LOTENG.docx

20
MAKALAH PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN DISUSUN OLEH: 1. SUCI HENDRA LESTARI 2. KOMALA SARI 3. RONI ANDANI 4. M. SOHIB 5. RUMAWAN 6. HIZBULLAH 7. SUDARMAN 8. ROLLY YULI A.M.P 9. M. SYAHRON ALFAZARI YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

Transcript of LOTENG.docx

MAKALAHPERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

DISUSUN OLEH:1. SUCI HENDRA LESTARI2. KOMALA SARI3. RONI ANDANI4. M. SOHIB5. RUMAWAN6. HIZBULLAH7. SUDARMAN8. ROLLY YULI A.M.P9. M. SYAHRON ALFAZARI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARATSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAMPROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN2014/2015KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah Perubahan Sosial dan Kebudayaan. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen mata kuliah Ilmu Sosial Budaya yang telah memberikan tugas ini kepada kami.Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Perubahan Sosial dan Kebudayaan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang1.2. Tujuan Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1. Definisi dan Teori Perubahan Sosial2.2. Hubungan antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan2.3. Beberapa Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan2.4. Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Kebudayaan2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jalannya Proses Perubahan2.6. Proses-proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan2.7. Arah Perubahan2.8. Modernisasi

BAB III PENUTUP3.1. Simpulan3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangSetiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya , dapat berupa perubahan- perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Adapula perubahan- perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan- perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang berjalan cepat. Masyarakat yang statis dimaksudkan masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat- masyarakat yang mengalami berbagai perubahan yang cepat.Perubahan bisa berkaitan dengan:1) Nilai- nilai sosial2) Pola-pola perilaku3) Organisasi4) Lembaga kemasyarakatan5) Lapisan dalam masyarakat6) Kekuasaan dan wewenang, dan lain- lain.

1.2. Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui definisi dan teori perubahan sosial2. Untuk mengetahui hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan3. Untuk mengetahui bentuk perubahan sosial dan kebudayaan4. Untuk mengetahui faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan6. Untuk mengetahui proses perubahan sosial dan kebudayaan7. Untuk mengetahui arah perubahan sosial dan kebudayaan8. Untuk mengetahui modernisasi sosial dan kebudayaan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi dan Teori Perubahan Sosial1. Perubahan sosialPerubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai- nilai, sikap- sikap dan pola perilaku di antara kelompok- kelompok dalam masyarakat.Perubahan sosial meliputi perubahan dalam segi distribusi kelompok usia,tingkat pendidikan rata-rata, tingkat kelahiran penduduk, penurunan kadar kekeluargaan, informalitas antar tetangga karena adanya perpindahan orang-orang dari desa ke kota, dan perubahan peran suami sebagai atasan yang kemudian menjadi mitra (patner) istri dalam keluarga demokratis saat ini.2. Perubahan kebudayaanperubahan budaya mencakup perubahan dalam segi budaya masyarakat. Perubahan budaya dapat meliputi antara lain penemuan dan penyebaran mobil, penambahan kata-kata baru dalam bahasa kita, perubahan konsep tata susila dan moralitas, bentuk seni baru ( seni musik, tari dll).Hampir setiap perubahan besar mencangkup aspek sosial dan budaya, oleh karena itu dalam penggunaan istilah tersebut perbedaan di antara keduanya tidak terlalu di perhatikan, kadang digunakan istilah perubahan sosial-budaya agar dapat mencakup kedua jenis perubahan tersebut.Banyak para sosiolog dan ahli- ahli lainnya yang mengemukakan tentang teori- teori perubahan social dan kebudayaan, diantaranya: 1) William F OgburnMengemukakan ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial.2) Kingsley DavisMengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat

2.2. Hubungan Antara Perubahan Sosial Dan Perubahan KebudayaanHubungan keduanya menurut Kingsley Davis bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan dalam kebudayaan,seperti ilmu pengetahuan,kesenian, teknologi,filsafat,dan lain-lain.Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhannya.Biasanya, antara kedua gejala tersebut dapat ditemukan hubungan timbal balik sebagai sebab dan akibat. Akan tetapi, dapat pula terjadi perubahan kebudayaan tidak menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Misalnya, dalam perubahan model pakaian dan perubahan tari-tarian dapat menjadi tanpa mempengaruhi sistem sosial. Akan, tetapi suatu perubahan sosial akan selalu didahului oleh perubahan kebudayaan. Misalnya, lembaga keluarga, perkawinan, atau negara tidak akan mengalami perubahan apabila tidak ada perubahan yang fundamental dalam masyarakat.Suatu perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu juga tidak akan berhenti dalam suatu titik. Maksudnya, perubahan sosial akan diikuti oleh perubahan-perubahan sosial lainnya. Hal ini terjadi karena struktur lembaga-lembaga kemasyarakatan bersifat jalin-menjalin. Misalnya, apabila suatu negara mengubah undang-undang dasarnya, akan terjadi banyak perubahan yang tidak memengaruhi bidang ekonomi, struktur kelas sosial, dan bidang-bidang lainnya yang saling berkaitan.

2.3. Bentuk Perubahan Sosial Dan KebudayaanPerubahan sosial dan kebudayaan dapat di bedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:1) Perubahan Lambat (Evolusi)Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini biasanya merupakan rentan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.Salah satu contoh perubahan lambat yang terjadi di Lombok Tengah, yaitu Seni kerajinan gerabah Penujak yang awalnya adalah bentuk buah karya dan sekaligus tradisi nenek moyang turun-temurun yang pernah ada dan sampai sekarang masih dipertahankan sebagai suatu keahlian penduduk setempat. Buah karya itu merupakan hasil budaya asli yang mengarah pada hasil budaya komunitas, barang-barang yang dibuat, dibicarakan, dan ditunjukkan secara kolektif.Perkembangan seni kerajinan gerabah Penujak dilatari oleh beberapa hal yang menyangkut kelangsungan dan perubahannya. Kelangsungan dan perubahan itu berkaitan dengan peran lembaga budaya yang mendukung eksistensi seni kerajinan gerabah di Penujak sehingga berpengaruh kuat pada kehidupan masyarakat pendukungnya, sejalan dengan asal usul seni kerajinan gerabah di Penujak yang telah berlangsung turun temurun dan tetap bertahan hingga saat ini.Pada akhirnya seni kerajinan gerabah Penujak mengalami kemunduran di tengah merebaknya produk gerabah dari daerah lain sebagai akibat peristiwa alami dan non alami yang mempengaruhi kehidupan global.

2) Perubahan Cepat (Revolusi)Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan revolusi. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa direncanakan. Selain itu dapat dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan. Misalnya Kondisi dan wajah kekinian birokrasi di Kabupaten Lombok Tengah saat ini tidak hanya dilihat sepotong dari rangkaian perkembangan historis sebelumnya. Sebagai sistem kekuasaan yang terbentuk dari konteks legalitas negara, memiliki sejarah panjang dengan berkas-berkas pengalaman yang sarat dengan dominasi kekuatan dan kekuasaan.Setiap menjelang pemilihan atau proses pesta demokrasi dimulai pasti ada tarikan-tarikan dari berbagai kepentingan sehingga konfigurasi kekuasaan yang selalu harus menyesuaikan perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi secara drastis dan cepat sebagai akibat dari pengaruh reformasi dan globalisasi, di tandai dengan terjadinya desakan arus informasi yang mendunia dan adanya pergeseran pola panutan pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi.

