LP BP print
Transcript of LP BP print
-
7/26/2019 LP BP print
1/14
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN :
BRONKOPNEUMONIA
OLEH
RIANI NURMAYANTI
30190115054
PROGRAM STUDI PROFESI NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS
PADALARANG
2015
-
7/26/2019 LP BP print
2/14
TINJAUAN TEORI
A KONSEP DASAR MEDIS
1 Pene!"#$n
Bronkopneumonia merupakan suatu cadangan pada parenkim paru yang
meluas atau peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara penyebaran
langsung melalui saluran pernafasan atau melalui hematogen sampai ke bronkus
(Riyadi, 2009).
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola
penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi
dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya (melt!er " u!anne #,
2002).Bronkopneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan ole bermacam$
macam etiologi jamur dan seperti bakteri, %irus, dan benda asing (&gastiyah,200').
adi, dapat disimpulkan baha bronkopneumonia adalah jenis infeksi paru
yang disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri, %irus, jamur dan benda asing
yang mengenai daerah bronkus dan sekitar al%eoli.
2 An$"% F#'#%(%# S#'"e& Pe!n$)$'$n
*rgan pernafasan berguna bagi transgportasi gas$gas dimana organ$organ
pernafasan tersebut dibedakan menjadi bagian9dimana udara mengalir yaitu rongga
hidung, pharyn+, laryn+, trakhea,dan bagian paru$paru yang berfungsi melakukan
pertukaran gas$gasantara udara dan darah.
a aluran nafas bagian atas, terdiri dari
- idung yang menghubungkan lubang$lubang sinus udaraparaanalis
yangmasuk kedalam rongga hidung dan jugalubang$lubang naso lakrimal yang
menyalurkan air matakedalam bagian baah rongga nasalis kedalam hidung.
-
7/26/2019 LP BP print
3/14
2 /aryn+ (tekak) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasarteanggorokan
sampai persambungannya dengan esophaguspada ketinggian tulang raan
krikid maka letaknya di belakanghidung (naso faryn+), dibelakang mulut(oro
laryn+), dandibelakang farin+ (farin+ laryngeal)
b aluran pernafasn bagian baah terdiri dari
- aryn+ (1enggorokan) terletak di depan bagian terendahpharny+ yang
memisahkan dari kolumna %ertebra, berjalan darifarine$farine sampai
ketinggian %ertebra ser%ikalis dan masukke dalam trakhea di baahnya.
2 1rachea (Batang tenggorokan ) yang kurang lebih 9 cmpanjangnya trachea
berjalan dari laryn+ sampai kira$kiraketinggian %ertebra torakalis ke lima dan
ditempat inibercabang menjadi dua bronchus (bronchi).
Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea padaketinggian kira$kira
%ertebralis torakalis kelima, mempunyaistruktur serupa dengan trachea yang
dilapisi oleh jenis sel yangsama. #abang utama bronchus kanan dan kiri tidak
simetris.Bronchus kanan lebih pendek, lebih besar dan merupakanlanjutan
trachea dengan sudut lancip. 3eanehan anatomis inimempunyai makna klinis
yang penting. 1abung endotracheaterletak sedemikian rupa sehingga terbentuk
saluran udarapaten yang mudah masuk kedalam cabang bronchus kanan.3alau
udara salah jalan, makap tidak dapat masuk kedalamparu$paru akan kolaps
(atelektasis). 1api arah bronchus kananyang hampir %ertical maka lebih mudah
memasukkan kateteruntuk melakukan penghisapan yang dalam. uga benda
asingyang terhirup lebih mudah tersangkut dalam percabanganbronchus kanan
ke arahnya %ertikal. #abang utma bronchuskanan dan kiri bercabang$cabang
lagi menjadi segmen lobus,kemudian menjadi segmen bronchus. /ercabangan
ini terus$menerus sampai cabang terkecil yang dinamakan bronchioles
terminalis yang merupakan cabang saluran udara terkecil yangtidak
mengandung al%eolus. Bronchiolus terminal kurang lebihbergaris tengah -mm. Bronchiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang raan, tetapi di kelilingi
oleh otot polos sehinggaukurannya dapat berubah, semua saluran udara di
baah bronchiolus terminalis disebut saluran pengantar udara karena fungsi
utamanya adalah sebagai pengantar udara ketemapatpertukaran gas paru$paru.
