LP - Defisit Perawatan Diri

6
DEFISIT PERAWATAN DIRI 1. Pengertian Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiriseperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK (toileting). 2. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala defisit perawatan diri, yaitu : a) Mandi / hygiene Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi. b) Berpakaian/berhias Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien juga memiliki ketidakmampuanuntuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunakan alat tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan, mengambil pakaian, dan mengenakan sepatu. c) Makan Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan, mendapatkan makanan, membuka kontainer, memanipulasi makanan dalam mulut, mengambil makanan dalam wadah lalu memasukannya ke mulut, melengkapi makan, mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat,

description

keperawatan Jiwa

Transcript of LP - Defisit Perawatan Diri

Page 1: LP - Defisit Perawatan Diri

DEFISIT PERAWATAN DIRI

1. Pengertian

Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan

kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiriseperti mandi

(hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK (toileting).

2. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala defisit perawatan diri, yaitu :

a) Mandi / hygiene

Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau

mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan

mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.

b) Berpakaian/berhias

Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian,

menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien juga memiliki

ketidakmampuanuntuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunakan alat

tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki,

mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan, mengambil pakaian, dan

mengenakan sepatu.

c) Makan

Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan

makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan,

mendapatkan makanan, membuka kontainer, memanipulasi makanan dalam mulut,

mengambil makanan dalam wadah lalu memasukannya ke mulut, melengkapi makan,

mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat, mengambil cangkir atau gelas,

serta mencerna cukup makanan dengan aman.

d) BAB/BAK (toileting)

Klien memiliki keterbatasan atau kemampuan dalam mendapatkan jamban atau

kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi makanan untuk toileting,

membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan tepat, dan menyiran toilet atau kamar kecil.

Keterbatasan perawatan diri dia atas biasanya diakibatkan karena stresor yang cukup berat

dan sulit ditangani oleh klien (klien bisa mengalami harga diri rendah), sehingga dirinya tidak mau

mengurus atau merawat dirinya sendiri baik dalam hal mandi, berpakaian, berhias, makan, maupun

BAB dan BAK. Bila tidak dilakukan intervensi oleh perawat, maka kemungkinan klien bisa

mengalami masalah risiko tinggi isolasi sosial.

Page 2: LP - Defisit Perawatan Diri

3. Pohon Masalah

Effect Risiko Tinggi Isolasi Sosial

Care Problem Defisit Perawatan Diri

Causa Harga Diri Rendah Kronis

4. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul

a) Defisit Perawatan Diri

b) Harga Diri Rendah

c) Risti Isolasi Sosial

5. Data yang Perlu Dikaji

Masalah Keperawatan Data yang Perlu Dikaji

Defisit perawatan diri Subjektif:

Klien mengatakan dirinya malasmandi karena airnya

dingin, atau di RS tidak tersedia alat mandi.

Klien mengatakan dirinya malas berdandan.

Klien mengatakan ingin disuapi makan.

Klien mengatakan jarang membersihkan alat

kelaminnya setelah BAK maupun BAB.

Objektif:

Ketidakmampuan mandi/membersihkan diri ditandai

denga rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki, dan

berbau, serta kuku panjang dan kotor.

Ketidakmampuan berpakaian/berhias ditandai dengan

rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi,

pakaian tidak sesuai, tidak bercukur (laki-laki), atau

tidak berdandan (wanita).

Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai

dengan ketidakmampuan mengambil makan sendiri,

makan berceceran, dan amkan tidak pada tempatnya.

Page 3: LP - Defisit Perawatan Diri

Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri ditandai

BAB/BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan

diri dengan baik setelah BAB/BAK.

6. Rencana Tindakan Keperawatan

a) Tujuan

Klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti

mandi/membersihkan diri, berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK

b) Tindakan keperawatan untuk klien

SP 1

Mengkaji kemampuan klien melakukan perawatan diri meliputi mandi/ kebersihan diri, berpakaian/ berhias, makan, serta BAB/BAK secara mandiri.

Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian.SP 2

Mengevaluasi jadwal harian kegiatan klien. Memberikan latihan cara melakukan mandi/ kebersihan diri secara mandiri. Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

SP 3 Mengevaluasi jadwal harian kegiatan klien. Memberikan latihan cara berpakaian/berhias secara mandiri. Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian.

SP 4 Mengevaluasi jadwal harian klien. Memberikan latihan cara makan secara mandiri. Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian.

SP 5 Mengevaluasi jadwal harian klien. Memberikan latihan cara BAB/BAK secara mandiri. Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian.

Tindakan keperawatan untuk klien

Mengkaji kemampuan melakukan perawatan diri yang meliputi

mandi/membersihkan diri, berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK secara

mandiri

Memberikan latihan cara melakukan mandi/membersihkan diri, berpakaian/berhias,

makan, dan BAB/BAK secara mandiri

Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang

perawatan diri.

Page 4: LP - Defisit Perawatan Diri

c) Tidakan Keperawatan untuk KeluargaSP 1

Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh klien untuk menjaga perawatan diri.

SP 2 Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri klien dan membantu

mengingatkan klien dalam merawat diri (sesuai jadwal yang telah disepakati).

Melatih keluarga melakukan cara merawat klien yang mengalami deficit perawatan diri.

SP 3 Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan klien dalam

merawat diri. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.

Tindakan keperawatan untuk keluarga klien

Keluarga dapat meneruskan melatih klien dan mendukung agar kemampuan klien

dalam perawatan dirinya meningkat. Intervensi yang dapat dilakukan:

Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh

klien agar dapat menjaga kebersihan diri

Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat dan membantu klien dalam

merawat diri (sesuai jadwal yang telah disepakati)

Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan klien dalam merawat

diri