LOGIKA MATEMATIKA

44
LOGIKA MATEMATIKA

description

LOGIKA MATEMATIKA. SIGIT SUKO BISONO (06411.146/4A). TITIK DWI LESTARI (06411.167/4A). OLEH :. ZULFA ROHMATUL MUBAROKAH (06411.189/4A). Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting. Logika Matematika. - Pernyataan, Nilai Kebenaran, dan Kalimat Terbuka. - Pernyataan Majemuk. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of LOGIKA MATEMATIKA

Page 1: LOGIKA  MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting

Page 2: LOGIKA  MATEMATIKA

Logika Matematika

- Pernyataan, Nilai Kebenaran, dan Kalimat Terbuka

- Pernyataan Majemuk

- Konvers, Invers, dan Kontraposisi

- Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial

- Ingkaran dari Pernyataan Berkuantor

- Penarikan Kesimpulan

- Penyusunan Bukti

Klik salah satu Kembali

Page 3: LOGIKA  MATEMATIKA

Pernyataan, Nilai Kebenaran dan Kalimat Terbuka

- Pernyataan

- Lambang dan Nilai Kebenaran Suatu Pernyataan

- Ingkaran atu Negasi Suatu Pernyataan

- Kalimat Terbuka

Klik salah satu Kembali

Page 4: LOGIKA  MATEMATIKA

Pernyataan

Adalah kalimat yang hanya benar saja atau salah saja, tetapi tidak dapat

sekaligus benar dan salah.Contoh:

- Menara itu tinggi.

- Jumlah hari ada 7.

- Tangkaplah orang itu!

- Berapa Umurmu sekarang?

(Pernyataan)

(Pernyataan)

(Bukan Pernyataan)

(Bukan Pernyataan)Kembali

Page 5: LOGIKA  MATEMATIKA

Lambang dan Nilai Kebenaran Suatu Pernyataan

Suatu pernyataan dilambangkan dengan memakai huruf kecil, seperti a, b, c,…,p,q,r,…

dan seterusnya.

Contoh:

Pernyataan “4 adalah bilangan genap” dapat dilambangkan dengan memakai huruf p.

Ditulis:

P : 4 adalah bilangan genap.

Lambang

Kembali

Page 6: LOGIKA  MATEMATIKA

Nilai Kebenaran Suatu Pernyataan

Nilai benar atau salah dari suatu pernyataan

dapat ditentukan memakai:Dasar Empiris:Menentukan benar atau salah dari sebuah pernyataan berdasarkan fakta yang ada atau dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

Contoh:1. “Ibukota jawa Timur adalah Surabaya”, meupakan pernyataan benar.2. “Air adalah benda padat”, merupkana pernyataan salah.

Dasar Tak Empiris:Menentukan benar atau salah dari sebuah pernyataan dengan memakai bukti atau perhitungan-perhitungan dalam matematika.

Contoh:1. “Akar persamaan 3x – 1 = 5 adalah 2”, merupakan pernyataan benar.2. “Jika x > 1, maka x > 2” merupakan pernyataan salah.

Lanjut

Page 7: LOGIKA  MATEMATIKA

Contoh:1. τ(p) = B dibaca “niali kebenaran pernyataan p adalah B” atau

“pernyataan p mempunyai nilai kebenran B”.2. q: 10 kurang dari 5, merupakan pernyataan yang salah, ditulis

τ(q) = S.

Kata nilai kebenaran dilambangkan dengan memakai huruf Yunani τ (dibaca: tau)

Sedangkan untuk pernyataan yang salah dikatakan mempunyai nilai kebenaran s (salah).

Pernyataan yang benar dikatakan mempunyai nilai kebenaran B (benar),

Kembali

Page 8: LOGIKA  MATEMATIKA

Ingkaran Atau Negasi Suatu Pernyataan

Adalah pernyataan yang menyangkal atau mengingkari pernyataan awal

Ingkaran suatu pernyatan menyatakan kebalikan dari pernyataan itu sendiri berari nilai kebenarannya adalah terbalik

Jika p bernilai benar, maka ~p bernilai salah

Jika p bernilai salah, maka ~p bernilai benar.

p ~p

B S

S B

Dari suatu pernyataan p dapat dibentuk “ingkaran p” atau “negasi p”, dilambangkan oleh ~p, dengan cara menambahkan kalimat “tidak benar bahwa” di depan pernyataan p, atau jika mungkin dengan menyisipkan perkataan “tidak” atau “bukan” di dalam pernyataan p.

