lo week 3 irham

4
1. Tipe reaksi hipersensitifitas ? Jawab : Tipe I : Disebut juga sebagai reaksi cepat/anafilaksis. Timbul segera setelah alergen masuk ke dalam tubuh. Diperantarai oleh Ig E, sel mast. Antigen yang masuk ke dalam tubuh ditangkap oleh fagosit dan dipresentasikan ke sel Th2. Sel yang melepas sitokin akan merangsang sel B untuk membentuk IgE seperti sel mast, basofil dan eosinofil. Jika tubuh terpajan ulang dengan alergen yang sama maka alergen akan diikat oleh IgE spesifik pada permukaan sel mast yang menimbulkan degranulasi sel mast sehingga mengeluarkan mediator radang kemudian menimbulkan gejala. Contoh : asma bronkial, rinitis, urtikaria, dermatitis atopik. Tipe II : Disebut juga sebagai reaksi sitotoksik Terjadi karena dibentuk jenis antibodi IgG atau IgM terhadap antigen yang merupakan bagian sel pejamu. Ikatan antibodi dan antigen dapat mengaktifkan komplemen dan menimbulkan lisis. Contoh : anemia hemolitik pada bayi baru lahir. Tipe III : Disebut juga reaksi kompleks imun akibat endapan kompleks antigen antibodi dalam jaringan atau pembuluh darah. Jenis antibodi adalah IgG dan IgM.

description

LO week 3

Transcript of lo week 3 irham

1. Tipe reaksi hipersensitifitas ?Jawab :Tipe I : Disebut juga sebagai reaksi cepat/anafilaksis. Timbul segera setelah alergen masuk ke dalam tubuh. Diperantarai oleh Ig E, sel mast. Antigen yang masuk ke dalam tubuh ditangkap oleh fagosit dan dipresentasikan ke sel Th2. Sel yang melepas sitokin akan merangsang sel B untuk membentuk IgE seperti sel mast, basofil dan eosinofil. Jika tubuh terpajan ulang dengan alergen yang sama maka alergen akan diikat oleh IgE spesifik pada permukaan sel mast yang menimbulkan degranulasi sel mast sehingga mengeluarkan mediator radang kemudian menimbulkan gejala. Contoh : asma bronkial, rinitis, urtikaria, dermatitis atopik.Tipe II : Disebut juga sebagai reaksi sitotoksik Terjadi karena dibentuk jenis antibodi IgG atau IgM terhadap antigen yang merupakan bagian sel pejamu. Ikatan antibodi dan antigen dapat mengaktifkan komplemen dan menimbulkan lisis. Contoh : anemia hemolitik pada bayi baru lahir.Tipe III : Disebut juga reaksi kompleks imun akibat endapan kompleks antigen antibodi dalam jaringan atau pembuluh darah. Jenis antibodi adalah IgG dan IgM. Antigen antibodi bersatu membentuk kompleks imun dan mengendap pada organ-organ tubuh tertentu.Tipe IV : Disebut sebagai reaksi hipersensitifitas tipe lambat, timbul lebih dari 24 jam setelah tubuh terpapar dengan antigen. Reaksi DTH dapat terjadi sebagai respon terhadap bahan yang tidak berbahaya dalam lingkungan seperti nikel yang dapat menimbulkan dermatitis kontak Contoh : dermatitis kontak, reaksi tuberkulin, reaksi granuloma.

2. Mekanisme terjadinya hipopigmentasi dan hipoastesi ?Jawab:Hipopigmentasi terjadi karena terhambatnya sinar matahari yang masuk ke dalam lapisan kulit yang akan menggangu proses pembentukan melanin. Invasi M.leprae ke dalam melanosit menyebabkan aktivitas melanosit menurun.3. Jelaskan sistem sensorik dan gangguannya ?Jawab:a. Sensasi nyeri dan suhu dibawa melalui tractus spinotalamicus lateralis, jika lesi pada tractus ini maka akan menyebabkan sensasi nyeri dan suhu kontralateral ini dibawah lesi. Perubahan pada rasa suhu dinyatakan dengan kata anastesia suhu. Therm-anastesia tidak merasa, therm-hipertesia, therm-hiperestesia.b. Lesi pada lemnikus medialis akan menyebabkan gangguan kontralateral terhadap lemnikus medialis. Sedangkan lesi pada gracilus dan cuneatus maka abnormalitas akan ipsilateral.

4. Jelaskan sistem sensorik nervus dan autonomik nervus?Jawab:5. Jelaskan sistem sensori dan koordinasi ?Jawab :a. Klasifikasi reseptor sensorik berdasarkan sumber stimulasi Eksteroreseptor : sensitif terhadap semua stimulus eksternal seperti suhu, nyeri, tekanan, sentuhan, penglihatan, pendengaran, dan penciuman. Proprioseptor : terletak pada tubuh dalam otot, tendon, dan persendian, berperan dalam respon kesadaran letak tubuh. Interoseptor : dari organ vicerab. Ujung reseptor sensoris : Bebas : free nerve ending , reseptor untuk nyeri, sentuhan ringan, dan suhu. Berkapsul :I. Badan paccini : tekanan, vibrasi banyak pada kulit, mamae, genitalia eksterna.II. Meissner dan merkel : sentuhanIII. Ruffini : tekanan , banyak ditelapak tanganIV. Krause : sentuhan tekanan, kesadaran posisi dan gerakan.

6. Jelaskan reseptor yang menerima sensasi suhu, sentuhan, dan taktil ?Jawab :7. Jalur sensorik dari nyeri, taktil dan suhu?Jawab :8. Alat diagnostik dan pemeriksaan sensitibilitas?Jawab : pemeriksaan rasa raba : sebagai perangsang dapat digunakan sepotong kapas atau kain dan ujungnya diusahakan sekecil mungkin. Raba halus disebut thigmentesia jika rasa ini hilang disebut thigmenesthesia pemeriksaan rasa nyeri : rasa nyeri dapat dibangkitkan dengan menggunakan jarum atau pensil pemeriksaan rasa suhu : ada dua macam suhu yaitu panas dan dingin. Suhu panas diperiksa dengan menggunakan tabung reaksi yang diisi air dingin dengan suhu 10-20 derajat celcius, suhu yang kurang dari 5 derajat celcius dapat menimbulkan nyeri. Sedangkan ukuran untuk suhu panas menggunakan tabung yang berisi air bersuhu 40-50 derajat celcius yang jika lebih dari 50 derajat celcius dapat menimbulkan nyeri.