LLA

19
1 Leukemia Limfositik Akut Mahasiswa Fakultas Kedokteran semester VI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA 2012 Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Pendahuluan Leukemia Limfositik Akut (LLA) adalah suatu penyakit yang berakibat fatal, di sel yang dalam keadaan normal berkembang menjadi limfosit berubah menjadi ganas da segera akan menggantikan sel-sel normal di dalam sumsum tulang. 1 LLA merupakan leukemia yang paling sering terjadipada anak-anak. Leukemia jenis ini merupakan 25% dari semua jenis kanker yang mengenai anak-anak d umur 15 tahun. Paling sering terjadi pada anak usia antara 3-5 tahun, tetapi kadan usia remaja dan dewasa. Di Amerika Serikat, insiden tahunan penyakit leukemia pada anak yang berumur 15 tahun adalah sekitar 4 per 100.000. Anak-anak dari semua golongan umur terkena. puncak usia timbulnya penyakit adalah antara umur 3 dan 4 tahun, sedangkan pada an LMA tampak tidak ada usia puncak. Insiden LLA lebih tinggi pada anak kulit putih d kulit berwarna (rasio 1,8:1), tetapi prediksi rasial belum diperlihatkan baik untu LMK di Amerika Serikat. Rasio laki-laki terhadap perempuan untuk semua jenis leuke adalah 1,4:1 untuk kulit putih dan 1:1 untuk kulit hitam. 2 Anamnesis Berdasarkan anamnesis yang baik dokter akan menentukan beberapa hal mengenai h berikut: Penyakit atau kondisi yang paling mungkin mendasari keluhanpasien (kemungkinan diagnosis). Penyakit atau kondisi lain yang menjadi kemungkinan lain penyebab munc pasien (diagnosis banding). Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit tersebut (faktor predisposisi dan faktor risiko). Kemungkinan penyebab penyakit (kausa/etiologi).

Transcript of LLA

Leukemia Limfositik AkutMahasiswa Fakultas Kedokteran semester VI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA 2012 Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

PendahuluanLeukemia Limfositik Akut (LLA) adalah suatu penyakit yang berakibat fatal, dimana selsel yang dalam keadaan normal berkembang menjadi limfosit berubah menjadi ganas dan dengan segera akan menggantikan sel-sel normal di dalam sumsum tulang.1 LLA merupakan leukemia yang paling sering terjadi pada anak-anak.

Leukemia jenis ini merupakan 25% dari semua jenis kanker yang mengenai anak-anak di bawah umur 15 tahun. Paling sering terjadi pada anak usia antara 3-5 tahun, tetapi kadang terjadi pada usia remaja dan dewasa. Di Amerika Serikat, insiden tahunan penyakit leukemia pada anak yang berumur di bawah 15 tahun adalah sekitar 4 per 100.000. Anak-anak dari semua golongan umur terkena. Pada LLA, puncak usia timbulnya penyakit adalah antara umur 3 dan 4 tahun, sedangkan pada anak dengan LMA tampak tidak ada usia puncak. Insiden LLA lebih tinggi pada anak kulit putih daripada anak kulit berwarna (rasio 1,8:1), tetapi prediksi rasial belum diperlihatkan baik untuk LMA maupun LMK di Amerika Serikat. Rasio laki-laki terhadap perempuan untuk semua jenis leukemia anak adalah 1,4:1 untuk kulit putih dan 1:1 untuk kulit hitam.2

Anamnesis Berdasarkan anamnesis yang baik dokter akan menentukan beberapa hal mengenai hal-hal berikut: Penyakit atau kondisi yang paling mungkin mendasari keluhan pasien (kemungkinan diagnosis). Penyakit atau kondisi lain yang menjadi kemungkinan lain penyebab munculnya keluhan pasien (diagnosis banding). Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit tersebut (faktor predisposisi dan faktor risiko). Kemungkinan penyebab penyakit (kausa/etiologi). 1

Faktor-faktor yang dapat memperbaiki dan yang memperburuk keluhan pasien (faktor prognostik, termasuk upaya pengobatan). Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medis yang diperlukan untuk menentukan diagnosisnya.3