Tabel Kebenaran

Lanjut

Page 9: LOGIKA  MATEMATIKA

Contoh:

p : 2 + 3 = 5 (τ (p) = B)~p : 2 + 3 ≠ 5 (τ (~p) = S)

q : Semua bilangan prima adalah ganjil (τ (~q) = S)~q : Tidak benar bahwa semua bilangan prima adalah ganjil

(τ (~p) = B)atau

~q : Ada bilangan prima yang tidak ganjil (τ (~q) = B)

Kembali

Page 10: LOGIKA  MATEMATIKA

Kalimat Terbuka

Adalah kalimat yang memuat peubah/variabel, sehingga belum dapat ditentukan nilai kebenarannya

( benar atau salah ). Tetapi apabila variabel diganti nilai tertentu akan menjadi suatu pernyataan.

Contoh: 2x + 3 = 11 (kalimat terbuka)

Y – 3 < 4 (kalimat terbuka)

Perhatikan contoh!!Jika x diganti 3, diperoleh “2(3) + 3 = 11”, merupakan pernyataan salah.Jika x diganti 4, diperoleh “2(4) + 3 = 11”, merupakan pernyataan benar.

Nilai pengganti x = 4 mengubah kalimat terbuka “2x + 3 = 11” menjadi pernyataan yang benar. Nilai x = 4 disebut penyelesaian dari kalimat terbuka itu. Lanjut

Page 11: LOGIKA  MATEMATIKA

Kesimpulan:

1. Kalimat terbuka dapat diubah menjadi pernyataan dengan cara mengganti peubah pada himpunan semestanya.

2. Penyelesaian kalimat terbuka adalah nilai pengganti pada himpunan semesta yang mengubah kalimat terbuka menjadi pernyataan yang benar.

3. Himpunan penyelesaian kalimat terbuka adalah suatu himpunan dengan anggota-anggota merupakan penyelesaian dari terbuka itu.

Contoh:

1. Himpunan penyelesaian persamaan x + 3 = 8 (x peubah pada himpunan bilangan real R) adalah HP = {5}.

2. Himpunan penyelesaian persamaan x2 – 5x + 6 = 0 (x peubah pada himpunan bilangan real R) adalah HP = {2,3}.

Kembali

Page 12: LOGIKA  MATEMATIKA

Pernyataan Majemuk

- Kebenaran Suatu Pernyataan Majemuk

- Negasi Suatu Pernyataan majemuk

Klik salah satu Kembali

Page 13: LOGIKA  MATEMATIKA

Kebenaran Suatu Pernyataan Majemuk

- Disjungsi

- Konjungsi

- Implikasi

- Biimplikasi

Klik salah satu Kembali

Page 14: LOGIKA  MATEMATIKA

Disjungsi

Adalah pernyataan yang dibentuk dari dua pernyataan p dan q dengan kata hubung “atau”.

Notasinya:

p v q

Dibaca: p atau q

Tabel Kebenaran disjungsi

p q p v q

B B B

B S B

S B B

S S S

Lanjut

Page 15: LOGIKA  MATEMATIKA

Contoh:

Tentukan nilai kebenaran dari:

6 adalah bilangan genap atau 13 adalah bilangan prima.

Jawab:

Misal: p : 6 adalah bilangan genap

q : 13 adalah bilanagn prima

p bernilai benar dan q bernilai benar sehingga pernyataan 6 adalah bilangan genap atau 13 adalah

bilangan prima bernilai benar

Kembali

Page 16: LOGIKA  MATEMATIKA

Konjungsi

Adalah pernyataan yang dibentuk dari dua pernyataan p dan q dengan kata hubung “dan”.

Dibaca: p dan q

Tabel kebenaran konjungsi:

Notasinya:

p q

Lanjut

p q p q

B B B

B S S

S B S

S S S

Page 17: LOGIKA  MATEMATIKA

Contoh:

13 bilangan prima dan 132 = 169

Jawab:

Misal: p : 13 bilangan prima

Q : 132 = 169

p bernilai benar dan q bernilai benar sehingga pernyataan 13 bilangan prima dan 132 = 169

berniai benar.

