Logam Murni Tidak Memiliki Kekuatan

9
Logam murni tidak memiliki kekuatan (kecuali untuk titanium. Kita bisa membuat produk logam menggunakan titanium murni. Tetapi, kita biasanya menggunakan alloy titanium). Logam murni juga tidak memiliki kelebihan yang kita inginkan. Jadi kita tambahkan unsur logam lainnya untuk mengeluarkan kelebihan- kelebihan ini. Sebagai contoh, badan pesawat terbang, yang terbuat dari alloy Al-Cu (duralumin), memiliki bentuk lurus untuk mengurangi ketahanan udara. Logamnya juga harus lunak agar bisa dibentuk seperti yang diinginkan (maka Al digunakan sebagai dasar campuran karena sifatnya yang lunak), namun bentuknya akan berubah jika sifat logamnya lunak. Jadi kita tambahkan Cu (dan sejumlah kecil Mg dan Zn). Kemudian senyawa CuAl2 terbentuk secara bertahap seiring waktu berjalan, dan material logam ini menjadi kaku dan keras. Jadi, bahan logam ini lunak ketika kita membentuknya, tapi kelamaan menjadi kaku. Ikatan Logam dan sifat-sifat Logam Logam atau metal mememiliki beberapa karakter umum yaitu wujud padat, menunjukkan kilap, massa jenis tinggi, titik didih dan titik lebur tinggi, konduktor panas dan listrik yang baik, kuat atau keras namun mudah dibentuk misalnya dapat ditempa (malleable) dan direnggangkan (ductile). Walaupun demikian terdapat beberapa sifat yang menyimpang misalnya raksa pada suhu kamar merupakan satu-satunya logam yang berwujud padat dan hingga saat ini belum diketahui mengapa raksa berwujud cair. Selain itu titik leleh beberapa unsur logam sangat rendah yaitu Hg, Cs dan Rb dengan titik didih berturut-turut adalah -38,83 °C, 29°C dan 39°C dan Li dan K memiliki massa jenis yang rendah yaitu 0,534 dan 0,86 g/mL.

description

kesehatan

Transcript of Logam Murni Tidak Memiliki Kekuatan

Page 1: Logam Murni Tidak Memiliki Kekuatan

Logam murni tidak memiliki kekuatan (kecuali untuk titanium. Kita bisa membuat produk logam menggunakan titanium murni. Tetapi, kita biasanya menggunakan alloy titanium). Logam murni juga tidak memiliki kelebihan yang kita inginkan. Jadi kita tambahkan unsur logam lainnya untuk mengeluarkan kelebihan-kelebihan ini.

Sebagai contoh, badan pesawat terbang, yang terbuat dari alloy Al-Cu (duralumin), memiliki bentuk lurus untuk mengurangi ketahanan udara. Logamnya juga harus lunak agar bisa dibentuk seperti yang diinginkan (maka Al digunakan sebagai dasar campuran karena sifatnya yang lunak), namun bentuknya akan berubah jika sifat logamnya lunak. Jadi kita tambahkan Cu (dan sejumlah kecil Mg dan Zn).

Kemudian senyawa CuAl2 terbentuk secara bertahap seiring waktu berjalan, dan material logam ini menjadi kaku dan keras. Jadi, bahan logam ini lunak ketika kita membentuknya, tapi kelamaan menjadi kaku.

Ikatan Logam dan sifat-sifat Logam

Logam atau metal mememiliki beberapa karakter umum yaitu wujud padat, menunjukkan kilap, massa jenis tinggi, titik didih dan titik lebur tinggi, konduktor panas dan listrik yang baik, kuat atau keras namun mudah dibentuk misalnya dapat ditempa (malleable) dan direnggangkan (ductile).

