LP Hernia

18
1. Definisi Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan musk aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan i (Faradila, Nova!!"#. $ansjoer (!!!# menyatakan bah%a hernia merupakan isi perut dari rongga yang ormal melalui lubang kongenital atau didapat. Hernia adalah suatu keadaan dimana terjadi produksi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding yang bersangkutan. Pada hernia abdomen isi perut menonjol melalui defek atau bagian-bagian lemah dari lapisan muscular apneurotik dinding perut. Hernia terdiri dari cincin, ka dan isi hernia (&yamsuhidajat, 'im ejong )""*#. alam kamus kedokteran orland (!!#, disebutkan bah%a hernia merupakan suatu penonjolan rua organ jaringan melalui lubang abnormal. 2. ETIOLOGI Hernia dapat terjadi karena lubang embrional yang tidak menutup atau melebar, atau akibat tekanan rongga perut yang meninggi. +dapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hernia antara lain sebagai berikut a. Kongenital erjadi akibat prosesus vaginalis peritonium disertai dengan annu inguinalis yang cukup lebar, terutama ditemukan pada bayi. emahnya dinding rongga perut. apat ada sejak lahir atau didapat kemudian dalam hidup. +dapun penyebab kongenital atau ba%aan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan kelainannya Hernia congenital sempurna. /ayi sudah menderita hernia kerena adanya defek pada tempat 0 tempat tertentu. Hernia congenital tidak sempurna. /ayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak# tapi dia mempunyai defek pada tempat-tempattertentu (predisposisi# dan beberapa bulan (! 0 ) tahun# setelah lahir akan terja hernia melalui defek tersebut karena dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intraabdominal (mengejan, batuk, menangis#. b. Prosesus Vaginalis yang terbuka yang disebabkan oleh Pekerjaan mengangkat barang-barang berat. /atuk kronik, bronchitis kronik, /1. Hipertropi prostat dan konstipasi.

description

Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia (Faradila, Nova2009).

Transcript of LP Hernia

1. DefinisiHernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia (Faradila, Nova2009).Mansjoer (2000) menyatakan bahwa hernia merupakan isi perut dari rongga yang ormal melalui lubang kongenital atau didapat. Hernia adalah suatu keadaan dimana terjadi produksi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding yang bersangkutan. Pada hernia abdomen isi perut menonjol melalui defek atau bagian-bagian lemah dari lapisan muscular apneurotik dinding perut. Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia (Syamsuhidajat, Wim Dejong 1998). Dalam kamus kedokteran Dorland (2002), disebutkan bahwa hernia merupakan suatu penonjolan ruas organ jaringan melalui lubang abnormal.2. ETIOLOGIHernia dapat terjadi karena lubang embrional yang tidak menutup atau melebar, atau akibat tekanan rongga perut yang meninggi. Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hernia antara lain sebagai berikuta. KongenitalTerjadi akibat prosesus vaginalis peritonium disertai dengan annulus inguinalis yang cukup lebar, terutama ditemukan pada bayi. Lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir atau didapat kemudian dalam hidup. Adapun penyebab kongenital atau bawaan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan kelainannya: Hernia congenital sempurna. Bayi sudah menderita hernia kerena adanya defek pada tempat tempat tertentu. Hernia congenital tidak sempurna. Bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tapi dia mempunyai defek pada tempat-tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan (0 1 tahun) setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intraabdominal (mengejan, batuk, menangis).b. Prosesus Vaginalis yang terbuka yang disebabkan oleh: Pekerjaan mengangkat barang-barang berat. Batuk kronik, bronchitis kronik, TBC. Hipertropi prostat dan konstipasi. Pekerja keras