Kembali

Page 18: LOGIKA  MATEMATIKA

Implikasi

Adalah pernyataan majemuk yang disusun dari dua pernyataan p dan q dalam bentuk

“jika p, maka q”. Notasinya:

p q

Dibaca: Jika p, maka q

Tabel kebenaran implikasi:

p q p q

B B B

B S S

S B B

S S B

Bagian “jika p” dinamakan alasan atau sebab dan bagian “maka q” dinamakan kesimpulan atau akibat.

Lanjut

Page 19: LOGIKA  MATEMATIKA

Contoh:

Tentukan nilai kebenaran dari implikasi berikut:

Jika 3 + 2 = 5, maka 5 adalah bilangan prima

Jawab:

Misal: P : 3 + 2 = 5

Q : 5 adalah bilangan prima

Jika 3 + 2 = 5, maka 5 adalah bilangan prima

B B

Implikasi ini bernilai benar karena alasan benar dan kesimpulan benar

Kembali

Page 20: LOGIKA  MATEMATIKA

Biimplikasi

Adalah pernyataan majemuk yang disusun dari dua pernyataan p dan q dalam bentuk “p jika

dan hanya jika q”.

Notasinya:

p q

Dibaca: p jika dan hanya jika q

Tabel kebenaran biimplikasi:

p q p q

B B B

B S S

S B S

S S B

Lanjut

Page 21: LOGIKA  MATEMATIKA

Contoh:

161/2 = 4 jika dan hanya jika 16log 4 = 1/2

Jawab:

Misal: p :161/2 = 4

Q : 16log 4 = 1/2

161/2 = 4 jika dan hanya jika 16log 4 = 1/2

B B

Merupakan biimplikasi yang benar

Kembali

Tentukan nilai kebenaran dari implikasi berikut:

Page 22: LOGIKA  MATEMATIKA

Negasi Suatu Pernyataan Majemuk

- Negasi Konjungsi

- Negasi Disjungsi

- Negasi Implikasi

- Negasi Biimplikasi

Klik salah satu Kembali

Page 23: LOGIKA  MATEMATIKA

Negasi Konjungsi

Negasi dari pernyataan p q adalah ~p v ~q

Perhatikan contoh konjungsi berikut.

p : saya suka apel.q : saya tidak suka wortel.p q : saya suka apel dan tidak suka wortel.

~( p q) : saya tidak suka apel atau saya suka wortel.

p ~p q ~q p q ~(p q ) ~p v ~q

B S B S B S S

B S S B S B B

S B B S S B B

S B S B S B B

Kembali

Page 24: LOGIKA  MATEMATIKA

Negasi Disjungsi

Negasi disjungsi dari pernyataan p v q adalah ~p ~q

Perhatikan contoh berikut:p : Andi pergi ke supermarket.q : Andi menonton di bioskop.p v q : Andi pergi ke supermarket atau menonton di bioskop.

~(p v q) : Andi tidak pergi ke supermarket dan tidak menonton di bioskop.

~p

p ~p q ~q ~p v ~q ~(p v q) ~q

B S B S B S S

B S S B B S S

S B B S B S S

S B S B S B B

Kembali

Page 25: LOGIKA  MATEMATIKA

Negasi Implikasi

p

p ~p q ~q p q ~( p q) p ~q

B S B S B S S

B S S B S B B

S B B S S S S

S B S B S S S

Negasi pernyataan “p q” adalah “p ~q”

Perhatikan contoh berikut:p : Nico belajar dengan giat.q : Nico naik kelas.p q : Jika nico belajar dengan giat maka nico naik kelas.

~(p q) : Jika Nico belajar dengan giat dan ternyata nico tidak naik kelas.

Kembali

Page 26: LOGIKA  MATEMATIKA

Negasi Biimplikasi

Negasi pernyataan “p q” adalah (p ~q) v (q ~p)

Perhatikan contoh berikut:P : Ulangan dibatalkan

Q : Diadakan kerja bakti

p q : Ulangan dibatalkan jika dan hanya jika diadakan kerja bakti ~(p q ) : Ulangan dibatalkan dan tidak diadakan kerja bakti atau diadakan kerja bakti dan ulangan tidak dibatalkan.

p ~p q ~q p q ~(p q) p ~q q ~p (p ~q) v (q ~p)

