LOGIKA MATEMATIKA

51
LOGIKA MATEMATIKA

description

LOGIKA MATEMATIKA. Tahukah kamu ?. Aristoteles adalah ahli filsafat pertama yang mengembangkan logika pada jaman Yunani kuno, sekitar tahun 400 SM. Kala itu logika dikenal dengan istilah Logika Tradisional. A. Pernyataan (Proposisi). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of LOGIKA MATEMATIKA

Page 1: LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA

Page 2: LOGIKA MATEMATIKA

Tahukah kamu ?

Aristoteles adalah ahli filsafat pertama yang mengembangkan logika pada jaman Yunani kuno, sekitar tahun 400 SM. Kala itu logika dikenal dengan istilah Logika Tradisional.

Page 3: LOGIKA MATEMATIKA

A. Pernyataan (Proposisi)

adalah suatu kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

Contoh : a. Rasa air laut asin. b. 2 adalah bilangan prima

c. Jakarta adalah ibukota Jawa Timur

Page 4: LOGIKA MATEMATIKA

• Pernyataan yang menyatakan pikiran tunggal disebut pernyataan sederhana (seperti contoh di atas), sedangkan pernyataan yang terdiri dari beberapa pernyataan sederhana dengan bermacam-macam kata hubung disebut pernyataan majemuk.

• Contoh : Jakarta terletak di Pulau Jawa dan ibukota RI. (pernyataan majemuk)

Page 5: LOGIKA MATEMATIKA

Lambang-lambang yang umumnya dipakai untuk menyatakan suatu pernyataan dalam logika adalah :

Huruf p, q, r , … untuk menyatakan suatu pernyataan. Contoh => p : Hari ini cerah q : 2 + 3 = 5

B, T atau 1 untuk menyatakan nilai benar S, F atau 0 untuk menyatakan nilai salah

Page 6: LOGIKA MATEMATIKA

B. Kalimat Terbuka, Peubah (Variabel), Konstanta dan Penyelesaian Kalimat Terbuka

Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat variabel dan menjadi pernyataan jika variabel tersebut diganti konstanta dalam himpunan semestanya

Contoh : a. Kota P merupakan daerah wisata

b. 2 + x = 88

Page 7: LOGIKA MATEMATIKA

Variabel adalah lambang untuk menunjukkan anggota sebarang dari himpunan semesta

Contoh : x – 2 = 5 (x adalah variabel)

• Konstanta adalah lambang untuk menunjukkan anggota tertentu dalam himpunan semesta

Contoh : x – 2 = 5Jika x diganti dengan 7 maka pernyataan 7 – 2 = 5 bernilaibenar dan 7 disebut konstanta

Page 8: LOGIKA MATEMATIKA

Himpunan Penyelesaian Suatu Kalimat Terbuka

Contoh : 2x – 1 < 5, x { 1, 2, 3, 4, 5 } Kalimat tersebut menjadi pernyataan yang benar jika x diganti 0, 1, 2. Jadi himpunan penyelesaiannya adalah { 0, 1, 2 }

Jadi penyelesaian suatu kalimat terbuka adalahkonstanta-konstanta pengganti variabel yang menyebabkan kalimat terbuka tersebut menjadi pernyataan yangbenar

Page 9: LOGIKA MATEMATIKA

C. Ingkaran atau Negasi Suatu Pernyataan

Jika p adalah suatu pernyataan maka ingkarannya dinotasikan sebagai –p atau

Apabila pernyataan p bernilai benar, maka pernyataan –p bernilai salah. Sebaliknya bila pernyataan p bernilai salah maka pernyataan –p bernilai benar.

p

Contoh : p : Putri memakai baju putih - p : Tidak benar bahwa putri memakai baju

putih - p : Putri tidak memakai baju putih

Page 10: LOGIKA MATEMATIKA

Contoh : q : 3 + 2 = 7 ……………. (S)-q : 3 + 2 ≠ 7 ……………. (B)

r : 5 + 6 ≥ 10 ……………. (B) - r : 5 + 6 < 10 …………….(S)

