ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa...

31
BAB I ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN LEUKEMIA A. Defenisi Leukemia adalah poliferasi tak teratur atau akumulasi sel-sel darah putih dan sumsum tulang, menggantikan elemen-elemen sum-sum normal (Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth edisi 2 hal 336) Leukemia adalah penyakit neoplastik yang ditandai oleh poliferasi abnormal dari sel-sel nematopoietik (Patofisiologi edisi 4 Sylvia A . Price hal 248) Leukemia adalah nama kelompok penyakit yang di karakteristikkan oleh perubahan kualitatif dan kuantitatif dalam leukosit sirkulasi (Patofisiologi untuk keperawatan dr. Jan Tamboyan hal 80) Leukemia adalah keganasan yang berasal dari sel-sel induk system hematopoietik yang mengakibatkan poliferasi sel-sel darah putih tidak terkontrol dan pada sel-sel darah merah namun sangat jarang (Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi Danielle Gale, Rn, MS hal 183) Dari pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa leukemia adalah suatu poliferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah. 1

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa...

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

BAB I

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN LEUKEMIA

A. Defenisi

Leukemia adalah poliferasi tak teratur atau akumulasi sel-sel darah putih dan

sumsum tulang, menggantikan elemen-elemen sum-sum normal (Keperawatan

Medikal Bedah Brunner dan Suddarth edisi 2 hal 336)

Leukemia adalah penyakit neoplastik yang ditandai oleh poliferasi abnormal

dari sel-sel nematopoietik (Patofisiologi edisi 4 Sylvia A . Price hal 248)

Leukemia adalah nama kelompok penyakit yang di karakteristikkan oleh

perubahan kualitatif dan kuantitatif dalam leukosit sirkulasi (Patofisiologi

untuk keperawatan dr. Jan Tamboyan hal 80)

Leukemia adalah keganasan yang berasal dari sel-sel induk system

hematopoietik yang mengakibatkan poliferasi sel-sel darah putih tidak

terkontrol dan pada sel-sel darah merah namun sangat jarang (Rencana

Asuhan Keperawatan Onkologi Danielle Gale, Rn, MS hal 183)

Dari pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa leukemia adalah suatu

poliferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada

alat pembentuk darah.

B. InsidensALL (Acute Lymphoid Leukemia) adalah insiden paling tinggi terjadi pada anak-

anak yang berusia antara 3 dan 5 tahun. Anak perempuan menunjukkan prognosis

yang lebih baik daripada anak laki-laki. Anak kulit hitam mempunyai frekuensi remisi

yang lebih sedikit dan angka kelangsungan hidup (survival rate) rata-rata yang juga

lebih rendah. ANLL (Acute Nonlymphoid Leukemia) mencakup 15% sampai 25%

kasus leukemia pada anak. Resiko terkena penyakit ini meningkat pada anak yang

mempunyai kelainan kromosom bawaan seperti Sindrom Down. Lebih sulit dari ALL

dalam hal menginduksi remisi (angka remisi 70%). Remisinya lebih singkat pada

anak-anak dengan ALL. Lima puluh persen anak yang mengalami pencangkokan

sumsum tulang memiliki remisi berkepanjangan. (Betz, Cecily L. 2002. hal : 300)

1

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

C. EtiologiPenyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi

yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu:

a. Faktor genetik

Terlihat pada kembar identik yang akan beresiko tinggi bila kembaran yang lain

mengalami leukemia saudara sekandung dari individu yang leukemia dan individu

dengan sindrom down juga beresiko terhadap terjadinya leukemia.

b. Penyakit yang didapat

dengan resiko terkena leukemia mencakup mielofibrosis, polisetemia vera, dan

anemia refraktori sideroblastik. Mieloma multipel dan penyakit Hodgkin juga

menunjukan peningkatan resiko terhadap terjadinya penyakit ini. Resiko ini dapat di

hubungkan dengan penyakit dasar atau pengobatan dengan adens kemoterapi/radiasi.

c. Agens kimia dan fisik

merupakan resiko signifikan terhadap leukimia mencakup radiasi dan pemajanan

jangka lama terhadap benzen. Agens kemoterapi kloramfenikol dan agens pengkelat

(alkylating) juga beresiko.