B S B S B S S S S

B S S B S B B S B

S B B S S B B B B

S B S B B S S S S

Kembali

Page 27: LOGIKA  MATEMATIKA

Konvers, Invers, dan KontraposisiDari suatu implikasi p q dapat dibentuk

implikasi lain:

q p, yang disebut konvers dari p q.~p ~q, yang disebut invers dari p q.~q ~p, yang disebut kontraposisi dari p q.

p qp q q pq p

~p ~q~p ~q ~q ~p~q ~p

konverskonvers

konverskonvers

inversinversinversinvers Kontraposisi

Kontraposisi

Lanjut

Page 28: LOGIKA  MATEMATIKA

p ~p q ~q p q q p ~p ~q ~q ~p

B S B S B B B B

B S S B S B B S

S B B S B S S B

S B S B B B B B

Contoh:Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi:

Jika harga minyak naik, maka harga barang naik.

Konversnya (q p) : jika haga barang naik maka harga minyak naik.

Invernya (~p ~q) : jika harga minyak tidak naik mak harga barang tidak naik.

Kontraposisi (~q ~p) : jika harga barang tidak naik mak harga minyak tidak naik.

Kembali

Page 29: LOGIKA  MATEMATIKA

Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial

- Kuantor Universal

- Kuantor Eksistensial

Klik salah satu Kembali

Page 30: LOGIKA  MATEMATIKA

Kuantor Universal

Sebuah pernyataan dikatakan menggunakan kuantor universal jika menggunakan kata setiap

atau semua atau yang ekuivalen dengan itu.

Contoh:

1. Semua siswa kelas XA senang olahraga.

2. Setiap peserta ujian wajib membawa kartu tanda peserta ujian.

Kembali

Page 31: LOGIKA  MATEMATIKA

Kuantor Eksistensial

Pernyataan dikatakan menggunakan kuantor eksistensial jika menggunakan kata beberapa

atau ada atau yang ekuivalen dengan itu.

Contoh:1. Beberapa siswa kelas XB senang olahraga.

2. Ada siswa yang senang matematika.

Kembali

Page 32: LOGIKA  MATEMATIKA

Inkaran dari Pernyataan Berkuantor

- Ingkaran dari Pernyataan Berkuantor Universal

- Ingkaran dari Pernyataan Berkuantor Eksistensial

Klik salah satu Kembali

Page 33: LOGIKA  MATEMATIKA

Ingkaran dari Pernyataan Berkuantor Universal

Contoh:p : ”Semua bilangan prima adalah bilngan asli”. Bernilai benarTentukan ~ p serta nilai kebenarannya.

~ p : ”Tidak semua bilangan prima adalah bilangan asli”, atau

~ p : ”Beberapa bilangan prima bukan bilangan asli”.

Jadi, jelas bahwa ~ p bernilai salah.

ingkaran dari pernyataan berkuantor universial adalah sebuah pernyataan berkuantor eksistensial

Ingkaran dari semua p adalah q yaitu beberapa p bukan q.

Kembali

Page 34: LOGIKA  MATEMATIKA

Ingkaran dari Pernyataan Berkuantor Eksistensial

Ingkaran dari beberapa p adalah q yaitu semua p bukan q.

Contoh:p : ”Beberapa bilangan prima adalah bilangan genap”

Tentukan ~ p serta nilai kebenarannya

~ p : ”Semua bilangan prima bukan bilangan genap”, atau~ p : ”Tidak ada bilangan prima yang bilangan genap”, atau~ p : ”Jika x adalah bilangan prima, maka x bukan bilangan

genap”.

ingkaran dari pernyataan berkuantor eksistensial adalah sebuah pernyataan berkuantor universal

Kembali

Page 35: LOGIKA  MATEMATIKA

Penarikan Kesimpulan

- Prinsip Modus Ponens

- Prinsip Modus Tolens

- Prinsip Silogisme

Klik salah satu Kembali

Page 36: LOGIKA  MATEMATIKA

Prinsip Modus Ponens

Premis 1 : p qPremis 2 : pKonklusi : q

Contoh:

Premis 1 : Jika Afra kehujanan, maka Afra akan masuk angin.

Premis 2 : Afra kehujanan.

Konklusi : Afra masuk angin.