4iluar bronchiolus terminalisterdapat asinus yang merupakan unit fungsional
paru$paru,tempat pertukaran gas. 5sinus terdiri bronchiolus respiratorius,yang
kadang$ kadang memiliki kantung udara kecil ataual%eoli yang bersal dari
-
7/26/2019 LP BP print
4/14
dinding mereka. 4uktus al%eolaris yangseluruhnya dibatasi oleh al%eolus dan
sakus al%eolaristerminalis merupakan struktur akhir paru$paru.
6 /aru merupakan organ elastik berbentuk kerucut yang terletakdalam rongga
toraks atau dada. 3edua paru$paru salingterpisah oleh mediastinum central
yang mengandung jantungdan pembuluh$pembuluh darah besar.etiap paru
mempunyaiapeks (bagian atas paru) dan dasar./embuluh darah paru
danbronchial, bronkus, saraf dan pembuluh limfe memasuuki tiapparu pada
bagian hilus dan membentuk akar paru. /aru kanan lebih daripada kiri,paru
kanan dibagi menjadi tiga lobus danparu kiri dibagi menjadi dua lobus. obus$
lobus tersebutdibagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan
segmenbronchusnya. /aru kanan dibagi menjadi -0 segmen sedangkanparu
dibagi -0 segmen./aru kanan mempunyai buah segmenpada lobus inferior, 2
buah segmen pada lobus medialis, ' buah pada lobus superior kiri. /aru kiri
mempunyai ' buah segmen pada lobus inferior dan ' buah segmen pada
lobussuperior. 1iap$tiap segmen masih terbagi lagi menjadi belahan$belahan
yang bernama lobules. 4i dalam lobolus, bronkhiolusini bercabang$ cabang
banyak sekali, cabang ini disebut duktusal%eolus. 1iap duktus al%eolus
berakhir pada al%eolus yangdiameternya antara 0,2$ 0, mm. etak paru
dirongga dada dibungkus oleh selaput tipis yang bernama selaput pleura.
/leura dibagi menjadi dua
-) pleura %isceral (selaput dadapembungkus) yaitu selaput paru yang langsung
membungkus paru.
2) pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada sebelah luar. 5ntara
kedua pleura ini terdapat rongga (ka%um) yang disebut ka%um pleura. /ada
keadaan normal, ka%um pleura ini %akum (hampa udara) sehingga paru
dapatberkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang
berguna untuk meminyaki permukaannya (pleura), menghindarkan gesekan
antara paru dan dinding seaktu adagerakan bernafas. 1ekanan dalam rongga
pleura lebih rendahdari tekanan atmosfir, sehingga mencegah kolpas paru
kalau terserang penyakit, pleura mengalami peradangan, atau udara atau cairan
masuk ke dalam rongga pleura, menyebabkan paru tertekan atau kolaps.
3 E"#%(%#
ecara umum indi%idu yang terserang bronchopneumonia diakibatkan oleh
adanya penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap %irulensi organisme
-
7/26/2019 LP BP print
5/14
pathogen. *rang yang normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh
terhadap organ pernafasan yang terdiri atas reflek glottis dan batuk, adanya lapisan
mucus, gerakan silia yang menggerakan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral
setempat. 1imbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh %irus, bakteri, jamur,
proto!oa, mikrobakteri, mikoplasma, dan riketsia, antara lain
a Bakteri treptococcus, taphylococus, . 7nfluen!a, 3lebsiella.
b 8irus egionella pneumonia
c amur 5spergillus spesies, #andida albicans
d 5spirasi makanan, sekresi orofariengal atau isi lambung kedalam paru
e 1erjadi karena kongesti paru yang lama.
ebab lain dari pneumonia adalah akibat flora normal yang terjadi pada pasien
yang daya tahannya terganggu, atau terjadi aspirasi flora normal yang terdapat dalam
mulut dank arena adanya pneumocystis crania, ycoplasma.