D. Gambaran KlinisManifestasi klinik yang sering dijumpai pada penyakit leukemia adalah sebagai

berikut:

a.Pilek tidak sembuh-sembuh

b.Pucat, lesu, mudah terstimulasi

c.Demam dan anorexia

d.Berat badan menurun

e.Ptechiae, memar tanpa sebab

f.Nyeri pada tulang dan persendian

g.Nyeri abdomen

h.Lumphedenopathy

i.Hepatosplenomegaly

j.Abnormal WBC

(Suriadi & Rita Yuliani, 2001: hal. 177)

2

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

E. PatogenesisKemoterapi pada leukemia akut jelas meningkatkan “survival rate”. Leukemia

limfoblastik akut yang tidak di obati umumnya fatal dalam 3 bulan. Studi

menunjukkan lebih dari 50% anak yang di beri kemoterapi masih hidup setelah 5

tahun. Leukemia meoblastik akut lebih buruk prognosisnya, dengan pengobatan

sekalipun “survival rate” rata hanya 1-2 tahun. Leukemia menahun pada umumnya

lebih mudah dikendalikan dengan radias atau agens pengkelat.

F. Klasifikasi LeukemiaKlasifikasi leukimia biasanya di dasarkan pada:

a. Perjalanan dan lamanya penyakit

o Leukemia akut

Di hubungkan dengan awitan (omset) cepat, jumlah leukosit tidak matang berlebihan,

dengan cepat menjadi anemia, trombositupenia berat, demm tinggi, lesi infektif pada

mulut dan tenggorok, perdarahan dalam area vital, akumulasi leukosit dalam organ

vital, dan infeksi berat. Pemeriksaan laboritorium menunjukkan beberapa derajat

anemia dan trombositopenia, leukemia akut ini sesuai dengan jenis sel yang

terlibatdan kematangan sel tersebut.

o Leukemia menahun

Merupakan 35% sampai 50% dari semua kasus leukemia. Awitan dari penyakit ini di

karakteristikkan oleh awitan bertahab dan leukosit yang lebih matang, penyakit ini

paling banyak mengenai orang dewasa dan lansi. Perjalanan penyakit berlangsung

lebih lambat dari pada leukemia akut. Analisis laboratorium biasanya menunjukkan

sel leukemik yang terdiferensiasi baik yang dapat di klasifikasikansebagai imfositik

atau granulositik.

o Leukemia kronik

Didasarkan nya pada di temukan nya sel darah putih matang yang menyolok –

granulosit (leukemia granulositik/mielositik) atau limfosit (leukemia limfositik)

b. Jenis sel dan jaringan abnormal yang terkait

kategori besar berdasarkan sal jaringan adalah

3

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

o Mieloid yang mencakup granulosit (neutrofil, eusinofil dan basofil)

o Monosit

o Limfositik

Leukemia Akut

Klasifikasi leukemia akut

A. Leukemia Granulositik atau Mielositik Akut (LAG)

Leukemia mielositik atau granulositik akut (LGA) bertanggung jawab atas

80%leukemia akut pada orang dewasa. Permulaan nya mungkin mendadak atau

progresif dalam masa 1 sampai 6 bulan. Jika tidak di obati, kematian terjadi kira-kira

dalam 3 sampai 6 bulan. Pengobatan dengan kemoterapi kombinasi mampu membuat

sekitar 65% anak-anak dan 85% penderita mencapai remisi sempurna, kira-kira 20%

penderita dapat mencapai masa bebas penyakit selama 5 tahun. Pada saat ini 50%

anak-anak dan kira-kira 35% orang dewasa muda di sembuhkan dengan kemoterapi

intensif.