c. Kelemahan otot abdomen oleh karena: Usia tua, sering melahirkan Perubahan defek setelah apendiktomid. AquisialAquisial adalah hernia yang terbuka disebabkan karena adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh fakor lain yang dialami manusia selama hidupnya, antara lain : Tekanan intraabdominal yang tinggi. Banyak dialami oleh pasien yang sering mengejan yang baik saat BAB maupun BAK. Konstitusi tubuh. Orang kurus cenderung terkena hernia jaringan ikatnya yang sedikit. Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terkena hernia karena banyaknya jaaringan lemak pada tubuhnya yang menambah beban kerja jaringan ikat penyokong pada LMR. Banyaknya preperitoneal fat banyak terjadi pada orang gemuk. Distensi dinding abdomen karena peningkatan tekanan intraabdominal3. MANIFESTASI KLINISHernia yang tak memperlihatkan gejala-gejala diketemukan pada waktu pemeriksaan rutin. Suatu penonjolan atau gumpalan pada skrotum, dan pada waktu batuk dan defekasi penonjolan semakin menonjol. Juga pada waktu meningkat sesuatu atau kegiatan fisik lainnya. Pada beberapa kasus tertentu massa menjulur sampai ke dalam skrotum, daerah pangkal paha terasa tidak enak, terutama kalau hernia membesara. Suatu massa di daerah pangkal paha, reponibel atau inkarserata, kadang-kadang sampai ke daerah skrotum. Pada bayi dan wanita adanya masa itu satu-satunya tanda yang ada. Hernia kecil yang tak memperlihatkan gejala tak akan terlihat dari luar.b. Pada anak laki yang lebih besar dan pria, maka harus dilakukan penanganan sebagai berikut. Skrotum dimasuki jari telunjuk dan jari ditempatkan pada atau melalui annulus inguinalis eksterna. Instrusikan pada pasien untuk menekan (mengedan) seakan-akan hendak buang air besar. Ini akan meningkatkan tekanan intraabdominal. Kantung hernia merupakan suatu struktur bagaikan balon yang menekan jari secara langsung atau dari sisi lateral. Annulus eksterna yang membesar bukan hernia, meskipun kemungkinan hernia yang menyebabkan pembesaran itu dan hernia harus dicari dengan cermat kalau annulus cukup besar sehingga jari telunjuk dapat masuk. Hernia inguinalis paling mudah diperagakan kalau pasien berdiri tetapi periksalah pasien baik dalam posisi berdiri maupun dalam posisi telentang.c. Indirek versus direk. Hernia indirek merupakan suatu massa elips yang berjalan turun dan miring ke dalam kanal inguinalis. Mungkin akan masuk ke dalam skrotum. Massa ini menekan sisi lateral jari yang dipakai untuk memeriksa. Dengan menekan bagian atas annulus interna dengan satu tangan maka dapat dicegah jangan sampai hernia masuk ke dalam kanalis inguinalis.d. Hernia direk adalah suatu massa sferis, yang jarang turun sampai ke skrotum. Massa itu menekan jari yang memeriksa langsung dari sebelah depan. Dengan menekan annulus interna dengan tangan kita tak dapat mengurangi hernia tersebut (Soeparman, dkk. 2001).Sebagian besar hernia adalah asimtomatik, dan kebanyakan ditemukan pada pemeriksaan fisik rutin dengan palpasi benjolan pada annulus inguinalis superfisialis atau suatu kantong setinggi annulus inguinalis profundus. Yang terakhir dibuat terasa lebih menonjol bila pasien batuk. Salah satu tanda pertama adalah adanya massa dalam daerah inguinalis manapun atau bagian atas skrotum. Dengan berlalunya waktu, sejumlah hernia turun ke dalam skrotum sehingga skrotum membesar. Pasien hernia sering mengeluh tidak nyaman dan pegal pada daerah ini, yang dapat dihilangkan dengan reposisi manual hernia ke dalam kavitas peritonealis. Tetapi dengan berdiri atau terutama dengan gerak badan, maka biasanya hernia muncul lagi (Price. Silvya. A.2005).Umumnya pasien pengatakan turun berok, burut atau kelingsir, mengatakan adanya benjolan di selangkangan/kemaluan. Benjolan tersebut bisa mengecil atau menghilang pada waktu tidur, dan bila menangis, mengejan, atau mengangkat benda berat atau bila posisi pasien berdiri dapat timbul kembali. Bila telah terjadi komplikasi dapat ditemukan nyeri (Price. Silvya. A.2005).Keadaan umum pasien biasanya baik. Bila benjolan tidak nampak, pasien dapat disuruh mengejan dengan menutup mulut dalam keadaan berdiri. Bila ada hernia maka akan tampak benjolan. Bila memang sudah tampak benjolan, harus diperiksakan apakah benjolan tersebut dapat dimasukkan kembali. Pasien diminta berbaring, bernapas dengan mulut untuk mengurangi tekanan intraabdominal, lalu skrotum diangkat perlahan-lahan. Diagnosis pasti hernia pada umumnya sudah dapat ditegakkan dengan pemeriksaan klinis yang teliti (Price. Silvya. A.2005).Keadaan cincin hernia juga perlu diperiksa. Melalui skrotum jari telunjuk dimasukkan ke atas lateral dari tuberkulum pubikum. Ikuti fasikulus spermatikus sampai ke annulus inguinalis internus. Pada keadaan normal jari tangan tidak dapat masuk. Pasien diminta mengejan dan merasakan apakah ada massa yang menyentuh jari tangan. Bila massa