3) Perubahan KecilPerubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.4) Perubahan BesarPerubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.5) Perubahan yang DikehendakiPerubahan ini merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak ini dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. 6) Perubahan yang Tidak DikehendakiPerubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi.2.4. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaanA. Bersumber dalam masyarakat itu sendiri1) Bertambah atau berkurangnya pendudukPertambahan penduduk yang terjadi sangat cepatmenyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama pada lembaga kemasyarakatnya. Misal, orang lantas mengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, bagi hasil dan lain sebagainya yang sebelumnya belum dikenal. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan karena perpindahan penduduk dari kota ke desa atau transmigrasi. Perpindahan penduduk mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian kerja yang mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan. perpindahan penduduk telah berlangsung selama ratusan ribu lamanya didunia ini. Misalnya seperti jumlah penduduk,dan pertambahan penduduk,dulu di desa mekar damai Kecamatan Praya Tengah rata rata para orang tua memiliki 2-12 anak dlm satu rumah tangga,hal inilah yg mengakibatkan pertambahan penduduk yg sangat pesat,karna menurut masyarakat di desa Mekar damai, mereka beranggapan bahwa banyak anak banyak reski,tapi sekarang angka kelahiran sudah mulai menurun,karna adanya program KB dua anak lebih baik.2) Penemuan-penemuan BaruSuatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama, adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suat penemuan baru, jalannya unsur-unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsur kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Dari hasil penemuan kepurbakalaan dan riwayat yang tertulis di kemudian hari setelah jauh peristiwa terjadi, dapat kita ketahui bahwa lebih kurang 2000 tahun lampau, pulau Lombok sudah mempunyai penduduk yang kebudayaannya sama dengan yang terdapat di Vietnam Selatann ,di GuaTabon dan Gua Sasak di Pulau Pallawan(Philipina Tengah).Gili Manuk (Bali), Malolo ( Sumba). Penemuan tu terjadi tahun 1971 di Gunung Piring, Desa Trowai, Kecamatan Pujut,Kabupaten Lombok Tengah.Kemudian dibuktikan dengan penggalian testing yang berhasil dibawah pimpinan Drs. M. M Soekarto, kepala LPPN Kantor Cabang Gianyar Bali.Pendapat ini diperkuat pula oleh Prof Solheim, guru besar di Universitas Hawaii. Menurut kedua ahli diatas kebudayaan mereka yang di Gunung Piring itu termasuk kedalam Shan Huin Kalanay Pottery TraditionDisamping itu juga masih dikeamatan Pujut terdapat kompleks menhir seperti yang terdapat di Sereeng, Pujut Batu Dendeng.Sisa - sisa kebudayaan Megalitik juga berupa sarcophaag di Sinjangborot ( Kecamatan Bayan LOmbokBarat). Peninggalan kebudayaan Neolitikum atau jaman batu muda berupa kapak batu,bentuknya bagus sudah diasah dan diupam, sehingga halus dan berbentuk indah. Orang sasak menyebutnya bekas pelor petir. Dilihat dari bentuknya termasuk golongan kebudayaan kapak persegi.

3) Pertentangan MasyarakatPertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu-kelompok, kelompok-kelompok. Pada umumnya masyarakat tradisional di Indonesia bersifat kolektif. Segala kegiatan didasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan individu walaupun diakui tapi mempunyai fungsi sosial. Banyak timbul pertentangan antara kepentinga individu denga kelompoknya, yang dalam hal-hal tertentu dapat menimbulkan perubahan-perubahan.Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi pada generasi muda dengan generasi tua. Pertentangan-pertentangan demekian itu kerap terjadi, apalagi pada masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional menuju ketahap modern. Generasi muda yang belum terbentuk kepribadiaannya lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayan asing atau barat yang dalam beberapa hal mempunyai taraf yang lebih tinggi. Keadaan demikian dapat menimbulkan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Misalnya, pergaulan bebas antara wanita dengan laki-laki, cara berpakaian, atau derajat wanita yang kian sama di dalam masyarakat dan lain-lain. B. Berasal dari luar masyarakat1) Lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusiaTerjadinya gempa bumi, banjir, tanah longsor dan lain-lain mungkin menyebabkan masyarakat terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Misal, pada waktu dulu masyarakat dulu berburu kini berpindah ke pertanian.Sebab yang bersumber pada lingkungan alam, kadang-kadang disebabkan oleh tindakan manusia itu sendiri. Misalnya penggunaan tanah yang sembrono tanpa memperhitungkan kelestarian humus tanah, penebanagan hutan yang liar dapat menyebabkan banjir.2) PeperanganPerang dengan negara lain dapat menimbulkan perubahan, karena negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya kepada negara yang kalah.3) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat LainApabila sebab-sebab bersumber pada masyarakat lain, maka mungkin kebudayaan lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecerendungan untuk menimbulkan hubungan timbal-balik, artinya masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain itu. Apabila salah satu kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi maka yang terjadi adalah proses imitasi yaitu peniruan terhadap budaya lain. Mula-mula unsur-unsur tersebut ditambahkan kebudaya asli namun lambat laun kebudayaan asli diubah dengan kebudayaan asing tersebut.

