Lo 7 Syarat Merujuk Pasien Dan Alasan Pasien Menolak Dirujuk
-
Upload
andreas-lase -
Category
Documents
-
view
74 -
download
0
description
Transcript of Lo 7 Syarat Merujuk Pasien Dan Alasan Pasien Menolak Dirujuk
NAMA : KRISTIAN
YULIA
LO 7 : SYARAT MERUJUK PASIEN FRAKTUR DAN ALASAN PASIEN
MENOLAK DI RUJUK
SYARAT MERUJUK PASIEN FRAKTUR
Syarat merujuk pasien fraktur :
a. Kriteria fisiologis penderita syok yang sulit diatasi dengan penurunan keadaan
neurologis
b. Fraktur baik tertutup maupun terbuka.
Patah tulang dengan luka terbuka bisa menimbulkan infeksi. Patah tulang terbuka
harus dioperasi karena untuk membersihkan kotoran dan kuman yang masuk kedalam
tulang sehingga dapat mencegah infeksi pada tulang. Selain itu, akibat jika tidak
dioperasi tulang tidak menyambung (nonunion). Memang bisa juga menyambung,
tapi akan dalam posisi yang salah (malunion). Patah tulang baik tertutup maupun
terbuka seyogyanya ditangani oleh tenaga kesehatan yang memang terlatih secara
profesional untuk itu.
c. Ada saat merujuk jangan ke satu rumah sakit saja, harus
dibagi-bagi dan dirujuk sesuai indikasi. Contoh :
Cuma fraktur ringan di bawa ke rumah sakit lokal.
Trauma kepala dibawa ke rumah sakit pusat yang mempunya CT Scan dan
peralatan yang lengkap.
d. Puskesmas tidak mampu menangani pasien karena keterbatasan SDM maupun
fasilitas serta keadaan pasien yang masih memungkinkan untuk dirujuk.
e. Biomekanik trauma dianggap bahaya. Memprediksi kemungkinan bagian tubuh atau
organ yang terkena cedera dengan mengetahui mekanisme kejadiannya, dapat
meramalkan cedera apa yang terjadi dan hal ini akan menimbulkan bahaya bagi
penderita sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan.
ALASAN PASIEN FRAKTUR MENOLAK DI RUJUK
1. Khawatir dibebani biaya perawatan selama menjalani pemulihan kesehatan di RS karena
beranggapan perlunya kunjunganke RS beberapa kali sehingga mengeluarkan biaya yang
banyak.
2. Beranggapan kalau ke dokter pasti akan dioperasi. Padahal, sebelum memutuskan terapi
untuk patah tulang, dokter akan menilai konfigurasi patahnya. Biasanya hanya digips.
Operasi baru dilakukan bila tulangnya hancur.
3. Kurangnya informasi pada masyarakat.
Banyak diantara masyarakat yang lebih banyak memilih berobat kedukun ketimbang
kepelayanan kesehatan, padahal apabila penanganan fraktur terutama pada fraktur
terbuka tidak segera ditangani secara medis sangat beresiko terjadinya infeksi,
mengingat golden periode 1-6 jam yaitu jika penanganan farktur terbuka ini mendapat
pertolongan secara medis lebih dari 6 jam maka sangat beresiko terjadinya infeksi bagi
klien yang mengalami fraktur atau patah tulang terbuka. Penanganan dengan cara
tradisional juga jangan dilakukan terhadap trauma di daerah sendi seperti di panggul, lutut,
maupun di daerah tulang belakang karena di sana terdapat struktur syaraf pusat. Bila penanganan
salah, karena saraf motorik menyangkut pergerakan tangan dan kaki, bisa terjadi cacat seumur
hidup.
REFERENSI
http://www.scribd.com/doc/134365671/Portofolio-Open-Fracture-Cruris-2
http://www.detikpos.net/2009/07/patah-tulang-pilih-dokter-atau-dukun.html