4 M$n#)e'"$'# K(#n#'
/neumonia khususnya bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi
saluran nafas bagian atas selama beberapa hari. uhu dapat naik secara mendadak
sampai 9$600# dan mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi. 5nak
sangat gelisah, dispnu, pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping
hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut. Batuk biasanya tidak dijumpai pada
aal penyakit,anak akan mendapat batuk setelah beberapa hari, di mana pada
aalnya berupa batuk kering kemudian menjadi produktif.
/ada stadium permulaan sukar dibuat diagnosis dengan pemeriksaan fisik tetapi
dengan adanya nafs dangkal dan cepat, pernafasan cuping hidung dan sianosis
sekitar hidung dan mulut dapat diduga adanya pneumonia. asil pemeriksaan fisik
tergantung luas daerah auskultasi yang terkena, pada perkusi sering tidak ditemukan
-
7/26/2019 LP BP print
6/14
kelainan dan pada auskultasi mungkin hanya terdengar ronchi basah nyaring halus
dan sedang.
5 K($'#)#*$'#
/embagian pneumonia sendiri pada dasarnya tidak ada yang memuaskan,
dan pada umumnya pembagian berdasarkan anatomi dan etiologi. Beberapa ahli
telah membuktikan baha pembagian pneumonia berdasarkan etiologi terbukti
secara klinis dan memberikan terapi yang lebih rele%an
a Berdasarkan lokasi lesi di paru
- /neumonia lobaris
2 /neumonia interstitialis
Bronkopneumonia
b Berdasarkan asal infeksi
- /neumonia yang didapat dari masyarkat (community acquired
pneumonia)
2 /neumonia yang didapat dari rumah sakit (hospital-based pneumonia)
c Berdasarkan mikroorganisme penyebab
- /neumonia bakteri
2 /neumonia %irus
/neumonia mikoplasma
6 /neumonia jamur
d Berdasarkan karakteristik penyakit
- /neumonia tipikal
2 /neumonia atipikale Berdasarkan lama penyakit
- /neumonia akut
2 /neumonia persisten
+ P$"%)#'#%(%#
&ormalnya, saluran pernafasan steril dari daerah sublaring sampai parenkim
paru. /aru$paru dilindungi dari infeksi bakteri melalui mekanisme pertahanan
anatomis dan mekanis, dan faktor imun lokal dan sistemik.ekanisme pertahanan
aal berupa filtrasi bulu hidung, refleks batuk dan mukosilier aparatus.
ekanisme pertahanan lanjut berupa sekresi 7g 5 lokal dan respon inflamasi yang
diperantarai leukosit, komplemen, sitokin, imunoglobulin, makrofag al%eolar, dan
imunitas yang diperantarai sel.
7nfeksi paru terjadi bila satu atau lebih mekanisme di atas terganggu, atau
bila %irulensi organisme bertambah. 5gen infeksius masuk ke saluran nafas
bagian baah melalui inhalasi atau aspirasi flora komensal dari saluran nafas
bagian atas, dan jarang melalui hematogen.8irus dapat meningkatkan
kemungkinan terjangkitnya infeksi saluran nafas bagian baah dengan
-
7/26/2019 LP BP print
7/14
mempengaruhi mekanisme pembersihan dan respon imun. 4iperkirakan sekitar
2'$:' ; anak dengan pneumonia bakteri didahului dengan infeksi %irus. 7n%asi
bakteri ke parenkim paru menimbulkan konsolidasi eksudatif jaringan ikat paru
yang bisa lobular (bronkhopneumoni), lobar, atau intersisial./neumonia bakteri
dimulai dengan terjadinya hiperemi akibat pelebaran pembuluh darah, eksudasi
cairan intra$al%eolar, penumpukan fibrin, dan infiltrasi neutrofil, yang dikenal
dengan stadium hepatisasi merah. 3onsolidasi jaringan menyebabkan penurunan
compliance paru dan kapasitas %ital. /eningkatan aliran darah yamg meleati
paru yang terinfeksi menyebabkan terjadinya pergeseran fisiologis (ventilation-
perfusion missmatching) yang kemudian menyebabkan terjadinya
hipoksemia. elanjutnya desaturasi oksigen menyebabkan peningkatan kerja
jantung.