2.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahanA. faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan1) kontak dengan negara lain2) sistem pendidikan yang baru3) sikap menghargai karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju4) toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang5) sistem lapisan masyarakat yang terbuka6) penduduk yang heterogen7) ketidakpuasan masyarakat yang terbuka8) orientasi ke muka9) nilai meningkatkan taraf hidup.B. faktor-faktor yang menghabat terjadinya suatu perubahan1) kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain2) perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat3) sikap masyarakat yang masih tradisionalistis4) adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertatam dengan kuat atau vested interest5) rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integritas kebudayaan,6) prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap yang tertutup7) hambatan-hambatan yang bersifat ideologis8) adat atau kebiasaan9) nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

2.6. Proses-proses perubahan sosial dan kebudayaan1. Keserasian dalam masyarakat (sosial equilibrium), merupakan Suatu keadaan dimana lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok berfungsi saling mengisi2. Saluran-saluran dalam proses perubahan, merupakan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi dan seterusnya3. Organisasi adalah artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing4. Disorganisasi atau disintegrasi, adalah proses pemudarannya norma-norma dan nilai-nilai di dalm masyarakay dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi di dalam lembaga kemasyarakatan5. Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai yang baru agar sesuai dengan lembaga lemasyarakatan yang mengalami perubahan6. Cultural lag adalah ketidakserasian dalam perubahan-perubahan unsur kemsyarakatan atau kebudayaan2.7. Arah perubahan (derection of change)Perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi, setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan bergerak kepada sesuatu bentuk yang sama sekali baru, atau mungkin pula bergerak kearah suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau.2.8. ModernisasiDi dalam modernisasi tercakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam artian teknologis serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri-ciri negara barat yang stabil. Syarat-syarat modernisasi, antara lain cara berpikir yang ilmiah, sistem administrasi yang baik, adanya sistem pengumpulan yang baik dan teratur, penciptaan iklim yang favorable dari masyarakat, tingkat organisasi yang tinggi, dan sentralisasi wewenang dalam pelaksasnaan social planing.Adapun syarat-syarat modernisasi, yaitu:1. Cara berpikir yang ilmiah2. Sistem administrasi negara yang baik3. Adanya system pengumpulan data yang baik dan teratur4. Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat5. Tingkat organisasi yang tinggi6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social planning

BAB IIIPENUTUP3.1. SimpulanPerubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai- nilai, sikap- sikap dan pola perilaku di antara kelompok- kelompok dalam masyarakat. perubahan budaya mencakup perubahan dalam segi budaya masyarakat. Perubahan budaya dapat meliputi antara lain penemuan dan penyebaran mobil, penambahan kata-kata baru dalam bahasa kita, perubahan konsep tata susila dan moralitas, bentuk seni baru ( seni musik, tari dll).Suatu perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu juga tidak akan berhenti dalam suatu titik. Maksudnya, perubahan sosial akan diikuti oleh perubahan-perubahan sosial lainnya. Hal ini terjadi karena struktur lembaga-lembaga kemasyarakatan bersifat jalin-menjalin.

3.2. SaranDengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada mahasiswa dan semua pembaca agar dapat mengetahui dan memahami Apa itu Perubahan Sosial dan Kebudayaan serta dapat memberi kritik dan sarannya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat kami sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi mahasiswa dan semua pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

ADAT BUDAYA SUKU SASAK kisah indah di balik desa Mekar Damai Kec.Praya.Kab.Lombok Tengah.htmPEMDA KABUPATEN LOMBOK TENGAH - PERANGKAT DAERAH _ TATAS TUHU TRASNA.htm