LOad Balancing_220181
-
Upload
mitchell-cook -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of LOad Balancing_220181
-
7/24/2019 LOad Balancing_220181
1/8
1
ANALISA KINERJA JARINGAN WIRELESSLAN MENGGUNAKAN
QOS DAN RMA PADA PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Fadillah Usman
11.11.5246
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
-
7/24/2019 LOad Balancing_220181
2/8
2
-
7/24/2019 LOad Balancing_220181
3/8
3
ANALISA KINERJA JARINGAN WIRELESSLAN MENGGUNAKAN
QOS DAN RMA PADA PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FADILLAH USMAN1)
, KUSNAWI2)
1, 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : [email protected]), [email protected] 2)
Abstract - Wireless technology is a data communications
technology that connects a computer network without using wires
as a medium of communication. Data communication is performedvia a radio signal that is useful to replace the role of the media asa medium of communication cables. In the area of UGM Library(UGM) menggunakann a wireless LAN (Local Area Network) that
GMU-Hotspot. UGM-Hotspot is SSID (service set identifier) ofthe AP (Access Point) at UGM Library. Wireless LAN at Gadjah
Mada University Library utilized to support learning systemsequipped with the academic system, elearning, and so forth.
In pengelolahan applicability of Bandwidth still imposed asystem of flat-sharing on the canals. Whereas the needs of thecanal at certain times different from one another. This meansUGM-Hotspot wireless network is not maximized, it is necessary to
address the WLAN network performance analysis. QoS (Quality ofService) is a mechanism that ensures performasi of computernetworks, especially in internet capabilities that determine thelevel of satisfaction of the use of a network. WLAN network
performance analysis emphasizes the process of monitoring and
measurement of network parameters on the network infrastructure.
Parameters used Bandwidth, delay, and packet loss. Monitoring tosee the performance of WLAN networks can be seen with PRTG
software through the results of its uptime and downtime.In this study conducted at Gadjah Mada University Library
aims to determine the performance of wireless LAN (Local Area
Network) at UGM Library to provide better network quality of the
physical aspects that guarantee QoS given tailored to the needs ofthe use and efficiency of the WLAN network Gadjah MadaUniversity Library.
Keywords: WLAN, Network, QoS (Quality of Service).
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
UGM (Universitas Gadjah Mada) menggunakan suatuteknologi jaringan wireless LAN (Local Area Network)
pada perpustakaan. Jaringan wireless LAN di manfaatkan
untuk menunjang sistem pembelajaran dengan dilengkapi
sistem akademis, elearning, dan lain sebagainya. Untuk
mempercepat akses informasi perpustakaan Universitas
Gadjah Mada menyediakan layanan hotspot. Hotspot pada
perpustakaan dibagi menjadi beberapa jangkauan yaitu
Gedung L1, Gedung L5, Gedung L6 dan Gedung L7.
Penerapan Wi-Fi (Wireless Fidelity) di area
perpustakaan Universitas Gadjah Mada, UGM-Hotspot,
dikelola oleh PSDI (Pusat Sistem dan Semberdaya
Informasi). Penerapan Wi-Fi ini tersebar diseluruh
perpustakaan Universitas Gadjah Mada. jaringan UGM-
Hotspot dapat diakses dengan menggunakan usernameberupa email UGM, sedangkan selain mahasiswa UGM
dapat mengakses Wi-Fi dengan usename berupa tamu untuk
password ditanyakan pada layanan reservasi. Hal ini
membuat jaringan nirkabel membutuhkan mekanisme
khusus untuk melayani jumlah node yang semakin melonjak
naik.