Walaupun demikian terdapat beberapa sifat yang menyimpang misalnya raksa pada suhu kamar merupakan satu-satunya logam yang berwujud padat dan hingga saat ini belum diketahui mengapa raksa berwujud cair. Selain itu titik leleh beberapa unsur logam sangat rendah yaitu Hg, Cs dan Rb dengan titik didih berturut-turut adalah -38,83 °C, 29°C dan 39°C dan Li dan K memiliki massa jenis yang rendah yaitu 0,534 dan 0,86 g/mL.

Emas, perak dan platina disebut logam mulia, sedangkan emas, tembaga dan perak sering disebut sebagai logam mata uang, karena ketiga unsur ini dipadukan untuk membuat koin-koin mata uang. Dikatakan sebagai logam mulia karena ketiga logam ini sukar teroksidasi dengan sejumlah besar pereaksi.

Selain dikenal logam mulia dikenal pula logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan 92. Raksa, kadmium, kromium dan timbal merupakan beberapa contoh logam berat. Logam-logam berat dalam jumlah yang banyak artinya melebihi kadar maksimum yang ditetapkan, sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogen).

 

Ikatan Logam

Page 2: Logam Murni Tidak Memiliki Kekuatan

Berdasarkan sifat umum logam dapat disimpulkan bahwa ikatan logam ternyata bukan merupakan ikatan ion maupun ikatan kovalen. Ikatan logam didefinisikan berdasarkan model awan elektron atau lautan elektron yang didefinisikan oleh Drude pada tahun 1900 dan disempunakan oleh Lorents pada tahun 1923.

Berdasarkan teori ini, logam di anggap terdiri dari ion-ion logam berupa bola-bola keras yang tersusun secara teratur, berulang dan disekitar ion-ion logam terdapat awan atau lautan elektron yang dibentuk dari elektron valensi dari logam terkait.

Awan elektron yang terbentuk berasal dari semua atom-atom logam yang ada. Hal ini disebabkan oleh tumpang tindih (ovelap) orbital valensi dari atom-atom logam (orbital valensi = orbital elektron valensi berada). Akibatnya elektron-elektron yang ada pada orbitalnya dapat berpindah ke orbital valensi atom tetangganya. Karena hal inilah elektron-elektron valensi akan terdelokaslisasi pada semua atom yang terdapat pada logam membentuk awan atau lautan elektron yang bersifat mobil atau dapat bergerak.

 

Dari teori awan atau lautan elektron ikatan logam didefinisikan sebagai gaya tarik antara muatan positif dari ion-ion logam (kation logam) dengan muatan negatif yang terbentuk dari elektron-elektron valensi dari atom-atom logam. Jadi logam yang memiliki elektron valensi lebih banyak akan menghasilkan

kation dengan muatan positif yang lebih besar dan awan elektron dengan jumlah elektron yang lebih banyak atau lebih rapat. Hal ini menyebabkan logam memiliki ikatan yang lebih kuat dibanding logam yang tersusun dari

atom-atom logam dengan jumlah elektron valensi lebih sedikit.

 

Misalnya logam magnesium yang memiliki 2 elektron valensi. Berdasarkan model awan elektron, logam aluminium dapat dianggap terdiri dari ion Al2+ yang tersusun secara teratur, berulang dan disekitarnya terdapat awan atau lautan elektron yang dibentuk dari elektron valensi magnesium, seperti pada Gambar.

 

Page 3: Logam Murni Tidak Memiliki Kekuatan

Gambar Model awan elektron dari lagom magnesium

 

Logam dapat dapat ditempa, direntangkan, tidak rapuh dan dapat dibengkokkan, karena atom-atom logam tersusun secara teratur dan rapat sehingga ketika diberi tekanan atom-atom tersebut dapat tergelincir di atas lapisan atom yang lain seperti yang ditunjukan pada Gambar.

Gambar perpindahan atom pada suatu logam ketika diberi tekanan atau ditempa

 

Dari gambar menjelaskan mengapa logam dapat ditempa ataupun direntangkan, karena pada logam semua atom sejenis sehingga atom-atom yang bergeser saat diberi tekanan seolah-olah tetap pada kedudukan yang sama.