tersebut menyentuh ujung jari maka itu adalah hernia inguinalis lateralis, sedangkan bila menyentuh sisi jari maka diagnosisnya adalah hernia inguinalis medialis (Price. Silvya. A.2005).Pada pasien terlihat adanya massa bundar pada annulus inguinalis eksterna yang mudah mengecil bila pasien tidur. Karena besarnya defek pada dinding posterior maka hernia ini jarang sekali menjadi irreponibilis. Hernia ini disebut direkta karena langsung menuju annulus inguinalis eksterna sehingga meskipun annulus inguinalis interna ditekan bila pasien berdiri atau mengejan, tetap akan timbul benjolan. Bila hernia ini sampai ke skrotum, maka hanya akan sampai ke bagian atas skrotum, sedangkan testis dan funikulus spermatikus dapat dipisahkan dari massa hernia.Bila jari dimasukkan dalam annulus inguinalis eksterna, tidak akan ditemukan dinding belakang. Bila pasien disuruh mengejan tidak akan terasa tekanan dan ujung jari dengan mudah dapat meraba ligamentum Cowperi pada ramus superior tulang pubis. Pada pasien kadang-kadang ditemukan gejala mudah kencing karena buli-buli ikut membentuk dinding medial hernia.Umumnya penderita hernia menyatakan adanya benjolan di kemaluan. Benjolan itu bisa mengecil atau menghilang, dan bila menangis mengejan waktu defekasi/miksi, mengangkat benda berat akan timbul kembali. Dapat pula ditemukan rasa nyeri pada benjolan atau gejala muntah dan mual bila telah ada komplikasi (Smeltzer S. C. B. G. 2002).Umumnya klien mengatakan adanya benjolan pada lipatan paha. Pada bayi dan anak adanya benjolan yang hilang timbul dilipatan paha, dan hal ini biasanya diketahui oleh orang tuanya. Pada inspeksi, diperhatikan pada keadaan osimetris pada kedua sisi, lipatan paha, posisi berdiri dan berbaring. Pada saat batuk dan mengedan biasanya akan timbul benjolan. Pada palpasi, teraba bising usus, suara omentum (seperti karet) (Smeltzer S. C. B. G. 2002).4. KLASIFIKASIa. Hernia Menurut LokasinyaHernia inguinalisPaling sering dan banyak dijumpai. Hernia inguinalis dibagi menjadi 2, yaitu: hernia inguinalis lateralis (HIL) pintu di annulus inguinalis internus. Hernia inguinalis medialis (HIM) titik lemahnya terdapat di trigonum hasselbach.Hernia inguinalis ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki. Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi dilipatan paha. Batang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis. Jenis ini merupakan yang tersering ditemukan atau terjadi pada pasien dan dikenal dengan istilah turun berok atau burutHernia FemoralisPintunya adalah anulus femoralis. Hernia femoralis ini mirip dengan hernia inguinalis namun tonjolannya terletak lebih rendah dibandingkan dengan hernia inguinalis, dan lebih sering ditemukan pada perempuan (karena perempuan hamil). Adalah jenis hernia yang tejadi apabila usus masuk melalui prosecus discus di paha.Hernia umbilicalisUmbilicus tidak menutup dengan sempurna sehingga usus bisa keluar melalui daerah ini. Hernia ini biasanya terjadi pada ibu hamil. Beberapa hernia umbilicalis pada bayi dapat menghilang tanpa dilakukan pengobatan pada tahun pertama. adalah hernia yang tejadi apabila usus masuk melalui prosecus discus pada pusat atau sering disebut hernia di pusat, hernia jenis ini terjadi pada bayi yang baru lahir yang disebabkan karena kelainaan kongenital.Hernia EpigastricaTerjadi antara pusar dan bagian bawah tulang rusuk di garis tengah perut, hernia epigastrium biasanya terdiri dari jaringan lemak dan jarang mengandung usus. Terjadi di daerah yang lemah di dinding perut, hernia ini sering menimbulkan rasa sakit dan tidak dapat didorong kembali ke dalam perut ketika pertama kali ditemukan.Hernia ObsturatoriaIni merupakan hernia yang sangat jarang terjadi dan maayoritas terjadi pada perempuan. Hernia ini menonjol dari rongga yang ada di panggul melalui lubang yang ada pada tulang panggul (foramen obturatorius). Pada hernia ini tidak akan menunjukkan adanya tonjolan namun akan menimbulkan gejala seperti ketika terjadi penyumbatan usus dan juga menyebabkan mual dan muntah. Karena tidak terlihat, hernia ini sangat sulit untuk di diagnosa. Ciri khasnnya adalah ileus letak tinggi, dan pasien mengeluh nyeri paha dalam.Hernia SemilunorisJarang terjadi, dinding depan perut M. rectus abdominis lamina anterior vagina m.recti dari atas sampai bawah tidak sampai daerah simpisis membentuk sampai garis lengkung yang disebut linea arquata yang menjadi titik lemah sehinga usus bisa masuk melalui titik tersebut ke bawah lamina posterior. Ususnya di antara m.rectus dan lamina posterios.usus bisa masuk ke bawah lamina posteriorHernia Scrotalis Adalah hernia yang terjadi apabila usus masuk kedalam kantung scrotum ini terjadi bila batang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis kemudian masuk kedalam kantong scrotum dan menekan pada isi kantung scrotum sehingga scrotum membesar.HILHIMHF