Semakin tinggi jumlah node yang terhubung ke dalam
jaringan nirkabel, maka akan semakin rentan pula pula
terhadap jaringan tersebut. Baik rentan pada sisis keamanan
atau ketersediaan jaringan itu sendiri. Kelemahan lain darijaringan nirkabel adalah ketika jumlah node yang terhubung
semakin banyak, maka delay yang terjadi pada setiap
transmisi paket akan semakin besar. Hal ini terkait denganadanya pembagian Bandwidth pada kanal. Pengelolahan
Bandwidth masih memberlakukan sistem pembagian rata
pada kanal-kanal. Padahal kebutuhan kanal pada waktu-waktu tertentu berbeda satu sama lain. Artinya jaringan
wireless UGM-Hotspot belum maksimal.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka kinerja
jaringan wirelees LAN pada perpustakaan UGM harus
selalu tetap pada performa yang baik. Maka dari itu harus
dilakukan analisis kinerja jaringan wirelees LAN yang
menekankan bagaimana monitoring dan mengukuran kinerja
jaringan dengan cara mengukur parameter Bandwidth,
delay, dan packet loss pada Perpustakaan UGM. Untuk
mengetahui kinerja jaringan WLAN pada perpustakaanUGM Penulis melakukan penelitian dengan judul Analisa
Kinerja Jaringan WirelessLAN Menggunakan QoS dan
RMA pada Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun Berdasarkan pada latar belakang yang
diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah Bagaimana Menganalisis KinerjaJaringan Wireless LAN (Local Area Network) dengan
mengukur parameter Bandwidth, delay, packet loss dengan
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/24/2019 LOad Balancing_220181
4/8
4
menggunakan metode QoS (Quality of Service) & RMA
(Realibility, Maintainability, and Availability) pada jaringan
wireless LAN pada perpustakaan Universitas Gadjah Mada?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja
jaringan wireless LAN (Local Area Network) pada
perpustakaan Universitas Gadjah Mada untuk memberikan
kualitas jaringan yang baik dari aspek fisik sehingga
jaminan QoS yang di berikan disesuaikan dengan kebutuhanyang digunakan serta efisiensi terhadap jaringan WLAN
pada perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
1.4 Metode Penelitian
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Adapun empat metode tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:1. Metodologi Observasi (Field Research)
Pengumpulan data dan informasi dengan cara
meninjau dan mengamati secara langsung dengan
instansi yang bersangkutan.2. Metodologi Wawancara (Interview)
Pengumpulan data dan informasi dengan caramelakukan wawancara secara langsung dengan
kepala bidang jaringan komputer perpustakaan
Universitas Gadjah Mada.
3. Metodologi Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dan informasi dengan cara
membaca buku-buku atau artikel referensi yang
dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah
ini.
4. Metodologi Studi Sejenis
Metode pengumpulan data dengan mempelajari
penelitian-penelitian sebelumnya yang memilikikarakteristik sama, baik dari segi teknologi maupun
objek penelitian.
1.4.2 Metode Pengembangan
Metodologi penelitian yang digunakan dalam tugas
akhir ini adalah PPDIOO (Prepare, Plan, Design,
Implementasi Operate, dan Optimize) yang memiliki 6tahapan, yaitu:
1.Prepare: Tahapan persiapan yang dibutuhkan.
2.Plan: Tahapan rencana yang diperlukan.
3.Design: Mengenai rancangan infrastruktur jaringan
wirelees LAN (Local Area Network).
4.
Implementasi: Penerapan teknologi jaringan wireleesLAN.
5.Operate: Memeriksa penerapan teknologi jaringan
wirelees LAN.
6.Optimize : Mengevaluasi efektivitas.
1.5 Tinjauan Pustaka
Yunus arifin (2012) QoS (Quality of Service)
merupakan mekanisme jaringan yang memungkinkan
aplikasi-aplikasi atau layanan dapat beroperasi sesuai
dengan yang diharapkan. Kinerja jaringan komputer dapat
bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah
Bandwidth, latency dan jitter, yang dapat membuat efek
yang cukup besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh,komunikasi suara seperti VoIP atau IP telephone serta video
streaming dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket
data aplikasi tersebut dialirkan di atas jaringan dengan
Bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak
dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih. Fitur QoS ini
dapat menjadikan Bandwidth, latency, dan jitter dapatdiprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang
digunakan di dalam jaringan tersebut.