Misal: p: Afra kehujanan

q: Afra masuk angin

Penarikan kesimpulannya:

p q

p

q

Penarikan kesimpulan ini menggunakan prinsip modus ponens, berarti kesimpulan yang ditarik adalah sah. Kembali

Page 37: LOGIKA  MATEMATIKA

Prinsip Modus Tolens

Premis 1 : p qPremis 2 : qKonklusi : p

Premis 1 : Jika saya berolahraga teratur, maka saya

akan sehat.Premis 2 : Saya tidak sehat

Konklusi : Saya tidak berolahraga teratur

Penarikan kesimpulan ini menggunakan prinsip modus tolens, berarti kesimpulan yang ditarik adalah sah

Misal: p: saya berolahraga teratur

q: saya akan sehat

Penarikan kesimpulannya:

p q

~q

~p

Contoh:

Kembali

Page 38: LOGIKA  MATEMATIKA

Prinsip Silogisme

Premis 1 : p q Premis 2 : q rKonklusi : p r

Premis 1 : jika x bilangan ganjil, maka 2x bilangan genap.Premis 2 : jika 2x bilangan genap, amka 2x + 1 bilangan ganjil.

Konklusi : jika x bilangan ganjil, maka 2x + 1 bilangan ganjil.

Misal: p: x bilangan ganjilq: 2x bilangan genapr: 2x + 1 bilangan ganjil

Penarikan kesimpulannya:p qq rp r

Penarikan kesimpulan ini menggunakan prinsip silogisme, berarti penarikan kesimpulan ini sah.

Kembali

Page 39: LOGIKA  MATEMATIKA

Penyusunan Bukti

- Bukti Langsung

- Bukti Tak Langsung

- Induksi Matematika

Klik salah satu Kembali

Page 40: LOGIKA  MATEMATIKA

Bukti Langsung

Bukti langsung mengambil prinsip silogisme sebagai dasarnya. Kebenaran pernyataan pertama berakibat kebenaran pernyataan

kedua dan seterusnya samapi pernyataan atau persamaan terbukti. Pada pernyataan berkuantor eksistensial, bukti langsung dilakukan dengan menyebutkan sebuah contoh dari semesta yang

menyebabkan pernyataan bernilai benar. Cara substitusi juga termasuk bukti langsung.

Buktikan bahwa 3 merupakan akar dari persamaan kuadrat

x2 – 4x + 3 = 0 Jika 3 disubsitusikan ke persamaan, maka diperoleh

32 – 4(3) + 3 = 0

3 adalah akar dari persamaan kuadrat x2- 4x + 3 = 0 Kembali

Page 41: LOGIKA  MATEMATIKA

Bukti Tak Langsung

Bukti tak langsung dengan kontraposisi mengambil prinsip modus tolens sebagai dasarnya. Membuktikan bahwa sebuah

pernyataan berkuantor universal salah cukup dengan mengambil contoh yang menyangkal kebenarannya disebut

contoh penyangkal dan membuktikan bahwa pernyataan berkuantor universal benar cukup dibuktikan bahwa

ingkarannya salah.

Buktikan bahwa x , x + 2 3.Andaikan x A x + 2 < 3, maka

x < 3 – 2x < 1

Pernyataan terakhir ini salah karena tak ada bilangan asli yang lebih kecil dari satu

x A, X + 2 3. Kembali

Page 42: LOGIKA  MATEMATIKA

Induksi Matematika

Dua langkah pembuktian dengan Induksi matematika:

1. Buktikan rumus berlaku untuk n = 1.2. Dimisalkan rumus berlaku untuk n = k, buktikan

rumus berlaku untuk n = k + 1

Apabila langkah 1 dan 2 telah dilakukan dan benar, maka dapat disimpulkan bahwa Sn berlaku untuk setiap bilangan asli n.

Lanjut

Page 43: LOGIKA  MATEMATIKA

Contoh:

Buktikan bahwa 1 + 3 + 5 + 7 + … + ( 2n – 1) = n2 untuk n anggota A

Langkah 1

Untuk n = 1

1 = 12

1 = 1 (benar)

Langkah 2

Misalkan rumus Sn berlaku untuk n = k, yaitu:

1 + 3 + 5 + 7 + … + ( 2k – 1) = k2

Akan dibuktikan Sn berlaku untuk n = k + 1

1 + 3 + 5 + 7 + … + ( 2k – 1) + (2k + 1) = k2 + (2k + 1)

K2 + (2k + 1) = (k + 1)2

Sk + 1 Lanjut

Page 44: LOGIKA  MATEMATIKA