LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

23
Divisi Keperawatan Gawat Darurat Program Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto STROKE NON HEMORAGIK A. DEFINISI Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak , progresif cepat, berupa defisit neurologis fokal dan atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak nontraumatik (Mansoer, 2000) Stroke adalah cidera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak. (Corwin, 2001) Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA ( Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam beberapa detik) atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Harsono : 1996) Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer : 2002) Penyakit ini merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di United State. Akibat stroke pada setiap tingkat

Transcript of LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Page 1: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

STROKE NON HEMORAGIK

A. DEFINISI

Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak , progresif

cepat, berupa defisit neurologis fokal dan atau global, yang berlangsung 24 jam atau

lebih atau langsung menimbulkan kematian dan semata-mata disebabkan oleh

gangguan peredaran darah otak nontraumatik (Mansoer, 2000)

Stroke adalah cidera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak.

(Corwin, 2001)

Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA

( Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh

gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam

beberapa detik) atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) dengan gejala atau tanda

yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Harsono : 1996)

Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang

diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah

kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer : 2002)

Penyakit ini merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di United State.

Akibat stroke pada setiap tingkat umur tapi yang paling sering pada usia antara 75 –

85 tahun. (Long : 1996).

B. ETIOLOGI

Penyebab-penyebabnya antara lain:

1. Trombosis ( bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak )

2. Embolisme cerebral ( bekuan darah atau material lain )

3. Iskemia ( Penurunan aliran darah ke area otak)

(Smeltzer : 2002)

Faktor resiko stroke :

1. Hipertensi

Page 2: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

2. Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif,

fibrilasi atrium, penyakit jantung kongestif)

3. Kolesterol tinggi

4. Obesitas

5. Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral)

6. Diabetes Melitus ( berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi)

7. Kontrasepasi oral( khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan

kadar estrogen tinggi)

8. Penyalahgunaan obat ( kokain)

9. Konsumsi alkohol

(Smeltzer : 2002)

C. PATOFISIOLOGI

Otak sangat tergantung pada O2 dan tidak mempunyai cadangan O2. bila terjadi

anoksia seperti pada CVA, metabolisme diotak mengalamiperubahan, kematian sel

dan kerusakan permanen dapat terjadi dalam 3-10 menit. Tiap kondisi yang

menyebabkan perubahan perfusi diotak akan menimbulkan Hipoksia/ Anoksia.

Hipoksia menyebabkan Iskemi otak. Iskemi otak dalam waktu lama menyebabkan

sel mati permanen dan berakibat terjadi infark otak disertai edema otak. Thrombosis

merupakan penyebab umum dari CVA dan yang paling sering menyebabkan

Thrombosisi otak adlah Aterosklerosis. Thrombosis sering timbul pada PD besar

disertai kerusakan dinding pembuluh darah pada tempat sumbatan. Emboli sering

kali bersumber dari jantung, dan biasanya emboli mengenai PD kecil dan dijumpai

pada titik Bifurkasi dimana pembuluh menyempit. (Long : 1996)

Ketika tekanan darah sistemik meningkat, pembuluh serebral akan

berkonstriksi. Derajat konstriksi tergantung pada peningkatan tekanan darah. Bila

tekanan darah meningkat cukup tinggi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun,

akan menyebabkan hialinisasi pada lapisan otot pembuluh serebral. Akibatnya,

diameter lumen pembuluh darah tersebut akan menjadi tetap. Hal ini berbahaya

karena pembuluh serebral tidak dapat berdilatasi atau berkonstriksi dengan leluasa

Page 3: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

untuk mengatasi fluktuasi dari tekanan darah sistemik. Bila terjadi penurunan

tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi ke jaringan otak tidak adekuat. Hal ini

akan mengakibatkan iskemik serebral.

(http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052002/pus-1.htm)

Iskemik pada stroke disebabkan oleh terbatasnya atau aliran darah terhenti.

Penurunan aliran darah berarti terjadi penurunan fungsi neuron.

