LKj 2017 · i LKj 2017 Kata Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu...
Transcript of LKj 2017 · i LKj 2017 Kata Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu...
i
LKj 2017 Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas semua limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 dapat diselesaikan, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2017. Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 merupakan capaian akuntabilitas kinerja pada tahun kedua dalam masa RPJMD Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021. LKj Tahun 2017 disusun berdasarkan RKPD Tahun 2017 yang dijabarkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021.
LKj Pemerintah Kabupaten Sukabumi disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, hal ini merupakan bentuk komitmen terhadap aspek transparansi dan akuntabilitas serta pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Komitmen dalam penyusunan LKj Pemerintah Kabupaten Sukabumi, bertujuan memberikan informasi kinerja yang terukur, sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya.
Cakupan LKj Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 terdiri atas: Pendahuluan, Perencanaan Kinerja, Akuntabilitas Kinerja dan Penutup. Pendahuluan memiliki muatan uraian singkat organisasi, seperti: latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, gambaran umum Pemerintah Kabupaten Sukabumi, aspek strategi organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dan sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017. Adapun aspek
ii
Perencanaan Kinerja memuat tentang perencanaan starategis dan perjanjian kinerja. Sedangkan aspek akuntabilitas kinerja, memberikan gambaran capaian, analisa, dan evaluasi terhadap indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Sukabumi pada tahun 2017, termasuk atas analisa efisiensi penggunaan sumberdaya dan penutup yang merupakan kesimpulan atas capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi tahun 2017.
Penyusunan laporan ini merupakan upaya kami untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan pemerintah daerah selama tahun 2017, sebagai konsistensi kami terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan yang baik. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yaitu:
“Terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang Religius dan Mandiri”
Hasil pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi tidak terlepas dari orientasi atas pelaksanaan program kegiatan yang dilakukan secara terpadu, fokus, dan berkelanjutan. Namun disadari, masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Analisa dan evaluasi atas capaian kinerja secara komprehensif digunakan sebagai pijakan untuk melakukan perbaikan pelayanan publik dan mendukung tercapainya good governance pada masa mendatang. Berkenaan dengan itu, LKj Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 dapat menjadi masukan dan saran evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
Palabuhanratu, Maret 2018 BUPATI SUKABUMI
Drs. H. MARWAN HAMAMI, MM
iii
LKj 2017 Daftar Isi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. iv DAFTAR TABEL ................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vi BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2. Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2 1.3. Sejaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi ........................... 2 1.4. Kondisi Geografis Daerah .................................................................. 4 1.5. Gambaran Umum Demografi............................................................. 5 1.6. Aspek Stratejik Pembangunan Daerah .............................................. 6 1.6.1. Indeks Pembangunan Manusia ......................................................... 6 1.6.2. Penduduk Miskin .............................................................................. 7 1.6.3. Kondisi Ekonomi Daerah ................................................................... 8 1.7. Permasalahan Utama (STRATEGIC ISSUE) yang sedang dihadapi Oganisasi ........................................................................................... 10 1.7.1. Permasalahan Pembangunan ............................................................ 10 1.7.2. Isu Strategis Kabupaten Sukabumi .................................................. 12 1.8. Struktur Pemerintah Daerah ............................................................. 15 1.9. Sistematika Penyajian ....................................................................... 16
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA.................................................................. 17 2.1. Perencanaan Strategis ....................................................................... 17 2.1.1. Visi .................................................................................................... 18 2.1.2. Misi ................................................................................................... 18 2.1.3. Tujuan dan Sasaran ......................................................................... 19 2.2. Indikator Kinerja Utama .................................................................... 33 2.3. Tema, Prioritas dan Sasaran Pembangunan daerah .......................... 46 2.4. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 ................................................. 46 2.5. Rencana Anggaran Tahun 2017 ........................................................ 48
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................ 52 3.1. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................... 53 3.1.1. Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017 .......................................... 53 3.1.2. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2017 .... 73 3.1.3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Target Jangka
Menengah .................................................................................. 79 3.1.4. Analisis Penyebab Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Alternatif
Solusi yang Telah Dilakukan ...................................................... 83 3.1.5. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ...................... 87 3.2. Realisasi Anggaran ............................................................................ 90
BAB 4 PENUTUP .......................................................................................... 93 LAMPIRAN
iv
LKj 2017 Daftar Lampiran
Lampiran 1. INISIATIF DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI.............................. 97
Lampiran 2. PENGHARGAAN YANG DITERIMA PEMERINTAH KABUPATEN
SUKABUMI TAHUN 2017 ................................................................ 98
Lampiran 3. DAFTAR INOVASI ............................................................................ 101
Lampiran 4. SURAT KEPUTUSAN BUPATI SUKABUMI TENTANG TIM
PENYUSUN LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 ................................ 103
Lampiran 5. PERNYATAAN REVIU ATAS LAPORAN KINERJA
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2017
OLEH INSPEKTORAT ................................................................... 107
Lampiran 6. LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 ............................... 108
Lampiran 7. SOP PENGUMPULAN DATA KINERJA ....................................... 111
v
LKj 2017 Daftar Tabel
Tabel 1.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Sukabumi Tahun 2010-2016 ......................................................................... 5 Tabel 1.2. IPM Kabupaten Sukabumi 2010-2016 .......................................... 7 Tabel 1.3. Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Sukabumi 2005-2016 .. 8 Tabel 1.4. PDRB Tahun 2016 Berdasarkan Harga Berlaku ........................ 9 Tabel 1.5 Kendala Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi ................. 11 Tabel 2.1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ....................................... 28 Tabel 2.2. Sasaran, Indikator Kinerja Utama Sebelum dan Sesudah
Reviu ............................................................................................ 35 Tabel 2.3. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama Sesudah
Reviu ............................................................................................ 43 Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ..................................................... 46 Tabel 2.5. Rencana Belanja Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran
2017.............................................................................................. 49 Tabel 2.6. Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis ...................... 49 Tabel 3.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja ........................................................ 54 Tabel 3.2. Tabel Pencapaian IKU Tahun 2017 ............................................... 54 Tabel 3.3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan
Tahun 2017 ................................................................................. 75 Tabel 3.4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Target
Jangka Menengah .................................................................. 80 Tabel 3.5. Pencapaian Kinerja Tahun 2017................................................. 85 Tabel 3.6. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya .................... 89 Tabel 3.7. Realisasi Anggaran ...................................................................... 91
vi
LKj 2017 Daftar Gambar
Gambar 1.1. Peta Orientasi Kabupaten Sukabumi ............................................ 4 Gambar 1.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011-2016 ..... 5 Gambar 1.3. Perbandingan IPM Kabupaten Sukabumi dengan
Kabupaten/Kota lain di Jawa Barat ............................................. 7 Gambar 1.4. PDRB Berdasarkan Harga Konstan 2010 ..................................... 9
1
LKj 2017 Pendahuluan BAB 1
1.1. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKj dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Proses penyusunan LKj dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran bagi setiap instansi untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Sukabumi. LKj menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Disinilah esensi dari prinsip akuntabilitas sebagai pijakan bagi instansi pemerintah ditegakkan dan diwujudkan. Mengacu kepada Peraturan
2
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, LKj tingkat pemerintah daerah disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selambat-lambatnya tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.
1.2. Maksud dan Tujuan LKj Pemerintah Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu 1 tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan LKj juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi.
Selain itu, LKj menjadi salah satu alat untuk mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LKj, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKj sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.
1.3. Sejarah Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi Ada yang mengatakan bahwa nama Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yaitu Suka-Bumen, yang bermakna bahwa pada kawasan yang memiliki udara sejuk dan nyaman ini membuat orang-orang suka bumen-bumen atau menetap. Penjelasan yang lebih masuk akal adalah bahwa nama "Sukabumi" berasal dari bahasa Sansekerta suka, "kesenangan, kebahagiaan, kesukaan" dan bhumi, "bumi". Jadi "Sukabumi" artinya "bumi kesukaan". Sebelum berstatus kota, Sukabumi hanyalah dusun kecil bernama "Goenoeng Parang" (sekarang Kelurahan Gunungparang) lalu berkembang menjadi beberapa desa seperti Cikole atau Parungseah. Lalu pada 1 April 1914, pemerintah Hindia Belanda menjadikan kota Sukabumi sebagai Burgerlijk Bestuur dengan status Gemeente (Kotapraja) dengan alasan bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan – perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian selatan yang harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa. Selanjutnya pada 1 Mei 1926,
3
Mr. G.F. Rambonnet diangkat menjadi Burgemeester. Pada masa inilah dibangun Stasiun Kereta Api, Mesjid Agung, Gereja Kristen; Pantekosta; Katholik; Bethel; HKBP; Pasundan, pembangkit listrik Ubrug; Centrale (Gardu Induk) Cipoho, Sekolah Polisi Gubermen yang berdekatan dengan lembaga pendidikan Islam tradisionil Gunung Puyuh. Nama Soekaboemi sebenarnya telah ada sebelum hari jadi Kota Sukabumi yaitu 13 Januari 1815. Kota yang saat ini berluas 52,46 Km² ini mendapatkan namanya dari seorang ahli bedah bernama Dr. Andries de Wilde menamakan Soekaboemi. Perlu diketahu Andris de Wilde ini juga adalah seorang Preanger Planter (kopi dan teh) yg bermukim di Bandoeng, dimana eks rumah tinggal dan gudang kopinya sekarang dijadikan Kantor Pemkot Bandung. Awalnya ia mengirim surat kepada kawannnya Pieter Englhard mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengganti nama Cikole (berdasar nama sungai yg membelah kota Sukabumi) dengan nama Soekaboemi 13 Januari 1815. Sejak itulah Cikole resmi menjadi Soekaboemi. Namun, bukan berarti hari jadi Kota Sukabumi jatuh pada tanggal tersebut. Ceritanya memang tidak singkat, bermula dari komoditas kopi yang banyak dibutuhkan VOC, Van Rie Beek dan Zwadecroon berusaha mengembangkan lebih luas tanaman kopi di sekitar Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Tahun 1709 Gubernur Van Riebek mengadakan inspeksi ke kebun kopi di Cibalagung (Bogor), Cianjur, Jogjogan, Pondok Kopo, dan Gunung Guruh Sukabumi. Inilah salah satu alasan dibangunnya jalur lintasan kereta-api yg menghubungkan Soekaboemi dengan Buitenzorg dan Batavia di bagian barat dan Tjiandjoer (ibukota Priangan) dan Bandoeng di timur. Saat itu, de Wilde adalah pembantu pribadi Gubernur Jenderal Daendels dan dikenal sebagai tuan tanah di Jasinga Bogor.
Pada 25 Januari 1813, ia membeli tanah di Sukabumi yang luasnya lima per duabelas bagian di seluruh tanah yang ada di Sukabumi seharga 58 ribu ringgit Spanyol. Tanah tersebut berbatasan dengan Lereng Gunung Gede Pangrango di sebelah utara, Sungai Cimandiri di bagian selatan, lalu di arah barat berbatasan langsung dengan Keresidenan Jakarta dan Banten dan di sebelah Timur dengan Sungai Cikupa. Pada tanggal yang sama 354 tahun yang lalu, Belanda bangga memenangkan perang melawan Spanyol. Setelah Mr. G.F. Rambonnet memerintah ada tiga “Burgemeester” sebagai penggantinya yaitu Mr. W.M. Ouwekerk, Mr. A.L.A. van Unen dan Mr. W.J.Ph. van Waning.
4
1.4. Kondisi Geografis Daerah Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat dengan posisi geografis terletak di antara 6o 57’ - 7o 25’ Lintang Selatan dan 106o49’ - 107o00’ Bujur Timur dan mempunyai luas daerah 4.128 km2 atau 14,39 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari luas Pulau Jawa. Secara administratif, wilayah Kabupaten Sukabumi terdiri dari 47 kecamatan, 381 desa dan 5 kelurahan. Batas-batas wilayah Kabupaten Sukabumi meliputi: sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor Provinsi Jawa
Barat; sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak Provinsi
Banten dan Samudera Indonesia; sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.
Selain itu secara administratif Kabupaten Sukabumi juga berbatasan secara langsung dengan wilayah Kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong (enclave) dikelilingi beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yaitu Kecamatan Sukabumi di sebelah Utara, Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Gunungguruh di sebelah Barat, Kecamatan Nyalindung di sebelah Selatan, Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Kebonpedes di sebelah Timur.
Gambar 1.1 Peta Orientasi Kabupaten Sukabumi
5
1.5. Gambaran Umum Demografi Jumlah Penduduk Kabupaten Sukabumi menurut data hasil proyeksi penduduk pada tahun 2016 berjumlah 2.444.616 jiwa yang terdiri atas 1.239.276 laki-laki dan 1.205.337 perempuan. dengan kepadatan penduduk di Kabupaten Sukabumi sebesar 590 jiwa/km2.
Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Sukabumi
Tahun 2011–2016
No Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah
(Jiwa) Rasio Jenis
Kelamin
Kepadatan Penduduk Per Km2
Laki-Laki Perempuan
1 2011 1.207.781 1.168.714 2.376.495 103,34 571
2 2012 1.215.693 1.177.498 2.393.191 103,24 575
3 2013 1.222.814 1.185.603 2.408.417 103,14 579
4 2014 1.229.168 1.192.945 2.422.113 103,04 582
5 2015 1.234.673 1.199.548 2.434.221 102,93 585
6 2016 1.239.276 1.205.337 2.444.616 102,82 590
Sumber :KSDA 2017 BPS Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Kabupaten Sukabumi Dalam Angka Tahun 2017 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukabumi bahwa Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Sukabumi tahun 2016 sebesar 0,47 persen.
Gambar 1.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Sukabumi tahun 2011 - 2016
6
1.6. Aspek Stratejik Pembangunan Daerah Keberhasilan pembangunan suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek stratejik yang dimilikinya. Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu wilayah yang sedang berupaya meningkatkan pembangunan memiliki aspek-aspek stratejik yang berpengaruh sebagai berikut:
1.6.1 Indeks Pembangunan Manusia Upaya untuk mengetahui dan mengidentifikasi seberapa besar kemajuan pembangunan yang telah dicapai suatu wilayah tentunya diperlukan data-data y a ng uptodate dan akurat. Data-data t e rsebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap apa yang telah dilaksanakan oleh pemerintah. Data capaian pembangunan yang tersaji apakah sudah mampu menjawab pembangunan yang dilaksanakan di bidang kesehatan terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, pembangunan dibidang pendidikan terhadap peningkatan tingkat partisipasi sekolah dan tingkat pendidikan masyarakat, serta program kejar paket terhadap peningkatan kemampuan baca tulis masyarakat.
Kualitas pembangunan manusia diukur dengan sebuah indeks yang disebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). IPM merupakan komposisi dari tiga macam indeks yang mengukur tiga pilihan dasar bagi manusia, yaitu indeks kesehatan, indeks pendidikan dan indeks pengeluaran.
Tiga pilihan dasar tersebut diukur melalui pencapaian berikut: 1. Hidup sehat dan panjang umur yang diukur melalui angka
harapan hidup. 2. Pengetahuan yang diukur melalui harapan lama sekolah, dan
dikombinasikan dengan rata-rata lama sekolah. 3. Standar hidup layak yang diukur melalui pengeluaran per kapita
yang disesuaikan.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Sukabumi menunjukkan kearah peningkatan, hal ini dapat dilihat dari tabel perkembangan IPM dari tahun 2010 – 2016. Berdasarkan tabel 1.2 di bawah ini, IPM Kabupaten Sukabumi tercatat pada tahun 2010 sebesar 60,69 dan pada tahun 2011 angka perhitungan BPS sebesar 61,14, Tahun 2012 sebesar 62,27, tahun 2013 sebesar 63,63, tahun 2014 sebesar 64,07, tahun 2015 sebesar 64,44 poin dan pada tahun 2016 sebesar 65,13.
7
Tabel 1.2 IPM Kabupaten Sukabumi 2010-2016
No Indikator Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Indeks Pembangunan Manusia
60,69 61,14 62,27 63,63 64,07 64,44 65,13
2 Angka Harapan Hidup (eo, tahun)
69,47 69,55 69,63 69,70 69,73 70,03 70,14
3 Harapan Lama Sekolah/EYS Tahun
10,08 10,10 10,73 11,80 12,12 12,13 12,18
4 Rata-Rata Lama Sekolah/MYS (tahun)
5,82 6,07 6,32 6,32 6,36 6,51 6,74
5 PENGELUARAN PERKAPITA/TAHUN (RibuRp)
7.659 7.684 7.700 7.800 7.824 7.849 8.077
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Gambar 1.3 Perbandingan IPM Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten/Kota
lain di Jawa Barat
1.6.2 Penduduk Miskin Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2016 menurut data BPS sebanyak 270.055 orang atau sebesar 8,13% dari total penduduk Kabupaten Sukabumi. Selama kurun waktu 2010-2016 prosentase kemiskinannya cenderung menurun, baik dari sisi jumlah maupun persentase. Tahun 2010 jumlah penduduk miskin Kabupaten Sukabumi tercatat 10,65%, tahun 2011 sebesar 10,28%, tahun 2012 sebesar 9,78%, tahun 2013 sebesar 9,24% , tahun 2014 sebesar 8,81%, tahun 2015 sebesar 8,96% dan pada tahun 2016 sebesar 8,13%.
8
Tabel 1.3 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Sukabumi 2005-2016
TAHUN PERSENTASE
PENDUDUK MISKIN
2005 16,57
2006 17,66
2007 15,98
2008 13,26
2009 11,78
2010 10,65
2011 10,28
2012 9,78
2013 9,24
2014 8,81
2015 8,96
2016 8,13
Faktor yang dapat mempengaruhi penurunan jumlah penduduk miskin adalah naiknya tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan dipengaruhi oleh tingkat upah atau gaji yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki pekerja. Semakin tinggi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan keterampilan pekerja maka semakin baik daya belinya. Begitu pula semakin baiknya tingkat pendidikan yang dicapai pendudukan maka akan meningkatkan tingkat kualitas tenaga kerja yang dihasilkan sehingga akan memberi peluang lebih besar memperoleh pekerjaan dengan upah atau gaji yang lebih tinggi. Dengan demikian semakin banyak orang yang memperoleh pekerjaan yang layak maka akan dapat meningkatkan tingkat pendapatannya dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup, yang pada akhirnya akan dapat mengurangi kemiskinan di Kabupaten Sukabumi.
1.6.3 Kondisi Ekonomi Daerah Kondisi ekonomi suatu daerah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan suatu daerah. Adanya pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya peningkatan produksi di suatu daerah pada periode waktu tertentu. Adanya peningkatan produksi diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga juga terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Nilai PDRB atas dasar harga konstan 2010 menurut lapangan usaha di Kabupaten Sukabumi tahun 2016 mencapai Rp39,34 trilyun dan Nilai PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha di
9
Kabupaten Sukabumi tahun 2016 sebesar Rp51,13 trilyun.
Tiga sektor dengan kontribusi terbesar terhadap nilai PDRB Kabupaten Sukabumi tahun 2016 adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan industri pengolahan.
Gambar 1.4
Tabel 1.4 PDRB Tahun 2016 Berdasarkan Harga Berlaku
(Dalam Milyar Rupiah)
No Lapangan Usaha 2016 Persentase 1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 12.007.527,95 23,48% 2 Pertambangan dan Penggalian 3.454.054,09 6,76% 3 Industri Pengolahan 7.739.799,44 15,14% 4 Pengadaan Listrik dan Gas 50.292,07 0,10%
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang 13.463,13 0,03%
6 Konstruksi 5.857.941,77 11,46%
7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9.381.989,82 18,35%
8 Transportasi dan Pergudangan 3.796.914,91 7,43% 9 Penyediaan akomodasi dan makan minum 1.127.560,57 2,21%
10 Informasi dan Komunikasi 1.196.846,84 2,34% 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 355.690,18 0,70% 12 Real Estate 724.136,03 1,42% 13 Jasa Perusahaan 152.080,82 0,30%
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.755.364,53 3,43%
15 Jasa Pendidikan 2.123.463,71 4,15% 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 520.100,27 1,02% 17 Jasa Lainnya 875.669,70 1,71%
PDRB 51.132.895,83
10
1.7. Permasalahan Utama (Strategic Issued) yang Sedang Dihadapi Organisasi
1.7.1. Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan pembangunan. Munculnya berbagai permasalahan pembangunan daerah serta diikuti masih banyaknya kendala yang dihadapi dalam pembangunan menjadi semangat bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Sukabumi untuk lebih memperhatikan dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi dan sumber daya lokal dalam rangka mewujudkan keberlanjutan pembangunan Kabupaten Sukabumi menuju kemandirian dan kesejahteraan.
Beberapa potensi dan sumber daya daerah yang masih dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah, meliputi :
Potensi kepatuhan para pihak (institusi pemerintah, swasta, dan masyarakat) yang belum optimal dan konsisten dalam melaksanakan peraturan perundangan atau hasil kesepakatan yang telah ditetapkan bersama, terutama komitmen terhadap hasil dokumen perencanaan daerah.
Potensi penataan organisasi perangkat daerah akan lebih optimal apabila diikuti dengan penataan aparatur secara proporsional dan berbasis kompetensi, baik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa/ kelurahan.
Potensi peran serta masyarakat dan dunia usaha serta pembagian peran kelembagaan masyarakat terutama di tingkat desa dan kecamatan yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang efektivitas manajemen pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah
Potensi pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang belum sepenuhnya mengacu pada rencana tata ruang dan rencana pembangunan daerah, baik jangka panjang, jangka menengah maupun tahunan.