tadium berikutnya terutama diikuti dengan penumpukan fibrin dan
disintegrasi progresif dari sel$sel inflamasi (hepatisasi kelabu). /ada kebanyakan
kasus, resolusi konsolidasi terjadi setelah
-
7/26/2019 LP BP print
8/14
dalam darah paling berpengaruh dan sering mengakibatkan penurunan saturasi
oksigen hemoglobin.
2. tadium 77 (6< jam berikutnya)
4isebut hepatisasi merah, terjadi seaktu al%eolus terisi oleh sel darah merah,
eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu ( host ) sebagai bagian dari
reaksi peradangan. obus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya
penumpukan leukosit, eritrosit dan cairan, sehingga arna paru menjadi merah
dan pada perabaan seperti hepar, pada stadium ini udara al%eoli tidak ada atau
sangat minimal sehingga anak akan bertambah sesak, stadium ini berlangsung
sangat singkat, yaitu selama 6< jam.
. tadium 777 ($< hari berikutnya)
4isebut hepatisasi kelabu, yang terjadi seaktu sel$sel darah putih
mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi. /ada saat ini endapan fibrin
terakumulasi di seluruh daerah yang cedera dan terjadi fagositosis sisa$sisa sel.
/ada stadium ini eritrosit di al%eoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap padat
karena berisi fibrin dan leukosit, arna merah menjadi pucat kelabu dan kapiler
darah tidak lagi mengalami kongesti.
6. tadium 78 (:$-- hari berikutnya)
4isebut juga stadium resolusi, yang terjadi seaktu respon imun dan peradangan
mereda, sisa$sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorsi oleh makrofag
sehingga jaringan kembali ke strukturnya semula.
, Te'" D#$n%'"#*
a. /emeriksaan radiologi yaitu pada foto thoraks, konsolidasi satu atau beberapa
lobus yang berbercak$bercak infiltrate
b. /emeriksaan laboratorium didapati lekositosit antara -'000 sampai 60000 =mm.
c. itung sel darah putih biasanya meningkat kecuali apabila pasien mengalami
imunodefiensi.
d. /emeriksaan 5>4 (analisa gas darah), untuk mengetahui status kardiopulmoner
yang berhubungan dengan oksigen.e. /emeriksaan gram=kultur sputum dan darah diambil dengan biopsi jarum,
untuk mengetahui mikroorganisme penyebab dan obat yang cocok untuk
menanganinya.
- K%&.(#*$'#
$ 5telektasis adalah pengembangan paru$paru yang tidak sempurna atau kolaps
paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk hilang.
/ ?mpisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga
pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura.
5bses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
-
7/26/2019 LP BP print
9/14
7nfeksi sitemik.
e ?ndokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
) eningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
9 Pen$"$($*'$n$$n
$ *ksigen -$2 liter per menit/ ika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makan eksternal bertahap melaui
selang nasogastrik dengan feeding drip.
ika sekresi lender berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan
beta agonis untuk transport muskusilier.
d 3oreksi gangguan keseimbangan asam basa elektrolit
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAATAN
A Pen*$#$n
-. 3eluhan utama
ebagian besar keluhan utama bronkopneumonia adalah sesak nafas. esak
nafas yang muncul akibat dari adanya eksudat yang menyebabkan sumbatan
pada lumen bronkus.