(www.strokeforum.com )

Aterosklerosis Embolus

Infark jar otak

Penurunan aliran darah

Perfusi jaringan serebral tidak efektif

Trombus

Hipoksia otak

Obstruksi aliran darah ke otak

HemifaraseKelemahan

Metabolisme menurun

Energi menurun

Page 4: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

D. MANIFESTASI KLINIS

Gejala Neurologis yang timbul tergantung pada berat ringanya ggn PD dan

likasinya. Menifestasi stroke dapat berupa:

1. Kelumpuhan wajah/ anggota badan ( Biasanya Hemiparesis ), yang timbul

mendadak.

2. Ggn Sensitibilitas pada satu/ lebih anggota badan ( ggn Hemisensorik )

3. Perubahan mendadak status mental ( Konfusi, Delirium, Letargi, Stupor/ Koma )

4. Afasia ( bicara tdk lancar ) kurangnbya ucapan atau kesulitan memehami ucapan

5. Disartria ( Bicara Pelo/ Cadel )

6. Ggn penglihatan ( Hemianopia/ Monokuler/ Diplopia )

7. Atasia ( Trunkel atau anggota badan )

8. Vertigo, Mual dan muntah/ nyeri kepala.

( Mansjoer, 2000)

Penurunan kekuatan otot

Hambatan mobilitas fisik

Imobilisasi

Peristaltik lemah

absorpsi menurun

Konstipasi

Page 5: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

E. Pemeriksaan Penunjang

1. CT Scan

Memperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark

2. Angiografi serebral

Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan atau

obstruksi arteri

3. MRI : Menunjukan daerah yang mengalami infark, hemoragik.

4. EEG: Memperlihatkan daerah lesi yang spesifik

5. Ultrasonografi Dopler : Mengidentifikasi penyakit arteriovena

(Doenges : 2000)

F. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan perfusi jaringan b.d penurunan aliran darah ke otak

Tujuan: tidak terjadi perfusi jaringan

Intervensi:

a. Catat perubahan dalam penglihatan seperti adanya kebutaan.

b. Tentukan factor yang berhubungan dangan keadaan atau penyebab

c. Pantau status neurologis secara teratur (GCS)

d. Pantau TTV

2. Kerusakan mobilitas fisik b.d kelumpuhan atau paralysis

Tujuan: mempertahankan atau maningkatkan fungsi bagian tubuh yang

terkena

Intervensi:

a. Ubah posisi minimal 2 jam (terlentang, miring)

b. Kaji kemampuan secara fungsional

c. Lakukan latihan tantang gerak aktif dan pasif ekstremitas

d. Anjurkan pasien untuk membantu pergeseran dan latihan menggunakan

ekstremitas yang tidak sakit

e. Konsultasikan dengan ahli fisioterapi.

Page 6: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

3. Defisit perawatan diri b.d penurunan kekuatan dan ketahanan otot.

Intervensi:

a. Kaji kemampuan dan tingkat kekurangan untuk melakukan kebutuhan

sehari-hari

b. Hindari melakukan sesuatu untuk pasien yang dapat dilakukan pasien

sendiri, tetapi berikan bantuan sesuai kebutuhan

c. Pertahankan dukungan, sikap yang tegas. Beri pasien yang cukup untuk

mengerjakan tugasnya

d. Konsultasikan dangan ahli fisioterapi

4. Perubahan pola defekasi : konstipasi b.d penurunan motilitas usus

Intervensi NIC:

a. Monitor tanda dan gejala konstipasi

b. Monior bising usus

c. Monitor feses: frekuensi, konsistensi dan volume

d. Konsultasi dengan dokter tentang penurunan dan peningkatan

bising usus

e. Mitor tanda dan gejala ruptur usus/peritonitis

f. Jelaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan terhadap pasien

g. Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi konstipasi

h. Dukung intake cairan

i. Kolaborasikan pemberian laksatif

Page 7: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

DAFTAR PUSTAKA

Harsono. 1996. Buku Ajar : Neurologi Klinis,Yogyakarta, Gajah Mada university

press,

Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC

Marilynn E, Doengoes. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta :

EGC

Nanda. 2005 Panduan Diagnosa Keperawatan

Long C, Barbara. 1996. Perawatan Medikal Bedah, Jilid 2. Jakarta : Yayasan Ikatan

Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran

Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan. 1996. Asuhan

Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan . Jakarta : Depkes,

Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 200. 2Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah, Jakarta : EGC

( http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052002/pus-1.htm ), diakses tanggal 25

Agustus 2008 pukul 22.00 WIB

(www.strokeforum.com ), diakses tanggal 25 Agustus 2008 pukul 22.10 WIB

Page 8: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT UGD

PADA PASIEN DENGAN TRAUMA ABDOMEN

Nama : Ahmad faozan

NIM : A1 0700340

Ruang : IGD RSU MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO

A. PENGKAJIAN

1. Hari/Tanggal : Selasa, 15 Juli 2008

2. Jam : 13.20 wib

B. IDENTITAS PASIEN

1. Nama : Sdr. T

2. Umur : 25 th

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Pendidikan : SMA

5. Pekerjaan : Supir

6. Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

7. Agama : Islam

Page 9: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

8. Alamat : Ds. Bantarsoka RT 02 RW 09 Purwokerto

9. Diagnosa Medis : Obs. Trauma Tumpul Abdomen

10. Nomor CM : 009 621

C. PENGKAJIAN PRIMER

1. Air Way :

Normal, nafas spontan dengan jalan nafas lancar tanpa sumbatan.

2. Breathing :

Nafas spontan, tidak ada bantuan otot aksesoris dan tidak ada retraksi dinding

dada dan respirasi 20 x menit.

3. Circulation :

TD : 100/70 mmHg, N : 80 x /menit, S : 36,8 C, cafilari refill : < 2 detik dan

tidak ada sianosis.

4. Disability :

Kesadaran compos mentis, GCS 15 (E4M6V5).

5. Exposure :

Perut papan, konjungtivitis anemis.

D. PENGKAJIAN SEKUNDER

1. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

Perut papan (post KLL)

Page 10: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

b. Keluhan Tambahan

Nyeri perut, skala 8, muntah 2x.

c. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien kecelakaan tadi pagi pukul 10.15 wib, perut terbentur stang mobil,

waktu kejadian pasien sadar, lama kelamaan perut menjadi keras, muntah (+)

2 x.

d. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah sakit sampai dirawat ke rumah sakit karena biasanya

kalau sakit minum obat warung sembuh.

e. Riwayat Penyakit Keluarga

Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menular, penyakit

keturunan maupun penyakit kejiwaan.

2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum

Lemah

b. Kesadaran

Compos mentis

c. Tanda-Tanda Vital

TD : 100/70 mmHg

N : 80 x/mnt

Page 11: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

R : 20 x/mnt

S :36,8 C

d. Kepala

1) Kepala

Bentuk mesochepal, rambut pendek dan bersih.

2) Mata

Simetris, pupil normal (1-2 mm), isokor, fungsi baik, sklera tidak ikterik,

konjungtiva anemis.

3) Hidung

Simetris, polip (-), cuping hidung (-), fungsi baik, hidung kotor.

4) Telinga

Simetris, sekret (-), fungsi cukup baik.

5) Mulut dan gigi

Kotor, bau khas, mukosa cukup.

e. Thorak

1) Paru

Suara nafas bersih, ronkhi (-), wheezing (-), inspirasi > ekspirasi, sama

kanan dan kiri di semua lapang paru.

2) Jantung

Bunyi normal sinus rytm (NSR) 80 x/menit.

Page 12: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

f. Abdomen

Teraba keras di seluruh kuadran, nyeri tekan (+).

g. Ekstremitas

Ekstremitas atas dan bawah dapat bergerak bebas.

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Darah

Diprogramkan. Hasil (-). (pemeriksaan HB sejam sekali / Hb serial)

b. Radiologi

Diprogramkan (USG abdomen dan abdomen 3 posisi). Hasil (-)

4. Therapi

a. O2 3 liter/menit

b. IVFD RL 30 tpm

Inj. Cefotaxim (ST) 3 x 1 gr

Rantin 2 x 1 amp

Antrain 2 x 1 amp

c. Konsultasi dokter spesialis bedah

E. ANALISA DATA

No Data fokus Patway Etiologi Masalah

1 DS : Pasien mengatakan

perutnya

- PK :

Perdarahan

Page 13: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

keras post KLL

DO : Konjungtiva anemis,

perut

papan

2 DS : Pasien mengatakan

nyeri

pada perutnya dengan

skala 8

DO : Perut papan, nyeri

tekan (+)

Agen cidera

fisik

Nyeri (akut)

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. PK : Perdarahan

2. Nyeri (akut) berhubungan dengan agen cedera fisik

Page 14: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

G. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Keperawatan

1 PK : Perdarahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 2 jam perawat

dapat menangani dan mencegah terjadinya komplikasi

perdarahan

1.

mencegah asfiksia saat

muntah

2.

perdarahan

a.

b.