Secara umum, kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja pembangunan daerah mencakup aspek – aspek pembangunan, yaitu :
1. Kependudukan dan Kemiskinan 2. Pembangunan Manusia
a. Bidang Pendidikan
11
b. Bidang Kesehatan c. Bidang Daya Beli
3. Pembangunan Infrastruktur 4. Perkembangan Pemerintahan daerah 5. Pembangunan Wilayah
Secara rinci kendala yang dihadapai dalam pencapaian kinerja pembangunan dapat dilihat dalam tabel 1.4 berikut :
Tabel 1.5 Kendala Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi
NO ASPEK PEMBANGUNAN
PERMASALAHAN ( issue )
HAMBATAN (faktor internal) TANTANGAN(faktor eksternal)
1 Kependudukan dan Kemiskinan
LPP masih sulit dikendalkan terutama di daerah yang padat, dan
Penduduk rentan miskin masih relatif tinggi
Tidak terkendalinya pertambahan jumlah penduduk di daerah padat
Program penanganan penduduk miskin belum optimal (indikasi ini terlihat dengan masih tingginya jumlah penduduk miskin)
Tingginya migrasi masuk (inmigrasi), Paket kebijakan pemerintah pusat dalam penanggulangan kemiskinan belum efektif.
2 Pembangunan Manusia 1. Bidang
Pendidikan
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Daya
Beli
Lambannya peningkatan kualitas pembangunan manusia, yang disebabkan karena : Masih terdapat
penduduk usia produktif yang tidak/ belum sekolah dan buta huruf
Tingginya kasus kematian bayi
Banyak penduduk
usia kerja yang menganggur
Daya beli masyarakat rendah
Pendapatan masyarakat rendah
Lemahnya sinergitas antar pelaku pembangunan dalam pelaksanaan program/ kegiatan, yang berdampak : Aksesibilitas terhadap
pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat rendah
Ketidaksinkronan output program pendidikan dan keterampilan dengan penyediaan lapangan kerja
Belum optimalnya penggalian potensi daerah yang memiliki nilai ekonomi
Tingkat kepedulian masyarakat terhadappeningkatan kualitas pendidikan rendah.
Masih lemahnya sistem kewaspadaan dini kesehatan
Rendahnya aksesibilitas transportasi yang berdampak pada lesunya minat investor.
Rendahnya aksesibilitas masyarakat terhadap permodalan dan pasar
Pengaruh perekonomian nasional yang belum stabil (kenaikan harga) berdampak terhadapdaya beli masyarakat
3 Pembangunan Infrastruktur
Tingginya tingkat kerusakan infrastruktur dasar (terutama jalan dan pengairan) Sistem jaringan infrastruktur yang ada belum menunjang pelayanan sosial dan ekonomi secara optimal
Tipologi wilayah Kab. Sukabumi dengan struktur geologi kompleks dan curah hujan tinggi menyebabkan wilayahnya sangat rentan bencana alam (gempa dan longsor)
Kualitas pembangunan infrastruktur masih rendah.
Partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan infrastruktur umumnya rendah.
Komitmen dan Kemampuan pemerintah (pusat, propinsi, dan daerah) dalam mewujudkan keterpaduan pembangunan infrastruktur masih lemah.
12
NO ASPEK PEMBANGUNAN
PERMASALAHAN ( issue )
HAMBATAN (faktor internal) TANTANGAN(faktor eksternal)
Belum terintegrasinya rencana pembangunan infrastruktur yang menunjang pelayanan sosial dan ekonomi
4 Perkembangan Pemerintahan daerah
Kinerja pemerintahan belum optimal
Kelembagaan pelaksanaan urusan pemerintahan belum didukung standar pelayanan minimal (SPM)
Kuantitas dan kualitas aparatur belum didasarkan muatan kompetensi memadai
Kuantitas dan kualitas hubungan antar Pemerintah, DPRD, masyarakat dan organisasi non pemerintah belum optimal
5 Pembangunan Wilayah
Pembangunan antar wilayah (kec. dan desa) belum merata dan sinergis
Pembiayaan pembangunan antar wilayah belum proporsional
Rendahnya kuantitas dan kualitas aparatur wilayah.
Kebijakan dan program pemerintah daerah yang berorientasi pada pembangunan wilayah belum optimal
1.7.2. Isu Strategis Kabupaten Sukabumi
Isu Strategis yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah tahun 2017 adalah :
1. Kemiskinan Walaupun ada penurunan persentase jumlah penduduk miskin Kabupaten Sukabumi Tahun 2015 menjadi 8,94%, namun jumlah penduduk rentan miskin masih cukup tinggi. 2. Kesehatan
- Masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI)
- Masih tingginya kasus prevalensi penyakit menular - Masih tingginya kasus Gizi Buruk - Masih rendahnya perilaku masyarakat dalam hidup bersih
dan sehat - Masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan - Masih kurangnya ketersediaan tenaga medis dan paramedis - Masih kurangnya sarana dan prasarana puskesmas
pembantu pada setiap kecamatan 3. Pendidikan
- Rendahnya akses pada pelayanan pendidikan - Rendah mutu pendidikan (guru, lulusan siswa) - Manajemen pendidikan (efektifitas penggunaan anggaran
belum optimal)
13
4. Ekonomi - Stabilitas harga kebutuhan pokok cenderung fluktuatif
berpengaruh pada daya beli masyarakat - Rendahnya pemanfaatan teknologi dalam pembangunan
(Teknologi Tepat Guna/TTG) - Pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun terakhir
kecenderungan mengalami penurunan - Tingkat pengangguran masih tinggi - Rendahnya akses petani, nelayan dan UMKM terhadap
permodalan. - Produktivitas pertanian dan mutu produk pertanian dalam
arti luas relatif masih rendah - Belum seimbang antara pembiayaan pembangunan dan
ketersediaan anggaran. - Belum optimalnya penggalian sumber-sumber pendapatan
daerah. 5. Infrastruktur
- Faktor alam : hujan dan bencana alam - Faktor manusia : masih rendahnya kemampuan dan
partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan - Faktor konsistensi dalam penegakan aturan tonase
kendaraan - Proporsi pembiayaan pembangunan antar wilayah - Pembangunan sistem jaringan infrastruktur wilayah belum
optimal - Kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar
6. Pemerintahan dan Politik - Kelembagaan belum didukung SPM - Kuantitas dan kualitas sarana pemerintahan - Kuantitas dan kualitas aparatur - Kuantitas dan kualitas hubungan antar Pemerintah, DPRD,
masyarakat dan organisasi non pemerintah belum optimal - Dampak suhu politik menjelang pemilihan umum tahun
2014 berpengaruh kepada jalan pemerintahan (keamanan dan ketertiban)
7. Tata Ruang dan Lingkungan - Penataan struktur ruang dan Penataan Kawasan Strategis
Kabupaten - Rencana Pemekaran Kabupaten Sukabumi Utara (DOB, 21
kec) dan Selatan (Kab. Induk, 26 Kec.); - Rencana Struktur Ruang dan Pola Ruang mengacu RTRWN,
dan RTRWP Jabar dan RTRW Kabupaten;
14
- Pembangunan jalan Tol Ciawi – Sukabumi dan Sukabumi – Ciranjang;
- Pengembangan PPN menjadi PPS di Palabuhanratu dan PKNp Palabuhanratu sebagai Brain Image Geopolitik Nasional
- PKNp/ PKW Palabuhanratu sebagai Pintu Gerbang Barat bagi Pengembangan Jabar Selatan
- Pengembangan KSP Sukabumi Selatan dalam RTRWP Jabar;
- Pengembangan Potensi Unggulan : Agribisnis, Pariwisata, Industri, dan Marine Bisnis
- Wilayah yg sangat luas namun dihadapkan permasalahan bencana
- Perubahan iklim dan pemanasan global akibat degradasi lingkungan yang telah rusak
- Rendah pengendalian dalam pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang
- Masih terjadi inkonsistensi pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang
- Pengembangan rural-urban linkages berbasis Agribisnis dan Agropolitan;
- Pembangunan sistem jaringan infrastruktur wilayah belum optimal, yang disebabkan : 1) tingginya kerusakan infrastruktur (faktor alam dan peran serta masyarakat), 2) kualitas pembangunan fisik umumnya kurang memuaskan (di bawah standar), dan 3) kerja sama pemerintah dengan swasta/ masyarakat dalam penyediaan dan pengelolaan infrastruktur belum berkembang.
- Konservasi dan pemanfaatan lahan kritis belum optimal - Revitalisasi lahan perkebunan melalui kemitraan
perusahaaan perkebunan dan masyarakat sekitar - Perubahan iklim dan pemanasan global akibat degradasi
lingkungan - Lemahnya pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan
pengawasan serta masih adanya ego sektoral dalam pelaksanaan program/ kegiatan pembangunan fisik
- Kesenjangan antar-wilayah di Kabupaten Sukabumi. 8. Kependudukan dan Pemberdayaan Perempuan
- Masih tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) terutama di daerah padat
- Masih rendahnya pemberdayaan perempuan dalam peningkatan ekonomi keluarga miskin.
15
1.8. Struktur Pemerintah Daerah Otonomi daerah lahir dari suatu kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas manajemen penyelenggaraan pemerintahan yang bertujuan untuk memberi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.Pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat dapat tercermin dari struktur kelembagaan yang dibentuk. Struktur Organisasi Pemerintahan Kabupaten Sukabumi diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 7 tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Organisasi Pemerintah Daerah terdiri dari pemerintah (eksekutif) Bupati, Wakil Bupati, Sekretariat Daerah, Dinas Teknis, Lembaga Teknis Daerah, Unit Pelaksana Teknis daerah (UPTD) dan Badan Usaha Milik Daerah dan DPRD (legislatif). Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi meliputi: a) Sekretariat Daerah. b) Sekretariat DPRD. c) Inspektorat. d) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; e) Dinas Daerah, meliputi :
1. Dinas Pendidikan; 2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Perhubungan; 4. Dinas Pariwisata; 5. Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga; 6. Dinas Pekerjaan Umum; 7. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Kebersihan; 8. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; 9. Dinas Pertanian; 10. Dinas Peternakan; 11. Dinas Kelautan dan Perikanan; 12. Dinas Perindustrian dan Energi dan Sumber Daya Mineral; 13. Dinas Sosial; 14. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 15. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 16. Dinas Lingkungan Hidup; 17. Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu; 18. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; 19. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; 20. Dinas Pertanahan dan Tata Ruang; 21. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan;
16
22. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 23. Dinas Pemadam Kebakaran; 24. Dinas Ketahanan Pangan; 25. Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian;
f) Lembaga Teknis Daerah terdiri dari: 1 Badan, meliputi :
a) Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM; b) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. c) Badan Pendapatan Daerah d) Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
2 Kantor, meliputi : a) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;
3 RSUD, meliputi : a) RSUD Sekarwangi; b) RSUD Palabuhanratu;
g) Lembaga Lain, terdiri dari : a) Satuan Polisi Pamong Praja;
h) Kecamatan. i) Kelurahan.
1.9. Sistematika Penyajian Substansi yang tercakup dalam Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, gambaran umum Pemerintah Kabupaten Sukabumi, aspek strategi organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dan sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017.
BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2017.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Bab ini menguraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelapor dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja.
BAB IV PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
17
LKj 2017 Perencanaan Kinerja BAB 2
2.1. Perencanaan Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan suatu dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana pembangunan jangka menengah yang memuat Visi, Misi, Strategi Pembangunan Daerah, kebijakan dan Program serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaannya. RPJMD berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta memperhatikan baik RPJP maupun RPJM Nasional. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukabumi 2016– 2021 yang merupakan penerjemahan kebijakan politik Bupati sebagai Kepala Daerah. RPJMD menjadi pijakan bagi perencanaan strategis oleh perangkat daerah termasuk hingga ke level perencanaan tahunan.
2.1.1. Visi “Terwujudnya Kabupaten Sukabumi Yang Religius dan Mandiri”
a. Masyarakat Kabupaten Sukabumi yang Religius
Elemen visi pembangunan Masyarakat Kabupaten Sukabumi yang Religius pada intinya adalah pemerintah Kabupaten Sukabumi melaksanakan pembangunan daerah dengan tetap berpegang pada moral dan akhlak dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Diharapkan, akhir dari pelaksanaan pembangunan akan terbentuk suatu tatanan perikehidupan yang religius, dan harmonis dalam lingkungan Kabupaten Sukabumi yang bermartabat dan berdaya saing.
Sementara itu, religius juga mengandung wujud makna toleransi. Toleransi merupakan suatu sikap manusia sebagai umat beragama yang mempunyai keyakinan untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain. Sebab kita ketahui
18
bahwa Kabupaten Sukabumi dengan mayoritas penduduk beragama Islam harus memiliki sikap toleran terhadap pemeluk agama lain. Sehingga makna toleransi dalam pembangunan dapat diartikan sebagai pembangunan yang menyentuh semua komponen masyarakat.
b. Kemandirian Masyarakat Kabupaten Sukabumi.
Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan, serta melakukan sesuatu yang dipandangnya tepat demi mencapai tujuan hidup dengan mempergunakan daya kemampuan yang dimiliki. Pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari upaya kemandirian merupakan usaha nyata untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar mampu berpartisipasi aktif dalam segala aspek pembangunan. Dalam konteks peningkatan daya saing sumber daya manusia, pemberdayaan masyarakat menjadi upaya optimal untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat bawah yang tidak mampu melepaskan diri dari perangkat kemiskinan dan keterbelakangan.
Kemandirian ekonomi dan sosial merupakan suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial materiil maupun spiritual yang memungkinkan bagi setiap masyarakat di Kabupaten Sukabumi untuk memenuhi beberapa kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial yang baik bagi diri, keluarga, dan masyarakat. Peningkatan kemandirian dapat diwujudkan oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan program-program pembangunan daerah untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
2.1.2. Misi Dalam mendukung pencapaian visi yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan beberapa misi yaitu: 1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis
ekonomi lokal melalui bidang agribisnis, pariwisata dan industri yang berwawasan lingkungan;
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan religius;
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional; dan
4. Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah.
19
2.1.3. Tujuan dan Sasaran Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Tujuan 1: Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan agribisnis dan lembaga keuangan pertanian
Untuk meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan agribisnis dan lembaga keuangan pertanian, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Terciptanya Kesempatan kerja di sektor agribisnis 2. Meningkatnya produksi pangan 3. Terlaksananya intervensi pencegahan dan penanggulangan
rawan pangan serta teratasinya kerawanan pangan 4. Terwujudnya sentra produksi pertanian, perkebunan dan
peternakan 5. Meningkatnya kapasitas kelembagaan tani berorientasi
agribisnis berbasis potensi lokal 6. Meningkatnya produksi pertanian non pangan
Tujuan 2: Meningkatkan daya beli masyarakat melalui pengembangan minapolitan.
Dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat melalui pengembangan minapolitan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelaku perikanan 2. Meningkatnya produksi, nilai tambah produk perikanan serta
sarana prasarana perikanan 3. Terwujudnya sentra perikanan budidaya air tawar, laut, dan
pengolahan hasil perikanan
Tujuan 3: Meningkatkan kesempatan dan produktivitas kerja serta perluasan kesempatan usaha
Dalam upaya meningkatkan kesempatan dan produktivitas kerja serta perluasan kesempatan usaha, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:
20
1. Meningkatnya kesempatan kerja dan produktivitas pekerja dan serta melindungi hak-hak pekerja
2. meningkatnya kemandirian masyarakat perdesaan dalam pengelolaan potensi daerah
3. meningkatnya jumlah transmigran yang diberangkatkan dan terbinanya transmigran dan translok
Tujuan 4: Menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendorong pembangunan industri di berbagai sektor yang memiliki daya saing dan berwawasan lingkungan
Guna menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendorong pembangunan industri di berbagai sektor yang memiliki daya saing dan berwawasan lingkungan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Terciptanya iklim usaha yang kondusif dan kemudahan
investasi 2. Mendorong pertumbuhan industri rumah tangga, kecil dan
menengah
Tujuan 5: Meningkatkan pengembangan pariwisata dan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal
Untuk meningkatkan pengembangan pariwisata dan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:
1. Tertatanya objek wisata 2. Terlaksananya pembinaan masyarakat pariwisata 3. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Tujuan 6: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi masyarakat berbasis ekonomi lokal.
Dalam upaya Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi masyarakat berbasis ekonomi lokal, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok
usaha masyarakat dan koperasi
Tujuan 7: Meningkatkan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dan peningkatan nilai ekspor.
Guna meningkatkan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dan peningkatan nilai ekspor, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat 2. Meningkatnya nilai ekspor Kabupaten Sukabumi
21
3. Tersedianya sarana perdagangan
Tujuan 8: Meningkatkan kapasitas lembaga dan kemandirian usaha ekonomi mikro perdesaan.
Untuk meningkatkan kapasitas lembaga dan kemandirian usaha ekonomi mikro perdesaan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya manajemen pengelolaan bumdesa 2. Meningkatnya pemberdayaan lembaga usaha ekonomi desa
Tujuan 9: Melestarikan dan mengembangkan budaya lokal;
Guna melestarikan dan mengembangkan budaya lokal, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya pelestarian dan apresiasi masyarakat terhadap
budaya dan kearifan lokal
Tujuan 10: Meningkatkan kualitas dan partisipasi pemuda dalam pembangunan.
Guna meningkatkan kualitas dan partisipasi pemuda dalam pembangunan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:
1. Optimalisasi pembinaan pemuda sehingga dapat berperan aktif dalam pembangunan
Tujuan 11: Meningkatkan pembinaan dan prestasi olahraga.
Guna meningkatkan pembinaan dan prestasi olahraga, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya pembinaan olahraga yang berorientasi pada
prestasi 2. Meningkatnya pembinaaan olahraga masyarakat
Tujuan 12: Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan pengembangan nilai-nilai keagamaan
Guna meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan pengembangan nilai-nilai keagamaan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
Tujuan 13: Mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat
Guna mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:
22
1. Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
2. Menguatnya kelembagaan sosial dan organisasi kemasyarakatan dalam pembangunan manusia yang berdaya saing tinggi dan religius.
3. Meningkatnya pembinaan dan pendidikan politik daerah 4. Menurunnya gangguan terhadap ketertiban umum dan
keamanan masyarakat 5. Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap perda dan
perkada 6. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anggota
Sat.Linmas dalam penanganan berbagai tugas khususnya tanggap darurat penanggulangan bencana
Tujuan 14: Meningkatkan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), keperintisan, kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial
Guna meningkatkan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), keperintisan, kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Menurunnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial,
berdayanya komunitas adat dan pelestarian nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial
2. Terehabilitasi dan terbantunya penyandang disabilitas, tuna sosial, Anak Nakal Korban Narkotika (ANKN), ODHA, dan bencana sosial
3. Meningkatnya pelayanan, perlindungan dan jaminan sosial bagi masyarakat miskin dan korban bencana alam
Tujuan 15: Meningkatkan Partisipasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
Guna meningkatkan Partisipasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya Partisipasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS)
Tujuan 16: Meningkatkan pemberdayaan, perlindungan anak dan perempuan.
Guna meningkatkan pemberdayaan, perlindungan anak dan perempuan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:
23
1. Peningkatan partisipasi, pemberdayaan perempuan dan pengembangan hak-hak anak
2. Peningkatan kualitias hidup dan perlindungan perempuan & anak
Tujuan 17: Mewujudkan reformasi birokrasi menuju tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional.
Guna mewujudkan reformasi birokrasi menuju tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya kualitas dan Kompetensi aparatur 2. Meningkatnya disiplin aparatur 3. Tertatanya struktur organisasi pemerintah yang efektif dan
efisien 4. Meningkatnya kualitas pelayanan publik 5. Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah, instansi
pemerintah dan lembaga non pemerintah 6. Meningkatnya pengelolaan administrasi kewilayahan 7. Terwujudnya pemekaran Kabupaten Sukabumi 8. Terwujudnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
daerah 9. Meningkatnya kapasitas pimpinan dan anggota DPRD
Kabupaten Sukabumi dalam produktifitas kedewanan 10. Meningkatnya kualitas pelayanan kedinasan kepala daerah dan
wakil kepala daerah 11. Tersedianya Produk hukum yang diperlukan masyarakat 12. Meningkatnya kualitas perencanaan dan pembangunan daerah 13. Meningkatnya birokrasi yang profesional dan akuntabel 14. Terwujudnya pemerintahan yang bersih bebas korupsi kolusi
dan nepotisme
Tujuan 18: Meningkatkan efektifitas pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Guna Meningkatkan efektifitas pengelolaan keuangan dan aset daerah, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Tersedianya pedoman pelaksanaan APBD 2. Tersedianya laporan keuangan dan aset daerah yang akuntabel 3. Meningkatnya pendapatan asli daerah 4. Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan tata kearsipan
pemerintah daerah
24
Tujuan 19: Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
Guna Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan
Tujuan 20: Mengoptimalkan pengelolaan administrasi pertanahan.
Guna Mengoptimalkan pengelolaan administrasi pertanahan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Tertib administrasi pertanahan
Tujuan 21: Membangun budaya partisipasi masyarakat.
Guna Membangun budaya partisipasi masyarakat, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Tujuan 22: Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah desa.
Guna meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah desa, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya penyelenggara pemerintah desa yang terlatih 2. Meningkatnya pengelolaan administrasi desa
Tujuan 23: Meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan.
Guna meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya keterampilan tenaga teknis dan masyarakat 2. Status desa tertinggal dan sangat tertinggal 3. Meningkatnya pemberdayaan lembaga dan organisasi
masyarakat
Tujuan 24: Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Sukabumi yang mendukung e-goverment.