Kelompok klasifikasi leukimia akut menurut French-Amerikan British (FAB)

leukemia limfoblastik akut

L-1 leukemia limfositik akut pada masa kanak-kanak ; populasi sel homogen

L-2 leukemia limfositik akut tampak pada orang dewasa : populasi sel homogan

L-3 limfoma Burkitt-Tipe leukemia : sel-sel besar, populasi sel homogen leukemia

mieloblastik akut

M-1 diferensiasi granulositik tanpa pematangan

M-2 diferensiasi granulositik disertai pematangan menjadi stadium promielositik

M-3 diferensiasi granulositik disertai promiolesit hipergranular yang dikaitkan

dengan pembekuan intramaskuler tersebar (disseminated intramuskuler coagulation)

M-4 leukemia mielomositik akut : kedua garis sel granulosit dan monolisit

M-5a leukemia monositik akut : kurang berdiferensiasi

M-5b leukemia monositik akut : berdiferensiasi baik

M-6 eritroblas predominan disertai diseritropoiesis berat

M-7 leukemia megakariositik

Manifestasi Klinis

4

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

Skeletal

1. poliferasi limfosit imatur dalam sumsum tulang dan jaringan perifer serta

perkembangan sel-sel normal yang banyak

2. hematopoiesis normal terhambat dan leukopenia, anemia dan terjadi

trombositopenia.

Sistem sirkulasi

1. jumlah eritrosit dan trombosit rendah

2. jumlah leukosit rendah atau tinggi tetapi selalu termasuk sel-sel imatur

Malignansi

Manifestasi infiltrasi sel leukemia ke dalam organ lain lebih sering dengan LLA

ketimbang leukemia bentuk lain

Tanda dan Gejala Leukemia Akut

berkaitan dengan netropenia dan trobositopenia. Ini adalah infeksi berat yang

rekuren yaitu timbulnya :

Tukak pada membran mukosa

abses perirektal

pneumenia

septikemia di sertai menggil

demam

takikardi

takipnea

komplikasi ini bertanggung jawab atas tinggi nya angka kemtian yang berhubungan

dengan leukemia akut.

Trombositopenia mengakibatkan perdarahan yang disebakan oleh petekie dan

ekimosis (perdarahan dalam kulit), epitaksis (perdarahan hidung), hemetoma pada

membran mukosa, serta perdarahan saluran cerna, sistem saluran kemih. Tulang

mungkin sakit yang disebabkan oleh infark tulang atau infiltrat periostial (di bawah

periosteum)

Anemia bukan merupakan manifestasi awal di sebabkan karena umur eritrosit

yang panjang (120 hari) jika terdapat anemia, akan ditemukan pusing dan gejala

kelelahan dan dipsnea waktu kerja fisik disertai pucat yang nyata.

5

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

Diagnosis LGA

Ditegakkan melalui hitung darah tepi dan pemeriksaan sumsum tulang serta

pemeriksaan kromosom.

Hitung sel darah putih dapat meninggi, normal atau menurun disertai mieloblas

dalam sirkulasi. Sumsum tulang yang hiperseluler, disertai adanya kelebihan (50%)

yang mengandung badan auer. Perubahan metabolik juga terlihat disertai peningkata

asam urat yang disebabkan oleh tingginya pergantian sel darah putih.

Penatalaksanan LGA

Bentuk pengobatan utama adalah kemoterapi

1. kombinasi vinkristin, prednison, daunorubisin, dan asparaginase digunakan untuk

terapi awal

2. kombinasi merkaptopurin, metoktreksat, vinkristin dan prednosinuntuk numatan

3. iradiasi region serebrospinal dan suntikan intratekal dengan obat-obat

kemoterapiotik membantu mencegah kekambuhan sistem saraf pusat.

B. Leukemia Limfositik Akut (LLA)

Walaupun leukemia limfositik akut (LLA) terdapat pada 20% orang dewasa yang

menderita leukemia. Paling sering menyerang anak-anak di bawah umur 15 tahun,

dengan puncak insidens antara umur 3 dan 4 tahun

Manifestasi Klinis

Berupa poliferasi limfoblas abnormal dalam sum-sum tulang dan tempat-tempat

ekstramedular (di luar sumsum tulang, yaitu kelenjer lmfe dan limfa)

Tanda dan Gejala

Dikaitkan dengan penekanan unsur-unsur sumsum tulang normal. Karena itu,

infeksi, perdarahan dan anemia merupakan manifestasi utama.

