tubuh. Tidak ada satupun organ tubuh yang
mampu berfungsi tanpa air.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama. Setiap 1 g karbohidrat
menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot
berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah
sintesis dari glukosa, pecahan energy selama masa istirahat atau puasa.
Kelebihan energy karbohidrat berbentuk asam lemak. Metabolisme
karbohidrat mengandung 3 proses, yaitu :
a. Katabolisme, glikogen menjadi glukosa, karbondioksida dan air
disebut glikogenolisis
b. Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis
c. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi gukosa disebut
glukoneogenesis
10
3. Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Setiap 1 g protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk
sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam
jaringan berbentuk hormone dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat
disintetis dalam tubuh, tetapi harus didapat dari makanan.
4. Lemak
Lemak merupakan sumber energy paling besar. 1 g lemak akan
menghasilkan 9 kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada suhu
ruangan tertentu dimana lipid tersebut terdiri dari triglisenda dan asam
lemak. Proses terbentuknya asam lemak disebut lipogenesis. Kegiatan
yang membutuhkan energy, antara lain :
a. Pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dll.
b. Kegiatan mekanik oleh otot
c. Aktivitas otak dan saraf
d. Energy kimia untuk membentuk jaringan, enzim dan hormone
e. Sekresi cairan pencernaan
f. Absorbs zat-zat gizi di saluran pencernaan
g. Pengeluaran hasil metabolism.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energy :
a. Basal Metabolisme meningkat
b. Aktivitas tubuh
c. Factor usia
d. Suhu lingkungan
e. Penyakit.
5. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organic yang tidak dapat dibuat oleh tubuh
dan diperlukan dalam jumlah besar sebagai katalisator dalam proses
metabolism.
Vitamin secara umum diklasifikasikan ke dalam :
a. Vitamin yang larut lemak, yaitu : Vitamin A, D, E, K.
b. Vitamin yang larut air, yaitu : Vitamin B dan C.
11
6. Mineral
Mineral dikategorikan menjadi 2 :
a. Macromineral, yaitu seorang memerlukan setiap harinya sejumlah
lebih dari 100 mg.
Contohnya : kalsium, phosphor, sodium, potassium, magnesium,
klorida dan sulfur
b. Micromineral, yaitu seorang memerlukan setiap harinya sejumlah
barang kurang dari 100 mg.
Contohnya : besi, seng, mangan, iodium, selenium, tembaga dan
klorida.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
1. Keseimbangan Metabolisme dan energy tubuh
a. Metabolisme berarti perubahan yang menyangkut segala transportasi
kimiawi serta energy yang terjadi dalam tubuh.
b. Jumlah energy yang dibebaskan oleh katabolisme zat makanan
dalam tubuh sama dengan energy yang dibebaskan bila zat makanan
dibakar diluar tubuh.
c. Energy output : kerja luar + simpanan energy +panas.
Faktor yang mempengaruhi laju metabolisme adalah :
a. Kerja otot
b. Konsumsi Oksigen
c. Pemberian makanan
d. Lingkungan
2. Dampak gangguan pemasukan nutrisi
Dampak gangguan pemasukan nutrisi tergantung pada macam dan
tipe nutrisi yang meliputi lamanya pemasukan yang inadekuat atau
konsumsi yang berlebihan dan juga umur seseorang.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola diet
a. Kebudayaan
b. Agama
c. Kesukaan seseorang terhadap makanan12
d. Sikap dan emosi
e. Letak geografi
f. Factor ekonomi
E. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
1. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan
kuantitas konsumsi nutrisi dengan kategori sebagai berikut :
a. PCM/PEM ringan : BB < 80% BB Normal sesuai umur
b. PCM/PEM sedang : BB 60% BB Normal sesuai umur s/d 80%
BB Normal
c. PCM/PEM berat : BB < 60% BB Normal sesuai umur
2. Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi
ketika sudah tidak mendapatkan sel. Defisiensi dapat berakibat : rotardasi
mental, kemunduran pertumbuhan, apatis, edema, otot-otot tidak tumbuh,
depigmentasi kulit.
3. Marasmus
Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori
berakibat : kelaparan, hilangnya jaringan tubuh, BB kurang dari normal,
diam. PCM juga dapat terjadi akibat kurang baiknya penanganan klien
selama menjalani proses keperawatan di berbagai fasilitas kesehatan.
PCM yang terjadi di lingkungan fasilitas kesehatan
a. Status defisiensi
Keadaan defisiensi protein dapat terjadi dalam jangka pendek
pada klien yang mengalami stress berat akibat berbagai gangguan
tubuh. Tanda klinis : lelah, apatis, edema, kadar protein
menurun,penurunan berat badan, kemunduran otot, wajah tampak
tua.
b. Cachexia
Dapat terjadi secara gradual akibat kurangnya intake nutrisi yang
adekuat dalam jangka panjang. Gejala klinis (menyerupai
marasmus) : berat badan menurun drastis, kemunduran otot,diare.
c. Mixed stated
13
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien yang mengalami cachexia
dan stress akut. Efek dari mixed state dapat berakibat buruk akibat
bilangnya nutrisi – nutrisi vital, vitamin dan zat besi. Tanda klinis :
gangguan kulit dan penglihatan.
d. Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari
normal (20% - 30% > Normal ).