2. Riayat /enyakit
a. Riayat penyakit sekarang
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan bagian
atas selama beberapa hari.uhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai
9$60o# dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi.
b. Riayat penyakit dahulu
5nak dengan bronkopneumonia sebelumnya pernah menderita penyakit
infeksi yang menyebabkan sistem imun menurun.
c. Riayat penyakit keluarga
1erdapat anggota keluarga menderita penyakit paru$paru atau penyakit
infeksi saluran pernafasan yang dapat menularkan kepada anggotanya,
keadaan ini dapat memberikan petunjuk kemungkinan penyakit tersebut
diuraikan.
. Riayat 3ehamilan
/enyakit bronkopneumoni tidak dipengaruhi oleh adanya gangguan atau
kelainan pada kehamilan=persalinan.
6. Riayat 1umbuh 3embang
a. /erkembangan
b. 5nak merasa sedih karena tidak dapat berkumpul bersama teman sebayanya
c. 5nak memilik keinginan untuk sembuh
d. 5nak merasa bosan karena tidak dapat terlalu banyak berakti%itas
e. Pertumbuhan
-
7/26/2019 LP BP print
10/14
f. BB anak menurun @ kg setelah hari diraat
g. 1B anak 9< cm
'. Riayat 7munisasi
5nak yang tidak mendapatkan imunisasi beresiko tinggi untuk mendapat
penyakit infeksi saluran pernapasan atas atau baah karena sistem pertahanan
tubuh yang tidak cukup kuat untuk melaan infeksi sekunder.7munisasi yang
diperlukan, diantaranyaA B#>, 4/1, /olio, epatitis B dan #ampak.
. /emeriksaan fisik
a. /ernafasan
$ >ejala &afas pendek (timbulnya tersembunyi dengan batuk menetap
dengan produksi sputum setiap hari (terutama pada saat bangun)
selama minimum bulan berturut$ turut) tiap tahun sedikitnya 2 tahun./roduksi sputum (ijau, putih= kuning) dan banyak sekali.
$ Riayat pneumonia berulang, biasanya terpajan pada polusi kimia=
iritan pernafasan dalam jangka panjang (misalnya rokok sigaret), debu=
asap (misalnya asbes debu, batubara, room katun,serbuk gergaji).
/engunaaan oksigen pada malam hari atau terus menerus.
$ 1anda ebih memilih posisi tiga titik ( tripot) untuk bernafas,
penggunaan otot bantu pernafasan ( misalnya meninggikan bahu,
retraksi supra klatikula, melebarkan hidung)$ 4ada 4apat terlihat hiperinflasi dengan peninggian diameter 5/
(bentuk barel), gerakan difragma minimal.
$ Bunyi nafas 3rekels lembab, kasar
$ Carna /ucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku abu$ abu
keseluruhan
b. irkulasi
$ >ejala /embengkakan ekstremitas baah
$ 1anda /eningkatan tekanan darah, /eningkatan frekuensi jantung =
takikardi, Berat, disritmia 4istensi %ena leher (penyakit berat) edemadependen, tidak berhubungan dengan penyakit jantung.
$ Bunyi jantung redup ( yang berhubungan dengan peningkatan diameter
5/ dada).
$ Carna kulit = membrane mukosa normal atau abu$abu= sianosis
perifer. /ucat dapat menunjukan anemia.
c. akanan = cairan
$ >ejala ual = muntah, &afsu makan buruk = anoreksia ( emfisema),
3etidakmampuan untuk makan karena distress pernafasan
$ 1anda 1urgor kulit buruk, Berkeringat, /alpitasi abdominal dapat
menyebabkan hepatomegali.
-
7/26/2019 LP BP print
11/14
d. 5ktifitas = istirahat
$ >ejala 3eletihan, keletihan, malaise, 3etidakmampuan melakukan
aktifitas sehari$ hari karena sulit bernafas
e. 7ntegritas ego
$ >ejala /eningkatan faktor resiko
$ 1anda /erubahan pola hidup
$ 5nsietas, ketakutan, peka rangsang
f. ygiene
$ >ejala /enurunan kemampuan = peningkatan kebutuhan melakukan
aktifitas sehari$ hari
$ 1anda 3ebersihan buruk, bau badan
g. 3eamanan
$ >ejala riayat alergi atau sensiti%e terhadap !at = faktor lingkungan.
