Loyalitas Konsumen Terhadap Brand

7
Loyalitas Konsumen Terhadap Brand Abstrak Dengan penampilan penjualan yang memperdaya, sedikitnya kepedulian konsumen dan promosi berisi cibiran, menjada keloyalan pelanggan menjadi sangat sulit. Meskipun , mengejar konsumen membutuhkan biaya dan usaha, halini menjadi aset yang sangat beniali dari sebuah kesuksesan suatu perusahaan. Keyword :Kepedulian Konsumen, Brand, Loyalitas Konsumen dan Loyalitas Terhadap Brand 1. Informasi Latar Belakang Loyalitas Konsumen Terhadap Brand Sejak dunia berada pada masa pemasaran global, kompetisi antara korporasi menjadi sangat drastis. Untuk merebut posisi yang untung dalam suatu pasar, spesialist pemasaran bekerja dengan berbagai cara untuk mendapatkan kemenangan dalam jangka waktu yang lama. Diantara rencana strategis yang dilaukan, pengembangan dan menjaga loyalitas konsumen terhadap brand menjadi pertimbangan yang sering dipilih oeh banyk pengusaha. Bagaimanapun, ada banyak orang yang menolak usaha yang dilakukan dengan menggunakan teknik ini. Mereka menegakan bahwa tidak mungkin untuk mencapat target ideal, khususnya dalam pengembangan ekonomi pemasaran. Salah satunya terlihat jelas meskipun mengejar konsumen menghabiskan waktu biaya dan usaha, hal ini merupakan aset bernilai bagia suatu perusahaan yang sukses.

Transcript of Loyalitas Konsumen Terhadap Brand

Loyalitas Konsumen Terhadap Brand

AbstrakDengan penampilan penjualan yang memperdaya, sedikitnya kepedulian konsumen dan promosi berisi cibiran, menjada keloyalan pelanggan menjadi sangat sulit. Meskipun , mengejar konsumen membutuhkan biaya dan usaha, halini menjadi aset yang sangat beniali dari sebuah kesuksesan suatu perusahaan.Keyword :Kepedulian Konsumen, Brand, Loyalitas Konsumen dan Loyalitas Terhadap Brand 1. Informasi Latar Belakang Loyalitas Konsumen Terhadap BrandSejak dunia berada pada masa pemasaran global, kompetisi antara korporasi menjadi sangat drastis. Untuk merebut posisi yang untung dalam suatu pasar, spesialist pemasaran bekerja dengan berbagai cara untuk mendapatkan kemenangan dalam jangka waktu yang lama. Diantara rencana strategis yang dilaukan, pengembangan dan menjaga loyalitas konsumen terhadap brand menjadi pertimbangan yang sering dipilih oeh banyk pengusaha. Bagaimanapun, ada banyak orang yang menolak usaha yang dilakukan dengan menggunakan teknik ini. Mereka menegakan bahwa tidak mungkin untuk mencapat target ideal, khususnya dalam pengembangan ekonomi pemasaran. Salah satunya terlihat jelas meskipun mengejar konsumen menghabiskan waktu biaya dan usaha, hal ini merupakan aset bernilai bagia suatu perusahaan yang sukses.1.1. Pengetian Loyalitas BrandLoyalitas terhadap suatu brand didefiniskan sebagai proses menjaga kesukaan dari suatu produk atau jasa yang spesifik. Pembeli yang yakin akan mebayar untuk merk yang sama dan membicarakan nilai produk tersebut. 1.2. Pengembangan konsepGagasan kepercayaan dati pembeli datang dalam jangka waktu yang lama dan cepat berubah. Dalam artikel Gonring (2008), brand suatu konsumen didefinisikan sebagai kualitas produk sebelum tahun 1980. Ketika awal tahun 1990.. hal ini berubah menjadi kualitas konsumen. Pada saat itu juga, kompetitor datang dengan cara memuaskan dan sangat peduli dengan klien dan menjadikan cara tersebut senagai objek yang signifikan dari banyak perusahaan. Sejak saat itu, banyak orang yang menaruh perhatian lebih pada konsumen untuk mendapatkan laba yang lebih banyak.1.3. Empat Tipe LoyalitasLoyalitas konsumen terhadap suatu prduk meliputi bnayak aspek. Rowley (2005) menyimpulkan bahwa ada empat tipe loyalitas, yaitu captive (terpaksa), convenience-seeker (pencari kepuasaan), contented (puas) dan commited (berkomitmen). Konsumen tipe captive akan lebih suka melakukan pengulangan pembelian untuk produk yang sama, jasa dan brand karema kekurangan kesempatan untuk menggantikan dengan alternatif laun. Tipe convenience-seeker mungkin kurang merespect brand dirinya tetapi mencari kepuasaan yang mungkin diperolehnya. Tipe contented adalah konsuen yang mempunyai perilaku positif terhadap suatu brand tetapi mereka tidak berusaja untuk mencari suatu yang lebih. Dan tipe yang palingsempurna adalah tipe commited yaitu tipe yang berkomitmen aktif dalam perilaku.2. Loyalitas konsumen terhadap Brand memiliki prosisi yang signifikan di dalaam PemasaranBerdasarkan konsep loyalitas brand, Hal ini dianggap sebagai fitur penting dari nilai merek .American marketing association memberikan penjelasan sebagai situasi di mana pada umumnya konsumen membayar uang untuk produk atau layanan yang sama berulang kali manufacturer-originated waktu ke waktu daripada harus membeli dari pemasok di dalam beberapa kategori atau sejauh mana seorang konsumen membeli merek yang sama secara konsisten dalam suatu kelas produk.2.1. Dianggap sebagai sebagai fitur penting dari nilai suatu brand Penulis memberikan perhatian pada fakta bahwa setelah aspek deskriptif ekuitas merek, seperti pertimbangan kualitas, hubungan dan kesadaran , semua memiliki hubungan dengan pembelian dan apresiasi. Mereka bisa menjamin tingkat kesetiaan terhadap merek. Hal ini bisa menambahkan bahwa kesetiaan merek dagang menambah kepuasan dari nilai suatu produk. Sebagai contoh, kesetiaan terhadap suatu brand selalu menunjukkan bahwa penerimaan kualitas lebih baik dibandingkan dengan yang lain.