Penderita penyakit ini memiliki kelenjer limfe yang membesar (limfadenopati)

dan hepatos pleno megali; nyeri tulang sering terjadi –sistem saraf pusat (misalnya,

sakit kepala, muntah, kejang, gangguan penglihatan) juga dapat terlibat.

Diagnosis LLA

6

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

Di tegakkan melalui hitung sek darah lengkap, diferensiasi, hitung trombosit dan

pemeriksaan sumsum tulang. Hitung sel darah putih umumnya meningkat dengan

nyata disertai adanya limfositosis; hitung trombosit dan sel darah merah rendah.

Harus dilengkapi dengan pemeriksaan analisa cairan spinal.

LLA di masukkan dalam subklasifikasi dengan kriteria imunologis (sel T, sel B,

cALLat, atau sel null) dan dengan analisis sitogenetik. Keterangan ini memberikan

informasi respon terhadap terapi dan prognosis. Awitan LLA biasanya mendadak

disertai perkembangan dan kematian cepat jika tidak di obati.

Untuk pengobatan, tidak saja 90%-95% dapat mencapai resmi penuh, tetapi 60%

menjadi sembuh. Hal ini di capai melalui pengobatan kemoterapi. Umumnya

kemoterapi merupakankombinasi dari vinkristin, prednison dan L- asparaginase.

Hasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira

35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale, 1989)

Leukemia Kronik A. Leukemia Granulositik Kronik.

Leukemia granulositik kronik (LGK) atau leukemia mielositik kronik (LMK)

sering terjadi pada orang dewasa usia pertengahan tetapi dapat juga timbul pada setiap

kelompok umur lainnya.

LGK awitannya lambat. Jumlah granulosit umumnya lebih dari 30000/mm3. pada

85% kasus, terdapat kelainan kromosom yang di sebut kromosom philadelphia.

Kromosom philadelpia ini merupakan suatu translokasi dari bagian kromosom 22

yang panjang ke kromosom 9.

Manifestasi Klinis LMK/LGK

1. awitan berbahaya tersembunyi

2. selalu terdapat leukosit, kadang dalam kadar di luar batas spenome

Penatalaksanaan

1. terapi, pilihannya adalah busulfan (myleran) dan hidroksiurea, klorambusil

(leukeran) saja atau dengan steroid

7

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

2. transplantasi sum-sum tulang meningkatkan angka bertahan hidup secara

signifikan

3. obat pilihan lain : alfa-interferon dan fludarabine (fudara)

prognosis

secara keseluruhan, pasien dapat hidup 3-4 tahun. Kematian biasanya

merupakan akibat infeksi atau hemoragi.

Tanda dan Gejala

Berkaitan dengan keadaan hipermetabolik- kelelahan, kekurangan berat badan,

diaforesis meningkat dan tidak tahan panas. Limpa membesar pada 90% kasus yang

mengakibatkan perasaan penuh pada abdomen dan mudah merasa kenyang.

Pengobatan

Pengobatan dengan kemoterapi intermiten di tujukan pada penekanan

hematopoiesis yang berlebihan dan mengurangi ukuran limpa. Berbagai penderita

berkembang progressif, fase resisten disertai pembentukan mieloblas yang berlebihan

(transformasi blas). Transplantasi sumsum tulang dari individu alin (allogenik) yang

di lakukan pada fase kronik LGK memberikan suatu harapan kesembuhan.

B. Leukemia Limfositik Kronik

Merupakan suatu gangguan limfoproliferatif yang di temukan pada kelompok

umur tua(60th). Perbandingan (2:1) untuk pria.

Tanda dan Gejala

Pembesaran organ secara masif menyebabkan tekanan mekanik pada lambung

sehingga menimbulkan gejala cepat kenyang, rasa tidak enak pada abnomen dan

buang air besar tidak teratur. Mungkin terjadi infeksi kulit dan pneumonia; keadaan

ini terjadi sekunder akibat adanya perubahan imunologik da netropenia.

