Logika 6

19
Penanda Argumen Logika 6

Transcript of Logika 6

Page 1: Logika 6

Penanda Argumen

Logika 6

Page 2: Logika 6

Mana yang argumen

• Saya mengajar dan saya adalah dosen• Saya mengajar jadi saya adalah dosen• Jika saya kaya, saya bisa membeli helikopter

Page 3: Logika 6

Penanda argumen

• Penanda simpulan– Jadi, karenanya, maka

• Penanda alasan– Karena,

Page 4: Logika 6

Premis dan simpulan

• Saya mengajar jadi saya adalah dosen• Saya adalah dosen karenanya saya mengajar• Saya mengajar karena saya adalah dosen

• Adanya premis dan simpulan merupakan bentuk standar dari argumen

Page 5: Logika 6

Argumen yang baik

• Premis benar-benar merupakan alasan untuk simpulan

• Premis sendiri harus didukung dengan argumen

• Sebuah argumen akan selalu didukung dengan argumen-argumen lainnya

• Skeptical regress: memeriksa terus kebelakang dasar argumen dari sebuah simpulan

Page 6: Logika 6

Skeptical regress

• Skeptical regress untuk memeriksa:– Premis awal yang tidak benar/tepat– Alasan yang memutar (circular reasoning) premis

yang paling terakhir adalah sekaligus premis pertamanya

– Premisnya yang tak terbatas yang tidak memungkinkan untuk dilacak

– Untuk memeriksa reassuring, guarding, dan discounting (taktik mempertahankan argumen)

Page 7: Logika 6

Reassuring

• Kebersihan adalah sebagian dari iman• Tidak ada argumen karena semua orang berpikir

demikian• Meyakinkan kembali orang dengan common

sense• Bisa bersifat:– Otoritatif– Refleksif– Abusif

Page 8: Logika 6

Guarding

• Membuat premis melemah sehingga lebih sedikit cara untuk menyangsikannya

• Kita melarang mahasiswa berkegiatan di kampus pada waktu malam hari karena banyak mahasiswa melakukan perbuatan yang tidak senonoh

• “banyak mahasiswa” sebagian mahasiswa?• Taktik guarding:– Extent– Probability– Mental

Page 9: Logika 6

Discounting

• Merujuk kemungkinan keberatan untuk mendahului keberatan tersebut dan meresponnya sebelum muncul

• Bajunya mahal tapi bagus• Memunculkan dua klaim dan mengindikasikan

salah satu klaim lebih baik dari yang lain

Page 10: Logika 6

Kata-kata evaluatif

• Baik, buruk, positif, negatif, indah, buruk• Biasanya kita menggunakan kata-kata evaluatif

tanpa standar yang jelas untuk menyembunyikan kelemahan atau ketiadaan argumen kita.

Page 11: Logika 6

Memeriksa argumen

• Carilah penanda argumen:– Penanda Alasan (R)– Penanda Simpulan (C)– Penanda Assuring (A)– Penanda Guarding (G)– Penanda Discounting (D)– Penanda Evaluatif (E)