Pertanyaan yang ditanyakan kepada pasien diantaranya adalah: Keluhan utama Keluhan utama adalah alasan utama yang menyebabkan pasien memeriksakan diri atau dibawa keluarganya ke dokter atau rumah sakit. Keluhan utama merupakan titik tolak penelusuran informasi mengenai penyakit yang diderita pasien. Riwayat penyakit sekarang Perjalanan penyakit sangat penting diketahui. Ditentukan kapan dimulainya perjalanan penyakit yang dimulai dari kapan saat terakhir pasien merasa sehat. Pernyataan terakhir penting, karena sering kali yang disampaikan pasien dalam keluhan utamanya tidak menggambarkan dimulainya penyakitnya, tetapi lebih berhubungan dengan munculnya kondisi yang dirasakan mengganggunya. Faktor risiko dan faktor prognostik Faktor risiko adalah faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya suatu penyakit, sedangkan faktor prognostik adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perjalanan suatu penyakit atau hasil pengobatan penyakit. Faktor risiko dan faktor prognostik dapat berasal dari pasien, keluarganya maupun lingkungan. Faktor risiko pada pasien anak ditentukan dengan melakukan anamnesis riwayat pribadi seperti riwayat perinatal, riwayat nutrisi, riwayat pertumbuhan dan perkembangan serta riwayat penyakit yang pernah diderita. Riwayat imunisasi juga perlu dieksplorasi, untuk menduga imunitas pasien. Riwayat penyakit keluarga juga diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya penyakit yang diturunkan atau ditularkan.3

Pada penyakit Leukemia Limfositik Akut (LLA), hasil anamnesa yang didapatkan biasanya berupa gejala-gejala: Pucat mendadak, demam, perdarahan kulit berupa bercak kebiruan, perdarahan dari organ tubuh lainnya misalnya epistaksis, perdarahan gusi, hematuria dan melena. Bisa timbul mual, muntah, pusing dan nyeri pada sendi. 2

Sering demam dengan sebab yang tidak jelas.

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan KGB KGB dan daerah sekitarnya harus diperhatikan. Kelenjar getah bening harus diukur untuk perbandingan berikutnya. Harus dicatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada fluktuasi, konsistensi apakah keras atau kenyal.

Ukuran normal bila diameter < 1cm (pada epitroclear > 0,5cm dan lipat paha >1,5cm dikatakan abnormal). Nyeri tekan umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan. Konsistensi keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet mengarahkan kepada limfoma, lunak mengarahkan kepada proses infeksi, fluktuatif mengarahkan telah terjadinya abses/pernanahan.

Penempelan/bergerombol beberapa KGB yang menempel dan bergerak bersamaan bila digerakkan. Dapat akibat tuberkulosis, sarkoidosis, keganasan.3

Pemeriksaan Hepar Palpasi hepar dengan meletakkan tangan kiri di belakang pinggang menyangga kosta ke 11 & 12 dengan posisi sejajar dengan kosta, ajurkan pasien untuk rileks, tangan kanan mendorong hepar ke atas dan kedalam dengan lembut. Anjurkan pasien inspirasi dalam & rasakan sentuhan hepar saat inspirasi, jika teraba sedikit kendorkan jari & raba permukaan anterior hepar. Normal hepar : lunak tegas, tidak berbenjol-benjol. Perkusi hepar, digunakan patokan 2 garis, yaitu: garis yang menghubungkan pusar dengan titik potong garis mid calvicula kanan dengan arcus aorta, dan garis yang menghubungkan pusar dengan processus kifoideus. Pembesaran hati diproyeksikan pada kedua garis ini dinyatakan dengan beberapa bagian dari kedua garis tersebut. Harus pula dicatat: konsistensi, tepi, permukaan dan terdapatnya nyeri tekan.3 Pemeriksaan Limpa Pada neonates, normal masih teraba sampai 1 2 cm. Dibedakan dengan hati yaitu dengan : 3

1. Limpa seperti lidah menggantung ke bawah 2. Ikut bergeerak pada pernapasan Mempunyai incisura lienalis, serta dapat didorong kearah medial, lateral dan atas. Besarnya limpa diukur menurut SCHUFFNER, yaitu : garis yang menghubungkan titik pada arkus kosta kiri dengan umbilikus (dibagi 4) dan garis ini diteruskan sampai SIAS kanan yang merupakan titik VIII. Garis ini digunakan untuk menyatakan pembesaran limpa. Garis ini diteruskan kebawah sehingga memotong lipat paha. Garis dari pusat kelipat paha pun dibagi 4 bagian yang sama. Limpa yang membesar sampai pusar dinyatakan sebagai S.IV sampai lipat paha S.VIII.3 Pemeriksaan Tanda Vital Nilai standar untuk mengetahui batas normal suhu tubuh manusia dibagi menjadi empat yaitu : Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36C Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5C Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40C Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40C

Rata-rata pernapasan normal pada anak : 6 bulan). Untungnya, angka morbiditas dan mortalitas pada ITP akut sangat rendah. Pada kasus ditemukan riwayat penyakit sebelumnya, yaitu panas disertai pilek dan diberikan penatalakasanaan amoxyllin. Dari daftar obat yang sering menyebabkan ITP

9

sebagaimana telah penulis lampirkan pada tinjauan pustaka ditemukan penicilin dan turunannya. Hal ini mengindikasikan bahwa anak tersebut kemungkinan menderita ITP yang diinduksi obat. Untuk penegakkan diagnosis dilakukan pemeriksaan lab antara lain Hitung trombosit (