Pengobatan

8

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

Ditujukan untuk mengurangi massa limfositik, sehingga memperbaiki

pansitopenia dan melegakan rasa tidak enak yang di sebabkan oleh pembesaran organ.

Di gunakan kemoterapi dengan agen-agen alkil dan kortikosteroid.

Manifestasi Klinis LLK

1. banyak di antaranya asam ptomotik

2. manifestasi yang mungkin adalah anemia, infeksi atau pembesaran nodus limfe

dan organ abdomen

3. jumlah eritosit atau trombosit mungkin normal atau menurun

4. limfositosis selalu terdapat

Penatalaksanaan dan Prognosis

1. jika ringan, LLK dapat tidak membutuhkan pengobatan. Jika gejalanya

menghebat, kemoterapi dengan steroid dan klorambusil (leukeran) sering di

gunakan.

2. pasien yang tidak memberikan respons terhadap terapi yang lazim mungkin

mencapai remisi dengan, mis., fludarabin monofosfat atau pentostanin

3. imunoglobulin intravena (IGIV) merupakan pengobatan profilatik yang efektif

untuk pasien tertentu

4. rata-rata angka dapat bertahan hidup adalah 7 tahun.

Komplikasi

1. perdarahan dan infeksi merupakan penyebab utama kematian

2. pembentukan batu ginjal, anemia dan masalah gastrointestinal

3. perdarahan berhubungan dengan tingkat trombostopenia: terjadi dengan

petekie, ekimosis dan hemoragi mayor jika jumlah trombosit di bawah

20000mm3.demam atau infeksi meningkatnya perdarahan.

9

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

1.Pengkajian

Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang

akurat dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan pola pertahanan

klien, mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta merumuskan diagnosa

keperawatan. (Budi Anna Keliat, 1994)

Pengkajian pada leukemia meliputi:

a.Riwayat penyakit

b.Kaji adanya tanda-tanda anemia:

1).Pucat

2).Kelemahan

3).Sesak

4).Nafas cepat

c.Kaji adanya tanda-tanda leukopenia:

1).Demam

2).Infeksi

d.Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia:

1).Ptechiae

2).Purpura

3).Perdarahan membran mukosa

e.Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola:

1).Limfadenopati

2).Hepatomegali

3).Splenomegali

f.Kaji adanya pembesaran testis

g.Kaji adanya:

10

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

1).Hematuria

2).Hipertensi

3).Gagal ginjal

4).Inflamasi disekitar rektal

5).Nyeri (Suriadi,R dan Rita Yuliani, 2001: 178)

2.Patofisiologi dan Penyimpangan KDM Proliferasi sel kanker

Sel kanker bersaing dengan sel normal, untuk mendapatkan nutrisi, Infiltrasi sel

normal digantikan dengan Sel kanker.

3.Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan menurut The North American Nursing Diagnosis Association

(NANDA) adalah “ suatu penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, atau

komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang aktual dan potensial.

Diagnosa keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan

untuk mencapai tujuan diamana perawat bertanggung gugat “ (Wong,D.L, 2004: 331).

Menurut Wong, D.L (2004 :596 – 610) , diagnosa pada anak dengan leukemia adalah:

1.Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh

2.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia

3.Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah

trombosit

4.Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah

5.Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan dengan efek

samping agen kemoterapi

6.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan

anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis

7.Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia

8.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi,

radioterapi, imobilitas.

9.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada

penampilan.

10.Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita

leukemia.

11.Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaan potensial kehilangan anak.