Definisi : Ingkaran atau negasi suatu pernyataan p adalah pernyataan

–p yang bernilai benar jika p bernilai salah dan bernilai salah jika p bernilai benar

p -p

B S

S B

TABEL KEBENARAN

Page 11: LOGIKA MATEMATIKA

LATIHAN 1

1. Manakah yang merupakan kalimat pernyataan, bukan pernyataan atau kalimat terbuka dari kalimat-kalimat berikut : a. G. Semeru terletak di Jawa Barat. b. Tokyo ibukota Jepang c. Pergilah engkau sekarang. d. x adalah bil.prima kurang dari 20 e. 7 adalah faktor dari 63

f. 5 + 3 = 10 g. 6 + a < 8 h. 75 habis dibagi 4

2. Tentukan nilai kebenaran pernyataan berikut :a. 2 adalah bilangan prima genap

Page 12: LOGIKA MATEMATIKA

b. √67 adalah bilangan rasional

c. 2 + (3 + 8) = (2 + 3) + 8

d. Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di dunia.

e. Jumlah dua bilangan ganjil adalah bilangan ganjil

f. 49 adalah bilangan kuadrat sempurna

g. Jepang adalah negara berkembang

h. Danau Toba terletak di Pulau Flores

i. Sin 30o = cos 60o

3. Tentukan himpunan penyelesaian kalimat terbuka di bawh ini agar menjadi pernyataan yang benar :

a. 4p – 1 = 41

Page 13: LOGIKA MATEMATIKA

b. k adalah bilangan prima kurang dari 30

c. Untuk p dan q bilangan asli, p + q = 12

d. 3a + 1 = 7, a bilangan prima genap

e. y adalah bilangan kelipatan 3 dan kelipatan 5 yang kurang dari 100

f. X2 – 4 > 0

4. Tentukan ingkaran dari pernyataan berikut ini serta tentukan pula nilai kebenarannya :

a. 5 + 6 = 11b. Bunga mawar berwarna merah

Page 14: LOGIKA MATEMATIKA

c. Ali mempunyai adik.

d. Segitiga lancip adalah segitiga yang salah satu sudutnya kurang dari atau sama dengan 90o

e. 5z + 32 = 0 adalah persamaan kuadrat

f. √625 bukan termasuk bentuk akar

g. Sin 235o bernilai negatif

h. Jumlah akar-akar persamaan kuadrat 2x2 – 8x + 21 = 0 adalah 4

Page 15: LOGIKA MATEMATIKA

D. Konjungsi

Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan

kata penghubung dan.

1. Lambang yang digunakan adalah Λ (dan) p Λ q ( dibaca p dan q)

2. Kata-kata yang membentuk konjungsi selain dan adalah meskipun, tetapi, sedangkan, padahal, sambil, yang, juga, walaupun.

Page 16: LOGIKA MATEMATIKA

Tabel Kebenaran Konjungsi

p q p Λ q

B B B

B S S

S B S

S S S

Page 17: LOGIKA MATEMATIKA

Contoh :

p : Bung Hatta lahir di Sumatra Barat (B)

q : Bung Hatta meninggal di Jakarta (B)

p Λ q : Bung Hatta lahir di Sumatra Barat dan meninggal di Jakarta (B)

p : Sekarang hari Rabu (S)

q : Saya belajar matematika (B)

p Λ q : Sekarang hari Rabu dan saya belajar matematika (S)

Page 18: LOGIKA MATEMATIKA

Tentukan nilai kebenaran dari kalimat :“ 2 + 3 = 5 walaupun Jakarta bukan Ibukota RI “ Gini aja kok

nggak bisa …

Jawab :

P : 2 + 3 = 5 ……………………………..(B)q : Jakarta bukan Ibukota RI ……….(S)

Jadi 2 + 3 = 5 dan Jakarta bukan Ibukota RI bernilai salah

Page 19: LOGIKA MATEMATIKA

Tentukan nilai x agar kalimat : “(2x + 1 = 11) Λ 5 adalah bilangan prima” bernilai benar

p : 2x + 1 = 11

q : 5 adalah bilangan prima

Agar kalimat p Λ q bernilai benar maka p harus benar.

p : 2x + 1 = 11

2x = 10 → x = 5

Untuk x = 5 maka p : 2x + 1 = 11 bernilai benar, sehingga p Λ q bernilai benar.

Page 20: LOGIKA MATEMATIKA

E. Disjungsi

Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata penghubung atau.