2.2. Memotong BiayaMenurut Reichheld (2000) menyatakan bahwa seorang penjual harus membuang sebanyak mungkin uang untuk menarik klien baru dibandingankan dengan melanjutkan konsumen yang sudah ada. Dalam kasusu ini, penulis kembali kepada statistika yang sempurna untuk mengmbangkan perselisihan ini. Penulis mengindikaiskan bahwa untuk konsumen individu, seller haris menghabiskan 5% kekayaannya untuk menjaga loyalitas, maka akan diperoleh 75% keuntungan. Hal ini juga dipahami sebagai perolehan pembeli baru menghabiskan banyak uang melalui iklan, undian dan diskon2.3. Kurangnya sensitifitas terhadap hargaTipikal pembeli yang loyal akan kurang sensitif terhadap harga. Karena, ketika produk diperbaharui, mereka tidak akan memperhatikan jumlah yang meeka beli. Hal ini karena mereka telah yakin atas pilihannnya.2.4. Membawa konsumen baru yang potensial dan meyakinkanKeuntungn konsumen yang loyal adalah mereka bisa membawa konsumen baru Pada waktu yang bersamaan, konsumen potensial ini juga menjadi konsumen loyal selanjutnya. 2.5. Keuntungan pasar globalKust (2008) menyatakan bahwa dunia telah beralih ke arah bisnis global dalam 10 dekade terkhir; pengembangan loyalitas brand secara global sangat penting dalam memasuki suatu pasar. Kust juga mengindikasikan bahwa untuk menjaga hubungan kepercayaan dengan konsumen, korprasi seharusnya membuat program loyalitas konsumen terhadap suatu brand diantara konsumen yang ada.3. Kesulitan kadang menghentikan pengusaha dari pengembangan teknologi

3.1. Pembeli menolak program loyalitasPertama-tama konsumen sedikit sekali kesediaan untuk berpartisipasi dalam program loyalitas dengan beberapa alasan. Program loyalitas terdiri dari reward dan perkenalan. Thomas (2009) menyatakan bahwa konsumen menghdapi pilihan-pilihan. Konsumen akan khusus memberikan perhatian aa yang mereka beli, konsekuensinya. Hal ini berarti reard yangkecil tidak akan memuaskan konsumen.

3.2. Program loyalitas tidak lengkapSilverstein (2009) menyatakan bahwa lebih dari 50% audiens komplain bahwa program loyaltas hampir sama sehingga mereka kehilangan ketertarikan terhadap program tersebut.4. Ada Beberapa Macam Loyalitas PembelianUntuk emmperoleh loyalitas akan menghadapi banyak masalah, beberrapa masalah dapat dikurangu resikonya. Harus dilakukan analisis mendalam terhadap keinginan pembelian konsumen, misalna apa yang ingin mereka beli, berapa banyak yang akan merwka habiskan untuk barang-barang tertentu dan seberapa sering mereka berbelanja.4.1. Reputasi BrandSuatu perusahaan harus memberikan perhatian lebh terhdap hubungan loyalitas brand dan brand reputation. Brand rputation merupakan salah satu penggerak signifikan brand loyality, sehingga brand reputation sangat efisien untuk mengejar reputasi demi keandalan konsumen.

4.2. Brand ImageBrand image mengarahkan konsumen untuk menganggap persepsi suatu praktik organisasi yang berhubungan dengan reputasi korporas yang baik. Dengan pemikiran ini, konsumen optimis yakin berperilakudan beraksi.

4.3. Kepuasaan Konsumen4.3.1. Pengaruh positif pada produk singlePenelitian menunjukkan bahwa kepuasaan adalah faktor krusial dari kinerja dan perilaku konsumen.

4.3.2. Internal BrandingInternal brandnf juga keluaran yang bernila dari suatu loyalitas brand. Internal branding mempengaruhi identidikasi pekerjayang akan memberikan pengaruh positif pada loyalitas konsumen.

5. Korporasi dapat melakukan beberapa usaha membangun dan mengembangkan loyalitasBeberapa usaha yang dapat dilakukan adalah Berikan perhtian lebh pada kepedulian konsumen Menjaga kejujuran kepada konsumen Melakukan pengukuan loyalitas 6. KesimpulanLoyalitas konsumen terhadap suatu brand akan terbaca oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu ebberapa tahun yang tentunya loyalitas ini memegang peranan penting dalam pemasaran global. Untuk memaksimalisasi keuntungan, setiap orang akan mebcoba strategi yang berbeda. Loyalitas dikenal baik oleh pelaku bisnis dan mereka menganggap hal tersebut adalah sebuah tantangan. Oleh karena itu, dengan menemukan elemen dan pengaruh loyalitas maka pelaku bisnis kan memahami keyakinan konsumen sehingga dapat mengatasi masalah pemabngunan keandalan konsumen.