3.

4.

pemberian terapi dan

tindakan medis (operasi)

2 Nyeri (akut)

berhubungan dengan

agen cidera fisik.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 2 jam nyeri

terkontrol dengan indikator :

Indikator Awal Tujuan

1 2 3 4 5

Melaporkan nyeri 1

Frekuensi nyeri 1

Ekspresi nyeri pada wajah 1

Posisi tubuh 1

Ketegangan otot 1

Vital sign 4

Skala :

1 : Sangat berat

2 : Berat

3 : Sedang

1. Pain management

Page 15: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

4 : Ringan

5 : Tidak ada

H. IMPLEMENTASI

Hari / Tanggal Implementasi Dx

Sabtu, 19/06/2008

13.20 wib

13.30 wib

13.35 wib

13.45 wib

14.00 wib

14.10 wib

15.00 wib

15.20 wib

15.30 wib

16.35 wib

16.40 wib

17.30 wib

Menerima pasien dan melakukan pengkajian

Mengukur tanda-tanda vital

Memasang O2 3 lt/mnt

Memasang IVFD RL 20 tpm

Meninjeksi Cefotaxim 1 gr (ST), Rantin 1 amp

dan antrain 1 amp

Melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium

Mengkonsultasikan ke dokter spesialis bedah

Mengobservasi keadaan umum pasien dan tanda-

tanda vital.

Melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium

Menyiapkan pasien operasi

Mengantar pasien ke kamar operasi (OK IGD)

1 & 2

1 & 2

1 & 2

1 & 2

1 & 2

1 & 2

1 & 2

1 & 2

1 & 2

1 & 2

Pasien dan keluarga kooperatif sehingga

data yang didapat akurat

Tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg, N:

80 x/mnt, R : 20 x/mnt dan S

O2 terpasang, aliran lancar

IVFD masuk, aliran lancar

Injeksi masuk, alergi (-)

Pemeriksaan laboratorium, hasil (-)

Konsultasi dokter : jika Hb turun, persiapan

operasi

KU menurun, tanda-tanda vital : TD :

100/70 mmHg, N: 82 x/mnt, R : 20 x/mnt

dan S: 36,6 C . Hb pukul 14. 10 = 6 g/dl.

Pemeriksaan laboratorium (+), Hb = 4 g/dl

Persiapan operasi, pasien sudah tidak

makan/minum sejak pukul 11.00 wib,

pasien ganti pakaian operasi dan scheren.

Pasien diantar ke kamar operasi IGD

Page 16: LP HENDRY STROKE NON HEMORAGIK 34.doc

Divisi Keperawatan Gawat DaruratProgram Pendidikan Ners Unsoed Purwokerto

17.35 wib Mengoperkan ke perawat OK IGD 1 & 2 Perawat OK IGD menerima operan.

I. EVALUASI

1. DX 1

S : -

O : Tanda-tanda perdarahan (+), HB 4 g/dl.

A : Masalah belum teratasi, tujuan tercapai

P : Lanjutkan planning pencegahan pk : perdarahan.

2. DX 2

S : Pasien mengatakan nyeri di perut masih terasa dengan skala 8

O : Perut papan, nyeri tekan (+).

A : Masalah belum teratasi, tujuan tercapai.

Indikator Awal Sekarang Tujuan

1 2

Melaporkan nyeri 1 4

Frekuensi nyeri 1 4

Ekspresi nyeri pada wajah 1 4

Posisi tubuh 1 4

Ketegangan otot 1 4

Vital sign 4 5

P : Lanjutkan pain management