Lambang yang digunakan adalah ν (atau)

p ν q (di baca p atau q)

Page 21: LOGIKA MATEMATIKA

Tabel Kebenaran Disjungsi

p q p ν q

B B B

B S B

S B B

S S S

Page 22: LOGIKA MATEMATIKA

CONTOH :

Tentukan nilai x agar kalimat :

x2 – 4 = 0 ν 1 – (-1) = 0 bernilai salah

Jawab:p : x2 - 4 = 0

(x – 2) (x + 2) = 0 x = 2 atau x = -2

q : 1 – (-1) = 0 …………….(S)

Kalimat p ν q bernilai salah jika p bernilai salah

Jadi agar x2 - 4 = 0 bernilai salah maka x ≠ ± 2

Page 23: LOGIKA MATEMATIKA

F. Implikasi

Implikasi adalah dua pernyataan p dan q yang dinyatakan dalam bentuk kalimat “ jika p maka q ”, dan dilambangkan sebagai p → q

1. p → q dibaca : Jika p maka q ; p hanya jika q ; q jika p atau

p berimplikasi q ; q asal saja p2. Pernyataan p disebut antesenden/hipotesa/sebab dan q disebut konsekuen/konklusi/akibat.3. q merupakan syarat perlu bagi p dan p merupakan syarat cukup bagi q4. Bermakna bahwa “ tidak benar bahwa p terjadi tetapi q tidak terjadi “, ditulis dengan lambang – (p Λ –q)

Page 24: LOGIKA MATEMATIKA

Tabel Kebenaran Implikasi

p q p → q

B B B

B S S

S B B

S S B

Jadi dua pernyataan p → q bernilai salah hanya jika p bernilai benar disertai q bernilai salah.

Buktikan bahwa p → q Ξ – (p Λ – q)

Page 25: LOGIKA MATEMATIKA

Implikasi Logis

1. p(x) implikasi logis q(x) jika dan hanya jika untuk setiap x memenuhi p(x) juga memenuhi q(x)

2. Implikasi yang berbentuk p(x) → q(x) yang selalu bernilai benar atau suatu tautologi disebut implikasi logis.

Page 26: LOGIKA MATEMATIKA

Contoh :Tunjukkan dengan tabel kebenaran bahwa :

(p → q) → p implikasi logis p

Jawab :

Harus ditunjukkan bahwa ((p → q) → p) → p adalah tautologi

p q p → q (p →q) → p ((p →q) → p)→ p

B B B B B

B S S B B

S B B S B

S S B S B

TAUTOLOGI

Page 27: LOGIKA MATEMATIKA

G. Biimplikasi

Biimplikasi adalah dua pernyataan p dan q yang dinyatakan dengan lambang p ↔ q (dibaca p jika dan hanya jika q).

p ↔ q mengandung makna bahwa p → q benar dan juga q → p benar.

Dengan kata lain p ↔ q merupakan singkatan dua implikasi p → q dan q → p

Page 28: LOGIKA MATEMATIKA

Tabel Kebenaran Biimplikasi

p q p ↔ q

B B B

B S S

S B S

S S B

Jadi dua pernyataan p ↔ q bernilai BENAR jika p dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama.

Buktikan bahwa p ↔ q Ξ (p → q) Λ (q → p)

Page 29: LOGIKA MATEMATIKA

Biimplikasi Logis

1. p(x) biimplikasi logis q(x) jika dan hanya jika untuk setiap x memenuhi p(x) juga memenuhi q(x), dan sebaliknya untuk setiap x memenui q(x) juga memenuhi p(x)

2. p(x) biimplikasi logis q(x) selalu bernilai benar atau suatu tautologi.

Page 30: LOGIKA MATEMATIKA

H. Negasi dari Pernyataan Majemuk

Negasi konjungsi : – (p Λ q) ≡ – p ν – q

Negasi disjungsi : ─ (p ν q) ≡ – p Λ – q

Negasi implikasi : ─ (p → q) ≡ p Λ – q

Negasi biimplikasi : ─ (p ↔ q) ≡ p ↔ ─ q ≡ ─ p ↔ q

Page 31: LOGIKA MATEMATIKA

Contoh :

Tentukan ingkaran dari “Jika saya rajin belajar maka saya naik kelas. “

Jawab :

Negasi implikasi : ─ (p → q) ≡ p Λ – q

Jadi Ingkarannya adalah “Saya rajin belajar tetapi tidak naik kelas”

Page 32: LOGIKA MATEMATIKA

I. Pernyataan Berkuantor

Ada dua macam kuantor yaitu :

a. Kuantor universal dilambangkan dengan (dibaca untuk setiap atau untuk semua)

b. Kuantor eksistensial dilambangkan dengan (dibaca terdapat atau ada beberapa)

Page 33: LOGIKA MATEMATIKA

Contoh :

x  Є R, x2 ≥ 0, artinya untuk setiap x  Є R berlaku x2 ≥ 0

Contoh :

x  Є R, x + 5 < 1 , artinya terdapat x Є R berlaku x + 5 < 1

Page 34: LOGIKA MATEMATIKA

Negasi Pernyataan Berkuantor

Negasi dari adalah sedangkan kalimat terbukanya menjadi ingkaran.