11

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

4.Rencana keperawatan

Rencana keperawatan merupakan serangkaian tindakan atau intervensi untuk

mencapai tujuan pelaksanaan asuhan keperawatan. Intervensi keperawatan adalah

preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang

harus dilakukan oleh perawat. Berdasarkan diagnosa yang ada maka dapat disusun

rencana keperawatan sebagai berikut (Wong,D.L: 2004)

a. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh

1) Tujuan: Anak tidak mengalami gejala-gejala infeksi

2) Intervensi:

- Pantau suhu dengan teliti

Rasional: untuk mendeteksi kemungkinan infeksi

- Tempatkan anak dalam ruangan khusus

Rasional: untuk meminimalkan terpaparnya anak dari sumber infeksi

- Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk menggunakan teknik

mencuci tangan dengan baik

Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektif

- Gunakan teknik aseptik yang cermat untuk semua prosedur invasif

Rasional: untuk mencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksi

- Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat

penusukan jarum, ulserasi mukosa, dan masalah gigi

Rasional: untuk intervensi dini penanganan infeksi

- Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut dengan baik

Rasional: rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organisme

- Berikan periode istirahat tanpa gangguan

Rasional: menambah energi untuk penyembuhan dan regenerasi seluler

- Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia

Rasional: untuk mendukung pertahanan alami tubuh

- Berikan antibiotik sesuai ketentuan

Rasional: diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia

1) Tujuan: terjadi peningkatan toleransi aktifitas

12

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

2) Intervensi:

- Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam

aktifitas sehari-hari

Rasional: menentukan derajat dan efek ketidakmampuan

- Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan

Rasional: menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau

penyambunganjaringan

- Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan

Rasional: mengidentifikasi kebutuhan individual dan membantu pemilihan intervensi

- Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan ambulasi

Rasional : memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan diri

c. Resiko terhadap cedera/perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah

trombosit

1) Tujuan: klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan

2) Intervensi:

- Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan khususnya pada daerah

ekimosis

Rasional: karena perdarahan memperberat kondisi anak dengan adanya anemia

- Cegah ulserasi oral dan rektal

Rasiona: karena kulit yang luka cenderung untuk berdarah

- Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan injeksi

Rasional: untuk mencegah perdarahan

- Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembut

Rasional: untuk mencegah perdarahan

13

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

- Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan darah menurun, denyut nadi cepat,

dan pucat)

Rasional: untuk memberikan intervensi dini dalam mengatasi perdarahan

- Hindari obat-obat yang mengandung aspirin

Rasional: karena aspirin mempengaruhi fungsi trombosit

- Ajarkan orang tua dan anak yang lebih besar ntuk mengontrol perdarahan hidung

Rasional: untuk mencegah perdarahan

d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah

1) Tujuan:

- Tidak terjadi kekurangan volume cairan

- Pasien tidak mengalami mual dan muntah

2) Intervensi:

- Berikan antiemetik awal sebelum dimulainya kemoterapi

Rasional: untuk mencegah mual dan muntah

- Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program kemoterapi

Rasional: untuk mencegah episode berulang

- Kaji respon anak terhadap anti emetik

Rasional: karena tidak ada obat antiemetik yang secara umum berhasil

- Hindari memberikan makanan yang beraroma menyengat

Rasional: bau yang menyengat dapat menimbulkan mual dan muntah

- Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering

Rasional: karena jumlah kecil biasanya ditoleransi dengan baik

- Berikan cairan intravena sesuai ketentuan

Rasional: untuk mempertahankan hidrasi

e. Perubahan membran mukosa mulut: stomatitis yang berhubungan dengan efek

samping agen kemoterapi

1) Tujuan: pasien tidak mengalami mukositis oral

14

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

2) Intervensi:

- Inspeksi mulut setiap hari untuk adanya ulkus oral

Rasional: untuk mendapatkan tindakan yang segera

-Hindari mengukur suhu oral

Rasional: untuk mencegah trauma

- Gunakan sikat gigi berbulu lembut, aplikator berujung kapas, atau jari yang

dibalut kasa

Rasional: untuk menghindari trauma

- Berikan pencucian mulut yang sering dengan cairan salin normal atau tanpa

larutan bikarbonat

Rasional: untuk menuingkatkan penyembuhan

- Gunakan pelembab bibir

Rasional: untuk menjaga agar bibir tetap lembab dan mencegah pecah-pecah

(fisura)