e. Overweight
Status keadaan BB 10% melebihi berat badan ideal
F. Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia
1. Bayi
Pada bayi pencernaan dan absorbsi masih sederhana sampai umur 6
bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120 kal/kg/hari.kebutuhan
cairan sekitar 140-160 ml/kg/hari. Bayi sebelum usia 6 bulan pemberian
nutrisi yang cocok adalah ASI
2. Anak Todler dan Pra Sekolah
Kebiasaan yang perlu diajarkan pada usia ini antara lain :
a. Penyediaan makanan dalam berbagai variasi
b. Membatasi makanan manis
c. Konsumsi diet yang seimbang
d. Penyajian waktu makanan yang teratur
Kebutuhan kalori pada masing-masing usia antara lain :
a. 1 tahun : 100 kkal/hari
b. 3 tahun : 300-500 kkal/hari
3. Anak Sekolah (6-12 tahun)
Usia Kalori Protein Calsium Fe Vit. A Vit. BVit.
C
10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25
07-09 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
05-06 1400 40 0,5 6 2500 0,6 25
14
Tahun Kal gram Gram Mg U.I Mg Mg
4. Remaja (13-21 tahun)
Kebutuhan kalori,protein,mineral dan vitamin sangat tinggi berkaitan
dengan berlanjutnya proses pertumbuhan. Lemak tubuh meningkat akan
mengakibatkan obesitas sehingga akan menimbulkan stress terhadap
body image.
5. Dewasa Muda (23-30 tahun)
Kebutuhan nutrisi pada masa dewasa muda, selain untuk proses
pemeliharaan dan perbaikan tubuh daripada pertumbuhan kebutuhan
nutrisi pada umumnya lebih diutamakan pada tipe dan kualitas daripada
kuantitas
6. Dewasa (31-45 tahun)
Masa dewasa merupakan masa produktif khususnya terkait dengan
aktivitas fisik. Kebutuhan nutrisi pada masa ini perlu mendapatkan
perhatian besar dan harus dibedakan antara tingkatan pekerjaannya.
Kebutuhan Gizi untuk orang dewasa berdasarkan tingkat pekerjaannya
Unsur
Gizi
Keadaan Pekerjaan
Ringan Sedang Berat
L P L P L P
Kalori 2100 1750 2500 2100 3000 2500
Protein 60 55 65 65 70 70
Kalsium 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Ferum 8 10 8 8 10 8
Vit A 2500 2500 2500 2500 2500 2500
Vit B1 1 0,8 1,2 1 1,5 1,5
15
7. Lansia (45- tahun)
Masalah gizi yang dihadapi lansia berkaitan erat dengan menurunnya
aktivitas biologis tubuhnya. Konsumsi pangan yang kurang seimbang
akan memperburuk kondisi lansia yang secara alami memang sudah
menurun.
G. IMT (Indeks Massa Tubuh)
IMT - BMI (Body Mass Indeks) merupakan indeks antropometri yang
sering digunakan untuk menilai status gizi individu maupun masyarakat
karena cukup peka untuk menilai status gizi orang dewasa di atas 18 tahun.
IMT dapat dihubungkan dengan persen lemak tubuh.
IMT dihitung dengan pembagian berat badan (dalam kg) oleh tinggi
badan (dalam meter) pangkat dua. Korelasi berat badan dengan jumlah total
lemak tubuh cukup erat, kendati sebagian orang dengan lean body mass
yang tinggi bisa memberikan IMT yang tinggi walaupun orang tersebut tidak
gemuk. (Dr Andy Hartono, 2000).
Penilaian IMT adalah sebagai berikut :
Kriteria utk Asia Pasifik Region :
1. < 18,5 kg/m2 = Underweight
2. 18,5-<23 kg/m2 = Healthy weight
3. 23 - <25 kg/m2 = Over weight
4. 25 - <30 kg/m2 = Obese I
5. < 16 kg/m2 = Severe Thinnes
6. 16 - <17 kg/m2 = Moderate Thinnes
7. 17 - < 18,5 kg/m2 = Mild Thinnes
8. 18,5 - <25 kg/m2 = Normal Range
9. 25 - <30 kg/m2 = Over weight
16
10. 30 - <35 kg/m2 = Obese class I
11. 35 - <40kg/m2 = Obese class II
12. >40kg/m2 = Obese class III
Klasifikasi WHO
1. Gizi lebih : >120% median BB/u baku WHO-NCHS
2. Gizi baik : 80%-120% median BB/u baku WHO-NCHS
3. Gizi sedang : 70%-79,9% median BB/u baku WHO-NCHS
4. Gizi kurang : 60%-69,9% median BB/u baku WHO-NCHS
5. Gizi buruk : <60% median BB/u baku WHO-NCHS
( Laki-laki & Perempuan sama ).
H. Diagnosa Keperawatan yang dapat muncul :
1. Ketidakefektifan pola makan bayi
2. Ketidakseimbangan Nurtisi : Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
3. Ketidakseimbangan Nurtisi : Lebih Dari Kebutuhan Tubuh
4. Resiko Ketidakseimbangan Nurtisi : Lebih Dari Kebutuhan Tubuh
5. Gangguan Menelan
6. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
7. Ikterik neonates
8. Risiko gangguan fungsi hati
9. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
10. Kesiapan meningkatkan keseimbangan cairan
11. Kekurangan volume cairan
12. Kelebihan volume cairan
13. Risiko kekurangan volume cairan
14. Resiko ketidakseimbangan volume cairan.
17