Guna pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Sukabumi yang mendukung e-goverment, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya penyebaran informasi pemda terhadap masyarkat
luas baik internal maupun eksternal kabupaten melalui
25
kerjasama dengang media massa baik media cetak, radio, televisi maupun media online
2. Meningkatnya penyebaran informasi pemda terhadap masyarakat luas baik internal maupun eksternal kabupaten melalui media yang dikelola oleh pemerintah daerah (website, sistem elektronik serta media sosial) dan melalui media tradisional
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Sukabumi berbasis IT menuju e-government
4. Terlaksananya pengadaan barang dan jasa secara elektronik
Tujuan 25: Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya kualitas pelayanan rumah sakit 2. Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan kesehatan 3. Pembinaan kesehatan ibu dan reproduksi 4. Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi 5. Menurunkan angka kesakitan 6. Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan olahraga 7. Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan
upaya kesehatan tradisional dan komplementer 8. Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan,
kebidanan dan keteknisian medik 9. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas bagi masyarakat 10. Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa dan
NAPZA 11. Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat 12. Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat miskin 13. Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat 14. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan 15. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat 16. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan
penyakit tidak menular 17. Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi 18. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan
26
Tujuan 26: Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan berkualitas.
Guna mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan berkualitas, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk 2. Meningkatnya kesertaan ber-KB pasangan usia subur (PUS) Pra-
KS dan KS 1 anggota kelompok usaha ekonomi produktif dari 80 persen menjadi 82 persen dan pembinaan keluarga menjadi sekitar 70 persen.
Tujuan 27: Meningkatkan budaya baca masyarakat.
Guna meningkatkan budaya baca masyarakat, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Terwujudnya pembudayaan gemar membaca masyarakat
Tujuan 28: Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan untuk menghasilkan SDM yang religius, mandiri dan berdaya saing.
Guna meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan untuk menghasilkan SDM yang religius, mandiri dan berdaya saing, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan 2. Meningkatnya manajemen dan tata kelola pendidikan
Tujuan 29: Mewujudkan penataan ruang yang terpadu dan berkelanjutan.
Guna mewujudkan penataan ruang yang terpadu dan berkelanjutan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:
1. Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang efisien, produktif, berkelanjutan dan berdaya saing dibidang agribisnis, pariwisata dan industri
Tujuan 30: Mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan dan penanggulangan bencana yang handal.
Guna mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan dan penanggulangan bencana yang handal, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta
kualitas penanganan bencana 2. Meningkatnya cakupan pelayanan bencana kebakaran
27
Tujuan 31: Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur daerah yang mendukung perekonomian.
Guna meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur daerah yang mendukung perekonomian, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan dan jembatan 2. Meningkatnya infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk
konservasi, pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air
3. Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman 4. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas perumahan 5. Meningkatnya ketersediaan informasi jasa konstruksi dan
kualitas layanan perizinan usaha jasa konstruksi
Tujuan 32: meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan produktifitas ekonomi dan pelayanan dasar.
Guna meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan produktifitas ekonomi dan pelayanan dasar, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar masyarakat
Tujuan 33: Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
Guna meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup
Tujuan 34: Meningkatkan perlindungan, rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam.
Guna meningkatkan perlindungan, rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1. Meningkatnya perlindungan, rehabilitasi dan konservasi sumber
daya alam serta keanekaragaman hayati 2. Meningkatnya ekosistem dan sumber daya pesisir
28
Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Misi 1 : Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi ekonomi lokal melalui sektor agribisnis, pariwisata, dan industri berwawasan lingkungan
No. Sasaran Indikator Kinerja Tahun Awal 2016 Tahun Akhir 2021 Satuan
1 2 3 4 5 6 1 Meningkatnya produksi
pangan Jumlah produksi padi 885,882 5,439,315 TON
Jumlah produksi jagung 35,000 224,000 TON
Jumlah produksi kedelai 5,000 30,000 TON
Jumlah produksi ubi kayu 150,000 970,000 TON
Jumlah produksi cabe 27,450 172,567 TON
Jumlah produksi tomat 24,630 154,892 TON
Jumlah produksi bawang merah
403 2,536 TON
Jumlah produksi daging sapi dan kerbau
1,679 1,895 TON
Jumlah produksi daging domba dan kambing
798 837 TON
Jumlah produksi daging unggas
53,152 61,188 TON
Jumlah produksi telur 308,404 32,803 TON/THN
Jumlah produksi susu 5,179,572 5,443,133 LITER/THN
2 Meningkatnya produksi, nilai tambah produk perikanan serta sarana prasarana perikanan
Produksi perikanan tangkap
14,066 15,530 TON
Produksi ikan konsumsi 31,649.55 42,590 TON
Produksi benih ikan konsumsi
3,885,816,743 4,817,699,228 EKOR
Produksi ikan hias 98,563,185 122,200,251 EKOR
Konsumsi perikanan 25.8 28.49 Kg/Kapita/Tahun
3 Meningkatnya kesempatan kerja dan produktivitas pekerja
Rasio penduduk yang bekerja
93.64 94.15 %
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
54.67 60.36 %
Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
100 100 %
4 Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
Persentase Kenaikan Nilai Realisasi PMDN
5 7 %
Persentase Kenaikan Nilai Realisasi PMA
5 7 %
5 Mendorong pertumbuhan industri rumah tangga, kecil dan menengah
Persentase IKM produktif 8.6 9.1 %
6 Tertatanya Objek Wisata
Peningkatan Sarana Prasarana Objek Wisata
5 35 ODTW per tahun
7 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah kunjungan wisatawan Lokal
3.481.599 25.900.601 Orang / tahun
Jumlah kunjungan wisatawan Mancanegara
119.014 769.949 Orang /tahun
29
No. Sasaran Indikator Kinerja Tahun Awal 2016 Tahun Akhir 2021 Satuan
1 2 3 4 5 6 8 Meningkatnya penataan
dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
Persentase Jumlah Koperasi yang berkinerja baik
16 21 %
Persentase Jumlah UMKM yang berkembang dan berdaya saing
33 48 %
9 Tersedianya sarana perdagangan
Pembangunan pasar rakyat
3 13 pasar
Peningkatan pasar rakyat 1 9 pasar
Pengembangan pasar rakyat
1 12 pasar
10 Meningkatnya Manajemen Pengelolaan BUMDesa
Jumlah BUMDesa yang berkembang
5 55 Desa
11 Meningkatnya Pemberdayaan Lembaga Usaha Ekonomi Desa
Jumlah Lembaga Usaha Ekonomi Desa yang mandiri
2 12 Kelompok
Misi 2 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan Religius No. Sasaran Indikator Kinerja Tahun Awal 2016 Tahun Akhir 2021 Satuan
1 2 3 4 5 6 12 Meningkatnya
pelestarian dan apresiasi masyarakat terhadap budaya dan kearifan lokal
Budaya daerah yang dikembangkan
2 14 Adat
Jumlah group/sanggar kesenian
10 65 Sanggar
festival seni dan budaya 5 70 Kali/Thn
13 Meningkatnya Pembinaan Olahraga yang berorientasi pada prestasi
Olahraga berprestasi 17 119 Cabor
14 Optimalisasi pembinaan pemuda sehingga dapat berperan aktif dalam pembangunan
Penciptaan dan Penumbuhan entrepreuner baru
100 700 Orang
15 Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
Persentase Pelaksanaan Pengajian Aparatur (Majelis Ta'lim Aparatur)
60 85 %
Persentase Penguatan Lembaga Keagamaan
35 80 %
Persentase Gerakan Sukabumi Mubarokah
40 90 %
16 Menurunnya Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, Berdayanya Komunitas Adat dan Pelestarian Nilai-nilai Keperintisan, Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial.
Bimbingan, Pelatihan dan Bantuan bagi PMKS dan Komunitas Adat
290 2.539 Orang
17 Meningkatnya Kepatuhan Masyarakat terhadap Perda dan Perkada
Jumlah Pelanggaran PERDA
25 245 Kali
30
No. Sasaran Indikator Kinerja Tahun Awal 2016 Tahun Akhir 2021 Satuan
1 2 3 4 5 6 18 Menurunnya gangguan
terhadap ketertiban umum dan keamanan masyarakat
Jumlah kegiatan Patroli Pemeliharaan Tibum Tranmas
60 1,360 Keg
19 Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah, Swasta dan Organisasi Perempuan
476 2.911 Orang
Pengembangan Hak-hak Anak
90 1.14 Orang
Misi 3 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional No. Sasaran Indikator Kinerja Tahun Awal 2016 Tahun Akhir 2021 Satuan
1 2 3 4 5 6
20 Tertatanya struktur organisasi pemerintah yang efektif dan efisien
Pelaksanaan Penataan kelembagaan sesuai dengan Peraturan perundang Undangan
1 1 Dokumen
40 51 Perbup
21 Meningkatnya Kualitas pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM )
77 234 skor
22 Terwujudnya Pemekaran Kabupaten Sukabumi
Persentase kelengkapan persyaratan pemekaran Kabupaten Sukabumi
80 100 %
23 Terwujudnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
LPPD,RPPD, ELPPD, LKPJ dan LKj
5 30 Dokumen
24 Meningkatnya kualitas pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil kepala daerah
Jumlah dialog/audiensi kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan tokoh masyarakat dan pimpinan organisasi masyarakat
700 4500 Orang
Jumlah Kunjungan kerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
600 3495 Kegiatan
25 Meningkatnya kualitas perencanaan dan pembangunan daerah
Konsistensi dokumen perencanaan
75 100 %
26 Meningkatnya kualitas dan Kompetensi aparatur
Persentase Peningkatan Kompetensi Pegawai
80 95 %
27 Meningkatnya disiplin aparatur
Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai
0.145 0.3 %
28 Terwujudnya pemerintahan yang bersih bebas korupsi kolusi dan nepotisme
Persentase Rekomendasi hasil Pemeriksaan Reguler Inspektorat Kab, Sukabumi yang ditindaklanjuti SKPD.
85 96 %
Rata-rata jumlah temuan pada Seluruh SKPD
18 15 Temuan
Rasio Penyelesaian Pengaduan Masyarakat atau Lembaga dengan jumlah pengaduan yang ditangani
83 100 %
29 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah
Persentase Kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
11 9,83 %
31
No. Sasaran Indikator Kinerja Tahun Awal 2016 Tahun Akhir 2021 Satuan
1 2 3 4 5 6 30 Meningkatnya
pengelolaan dan pelayanan tata kearsipan pemerintah daerah
OPD yang menerapkan arsip secara baku
44.76 64.76 %
31 Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan
Cakupan Kepemilikan KK 92 100 %
Cakupan Kepemilikan KTP 91 100 %
Cakupan Kepemilikan akta kelahiran
73 91 %
Cakupan Penerbitan Akta Kematian
25 100 %
32 Tertib administrasi pertanahan
Fasilitasi dan terinventarisasinya hak-hak atas tanah Pemkab Sukabumi
100 100 %
33 Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Sukabumi berbasis IT menuju e-government
Terintegrasinya Sistem Informasi Manajemen Pemda berbasis IT
35 85 %
Misi 4 : Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah No. Sasaran Indikator Kinerja Tahun Awal 2016 Tahun Akhir 2021 Satuan
1 2 3 4 5 6
34 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Jumlah Kematian Ibu 40 21 per 100.000 KH
Angka Kematian Bayi 23 21 per 1000 KH
Angka Harapan Hidup 69,79 69,94 Tahun 35 Meningkatnya perilaku
hidup bersih dan sehat Persentase Cakupan strata desa siaga aktif
29.29 100 %
36 Meningkatnya akses pelayanan kesehatan
Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan
2.45 2.77 rasio
37 Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
0,55 0,50 %
38 Terwujudnya pembudayaan gemar membaca masyarakat
Jumlah Pengunjung Perpustakaan
36,800 47,000 Orang
Tingkat kompetensi Pengelola perpustakaan
339 1,339 Orang
39 Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
APK SD Sederajat 108.65 106.06 %
APM SD Sederajat 98.57 99.07 %
APK SMP Sederajat 95.09 97.59 %
APM SMP Sederajat 75.93 78.43 %
Angka kelulusan SD 100 100 %
Angka Kelulusan SMP 100 100 %
Angka Mengulang Kelas SD
0.5 0.45 %
Angka DO SD 0.04 0.01 %
32
No. Sasaran Indikator Kinerja Tahun Awal 2016 Tahun Akhir 2021 Satuan
1 2 3 4 5 6 Angka DO SMP 0.21 0.16 %
Angka melanjutkan dari SD Sederajat ke SMP Sederajat
95.82 96.32 %
Angka melanjutkan dari SMP Sederajat ke SMA Sederajat
68.17 68.67 %
APK PAUD (3-6 tahun) 51.22 72.1 %
Angka kelulusan Paket A 85 90 %
Angka kelulusan Paket B 85 90 %
Angka kelulusan Paket C 85 90 %
40 Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang efisien, produktif, berkelanjutan dan berdaya saing dibidang agribisnis, pariwisata dan industri
Persentase Kenaikan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
0,52 0,62 %
41 Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
42.85 59.85 %
Persentase terhubungnya pusat - pusat kegiatan dan pusat produksi di wilayah kabupaten
0 99.06 %
Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
57 82 %
Persentase Tingkat kondisi infrastruktur sumber daya air dalam rangka konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
57 82 %
42 Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Persentase Kenaikan Cakupan layanan air minum perdesaan
56 95 %
Persentase Kenaikan cakupan pelayanan air minum perkotaan
9.62 27.22
Persentase Kenaikan cakupan pelayanan air limbah domestik
36.5 75 %
Persentase Menurunnya sampah perkotaan
4 30 %
Persentase Cakupan Kawasan kumuh
60 85 %
Persentase Peningkatan Pelayanan Jaringan Drainase Skala Kawasan dan Skala Kota
5.45 35 %
33
No. Sasaran Indikator Kinerja Tahun Awal 2016 Tahun Akhir 2021 Satuan
1 2 3 4 5 6 Persentase Penurunan Luas Genangan
42.5 20 %
Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni
85.02 94 %
43 Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan
Tersedianya simpul jaringan transportasi berbasis jalan dan keretaapi
55 75 %
Tersedianya perlengkapan Jalan (Fasilitas Lalu lintas dan PJU)
37 60 %
Menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas di jalan
42 52 km/jam
44 Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Menurunnya jumlah pencemaran air sungai
3 26 Sungai
Tertanganinya izin lingkungan dan izin PPLH
100 600 Izin
Persentase Menurunnya pencemaran akibat limbah B3 dan sampah
50 60 %
2.2. Indikator Kinerja Utama Dari sasaran strategis dan indikator kinerja di atas, kemudian ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Peraturan Bupati Nomor 109 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Memperhatikan catatan dan rekomendasi dari hasil reviu yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat maka Peraturan Bupati Nomor 109 Tahun 2016 dicabut dengan Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2017 tentang Pencabutan Peraturan Bupati Nnomor 109 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021, dan diterbitkanlah Keputusan Bupati Nomor 005/Kep.799-Ako/2017 tentang Revisi Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi.
Adapun rekomendasi dari Inspektorat Provinsi Jawa Barat antara lain:
1. Indikator kinerja tujuan dan indikator kinerja sasaran memenuhi kriteria ukuran keberhasilan yang baik (SMART).
2. Membuat menu dalam website resmi Pemerintah Kabupaten/Dinas yang memuat dokumen perencanaan (renstra,
34
perjanjian kinerja, IKU) dan laporan kinerja baik tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten maupun PD sehingga memudahkan publik untuk mengakses dokumen tersebut setiap saat.
3. Mencantumkan target secara periodik dalarn rencana aksi atas kinerja
4. Menyajikan mekanisme pengumpulan data kinerja/SOP dengan sumber data yang jelas dalam dokumen IKU.
5. Mengukur realisasi atas target kinerja yang tercantum dalam rencana aksi secara berkala (tidak dilakukan secara tahunan). Pengukuran realisasi target tidak hanya berupa penyerapan anggaran dan capaian output kegiatan semata.
6. Pengukuran kinerja menggunakan bantuan teknologi mulai dari pengukuran capaian kinerja staf, manajerial sampai kepada pimpinan tertinggi dan tingkat instansi sehingga capaian atau progres kinerja dapat diidentifikasi secara lebih tepat dan cepat.
7. LKIP menyajikan :
a. lndikator kinerja yang bersifat outcome b. Perbandingan capaian kinerja yang memadai antara lain
perbandingan capaian/target dengan tahun sebelumnya. c. lnformasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja
sasaran. d. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Sehingga lnformasi kinerja dalam LKIP dapat digunakan dalam pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja dan perbaikan perencanaan serta dapat menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi dan peningkatan kinerja.
8. Melakukan monitoring dan evaluasi program dalam rencana aksi secara berkala (triwulanan/semesteran) dan menyimpulkan keberhasilan/kegagalan program yang didokumentasikan secara memadai.
9. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja di seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi untuk mewujudkan pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel.
Dari hasil rekomendasi di atas, maka IKU Kabupaten Sukabumi sebelum dan sesudah reviu disajikan dalam tabel berikut:
35
Tabel 2.2. Sasaran, Indikator Kinerja Utama Sebelum dan Sesudah Reviu
No. Sasaran Sebelum Direviu
Sasaran Setelah Direviu
Indikator Kinerja Utama Sebelum Direviu
Indikator Kinerja Utama Setelah
Direviu Satuan
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatnya produksi pangan
1 Meningkatnya ketahanan pangan
1 Jumlah produksi padi
1 Jumlah Produksi Pertanian
TON/TAHUN
2 Jumlah produksi jagung
3 Jumlah produksi kedelai
4 Jumlah produksi ubi kayu
5 Jumlah produksi cabe
6 Jumlah produksi tomat
7 Jumlah produksi bawang merah
8 Jumlah produksi daging sapi dan kerbau
2 Jumlah Produksi Peternakan
TON/TAHUN
9 Jumlah produksi daging domba dan kambing
10 Jumlah produksi daging unggas
11 Jumlah produksi telur
12 Jumlah produksi susu
2 Meningkatnya produksi, nilai tambah produk perikanan serta sarana prasarana perikanan
13 Produksi perikanan tangkap
3 Jumlah produksi perikanan dalam satu tahun
TON/TAHUN
14 Produksi ikan konsumsi
15 Produksi benih ikan konsumsi
16 Produksi ikan hias
17 Konsumsi perikanan
3 Meningkatnya kesempatan kerja dan produktivitas pekerja dan serta melindungi hak-hak pekerja
2 Meningkatnya kualitas tenaga kerja
18 Rasio penduduk yang bekerja
%
19 Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
%
20 Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
%/Tahun
5 Angka Pengangguran Terbuka
%/Tahun
36
No. Sasaran Sebelum Direviu
Sasaran Setelah Direviu
Indikator Kinerja Utama Sebelum Direviu
Indikator Kinerja Utama Setelah
Direviu Satuan
1 2 3 4 5 6
4 Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
3 Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
21 Persentase Kenaikan Nilai Realisasi PMDN
6 Nilai Investasi PMDN-PMA
22 Persentase Kenaikan Nilai Realisasi PMA
5 Mendorong pertumbuhan industri rumah tangga, kecil dan menengah
4 Meningkatnya perdagangan dan industri
23 Persentase IKM produktif
7 Persentase IKM yang produktif
%
6 Tertatanya Objek Wisata
Tertatanya Objek Wisata
24 Peningkatan Sarana Prasarana Objek Wisata
ODTW
per tahun
7 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
5 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
25 Jumlah kunjungan wisatawan Lokal
8 Jumlah wisatawan
Orang / tahun
26 Jumlah kunjungan wisatawan Mancanegara
8 Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
6 Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
27 Persentase Jumlah Koperasi yang berkinerja baik
9 Persentase Koperasi Sehat
%
28 Persentase Jumlah UMKM yang berkembang dan berdaya saing
10 Persentase Jumlah UMKM yang berkembang dan berdaya saing
%
9 Tersedianya sarana perdagangan
4 Meningkatnya perdagangan dan industri
29 Pembangunan pasar rakyat
pasar
30 Peningkatan pasar rakyat
pasar
31 Pengembangan pasar rakyat
11 Nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi
US$
10 Meningkatnya Manajemen Pengelolaan BUMDesa
Meningkatnya Manajemen Pengelolaan BUMDesa
32 Jumlah BUMDesa yang berkembang
Desa
11 Meningkatnya Pemberdayaan Lembaga Usaha Ekonomi Desa
Meningkatnya Pemberdayaan Lembaga Usaha Ekonomi Desa
33 Jumlah Lembaga Usaha Ekonomi Desa yang mandiri
Kelompok
12 Meningkatnya pelestarian dan apresiasi masyarakat
Meningkatnya pelestarian dan apresiasi
34 Budaya daerah yang dikembangkan
Adat
37
No. Sasaran Sebelum Direviu
Sasaran Setelah Direviu
Indikator Kinerja Utama Sebelum Direviu
Indikator Kinerja Utama Setelah
Direviu Satuan
1 2 3 4 5 6
terhadap budaya dan kearifan lokal
masyarakat terhadap budaya dan kearifan lokal
35 Jumlah group/sanggar kesenian
Sanggar
36 festival seni dan budaya
Kali/Thn
13 Meningkatnya Pembinaan Olahraga yang berorientasi pada prestasi
Meningkatnya Pembinaan Olahraga yang berorientasi pada prestasi
37 Olahraga berprestasi
Cabor
14 Optimalisasi pembinaan pemuda sehingga dapat berperan aktif dalam pembangunan
Optimalisasi pembinaan pemuda sehingga dapat berperan aktif dalam pembangunan
38 Penciptaan dan Penumbuhan entrepreuner baru
Orang
15 Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
7 Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
39 Persentase Pelaksanaan Pengajian Aparatur (Majelis Ta'lim Aparatur)
12 Persentase Pengajian Aparatur
%
40 Persentase Penguatan Lembaga Keagamaan
%
41 Persentase Gerakan Sukabumi Mubarokah
%
16 Menurunnya Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial,
Berdayanya Komunitas Adat dan Pelestarian Nilai-nilai
Keperintisan, Kepahlawanan dan
Kesetiakawanan Sosial.