Negasi dari adalah sedangkan kalimat terbukanya menjadi ingkaran.

Page 35: LOGIKA MATEMATIKA

J. Konvers, Invers dan Kontraposisi

Dari suatu implikasi p → q dapat dibentuk pernyataan majemuk :

a. q → p disebut konvers

b. ─ p → ─ q disebut invers

c. ─ q → ─ p disebut kontraposisi

Page 36: LOGIKA MATEMATIKA

CONTOH :

Buatlah konvers, invers, kontraposisi dan ingkaran dari implikasi :

“Jika hari hujan, maka matahari tidak bersinar.”

Page 37: LOGIKA MATEMATIKA

Jawab :p = hari hujan, - q = matahari tidak bersinar,

sehingga implikasi semula p → -q

• Konvers – q → p : “Jika matahari tidak bersinar maka hari hujan”

• Invers –p → q : “ Jika hari tidak hujan maka matahari bersinar”

• Kontraposisi q → -p : “Jika matahari bersinar maka hari tidak hujan”

• Ingkarannya p Λ q : “Hari hujan dan matahari bersinar”

Page 38: LOGIKA MATEMATIKA

K. PENARIKAN KESIMPULAN

a. MODUS PONENS

Premis (1) : p → q (B)

Premis (2) : p (B)

Konklusi : q (B)

Page 39: LOGIKA MATEMATIKA

CONTOH :

Jika tengah malam hujan, maka lapangan basah.

Tengah malam hujan.

Jadi, Lapangan basah.

Page 40: LOGIKA MATEMATIKA

b. MODUS TOLLENS

Premis (1) : p → q (B)

Premis (2) : ─ q (B)

Konklusi : ─ p (B)

Page 41: LOGIKA MATEMATIKA

CONTOH :

1) Jika sekarang hujan, maka saya memakai jas hujan

2) Saya tidak memakai jas hujan.

Jadi, sekarang tidak hujan.

Page 42: LOGIKA MATEMATIKA

c. SILOGISME

Premis (1) : p → q (B)

Premis (2) : q → r (B)

Konklusi : p → r (B)

Page 43: LOGIKA MATEMATIKA

CONTOH :

Jika rajin belajar, maka nilai ulangan bagus

Jika ulangan bagus, maka naik kelas.

Jadi, jika rajin belajar, maka naik kelas.

Page 44: LOGIKA MATEMATIKA

CONTOH :Periksa sah atau tidak argumentasi berikut ini :

Jika hari sedang turun hujan, maka pejalan kaki memakai payung.

Pejalan kaki memakai payung.

Jadi, Hari sedang hujan.

Page 45: LOGIKA MATEMATIKA

Jawab :

p q p → q

B B B

B S S

S B B

S S B

p → q (B)

q (B)

p (S) (tidak sah)

Page 46: LOGIKA MATEMATIKA

CONTOH :Periksa sah atau tidak argumentasi berikut ini :

Jika Alex orang Eropa, maka rambutnya pirang.

Aleks berambut hitam

Jadi, Alex bukan orang Eropa.

Page 47: LOGIKA MATEMATIKA

Jawab :

− p − q p → q

S S B

S B S

B S B

B B B

p → q (B)

− q (B)

− p (B) (sah)

Page 48: LOGIKA MATEMATIKA

CONTOH :Periksa sah atau tidak argumentasi berikut ini :

p v q

p

q

Page 49: LOGIKA MATEMATIKA

Jawab :

p q p v q

B B B

B S B

S B B

S S S

p v q (B)

p (B)

q (S) (tidak sah)

Page 50: LOGIKA MATEMATIKA

CONTOH :Periksa sah atau tidak argumentasi berikut ini :

─ p Λ q

─ p

─ q

Page 51: LOGIKA MATEMATIKA

Jawab :

─ p Λ q (B)

─ p (B)

─ q (S) (tidak sah)

p q ─ p ─ q ─ p Λ q

B B S S S

B S S B S

S B B S B

S S B B S