logging
-
Upload
maharatu-dwi-rahayu -
Category
Documents
-
view
72 -
download
0
description
Transcript of logging
Konsep dasar logging untuk mengetahui informasi bawah permukaan berdasarkan pantulan hasil
tumbukan antara sifat-sifat kelistrikan, radioaktif, dan gelombang suara terhadap formasi.
Perekaman electrical log dimulai untuk pertama kalinya pada 1927. hal ini dilakukan disebuah
ladang minyak kecil milik Pechelbronn di Alsace, sebuah propinsi di Perancis bagian utara. Log
ini merupakan grafik tunggal dari resistivitas elektrik dari potongan formasi batuan oleh lubang
bor, direkam dengan metode "stasiun". Sonde (alat untuk pengukuran downhole) berhenti pada
interval periodik dalam lubang bor, dimana pengukuran dibuat dan penghitungan resistivitas
dilakukan dengan tangan. cara ini dilakukan dari satu stasiun ke stasiun lainnnya hingga semua
log direkam.
Diperkenalkan secara komersial di Venezuela, USA dan Rusia dan setelah itu di Hindia belanda.
Kemampuan pengukuran resistivitas untuk tujuan korelasi dan identifikasi potensial
hidrokarbon-ketersediaan lapisan dengan cepat dikenal industri perminyakan. Pada 1931
pengukuran Spontaneous Potential/potensial spontan (SP) dimasukan dalam kurva resistivitas
pada log elektrik. Pada tahun yang sama, Schlumberger bersaudara, Marcel dan Conrad, sebuah
metode sempurna perekaman kontinyu dan pen perekam pertama telah dikembangkan.
Chapter 3 welllog manual book
Untuk memisahkan jenis-jenis bahan radioaktif yang berpengaruh pada bacaan gamma ray
dilakukan gamma rayspectroscopy. Karena padahakikatnya besarnya energy dan intensitas setiap
material radioaktif tersebut berbeda-beda. Spectroscopy ini penting dilakukan ketika kita
berhadapandengan batuan non-shale yang memungkinkan untuk memiliki unsur radioaktif,
seperti mineralisasi uranium pada sandstone, potassium feldsfar atau uraniumyang mungkin
terdapat pada coal dan dolomite.Gambar dibawah inimenunjukkan contoh interpretasi lapisan
batuan untuk mendiskriminasisandstone dari shale dengan menggunakan log gamma rayGamma
ray log memilikikegunaan lain diantaranya untuk melakukan wellto well correlation dan
penentuan Sequence Boundary(SB), yakni denganmengidentifikasi Maximum Flooding Surface
(MFS) sebagai spike dengannilaigamma ray yang tinggi. Well to well correlation ini biasanya
dilakukandengan melibatkan log-log yanglainnya seperti sonic, density, porositas, dll.Pada
interpretasi lapisan batubara, nilai gamma ray nyamemperlihatkanharga yang paling rendah,
karena batubara sangat sedikit mengandung unsur Kalium.Respon gamma dengan harga yang
lebih besar daripada batubaradiperlihatkan oleh respon lapisankeras yang banyak mengandung
silica, dankemudian oleh respon batupasir. Respon gamma yang tinggidiperlihatkan oleh
batulanau dan batulempungB. log densityLog density merupakan kurva yang menunjukan nilai
densitas (bulk density) batuan yang ditembuslubang bor, dinyatakan dalam gr / cc. Secarageologi
bulk density adalah fungsi dari densitas dari mineral-mineral pembentuk batuan (misalnya
matriks) dan volume dari fluida bebas yangmengisi pori (Rider,1996). Besaran densitas ini
selanjutnya digunakan untuk menentukan nilai porositas batuan tersebut.Log density bersama -
samadengan log neutron digunakan untuk mendeteksi adanya hidrokarbon.Prinsip pengukuran
log densitas adalah menembakan sinar gamma yangmembawa partikel foton ke dalamformasi
batuan, partikel-partikel foton akan bertumbukan dengan elektron yang ada dalam
formasi.Banyaknya energi sinar gamma yang hilang setiap kali bertumbukan menunjukkan
densitaselektrondalam formasi yang mengindikasikan densitas formasi.Alat density yang modern
juga mengukur PEF(Photo Electric Effect)yang berguna untuk menentukan lithologi batuan,
mengidentifikasi adanyaheavyminerals dan untuk mengevaluasi clay. Alat ini bekerja dari
suatusumber radioaktif dari alat pengukur dipancarkan sinar gamma denga intensitasenergi
tertentu (umumnya 0.66 mev) menembus formasi / batuan. Batuanterbentuk dari butiran mineral