UmurSex Thd. Lig. Ingiunalis :Test. Invaginasi Semua umurLaki-lakiDiatasUjung jariTuaLaki-lakiDiatasSamping jariTuaPerempuanDibawah -

b. Hernia Menurut Isinya Hernia usus halus adalah hernia yang terjadi bila yang melewati cincin abdomen adalah usus halus. Henia OmentumHernia omentum adalah hernia yang terjadi bila yang melewati cincin abdomen adalah penyangga usus. Omentum adalah berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia, misalnya usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum). Hernia Nukleus PulposusAdalah jenis hernia yang terjadi apabila, system syaraf pusat atau sumsum tulang belakang pada vertebra terjepi pada discus vertebrae terjadi karena trauma yang melibatkan tulang belakang misalmya jatuh dalam posisi terduduk. c. Hernia Menurut Sifatnya Hernia ReponibelIsi hernia dapat keluar masuk, usus keluar jika mengejan dan masuk jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri/gejala. Hernia IreponibelKantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga, ini disebabkan oleh perlengketan isi kantong pada peritonial. Penatalaksanaan harus dengan operasi. Hernia Inkaserata/Hernia StragulataIsi hernia terjepit oleh cincin hernia/terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut.Bagian bagian hernia : Kantong hernia Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia intertitialis. Isi herniaBerupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia, misalnya usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum). Pintu herniaMerupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui kantong hernia. Leher herniaBagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia.

5. PATOFISIOLOGI

Obesitas batuk, kongenital, mengedan, pengangkatan beban

Tekanan intra abdomen meningkat

Rusaknya integritas dinding otot perut

Organ terdorong keluar melalui defek

Mengeluarkan zat-zat proteolitik (Bradakini,histamine, prostaglandin)

NyeriRespon nyeriHernia

Hernia umbikalis kongenitalHernia para umbikalisHiatus herniaHernia inguinalisHernia insisional

Kantung hernia keluar melalui umbikalisKantung hernia melewati dinding abdomenKantung hernia memasuki celah bekas insisiKantung hernia memasuki rongga thorak