Keadaan ini berbeda dengan ikatan ionik. Dalam kristal ionik, gaya pengikatnya adalah gaya tarik antar ion yang bermuatan positif dengan ion yang bermuatan negatif. Sehingga ketika kristal ionik diberi tekanan akan terjadi pergeseran ion positif dan negatif yang dapat menyebabkan ion positif berdekatan dengan ion

Page 4: Logam Murni Tidak Memiliki Kekuatan

positif dan ion negatif dengan ion negatif. Keadaan ini mengakibatkan terjadi gaya tolak antar ion-ion sejenis sehingga kristal ionik menjadi retak kemudian pecah.

 

Titik Didih dan Titik Lebur Logam

Titik didih dan titik lebur logam berkaitan langsung dengan kekuatan ikatan logamnya. Titik didih dan titik lebur logam makin tinggi bila ikatan logam yang dimiliki makin kuat. Dalam sistem periodik unsur, pada satu golongan dari atas kebawah, ukuran kation logam dan jari-jari atom logam makin besar.

Hal ini menyebabkan jarak antara pusat kation-kation logam dengan awan elektronnya semakin jauh, sehingga gaya tarik elektrostatik antara kation-kation logam dengan awan elektronnya semakin lemah. Hal ini dapat dilihat pada titik didih dan titik lebur logam alkali.

Logam Jari-jari atom logam (pm)

Kation logam

Jari-jari kation logam (pm)

Titik lebur (°C)

Titik didih (°C)

Li 157 Li+ 106 180 1330Na 191 Na+ 132 97,8 892K 235 K+ 165 63,7 774Rb 250 Rb+ 175 38,9 688Cs 272 Cs+ 188 29,7 690

 

Daya Hantar Listrik Logam

Sebelum logam diberi beda potensial, elektron valensi yang membentuk awan elektron bergerak ke segala arah dengan jumlah yang sama banyak. Apabila pada logam diberi beda potensial, dengan salah satu ujung logam ditempatkan elektroda positif (anoda) dan pada ujung yang lain ditempatkan ujung negatif (katoda), maka jumlah elektron yang bergerak ke anoda lebih banyak dibandingkan jumlah elektron yang bergerak ke katoda sehingga terjadi hantaran listrik.

a

Daya Hantar Panas Logam

Berdasarkan model awan elektron, apabila salah satu ujung dari logam dipanaskan maka awan elektron ditempat tersebut mendapat tambahan energi termal. Karena awan elektron bersifat mobil, maka energi termal tersebut dapat ditransmisikan ke bagian-bagian lain dari logam yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga bagian tersebut menjadi panas.

Page 5: Logam Murni Tidak Memiliki Kekuatan

 

Kilap Logam

Permukaan logam yang bersih dan halus akan memberikan kilap atau kilau (luster) tertentu. Kilau logam berbeda dengan kilau unsur nonlogam. Kilau logam dapat dipandang dari segala sudut sedangkan kilau nonlogam hanya dipandang dari sudut tertentu.

Logam akan tampak berkilau apabila sinar tampak mengenai permukaannya. Hal ini disebabkan sinar tampak akan menyebabkan terjadinya eksitasi elektron-elektron bebas pada permukaan logam.

Eksitasi elektron yaitu perpindahan elektron dari keadaan dasar (tingkat energi terendah) menuju ke keadaan yang lebih tinggi (tingkat energi lebih tinggi). Elektron yang tereksitasi dapat kembali ke keadaan dasar dengan memantulkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Energi yang dipancarkan inilah yang menyebabkan logam tampak berkilau.

 

Aloi atau Alloy

Logam-logam selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya rangka jendela, peralatan-peralatan rumuh tangga, rangka pesawat maupun maupun bahan lain yang menggunakan logam. Bahan-bahan logam tersebut bukan hanya dibuat dari satu jenis unsur logam tetapi telah dicampur atau ditambah dengan unsur-unsur lain yang disebut aloi atau sering disebut lakur atau paduan.