± mineral yang tersusun dari atom ± atom yangterdiri dari
proton dan electron.Partikel sinar gamma akan membentur electron ± electron dsalam
batuan,sehinggamengalami pengurangan energi (loose energi). Energi yang kembali(setelah
mengalami benturan) akanditerima oleh detector, terpasang dalamsebuah protector berbentuk
silinder sepanjang 3 ft,yang selalu menempel padadinding sumur. Intensitas energi yang diterima
pada dasarnya berbandingterbalik dengankepadatan electron. Makin lemah energi yang lembali
makamakin banyak electron ± electron dalam batuan, yang berarti makin banyak / padat butiran /
mineral penyusun batuan per satuan volume. Besarkecilnyaenergi yang diterima oleh detector
tergantungdari :‡ Densitas matriks batuan‡ Porositas batuan‡ Densitas kandungan yang ada
dalam batuanPrinsip ini digunakan untuk mengetahui berat isi batuan pada metodegeofisika
lubang bor ini. Densitas batubara rendah, oleh karenanya tidak banyak menyerap sinar
gamma.Kedua detector ¶short¶ danµlong space¶ diamankan dari pengaruh sinar gamma yang
datang langsung dari sumber radiasi.Sehingga yang terekam olehkedua detector hanya sinar yang
telah melewati formasi saja. Dalam haliniefek pemendaran sinar radiasi seperti ditentukan dalam
efek pemendaranCompton. Dimanamenurutnya, jumlah sinar yang terpendarkan
sebandingdengan jumlah electron per satuan volume.Jumlah electron dalam suatu unsur adalah
equivalent dengan jumlah proton (nomor atom Z). Untuk kemudianseperti kita ketahui bahwa
nomor atom adalah proporsional dengan nomor masa (A) yanguntuk selanjutnya proporsional
dengan rapat masa.C.Log Caliper Log caliper menunjukan besar diameter lubang sumur. Yang
ideal : caliper sama besar dengan bit size.Pada kondisi ini lubang sumur bagus, pengaruhlumpur
terhadap pembacaan pad tool tidak ada. Bilacaliper < bit size, makaini menandakan adanya mud
cake pada dinding lubang sumur. Bila caliper > bit size, makadinding lubang sumur mengalami
kerusakan (runtuh, eroded,dll). Ini akan mempengaruhi pembacaan pad tools, yaitu density log
dan logMSFL, dimana density dan MSFL akan membaca formasi danmud.Interpretasi harus
dimulai dengan mempelajari kurva capiler
NTERPRETASIData Log
Berdasarkan data log yang tersedia, bahwa Batubara memiliki sifatresistivitas yang paling
tinggidibandingkan dengan batuan lainnya Karena sifat batubara yang tidak mengalirkan arus
listrik sehinggamemiliki kemampuan untuk menangkap arus listrik lebih besar di bandingkan
dengan batuan lainnya.Batubara juga memilki sifat Radioaktif yang sangat rendah sehingga nilai
density dan nilaiGamma raysyang sangat kecil di bandingkan dengan batuan lainnya.Batu
Lempung memiliki sifat yang cenderung berlawanan dengan sifat Batubara.Batu Lempung
memiliki sifat tahanan jenis yang sangat besar karenamemiliki porositas yang sangat besar, ini
dapat dilihat dari hasil resistivitas batu tersebut.Sedangkan padadensity, Batu Lempung memiliki
densitas yang sangat besar di bandingkan dengan batuan lainnya. Pada sinar Gamma, Batu
Lempung memilikinilai yang tertinggi di bandingkan dengan batuan lainnya karena batulempung
banyak mengandung unsure radioaktif (Potassium) sehingga menghasilkan nilaisinar
gammayang besar. Log neutron dipakai untuk menentukan primary porosity batuan, yaitu ruang
pori ± pori batuan yang terisi air, minyak bumi, atau gas,sehingga pada log neuton, Batu
Lempung memiliki nilaiyang tinggi. Sedangkan pada log caliper, Batu Lempung menunjukan
tingkat caliper yang tinggi,sehinggaBila caliper > bit size, maka dinding lubang sumur
mengalami kerusakan (runtuh,eroded, dll).Dengan kata lain Batu Lempung memiliki tingkat
keruntuhan yang tinggi.Dengan demikian dari data log yang ada tersebut kita dapat
membedakanmana lapisan yang merupakanlapisan Batubara dan mana lapisan overburden
daninterburden (Batu Lempung). Lalu langkahselanjutnya yang kita lakukan adalahmenentukan
seberapa tebal lapisan Batubara yang kita dapat daridata log yangkita dapat, dari sinilah kita
dapat menentukan seberapa besar potensi ataucadangan batubara yang kita miliki.