Kantung hernia memasuki celah inguinal

Terdorong lewat dinding posterior canalis inguinal yang lemah

Benjolan pada regio inguinal

Abdomen terdesakPembedahanCemas

Mual, muntahInsisi bedahDampak anestesiPemasangan elektroda

Asupan nutrisi kurangTerputusnya kontinitas jaringan

Posisi tidak tepat

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhEkstremitas bawah tidak dapat digerakkan

Resiko injuryMengeluarkan zat-zat proteolitik (Bradakini,histamine, prostaglandin)Luka terbuka

Hambatan mobilitas fisikPort de entry kuman

Respon nyeri

Resiko infeksi

Nyeri AkutKerusakan Integritas Kulit 6. PEMERIKSAAN PENUNJANGMeskipun hernia dapat didefinisikan sebagai setiap penonjolan viskus, atau sebagian daripadanya, melalui lubang normal atau abnormal, 90% dari semua hernia ditemukan di daerah inguinal. Biasanya impuls hernia lebih jelas dilihat daripada diraba.Pasien disuruh memutar kepalanya ke samping dan batuk atau mengejan. Lakukan inspeksi daerah inguinal dan femoral untuk melihat timbulnya benjolan mendadak selama batuk, yang dapat menunjukkan hernia. Jika terlihat benjolan mendadak, mintalah pasien untuk batuk lagi dan bandingkan impuls ini dengan impuls pada sisi lainnya. Jika pasien mengeluh nyeri selama batuk, tentukanlah lokasi nyeri dan periksalah kembali daerah itu.Palpasi hernia inguinal dilakukan dengan meletakan jari pemeriksa di dalam skrotum di atas testis kiri dan menekan kulit skrotum ke dalam. Harus ada kulit skrotum yang cukup banyak untuk mencapai cincin inguinal eksterna.Jari harus diletakkan dengan kuku menghadap ke luar dan bantal jari ke dalam. Tangan kiri pemeriksa dapat diletakkan pada pinggul kanan pasien untuk sokongan yang lebih baik. Telunjuk kanan pemeriksa harus mengikuti korda spermatika di lateral masuk ke dalam kanalis inguinalis sejajar dengan ligamentum inguinalis dan digerakkan ke atas ke arah cincin inguinal eksterna, yang terletak superior dan lateral dari tuberkulum pubikum. Cincin eksterna dapat diperlebar dan dimasuki oleh jari tangan. Dengan jari telunjuk ditempatkan pada cincin eksterna atau di dalam kanalis inguinalis, mintalah pasien untuk memutar kepalanya ke samping dan batuk atau mengejan. Seandainya ada hernia, akan terasa impuls tiba-tiba yang menyentuh ujung atau bantal jari penderita. Jika ada hernia, suruh pasien berbaring terlentang dan perhatikanlah apakah hernia itu dapat direduksi dengan tekanan yang lembut dan terus-menerus pada massa itu. Jika pemeriksaan hernia dilakukan dengan perlahan-lahan, tindakan ini tidak akan menimbulkan nyeri. Setelah memeriksa sisi kiri, prosedur ini diulangi dengan memakai jari telunjuk kanan untuk memeriksa sisi kanan. Sebagian pemeriksa lebih suka memakai jari telunjuk kanan untuk memeriksa sisi kanan pasien, dan jari telunjuk kiri untuk memeriksa sisi kiri pasien. Cobalah kedua teknik ini dan lihatlah cara mana yang anda rasakan lebih nyaman.Jika ada massa skrotum berukuran besar yang tidak tembus cahaya, suatu hernia inguinal indirek mungkin ada di dalam skrotum. Auskultasi massa itu dapat dipakai untuk menentukan apakah ada bunyi usus di dalam skrotum, suatu tanda yang berguna untuk menegakkan diagnosis hernia inguinal indirek. Jika anda menemukan massa skrotum, lakukanlah transluminasi. Di dalam suatu ruang yang gelap, sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran skrotum. Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia dan testis normal tidak dapat ditembus sinar. Transmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti hidrokel atau spermatokel. Dalam menegakkan diagnostik pada penderita hernia dapat dilakukan:a. Pemeriksaan fisik, pasien diminta untuk mengejan dengan menutup mulut dalam keadaan berdiri bila ada hernia maka akan tampak benjolan. b. Bila sudah ada benjolan dapat diperiksa dengan cara meminta pasien untuk berbaring bernafas dengan mulut untuk mengurangi tekanan intra abdominan, lalu scrotum diangkat perlahan-lahan.c. Limfadenopati inguinal. Perhatikan apakah ada infeksi pada kaki sesisi.Tindakan diagnostik yaitu :a. Foto thoraks: Menunjukan adanya massa tanpa udara jika omentum yang masuk dan massa yang berisi udara jika lambung adalah usus yang masuk.b. Laboratorium : Menunjukan adanya peningkatn pada hasil pemeriksaan SGOT.Darah lengkap: Peningkatan jumlah sel darah putih dengan pergeseran diferensial. Urinalis untuk mendeteksi adanya infeksi saluran kemih