8 Meningkatnya kualitas PMKS dan Komunitas
adat
42 Bimbingan, Pelatihan dan Bantuan bagi
PMKS dan Komunitas Adat
13 Persentase menurunnya jumlah PMKS
Orang
17 Meningkatnya Kepatuhan
Masyarakat terhadap Perda dan Perkada
Meningkatnya Kepatuhan Masyarakat
terhadap Perda dan Perkada
43 Jumlah Pelanggaran
PERDA
Kali
18 Menurunnya gangguan terhadap ketertiban umum dan keamanan masyarakat
Menurunnya gangguan terhadap ketertiban umum dan keamanan masyarakat
44 Jumlah kegiatan Patroli Pemeliharaan Tibum Tranmas
Keg
19 Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
9 Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
45 Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah, Swasta dan Organisasi Perempuan
Orang
38
No. Sasaran Sebelum Direviu
Sasaran Setelah Direviu
Indikator Kinerja Utama Sebelum Direviu
Indikator Kinerja Utama Setelah
Direviu Satuan
1 2 3 4 5 6
46 Pengembangan Hak-hak Anak
14 Indeks Kesetaraan gender
%
15 Jumlah kecamatan layak anak
desa/kel/kec
20 Tertatanya struktur organisasi pemerintah yang efektif dan efisien
Tertatanya struktur organisasi pemerintah yang efektif dan efisien
47 Pelaksanaan Penataan kelembagaan sesuai dengan Peraturan perundang Undangan
Dokumen
Perbup
21 Meningkatnya Kualitas pelayanan Publik
10 Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas pelayanan Publik
48 Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM )
16 Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) skor
22 Terwujudnya Pemekaran Kabupaten Sukabumi
Terwujudnya Pemekaran Kabupaten Sukabumi
49 Persentase kelengkapan persyaratan pemekaran Kabupaten Sukabumi
%
23 Terwujudnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Terwujudnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
50 tingkat akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
Dokumen
24 Meningkatnya kualitas pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil kepala daerah
Meningkatnya kualitas pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil kepala daerah
51 Jumlah dialog/audiensi kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan tokoh masyarakat dan pimpinan organisasi masyarakat
Orang
52 Jumlah Kunjungan kerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kegiata
n
25 Meningkatnya kualitas perencanaan dan pembangunan daerah
Meningkatnya kualitas perencanaan dan pembangunan daerah
53 Konsistensi dokumen perencanaan
%
26 Meningkatnya kualitas dan Kompetensi aparatur
Meningkatnya kualitas dan Kompetensi aparatur
54 Persentase Peningkatan Kompetensi Pegawai
%
27 Meningkatnya disiplin aparatur
Meningkatnya disiplin aparatur
55 Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai
%
28 Terwujudnya pemerintahan yang bersih bebas korupsi kolusi dan nepotisme
11 Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas pelayanan
56 Persentase Rekomendasi hasil Pemeriksaan Reguler Inspektorat Kab,
17 Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti
%
39
No. Sasaran Sebelum Direviu
Sasaran Setelah Direviu
Indikator Kinerja Utama Sebelum Direviu
Indikator Kinerja Utama Setelah
Direviu Satuan
1 2 3 4 5 6
Publik Sukabumi yang ditindaklanjuti SKPD.
PD
57 Rata-rata jumlah temuan pada Seluruh SKPD
Temuan
58 Rasio Penyelesaian Pengaduan Masyarakat atau Lembaga dengan jumlah pengaduan yang ditangani
18 Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
%
19 Predikat SAKIP Kategori
20 Opini Laporan Keuangan
Kategori
21 LPPD Kategori
29 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah
59 Persentase Kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
%
30 Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan tata kearsipan pemerintah daerah
Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan tata kearsipan pemerintah daerah
60 OPD yang menerapkan arsip secara baku
%
31 Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan
Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan
61 Cakupan Kepemilikan KK
%
62 Cakupan Kepemilikan KTP
%
63 Cakupan Kepemilikan akta kelahiran
%
64 Cakupan Penerbitan Akta Kematian
%
32 Tertib administrasi pertanahan
Tertib administrasi pertanahan
65 Fasilitasi dan terinventarisasinya hak-hak atas tanah Pemkab Sukabumi
%
33 Meningkatnya kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Sukabumi berbasis IT menuju e-government
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Sukabumi berbasis IT menuju e-government
66 Terintegrasinya Sistem Informasi Manajemen Pemda berbasis IT
%
34 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
12 Meningkatnya derajat kesehatan
67 Jumlah Kematian Ibu
22 Jumlah Kematian Ibu
per 100.00
0 KH
40
No. Sasaran Sebelum Direviu
Sasaran Setelah Direviu
Indikator Kinerja Utama Sebelum Direviu
Indikator Kinerja Utama Setelah
Direviu Satuan
1 2 3 4 5 6
masyarakat 68 Angka Kematian Bayi
23 Angka Kematian Bayi
per 1000
KH 69 Angka Harapan
Hidup
Tahun
35 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
70 Persentase Cakupan strata desa siaga aktif
%
36 Meningkatnya akses pelayanan kesehatan
Meningkatnya akses pelayanan kesehatan
71 Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan
rasio
37 Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
13 Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
72 Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
24 Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
%
38 Terwujudnya pembudayaan gemar membaca masyarakat
Terwujudnya pembudayaan gemar membaca masyarakat
73 Jumlah Pengunjung Perpustakaan
Orang
74 Tingkat kompetensi Pengelola perpustakaan
Orang
39
Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
14 Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
75 APK SD Sederajat 25 APK %
76 APK SMP Sederajat
%
77 APM SD Sederajat 26 APM % 78 APM SMP
Sederajat
%
79 Angka kelulusan SD
27 Angka Kelulusan %
80 Angka Kelulusan SMP
%
81 Angka Mengulang Kelas SD
%
82 Angka DO SD % 83 Angka DO SMP % 84 Angka
melanjutkan dari SD Sederajat ke SMP Sederajat
%
28 RLS %
85 Angka melanjutkan dari SMP Sederajat ke SMA Sederajat
%
86 APK PAUD (3-6 tahun)
%
87 Angka kelulusan Paket A
%
88 Angka kelulusan Paket B
%
41
No. Sasaran Sebelum Direviu
Sasaran Setelah Direviu
Indikator Kinerja Utama Sebelum Direviu
Indikator Kinerja Utama Setelah
Direviu Satuan
1 2 3 4 5 6
89 Angka kelulusan Paket C
%
40 Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang efisien, produktif, berkelanjutan dan berdaya saing dibidang agribisnis, pariwisata dan industri
Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang efisien, produktif, berkelanjutan dan berdaya saing dibidang agribisnis, pariwisata dan industri
90 Persentase Kenaikan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
%
41 Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
15 Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
91 Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
29 Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
%
92 Persentase terhubungnya pusat - pusat kegiatan dan pusat produksi di wilayah kabupaten
%
93 Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
30 Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
%
94 Persentase Tingkat kondisi infrastruktur sumber daya air dalam rangka konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
%
42 Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
15 Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
95 Persentase Kenaikan Cakupan layanan air minum perdesaan
%
96 Persentase Kenaikan cakupan pelayanan air minum perkotaan
97 Persentase Kenaikan cakupan pelayanan air limbah domestik
%
98 Persentase Menurunnya sampah perkotaan
31 Persentase Menurunnya sampah perkotaan
%
42
No. Sasaran Sebelum Direviu
Sasaran Setelah Direviu
Indikator Kinerja Utama Sebelum Direviu
Indikator Kinerja Utama Setelah
Direviu Satuan
1 2 3 4 5 6
99 Persentase Cakupan Kawasan kumuh
32 Persentase Cakupan Kawasan kumuh
%
100 Persentase Peningkatan Pelayanan Jaringan Drainase Skala Kawasan dan Skala Kota
%
101 Persentase Penurunan Luas Genangan
%
102 Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni
33 Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni
%
43 Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan
16 Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan
103 Tersedianya simpul jaringan transportasi berbasis jalan dan keretaapi
%
104 Tersedianya perlengkapan Jalan (Fasilitas Lalu lintas dan PJU)
%
105 Menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas di jalan
34 Persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan sukabumi-cicurug; sukabumi-sukalarang; sukabumi- cikembar
km/jam
44 Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
17 Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
106 Menurunnya jumlah pencemaran air sungai
Sungai
107 Tertanganinya izin lingkungan dan izin PPLH
Izin
108 Persentase Menurunnya pencemaran akibat limbah B3 dan sampah
35 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Indeks
Dari 44 sasaran dan 108 indikator kinerja setelah direviu menjadi 18 sasaran dengan 36 indikator kinerja sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
43
Tabel 2.3. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama Sesudah Reviu
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Penjelasan / Formulasi Sumber
Data
1 2 3 4 5
Misi 1 : Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi Ekonomi Lokal Melalui Sektor Agribisnis, Pariwisata dan Industri Berwawasan Lingkungan.
1. Meningkatnya ketahanan pangan
Jumlah Produksi Pertanian
Jumlah produksi pertanian dalam satu tahun ( ton / tahun )
Dinas Pertanian
Jumlah Produksi Peternakan
Jumlah produksi peternakan dalam satu tahun
Dinas Peternakan
Jumlah Produksi Perikanan
Jumlah produksi perikanan dalam satu tahun
Dinas Kelautan dan Perikanan
2. Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
Nilai Investasi PMDN-PMA
Nilai realisasi investasi yang dilakukan perusahaan dalam negeri dan perusahaan asing di suatu wilayah tertentu.
Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu
3. Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
Persentase Koperasi Sehat
JumlahKoperasiyangberkinerjabaikJumlahKoperasiaktif
푥100 Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing
JumlahUMKMyangberkembangdanberdayasaing
JumlahUMKM푥100
Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah Wisatawan
Jumlah wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara yang berkunjung dalam satu tahun
Dinas Pariwisata
5. Meningkatnya perdagangan dan industri
Nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi
Jumlah Penerbitan SKA Kab. Sukabumi Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Persentase IKM yang Produktif JumahIKMyangProduktif
JumlahIKM 푥100
Dinas Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral
6. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
AngkatanKerja15TahunkeatasJumlahPendudukUsia15TahunkeAtas
푥100
BPS, Disnaker
Tingkat Pengangguran Terbuka
JumlahPendudukAngkatanKerjaJumlahPendudukUsiaKerja(15 − 64Tahun)
푥100
BPS, Disnaker
44
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Penjelasan / Formulasi Sumber
Data
1 2 3 4 5
Misi 2 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing dan Religius
7. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
Persentase pengajian aparatur
Jumlahperangkatdaerahygmelaksanakanpengajianaparatur
JumlahPerangkatDaerah푥100
SETDA
8. Meningkatnya kualitas PMKS dan Komunitas adat.
Persentase menurunnya jumlah PMKS.
JumlahPMKSyangMendapatkanPenangananJumlahPMKSyangSeharusnya
MendapatkanPenanganan
푥100
Dinas Sosial
9. Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Indeks Kesetaraan Gender
Dinas PPPA
Jumlah kecamatan layak anak
Jumlah desa/kel di setiap kecamatan yang layak anak
Dinas PPPA
10. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Pendapatan perkapita
Pendapatan Penduduk Perkapita BPS, Seluruh PD
Misi 3 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Profesional
11. Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM
Survey Kepuasan Masyarakat SETDA
Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
JumlahPengaduanmasyarakatyangditangani
JumlahTotalpengaduanMasyarakat푥100
Inspektorat
Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD
JumlahPDyangmenyampaikanTLHPJumlahPD
푥100 Inspektorat
Predikat SAKIP Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Kabupaten Sukabumi
SETDA
Opini Laporan Keuangan
Laporan Hasil Pemeriksaan BPK/Opini BPK
BPKAD
Nilai LPPD Skor Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
SETDA
Misi 4 : Optimalisasi Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Infrastruktur Daerah
12. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Jumlah Kematian Ibu
Jumlah Ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan Nifas disatu wilayah tertentu dalam satu tahun per 100.000 kelahiran hidup
Dinkes
45
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Penjelasan / Formulasi Sumber
Data
1 2 3 4 5 Angka Kematian Bayi
Jumlahbayiusia0− 12bulanyangmeninggaldalamsatutahun
jumlahbayilahirhidup푥1000
Dinkes
13. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Besaran yang menunjukan perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu
BPS, DPPKB
14. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
APK JumlahPendudukusiasekolah yangbersekolah
JumlahPendudukusiasekolah푥100
Disdik
APM JumlahPendudukUsia3− 18thyangbersekolah
JumlahPendudukUsia3− 18thn푥100
Disdik
RLS
Jumlah tahun belajar penduduk usia 15 tahun ke atas yang telah diselesaikan dalam pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang mengulang)
Disdik
Angka Kelulusan JumlahKelulusanpadajenjangpendidikan
Jumlahsiswatingkattertinggipadajenjangpendidikanpadatahunajaransebelumnya
푥100
Disdik
15. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
PanjangjalankabupatenkondisibaikdansedangTotalPanjangjalankabupaten
푥100
Dinas PU
Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
luasirigasikabupatenkondisibaikluasirigasikabupaten
푥100
Dinas PU
16. Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Persentase menurunnya sampah perkotaan
JumlahtimbulansampahyangdilayaniJumlahtimbulansampah
푥100
Disperkimsih
Persentase Cakupan Kawasan kumuh
LuaskawasankumuhyangditanganiLuaskawasankumuh
푥100 Disperkimsih
Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni.
JumlahRumahLayakHuniJumlahRumah
푥100
Disperkimsih
17. Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan
Persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan sukabumi-
Kecepatan rata-rata jaringan transportasi jalan
Dishub
46
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Penjelasan / Formulasi Sumber
Data
1 2 3 4 5 cicurug; sukabumi-sukalarang; sukabumi- cikembar
18. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
(30% x Indeks Kualitas Air)+( 30% x Indeks Kualitas Udara)+( 40% x Indeks Tutupan Vegetasi)
DLH
2.3. Tema, Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Dengan mempertimbangkan berbagai aspek baik tantangan dan kerangka kebijakan pembangunan jangka menengah yang telah ditetapkan oleh nasional dan provinsi, maka kebijakan pembangunan tahunan daerah yang dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sukabumi Tahun 2017, mengambil tema: “Pembangunan Infrastruktur Menuju Sentra Produksi dan Pariwisata”.
2.4. Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017. Dokumen penetapan kinerja merupakan dokumen Perjanjian Kinerja yang merupakan dokumen pernyataan/kesepakatan/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan satu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2017 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, RKPD 2017, Revisi IKU dan APBD. Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi telah menetapkan PK sebagai berikut:
Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Satuan
1 2 3 4 5 1. Meningkatnya
ketahanan pangan Jumlah Produksi Pertanian 1.092.141 Ton/Thn
Jumlah Produksi Peternakan 93.695,36 Ton/Thn
Jumlah Produksi Perikanan 10.256 Ton/Thn
2. Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
Nilai Investasi - PMDN - PMA
5,25 5,25
% %
47
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Satuan
1 2 3 4 5 3. Meningkatnya penataan
dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
Persentase Koperasi Sehat 17 %
Persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing
36 %
4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah Wisatawan - Lokal - Mancanegara
3.586.047
122.585
Orang Orang
5. Meningkatnya perdagangan dan industri
Nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi 176.000.000 US $
Persentase IKM yang Produktif 8,7 %
6. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
56,7 %
Tingkat Pengangguran Terbuka 9,00 %
7. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
Persentase pengajian aparatur 65,00 %
8. Meningkatnya kualitas PMKS dan Komunitas adat.
Persentase menurunnya jumlah PMKS.
100 %
9. Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Indeks Kesetaraan Gender 4,97 %
Jumlah kecamatan layak anak 12 Kecamatan
10. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Pendapatan perkapita 19.614.340 Rp.
11. Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM 77,5 Skor
Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
100 %
Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD
90 %
Predikat SAKIP B Predikat
Opini Laporan Keuangan WTP Opini
Nilai LPPD 3,15 Indeks
12. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Jumlah Kematian Ibu 45 per 100.000 KH
Angka Kematian Bayi 31,5 per 1000 KH
48
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Satuan
1 2 3 4 5 13. Menurunnya laju
pertumbuhan penduduk Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
0,54 %
14. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
APK - APK SD sederajat - APK SMP sederajat
108,06
95,59
% %
APM - APM SD sederajat - APM SMP sederajat
98,67 76,43
% %
RLS 6,51 %
Angka Kelulusan - Angka kelulusan SD - Angka kelulusan SMP
100,00 100,00
% %
15. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
46,85 %
Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
62 %
16. Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Persentase menurunnya sampah perkotaan
6 %
Persentase Cakupan Kawasan kumuh
65 %
Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni.
85,04 %
17. Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan
Persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan sukabumi-cicurug; sukabumi-sukalarang; sukabumi- cikembar
44 Km/jam
18. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 50,65 %
2.5. Rencana Anggaran Tahun 2017 Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan (Pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp 4,025,792,741,602 yang digunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Rencana anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
49
Tabel 2.5 Rencana Belanja Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2017
No Uraian Rencana (Rp) % 1 Belanja Tidak Langsung 1.997.673.069.620 49,62 2 Belanja Langsung 2.028.119.671.982 50,38
Jumlah 4.025.792.741.602 100,00 3,421,385,9Sumber: APBD Kabupaten Sukabumi, 2017
Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan untuk membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program Anggaran Rp.
1 2 3 5 1. Meningkatnya
ketahanan pangan Jumlah Produksi Pertanian
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
38.978.446.145
Jumlah Produksi Peternakan
Jumlah Produksi Perikanan
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
1.138.978.500
2. Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
Nilai Investasi - PMDN - PMA
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
144.082.000
3. Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
Persentase Koperasi Sehat
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
2.038.000.000
Persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah Wisatawan - Lokal - Mancanegara
Program Pengembangan Pariwisata
1.110.790.100
5. Meningkatnya perdagangan dan industri
Nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi
Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan dan Pengembangan Ekspor
2.042.552.000
Persentase IKM yang Produktif
Program Pengembangan Industri Rumah Tangga, Kecil Menengah
1.158.000.000
6. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Program Perluasan dan Pengembangan
1,235,000,000
50
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program Anggaran Rp.
1 2 3 5 Tingkat Pengangguran Terbuka
Kesempatan Kerja
7. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
Persentase pengajian aparatur
Program Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan dan Pengembangan Nilai-nilai Keagamaan
2.441.078.000
8. Meningkatnya kualitas PMKS dan Komunitas adat.
Persentase menurunnya jumlah PMKS.
Program Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dan Pelestarian Nilai-nilai Keperintisan, Kepahlawanan & Kesetiakawanan Sosial (K2KS).
5.675.200.000
9. Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Indeks Kesetaraan Gender
Program Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Perempuan
2.917.000.000
Jumlah kecamatan layak anak
10. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Pendapatan perkapita
11. Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM
Program Penataan Pelayanan Publik Daerah
260.000.000
Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
Program Peningkatan Budaya Organisasi Pemerintah yang Bersih, Peduli, dan Profesional
4.490.683.400
Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD
Predikat SAKIP Nilai LPPD
Opini Laporan Keuangan
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
8.823.693.911
12. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Jumlah Kematian Ibu Program Upaya Kesehatan Masyarakat
183.227.247.258
Angka Kematian Bayi
13. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga
9.971.022.411
51
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program Anggaran Rp.
1 2 3 5 Berencana
14. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
APK - APK SD sederajat - APK SMP sederajat
Program Wajar Dikdas 9 Tahun
356.721.819.877
APM - APM SD sederajat - APM SMP
sederajat RLS
Angka Kelulusan - Angka kelulusan
SD - Angka kelulusan
SMP 15. Meningkatnya
kualitas infrastruktur dasar
Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
Program Jalan dan Jembatan
240.622.555.831
Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya
65.457.585.094
16. Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Persentase menurunnya sampah perkotaan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase
20,605,756,569
Persentase Cakupan Kawasan kumuh
Program Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
141.009.249.631
Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni.
17. Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan
Persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan sukabumi-cicurug; sukabumi-sukalarang; sukabumi- cikembar
Program Peningkatan Kinerja dan pelayanan perhubungan
804.575.850
18. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
942.310.000
Program Perlindungan, Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam
345.000.000
52
LKj 2017 Akuntabilitas Kinerja BAB 3
Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik. Hal ini mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil, manfaat maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.
Sebagai bagian dari komitmen Pemda Kabupaten Sukabumi untuk membangun akuntabilitas kinerja ini, pengembangan sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian kunci untuk mendorong pelembagaan pengendalian, evaluasi yang transparan dan berorientasi pada perbaikan pelayanan publik. Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 86 tahun 2017 sebagai berikut:
53
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
No. Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1 91 ≤ 100 Sangat Tinggi 2 76 ≤ 90 Tinggi 3 66 ≤ 75 Sedang 4 51 ≤ 65 Rendah 5 ≤ 50 Sangat Rendah
Sumber: Permendagri 86 Tahun 2017
3.1. Capaian Kinerja Organisasi Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 3.1 selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Pemda Kabupaten Sukabumi untuk tahun 2017.
3.1.1. Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017 Pencapaian IKU Bupati tahun 2017 secara ringkas ditunjukkan oleh tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Tabel Pencapaian IKU Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Indikator Kinerja Tahun 2017 Capaian
(%) Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 1. Meningkatnya
ketahanan pangan
Jumlah Produksi Pertanian
Ton/Thn 1.092.141 1.133.607 103,80
Jumlah Produksi Peternakan
Ton/Thn 93.695,36 99.095 105,76
Jumlah Produksi Perikanan
Ton/Thn 10.256 10.317 100,59
2. Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
Nilai Investasi - PMDN - PMA
% %
5,25 5,25
22,38 15,60
426,20 297,22
3. Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
Persentase Koperasi Sehat
% 17 17 100
Persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing
% 36 36 100
4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah Wisatawan - Lokal - Mancanegara
Orang Orang
3.586.047
122.585
3.657.767
122.810
102
100,18
54
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Indikator Kinerja Tahun 2017 Capaian
(%) Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 5. Meningkatnya
perdagangan dan industri
Nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi
US $ 176.000.000 226.701.338,99
128,81
Persentase IKM yang Produktif
% 8,7 8,7 100
6. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
% 56,7 63,75 112,43
Tingkat Pengangguran Terbuka
% 9,00 7,66 114,89
7. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
Persentase pengajian aparatur
% 65,00 45 69,23
8. Meningkatnya kualitas PMKS dan Komunitas adat.
Persentase menurunnya jumlah PMKS.