-Hindari penggunaan larutan lidokain pada anak kecil

Rasional: karena bila digunakan pada faring, dapat menekan refleks muntah

yang mengakibatkan resiko aspirasi dan dapat menyebabkan kejang

- Berikan diet cair, lembut dan lunak

Rasional: agar makanan yang masuk dapat ditoleransi anak

- Inspeksi mulut setiap hari

Rasional: untuk mendeteksi kemungkinan infeksi

- Dorong masukan cairan dengan menggunakan sedotan

Rasional: untuk membantu melewati area nyeri

- Hindari penggunaa swab gliserin, hidrogen peroksida dan susu magnesia

Rasional: dapat mengiritasi jaringan yang luka dan dapat membusukkan gigi,

memperlambat penyembuhan dengan memecah protein dan dapat

mengeringkan mukosa

- Berikan obat-obat anti infeksi sesuai ketentuan

Rasional: untuk mencegah atau mengatasi mukositis

- Berikan analgetik

Rasional: untuk mengendalikan nyeri

15

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

f. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan

anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau

stomatitis

1) Tujuan: pasien mendapat nutrisi yang adekuat

2) Intervensi:

- Dorong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makan

Rasional: jelaskan bahwa hilangnya nafsu makan adalah akibat langsung dari

mual dan muntah serta kemoterapi

- Izinkan anak memakan semua makanan yang dapat ditoleransi, rencanakan

untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat

Rasional: untuk mempertahankan nutrisi yang optimal

- Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi, seperti susu bubuk

atau suplemen yang dijual bebas

Rasional: untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisi

- Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan

Rasional: untuk mendorong agar anak mau makan

- Dorong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi sering

Rasional: karena jumlah yang kecil biasanya ditoleransi dengan baik

- Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient

Rasional: kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan untuk

menghilangkan produk sisa suplemen dapat memainkan peranan penting

dalam mempertahankan masukan kalori dan protein yang adekuat

- Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulit trisep

Rasional: membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein kalori,

khususnya bila BB dan pengukuran antropometri kurang dari normal

g. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia

1) Tujuan: pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang

dapat diterima anak

2) Intervensi:

- Mengkaji tingkat nyeri dengan skala 0 sampai 5

Rasional: informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan atau

keefektifan intervensi

16

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

- Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misal pemantauan suhu non invasif,

alat akses vena

Rasional: untuk meminimalkan rasa tidak aman

- Evaluasi efektifitas penghilang nyeri dengan derajat kesadaran dan sedasi

Rasional: untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis. Waktu pemberian atau

obat

- Lakukan teknik pengurangan nyeri non farmakologis yang tepat

Rasional: sebagai analgetik tambahan

- Berikan obat-obat anti nyeri secara teratur

Rasional: untuk mencegah kambuhnya nyeri

h. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi,

radioterapi, imobilitas

1) Tujuan: pasien mempertahankan integritas kulit

2) Intervensi:

- Berikan perawatan kulit yang cemat, terutama di dalam mulut dan daerah

perianal

Rasional: karena area ini cenderung mengalami ulserasi

- Ubah posisi dengan sering

Rasional: untuk merangsang sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit

- Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan

Rasional: mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit

- Kaji kulit yang kering terhadap efek samping terapi kanker

Rasional: efek kemerahan atau kulit kering dan pruritus, ulserasi dapat terjadi

dalam area radiasi pada beberapa agen kemoterapi

- Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk dan menepuk kulit yang kering

Rasional: membantu mencegah friksi atau trauma kulit

- Dorong masukan kalori protein yang adekuat

Rasional: untuk mencegah keseimbangan nitrogen yang negatif

- Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang teradiasi

Rasional: untuk meminimalkan iritasi tambahan

i. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat

pada penampilan

1) Tujuan: pasien atau keluarga menunjukkan perilaku koping positif

17

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

2) Intervensi:

- Dorong anak untuk memilih wig (anak perempuan) yang serupa gaya dan warna

rambut anak sebelum rambut mulai rontok

Rasional: untuk membantu mengembangkan penyesuaian rambut terhadap

kerontokan rambut

- Berikan penutup kepala yang adekuat selama pemajanan pada sinar matahari,

angin atau dingin

Rasional: karena hilangnya perlindungan rambut

- Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih, pendek dan

halus

Rasional: untuk menyamarkan kebotakan parsial

- Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3 hingga 6 bulan dan mungkin

warna atau teksturnya agak berbeda

Rasional: untuk menyiapkan anak dan keluarga terhadap perubahan penampilan

rambut baru

- Dorong hygiene, berdan, dan alat alat yang sesuai dengan jenis kelamin ,

misalnya wig, skarf, topi, tata rias, dan pakaian yang menarik

Rasional: untuk meningkatkan penampilan

j. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang

menderita leukemia

1) Tujuan: pasien atau keluarga menunjukkan pengetahuan tentang prosedur

diagnostik

atau terapi

2)Intervensi:

- Jelaskan alasan setiap prosedur yang akan dilakukan pda anak

Rasional: untuk meminimalkan kekhawatiran yang tidak perlu

- Jadwalkan waktu agar keluarga dapat berkumpul tanpa gangguan dari staff

Rasional: untuk mendorong komunikasi dan ekspresi perasaan

- Bantu keluarga merencanakan masa depan, khususnya dalam membantu anak

menjalani kehidupan yang normal

18

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

Rasional: untuk meningkatkan perkembangan anak yang optimal

- Dorong keluarga untuk mengespresikan perasaannya mengenai kehidupan anak

sebelum diagnosa dan prospek anak untuk bertahan hidup

Rasional: memberikan kesempatan pada keluarga untuk menghadapi rasa takut

secara realistis

- Diskusikan bersama keluarga bagaimana mereka memberitahu anak tentang

hasil tindakan dan kebutuhan terhadap pengobatan dan kemungkinan terapi

tambahan

Rasional: untuk mempertahankan komunikasi yang terbuka dan jujur

- Hindari untuk menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada

Rasional: untuk mencegah bertambahnya rasa khawatiran keluarga

k. Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaan potensial kehilangan anak

1) Tujuan: pasien atau keluarga menerima dan mengatasi kemungkinan kematian

anak

2) Intervensi:

- Kaji tahapan berduka terhadap anak dan keluarga

Rasional: pengetahuan tentang proses berduka memperkuat normalitas perasaan

atau reaksi terhadap apa yang dialami dan dapat membantu pasien dan keluarga

lebih efektif menghadapi kondisinya

- Berikan kontak yang konsisten pada keluarga

Rasional: untuk menetapkan hubungan saling percaya yang mendorong

komunikasi

- Bantu keluarga merencanakan perawatan anak, terutama pada tahap terminal

Rasional: untuk meyakinkan bahwa harapan mereka diimplementasikan

- Fasilitasi anak untuk mengespresikan perasaannya melalui bermain

Rasional: memperkuat normalitas perasaan atau reaksi terhadap apa yang dialami

5.Implementasi

Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan keperawatan

19

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN · Web viewHasil pengobatan secara intensif pada orang ewa penderita LLA adalah kira-kira 35% penderita dapat hidup tanpa penyakit selama5 tahun (gale,

yang telah dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam pelaksanaan

implementasi keperawatan, penguasaan keterampilan dan pengetahuan harus

dimiliki oleh setiap perawat sehingga pelayanan yang diberikan baik mutunya.

Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah ditentukan dapat tercapai (Wong.

D.L. 2004: hal. 331).

6.Evaluasi

Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Menurut Wong. D.L, (2004 hal 596-610)

hasil yang diharapkan pada klien dengan leukemia adalah:

a.Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

b.Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya

laporan peningkatan toleransi aktifitas.

c.Anak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.

d.Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntah

e.Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak

nyaman

f.Masukan nutrisi adekuat

g.Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan

bukti-bukti ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman.

h.Kulit tetap bersih dan utuh

i.Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut, anak

membantu menentukan metode untuk mengurangi efek kerontokan rambut dan

menerapkan metode ini dan anak tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.

j.Anak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluarga

menunjukkan pengetahuan tentang penyakit anak dan tindakannya. Keluarga

mengekspresikan perasaan serta kekhawatirannya dan meluangkan waktu bersama

anak.

k.Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan, keluarga dan

anak mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan dan keinginan mereka

pada tahap terminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yang adekuat.

20