c. EKG : Biasanya dilakukan untuk persiapan operasi.7. PENATALAKSANAANPada hernia inguinalis lateralis responbilitas maka dilakukan tindakan bedah efektif karena ditakutkan terjadi komplikasi. Pada yang iresponbilitas, maka diusahakan agar isi hernia dapat dimasukkan kembali. Pasien istirahat baring dan dipuasakan atau mendapat diit halus. Dilakukan tekanan yang kontinyu pada benjolan misalnya dengan bantal pasir. Baik juga dilakukan kompres es untuk mengurangi pembengkakan. Lakukan usaha ini berulang-ulang sehingga isi hernia masuk untuk kemudian dilakukan bedah efektif di kemudian hari atau menjadi inkarserasi.Pada inkerserasi dan strangulasi maka perlu dilakukan bedah darurat. Tindakan bedah pada hernia ini disebut herniotomi (memotong hernia dan herniorafi (menjahit kantong hernia). Pada bedah efektif manalis dibuka, isi hernia dimasukkan kantong diikat dan dilakukan bassin plasty untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Pada bedah darurat, maka prinsipnya seperti bedah efektif. Cincin hernia langsung dicari dan dipotong. Usus dilihat apakah vital/tidak. Bila tidak dikembalikan ke rongga perut dan bila tidak dilakukan reseksi usus dan anastomois end to end.a. Konservatif Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan secara perlahan menuju abdomen (reposisi), selanjutnya gunakan alat penyokong. Jika suatu operasi daya putih isi hernia diragukan, diberikan kompres hangat dan setelah 5 menit di evaluasi kembali. Istirahat baring Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya Asetaminofen, antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja untuk mencegah sembelit.b. ReposisiReposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate, kecuali pada pasien anak-anak. reposisi dilakukan secara bimanual. Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedative dan kompres es diatas hernia. Jika reposisi hernia tidak berhasil dalam waktu enam jam harus dilakukan operasi segera.c. OperatifPengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia adalah hernioraphy, yang terdiri dari herniotomi dan hernioplasti.d. HerniotomiPada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.e. HernioplastiPada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi. Dikenal berbagai metode hernioplasti seperti memperkecil anulus inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan muskulus tranversus internus abdominis dan muskulus oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale poupart menurut metode Bassini, atau menjahitkan fasia tranversa musculus transversus abdominis, musculus oblikus internus abdominis ke ligamentum cooper pada metode Mac Vay. Bila defek cukup besar atau terjadi residif berulang diperlukan pemakaian bahan sintesis seperti mersilene, prolene mesh atau marleks untuk menutup defek.Dalam melaksanakan tindakan penatalaksanaan pada pasien dengan hernia maka yang hal-hal yang harus diperhatikan antara lain adalah prinsip pembedahan:a. Herniotomi: eksisi kantung hernianya saja untuk pasien anak.b. Herniorafi: memperbaiki defek, perbaikan dengan pemasangan jaring (mesh) yang biasa dilakukan untuk hernia inguinalis, yang dimasukkan melalui bedah terbuka atau laparoskopik.Setelah dilakukan tindakan pembedahan herniotomy yang harus diperhatikan adalah perawatan untuk post operasi:a. Hindari penyakit yang mungkin terjadi yaitu: Perdarahan, Syok, Muntah, Distensi, Kedinginan, Infeksi, Dekubitus, Sulit buang air kecil.b. Observasi keadaan klien.c. Cek Tanda-tanda vital pasien.d. Lakukan perawatan luka dan ganti balutan operasi sesuai dengan jadwal.e. Perhatikan drainase.f. Penuhi kebutuhan nutrisi klien.g. Mobilisasi diri secara dini terutama pada hari pertama dan hari kedua. Perawatan tidur dengan sikap Fowler (sudut 45o - 60o). Hari kedua boleh duduk (untuk herniotomi hari ke-5). Hari ketiga boleh jalan (untuk herniotomi hari ke-7).h. Diet dan pemenuhan kebutuhan nutrisi: Hari 0: Bila pengaruh obat anestesi hilang boleh diberi minum sedikit-sedikit Hari 1: Diet Vloiher atau bubur sumsum dan susu cair (herniotomi diet sama dengan post laparatomi) Hari 2: Diet bubur saring Hari 3: Berturut-turut diet ditingkatkan8. PENGKAJIAN KEPERAWATANPengkajian Persiapan Pra Operatif a. Informed consent (tanda persetujuan secara tertulis).b. Penyuluhan pre operasi : Menjelaskan apa yang akan dihadapi oleh pasien jika ia akan dioperasi. Menjelaskan bagaimana tubuh akan tetap berfungsi setelah dilakukan Herniotomy. Menjelaskan bahwa akan merasa sakit / nyeri pada daerah luka / insisi setelah operasi. Untuk mencegah komplikasi pasca operasi (atelektasis) pasien diajarkan tentang kesehatan paru-paru, batuk efektif, menarik nafas dalam.c. Persiapan fisik.i. Nutrisi Pasien diberi makanan yang berkadar lemak rendah, tinggi karbohidrat, protein, vitamin dan kalori. Pasien harus berpuasa 12 18 jam sebelum operasi.ii. Cairan Pasien tidak boleh minum selama 8 jam sebelum operasi. Tindakan pemberian cairan dan elektrolit maupun plasma sebelum operasi. Perhatikan balance 6 8 jam pre operasi.iii. Hygiene Pasien harus mandi sebelum operasi. Kuku disikat dan cat kuku dibuang. Mulut harus dibersihkan.iv. Istirahat Malam sebelum operasi diusahakan agar pasien dapat tidur nyenyak dan beristirahat, kalau perlu kolaborasi pemberian obat penenang.v. Eliminasi Kandung kencing harus kosong, sedapat mungkin kateterisasi harus dihindari. Pengosongan isi usus dengan pemberian garam fisiologis atau di lavement.vi. Obat-obatan pre medikasiPre medikasi:Adalah pemberian obat untuk menjamin anastesi dapat berjalan dengan baik dan lancar, dan bertujuan sebagai: Menghilangkan rasa gelisah dan takut sebelum operasi. Menurunkan BM, mengurangi pemakaian O2 tubuh. Melemahkan gerak refleks pada sistem saraf otonom untuk menahan keluarnya air liur dan sekresi di bagian atas tenggorok untuk mencegah konvulsi dan muntah. Mengurangi pemakaian obat anestesi dasar (utama). Analgesia, yang sering digunakan adalah: Morfin untuk mengurangi perasan sakit. Atrofin mengurangi sekresi dari mulut dan saluran pernafasan. Obat anti muntah.vii. Kulit Mencukur bagian yang akan dioperasi.viii. Observasi tanda-tanda vitalix. Transporting pasienPasien harus dibawa tepat pada waktunya, jangan terlalu cepat, sebab terlalu lama menunggu saat operasi akan menyebabkan pasien gelisah dan takut. Baju pasien diganti dengan baju khusus operasi, barang-barang berharga diserahkan pada keluarga.