% 100 95,19 95,19
9. Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Indeks Kesetaraan Gender
% 4,97 4,97 100
Jumlah kecamatan layak anak
Kecamatan
12 12 100
10. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Pendapatan perkapita
Rp. 19.614.340 19.614.340 100
11. Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM
Skor 77,5 77,514 100,02
Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
% 100 100 100
Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD
% 90 90,3 100,33
Predikat SAKIP Predikat B B 100
Opini Laporan Keuangan
Opini WTP WTP 100
Nilai LPPD Indeks 3,15 3,15 100
12. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Jumlah Kematian Ibu
per 100.000
KH
45 41 108,89
55
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Indikator Kinerja Tahun 2017 Capaian
(%) Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 Angka Kematian Bayi
per 1000 KH
31,5 5,60 182,22
13. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
% 0,54 0,47 112,96
14. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
APK - APK SD
sederajat - APK SMP
sederajat
%
%
108,06
95,59
112,76
103,62
104,35
108,40
APM - APM SD
sederajat - APM SMP
sederajat
%
%
98,67
76,43
98,24
79,18
99,56
103,59
RLS
% 6,51 6,74 103,53
Angka Kelulusan - Angka
kelulusan SD - Angka
kelulusan SMP
%
%
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
15. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
% 46,85 54,00 115,26
Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
% 62 63,04 101,8
16. Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Persentase menurunnya sampah perkotaan
% 6 15,12 252
Persentase Cakupan Kawasan kumuh
% 65 0,00 0,00
Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni.
% 85,04 89,76 105,55
56
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Indikator Kinerja Tahun 2017 Capaian
(%) Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 17. Meningkatnya
kualitas infrastruktur perhubungan
Persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan sukabumi-cicurug; sukabumi-sukalarang; sukabumi- cikembar
Km/jam 44 43,5 98,86
18. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
% 50,65 63,71 125,78
1. Sasaran Strategis Meningkatnya Ketahanan Pangan.
1.1. Sasaran strategis meningkatnya ketahanan pangan dengan indikator jumlah produksi pertanian merupakan penjumlahan dari jumlah produksi padi, jagung, kedelai, dan ubi kayu. Pencapaian kinerja dari indikator jumlah produksi pertanian sebesar 103,80%. Meskipun pencapaian ini melebihi dari target yang telah ditentukan namun pada beberapa komoditas secara mandiri perhitungan capaiannya ada yang melebihi dari target dan ada yang tidak mencapai target. Penjelasannya seperti berikut: a. Pencapain produksi padi capaiannya sebesar 104,05% ini
disebabkan gencarnya program pemerintah dalam rangka mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan melalui Program UPSUS Pajale. Berbagai kegiatan diluncurkan untuk mewujudkan peningkatan produksi padi termasuk melibatkan unsur TNI untuk menggerakkan petani melakukan percepatan olah tanah dan tanam serta memfasilitasi bantuan benih padi secara gratis dan bantuan benih bersubsidi kepada para petani. (dari sisi Seksi Tanaman Pangan), mungkin bias ditambahkan dari sisi PSP seperti rehabilitasi jaringan irigasi dll.
b. Tidak tercapainya target produksi kedelai disebabkan luas areal penanaman kedelai sebagian besar masih tergantung bantuan pemerintah, hanya sebagian kecil petani khususnya di Kecamatan Surade dan Cibitung yang menanam kedelai
57
secara swadaya. Pada saat bantuan sarana produksi dari pemerintah untuk penanaman kedelai meningkat maka produksi kedelai meningkat, sebaliknya pada saat bantuan pemerintah berkurang maka produksi kedelai turun.
c. Tidak tercapainya target produksi ubikayu disebabkan harga jual ubikayu pada tahun 2016-2017 sangat rendah sehingga mengurangi minat petani untuk menanamn ubikayu. Di samping itu terjadi persaingan penggunaan lahan yang biasanya ditanami ubikayu beralih komoditas ke jagung karena penanaman jagung dibantu dengan benih dan pupuk oleh pemerintah. Hal ini bisa terlihat dari tingkat capaian produksi jagung sebesar 168,81%.
d. Kendala dalam pelaksanaan kegiatan yaitu terjadinya beberapa kali perubahan kebijakan selama pelaksanaan kegiatan seperti perubahan persyatan lokasi kegiatan dan perubahan standar harga satuan barang sehingga jadwal tanam mundur ke bulan Oktober-Desember 2017 dan berdampak pada terjadinya carry over produksi ke tahun 2018.
e. Dalam meningkatkan produksi pangan didukung pula dengan adanya infrastruktur pertanian yang memadai untuk menjamin ketersediaan air bagi pertanaman. Melalui program dan kegiatan pengembangan infrastruktur pertanian berupa perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi, pembangunan embung dan damparit maupun pipanisasi terjadi peningkatan Indek pertanaman rata rata 200 sampai 300 artinya pertanaman bisa dilakukan sebanyak 2 kali sampai 3 kali dalam setahun terutama untuk komoditi padi.
f. Capaian dari pengembangan infrastruktur pertanian lebih dari 100 % karena dari infrastruktur yang dibangun yang dibiayai dari anggaran Kabupaten dan Pusat memperluas daerah yang dapat terairi yang capaiannya mencapai 5.000 Ha.
g. Realisasi ketersediaan pangan pokok padi pada tahun 2017 mengalami penurunan sebanyak 32.910 ton GKG (3,41%) dibanding tahun sebelumnya. Realisasi produksi jagung tahun 2017 juga mengalami penurunan sebesar 36,80% (35.384 ton pipil kering) dibandingkan produksi tahun 2016. Sedangkan untuk realisasi kedelai mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sebanyak 2.517 ton (36,45%)
58
sedangkan ubi kayu mengalami peningkatan sebanyak 5.071 ton ubi (3,88%).
1.2. Sasaran strategis meningkatnya ketahanan pangan dengan indikator jumlah produksi peternakan merupakan penjumlahan dari jumlah produksi daging sapi dan kerbau, daging domba dan kambing, daging unggas, telur, dan susu. Pencapaian kinerja dari indikator jumlah produksi peternakan sebesar 105,71%. Dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Produksi daging sapi dan kerbau pada tahun 2017 sebesar 1.773 Ton, produksi daging sapi dan kerbau pada tahun sebelumnya sebesar 1.727 Ton atau terjadi peningkatan sebesar 47 Ton. Produksi daging sapi dan kerbau pada tahun 2017 ini melebihi dari target RPJMD sebesar 51 Ton atau sekitar 103%.
b. Produksi daging domba dan kambing pada tahun 2017 sebesar 822 Ton, produksi daging domba dan kambing pada tahun sebelumnya sebesar 816 Ton atau terjadi peningkatan sebesar 6 Ton. Produksi daging domba dan kambing pada tahun 2017 ini melebihi dari target RPJMD sebesar 16 Ton atau sekitar 102%.
c. Produksi daging unggas pada tahun 2017 sebesar 57.400 Ton, produksi daging unggas pada tahun sebelumnya sebesar 56.189 Ton atau terjadi peningkatan sebesar 1.211 Ton.
d. Produksi daging unggas pada tahun 2017 ini melebihi dari target RPJMD sebesar 2.732 Ton atau sekitar 105%.
e. Produksi telur pada tahun 2017 sebesar 33.658 Ton, produksi telur pada tahun sebelumnya sebesar 33.391 Ton atau terjadi peningkatan sebesar 267 Ton. Produksi telur pada tahun 2017 ini melebihi dari target RPJMD sebesar 2.493 Ton atau sekitar 108%.
f. Produksi susu pada tahun 2017 sebesar 5.335.359 Liter, produksi susu pada tahun sebelumnya sebesar 7.859.271 Liter atau terjadi penurunan produksi susu sebesar 2.523.912 Liter. Produksi susu pada tahun 2017 ini melebihi dari target RPJMD sebesar 104.615 Liter atau sekitar 102%.
1.3. Sasaran strategis meningkatnya ketahanan pangan dengan indikator jumlah produksi perikanan merupakan jumlah
59
produksi perikanan tangkap. Pencapaian kinerja dari indikator jumlah produksi perikanan sebesar 100,59%. Pencapaian indikator kinerja ini ditunjang oleh kegiatan Pengelolaan TPI, Pemanfaatan dan Pemulihan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara terpadu dan berkelanjutan, Peningkatan Kapasitas Nelayan, Pemasangan Turap Penahan Tanah TPI Cikembang, Fasilitasi Air Bersih dan Pengembangan Perikanan Tangkap melalui Kegiatan Kaji Terap Teknologi Penangkapan Ikan.
2. Sasaran Strategis Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi.
Sasaran strategis terciptanya iklim usaha yang kondusif dan kemudahan investasi dicapai melalui indikator nilai investasi yang berasal dari Penanaman Modala Dalam Negeri (PMDN) dan nilai investasi dari Penanaman Modal Asing.
2.1. Nilai investasi yang berasal dari PMDN pencapaian kinerjanya adalah 426,20%. Nilai investasi PMDN dihitung berdasarkan nilai investasi sebuah perusahaan yang mengajukan Izin Usaha Industri (IU PMDN) Industri. Adapun Realisasi PMDN Tahun 2017 dihitung dari selisih antara nilai Realisasi PMDN Tahun 2017 dikurangi nilai Realisasi PMDN Tahun 2016 dibagi nilai realisasi PMDN tahun 2016. Nilai Realisasi PMDN tahun 2017 sebesar Rp. 174.038.520.000,00 sedangkan realisasi PMDN tahun 2016 sebesar Rp. 142.216.554.266,00 sehingga kenaikan realisasi investasi yang berasal dari PMDN adalah 22,38%.
2.2. Nilai investasi yang berasal dari PMA pencapaian kinerjanya adalah 297,22%. Nilai investasi PMA dihitung berdasarkan selisih antara nilai Realisasi PMA Tahun 2017 dikurangi nilai Realisasi PMA Tahun 2016 dibagi nilai realisasi PMA tahun 2016. Nilai Realisasi PMA tahun 2017 sebesar $ 54.790.100,00 sedangkan realisasi PMA tahun 2016 sebesar $ 47.394.700,00 sehingga kenaikan realisasi investasi yang berasal dari PMA adalah 15,60%.
3. Sasaran Strategis Meningkatnya Penataan dan Pengembangan Kelompok-Kelompok Usaha Masyarakat dan Koperasi
Sasaran Strategis Meningkatnya Penataan dan Pengembangan Kelompok-Kelompok Usaha Masyarakat dan Koperasi dicapai melalui indikator kinerja persentase koperasi sehat dan persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing.
60
3.1. Indikator kinerja persentase koperasi sehat diperoleh dengan rumusan jumlah koperasi yang berkinerja baik dibagi dengan jumlah koperasi aktif. Jumlah koperasi aktif di Kabupaten Sukabumi sebanyak 554 koperasi sedangkan koperasi yang berkinerja baik adalah koperasi yang melaksanakan RAT dan berjalan sesuai aturan/petunjuk sebanyak 95 koperasi, sehingga capaian indikator kinerja persentase koperasi sehat sebesar 100%.
3.2. Indikator kinerja persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing diperoleh dengan rumusan jumlah UMKM yang terlegalisasi dibagi dengan jumlah UMKM. Dari target 36% terealisasi sebesar 36% sehingga capaiannya sebesar 100%. Pelaksanaan kegiatan untuk pencapaian indikator ini diantaranya ditunjang melalui kegiatan sosialisasi PIRT, desiminasi IUMK, Bimtek tata kelola kelembagaan sentra, bimtek kelembagaan UP2K, penyerahan sertifikat PIRT, Bimtek pemasaran produk UMKM, bimtek manajemen wira usaha baru, pameran UMKM, intermediasi UMKM dengan lembaga keuangan, sosialisasi produk UMK mengenai tata kelola dan tata cara pengemasan serta bimtek pemasaran UMKM berbasis IT.
4. Sasaran Strategis Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
Sasaran Strategis Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan dicapai melalui indikator kinerja jumlah wisatawan yang terbagi ke dalam jumlah wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Sukabumi. Pada tahun 2017 jumlah wisatawan lokal yang berkunjung ke Kabupaten Sukabumi tercatat sebanyak 3.657.767 orang dari target 3.586.047 orang sehingga capaiannya 102%, sedangkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Sukabumi tercatat sebanyak 122.810 orang dari target 122.585 orang sehingga capaiannya 100,18%. Pencapaian jumlah kunjungan wisatawan ditunjang oleh kegiatan gelar wisata, media promosi, pemasaran pariwisata, promosi pariwisata daerah, sistem jaringan data kepariwisataan, pembinaan masyarakat pariwisata dan penataan objek wisata.
5. Sasaran Strategis Meningkatnya Perdagangan dan Industri
Sasaran Strategis Meningkatnya Perdagangan dan Industri dicapai melalui indikator kinerja nilai ekspor Kabupaten Sukabumi. Pada tahun 2017 target nilai ekspor Kabupaten Sukabumi sebesar US $ 176.000.000 dan terealisasi sebesar US $ 226.701.338,99 atau capaiannya 128,81%. Pencapaian ini berdasarkan hasil monitoring ke perusahaan-perusahaan eksportir di wilayah Kabupaten Sukabumi baik berdasarkan SKA yang diterbitkan. Data yang
61
masuk dan SKA yang terbit di luar Kabupaten Sukabumi sebesar 226,701,338.99 US$. Peningkatan nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi tidak lepas dari banyaknya investor yang masuk ke Kabupaten Sukabumi serta dalam upaya optimalisasi capaian nilai ekspor Kabupaten Sukabumi.
6. Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Tenaga Kerja
Sasaran strategis meningkatnya kualitas tenaga kerja dicapai melalui indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Menurut data yang bersumber dari BPS Sakernas Agustus Tahun 2011-2017 yang diolah oleh Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan (Pusdatinaker) bahwa realisasi TPT tahun 2017 sebesar 7,66% sedangkan Realisasi TPAK tahun 2017 sebesar 63,75%. Bila melihat target TPT tahun 2017 sebesar 9,00% maka capaian tahun 2017 sebesar 114,89%, sedangkan target TPAK tahun 2017 sebesar 56,7% maka capaiannya tahun 2017 sebesar 112,43%.
7. Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Kehidupan Beragama
Sasaran strategis meningkatnya kualitas kehidupan beragama dicapai melalui indikator kinerja persentase pengajian aparatur. Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Instruksi Bupati Sukabumi No. 1/2017 tentang Pengajian Majelis Taklim Aparatur. Kebijakan ini merupakan ikhtiar untuk menghasilkan Aparatur Sipil Negara yang amanah, bertanggung jawab dan berintegrasi tinggi serta menjadi amal ibadah dan bermanfaat bagi masyarakat serta memanfaatkan kegiatan ini untuk mempererat silaturahmi dan kebersamaan, dalam rangka berbuat kebaikan, seiring tugas dan pengabdiannya, baik sebagai unsur pemerintah maupun masyarakat yang selalu dituntut untuk mampu bekerjasama dan bahu membahu dalam rangka membangun dan memajukan Kabupaten Sukabumi yang religius. Dari target 8.233 orang aparatur dan berdasarkan rekapitulasi kehadiran mencapai 3.705 orang aparatur sehingga realisasinya sebesar 45% dari target 65% dan capaiannya sebesar 69,23%.
8. Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas PMKS dan Komunitas Adat.
Sasaran strategis meningkatnya kualitas PMKS dan komunitas adat dicapai dengan indikator persentase menurunnya jumlah PMKS, yaitu dengan membagi jumlah PMKS yang mendapatkan penanganan dengan PMKS yang seharusnya mendapatkan penanganan. Seperti yang kita ketahui bahwa jenis PMKS ada 26
62
jenis dan jumlah ke-26 jenis PMKS ini di Kabupaten Sukabumi menurut data hasul PE 2015 ada sekitar 1.418.551 orang. Sedangkan PMKS yang mendapat penanganan sebesar 1.350.265 orang atau 95,19%. Pada tahun 2017 ditargetkan penangan PMKS sebesar 100%, sehingga capaiannya adalah 95,19%.
9. Sasaran Strategis Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-Hak Anak
Pencapaian sasaran strategis peningkatan partisipasi, pemberdayaan perempuan dan pengembangan hak-hak anak dicapai melalui indikator Indeks Kesetaraan Gender dan Jumlah Kecamatan layak Anak.
9.1. Indeks Kesetaraan Gender (IKG) adalah Laki-laki dan Perempuan memiliki dan mendapatkan penghagaan yang setara sebagai manusia di dalam aspek kehidupan dan sama-sama mendapatkan akses, mampu berpartisipasi dan memiliki kontrol serta mendapatkan manfaat dari intervensi pembangunan. Indikator ini bersifat makro yang mengacu pada indikator yang disepakati secara nasional misalnya Indek Pembangunan Gender (IPG) yang merupakan indek pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. IKG Kabupaten Sukabumi masih mengikuti IKG Provinsi Jawa Barat dan tahun 2016 IKG Provinsi Jawa Barat sebesar 4,97 yang menunjukan bahwa telah ada peningkatan kualitas hidup perempuan.
9.2. Kecamatan Layak Anak merupakan salah satu Program Nasional dari Kementerian PPPA yang secara berkesinambungan dan menjadi program prioritas Kabupaten Sukabumi pada tahun 2016–2021 yaitu “Menjadikan Kabupaten Sukabumi Layak Anak”. Pada tahun 2017 dalam rangka memenuhi pengembangan hak-hak anak ini dilaksanakan melalui kegiatan Pembentukan Forum Anak Daerah (FAD) di 12 desa pada 12 kecamatan dari target yang direncanakan sebanyak 12 kecamatan sehingga capaiannya 100%.
10. Sasaran Strategis Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Sasaran strategis meningkatnya kesejahteraan masyarakat dicapai melalui indikator pendapatan perkapita. Peningkatan pendapatan merupakan salah satu penanda keberhasilan pembangunan terutama dari aspek ekonomi. Peningkatan pendapatan juga menggambarkan bagaimana manfaat terhadap akses pembangunan telah dirasakan oleh warga negara. Namun demikian, penting untuk diperhatikan, bahwa sebagaimana halnya banyak capaian pembangunan, peningkatan pendapatan juga
63
bukan hanya merupakan hasil dari upaya yang dilakukan oleh pemerintah atau negara sendiri. Peran dari pihak non pemerintah, seperti swasta dan masyarakat adalah pilar kunci yang menyumbang pada capaian peningkatan pendapatan. Sampai dokumen LKj ini disusun nilai dari Pendapatan Perkapita Kabupaten Sukabumi masih menggunakan data tahun 2016 karena Pendapatan Perkapita untuk tahun 2017 dikeluarkan BPS pada akhir tahun 2017. Sehingga pendekatan realisasinya adalah Pendapatan Perkapita tahun 2016. Dari target yang direncanakan bahwa Pendapatan Perkapita tahun 2017 Kabupaten Sukabumi sebesar Rp. 19.614.340 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 19.614.340 (tahun 2016) maka capaiannya sebesar 100,00%. Capaian realisasi tahun 2016 diharafkan meningkat lagi pada tahun 2017 sehingga capaian indikatornya pun meningkat pula.
11. Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Sasaran strategis meningkatnya kualitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik dicapai melalui indikator:
11.1. Indeks Kepuasan Masyarakat/IKM
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi mengenai tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Survey IKM bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Pengukuran kepuasan merupakan elemen penting dalam proses evaluasi kinerja di mana tujuan akhir yang hendak dicapai adalah menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif berbasis dari kebutuhan masyarakat. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna layanan. Kepuasan masyarakat dapat juga dijadikan acuan bagi berhasil atau tidaknya pelaksanaan program yang dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.
Pada tahun 2017 target skor IKM sebesar 77,5 realisasinya 77,514 atau capaiannya sebesar 100,02%.
11.2. Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
Pelaksanaan pemeriksaan khusus, merupakan penanganan berdasarkan pengaduan dari masyarakat atau pelimpahan
64
pengaduan dari lembaga penegak hukum atau lembaga lainnya dan adanya permintaan atau instruksi pimpinan.
Pada Tahun 2017 ditargetkan sebanyak 61 pemeriksaan khusus atau sebesar 100%, dari pengaduan yang masuk, target tersebut terealisasi sebanyak 61 penanganan pemeriksaan khusus atau sebesar 100%. Dengan demikian pencapaian indikator Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani dari target sebesar 100%, sedangkan pengaduan yang ditindaklanjuti dengan pemeriksaan khusus adalah sebanyak 61 Riksus / LHP (100%), maka capaian kinerjanya adalah sebesar 100%.
11.3. Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD
Pelaksanaan pemutakhiran data tindak lanjut dilakukan terhadap 51 Objek Pemeriksaan terdiri dari 22 Dinas dan 29 kecamatan dan pemerintahan desa. Hasil pemantauan tindak lanjut berdasarkan pada rekomendasi Laporan Hasil Pemeriksaan Reguler Inspektorat Kabupaten Sukabumi tahun 2017 dengan rincian sebagai berikut: - Sebanyak 51 Objek pemeriksaan telah dinyatakan 90,3% selesai
memenuhi rekomendasi hasil pemeriksaan reguler Inspektorat; - Sebanyak 51 Objek pemeriksaan dalam proses penyelesaian
tindak lanjut dengan rata-rata sebesar 1.6% selesai memenuhi rekomendasi hasil pemeriksaan reguler Inspektorat;
- Sebanyak 51 Objek pemeriksaan belum dilaksanakan tindaklanjut sebesar 15% atas rekomendasi atas temuan hasil pemeriksaan reguler Inspektorat.
Adapun rincian jumlah temuan, jumlah rekomendasi dan tindaklanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan reguler Inspektorat Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut : - Jumlah total temuan sebanyak 645 temuan - Jumlah total rekomendasi sebanyak 1.417 rekomendasi - Jumlah total sisa rekomendasi yang belum selesai
ditindaklanjuti sebanyak 213 rekomendasi.