$ 5danya infeksi berulang.
B D#$n%'$ Ke.e!$$"$n
-. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi trakeobronkial,
pembentukan edema, peningkatan produksi sputum
2. >angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane al%eolus kapiler,
gangguan kapasitas pembaa oksigen darah, gangguan pengiriman oksigen.
. /ola nafas tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasi dalam al%eoli
6. Risiko kekurangan %olume cairan berhubungan dengan demam, menurunnya intake dan
tachipnea
'. 3ebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan pemasukan atau
mencerna makanan atau mengabsorpsi !at$!at gi!i
. 7ntoleransi aktifitas berhubungan dengan insufisiensi oksigen untuk akti%itas hidup sehari$
hari
6 In"e!7en'# Ke.e!$$"$n- 4iagnosa keperaatan Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
inflamasi trakeobronkial, pembentukan edema, peningkatan produksi sputum
1ujuan engidentifikasi = menunjukan perilaku mencapai bersihan jalan
nafas
3riteria hasil enunjukan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih, tidak
ada dispenia.
7nter%ensi
a. 3aji frekuensi = kedalaman pernafasan dan gerakan dada
-
7/26/2019 LP BP print
12/14
Rasional 1akipneau, pernafasan dangkal, dan pergerakan dada tidak
simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada dan
cairan paru.
b. 5uskultasi area paru, catat area penurunan atau = tak ada aliran udara dan
bunyi nafas ad%entius. isalnya krekels atau mengi.
Rasional /enurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan
cairan. Bunyi nafas bronchial ( normal pada bronkus) dapat juga terjadi
pada area konsolidasi. 3rekels, ronki, mengi terdengar inspirasi dan =
ekspirasi pada respon terhadap pengumpulan cairan, secret kental, dan
spasme jalan nafas= obstruksi.
c. Bantu pasien latihan nafas sering. Bantu pasien mempelajari melakukan
batuk, misalnya dengan menekan dada dan batukl efektif sementara posisi
duduk tinggi.
Rasional &afas dalam memudahkan ekspansi maksimum paru$ paru = jalan
nafas lebih kecil. Batuk adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami,
membantu silia untuk mempertahankan jalan nafas pasien. /enekanan
menurunkan ketidaknyamanan dada dan posisi duduk memungkinkan
upaya nafas lebih dalam dan lebih kuat.
d. Berikan cairan sedikitnya -000 ml= hari (kecuali kontraindikasi).
1aarkan air hangat daripada dingin.Rasional #airan (khususnya hangat) memobilisasi dan mengeluarkan
sekret.
e. akukan penghisapan sesuai indikasi.
Rasional erangsang batuk atau pembersihan jalan nafas secara mekanik
pada pasien yang tidak mampu melakukan, karena batuk tidak efektif atau
perubahan tingkat kesadaran.
f. Berikan sesuai indikasi mukolitik, ekspektoran, bronkodilator, analgesic.
Rasional 5lat untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi secret.
5nalgesik diberikan untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan
ketidaknyamanan tetapi harus digunakan secara hati$ hati, karena dapat
menurukan upaya batuk = menekan pernafasan.
2. 4iagnosa keperaatan >angguan pertukaran gas berhubungan dengan
perubahan membrane al%eolus kapiler, gangguan kapasitas pembaa oksigen
darah, gangguan pengiriman oksigen.
1ujuan enunjukan perbaikan %entilasi dan oksigen jaringan dengan >45
dalam rentang normal dan tidak ada gejala distress pernafasan
-
7/26/2019 LP BP print
13/14
3riteria asil Berpartisipasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigenasi
7nter%ensi
a. 3aji frekuensi, kedalaman, dan kemudahan bernafas.