Penelitian yang terkait dengan hotspot di Universitas
Gadjah Mada dilakukan oleh Racmahwati (2008) meneliti
tentang pemetaan dan jangkauan dan pemakaian channel
sinyal access point hotspot dengan wardriving. Dari
penelitian tersebut disimpulkan bahwa jumlah access point
yang ada di 18 fakultas, gedung KPTU (Pusat dan
Perpustakaan Unit) 1 mencapai 196 jaringan, masih banyak
ditemukan blank spot yaitu daerah yang tidak terjangkaun
jaringan wireless, pemasangan access point yang
jangkauanya saling bersinggungan belum menggunakan
nonoverlap channel sehingga terjadi interferensi, serta hak
akses internet via wireless dibeberapa tempat masih bersifat
tertutup.
Yani (2011) RMA suatu standar khusus dimana
keandalan (Reliability), kemudahan pemeliharan(Mainatainbility), kemampuan (Availability)
karakteristiknya dapat diukur.
1. Reability adalah indikator statistik dari frekuensi
kegagalan jaringan dan komponennya dan
merepresentasikan layanan yang keluar dari jadwal.
2. Maintainability adalah ukuran statistik dari waktuuntuk menyembuhkan sistem untuk status
beroperasi penuh setelah kegagalan. Umumnya
diekspresikan sebagai MTTR (Mean Time To
Repair). Perbaikan kegagalan sistem terdiri dari:
Deteksi, isolasi kegagalan komponen yang dapat
diganti, waktu yang dibutuhkan untukmenerimakan bagian yang dibutuhkan dilokasi
komponen yang gagal, dan waktu sesungguhnya
untuk mengganti komponen, mengujinya, dan
menyembuhkan layanan secara total.
3. Availability disebut juga operational ability adalah
hubungan antara frekuensi mission critical failures
dan the time to restore service. Didefinisikan
sebagai rata-rata waktu antara mission-critical
failures atau MTBF (Mean Time Between Failures)
dibagi oleh jumlah MTTR (Mean Time To Repair)
dan mean time between mission-critical failuresatau mean time between failures A= (MTTF -
MTTR).
Menurut Madcoms (2009) Wireless LAN (Local Area
Network) yaitu jaringan komputer yang menggunakan
gelombang radio sebagai media transmisi data dimana
informasi dari satu komputer ke komputer lainya tanpamenggunakan kabel sebagai media perantara. Dimana ketika
sebuah data dikirimkan baik oleh pengirim sinyal Wi-Fi
-
7/24/2019 LOad Balancing_220181
5/8
5
(Wireless Fidelity), maka data biner akan dikodekan
menjadi sebuah frekuensi radio kemudian akan di
transmisikan oleh perangkat wireless router.
1.5 QOS
Quality of service merupakan sekumpulan teknik dan
mekanisme yang menjamin performasi dari jaringan
komputer khususnya di internet di dalam penyediaan
layanan kepada aplikasi-aplikasi di dalam jaringan
komputer. Qos berkaitan dengan data multimedia, layananmultimedia, real time multimedia. Teknik kompresi
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dari
suatu layanan di internet quality of service.[1]
1.5.1 Parameter-Parameter Quality of Services
Parameter-parameter QoS antara lain Bandwidth, delaydan packet loss.
1. Bandwidth
Didefinisikan sebagai lebar pita jaringan komputer
yang menentukan kecepatan akses jaringan
komputer.2. Delay
Delay merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan
oleh data atau informasi untuk sampai ke tempat
tujuan data atau informasi tersebut dikirim.
Tabel 1. Standarisasi Delay versi TIPHON
Kategori latency Besar delay
Sangat bagus 450 ms
3. Packet loss
merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai
tempat tujuan paket tersebut dikirim.