Dengan nilai temuan material sebesar Rp.20.948.868.420 yang hingga tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp.3.383.250.264 telah ditindaklanjuti atau disetorkan ke Kas Negara/Daerah. Dengan demikian Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD adalah sebesar 90,3% dengan target kinerja yaitu 90%, sehingga dengan demikian capaian kinerja yaitu sebesar 100,1%.
11.4. Predikat SAKIP
Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
65
kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Nilai Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Kabupaten Sukabumi tahun 2016 sebesar 56,30 atau pada peringkat CC sedangkan Nilai Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Kabupaten Sukabumi tahun 2017 sebesar 60,28 dengan peringkat B, sehingga dengan kenaikan point tersebut pencapaian atas predikat SAKIP tercapai.
11.5. Opini Laporan Keuangan
Penilaian atas laporan keuangan pemerintah daerah yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menjadi komponen penting untuk penilaian yang objektif terhadap akuntabilitas pemerintah terutama dari segi keuangan.
Pemeriksaan yang dilakukan secara periodik setiap tahunnya ini mencakup pemeriksaan terhadap Neraca, Laporan Realisasi Angaran, Laporan Arus Kas, dan catatan atas Laporan Keuangan. Opini yang dihasilkan atas pemeriksaan ini secara bertingkat terdiri dari Tidak Wajar (TW), Tidak Memberikan Pendapat (TMP), Wajar dengan Pengecualian (WDP) dan yang terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Target tahun 2017 atas opini laporan keuangan daerah Kabupaten Sukabumi adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Realisasi untuk indikator ini merupakan capaian kinerja Pemda Kabupaten Sukabumi untuk tahun 2016 yang dikeluarkan BPK pada tahun 2017. Untuk hasil pemeriksaan atas kinerja tahun 2017 masih dalam proses ketika laporan ini disusun.
11.6. Nilai LPPD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) merupakan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah setiap tahun dan setiap akhir masa jabatan Kepala Daerah dalam upaya menciptakan pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik Berdasarkan Undang undang Nomor 23 Tahun 20014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69, 70, 71, 72, Kepala Daerah wajib menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada DPRD dan Riingkasan LPPD kepada masyarakat 1 kali dalam satu tahun paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir. LPPD memuat capaian kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pelaksanaan Tugas pembantuan. LPPD digunakan sebagai bahan evaluasi dan pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah oleh
66
Pemerintah Pusat. Nilai LPPD diukur dari skor evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Indikator Kinerja Kunci yang ditetapkan, berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Permendagri Nomor 73 tahun 2009 tentang Tatacara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD). Nilai LPPD Kabupaten Sukabumi pada tahun 2017 yang merupakan penilaian atas penyelenggaraan pemerintahan tahun anggaran 2016 sebesar 3,114 dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan target untuk nilai LPPD untuk tahun anggaran 2017 diharapkan meningkat menjadi 3,150 yang mana capaian tersebut baru diperoleh pada awal tahun 2019.
12. Sasaran Strategis Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Sasaran Strategis Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat dicapai melalui indikator:
12.1. Jumlah Kematian Ibu
Menurut WHO, yang dimaksud dengan kematian ibu adalah kematian selama kehamilan atau selama periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan disebabkan kecelakaan atau cedera. Sedangkan menurut Kementerian kesehatan, AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kematian ibu adalah terjadinya kematian pada ibu hamil selama masa kehamilan sampai dengan 42 hari setelah persalinan yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau penanganannya tetapi bukan karena kecelakaan yang terjadi pada 100.000 kelahiran hidup. Artinya angka kematian ibu ini bisa dihitung jika dalam satu wilayah tersebut terjadi 100.000 kelahiran hidup dalam satu tahun. Di Kabupaten Sukabumi, angka kelahiran dalam satu tahun hanya mencapai 46.045 kelahiran hidup, sehingga untuk angka kematian ibu belum bisa dihitung untuk wilayah Kabupaten Sukabumi. Hal ini yang mendasari indikator kematian ibu di Kabupaten Sukabumi dihitung berdasarkan jumlah kasus kematian ibu dalam satu tahun.
67
Target kinerja jumlah kasus kematian ibu termasuk indikator kinerja negatif, artinya semakin rendah pencapaian kinerjanya maka artinya tingkat keberhasilan kegiatan semakin tinggi. Target kinerja indikator kasus kematian ibu tahun 2017 adalah 45 kasus kematian ibu, dan capaian kinerja dari indikator ini adalah 41 kasus kematian ibu. Jika kita dilihat dari jumlah capaian kinerja dan target kinerja maka artinya indikator kinerja ini telah berhasil. Tahun 2016, jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Sukabumi mencapai 51 kasus kematian. Maka, jika dibandingkan dengan tahun 2017, telah terjadi penurunan yang cukup signifikan pada jumlah kasus kematian ibu dari 51 kasus pada tahun 2016 menjadi 41 kasus kematian ibu pada tahun 2017.
12.2. Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi dihitung dari banyaknya bayi yang meninggal pada usia 1-12 bulan per 1000 kelahiran hidup pada periode waktu yang sama. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Menurut definisi operasinal Kementerian Kesehatan RI yang dimaksud dengan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah Jumlah Kematian Bayi (0-12 bulan) di suatu wilayah pada suatu kurun waktu 1 (satu) tahun. Formulasi untuk menghitung Angka Kematian Bayi adalah :
(Jumlah Kematian Bayi (0-12 bln) dalam 1 tahun di wilayah tertentu/ Jumlah Kelahiran Hidup dalam 1 tahun di wilayah
tertentu) X 1000 Khusus untuk indikator angka kematian bayi, indikator ini merupakan Indikator negatif, sehingga semakin kecil capaian indikator dari target yang ditetapkan, maka artinya tingkat keberhasilan kegiatan semakin tinggi. Tahun 2017, realisasi angka kematian bayi adalah 5,60/1000 Kelahiran Hidup, artinya pada setiap 1000 kelahiran hidup bayi di Kabupaten Sukabumi, terdapat 5 bayi yang meninggal pada usia 0-12 bulan. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2017 yaitu 31,5 kematian/1000 kelahiran hidup, maka capaian indikator kinerja ini sudah tercapai dan termasuk dalam Katagori Rendah karena Angka Kematian Bayi kurang dari 20 (AKB < 20 = Katagori Rendah). Tahun 2016, angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup di Kabupaten Sukabumi adalah 6,15/1000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2017 maka terjadi penurunan meskipun penurunannya masih rendah. Akan tetapi yang menjadi titik perhatian adalah bahwa
68
angka kematian bayi di Kabupaten Sukabumi termasuk pada katagori rendah karena angka kematiannya < 20/1000 kelahiran hidup. Hal ini harus terus dipertahankan dan terus diupayakan untuk menurun setiap tahunnya. Hal lain juga adalah tingginya motivasi masyarakat khususnya ibu hamil untuk dapat mengikuti kegiatan kelas ibu hamil, pendampingan P4K oleh petugas kesehatan khususnya bidan, dan optimalisasi kinerja petugas kesehatan khususnya bidan dalam upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sukabumi.
13. Sasaran Strategis Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk merupakan angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk diantaranya adalah melalui penggunaan Contraceptive Prevalence Rate (CPR) cara modern. Menurut data statistik yang dikeluarkan BPS bahwa pertumbuhan penduduk Kabupaten Sukabumi tahun 2016 sebesar 0,47%, sehingga angka ini menjadi acuan realisasi kami karena untuk pertumbuhan penduduk tahun 2017 nilainya akan dipublikasikan pada akhir tahun 2018. Sehingga pertumbuhan penduduk dari target 0,54% realisasinya sebesar 0,47% capaiannya 112,96%.
14. Sasaran Strategis Meningkatnya Akses dan Mutu Layanan Pendidikan
Sasaran strategis meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan dicapai dengan indikator antara lain:
14.1. Angka partisipasi Kasar (APK) (SD sederajat dan SMP sederajat)
Definisi dari angka partisipasi kasar adalah proporsi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu terhadap penduduk pada kelompok usia tertentu. Angka partisipasi kasar menunjukan tingkat partisipasi penduduk secara umum pada suatu tingkatan pendidikan. APK yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat partisipasi sekolah, tanpa memperhatikan ketepatan usia sekolah pada jenjang pendidikannya. Jika nilai APK mendekati atau lebih dari 100 persen menunjukkan bahwa ada penduduk yang sekolah belum mencukupi umur dan atau melebihi umur yang seharusnya. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa wilayah tersebut mampu menampung penduduk usia sekolah lebih dari target yang sesungguhnya.
69
Di Kabupaten Sukabumi untuk APK SD sederajat realisasinya sebesar 112,76% dari yang ditargetkan sebesar 108,06% sehingga capaian tahun 2017 sebesar 104,35%. Begitu pula dengan APK SMP sederajat realisasinya sebesar 103,62% dari yang ditargetkan sebesar 95,59% sehingga capaian tahun 2017 sebesar 108,40%.
14.2. Angka Partisipasi Murni (APM) (SD sederajat dan SMP sederajat)
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah Proporsi penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut. APM mengukur daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah dan APM menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Jika APM = 100, berarti seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu.
Di Kabupaten Sukabumi untuk APM SD sederajat realisasinya sebesar 98,24% dari yang ditargetkan sebesar 98,67% sehingga capaian tahun 2017 sebesar 99,56%. Begitu pula dengan APM SMP sederajat realisasinya sebesar 79,18% dari yang ditargetkan sebesar 76,43% sehingga capaian tahun 2017 sebesar 103,59%.
14.3. Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. RLS digunakan untuk mengetahui kualitas pedididikan masyarakat dalam suatu wilayah. Sampai dokumen LKj ini disusun nilai dari RLS Kabupaten Sukabumi masih menggunakan data tahun 2016 karena RLS untuk tahun 2017 dikeluarkan BPS pada akhir tahun 2017. Sehingga pendekatan realisasinya adalah RLS tahun 2016. Dari target yang direncanakan bahwa RLS tahun 2017 Kabupaten Sukabumi sebesar 6,51% sedangkan realisasinya sebesar 6,74% (tahun 2016) maka capaiannya sebesar 103,53%. Capaian realisasi tahun 2016 diharafkan meningkat lagi pada tahun 2017 sehingga capaian indikatornya pun meningkat pula.
14.4. Angka Kelulusan (SD dan SMP)
Angka Kelulusan (KL) merupakan suatu hasil yang diperoleh selama melaksanakan suatu pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan tertentu, dan hasil ini juga menjadi indikator penting dalam preatasi belajar.
Di Kabupaten Sukabumi untuk Angka Kelulusan (KL) SD realisasinya sebesar 100,00% dari yang ditargetkan sebesar 100,00% sehingga capaian tahun 2017 sebesar 100,00%. Begitu
70
pula dengan angka Kelulusan (KL) SMP realisasinya sebesar 100,00% dari yang ditargetkan sebesar 100,00% sehingga capaian tahun 2017 sebesar 100,00%.
15. Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Dasar
Sasaran strategis meningkatanya kualitas infrastruktur dasar dicapai melalui 2 (dua) indikator, yaitu:
15.1. Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
Untuk mengukur tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang yaitu dengan membagi panjang jalan kondisi baik dan sedang dengan panjang jalan kabupaten. Dari hasil pengukuran bahwa panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang sepanjang 639.816,30 km sedangkan panjang jalan kabupaten sepanjang 1.184.845 km, sehingga persentase realisasi capaiannya adalah 54,00%. Target tahun 2017 untuk persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang sebesar 46,85%. Sehingga capaian tahun 2017 sebesar 115,26.
15.2. Persentase tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
Untuk mengukur tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten yaitu dengan membagi luas irigasi kabupaten kondisi baik dengan luas irigasi kabupaten. Dari hasil pengukuran bahwa luas irigasi kabupaten kondisi baik seluas 30.895,90 m2 sedangkan luas irigasi kabupaten adalah 49.010 m2 sehingga persentase realisasi capaiannya adalah 63,04%. Target tahun 2017 untuk persentase tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten sebesar 62,00%. Sehingga capaian tahun 2017 sebesar 101,8%
16. Sasaran Strategis Meningkatnya Kondisi Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman
Sasaran strategis meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman dicapai melalui 3 (tiga) indikator, yaitu:
16.1. Persentase menurunnya sampah perkotaan
Pengurangan sampah di perkotaan adalah persentase jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengurangan volume sampah (3R) terhadap jumlah total penduduk perkotaan. Kegiatan pengurangan sampah pada prinsipnya dilakukan dengan metode Reuse, Reduse, dan Recycle. Artinya sampah domestik dipilah untuk dimanfaatkan ulang, sisa (residu) yang tidak dapat dimanfaatkan dikirim ke TPA. Proses daur ulang ini dilakukan
71
oleh bank sampah, TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu), dan para pengepul. Peran para pengepul, bank sampah, dan TPST3R sangat besar dalam mengurangi volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir. Hasil pendataan menunjukkan terdapat 1038 pengepul, 136 Bank Sampah, dan 133 fasilitas TPST3R di Kabupaten Sukabumi. Statistik ini juga menunjukkan indikasi bisnis daur ulang sampah ternyata menguntungkan secara ekonomi.
Perkotaan adalah wilayah cakupan pengangkutan sampah di Kabupaten Sukabumi; Asumsi 1 pengepul, Bank Sampah, dan TPST3R melayani 100 Kepala Keluarga; dan rasio 1 KK = 2,90 jiwa. Diperoleh jumlah penduduk perkotaan yang dilayani kegiatan sampah sebesar 304.210 Jiwa (578 m3) dari jumlah penduduk perkotaan wilayah pelayanan persampahan sebesar 2.011.706 jiwa (3.822,24 m3). Maka,
578/3.822,24 X 100% = 15,12%
Jadi persentase pengurangan sampah perkotaan pada tahun 2017 telah mencapai 15,12% atau telah terealisasi 252% melebihi target yang telah ditentukan.
16.2. Persentase cakupan kawasan kumuh
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan, kepadatan, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Kawasan Permukiman kumuh dikukuhkan sebagai dokumen hukum melalui Keputusan Bupati No. 653/Kep 598 – Distarkimsih 2016 ditetapkan pada tanggal 3 Oktober 2016, memetakan 20 (dua puluh) lokasi dengan luas total kawasan kumuh sebesar 131,8 Ha, yang tersebar di 2 kecamatan, yaitu Palabuhanratu di wilayah selatan dan Kecamatan Cibadak di wilayah utara.
Saat ini belum ada penanganan terhadap permukiman kumuh, sehingga capaian kinerjanya adalah 0,00% dari target yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena penanganan kumuh harus ditangani secara bersinergi oleh beberapa perangkat daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing PD.
16.3. Persentase kenaikan cakupan rumah layak huni
Rumah layak huni adalah rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. Pada tahun 2017 jumlah rumah di Kabupaten Sukabumi 672.403 unit dan jumlah rumah layak huni yang memenuhi kriteria kehandalan bangunan, menjamin
72
kesehatan serta kecukupan luas minimum di wilayah Kabupaten Sukabumi sebanyak 603.558 unit. Jadi capaian cakupan rumah layak huni di Kabupaten Sukabumi pada Tahun 2017 adalah 89,76% atau tercapai 105,55% dari target yang diharapkan.
17. Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Perhubungan.
Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Perhubungan pencapiannya melalui indikator kinerja persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan Sukabumi-Cicurug; Sukabumi-Sukalarang; Sukabumi-Cikembar dengan pengukurannya adalah kecepatan rata-rata pada ruas jalan tersebut. pada tahun 2017 target kecepatan rata-rata pada ruas jalan tersebut sebesar 44km/jam, terealisasi sebesar 43,5 Km/jam sehingga capaiannya adalah 98,86%. Dinas perhubungan telah melakukan banyak upaya dalam mengurai kemacetan diantaranya kegiatan pengendalian daerah rawan kemacetan lalu lintas, pengawasan dan pengendalian lalulintas di kawasan tertib lalulintas (KTL) namun bila faktor infrastruktur jalan yang kurang baik dan perilaku pengemudi yang tidak mentaati aturan serta PKL yang tidak tertata dengan baik maka kemacetan akan terus terjadi.
18. Sasaran Strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup, upaya mengurangi laju kerusakan dan pencemaran terus dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah serta berbagai komponen masyarakat.Upaya ini masih belum meningkatkan kualitas lingkungan hidup sebagaimana yang kita harapkan bersama. Kita masih mengalami berbagai bencana lingkungan hidup seperti banjir, kekeringan, longsor, pencemaran dan kerusakan lingkungan lainnya. Kondisi ini merupakan gambaran bahwa fungsi lingkungan hidup telah mengalami penurunan.
Berbagai inisiatif yang dilakukan harus ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak lagi pemangku kepentingan dan dilakukan dengan tepat sasaran. Oleh karenanya diperlukan tolok ukur pencapaian yang dapat mudah dipahami dan bersifat implementatif. Hal ini mengingat bahwa lingkungan hidup bersifat kompleks dan berbasis ilmiah dan diperlukan pemahaman operasional. Dengan begitu dapat dilakukan perencanaan, implementasi dan evaluasi secara lebih optimal. Untuk mengetahui tingkat pencapaian upaya-upaya tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2009 telah mengembangkan alat
73
ukur yang mudah dipahami, yaitu Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).
Melalui indeks ini akan mendorong proses pengambilan kebijakan yang lebih cepat dan tepat. Seluruh data dan informasi yang dibutuhkan harus dikemas dalam bentuk yang lebih sederhana. IKLH adalah pengejawantahan parameter lingkungan hidup yang kompleks namun tetap mempertahankan makna atau esensi dari masing-masing indikatornya. Pada IKLH 2012 yang diterbitkan pada tahun 2013 telah dilakukan penyempurnaan dengan tetap difokuskan pada media lingkungan: air, udara dan lahan/hutan. Penyempurnaan ini meliputi pembenahaan metodologi perhitungan dan kriteria baku mutunya (benchmark). IKLH akan terus disempurnakan kualitasnya agar dapat mencapai indeks lingkungan hidup yang ideal dan mendekati kondisi realitas senyatanya di lapangan.
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) sebagaimana dalam buku Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia Tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencakup Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks Tutupan Lahan/Hutan (Vegetasi) dengan Rumusan:
IKLH= (30% IKA) + (30% IKU) + (40% Indeks Tutupan Lahan/Hutan)
Indeks Kualitas Air (IKA) Kabupaten Sukabumi tahun 2017 realisasinya sebesar 65%, Indeks Kualitas Udara realisasinya sebesar 63% dan Indeks Tutupan Lahan/Hutan (Vegetasi) realisasinya sebesar 63,28% sehingga IKLH =(30% x 65%)+(30% x 63%) + (40% x 63,28%) = 63,71%. Ini berarti nilai IKLH Kabupaten Sukabumi berada pada rentang nilai 58 ≤ IKLH ≤ 66 dengan kriteria Kurang. Namun capaian ini bila dibandingkan dengan target yang sebesar 50,65% melebihi target yang telah ditentukan dengan capaian sebesar 125,78%.
3.1.2. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2017
Selain membandingkan capaian realisasi kinerja dengan target kinerja pada tahun 2017, analisis capaian kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi kinerja tahun lalu dengan realisasi tahun ini. Berikut tabel perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan 2017:
74
Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Realisasi Kinerja
(%) 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 1. Meningkatnya
ketahanan pangan
Jumlah Produksi Pertanian
Ton/Thn 1.197.422 1.133.607 94,67
Jumlah Produksi Peternakan
Ton/Thn 100.138,42
99.095,07 98,86
Jumlah Produksi Perikanan
Ton/Thn 10.241 10.317 101,74
2. Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
Nilai Investasi - PMDN - PMA
% %
-11,69 -78,94
22,38 15,60
426,20 297,22
3. Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
Persentase Koperasi Sehat
% 16 17 106,25
Persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing
% 33 36 109,09
4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah Wisatawan - Lokal - Mancanegara
Orang Orang
3.586.047
122.585
3.657.767
122.810
102
100,18
5. Meningkatnya perdagangan dan industri
Nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi
US $ 212.318.225,11
226.701.338,99
106,77
Persentase IKM yang Produktif
% 8,6 8,7 101,16
6. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
% 58,5 63,75 108,97
Tingkat Pengangguran Terbuka
% 10,05 7,66 123,78
7. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
Persentase pengajian aparatur
% 60 45 75
8. Meningkatnya kualitas PMKS dan Komunitas adat.
Persentase menurunnya jumlah PMKS.
% 115,98 96,03 82,80
9. Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Indeks Kesetaraan Gender
% 4,97 4,97 100
Jumlah kecamatan layak anak
Kecamatan
0 12 100
75
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Realisasi Kinerja
(%) 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 10. Meningkatnya
kesejahteraan masyarakat
Pendapatan perkapita
Rp. 19.614.340 19.614.340 100
11. Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM
Skor 75 77,514 103,33
Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
% 100 100 100
Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD
% 98 90,3 92,14
Predikat SAKIP Predikat CC B 107,14 Opini Laporan Keuangan
Opini WTP WTP 100
Nilai LPPD Indeks 3,2 3,2 100
12. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Jumlah Kematian Ibu
per 100.000
KH
40 41 97,5
Angka Kematian Bayi
per 1000 KH
23 5,60 175,65
13. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
% 0,47 0,47 100
14. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
APK - APK SD
sederajat - APK SMP
sederajat
%
%
113,12
101,94
112,76
103,62
99,68
101,65
APM - APM SD
sederajat - APM SMP
sederajat
%
%
98,19
76,03
98,24
79,18
100,05
104,14
RLS % 6,74 6,74 100
Angka Kelulusan - Angka
kelulusan SD - Angka
kelulusan SMP
%
%
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
15. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
% 42,85 54,00 126,02
76
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Realisasi Kinerja
(%) 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
% 57 63,04 110,60
16. Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Persentase menurunnya sampah perkotaan
% 2,16 15,12 700
Persentase Cakupan Kawasan kumuh
% 0,00 0,00 0,00
Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni.