Aloi terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur atau leburan suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam dan campuran tersebut tidak saling bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan.

Aloi dibagi menjadi dua macam yaitu aloi selitan dan aloi substitusi. Disebut aloi selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih kecil dari jari-jari atom logam. Sedangkan aloi substitusi terbentuk apabila jari-jari unsur yang dipadukan lebih besar dari jari-jari atom logam.

Page 6: Logam Murni Tidak Memiliki Kekuatan

BAB 2PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI LOGAM CAMPUR EMAS2.1 Pengertian Logam Campur EmasEmas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au ( bahasa Latin: aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lunak, mengkilap, kuning, berat, " malleable", dan "ductile Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya kecuali oleh klorin dan fluorin. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.Emas murni atau pure gold adalah suatu logam yang mengandung 99.5 % atau lebih Au (Aurum) di dalamnya. Logam campur emas adalah logam mulia yang dicampur dengan logam yang kurang mulia. Logam yang dipakai disini adalah emas (Au) 24 karat dan logam lainnya seperti perak (Ag), tembaga (Cu), platina (Pt), palladium (Pd) dan seng (Zn).Logam campur emas (gold alloy) yang digunakan dalam kedokteran gigi paling sedikit mengandung 2 macam logam maksimum 7-8 logam yang dicampur. Banyak sedikitnya logam emas yang dipergunakan akan menunjukkan tinggi rendahnya karat logam campur mulia tersebut. Misalnya makin banyak tembaga (Cu) yang dicampur makin rendah nilai karat logam campur emas tersebut dan logam campur emas 14 karat dapat menjadi lebih tinggi nilai karatnya dengan menambah sejumlah logam campur emas 22 karat.Emas murni tidak dipergunakan untuk restorasi tuangan maupun untuk peralatan dikedokteran gigi karena bersifat lunak dan kenyal, serta harganyasangat mahal. Untuk mengatasi hal ini gold dapat dialloykan dengan elemen-elemen tertentu yang dapat memberikan sifat- sifat mekanis yang lebih baik.Logam mulia digunakan untuk inlay, mahkota dan jembatan karena daya tahannya terhadap karat dan korosi. Dari tujuh logam mulia yang dianggap mulia menurut standar kegunaannya di bidang kedokteran gigi, hanya emas, palladium dan platinum yang sekarang masih banyak digunakan didalam kedokteran gigi.

2.2 Klasifikasi Logam Campur EmasAda beberapa jenis logam campur untuk dipergunakan di kedokteran gigi yang sekarang ini tersedia dipasaran dunia. Sebagian logam campur ini dirancang untuk keperluan mahkota logam penuh, jembatan, onlay dan inlay.Menurut American Dental Association (ADA) Specification No. 5 logam emas diklasifikasikan berdasarkan kekuatan dan kandungan emasnya ke dalam 4 tipe

Page 7: Logam Murni Tidak Memiliki Kekuatan

seperti ditunjuk an ditabel 1:

2.2.1 Tipe I (Lunak)Dental casting logam emas tipe I ini merupakan logam campur emas dengan 79- 92.5 % emas. Komposisi dari logam ini terbatas dari emas, perak, tembaga, dan seng ditambah platinum. Titik cair loga m emas tipe I ini relatif tingg i berkisar 9400C (12250F). Logam emas tipe I memiliki kekerasan antara 40-75. Brinell Hard Number (BHN). Logam ini pada umumnya sedikit sedikit ductil, menunjukan proportional limit yang rendah, dengan nilai elongasi yang berkisar 25% - 30%. Yield strength dari logam emas ini berkisar antara 100-110 Mpa, yang menunjukan bahwa aloi tipe ini dapat langsung dibentuk dengan tekanan dari instrument kedokteran gigi.