Tabel 2. Standarisasi Packet Loss Versi TIPHON
Kategori Degradasi Besar delay
Sangat bagus 0 %
Bagus 3 %
Sedang 15 %
Jelek 25 %
Secara umum terdapat kategori penurunan performasijaringan dengan versi TIPHON (Telecomunications and
Internet Protocol Harmonization Over Network). Joesman
(2008).[2]
1.6 Metode Analisis PPDIOO
Metode Prepare, Plan, Design, Implement, Operate andOptimize (PPDIOO) merupakan sebuah metode penelitian
yang dikembangkan oleh Cisco Systems yang
mendefinisikan sebuah siklus yang diperlukan dalam
implementasi sebuah jaringan.[3]
Gambar 1.Metode PPDIOO[4]
Tiap tahapan pada metode pengembangan sistem
PPDIOO akan dijelaskan sebagai berikut:
1.Prepare
Pada fase ini dilakukan proses perumusan masalah,mengidentifikasi konsep dari sistem yang akan
diimplementasikan, jenis dan tipe penerapannya,
serta komponen pendukung sehingga spesifikasi
kebutuhan sistem dapat diperjelas.2.Plan
Tahap plan melakukan perencanaan dalam membuat
rincian spesifikasi. Dalam penelitian ini terdapat
perencanaan dalam membuat infrastruktur dan
komponen pendukung yang akan dikonfigurasi.3.Design
Design dalam tahapan design ini dibuat suatu
topologi jaringan untuk proses keamanan data. Serta
konfigurasi yang dilakukan pada masing-masingperangkat.
4.Implement
Tahap implement menerapakan semua yang telah
direcanakan. Dalam tahap ini mencakup instalasi
serta konfigurasi terhadap rancangan topologi dan
konfigurasi yang dilakukan pada masing-masing
perangkat.
5.Operate
Tahap ini diperlukan adanya pemantauan terhadap
sistem agar berjalan sesuai dengan kebutuhan. Proses
dalam melakukan pengujian menggunakan parameter
yang ditentukan dan sejumlah komponen pendukung
agar dipastikan sudah berjalan dengan baik dan benar
dan sudah menjawab permasalahan yang telahdirumuskan.
6.Optimize
Tahap ini memerlukan perhatian khusus terhadap
kebijakan yang perlu dibuat untuk mengatur dan
membuat sistem agar dapat berjalan dengan baik.
-
7/24/2019 LOad Balancing_220181
6/8
6
2. Pembahasan
2.1 Implementasi
Mekanisme pengukuran parameter QoS adalah denganmenggunakan axence net tools yaitu dengan cara
mengirimkan sebuah paket dan membebaninya dengan
ukuran paket tertentu kepada alamat IP untuk setiap
perangkat dan menunggu respon dari node pengirim
(source) kepada node penerima (destination) di layer-layer
IP pada skema jaringan yang akan diukur. Kemudianmengambil informasi nilai parameter-parameter QoS dari
lalu lintas paket data dan mengumpulkan serta merekam
informasi lalu lintas paket data yang selanjuntnya akan
dikirimkan kepada monitoring application.
2.1.1 Hasil Pengukuran QoS
Dari penjelasan di atas, didapatkan hasil dariimplementasi pengukuran parameter QoS yang terdiri dari
Bandwidth, delay dan packet loss, di mana proses
pengukurannya menggunakan software Axence NetTools
yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.Nilai Bandwidth Pada Perpustakaan
LokasiHari/
tanggalWaktu
Bandwidth (Mbps)
Min Maks Rata
L1
Senin1/17/2015
09:3013:00
4.318.3
88.3104.8
6.86.5
Selasa1/18/2015
09:3013:00
24.58.4
86.596.1
47.913.9
Rabu1/19/2015
09:3013:00
44.215.1
92.385.9
75.146.7
L5
Senin1/17/2015
09:3013:00
27.56.9
84.892.8
44.713.6
Selasa1/18/2015
09:3013:00
16.815.8
84.889.0
44.751.7
Rabu
1/19/2015
09:30
13:00
7.7
17.6
81.8
91.5
43.3
63.8
L6
Senin
1/17/2015
09:30
13:00
34.4
8.5
87.0
87.8
71.6
10.4
Selasa
1/18/2015
09:30
13:00
42.3
11.2
96.8
81.6
78.1
45.3
Rabu
1/19/2015
09:30
13:00
30.5
26.8
80.6
86.6
56.2
56.3
L7
Senin1/17/2015
09:3013:00
25.416.2
83.085.5
58.351.6
Selasa
1/18/2015
09:30
13:00
4.1
6.9
79.0
85.7
12.6
16.6
Rabu
1/19/2015
09:30
13:00
25.9
20.2
85.2
86.1
56.5
48.6
Berdasarkan tabel di atas didapatlah hasil pengukuran
Bandwidth pada perpustakaan UGM, Bandwidth yang
diamati selama pegukuran jam 09.00-11.30 dan jam 13.00-
15.30 yang dilakukan pada jam sibuk di perpustakaan UGM
yang diukur dalam (Mbps).