Page 12: Logika 6

Nurhayati: Setahun Jokowi 1.000 Rumah Terbakar, Foke Belum Pernah

"Apa yang dilakukan Pak Jokowi biarlah rakyat yang menilai, tetapi media dan semua harus obyektif, bagaimana Jokowi memimpin dan apa yang terjadi sekarang. Yang pokok itu kemacetan, kebakaran, dan 1.000 rumah terbakar. Belum pernah loh 1000 rumah terbakar," ujar Nurhayati di lapangan futsal Samba, Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Selatan, Sabtu (19/10/2013).Nurhayati lalu membandingkan dengan periode Fauzi Bowo, calon gubernur yang diusung PD pada Pilgub DKI 2012 lalu. Masa pemerintahan Fauzi Bowo, jumlah rumah terbakar menurutnya tidak sampai 1.000. "Setahun Jokowi ada 1.000 rumah terbakar, satu lokasi di Kelapa Gading. 1.000 Rumah terbakar, belum ada dalam sejarah, apakah itu lambang prestasi? Fauzi Bowo belum pernah. Dalam sejarah belum ada 1.000 rumah terbakar," cetusnya. Dia juga mengatakan apa yang dilakukan Jokowi saat ini sebenarnya hanya melanjutkan kebijakan yang telah dibuat sebelumnya. Kebijakan Pemprov DKi saat ini bukan hal baru. "Jokowi itu meneruskan, dan Jakarta ini bukan hutan rimba. Jokowi itu datang tinggal melanjutkan," tuturnya. "Iyalah, soal pembangunan. Membangun Kota Casablanca dan Jembatan Casablanca, apakah bisa dibikin dalam setahun itu, seperti Jembatan Sambung dan Jembatan Cilandak yang megah, hasil siapa itu? Hasil sebelumnya, Pak Fauzi Bowo. Jangan melupakan jasa-jasa pendahulunya, semua itu hasil dari pendahulunya," ucap Nurhayati

Page 13: Logika 6

Paragraf 1

• "Apa yang dilakukan Pak Jokowi biarlah rakyat yang menilai, tetapi media dan semua harus obyektif, bagaimana Jokowi memimpin dan apa yang terjadi sekarang. Yang pokok itu kemacetan, kebakaran, dan 1.000 rumah terbakar. Belum pernah loh 1000 rumah terbakar," ujar Nurhayati di lapangan futsal Samba, Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Selatan, Sabtu (19/10/2013).

Page 14: Logika 6

Paragraf 2 dan 3

Nurhayati lalu membandingkan dengan periode Fauzi Bowo, calon gubernur yang diusung PD pada Pilgub DKI 2012 lalu. Masa pemerintahan Fauzi Bowo, jumlah rumah terbakar menurutnya tidak sampai 1.000. "Setahun Jokowi ada 1.000 rumah terbakar, satu lokasi di Kelapa Gading. 1.000 Rumah terbakar, belum ada dalam sejarah, apakah itu lambang prestasi? Fauzi Bowo belum pernah. Dalam sejarah belum ada 1.000 rumah terbakar," cetusnya.

Page 15: Logika 6

Paragraf 5 dan 6

Dia juga mengatakan apa yang dilakukan Jokowi saat ini sebenarnya hanya melanjutkan kebijakan yang telah dibuat sebelumnya. Kebijakan Pemprov DKi saat ini bukan hal baru. "Jokowi itu meneruskan, dan Jakarta ini bukan hutan rimba. Jokowi itu datang tinggal melanjutkan," tuturnya.

Page 16: Logika 6

Paragraf 7

• "Iyalah, soal pembangunan. Membangun Kota Casablanca dan Jembatan Casablanca, apakah bisa dibikin dalam setahun itu, seperti Jembatan Sambung dan Jembatan Cilandak yang megah, hasil siapa itu? Hasil sebelumnya, Pak Fauzi Bowo. Jangan melupakan jasa-jasa pendahulunya, semua itu hasil dari pendahulunya," ucap Nurhayati

Page 17: Logika 6

• Apa saja premis-premisnya?• Apa konklusi atau simpulannya?• Apakah terdapat reassuring, guarding,

discounting, evaluating?• Apakah terdapat premis yang hilang? Coba

jelaskan premis yang hilang tersebut

Page 18: Logika 6

Analisis argumen

• Apa yang dilakukan Pak Jokowi biarlah rakyat yang menilai

• tetapi media dan semua harus obyektif• bagaimana Jokowi memimpin dan apa yang

terjadi sekarang• Tiga proposisi ini mana yang premis, mana

simpulan?

Page 19: Logika 6

Analisis argumen

• Yang pokok itu kemacetan, kebakaran, dan 1.000 rumah terbakar

• Belum pernah loh 1000 rumah terbakar• Gabungkan dengan argumen sebelumnya• Apakah ada premis yang hilang?