% 85,29 89,76 105,24
17. Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan
Persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan sukabumi-cicurug; sukabumi-sukalarang; sukabumi- cikembar
Km/jam 42 43,5 103,57
18. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
% 56,85 63,71 112,07
Indikator kinerja yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya antara lain:
1. Pada sasaran strategis meningkatnya ketahanan pangan dengan indikator jumlah produksi perikanan meningkat sebesar 101,74% dari realisasi 10.241 ton/thn di tahun 2016 menjadi 10.317 ton/tahun di tahun 2017.
2. Pada sasaran terciptanya iklim usaha yang kondusif dan kemudahan investasi dengan indikator nilai investasi PMDN meningkat sebesar 426,20% dari realisasi -11,69% di tahun 2016 menjadi 22,38% di tahun 2017, dan indikator nilai investasi PMA meningkat sebesar 297,22% dari realisasi -78,94% di tahun 2016 menjadi 15,60% di tahun 2017.
77
3. Pada sasaran meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi dengan indikator Persentase Koperasi Sehat meningkat sebesar 106,25% dari realisasi 16% di tahun 2016 menjadi 17% di tahun 2017, dan indikator Persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing meningkat sebesar 109,09% dari realisasi 33% di tahun 2016 menjadi 36% di tahun 2017.
4. Pada sasaran meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dengan indikator jumlah wisatawan lokal meningkat sebesar 102% dari realisasi 3.586.047 orang di tahun 2016 menjadi 3.657.767 di tahun 2017.
5. Pada sasaran meningkatnya perdagangan dan industri dengan indikator nilai ekspor Kabupaten Sukabumi meningkat sebesar 106,77% dari realisasi US $ 212.318.225,11 di tahun 2016 menjadi US $ 226.701.338,99 di tahun 2017, dan indikator persentase IKM yang produktif meningkat sebesar 101,16% dari realisasi 8,6% di tahun 2016 menjadi 8,7% di tahun 2017.
6. Pada sasaran meningkatnya kualitas tenaga kerja dengan indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja meningkat sebesar 108,97% dari realisasi 58,5% di tahun 2016 menjadi 63,75% di tahun 2017, dan indikator Tingkat Pengangguran Terbuka meningkat sebesar 123,78% dari realisasi 10,05% di tahun 2016 menjadi 7,66% di tahun 2017.
7. Pada sasaran meningkatnya kualitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik dengan indikator Indeks Kepuasan Masyarakat/IKM meningkat sebesar 103,33% dari realisasi skor 75 di tahun 2016 menjadi skor 77,514 di tahun 2017.
8. Pada sasaran meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator Angka Kematian Bayi meningkat sebesar 175,65% dari realisasi 23 per 1000 KH di tahun 2016 menjadi 5,6 per 1000 KH di tahun 2017.
9. Pada sasaran meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan dengan indikator APK SMP sederajat meningkat sebesar 101,65% dari realisasi 101,94% di tahun 2016 menjadi 103,62% di tahun 2017, dan indikator APM SMP sederajat meningkat sebesar 104,14% dari realisasi 76,03% di tahun 2016 menjadi 103,62 di tahun 2017.
10. Pada sasaran meningkatnya kualitas infrastruktur dasar dengan indikator persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang meningkat sebesar 126,02% dari realisasi 42,85% di
78
tahun 2016 menjadi 54,00% di tahun 2017 dan indikator persentase tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten meningkat sebesar 110,60% dari realisasi 57,00% di tahun 2016 menjadi 63,04 di tahun 2017.
11. Pada sasaran meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman dengan indikator Persentase menurunnya sampah perkotaan meningkat sebesar 700,00% dari realisasi 2,16% di tahun 2016 menjadi 15,12% di tahun 2017 dan indikator persentase kenaikan cakupan rumah layak huni meningkat sebesar 105,24% dari realisasi 85,29% di tahun 2016 menjadi 89,76% di tahun 2017.
12. Pada sasaran meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan dengan indikator persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan Sukabumi-Cicurug; Sukabumi-Sukalarang; Sukabumi-Cikembar meningkat sebesar 103,57% dari realisasi 42km/jam di tahun 2016 menjadi 43,5 km/jam di tahun 2017.
13. Pada sasaran meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dengan indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup meningkat sebesar 112,07% dari realisasi 56,85 di tahun 2016 menjadi 63,71% di tahun 2017.
Sedangkan indikator kinerja yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya antara lain:
1. Pada sasaran meningkatnya ketahanan pangan dengan indikator jumlah produksi pertanian turun sebesar 94,67% dari realisasi 1.197.422 ton/tahun di tahun 2016 menjadi 1.133.607 ton/tahun di tahun 2017 dan indikator jumlah produksi peternakan turun sebesar 98,86% dari realisasi 100.138,42 ton/tahun di tahun 2016 menjadi 99.095,07 ton/tahun di tahun 2017.
2. Pada sasaran meningkatnya kualitas kehidupan beragama dengan indikator persentase pengajian aparatur turun sebesar 75,00% dari realisasi 60% di tahun 2016 menjadi 45% di tahun 2017.
3. Pada sasaran meningkatnya kualitas PMKS dan komunitas adat dengan indikator persentase menurunnya jumlah PMKS turun sebesar 82,80% dari realisasi 115,98% di tahun 2016 menjadi 96,03% di tahun 2017.
4. Pada sasaran meningkatnya kualitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik dengan indikator persentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti PD turun sebesar 92,14% dari realisasi 98% di tahun 2016 menjadi 90,3% di tahun 2017.
79
5. Pada sasaran meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator Jumlah Kematian Ibu turun sebesar 97,5% dari realisasi 40 per 100.000 KH di tahun 2016 menjadi 41 per 100.000 KH di tahun 2017.
6. Pada sasaran meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan dengan indikator APK SD sederajat turun sebesar 99,68% dari realisasi 113,12% di tahun 2016 menjadi 112,76% di tahun 2017.
3.1.3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Target Jangka Menengah
Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Target Jangka Menengah
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Jangka
Menengah
Realisasi s.d. tahun
2017 (%)
1 2 3 4 5 6 7 1. Meningkatnya
ketahanan pangan
Jumlah Produksi Pertanian
Ton/Thn 1.135.317 1.133.607 99,85
Jumlah Produksi Peternakan
Ton/Thn 102.275 99.095 96,89
Jumlah Produksi Perikanan
Ton/Thn 15.530 10.317 66,43
2. Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
Nilai Investasi - PMDN - PMA
% %
7 7
22,38 15,60
319,71 222,86
3. Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
Persentase Koperasi Sehat
% 21 17 80,95
Persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing
% 48 36 75
4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah Wisatawan - Lokal - Mancanegara
Orang Orang
25.900.601
769.949
7.142.833
238.357
27,58 30,96
5. Meningkatnya perdagangan dan industri
Nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi
US $ 195.000.000 226.701.338,99
116,26
Persentase IKM yang Produktif
% 9,1 8,7 95,60
6. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
% 70 63,75 91,07
Tingkat Pengangguran Terbuka
% 9 7,66 114,89
80
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Jangka
Menengah
Realisasi s.d. tahun
2017 (%)
1 2 3 4 5 6 7 7. Meningkatnya
kualitas kehidupan beragama
Persentase pengajian aparatur
% 85 45 52,94
8. Meningkatnya kualitas PMKS dan Komunitas adat.
Persentase menurunnya jumlah PMKS.
% 100 95,19 95,19
9. Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Indeks Kesetaraan Gender
% 4,97 4,97 100
Jumlah kecamatan layak anak
Kecamatan
47 12 25,53
10. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Pendapatan perkapita
Rp. 23.214.340 19.614.340 84,49
11. Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM
Skor 79,5 77,514 97,48
Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
% 100 100 100
Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD
% 96 90,3 94,06
Predikat SAKIP Predikat BB B 86,11
Opini Laporan Keuangan
Opini WTP WTP 100
Nilai LPPD Indeks 3,5 3,2 91,43
12. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Jumlah Kematian Ibu
per 100.000
KH
27 41 48,15
Angka Kematian Bayi
per 1000 KH
21 5,60 173,33
13. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
% 0,5 0,47 106
14. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
APK - APK SD
sederajat - APK SMP
sederajat
%
%
106,06
97,59
112,76
103,62
106,32
106,18
APM - APM SD
%
99.07
98,24
99,16
81
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Jangka
Menengah
Realisasi s.d. tahun
2017 (%)
1 2 3 4 5 6 7 sederajat
- APM SMP sederajat
%
78,43
79,18
100,96
RLS % 6,71 6,74 100,45
Angka Kelulusan - Angka
kelulusan SD - Angka
kelulusan SMP
%
%
100
100
100
100
100
100
15. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
% 59,85 54,00 90,23
Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
% 82 63,04 76,88
16. Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Persentase menurunnya sampah perkotaan
% 24 15,12 63,00
Persentase Cakupan Kawasan kumuh
% 85 0 0
Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni.
% 86,02 89,76 105,55
17. Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan
Persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan sukabumi-cicurug; sukabumi-sukalarang; sukabumi- cikembar
Km/jam 52 43,5 83,65
18. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
% 60,55 63,71 105,22
82
Dari tabel di atas dapat dijelsakan sebagai berikut:
1) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya ketahanan pangan diperoleh rata-rata sebesar 87,72% dengan kriteria penilaian tinggi dari target menengah yang ditetapkan.
2) Pencapaian sasaran strategis terciptanya iklim usaha yang kondusif dan kemudahan investasi diperoleh rata-rata sebesar 271,285% dengan kriteria penilaian sangat tinggi dari target menengah yang ditetapkan.
3) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi diperoleh rata-rata sebesar 77,975% dengan kriteria penilaian tinggi dari target menengah yang ditetapkan.
4) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan diperoleh rata-rata sebesar 29,275% dengan kriteria penilaian sangat rendah dari target menengah yang ditetapkan. Pencapaian sasaran strategis Meningkatnya perdagangan dan industri diperoleh rata-rata sebesar 95,60% dengan kriteria penilaian sangat tinggi dari target menengah yang ditetapkan.
5) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas perdagangan dan industri diperoleh rata-rata sebesar 105,93% dengan kriteria penilaian sangat tinggi dari target menengah yang ditetapkan.
6) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas tenaga kerja diperoleh rata-rata sebesar 102,98% dengan kriteria penilaian sangat tinggi melampaui dari target menengah yang ditetapkan.
7) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas kehidupan beragama diperoleh rata-rata sebesar 52,94% dengan kriteria penilaian rendah dari target menengah yang ditetapkan.
8) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas PMKS dan Komunitas adat. diperoleh sebesar 95,19% dengan kriteria penilaian sangat tinggi dari target menengah yang ditetapkan.
9) Pencapaian sasaran strategis peningkatan partisipasi, pemberdayaan perempuan dan pengembangan hak-hak anak diperoleh sebesar 62,77% dengan kriteria penilaian rendah dari target menengah yang ditetapkan.
10) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kesejahteraan masyarakat diperoleh sebesar 84,49% dengan kriteria penilaian tinggi dari target menengah yang ditetapkan.
83
11) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik diperoleh sebesar 94,85% dengan kriteria penilaian sangat tinggi dari target menengah yang ditetapkan.
12) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya derajat kesehatan masyarakat diperoleh sebesar 110,74% dengan kriteria penilaian sangat tinggi melampaui dari target menengah yang ditetapkan.
13) Pencapaian sasaran strategis menurunnya laju pertumbuhan penduduk diperoleh sebesar 106% dengan kriteria penilaian sangat tinggi melampaui dari target menengah yang ditetapkan.
14) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan diperoleh sebesar 101,87% dengan kriteria penilaian sangat tinggi melampaui dari target menengah yang ditetapkan.
15) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas infrastruktur dasar diperoleh sebesar 83,55% dengan kriteria penilaian tinggi dari target menengah yang ditetapkan.
16) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman diperoleh sebesar 56,18% dengan kriteria penilaian rendah dari target menengah yang ditetapkan.
17) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan diperoleh sebesar 83,65% dengan kriteria penilaian tinggi dari target menengah yang ditetapkan.
18) Pencapaian sasaran strategis meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup diperoleh sebesar 105,22% dengan kriteria penilaian sangat tinggi melampaui dari target menengah yang ditetapkan.
3.1.4. Analisis Penyebab Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang Telah Dilakukan.
Secara keseluruhan pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi pada tahun 2017 dibandingkan dengan target pada RPJMD dan realisasi tahun lalu, disajikan dalam tabel di bawah ini:
84
Tabel 3.5 Pencapaian Kinerja Tahun 2017
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Capaian Tahun 2016
Tahun 2017
Target Akhir
RPJMD
Capaian Tahun 2017
terhadap Target Akhir
RPJMD
Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Meningkat
nya ketahanan pangan
Jumlah Produksi Pertanian
1.197.422 1.144.285 1.133.607 103,80 1.135.317 99,85
Jumlah Produksi Peternakan
100.138,42
93.745,36 99.095 105,76 102.275 96,89
Jumlah Produksi Perikanan
10.241 11.256 10.317 100,59 15.530 66,43
2. Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
Nilai Investasi - PMDN - PMA
-11,69 -78,94
5,25 5,25
22,38 15,60
426,20 297,22
7 7
319,71 222,86
3. Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
Persentase Koperasi Sehat
16 17 17 100 21 80,95
Persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing
33 36 36 100 48 75
4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah Wisatawan - Lokal - Mancanegar
a
3.586.047122.585
3.586.047
122.585
3.657.767
122.810
102
100,18
25.900.6
01 769.949
27,58 30,96
5. Meningkatnya perdagangan dan industri
Nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi
212.318.225,11
176.000.000 226.701.338,99
128,81 195.juta 116,26
Persentase IKM yang Produktif
8,6 8,7 8,7 100 9,1 95,60
6. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
58,5 56,7 63,75 112,43 70 91,07
85
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Capaian Tahun 2016
Tahun 2017
Target Akhir
RPJMD
Capaian Tahun 2017
terhadap Target Akhir
RPJMD
Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat
Pengangguran Terbuka
10,05 9,00 7,66 114,89 9 114,89
7. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
Persentase pengajian aparatur
60 65,00 45 69,23 85 52,94
8. Meningkatnya kualitas PMKS dan Komunitas adat.
Persentase menurunnya jumlah PMKS.
115,98 100 95,19 95,19 100 95,19
9. Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Indeks Kesetaraan Gender
4,97 4,97 4,97 100 4,97 100
Jumlah kecamatan layak anak
0 12 12 100 47 25,53
10. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Pendapatan perkapita
19.614.340 19.614.340 19.614.340 100 23.214.340
84,49
11. Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM
75 77,5 77,514 100,02 79,5 97,48
Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
100 100 100 100 100 100
Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD
98 90 90,3 100,33 96 94,06
Predikat SAKIP CC B B 100 BB 86,11
86
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Capaian Tahun 2016
Tahun 2017
Target Akhir
RPJMD
Capaian Tahun 2017
terhadap Target Akhir
RPJMD
Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Opini Laporan Keuangan
WTP WTP WTP 100 WTP 100
Nilai LPPD 3,2 3,2 3,2 100 3,5 91,43
12. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Jumlah Kematian Ibu
40 45 41 108,89 27 48,15
Angka Kematian Bayi
23 31,5 5,60 182,22 21 173,33
13. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
0,47 1,54 0,47 112,96
0,5 106
14. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
APK - APK SD
sederajat - APK SMP
sederajat
113,12
101,94
108,06
95,59
112,76
103,62
104,35
108,40
106,06
97,59
106,32
106,18
APM - APM SD
sederajat - APM SMP
sederajat
98,19
76,03
98,67
76,43
98,24
79,18
99,56
103,59
99.07
78,43
99,16
100,96
RLS 6,74 6,51 6,74 103,53 6,71 100,45
Angka Kelulusan - Angka
kelulusan SD
- Angka kelulusan SMP
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100
100
100
100
15. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
42,85 46,85 54,00 115,26 59,85 90,23
Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
57 47 63,04 101,8 82 76,88
16. Meningkatnya kondisi sarana dan
Persentase menurunnya sampah
2,16 6 15,12 252 24 63,00
87
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Capaian Tahun 2016
Tahun 2017
Target Akhir
RPJMD
Capaian Tahun 2017
terhadap Target Akhir
RPJMD
Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 prasarana dasar permukiman
perkotaan
Persentase Cakupan Kawasan kumuh
0,00 65 0,00 0,00 85 0
Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni.
85,29 85,04 89,76 105,55 86,02 105,55
17. Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan
Persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan sukabumi-cicurug; sukabumi-sukalarang; sukabumi- cikembar
42 44 43,5 98,86 52 83,65
18. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
56,85 50,65 63,71 125,78 60,55 105,22
% Rata-rata 119 95,35
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa secara menyeluruh, rata-rata pencapaian kinerja sasaran strategis tahun 2017 sebesar 119%, lebih tinggi 23,65 point dibandingkan dengan tahun target akhir RPJMD sebesar 95,35%.
3.1.5. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian kinerja tidak lepas dari penggunaan sumber daya, baik itu manusia, alat, bahan maupun anggaran. Berkenaan dengan sumber daya anggaran, efisiensi wajib diterapkan sebagai
88
bagian dari tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Efisensi terjadi jika capaian kinerja yang tinggi tetapi penggunaan anggaran yang minimal.
Tabel 3.6 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
% Capaian Kinerja
(Indikator Kinerja ≥
100%)
Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 2 3 4 5 6 1. Meningkatnya
ketahanan pangan
Jumlah Produksi Pertanian 103,80 87,36 12,64
Jumlah Produksi Peternakan
105,76 96,52 3,48
Jumlah Produksi Perikanan 100,59 99,37 0,63
2. Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
Nilai Investasi - PMDN - PMA
426,20 297,22
100,00 0,00
3. Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
Persentase Koperasi Sehat 100 93,47 6,53
Persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing
100
4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah Wisatawan - Lokal - Mancanegara
102
100,18
99,85 0,15
5. Meningkatnya perdagangan dan industri
Nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi
128,81 99,26 0,74
Persentase IKM yang Produktif
100 99,51 0,49
6. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
112,43 95,87 4,13
Tingkat Pengangguran Terbuka
114,89
7. Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Indeks Kesetaraan Gender 100 88,22 11,78
Jumlah kecamatan layak anak
100
8. Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM
100,02 98,69 1,31
Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
100 88,54 1,46
Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD
100,33
Predikat SAKIP 100 98,56 1,44
89
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
% Capaian Kinerja
(Indikator Kinerja ≥
100%)
Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 2 3 4 5 6 Nilai LPPD 100
Opini Laporan Keuangan 100 95,77 4,23
9. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Jumlah Kematian Ibu 108,89 59,14 40,86
Angka Kematian Bayi 182,22
10. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
112,96
99,17 0,83
11. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
APK - APK SD sederajat - APK SMP sederajat
104,35
108,40
91,7 8,3
APM - APM SMP sederajat
103,59
RLS 103,53
Angka Kelulusan - Angka kelulusan SD - Angka kelulusan SMP
100,00
100,00
12. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
115,26 92,79 7,21
Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
101,8 91,43 8,57
13. Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Persentase menurunnya sampah perkotaan
252 75,70 24,30
Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni.
105,55 97,63 2,38
14. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
125,78 99,90 0,1
Pada indikator nilai investasi capaian kinerja untuk PMDN sebesar 426% dan untuk PMA sebesar 27,22% dengan serapan anggaran 100% memberikan jarak yang terlalu lebar antara capaian kinerja dan realisasi anggaran. Sehingga lebar jarak tersebut memperlihatkan bahwa ada kemungkinan penetapan target terlalu kecil atau anggaran terlalu besar. Maka perlu dilakukan reviu terhadap terkait penetapan target pada indikator sasaran tersebut.
Efisiensi yang cukup besar terlihat pada indikator jumlah kematian ibu dan indikator jumlah kematian bayi dengan besaran
90
efisiensi 40,86%. Serta indikator persentase menurunnya sampah perkotaan yang besaran efisiensinya 24,30%.
Dari kedua hal diatas maka dapat disimpulkan bahwa efisiensi yang terjadi bisa disebabkan perencanaan yang kurang matang atau penggunaan anggaran yang diefisienkan.
3.2. Realisasi Anggaran
Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/ input tertentu. Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai keluaran tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai sasaran, maka efisiensi anggarannya akan semakin tinggi.
Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2017 secara umum menunjukkan tingkat efisiensi anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa mayoritas dari seluruh sasaran menunjukkan realisasi anggarannya lebih kecil dari pada realisasi kinerjanya. Ini bisa bermakna bahwa secara umum, pencapaian kinerja dari aspek program telah dicapai dengan cara yang efisien karena realiasi anggarannya lebih kecil daripada yang ditargetkan dan juga lebih kecil daripada realisasi capaian kinerjanya.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan untuk membiayai pencapaian indikator kinerja sasaran disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Realisasi Anggaran
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5 6 1. Meningkatnya
ketahanan pangan
Jumlah Produksi Pertanian
36.264.259.385 31.682.008.910 87,36
Jumlah Produksi Peternakan
2.714.186.760 2.619.836.900 96,52
Jumlah Produksi Perikanan
1.381.643.500 1.372.986.000 99,37
2. Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
Nilai Investasi - PMDN - PMA
144.082.000 144.082.000 100,00
3. Meningkatnya penataan dan
Persentase Koperasi Sehat
2.038.000.000 1.904.967.600 93,47
91
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5 6 pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
Persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing
4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah Wisatawan - Lokal - Mancanegara
1.110.790.100 1.109.089.100 99,85
5. Meningkatnya perdagangan dan industri
Nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi
2.042.552.000 2.027.500.600 99,26
Persentase IKM yang Produktif
1.158.000.000 1.152.281.000 99,51
6. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
1,235,000,000 1,184,027,650 95,87
Tingkat Pengangguran Terbuka
7. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
Persentase pengajian aparatur
2.441.078.000 2.438.078.000 99,88
8. Meningkatnya kualitas PMKS dan Komunitas adat.
Persentase menurunnya jumlah PMKS.
