LO1 KOLERA

4
LEARNING OBJECTIVE 1 KOLERA PUTRI FRIMA 207210073 FREDDY R. SILABAN 201210081 LASMA PRETTY SIAHAAN 207210087 DON ROIS TARIGAN 207210091 DEFINISI Kolera adalah infeksi diare akut disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan bakteri Vibrio cholerae. ETIOLOGI Vibrio cholerae adalah kuman aerob, gram negatif berukuran 0,2- 0,4mm x 1,5-4,0mm, mudah dikenal dalam sediaan tinja kolera dengan pewarnaan gram sebagai batang-batang pendek sedikit bengkok (koma), tersusun berkelompok seperti kawanan ikan yang berenang. V. cholerae dibagi menjadei 2 biotipe, klasik dan eltor, yang dibagi berdasarkan struktur biokimianya dan parameter laboratorium lainnya. Tiap biotipe dibagi lagi menjadi 2 serotipe, Inaba dan Ogawa. Diagnosis presumtif secara cepat dapat dibuat dengan menggunakan mikroskop fluoresensi dengan memakai antibody tipe spesifik yang telah dilabel dengan fluoresein, atau dengan uji mobilisasi vibrio dengan memakai serum tupe spesifik dan dilihat dengan mrikroskop lapangan gelap atau mikroskop fase. V. cholerae tumbuh cepat dalam berbagai macam media selektif thiosulfate-citrate-bilesalt-sucrose (TCBS). Kelebihanva medium TCBS ialah pemakaiannya tidak memerlukan sterilisasi sebelumnya. Dalam medium ini koloni vibrio tampak berwarna kuning suram. EPIDEMIOLOGI Pada tahun 2000, beberapa 140.000 kasus kolera secara resmi diberitahukan kepada WHO. Afrika menyumbang 87% dari kasus-kasus ini. Juli - Desember 2007. Kurangnya air minum bersih di Irak telah menyebabkan wabah kolera. Pada 2 Desember 2007, PBB telah melaporkan 22 kematian dan 4.569 kasus yang dikonfirmasi laboratorium. Agustus 2007 - Epidemi kolera mulai di Orissa , India . Wabah telah mempengaruhi Rayagada, Koraput dan kabupaten Kalahandi di mana lebih dari 2.000 orang telah mengakui ke rumah sakit. 1

description

b nbnb

Transcript of LO1 KOLERA

Page 1: LO1 KOLERA

LEARNING OBJECTIVE 1KOLERA

PUTRI FRIMA 207210073FREDDY R. SILABAN 201210081LASMA PRETTY SIAHAAN 207210087DON ROIS TARIGAN 207210091

DEFINISI

Kolera adalah infeksi diare akut disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan bakteri Vibrio cholerae.

ETIOLOGI

Vibrio cholerae adalah kuman aerob, gram negatif berukuran 0,2-0,4mm x 1,5-4,0mm, mudah dikenal dalam sediaan tinja kolera dengan pewarnaan gram sebagai batang-batang pendek sedikit bengkok (koma), tersusun berkelompok seperti kawanan ikan yang berenang. V. cholerae dibagi menjadei 2 biotipe, klasik dan eltor, yang dibagi berdasarkan struktur biokimianya dan parameter laboratorium lainnya. Tiap biotipe dibagi lagi menjadi 2 serotipe, Inaba dan Ogawa.

Diagnosis presumtif secara cepat dapat dibuat dengan menggunakan mikroskop fluoresensi dengan memakai antibody tipe spesifik yang telah dilabel dengan fluoresein, atau dengan uji mobilisasi vibrio dengan memakai serum tupe spesifik dan dilihat dengan mrikroskop lapangan gelap atau mikroskop fase.

V. cholerae tumbuh cepat dalam berbagai macam media selektif thiosulfate-citrate-bilesalt-sucrose (TCBS). Kelebihanva medium TCBS ialah pemakaiannya tidak memerlukan sterilisasi sebelumnya. Dalam medium ini koloni vibrio tampak berwarna kuning suram.

EPIDEMIOLOGI

Pada tahun 2000, beberapa 140.000 kasus kolera secara resmi diberitahukan kepada WHO. Afrika menyumbang 87% dari kasus-kasus ini.

Juli - Desember 2007. Kurangnya air minum bersih di Irak telah menyebabkan wabah kolera. Pada 2 Desember 2007, PBB telah melaporkan 22 kematian dan 4.569 kasus yang dikonfirmasi laboratorium.

Agustus 2007 - Epidemi kolera mulai di Orissa, India. Wabah telah mempengaruhi Rayagada, Koraput dan kabupaten Kalahandi di mana lebih dari 2.000 orang telah mengakui ke rumah sakit.