Tabel 4.Nilai delay Pada Perpustakaan
LokasiHari/
tanggalWaktu
Delay (ms)
Min Maks Rata
L1
Senin1/17/2015
09:3013:00
32
408724
5260
Selasa1/18/2015
09:3013:00
22
533561
42139
Rabu
1/19/2015
09:30
13:00
4
2
570
257
65
27
L5
Senin1/17/2015
09:3013:00
23
790408
3152
Selasa
1/18/2015
09:30
13:00
2
2
38
49
5
7
Rabu
1/19/2015
09:30
13:00
2
2
40
56
7
7
L6
Senin1/17/2015
09:3013:00
22
346143
1510
Selasa
1/18/2015
09:30
13:00
2
2
376
44
15
7
Rabu
1/19/2015
09:30
13:00
2
2
461
172
14
11
L7
Senin
1/17/2015
09:30
13:00
2
2
313
300
22
24
Selasa1/18/2015
09:3013:00
34
350937
78257
Rabu
1/19/2015
09:30
13:00
2
2
535
334
31
212
Berdasarkan tabel di atas didapatlah hasil pengukuran
delay pada perpustakaan UGM, delay yang diamati selama
pegukuran jam 09.00-11.30 dan jam 13.00-15.30 yang
dilakukan pada jam sibuk di perpustakaan UGM yang
diukur dalam ms (mili second).
Tabel 5.Nilai packet loss Pada Perpustakaan
LokasiHari/
tanggalWaktu
Packet Loss (%)
Sent Loss Loss%
L1
Senin1/17/2015
09:3013:00
264320
00
00
Selasa
1/18/2015
09:30
13:00
273
366
0
13
0
3
Rabu
1/19/2015
09:30
13:00
255
239
0
1
0
0
L5
Senin
1/17/2015
09:30
13:00
320
264
0
0
0
0
Selasa
1/18/2015
09:30
13:00
336
479
0
0
0
0
Rabu
1/19/2015
09:30
13:00
317
242
0
0
0
0
L6
Senin
1/17/2015
09:30
13:00
237
170
1
0
0
0
Selasa1/18/2015
09:3013:00
246238
00
00
Rabu
1/19/2015
09:30
13:00
222
257
0
0
0
0
L7
Senin1/17/2015
09:3013:00
379245
20
10
Selasa1/18/2015
09:3013:00
200228
111
05
Rabu
1/19/2015
09:30
13:00
246
199
4
58
2
34
Berdasarkan tabel di atas didapatlah hasil pengukuran
packet loss pada perpustakaan UGM, packet loss yang
-
7/24/2019 LOad Balancing_220181
7/8
7
diamati selama pegukuran jam 09.00-11.30 dan jam 13.00-
15.30 yang dilakukan pada jam sibuk di perpustakaan UGM
yang diukur dalam (%).
2.1.2 Hasil Pengukuran RMA
Tabel 6.Frekuensi kegagalan
No. PerangkatFrekuensi kegagalan
2013 2014 2015 Total1. Adaptor 4 3 0 7
2. Mikrotik 0 1 0 1
3. Hub 1 1 0 2
4. Access point 0 2 0 2
5. router 0 1 0 1
Tabel 7.Hasil MTBF (Mean Time Between Failure)
No.MTBF
Lokasi Up-Time Down-Time Failed
1. L1 4hr 03m 17s 0hr 4m 0s 18s
2. L5 4hr 10m 09s 0hr 6m 0s 19s
3. L6 2hr 38m 54s 0hr 6m 0s 19s
4. L7 3hr 09m 04s 0hr 9m 0s 23sWaktu yang dihitung menggunakan MTBF (Mean
Time Between Failure) dimana MTBF adalah waktu rata-
rata kerusakan yang mana melakukan perhitungan dengan
cara melihat waktu kerusakan dibagi dengan banyaknya
kejadian.