Rasional anifestasi distress pernafasan tergantung pada indikasi derajat
keterlibatan paru dan status kesehatan umum.
b. *bser%asi arna kulit, membrane mukosa, dan kuku. #atat adanya
sianosis perifer atau sirkulasi sentral
Rasional ianosis kuku menunjukan %asokonstriksi atau respon tubuh
terhadap demam = menggigil. &amun, sianosis daun telinga, membrane
mukosa, dan kulit sekitar mulut menunjukan hipoksemia sistemik.
c. 5asi frekuensi jantung = irama.
Rasional 1akikardia biasanya ada karena demam= dehidrasi. 1etapi juga
dapat merupakan respon terhadap hipoksemia
d. /ertahankan istirahat tidur. 4orong menggunakan teknik relaksasi dan
aktifitas senggang.
Rasional encegah terlalu lelah dan menurunkan kebutuhan= konsumsi
oksigen untuk memudahkan perbaikan infeksi.
e. 1inggikan kepala dan dorong untuk sering mengubah posisi, nafas dalam
dan batuk efektif.
Rasional tindakan ini mengingatkan inspirasi maksimal, meningkatkan
pengeluaran secret untuk perbaikan %entilasi.
f. 3aji tingkat ansietas. 4orong menyatakan masalah = perasaan. aab
pertanyaan dengan jujur, kunjungi dengan sering sesuai indikasi.
Rasional 5nsietas adalah manifestasi masalah psikologi sesuai dengan
respon fisiologi terhadap hipoksia.
. 4iagnosa keperaatan /ola nafas tidak efektif berhubungan dengan
proses inflamasi dalam al%eoli
1ujuan enunjukan pola nafas tidak efektif dengan frekuensi dan kedalaman
rentang normal dan paru bersih
3riteria asil /artisipasi dalam aktifitas= perilaku peningkatan fungsi paru.
7nter%ensi a. 3aji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada. #atat upaya
pernafasan, termasuk penggunaan otot bantu= pelebaran nasal.
Rasional 3ecepatan biasanya meningkat. 4ispnea dan terjadi
peningkatan kerja nafas. 3edalaman pernfasan ber%ariasi tergantung
derajat gagal nafas.
b. 5uskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas ad%entius seperti
krekels atau mengi
-
7/26/2019 LP BP print
14/14
Rasional Bunyi nafas menurun = tidak ada jika jalan nafas obstruksi
sekunder terhadap perdarahan, bekuan atau kolaps jalan nafas kecil
( atelektasis). Ronki dan mengi menyertai obstruksi jalan nafas.
c. 1inggikan kepala dan bantu mengubah posisi. Bantu pasien turun dari
tempat tidur dan ambulasi dini.
Rasional 4uduk tinggi memungkinkan ekspansi paru dan memudahkan
pernafasan. /engubahan posisi dan ambulasi meningkatakan pengisian
udara segmen paru berbeda sehingga memperbaiki difusi gas.
d. *bser%asi pola batuk dan karakteristik sekret.
Rasional 3ongesti al%eolar mengakibatkan batuk kering= iritasi. putum
berdarah dapat diakibatkan oleh kerusakan jaringan ( infark paru) atau anti
koagulan berlebihan.
e. Berikan oksigen tambahaRasional emaksimalkan bernafas dan menurunkan kerja nafas.
f. Berikan humidifier tambahan, misalnya nebuli!er.
Rasional emberikan kelembaban pada membrane mukosa dan
membantu pengenceran secret untuk memudahkan pembersihan.
D$)"$! P8'"$*$
#orin, ?li!abeth. 200-. /atofisiologi. ?># akarta.
ilbernagi, tefan dan Dlorian ang.200. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi.
?># akarta.
melt!er, .# dan Bare B.200# akarta.
uradi dan yuliani, Rita. 200-.Asuhan Keperawatan Pada Anak. /1 Dajar
7nterpratama akarta.
Cijayaningsih, 3.20-. 5suhan 3eperaatan 5nak. akarta 1rans 7nfo edia.
Cong. 2009.Buku Ajar Keperawatan Pediatric. ?># akarta.