Agustus-Oktober 2008 - Pada tanggal 29 2008, Oktober total kasus yang dikonfirmasi laboratorium 644 kolera, termasuk delapan kematian, telah diverifikasi di Irak .

Maret-April 2008 - 2490 orang dari 20 provinsi di seluruh Vietnam telah dirawat dengan diare akut. Dari mereka dirawat di rumah sakit, 377 pasien positif kolera.

November 2008 - Doctors Without Borders melaporkan wabah di sebuah camp pengungsi di Republik Demokratik Kongo timur ibukota provinsi Goma. Sekitar 45 kasus dilaporkan diperlakukan antara 7-9 November.

Agustus 2008 - April 2009: Dalam wabah kolera Zimbabwe 2008 , yang masih melanjutkan, sebuah orang diperkirakan 96.591 di negara telah terinfeksi kolera dan, 16 April 2009, 4.201 kematian telah dilaporkan. Menurut Dunia Organisasi Kesehatan , selama seminggu 22-28 Maret 2009, "mentah Case Fatality Ratio (CFR)" telah turun dari 4,2% menjadi 3,7%. The update harian untuk periode 29 Maret 2009 hingga tanggal 7 April 2009, daftar 1.748 kasus dan 64 korban jiwa, memberikan mingguan CFR 3,66%

1

Page 2: LO1 KOLERA

(lihat tabel di atas); Namun, mereka untuk periode 8 April - 16 April 1375 daftar kasus baru dan 62 kematian (CFR dihasilkan dan 4,5%). CFR itu tetap di atas 4,7% untuk sebagian besar awal Januari dan Februari 2009.

Januari 2009 - Provinsi Mpumalanga di Afrika Selatan telah mengkonfirmasi lebih dari 381 kasus baru Kolera, sehingga jumlah kasus yang ditangani sejak November 2008-2276. 19 orang tewas di provinsi ini sejak wabah itu.

PATOGENESA

MANIFESTASI KLINIS

Gejala yang khas adalah muntah dan diare cair yang banyak dengan onset mendadak, disertai dengan kram perut. Tidak terjadi demam.

Tinja berwarna putih kekuningan dengan bintik lender (air cucian beras), dan volume hariannya sering mencapai beberapa liter.

Dehidrasi cepat yang menyebabkan syok dan kematian dapat terjadi dalam beberapa jam.

Kasus ringan dan tidak tampak juga terjadi. Diare menghilang dan menyembuh dalam beberapa hari. Ekskresi organisme dalam feses pada tahap konvalesens sering berlangasung selama

beberapa minggu.

DIAGNOSIS

Diagnosis presumtif cepat dapat diperoleh melalui mikroskopi lapang gelap yang menunjukkan vibrio motil.

Kultur tinja penting untuk membedakan kolera dari penyebab lain diare cair. Probe DNA dan perangkat diagnostik berbasis PCR telah dikembangkan.

PENGOBATAN

Pengobatan utama adalah penggunaan dimisuplemen rehidrasi oral untuk mengoreksi kehilangan cairan dan elektrolit.

Pasien dehidrasi berat harus mendapatkan cairan intravena. Siprofloksasin atau Norfloksasin efektif dalam mempersingkat durasi penyakit klinis dan

mengeliminasi vibrio dari feses (walaupun resistensi meningkat).

PROGNOSIS

Angka kematian dapat mencapai 50% saat kolera menyerang negara yang sebelumnya tidak pernah terkena dan tidak ada persiapan.

Program pengendalian penyakit diare yang teratur mengurangi fatalitas hingga 1%. Sebagian besar kematian terjadi akibat syok atau gagal ginjal.

2

Page 3: LO1 KOLERA

PENCEGAHAN

Selama epidemi, tindakan berikut ini penting dilakukan yaitu pembuangan feses manusia secara higienis, persediaan cukup air minum yang aman dikonsumsi, hygiene makanan yang baik dan personal yang baik.

Imunisasi dengan vaksin komersial standar (Cholera sec) yang mengandung 10 milyar vibrio mati/ml, memberikan proteksi 60-80% untuk masa 3-6 bulan. Vaksin ini tidak berpengaruh pada karir dalam pencegahan penularan hingga vaksinasi kolera tidak lagi menjadi persyaratan sertifikat kesehatan internasional. Imunisasi dengaqn toksoid pada manusia tidak memberikan hasil lebih baik daripada vaksin standart, sehingga pada ssat ini perbaikan hygiene saja yang memberikan perlindungan yang berarti dalam mencegah kolera.

REFERENSILecture Notes Penyakit Infeksi Edisi Keenam. Penerbit Erlangga Medical Series. Jakarta. 2006. Hal 148-149.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 4. Penerbit Departemen IPD FK UI. Jakarta. 2006. Hal 1727-1730.

3