2.2 Oporate
2.2.1 Pengujian QoS
Dalam tahap ini, pengujian termasuk dalam tahap ini.
hasil yang telah di implementasi akan di uji apakah sistem
yang berjalan sudah berjalan dengan baik. Berikut adalahpengujian yang dilakukan dalam penelitian.
Tabel 8.Klarifikasi perhitungan bandwidth
LokasiBandwidth(Mbps)
Min Maks Rata-Rata
Gedung L1 19.1 92.3 53.0
Gedung L5 15.4 87.9 45.4
Gedung L6 25.6 86.8 53.0
Gedung L7 16.5 84.1 40.7
Dari tabel 3 di atas, maka nilai Bandwidth dari ke
empat area tersebut dapat diklasifikasikan seperti table
diatas ini.
Tabel 9.Klarifikasi perhitungan Delay
LokasiRata-rata (ms)
TIPHONMin Maks
Gedung L1 3 508 Jelek
Gedung L5 3 245 Bagus
Gedung L6 2 256 Bagus
Gedung L7 3 461 Jelek
Dari tabel 4 di atas, maka nilai delay dari ke empat
area tersebut dapat diklasifikasikan seperti table diatas ini.
Tabel 10.Klarifikasi perhitungan Packet Loss
LokasiPacke Loss(%)
Sent Loss Loss % TIPHON
L1 286 3 1 Sangat Bagus
L5 326 0 0 Sangat Bagus
L6 228 0 0 Sangat Bagus
L7 249 12 7 Bagus
Dari tabel 5 di atas, maka nilai Packet Loss dari ke
empat area tersebut dapat diklasifikasikan seperti tablediatas ini.
2.2.2 Pengujian RMA
Untuk RMA di sini menggunakan aplikasi yangdipakai Sofeware PRTG. PRTG memiliki dua jenis
mekanisme pengambilan data yang bisa dianalisis yaitu
interface dan report, PRTG sehingga dapat ditampilkan data
hasil analisis dengan catatan bahwa PRTG sedang
dijalankan.
Realibility adalah Indikator statistik dari frekuensikegagalan jaringan dan komponennya dan
mempresentasikan layanan yang keluar dari jadwal.
Tabel 11. Frekuensi Kegagalan
No. Perangkat MTTF
1. Adaptor 0.86
2. Mikrotik 12.1
3. Hub 3
4. Access Point 6
5. Router 12.1
Maintenance adalah ukuran statistik dari waktu
memperbaiki sistem untuk status beroperasi penuh setelah
kegagalan.
Tabel 12. Waktu Perbaikan Komponen Jaringan
No. Perangkat MTTR (jam)
1. Adaptor 4.1
2. Mikrotik 1.2
3. Hub 1.2
4. Access Point 2.4
5. Router 1.2
Availability adalah hubungan antara waktu kegagalan
dan waktu perbaikan dibagi oleh jumlah waktu perbaiakan.Tabel 13. Hasil dari Uptime dan Downtime
No. Area Avalibility
1. Gedung L1 95.186 %
2. Gedung L5 95.316 %
3. Gedung L6 92.722 %
4. Gedung L7 90.912 %2.3 Operate
Tahap Optimalisasi merupakan tahapan keenam dari
PPDIOO. Dalam tahap ini dipaparkan mengenai saran
pengembangan ke depan. Meningkatkan kinerja jaringan
agar dapat meningkatkan layanan terhadap user untuk
mengakses jaringan UGM-Hotspot. Itulah sebabnya
perbaikan berkelanjutan merupakan salah satu andalan
dalam siklus hidup jaringan.
1. Redaman yaitu jatuhnya kuat sinyal karena
pertambahan jarak dan tebalnya dinding
-
7/24/2019 LOad Balancing_220181
8/8
8
penghalang. Untuk mengatasi redaman pada media
transmisi yang digunakan pada. jaringan UGM-
Hotspot, perlu digunakan amplifier atau repeatersebagai penguat sinyal.
2. Distorsi yaitu fenomena atau kejadian yang
disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi
karena perbedaan Bandwidth. Untuk mengurangi
nilai distorsi, maka Bandwidth transmisi yang
memadai dan dianjurkan digunakan pemakaianBandwidthyang seragam, sehingga distorsi dapat
dikurangi.
3.Noise adalah tambahan sinyal yang tidakdikehendaki atau berdekatan (interferensi
CoChannel) yang masuk di manapun di antara
transmisi pengirim dan penerima
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis kinerja jaringan Wireless LAN
(Local Area Network) pada Perpustakaan UniversitasGadjah Mada, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.Parameter QoS (Quality of Services) yangterdiri dari Bandwidth, delay dan packet loss
sangat berpengaruh terhadap kinerja jaringan
WLAN yang ada di Perpustakaan Universitas
Gadjah Mada Kapasitas Bandwidth juga
berpengaruh terhadap nilai QoS. Seperti yang
telah diamati kecepatan transfer data nilai rata-rata tertinggi terjadi di area gedung L1 yaitu 92
Mbps.
2.Pada parameter QoS yaitu delay yang menurut
versi TIPHON, bahwa delay tertinggi pada area
gedung L7 termasuk dalam kategori jelek karenaberkisar diatas 450 ms.
3.Pada parameter QoS yaitu packet loss yang
menurut versi TIPHON, bahwa packet loss
tertinggi pada area gedung L7 termasuk dalam
kategori jelek karena nilai packet loss-nya 7%.
4.Kerusakan dapat dilihat dengan waktu uptimedanDowntime keseluruhan yang paling banyak
adalah pada area gedung L7 yaitu uptime 3hr
09m 04s dan downtime 0hr 9m 0s.
5.Kinerja jaringan wirelessUGM-Hotspot di wilayah
perpustakaan UGM belum cukup memenuhi
kebutuhan yang ada dikarenakan dibeberapa
gedung masih terdapat nilai delaydanpacket losscukup tinggi.
3.2 Saran
Agar kinerja jaringan WLAN ini dapat berjalan
dengan maksimal maka ada beberapa saran dari penulis,
saran tersebut antara lain.
1. Mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan
turunnya nilai QoS seperti, perlu adanya sinyal
penguat serta menjauhkan media transmisi.2. Dengan menggunakan mikrotik Router OS
(Operasi system) Mikrotik mampu memperluas
jangkauan sinyal WLAN hingga hampir
seluruh Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
sekitarnya. Khususnya pada area gedung L7dan gedung L1 pegiriman paket data kurang
oleh karena itu administrator Perpustakaan
Universitas Gadjah harus menambakan
banwidthagar bisa stabil atau optimal dan
bagus kinerja WLAN tersebut.
3. Gunakan amplifier atau repeater untukmengatasi redaman agar Bandwidth yang cukup
untuk mengatasi distribusi komunikasi.
4. Sebaiknya apabila terjadi kerusakan dilakukan
pencatatan waktu kerusakan yang pernah terjadi
untuk dijadikan arsip perusahaan.
5. Gunakan jaringan pada batas ambang terhadap
kapasitas (Bandwidth) untuk menghindaripacket
loss.
Daftar Pustaka
[1]Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Handbook Jaringan
Komputer. Informatika Bandung.[2]https://joesman.wordpress.com/2008/04/03/simulasi-
jaringan-berbasis-paket-dengan-mempergunakan-
simulator-opnet/ Diakses 05:41 PM 12/10/2014
[3]http://www.ciscopress.com/articles/article.asp?p=17292
70 Diakses 2:57 PM 1/16/2015
[4]http://ptgmedia.pearsoncmg.com/images/chap6_978158
7141171/elementLinks/cu870601.jpg Diakses 3:10 PM
1/16/2015
Penulis
Fadillah Usman, memperoleh gelar Sarjana Komputer
(S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM
Yogyakarta, lulus tahun 2015.Kusnawi, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom),
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta,
2003. Memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi
Teknik Elektro UGM (M.Eng). Saat ini menjadi Dosen di
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 2009.