LP 30 MNT HPP
description
Transcript of LP 30 MNT HPP
LAPORAN PENDAHULUAN & ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.” “ P POST PARTUM USIA 30 MENIT DENGAN HEMORAGIA POST PARTUM
DI BPS NY
MOJOKERTO
OLEH:
LILIS HANDAYANI
NIM : 200712066
PRODI DIII KEBIDANAN
STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2010
LAPORAN PENDAHULUAN
I. DEFINISIPerdarahan post partum adalah :
Perdarahan > 500 -600 ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir(Synopsis Obstetric Jilid I. 1998. 292)
Kehilangan darah melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayinya lahir.(Kapita Selekta Jilid I. 2000. 313)
Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah persalinan berlangsung.(Ilmu Kandungan Dan Penyakit Kandungan. 2002. 416)
II. ETIOLOGIEtiologi HPP : atonia uteri, retensio placenta, trauma jalan lahir, inversion uteri, dan gangguan system pembekuan darah. Factor predisposisi : multiparitas, grandemulti, jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun, partus lama, obstetri operatif, dan narcose, kelainan pada uterus, perdarahan antepartum.
III. PEMBAGIAN PERDARAHAN Perdarahan post partum primer (early post partum hemorragia) yang terjadi 24
jam setelah anak lahir Perdarahan post partum sekunder (late post partum hemorragia) yang terjadi
setelah 24 jam, biasanya antara hari ke 5-15 post partum.
IV. DIAGNOSIS Perdarahan banyak yang terus- menerus setelahbay lahir. Perdarahan melebihi20 % volume total, timbul gejala penurunan tekanan darah,
nafas cepat, pucat, ekstremitas sampai terjadi syok. Perdarahan sebelum placenta lahir, biasanya di sebabkan retensio plasenta /
laserasi jalan lahir, bila karena retensio plasenta, perdarahan berhenti setelah placenta lahir.
Perdarahan setelah lahir perlu dibedakan sebabnya antara atonia uteri, sisa placenta / trauma dalam lahir. Jika ada atonia uteri, bila kontraksi uterus baik, eksplorasi uterus untuk mengetahui adanya sisa placenta / trauma lahir.
Riwayat partus lama : partus presipitatus, perdarahan antepartum.
V. KOMPLIKASI Syok Sindrom steehan (nekrosis hipofisis anterior)
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah : kadar hemoglobin, hematokrit, masa perdarahan, masa pembekuan USG : bila perlu untuk menentukan adanya sisa jaringan konsepsi intrauterine.
VII. PENATALAKSANAAN Pencegahan
o Abati anemia dalam kehamilan, pada pasien dengan riwayat perdarahan post partum sebelumnya persalinan harus berlangsung di RS.
o Jangan mendorong / memijat uterus ke bawah sebelum plasenta lahir.o Beri oksitosin 10 unit IM, setelah anak lahir dan 0,2 mg ergometrin IM
setelah plasenta lahir. Penanganan
o Tentutan apakah terdapat syok, bila ada segera berikan tranfusi cairan darah. Control perdarahan dan berikan O2, bila keadaan umum telah membaik lakukan pemeriksaan untuk menentukan etiologinya.
o Pada retensio plasenta belum lahir dalam 30 menit, lahirkan plasenta dengan plasenta akreta, segera hentikan placenta manual dan lakukan histerektomi, bila hanya sisa plasenta lakukan pengeluaran plasenta dengan digital / kuretase, sementara itu oksitosin di teruskan.
o Pada trauma jalan lahir, segera lakukan reparaso Pada atonia uteri lakukan massase uterus dan penyuntikan 0,2 mg
ergometrin intravena / prostaglandin, parenteral. Jika tidak berhasil lakukan kompresi bimanual pada uterus dengan cara masukan tangan kiri, keadaan vagina dalam posisi mengepal, diletakkan di fornik anterior, tangan kanan diletakkan di dinding perut memegang fundus uteri.
o Bila tetap gagal dapat dipasang tampon uteri vaginal dengan cara mengikat kavum uteri dengan kasa sampai padat selama 24 jam atau di pasang kateter folley. Bila tindakan tersebut dapat menghentikan perdarahan juga terapih definity yang di beriakan adalah histerektomi.
o Bila disebbkan gangguan pembekuan darah, berikan tranfusi plasma segar.
DAFTAR PUSTAKA
FKUI. 1998. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius Mohctar, Rustam. Prof. Dr. 1998. Synopsis Obstetric Fisiologi Patologi. Jakarta :
ECG. Winkojorasto, H. Saifuddin, AB. Rahimhadhi. 1994. Ilmu Kebidnan. Jakarta :
YBPSP