FOKUS PENGKAJIANAdapun data-data yang menjadi data fokus dari hernia adalah sebagai berikut :a. Aktivitas/istirahatGejala : Kelemahan, riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat berat, tidak mampu melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan. Tanda : Gangguan dalam berjalan, kelemahan ambulasib. EliminasiGejala: : Konstipasi, tidak dapat flaktus.Tanda : Adanya retensi urine atau inkontinensia urine.c. Makanan / cairanGejala : Hilangnya nafsu makan, mual, muntah.Tanda : BB turun, dehidrasi, lemas otot.d. Nyeri / kenyamananGejala : Nyeri tekan pada kwadran bawah, semakin memburuk denganadanya batuk, bersin, mengangkat benda berat, defekasi, nyeri tak ada hentinya atau ada episode nyeri yang lebih berat secara intermiten. Tanda : Prubahan gara berjalan, nyeri tekan abdomen.e. KeamananGejala : Peningkatan suhu 39.6 - 400CAdapun data-data yang harus dikaji pasca operasi hernioraphy adalah sebagai berikut : System pernafasanPotensi jalan nafas, perubahan pernafasan (rata-rata, pola dan kedalaman), RR< 10 x/menit, auskultasi paru : keadekuatan ekspansi paru, kesimetrisan.I nspeksi : pergerakan dinding dada, penggunaan otot bantu pernafasan diafragma, retraksi sternal, thorax drain. System cardiovascularSirkulasi darah, nadi dan suara jantung dikaji tiap 15 menit (4x), 30 menit (4x), 2 jam (4x) dan setiap 4 jam selama 2 hari jika kondisi stabil. Kaji sirkulasi perifer (kualitas denyut, warna, temperature, dan ukuran ekstremitas). Keseimbangan cairan dan elektrolit : Inspeksi membrane mukosa (warna dan kelembaban, turgor kulit, balutan), kaji intake / output, monitor cairan intravena dan tekanan darah System persarafan.Kaji fungsi serebral dan tingkat kesadaran, kekuatan otot, koordinasi. System perkemihanControl volunter fungsi perkemihan kembali setelah 6-8 jam pasca anesthesia, retensio urine, Dower catheter (kaji warna, jumlah urine, output urine < 30 ml/jam) System gastrointestinalMual muntah, kaji fungsi gastrointestinal dengan auskultasi suara usus, kaji palitik ileus, Insersi NG tube intra operatif dengan drainage lambung (untuk memonitor perdarahan, mencegah obstruksi usus, irigasi atau pemberian obat, jumlah, warna, konsistensi isi lambung tiap 6- 8 jam). System integumentKaji factor infeksi luka, diostensi dari odema/palitik illeus, tekanan pada daerahluka, dehiscence, eviscerasi. Drain dan balutanSemua balutan dan drain dikaji setiap 15 menit pada saat diruang postanesthesia recovery meliputi jumlah, warna, konsistensi, dan bau cairan draindan tanggal observasi. Pengkajian nyeriNyeri post operatif berhubungan dengan luka bedah, drain dan posisi intraoperatif. Kaji tanda fisik dan emosi (peningkatan nadi dan tekanan darah,hypertensi, diaphoresis, gelisah, menangis), kaji kualitas nyeri sebelum dan setelah pemberian analgetik.9. DIAGNOSA KEPERAWATAN ANALISA DATANo.DataEtiologiMasalah Keperawatan