5.675.200.000 5.528.705.091 97,42
9. Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Indeks Kesetaraan Gender
2.917.000.000 2.573.257.000 88,22
Jumlah kecamatan layak anak
10. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Pendapatan perkapita
11. Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM
260.000.000 256.592.000 98,69
Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
3.317.879.800 2.937.524.800 88,54
Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD
Predikat SAKIP 912.803.600 899.662.600 98,56
Nilai LPPD
Opini Laporan Keuangan 8.823.693.911 8.450.408.909 95,77
92
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5 6 12. Meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat
Jumlah Kematian Ibu 183.227.247.258 108.353.588.132 59,14
Angka Kematian Bayi
13. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
9.971.022.411 9.888.165.150 99,17
14. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
APK - APK SD sederajat - APK SMP sederajat
356.721.819.877 324.880.541.146 91,07
APM - APM SD sederajat - APM SMP sederajat RLS
Angka Kelulusan - Angka kelulusan SD - Angka kelulusan
SMP 15. Meningkatnya
kualitas infrastruktur dasar
Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
240.622.555.831 223.272.265.650 92,79
Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
65.457.585.094 59.848.705.677 91,43
16. Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Persentase menurunnya sampah perkotaan
20,605,756,569 15,599,010,659 75.70
Persentase Cakupan Kawasan kumuh
500.000.000 . 481,065,000 96.21
Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni.
140,509,249,631 137,173,341,500 97.63
17. Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan
Persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan sukabumi-cicurug; sukabumi-sukalarang; sukabumi- cikembar
804.575.850 752.801.150 98,86
18. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
942.310.000 941.025.000 99,84
345.000.000 345.000.000 100
93
LKj 2017 Penutup BAB 4
4.1. Kesimpulan Laporan Kinerja menggambarkan penekanan pada manajemen kesimpulan dari hasil pembangunan berbasis kinerja dan perbaikan penyusunan laporan kinerja pelayanan publik, dimana setiap organisasi melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi organisasi pemerintah daerah, LKj menjadi bagian dari upaya pertanggung-jawaban dan mendorong akuntabilitas publik. Sementara bagi publik sendiri, LKj akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyajikan berbagai keberhasilan maupun kendala dalam mencapai sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Sukabumi tahun 2017 dan perkembangan tahun-tahun sebelumnya. LKj bagi Pemda Kabupaten Sukabumi juga menjadi punya makna strategis, sebagai bagian dari penerjemahan tugas dan fungsi Pemda Kabupaten Sukabumi. Dalam kaitannya dengan kedudukan Pemda Kabupaten Sukabumi, LKj juga menjadi bagian dari pertanggung-jawaban tugas dan fungsi sebagai daerah otonom. Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan dan dikuatkan dengan data pendukung yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun pelaporan yakni tahun 2017, namun juga melihat tren pencapaiannya dari tahun ke tahun, dan kontribusinya untuk pencapaian target akhir RPJMD.
Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tahun 2017 jika dilihat dari 18 sasaran dan 36 indikator kinerja sasaran yang ditargetkan pada tahun 2017, secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pencapaian sasaran yang berkaitan dengan misi kesatu “Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi ekonomi lokal melalui sektor agribisnis, pariwisata,
94
dan industri berwawasan lingkungan”, terdiri dari 6 sasaran dengan 11 indikator sasaran.
2. Pencapaian sasaran yang berkaitan dengan misi kedua “Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan Religius”, terdiri dari 4 sasaran dengan 5 indikator sasaran.
3. Pencapaian sasaran yang berkaitan dengan misi ketiga “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional”, terdiri dari 1 sasaran dengan 6 indikator sasaran.
4. Pencapaian sasaran yang berkaitan dengan misi ketiga “Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah”, terdiri dari 7 sasaran dengan 14 indikator sasaran.
Adapun hasil pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran pada masing – masing misi sebagai berikut:
Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017
No Misi Kategori Penilaian
Jumlah Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat
Rendah
1
Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi ekonomi lokal melalui sektor agribisnis, parIwisata, dan industri berwawasan lingkungan
11 11
2
Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan Religius
4 1 5
3
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan professional
6 6
4
Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah
13 1 14
Jumlah 34 1 1 36
95
Dari indikator sasaran IKU Kabupaten Sukabumi Tahun 2017, 34 Indikator sasaran dengan kategori Sangat Tinggi, 1 Indikator sasaran dengan kategori sedang dan 1 Indikator dengan kategori pencapaiannya sangat rendah.
4.2. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil analisis terhadap pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi tahun 2017, serta mempertimbangkan rekomendasi dari Laporan Hasil Evaluasi Inspektorat Provinsi Jawa Barat diperlukan rencana tindak lanjut bagi peningkatan kinerja di masa depan. Rencana tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah:
1. Reviu dan revisi RPJMD Kabupaten Sukabumi Tahun 2016-2021.
2. Reviu dan perbaikan terhadap indikator tujuan, indikator sasaran strategis, indikator kinerja dan target jangka menengah.
3. Dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Nomor 050/Kep.799-Ako/2017 tanggal 20 Oktober 2017 tentang Indikator Kinerja Utama.
4. Pada website resmi Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah ditambahkan menu terkait dokumen-dokumen SAKIP.
5. Pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Sukabumi akan mereplikasi sistem e-SAKIP Provinsi Jawa Barat sehingga pengukuran kinerja tahun 2018 dapat diidentifikasi secara elektronik.
6. Pada tahun 2018 akan dikeluarkan Surat Keputusan Bupati tentang Tim Monitoring dalam rangka pencapaian rencana aksi secara triwulanan.
7. Dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja di seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi kami telah melakukan diklat teknis penyusunan laporan kinerja tingkat Perangkat Daerah dan pada tahun 2018 diupayakan sampai dengan level esselon II mampu mempresentasikan capaian kinerjanya untuk mewujudkan pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel.
96
1. INISIATIF DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI 2. PENGHARGAAN YANG DITERIMA PEMERINTAH KABUPATEN
SUKABUMI TAHUN 2017 3. DAFTAR INOVASI 4. SURAT KEPUTUSAN BUPATI SUKABUMI TENTANG TIM
PENYUSUN LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 5. PERNYATAAN REVIU ATAS LAPORAN KINERJA PEMERINTAH
KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2017 OLEH INSPEKTORAT 6. LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA 2017 7. SOP PENGUMPULAN DATA KINERJA
97
LKj 2017
Lampiran 1
INISIATIF DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI Inisiatif dalam pemberantasan korupsi Pemerintah kabupaten Sukabumi telah mengeluarkan aturan-aturan antara lain: 1. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Pakta Integritas; 2. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 17 Tahun 2017 tentang
Gratifikasi; 3. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 35 Tahun 2017 tentang
Disiplin PNS; 4. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 37 Tahun 2017 tentang
Penilaian Prestasi Kerja PNS; 5. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 42 Tahun 2017 tentang Kode
Etik ULP; 6. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 47 Tahun 2017 tentang
Tunjangan Kinerja Daerah; 7. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 50 Tahun 2017 tentang
Mutasi PNS; 8. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 58 Tahun 2017 tentang
Manajemen Risiko di Lingkungan Pemerintah kabupaten Sukabumi;
9. Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 700/Kep.794-Inspektorat/2016 tentang Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi Pada Pemerintah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 dan Satuan Tugas (Satgas) Pelaksana Rencana Aksi;
10. Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 700/Kep.461-Inspektorat/2017 tentang Unit Pengendalian Gratifikasi;
11. Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 700/Kep.51-Ako/2018 tentang Penetapan Perangkat Daerah Sebagai Pilot Project Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi;
12. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas oleh Bupati Sukabumi pada tanggal 30 November 2017.
13. Surat Edaran Bupati Sukabumi Nomor 700/550.A-Ako/2018 tentang Pembangunan Zona Integritas.
98
LKj 2017
Lampiran 2
PENGHARGAAN YANG DITERIMA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2017
1. Penghargaan Memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI
2. Penghargaan BPKP Atas Pencapaian LEVEL 2 Skala 1 s.d 5 Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Atas Pencapaian LEVEL 2 Berdasarkan Kriteria Internal Audit Capability Model (IACM) dari BPKP
3. Piagam Penghargaan PARAMESTI dianugerahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang telah menetapkan Peraturan Bupati tentang Kawasan Tanpa Rokok dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
4. Piagam Penghasilan Anubhawa Sasana Desa dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia diberikan kepada Bupati Sukabumi Atas jasa-jasanya membina dan mengembangkan desa-desa di wilayah Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat sebagai Desa Sadar Hukum dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia
5. Penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi atas Prestasinya dalam Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 dengan Predikat Nilai “B” (Baik) dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
6. Certificate Of Registration ISO 9001:2015 kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi
7. Piagam Penghargaan dari Menteri Koperasi dan UKM RI atas Sinergitas Pendampingan KUMKM dengan PT. Telkom Tbk melalui Kampung UKM Digital dalam rangka Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing dari Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia
8. Piagam Penghargaan dari Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil atas Prestasi dan Keberhasilannya dalam Mewujudkan Pencapaian Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran di Wilayah Kabupaten Sukabumi yang telah Mencapai 91,42 % sehingga Kabupaten Sukabumi Berhasil Mencapai Lebih Target Yang Telah Ditetapkan dari Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri
99
9. Piagam Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri Atas Kinerja dalam Mencapai Target Tertinggi Kepemilikan Akta Kelahiran Anak Usia 0-18 Tahun dan Perekaman Data KTP El, dari Menteri Dalam Negeri
10. Piagam Penghargaan dari Perpuseru kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi sebagai Pemenang Lomba Pemenang Lomba Cerita Impact Kategori Tulisan Regional dari Perpusseru
11. Piagam Penghargaan dari Perpuseru kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi sebagai Perpustakaan Terbaik dalam bertransformasi menjadi pusat belajar masyarakat berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dari Perpusseru
12. Piagam Penghargaan dari Perpuseru kepada Perpustakaan Desa Cicantayan Kec Cicantayan Kab. Sukabumi sebagai Perpustakaan Terbaik dalam bertransformasi menjadi pusat belajar masyarakat berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dari Perpusseru
13. Piagam Penghargaan dari Perpuseru kepada Perpustakaan Desa Cicantayan Kec Cicantayan Kab. Sukabumi sebagai Pemenang Lomba Cerita Impact Kategori Tulisan pada Acara Peer Learning Meeting Tingkat Nasional dari Perpusseru
14. Piagam Penghargaan dari Perpuseru kepada Perpustakaan Desa Cikembar Kec Cikembar Kab Sukabumi sebagai Perpustakaan Terbaik dalam bertransformasi menjadi pusat belajar masyarakat berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dari Perpusseru
15. Piagam Penghargaan dari Perpuseru kepada Perpustakaan Desa Batununggal Kec Cibadak Kab Sukabumi sebagai Pemenang Lomba Cerita Impact Kategori Tulisan pada Acara Peer Learning Meeting Tingkat Nasional dari Perpusseru
16. Piagam Penghargaan/ Sertifikat Bapeten Safety and Security Awards 2017 dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir kepada RSUD BLUD Sekarwangi Cibadak dalam Kegiatan Radiologi Diagnostik dan Intervensional dengan Predikat Sangat Baik dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
17. Adipura Kategori Kota Kecil Palabuhanratu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
18. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional untuk SMK Plus Al Farhan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
19. Trophy Program Kampung Iklim (Proklim) Nasional untuk Himpunan Kawula Muda Cipanas (HIKAMUCI) Desa Kabandungan Kecamatan Kabandungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
100
20. Penghargaan Kategori Program Kampung Iklim (PROKLIM) Utama Tingkat Nasional Bank Sampah Karya Mandiri Cipanggulaan (KMC 07) Dusun II, Desa Pondokkasolandeuh Kecamatan Parungkuda dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
21. Penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dari Ditjen Kementerian Ketenagakerjaan
22. Penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Direktorat Pelayanan Sosial Dasar “Generasi Sehat dan Cerdas” dari Kemendes PDT
23. Piagam Penghargaan Kepada Balai Penyuluh Pertanian dan Kehutanan (BP3K) Dinas Ketahanan Pangan sebagai Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) Terbaik di Bidang Pertanian Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 dari Gubernur Jawa Barat
24. Piagam Penghargaan Sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) Awards dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 dari Gubernur Jawa Barat
25. Piagam Penghargaan Juara III sebagai Kabupaten/ Kota yang telah menyediakan Dana Sharing Terbesar Tahun 2017 dari Gubernur Jawa Barat
26. Sertifikat Kompetensi Produsen Benih Hortilkultura dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat
27. Piagam Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi sebagai Juara ke II Lomba Tertib Arsip Tingkat Lembaga Kearsipan Daerah Kabupaten/Kota Terbaik Tahun 2017 dari Gubernur Jawa Barat
28. Piagam Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi Kategori Inovasi Pelayanan Publik Lingkup Kabupaten/ Kota se Jawa Barat dari Gubernur Jawa Barat
29. Piagam Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat kepada Bupati Sukabumi sebagai Penerima Penghargaan Anugerah Revitalisasi Posyandu Awards Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 dari Gubernur Jawa Barat
101
LKj 2017
Lampiran 3
DAFTAR INOVASI PELAYANAN PUBLIK
NO UNIT INOVASI LAYANAN JUDUL INOVASI
1. Bagia Sosial Keagamaan Setda e-infak
2. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil e-Lingkaran Emas
3. Dinas Lingkungan Hidup Apdol
4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah e-Report Data Wilayah
5. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Respek
6. Dinas Kesehatan Si Ratu Emas
7. Inspektorat e-Lapor
8. Badan Perencanaan Pembangunan daerah RKPD Online
9. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah J-sel SP2D Online
10. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
e-Kinerja atau nama lain
11. Kecamatan Cidahu Pengembangan Wisata Alam Cidahu
12. Kecamatan Kebonpedes Pengelolaan Data Warga Dinamis (Pandawa Nitis)
13. Kecamatan Sukalarang IMB via WA/SMS
14. Kecamatan Kabandungan Gemar Tumbuk Padi
15. Kecamatan Ciemas SIDIK
102
NO UNIT INOVASI LAYANAN JUDUL INOVASI
16. Kecamatan Jampangkulon Penataan Ruang Fasilitas Kantor
17. Kecamatan Purabaya Peduli Layanan Malam Hari
18. DPMPTSP Satu Jam Tuntas (Pembangunan) 2017
19. DPMPTSP Satu Jam Tuntas
20. UPTD PKM Nagrak Kang Mas
21. UPTD PKM Cisaat Peduli Lansia
22. UPTD PKM Cisaat Klinik Mentari
23. UPTD PKM Cisaat LOVE CATIN (Layanan Optimalisasi VCT dan Edukasi Bagi Calon Pengantin)
24. Kecamatan Sagaranten Suling Merdu, Sagara Inten dan Patas
25. Bagaian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Klinik Pengadaan
26. Dinas Pertanian Layanan Pinjaman Alat Mesin Pertanian
103
LKj 2017
Lampiran 4
104
105
106
107
LKj 2017
Lampiran 5
108
LKj 2017
Lampiran 6
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKABUMI
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4 Misi 1 : Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi Ekonomi Lokal Melalui Sektor Agribisnis, Pariwisata dan Industri Berwawasan Lingkungan. 1. Meningkatnya
ketahanan pangan Jumlah Produksi Pertanian
1.092.141 Ton/Thn
Jumlah Produksi Peternakan
93.695,36 Ton/Thn
Jumlah Produksi Perikanan
10.256 Ton/Thn
2. Terciptanya Iklim Usaha yang Kondusif dan Kemudahan Investasi
Nilai Investasi - PMDN - PMA
5,25 5,25
% %
3. Meningkatnya penataan dan pengembangan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan koperasi
Jumlah Koperasi Sehat 17 %
Persentase UMKM yang berkembang dan berdaya saing
36 %
4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Jumlah Wisatawan - Lokal - Mancanegara
3.586.047
122.585
Orang Orang
5. Meningkatnya perdagangan dan industri
Nilai Ekspor Kabupaten Sukabumi
176.000.000 US $
Persentase IKM yang Produktif
8,7 %
6. Meningkatnya kualitas tenaga kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
56,7 %
Tingkat Pengangguran Terbuka
9,00 %
Misi 2 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing dan Religius
7. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama
Persentase pengajian aparatur
65,00 %
109
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4 8. Meningkatnya kualitas
PMKS dan Komunitas adat.
Persentase menurunnya jumlah PMKS.
100 %
9. Peningkatan Partisipasi, Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Hak-hak Anak
Indeks Kesetaraan Gender
4,97 %
Jumlah kecamatan layak anak
12 Kecamatan
10. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Pendapatan perkapita 19.614.340 Rp.
Misi 3 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Profesional
11. Meningkatnya Kualitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM
77,5 Skor
Persentase Pengaduan Masyarakat atau Lembaga yang ditangani
100 %
Persentase temuan BPK/inspektorat yang ditindaklanjuti PD
90 %
Predikat SAKIP B Predikat
Opini Laporan Keuangan WTP Opini
Nilai LPPD 3,15 Indeks
Misi 4 : Optimalisasi Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Infrastruktur Daerah 12. Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat Jumlah Kematian Ibu 45 per 100.000
KH Angka Kematian Bayi 31,5 per 1000 KH
13. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
Persentase Menurunnya laju pertumbuhan penduduk
0,54 %
14. Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan
APK: - APK SD sederajat - APK SMP sederajat
108,06 95,59
% %
APM - APM SD sederajat - APM SMP sederajat
98,67 76,43
% %
RLS
6,51 Tahun
Angka Kelulusan
110
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4 - Angka kelulusan
SD - Angka kelulusan
SMP
100,00 100,00
% %
15. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten baik dan sedang
46,85 %
Persentase Tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten
62 %
16. Meningkatnya kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman
Persentase menurunnya sampah perkotaan
6 %
Persentase Cakupan Kawasan kumuh
65 %
Persentase Kenaikan Cakupan rumah layak huni.
85,04 %
17. Meningkatnya kualitas infrastruktur perhubungan
Persentase menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas pada ruas jalan sukabumi-cicurug; sukabumi-sukalarang; sukabumi- cikembar
44 Km/jam
18. Meningkatnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
50,65 %
Belanja langsung: Rp. 2.028.129.723.982
111
LKj 2017
Lampiran 7
SOP PENGUMPULAN DATA KINERJA
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMISEKRETARIAT DAERAH
Sub Bagian Akuntabilitas dan Pelaporan
Dasar Hukum
Keterkaitan SOP
1. SOP Penyusunan Standar Prosedur Kerja
Peringatan
Jika SOP Pengumpulan Data Kinerja ini tidak terselesaikan dengan baik dan benarmaka akan berdampak pada terlambatnya Penyusunan Lapaoran KinerjaPemerintah Daerah
3. Meja Kerja
3. kemampuan menganalisis bahan kebijakan bidang Akuntabilitas dan Pelaporan
1. Mampu mengoprasikan komputer2. memahami Tupoksi
KABAG AKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI
Drs. Teddy Rustandi, MMNIP. 19630421 198503 1 013
Pengumpulan Data Kinerja Bagian Akuntabilitas KinerjaOrganisasi Setda Kabupaten Sukabumi
Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 47 Tahun 2016 tentang Setruktur Organisasidan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi
Pencatatan & Pendataan
Setiap tahap kegiatan terdokumentasi dengan baik, baik dalam bentuk Softcopymaupun hardcopy
4. bahan peraturan perundang-undangan
5. Alat Tulis
Kualifikasi Pelaksana
Peralatan/ Perlengkapan
1. Komputer
2. Printer
Nomor SOPTanggal PembuatanTanggal RevisiTanggal EfektifDisahkan oleh
Nama SOP
Asisten Sekda Bidang
Administrasikabag AKO TIM
Kasubbag Akuntabilitas
dan Pelaporan
Inspektorat Kelengkapan Waktu Output
1 memerintahkan Analisis Kinerja untuk mengumpulkan data kinerja SP Tim 1 hari Draft Tim
2 Membentuk Tim Draft Tim 1 hari TIM
3 Menghimpun dan menyusun rencana kegiatan Tim (data kinerja) 5 hariRencana Kegiatan Pengumpulan data Kinerja
4 Menganalisis Data Draft Laporan Kinerja 3 Hari Draf 1
5 Mengoreksi (Editing Data Kinerja) Draf 1 2 Hari Draf 2
6 Melaksanakan Rapat Intern Tim Draf 2 1 Hari Draf 3
7 Menyusun Data Kinerja Hasil Rapat Intern Tim Draf 3 1 hari Draft Final
8 melakukan perbaikan - perbaikan atas masukan dari Tim Draft Final 1 hari Draft Final
9 melakukan pembahasan atas hasil Perbaikan - perbaikan dengan Tim Draft Final 1 hari Draft Final
10 memeriksa, menelaah apabila sesuai di paraf dan apabila belum dikembalikan untuk dilakukan perbaikan Draft Final 1 Jam Draft yang sudah di
Paraf
11 memeriksa, menelaah apabila sesuai di paraf dan apabila belum dikembalikan untuk dilakukan perbaikan
Draft yang sudah di Paraf 1 Jam Draft yang sudah di
Paraf
12 menerima, menulis dalam buku agenda untuk diserahkan ke Inspektorat
Draft yang sudah di Paraf 10 Menit Draft yang sudah di
Paraf
13 menyerahkan Laporan Kinerja kepada Inspektorat Draft yang sudah di Paraf 10 Menit Tanda terima
No. KEGIATAN
MUTU BAKUPELAKSANA
KET
ya
tidak
ya
tidak
tidak
ya
ya