1.DS: Klien mengatakan terdapat benjolan di area selangkangan Klien mengatakan bahwa terasa nyeri pada benjolan Klien mengeluh nyeri saat BAK dan BABDO: Ekspresi wajah meringis Klien memegang area yang sakit TD: N:

Kongenital dan akuisitasPeningkatan tekanan intraabdomenRusaknya integritas dinding otot perutOrgan terdorong keluar melalui defekHerniaMengeluarkan zat proteolitik (bradikini, histamin, prostaglandin)Respon nyeriNyeri akut

Nyeri akut b.d

2.DS: Klien MRS pada tanggal 27 Juni 2015 Klien sering menanyakan kapan dirinya akan dioperasi klien bertanya berapa lama dirinya akan berada di ruang operasiDO: Klien tampak tegang TD: N: Proses hospitalisasiKurang pajanan informasiansietasAnsietas

3.Kongenital dan akuisitasPeningkatan tekanan intraabdomenRusaknya integritas dinding otot perutOrgan terdorong keluar melalui defekHerniaHernia inguinalisKantung hernia memasuki celah inguinalTerdorong lewat dinding posterior canalis inguinal yang lemahBenjolan pada regio inguinalAbdomen terdesakMual muntahAsupan nutrisi menurunKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

MASALAH KEPERAWATAN1. Nyeri akut2. Ansietas3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh